• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM TATA PEMERINTAHAN yang baik dan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUKUM TATA PEMERINTAHAN yang baik dan (1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUM TATA PEMERINTAHAN

Disusun oleh : Elis Susmiati

A. Pengertian Hukum Tata Pemerintahan (HTP) / Hukum Administrasi Negara (HAN) / Hukum Tata Usaha Negara (HTUN) menurut para ahli

1. Marcel Waline

“Hukum Administarsi Negara adalah keseluruhan aturan-aturan yang menguasai kegiataan-kegiatan alat-alat perlengkapan Negara yang bukan alat perlengkapan perundang-undangan atau kekuasaan kehakiman menentukan luas dan batas-batas kekuasaan alat-alat perlengkapan tersebut, baik terhadap warga masyarakat maupun antara alat-alat perlengkapan itu sendiri, atau pula keseluruhan aturan-aturan yang menegaskan dengan syarat-syarat bagaimana badan-badan tata usaha negara/ administrasi memperoleh hak-hak dan membebankan kewajiban-kewajiban kepada para warga masyarakat dengan peraturan alat-alat perlengkapannya guna kepentingan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan umum.” 2. W. F Prins-R. Kosim Adisapoetra (1976)

Merumuskan bahwa Hukum Administrasi Negara (yang disebut pula Hukum Tata Pemerintahan) adalah mengenai pelaksanaan tugas pemerintah oleh subyek hukum yang disebutkan dengan tegas siapa-siapanya. Artinya yang menjadi subyek hukum tersebut menjalankan kewajiban yang tidak ada ditangan setiap warga negara.

3. Van Vollenhoven

Merumuskan bahwa hukum tata pemerintahan sebagai semua pengaturan hukum setelah dikurangan hukum tata negara meteriil, hukum perdata meteriil maupun hukum pidana materiil. Untuk kemudian dibedakan dalam 4 jenis yaitu :

a. Berstuurecht (hukum pemerintahan) b. Justisierecht (hukum peradilan) c. Politurecht (hukum kepolisian)

(2)

Merumuskan hukum administrasi negara (hukum Tata Pemeritahan) sebagai himpunan peraturan-peraturan tertentu yang menjadi sebab maka negara berfungsi (beraksi). 5. J. Van Apeldorn (1983)

Menyatakan bahwa di Negara Belanda hukum Tata Pemerintahan disebut hukum administrasi negara terbagai atas :

a. Hukum Adminsitrasi materiil yaitu peraturan yang harus diperhatikan oleh para pendukung kekuasaan pemerintahan yang memegang tugas pemerintahan dalam menjalankan kewajiban pemerintahan; dan,

b. Hukum administrasi formil yaitu syarat mengenai cara menjalankan peraturan hukum administrasi yang bersifat materil.

6. R. Abdul Djamali

Hukum Administrasi Negara adalah peraturan - peraturan hukum yang mengatur administrasi, yaitu hubungan antara warga Negara dan pemerintah yang menjadi sebab sampai Negara itu berfungsi.

Maksudnya, merupakan gabungan petugas secara struktural berada di bawah pimpinan pemerintahan yang melaksanakan tugas sebagai bagiannya, yaitu bagian dari perkerjaan yang tidak ditujukan kepada lembaga-Legislatif, Yudikatif dan lembaga pemerintahan daerah otonomi (yang mengurus daerahnya sendiri).

7. Oppen Hein

“Hukum Administrasi Negara adalah sebagai suatu gabungan ketentuan-ketentuan yang mengikat badan-badan yang tinggi maupun rendah apabila badan-badan itu menggunakan wewenagnya yang telah diberikan kepadanya oleh Hukum Tata Negara.”

(3)

“Hukum Administrasi Negara adalah keseluruhan aturan-aturan tentang cara bagaimana alat-alat pemerintahan dan badan-badan kenegaraan dan majelis-majelis pengadilan tata usaha hendak memenuhi tugasnya.”

9. J.P. Hooykaas

“Hukum Administarsi Negara adalah ketentuan – ketentuan mengenai campur tangan dan alat-alat perlengkapan Negara dalam lingkungan swasta. ”

10. Bachsan Mustofa

“Hukum Administarsi Negara adalah sebagai gabungan jabatan-jabatan yang dibentuk dan disusun secara bertingkat yang diserahi tugas melakukan sebagian dari pekerjaan pemerintaha dalam arti luas yang tidak diserahkan pada badan-badan pembuat undang-undang dan badan – badan kehakiman.”

B. Ruang Lingkup Pembahasan Hukum Tata Pemerintahan (HTP) / Hukum Administrasi Negara (HAN) / Hukum Tata Usaha Negara (HTUN)

Adapun ruang lingkup dari HukumAdministrasi Negara adalah bertalian erat dengan tugas dan wewenang lembaga negara (administrasi negara) baik di tingkat pusat maupun daerah, perhubungan kekuasaan antar lenbaga negara (administrasi negara), dan antara lembaga negara dengan warga masyarakat (warga negara) serta memberikan jaminan perlindungan hukum kepada keduanya, yakni kepada warga masyarakat dan administrasi negar itu sendiri. Dalam perkembangan sekarang ini dengan kecenderungan negara turut campur tangan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, maka peranan Hukum Administrasi Negara (HAN) menjadi luas dan kompleks.

Mengenai ruang lingkup yang dipelajari dalam studi Hukum Administrasi Negara, Prajudi Atmosudirdjo mengemukakan ada enam ruang lingkup yang dipelajari dalam HAN yaitu meliputi :

1. Hukumtentang dasar-dasar dan prinsip-prinsip umum dari administrasi negara; 2. Hukum tentang organisasi negara;

(4)

4. Hukum tentang sarana-sarana dari administrasi negara terutama mengenai kepegawaian negara dan keuangan negara;

5. Hukum administrasi pemerintah daerah dan Wilayah, yang dibagi menjadi : a. Hukum Administrasi Kepegawaian;

b. Hukum Administrasi Keuangan; c. Hukum Administrasi Materiil;

d. Hukum Administrasi Perusahaan Negara. 6. Hukum tentang Peradilan Administrasi Negara.

Kusumadi Pudjosewojo, membagi bidang-bidang pokok Hukum Administrasi Negara sebagai berikut :

1. Hukum Tata Pemerintahan;

2. Hukum Tata Keuangan termasuk Hukum Pajak; 3. Hukum Hubungan Luar Negeri;

4. Hukum Pertahanan dan Keamanan Umum.

Walther Burekhardt menyebutkan bidang-bidang pokok bagian dari Hukum Administrasi Negara, yaitu :

1. Hukum Kepolisian

Berisi aturan-aturan hukum yang mengandung norma untuk bertingkah laku, bersifat larangan/pengingkaran dan mengadakan pembatasan-pembatasan tertentu terhadap kebebasan seseorang guna kepentingan keamanan umum;

2. Hukum Perlembagaan

Aturan-aturan hukum yang ditujukan kepada panguasa untuk menyelenggarakan perkembangan rakyat dan pembangunan dalam lapangan kebudayaan, kesenian, Ilmu Pengetahuan, kerohanian dan kejasmanian, kemasyarakatan dan lain-lain (pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah, perpustakaan, tentang rumah sakit). Dengan meluasnya bidang-bidang kebebasan bergeraknya perseorangan maka penguasa wajibmengatur hubungan-hubungan hukum individu-individu tersebut berdasarkan tugasnya yakni menyelenggarakan kepentingan umum;

3. Hukum Keuangan

(5)

C. Hubungan Hukum Tata Pemerintahan (HTP) / Hukum Administrasi Negara (HAN) / Hukum Tata Usaha Negara (HTUN) dengan ilmu/hukum lainnya

1. Hubungan HAN dengan hukum perdata

 P.M. HADJON dkk

Keikutsertaan badan atau pejabat tata negara dalam berbagai perbuatan hukum perdata, ikut mempengaruhi hubungan hukum keperdataan yang berlangsung dimasyarakat umum.

Contoh : pejabat pemerintah mengadakan perjanjian sewa menyewa.

Bukan tidak mungkin berbagai ketentuan publik (utamanya peraturan undangan tata usaha negara) akan menyusup dan mempengaruhi peraturan perundang-undangan hukum perdata.

Contoh : ketentuan tentang pengadaan barang dan jasa (PP no. 54 / 2010)

 DAVID FOULKES

Badan-badan hukum politik dapat mengikatkan diri dalam suatu perjanjian dalam kapasitasnya sebagai subyek hukum privat. Tindakan pemerintah untuk mengikatkan dari dalam suatu perjanjian seringkali dibatasi oleh peraturan perundang-undangan (HAN).

 VAN WIJK

Badan-badan hukum pemerintahan dapat mengikatkan diri dalam perjanjian berdasarkan hukum privat. Misalnya : sewa menyewa, pengadaan barnag inventaris, pembelian inventaris kantor.

(6)

Penggunaan instrumen hukum perdata oleh pemerintah yang dilakukan melalui perjanjian, sifatnya mengikat baik pemerintah maupun orang atau badan hukum perdata, sebagai lawan kontraknya.

Pemerintah dengan demikian menjalankan aktifitas pemerintahan dengan kapasitas, selaku pelaku hukum perdata dengan mengikat diri pada norma-norma hukum perdata.

 FAM STROINK

Badan hukum publik ikut serta dalam hubungan hukum keperdataan maka dia tidak bertindak sebagai penguasa/sebagai organisasi kekuasaan, tetapi pemerintah menggunakan hak-hak pada kedudukan yang sama dengan rakyat di dalam hukum privat. Badan-badan tersebut pada dasarnya tunduk pada peradilan biasa seperti halnya rakyat biasa.

 PAUL SCHOLTEN

Dalam perjanjian antara badan pemerintah dengan pihak swasta, sepanjang hukum publik tidak mengadakan aturan-aturan lain untuk suatu perbuatan hukum, maka hukum perdata berlaku sebagai hukum umum (lex generalis), sedangkan hukum administrasi negara berlaku sebagai hukum khusus (lex specialis).

Kesimpulan hubungan HAN dengan hukum perdata

1. Negara dan badan hukum publik dapat menggunakan peraturan-peraturan hukum perdata, seperti tentang perjanjian jual bei, sewa menyewa, tukar menukar dll.

2. Dalam hal penguasa/pemerintah mengikatkan diri dalam perbuatan perdata maka kedudukan pemerintah adalah sama dengan rakyat (orang/badan hukum).

3. Dapat diterapkan asas lex specialis derogat lex generalis, yakni hukum khusus mengesampingkan hukum umum. Sehingga apabila suatu peristiwa itu diselesaikan berdasarkan aturan yang ada pada khusus administrasi negara (hukum khusus).

(7)

1. Efektifitas pengawasan preventif dan represif maupun jalur banding administrasif adakalanya tidak dapat ditempuh.

Keberatan --> diajukan pada pihak yang bersangkutan/institusi yang mengeluarkan. Banding administrasi --> diajukan pada atasan pihak yang bersangkutan/institusi di atasnya.

2. Dengan menempuh jalur perdata kemungkinan dapat menyimpang dari jaminan prosedural atau jaminan perlindungan hukum yang diberikan oleh hukum publik. 3. Pemerintah juga dapat menyalahgunakan posisinya sebagai penguasan yang berkuasa

maupun sebagai pemegang monopoli.

4. Dengan membuat perjanjian yang juga berlaku untuk waktu yang lama. Berarti pemerintah mengikat para penerusnya, tetapi ada kalanya pemerintah yang baru, mungkin tidak sependapat dengan perjanjian tersebut, lalu kemungkinan dapat berakibat dibatalkannya secara sepihak perjanjian yang telah dibuat.

2. Hubungan Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Tata Negara :

 Dari segi HISTORIS

Sebelum adab ke 19 hukum administrasi negara (HAN) masih menyatu dengan HTN, setelah abad ke 19 HAN berdiri sendiri (revousi prancis).

 Dari segi OBYEK KAJIAN

Baik HAN maupun HTN sama-sama mempelajari negara, akan tetapi untuk HAN secara khusus mempelajari negara dalam keadaan bergerak, sedangkan HTN mempelajari negara dalam keadaan diam.

 ROMEYN

HTN menyinggung dasar-dasar dari negara (konstitusi) sedangkan HAN mengenai pelaksanaan teknisnya (UU dan peraturan pelaksanaan).

 VAN VOLLENHOVEN

(8)

3. Hubungan HAN dengan hukum pidana

 UTRECHT

Hubungan HAN dengan hukum pidana terlihat dari segi penegakannya.Hukum pidana memberikan sanksi dalam penegakan hukumnya, baik atas pelanggaran kaidah hukum privat maupun kaidah hukum publik yang yang ada, termasuk dalam HAN. Maka dalam aturan HAN juga banyak menggunakan sanksi pidana.

 ROMEYN

Hukum pidana sebagai hukum pembantu (hulprecht) bagi HAN karena penetapan sanksi pidana merupakan salah satu sarana untuk menegakkan HAN. Yaitu berupa penjara, kurungan dan denda.

 W.F. PRINS

Hampir setiap peraturan berdasarkan hukum administrasi diakhiri dengan sejumlah ketentuan pidana atau in cauda venenum (secara harafiah berarti ada racun di ekor/buntut).

 Contoh lain dari hubungan HAN dengan hukum pidana

Dalam ketentuan yang berkaitan dengan pengadaan barang, masalah lingkungan, masalah manajemen pemerintah (HAN) ada ketentuan sanksi pidana untuk menegakkan aturan yang terdapat dalam pasal-pasal terakhir untuk menegakkan agar ketentuan-ketentuan itu bisa ditaati atau dilaksanakan.

4. Hubungan HAN dengan hukum internasional

HAN adalah instrumental recht dari hukum internasional. Jadi disini fungsi HAN dalam hubungannya dengan hukum internasional adalah melaksanakan keputusan-keputusan yang ada dalam hukum internasional maka dapat dikatakan HAN sebagai instrumental recht (hukum pelaksana) dari hukum internasional.

(9)

Sebagaimana istilah administrasi, administrasi negara juga mempunyai berbagai macam pengertian dan makna. Administrasi negara membahas setiap aspek kegiatan pemerintah yang dimaksudkan untuk melaksanakan hukum dan memberikan pengaruh pada kebijakan publik (public policy); sebagai suatu proses, administrasi negara adalah seluruh langkah-langkah yang diambil dalam penyelesaian pekerjaan; dan sebagai suatu bidang kemampuan, administrasi negara mengorganisasikan dan mengarahkan semua aktivitas yang dikerjakan orang-orang dalam lembaga-lembaga publik.

Kegiatan administrasi negara tidak dapat dipisahkan dari kegiatan politik pemerintah, dengan kata lain kegiatan-kegiatan administrasi negara bukanlah hanya melaksanakan keputusan-keputusan politik pemerintah saja, melainkan juga mempersiapkan segala sesuatu guna penentuan kebijaksanaan pemerintah, dan juga menentukan keputusan-keputusan politik.

Sumber:

http://kemilaupasirputih.blogspot.com/2012/07/perbandingan-hukum-tata-negara-dan-tata.html

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2205728-pengertian-hukum-tata-pemerintahan/#ixzz3CrMcsA7F

http://polisitidurrr.blogspot.com/2012/10/definisi-han-menurut-15-lima-belas.html

http://fryda-mahardika.blogspot.com/2012/11/hubungan-han-dengan-ilmu-hukum-lainnya.html

(10)

Referensi

Dokumen terkait

SELF MANAGEMENT DENGAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII MTSN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan oleh peneliti yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara stres kerja dan kinerja aparat kepolisian satuan

macam produk yang ditawarkan perusahaan dengan presenstase 12.0%.. Mina Wisata Islami Surabaya) yang menjawab sangat tinggi Kelebihan paket dibanding paket travel lain sejumlah

Semua data hasil proses dari aplikasi akademik maupun data guru dan karyawan serta data lain yang masih ada kaitannya dengan sekolah akan terpusat di server lokal sekolah dan

Analisis faktor strategi internal dilakukan untuk mengetahui faktor kekuatan dan kelemahan dalam menentukan strategi pengembangan masing-masing cluster agropolitan.. Proses

Dalam menjawab rumusan masalah tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif tentang proses istighosah Gus Ali Mustofa Asady yang diperoleh berdasarkan

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul ”Sintesis, Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa

(e) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan pelaporan apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama