BAB II
DESKRIPSI PROYEK 2.1 Tinjauan Umum Proyek
2.1.1 Pengertian Judul
Judul dari proyek yaitu Kompleks Olahraga Bulutangkis Djarum di Medan. Dimana fasilitas ini merupakan sebuah sekolah berbasis bulutangkis. Dalam judul Kompleks Olahraga Bulutangkis Djarum di Medan mengandung pengertian sebagai berikut :
Kompleks : himpunan kesatuan; kelompok: -- perumahan rakyat, (1) mengandung beberapa unsur yg pelik, rumit, sulit, dan saling berhubungan: masalah yg dihadapinya sangat -- dan sulit dipecahkan; (2) sistem gagasan yg tertekan atau dikuasai oleh emosi sehingga dapat menimbulkan tingkah laku yg tidak wajar. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Olahraga : gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh (seperti sepak bola, berenang, lempar lembing,dll. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Bulutangkis : cabang olahraga yang berupa permainan yang dimainkan dengan memakai raket dan kok yang dipukul melampaui jaring yang direntangkan di tengah lapangan; badminton. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Djarum : sebuah perusahaan rokok yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. (Wikipedia.org/djarum)
Di : kata depan untuk menandai tempat: bapak saya bekerja -- kantor; semalam ia tidur -- rumah temannya; (2) cak kata depan untuk menandai waktu: -- hari itu ia tidak datang; (3) Mk akan, kepada: tidak tahu -- jerih orang; (4) Mk dari: jauh – mata. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia)
37,5 meter diatas permukaan laut yang mengakibatkan Medan memiliki iklim tropis. (Poerwadarminta, 1991 ; id.wikipedia.org)
2.1.2 Pelaku Kegiatan 1. Atlet dan pelatih 2. Pengelola
Pengelola Fasilitas
Pengelola Pertandingan
3. Pengunjung atau pengguna fasilitas komersial. 2.1.3 Program Kegiatan
1. Kegiatan utama
a. Olahraga, meliputi :
Latihan rutin
Latian rutin dilakukan 5 kali dalam seminggu, yaitu pada hari senin-jumat. Satu hari atlet menghabiskan waktu buat latihan 8 jam, terbagi kedalam 2 periode. Pagi dari jam 06.00-10.00 WIB, dan sore jam 16.00-20.00 WIB. Jenis latihan terdiri dari latihan fisik dan teknik.
Latihan intensif
Latihan intensif dilakukan sebagai persiapan untuk menghadapi pertandingan. Di dalam klub, atlet terbagi kedalam 2 kelompok, yaitu kelompok elite dan kelompok potential. Kelompok elite merupakan atlet yang berpotensi untuk memenangi kejuaraan yang mereka ikuti. Sedangkan yang potential berfungsi sebagai pemain pelapis yang memiliki potensi untuk berkembang.
Pertandingan
Pertandingan biasanya dilakukan secara berkala, sesuai agenda dari klub, BWF (Badminton World Federation), maupun PBSI.
b. Rekreatif
Menonton pertandingan dan latihan. Pengguna lain bisa menggunakan fasilitas diluar jadwal yang telah ditentukan.
2. Kegiatan Pendukung
Souvenir dan retail shop
Souvenir dan retail shop ini difungsikan untuk sponsor dari PB. Djarum untuk
menjual produk mereka. Seperti Li-Ning, Victor, Fly Power, Astec, dan Specs. Produk yang dijual seperti raket, sepatu, senar, baju, celana, dan lain-lain.
Café
Disediakan bagi para penonton untuk bersantai sambil menikmati makanan dan minuman.
Ruang Pertemuan
Tempat diadakannya pertemuan antar pihak yayasan, undangan dan wartawan.
2.1.4 Deskripsi Kebutuhan Ruang 1. GOR (Gelanggang Olahraga)
Fungsi utama sebagai tempat pertandingan. Fasilitasnya terdiri atas : a. Fasilitas Penerima
Lobby
Ruangan ini merupakan ruangan pertama yang akan dimasuki oleh pengunjung saat ingin menonton pertandingan. Ruangan ini akan bersatu dengan museum Hall
of Fame sehingga menjadi salah satu elemen yang menarik.
Administrasi
Ruang administrasi adalah ruang dimana pengunjug akan melakukan aktivitas administrasi, seperti membeli tiket dan sebagainya.
b. Fasilitas Utama
Lapangan
Terdapat 6 court bulutangkis berstandar BWF (Badminton World Federation). Dilengkapi dengan lantai dan lighting yang sesuai standar.
Tribun
Kamar Ganti dan Locker
Ruangan ini merupakan ruang tempat atlet, pelatih, dan wasit untuk mengganti pakaian. Terdapat ruang ganti pria dan wanita. Dilengkapi shower dan toilet.
Ruang ini ditujukan untuk pengunjung bangunan. Terdapat WC untuk pria dan wanita.
Ruang Pijat
Diperuntukan bagi para atlet dan pelatih. Ruang ini biasa digunakan setelah selesai pertandingan.
Ruang Kesehatan
Ruang kesehatan diperlukan untuk memeriksa kondisi fisik seorang atlet sebelum bertanding. Di dalamnya terdapat ruang pemeriksaan (check up), ruang jaga dokter, ruang x-ray, dan ruang doping.
Ruang Pertemuan / Serbaguna
Difungsikan sebagai ruang rapat pihak yayasan dengan atlet dan para sponsor. Di dalamnya terdapat ruang pertemuan, ruang rapat, dapur, ruang pengelola, dan toilet.
Ruang Media
Diperuntukan bagi para awak media yang datang untuk meliput pertandingan. Di dalamnya terdapat ruang pers, ruang mix zone, TV and radio broadcast room,
press conference, dan toilet.
c. Fasilitas Penunjang
Café dan Restoran
Café yang dimaksud adalah café yang berkonsep sporty sehingga mewakili unsur olahraganya.
Retail
Merupakan counter toko yang menjual berbagai macam peralatan dan perlengkapan olahraga dan buku-buku serta majalah bulutangkis.
Mushalla
Dilengkapi dengan tempat wudhu dan toilet.
Museum Hall of Fame
Museum yang memuat perjalanan karir PB. Djarum dan prestasi-prestasi atlet yang telah dicapai sejauh ini.
d. Fasilitas Pengelola
Di dalamnya terdapat ruang kerja, ruang manajer, ruang asisten manajer, ruang karyawan, ruang ganti karyawan, ruang tunggu, ruang penyimpanan, dan toilet. e. Sarana Fasilitas Bangunan
Ruang Pelayanan Teknis
Seperti ruang operator, ruang PAB, pompa and ground reservoir, tempat pembuangan sampah, gudang, ruang panel, dan ruang mesin.
f. Fasilitas Parkir
Parkir Pengunjung
Fasilitas parkir ini terdiri dari parkir mobil pribadi, bus, taxi, dan sepeda motor. 2. Asrama
Fungsi utama adalah sebagai tempat tinggal bagi para atlet dan pelatih. Fasilitasnya yaitu :
a. Fasilitas Utama
Asrama
Terdiri atas asrama atlet dan asrama pelatih. Masing-masing asrama terbagi kedalam asrama putra dan putri.
Ruang Belajar
Berfungsi sebagai ruang kelas bagi para atlet yang masih diusia sekolah SD-SMA.
Hall
Ruang yang digunakan bersama bagi para atlet.
Fitness Centre
Berfungsi sebagai tempat latihan fisik bagi para atlet.
Ruang Fisioterapi
Berfungsi sebagai tempat pemulihan cedera bagi para atlet. Terdiri dari beberapa ruang, antara lain ruang senam, ruang terapi listrik, terapi kering, ruang bak mandi hangat, ruang bak mandi dingin, ruang ganti atlet, ruang ganti pegawai, ruang pegawai, ruang tunggu, dan ruang peralatan.
b. Fasilitas Penunjang
Ruang Makan
Toliet / WC
Terdiri dari toilet pria dan perempuan. Ditujukan untuk para tamu dan atlet.
Mushalla
Ruang shalat para atlet, terdapat tempat wudhu dan toilet. 2.1.5 Kebutuhan Ruang
1. GOR
No Kebutuhan Ruang Pengguna Kegiatan Suasana
1 Lobby dan Museum Hall of
Fame
Pengunjung, atlet, pelatih, awak media, dan official
Berkumpul, Istirahat
Santai, Nyaman
2
Administrasi Ticketing Pengunjung dan
awak media Beli tiket
Informal, Nyaman
Ruang
Panitia Atlet
Pengambilan
5 Ruang Pijat Atlet dan pelatih Memijat altet dan pelatih
X-Ray Room Atlet Memeriksa bagian Santai,
dalam tubuh atlet Nyaman
Doping Room Atlet
Memeriksa
Dokter Dokter Instirahat, Tidur
Nyaman,
Private,
Santai
7 Ruang Media
Ruang Pers Awak Media Meliput berita Nyaman, Santai
Ruang Mix Zone
Atlet, Pelatih dan
Awak Media Wawancara
Nyaman,
Atlet dan Pelatih Wawancara
Nyaman, Santai
Toilet and
Washroom Awak Media Membersihkan diri Nyaman
8 Staff,dan Official
Rapat, pertemuan antar klub dan organisasi, konferensi pers, acara formal
Formal, Nyaman
Ruang Rapat Official, Pengelola,
Rapat Private,
Sponsor Formal
Dapur Pelayan,Pegawai Menyiapkan makana
Bersih, Informal
Ruang
Pengelola Pegawai
Pengelolaan buang air besar dan kecil
Private, Nyaman
10 Café dan Restoran
Banquet Pengunjung,
Pelayan
Bar Counter Pelayan bar,
Pengunjung
Kasir Kasir Membayar
makanan, melayani
pembayaran
Dapur Pelayan, Pegawai
Memasak, menyiapkan pesanan, mencuci
Sibuk, Bersih
Gudang Alat-alat kebersihan
Menyimpan
alat-alat Tertutup
Ruang Pegawai
Pegawai, Pengelola
Istirahat, ganti
pakaian Formal
11 Retail Pengunjung Belanja Nyaman,
Santai
12 Mushalla
Ruang Shalat Pengunjung Shalat Nyaman, Bersih
Tempat
Wudhu Pengunung Berwudhu Bersih
13
Kantor Pengelola
Ruang Kerja Staff Official,
Pegawai Bekerja
Formal, Santai
Ruang
Manager Manager
Manajemen
Pegawai Bekerja
Formal, Tenang
Ruang
Karyawan Pegawai Bekera
Formal, Tenang
Ruang Ganti Pegawai Istirahat, Mengganti pakaian
Private,
Ruang Tunggu Tamu, Pegawai Menunggu Nyaman, Santai
Ruang
Penyimpanan Peralatan
Tempat menyimpan
Cleaning Service,
Pegawai Pegelola
Ruang PABX Teknisi, Operator Pengoperasian dan reperasi alat
Formal, Tenang
Ruang CCTV Teknisi, Operator Pengawasan Formal,
Private
Pompa and
Ground
Reservoir
Teknisi, Operator Pengoperasian dan reperasi alat
Formal, Tenang
Gudang Pegawai Penyimpanan
peralatan Informal
Ruang Panel Teknisi, Operator Pengoperasian dan reperasi alat
Formal, Tenang
Ruang Mesin Teknisi, Operator Pengoperasian dan reperasi alat
Formal, Tenang
2. Asrama
No Kebutuhan Ruang Pengguna Kegiatan Suasana
1 Asrama Atlet dan Pelatih Istirahat, Tidur Nyaman,
4 Fitness Centre Atlet dan Pelatih Latihan fisik Santai,
Nyaman
5 Ruang Fisioterapi
Ruang Ganti Atlet dan Pegawai Mengganti pakaian Private
Ruang Senam Atlet dan
instruktur Pemulihan Cedera
Nyaman, Santai
Terapi Listrik Atlet dan
instruktur Pemulihan Cedera
Nyaman,
instruktur Pemulihan Cedera
Nyaman, Santai
Ruang Pegawai
Pegawai dan
Instruktur Istirahat, Kerja
Ruang
Tunggu Pegawai dan Atlet Menunggu
Nyaman, Santai
Ruang
Peralatan Peralatan
Penyimpanan
peralatan Tertutup
6 Ruang Makan
Dapur Pegawai, Pelayan
Memasak,
Makan Atlet dan Pelatih Makan
Nyaman,
Shalat Nyaman
Wudhu
Atlet, Pelatih, Pegawai, Pengelola,
Cleaning Service
2.2 Tinjauan Khusus Proyek
Secara teoritis tinjauan khusus proyek akan menjelaskan mengenai semua hal yang berhubungan dengan bulutangkis, mulai dari peraturan, pemain, lapangan, dan pertandingan. 2.2.1 Olahraga Bulutangkis1
a. Pengertian
Pemain orang yang bermain bulutangkis
Pertandingan perlawanan antara satu atau dua pemain yang berada antara sisi yang berlawanan
Tunggal permainan yang dilakukan oleh satu orang di setiap sisi lapangan Ganda permainan yang dilakukan oleh dua orang di setiap sisi lapangan Area Servis sisi yang digunakan untuk servis
Area penerima sisi yang digunakan untuk mengembalikan servis dari pihak lawan
Rally serangkaian urutan yang dilakukan oleh pemain mulai saat pemain
melakukan servis sampai memperolah point.
Pukulan gerakan yang dilakukan oleh pemain dengan memukul bola menggunakan raket.
b. Sejarah
Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina.
Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores
dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai
dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.
Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab itu kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Rancangan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan Internasional pertamanya pada tahun 1899 dengan nama Kejuaraan All England.
Bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.
b. Lapangan dan Net
c. Perlengkapan
Raket
Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket. Panjang raket dari ujung sampai ke pemegang yaitu 0,68 m. Area senar merupakan area untuk memukul cock.
Gambar 2.1 Ukuran Net
Senar
Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.
Shuttle Cock
Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola dengan diameter 58 mm sampai 68 mm yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari plastik. Panjang kok antara 62 mm sampai 70 mm dari ujung sampai kebagian dasar. Dalam satu tabung, umlah kok harus 16. Beratnya antara 4,74 hingga 5,50 gram.
Sepatu
Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu tangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulu tangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.
Gambar 2.2 Raket
d. Cara Memainkan Bulutangkis
Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi berseberangan pada kedua sisi jaring di lapangan bulu tangkis. Permainan dimulai dengan salah satu pemain melakukan servis. Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket, melewati jaring ke wilayah lawan, sampai lawan tidak dapat mengembalikannya kembali. Area permainan berbeda untuk partai tunggal dan ganda, seperti yang diperlihatkan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dikatakan "keluar". Setiap kali pemain/pasangan tidak dapat mengembalikan kok (karena menyangkut di jaring atau keluar lapangan) maka lawannya akan memperoleh poin. Permainan berakhir bila salah satu pemain/pasangan telah meraih sejumlah poin tertentu.
d. Partai
ada lima partai yang dimainkan dalam bulutangkis, yaitu : 1. Tunggal Putra
2. Tunggal Putri 3. Ganda Putra 4. Ganda Putri 5. Ganda Campuran
e. Sistem Perhitungan poin
Sejak Mei 2006, pada kejuaraan resmi seluruh partai menggunakan sistem perhitungan 3x21 reli poin. Pemenang adalah pemain/pasangan yang telah memenangkan dua set. Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis kedua. Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih oleh pasangan tersebut. Dan Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh lawan.
Pertandingan terdiri dari 2 partai dan 1 partai tambahan jika kedua pemain sama-sama memenangi dipartai pertama dan kedua. Partai tambahan disebut juga partai penentuan. Pertandingan dimenangi oleh pemain yang mendapatkan poin 21 terlebih dahulu. Jika poin menjadi 20-20, maka pemain yang memenangi 2 poin selanjutnya yang menjadi pemenang. Jika poin menjadi 29-29, maka pemain yang mendapatkan poin 30 terlebih dahulu yang akan memenangi permainan.
f. Induk Organisasi
International Badminton Federation (IBF) didirikan pada tahun 1934 dan
membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Perancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada tahun 1936. Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation menjadi Badminton World
Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir.
g. Servis
Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi jaring ke area lawan. Partai tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda seperti yang diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut
maka kok dinyatakan "keluar" dan poin untuk penerima servis. Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin yang telah dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah poin genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari posisi kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol.
Pada set pertama pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertama kali ditentukan dengan undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set sebelumnya
h. Pertandingan
Turnamen resmi bulutangkis bertarah Internasional diwadahi oleh BWF sebagai induk organisasi resmi bulutangkis. Ada empat tingkatan pertandingan, yaitu tingkatan pertama adalah Kejuaraan Dunia, Thomas Uber Cup, Sudirman Cup dan Suhandinata Cup. Tingkatan kedua yaitu Kelas Super Series Premier dan Superseries. Tingkatan ketiga yaitu Grand Prix Gold dan Grand Prix. Dan tingkatan keempat yaitu International Challenge dan International Series.
Piala Thomas,Uber, dan Piala Sudirman merupakan turnamen beregu. Sedangkan
Superseries, Grand Prix, International Challenge dan International Series merupakan
turnamen individu. Di Indonesia turnamen resmi dibawah naungan PBSI.
January, 2013
International Miami USA 10/6/2012
3 15-20
Jan
MAYBANK Malaysia
Badminton Open
Superseries Kuala Lumpur MAS 1/2/2013
3 17-20
Challenge Stockholm SWE 1/10/2013
4 24-27 Jan
SOTX Cyprus International
International
Series Nicosia CYP 10/31/2012
February, 2013
Championships Moscow RUS 7/5/2012
7 14-17
Challenge Tehran IRI 1/8/2013
8 20-23
Challenge Vienna AUT 2/14/2013
8 21-24
Mulheim an der
Ruhr GER 2/13/2013
Premier Birmingham ENG 6/19/2013
11 12-17
International
12 21-24
Mar Yonex Polish Open
International
Challenge Warsaw POL 4/20/2013
12 21-24
Mar
XIV TORNEO INTERNACIONAL GIRALDILLA
Future Series Habana CUB 10/3/2012
12 21-24
Mar Axiata Cup 2013 Others 12/19/2012
13 26-31
Mar
Ciputra Hanoi Vietnam Challenge
International
Challenge Hanoi VIE 1/19/2013
13 28-31
Mar
French
International 2013
International
Challenge Orleans FRA 11/19/2012
13 28-31
Mar Axiata Cup 2013 Others 12/19/2012
April, 2013
Challenge Osaka JPN 1/25/2013
14 04-07
Apr Finnish Open
International
Challenge Vantaa FIN 1/9/2013
15 10-14
Apr
SKYCITY New
Zealand Open Grand Prix Auckland NZL 3/26/2013
15 11-14
Apr Axiata Cup 2013 Others 12/19/2012
16 16-21
Championships Taipei
Chinese
Taipei 3/11/2013
16 18-21
Apr
YONEX Dutch International
International
Challenge Wateringen NED 1/21/2013
16 18-21
Challenge Punaauia TAH 4/22/2013
17 23-28
Apr
YONEX- SUNRISE
India Open Superseries New Delhi IND 6/19/2013
17 25-28
19 05-11
2013 BWF Events Kuala Lumpur MAS 5/18/2013
21 23-26
May Spanish Open
International
Challenge Madrid ESP 3/4/2013
22
Others Beauvais FRA 9/27/2012
22
Seniors Taipei Chinese
Taipei 4/30/2013
Challenge
Future Series Kaunas LTU 3/6/2013
23 06-09
Jun
Argentina
Internacional 2013 Future Series Buenos Aires ARG 4/5/2013
24 10-16
Jun
DJARUM Indonesia Open
Superseries
Premier Jakarta INA 5/31/2013
25 18-23
Jun
LI-NING
Singapore Open Super Series Singapore City SIN 6/18/2013
25 20-23
Series Auckland NZL 4/25/2013
26 25-29
Challenge Ottawa CAN 3/29/2013
26 27-30
Jun
Kenya
International 2013 Future Series Nairobi KEN 6/3/2013
26 28-30
Series Melbourne AUS 5/3/2013
July, 2013
Challenge East Java INA 2/25/2013
Jul Challenge
27 06-17
Jul Universiade 2013
Multi Sport
Tournament Orange, CA USA 11/14/2012
28 12-14
Jul
Noumea
International 2013 Future Series Noumea NCL 6/24/2013
29 16-21
Jul
YONEX Canada
Open Grand Prix Richmond CAN 7/2/2013
29 18-20
Cancelled Harare Zimbabwe 6/25/2013
30 25-28
Series Ulaanbaatar MGL 5/27/2013
August, 2013
Games 2013 Multi Sports Turin ITA 3/28/2013
34 14-20
Championship Rose Hill MRI 4/3/2013
33 15-18
Aug
IV Colombia
Internacional 2013 Future Series Quindio COL 6/13/2013
34 19-22
Series Singapore SIN 7/23/2013
34 21-24
Aug
YONEX Mauritius
International 2013 Future Series Rose Hill MRI 7/8/2013
34 22-25
Aug
Venezuela Open International 2013
International
Series Estado Aragua VEN 6/20/2013
35 28-31
Aug
Victor Slovak Open
2013 Future Series Presov SVK 6/23/2013
September, 2013
Challenge Kharkov UKR 7/23/2013
36 05-08
Series Guatemala City GUA 7/10/2013
37 09-14
Sep
BWF World Senior
37 10-15 Sep
Adidas China
Masters Superseries Changzhou CHN 9/5/2013
37 11-14
Sep
YONEX Belgian International
International
Challenge Leuven BEL 5/28/2013
37 12-15
Sep
Carebaco
Internacional Future Series San Juan PUR 7/15/2013
38 17-22
Sep
YONEX Open
Japan 2013 Superseries Tokyo JPN 9/3/2013
38 19-22
Gold Yogyakarta INA 9/10/2013
39 24-29
Sep Russian Open Grand Prix Vladivostok RUS 9/10/2013
39 26-29
Challenge Sao Paulo BRA 9/26/2013
40 03-06
Challenge Sofia BUL 9/26/2013
41 08-13
Oct
YONEX Dutch
41 10-13 Oct
Carlton Irish
Future Series Future Series Dublin IRE 9/26/2013
42 15-20
International Future Series Arat Kilo ETH 9/26/2013
43 21-27
Championship Santo Domingo DOM 1/16/2013
43 22-27
Oct
YONEX French
Open Superseries Paris FRA 10/8/2013
43 23-26
Series Kibutz Hatzor ISR 9/26/2013
44
23 Oct-03 Nov
2013 BWF World Junior
Series Lagos Nigeria 9/27/2013
44 28-31
Oct
Santo Domingo
Open 2013 Future Series
Santo Domingo
Gold Saarbrucken GER 10/16/2013
Nov Series 2013
Series Budapest HUN 9/26/2013
November, 2013
Challenge Manama BAH 7/30/2013
45 05-10
Nov Korea Open 2013
Grand Prix
Series Reykjavik ISL 9/26/2013
45 07-10
Nov
2013 MORROCO
INTERNATIONAL Future Series Casablanca MAR 10/8/2013
46 12-17
Nov China Open
Superseries
Premier Shanghai CHN 10/11/2013
46 12-17
Series Paramaribo SUR 10/14/2013
46 14-17
47 19-24 Nov
YONEX-SUNRISE
Hong Kong Open Superseries Kowloon HKG 10/18/2013
47 20-24
Nov
Scottish Open
Grand Prix Grand Prix Glasgow SCO 8/22/2013
47 21-24
Nov
IV Internacional Mexicano 2013
International
Series GUADALAJARA MEX 9/26/2013
48
Challenge Cardiff WAL 9/26/2013
December, 2013
Vietnam Open Grand Prix Ho Chi Minh VIE 10/15/2013
49 03-07
Challenge Dhaka BAN 10/11/2013
49 04-07
Dec Carlton Irish Open
International
Challenge Dublin IRL 9/26/2013
Dec International Challenge
50 11-15
Dec
Tata Open India International Challenge 2013
International
Challenge Mumbai IND 10/16/2013
50 11-15
International Future Series Pretoria West RSA 7/18/2013
51 17-22
Invitation Frederlksberg DEN 9/23/2013
No
. Nama Kejuaraan Tanggal Lokasi
1 Djarum Superliga Badminton Feb 3 - Feb 9 2013 Surabaya
2 Djarum Sirkuit Nasional Kalimantan Open Mar 25 - Mar 30 2013 Balikpap
an
3 Djarum Sirkuit Nasional Suamtera A Open Apr 8 - Apr 13 2013 Lampung
4 VICTOR Walikota Surabaya Open May 4 - May 9 2013 Surabaya
5 Djarum Sirkuit Nasional Jakarta Open May 13 - May 18 2013 Jakarta
6 Djarum Sirkuit Nasional Jabar Open May 20 - May 25 2013 Bandung
7 Walikota Cilegon Open May 28 - Jun 1 2013 Cilegon
8 Djarum Sirkuit Nasional Sulawesi Open Jun 18 - Jun 22 2013 Manado
Sumber : bwfbadminton.org
9 Sinar Mutiara Cup XXI 2013 Jun 24 - Jun 29 2013 Tegal
10 Candra Wijaya 5th Mens Double Championship
2013 Aug 21 - Aug 24 2013 Jakarta
11 Astec Open IX Badminton Championship Sep 1 - Sep 7 2013 Jakarta
12 Djarum Sirkuit Nasional Sumatera B Open Sep 9 - Sep 14 2013 Medan
13 Djarum Sirkuit Nasional Bali/NTT/NTB Open Oct 7 - Oct 12 2013 Bali
14 Djarum Sirkuit Nasional Jateng Open Oct 21 - Oct 26 2013 Semarang
15 Djarum Sirkuit Nasional DIY Open Oct 28 - Nov 2 2013 Yogyakar
ta
No. Nama Kejuaraan Tanggal Lokasi
1 Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013 Jun 10 - Jun 16 2013 Jakarta
2 Prim-a Indonesia International Challenge Jul 2 - Jul 7 2013 Surabaya
3 Tangkas Specs Junior Challenge U. 19 Aug 26 - Aug 31
2013 Jakarta
4 Yonex-Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold
2013 Sep 24 - Sep 29 2013 Yogyakarta
2.2.2 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang 1. Tribun Penonton2
Syarat tribun penonton berdasarkan Timoty Setiawan dalam seminar PON XII adalah sebagai berikut :
Daerah penonton harus dibagi dalam kompartemen yang masing-masing menampung penonton 2000 orang atau maksimal 3000 orang.
Antar dua kompartemen yang
Sumber : badmintonindonesia.org
Sumber : badmintonindonesia.org
berseblahan harus dipisah pagar permanen transparan dengan ketinggian minimal 1,2 m dan maksimal 2,0 m.
Jarak dua gang maksimal 48 tempat duduk.
Antar gang dengan gang utama maksimal 72 tempat duduk.
Tribun orang cacat harus dibedakan.
Jarak pemisah antara kompartemen harus searah dengan deretan bangku min 1,2 m,
disamping atau tegak lurus deretan tempat duduk minimal 1,2 m maksimal 1,8 m, dan tidak boleh mempunyai bagian yang tajam.
Jenis tempat duduk yang dipasang terbuat dari bahan yang tidak mudah pecah, rusak, tahan api dan pemudaran warna.
Ketinggian tempat duduk yang ideal dengan titik pandang penonton dapat dihitung dengan :
Keterangan :
N = ketinggian tempat duduk R = ketinggian arah mata dan titik focus C = standar penglihatan (90 mm-150 mm)
D = jarak antara mata dan titik focus T = kedalaman tempaat duduk
Pada tribun penonton juga disediakan tempat duduk untuk wartawan. Bisa juga dibuat ruangan tersendiri yang dilengkapi dengan komputer, kamera, telepon, dan sebagainya.
Semua penonton harus bisa meninggalkan arena dalam waktu 8 menit. Sirkulasi menuju jalur keluar berkisar 40 orang permenit per unit lebar 550 mm. Jika ada penyempitan pada jalur kelaur maka harus dibuat sebuah area reservoir yang dapat menampung untuk lewat. Jalur keluar berukuran minimum 1,1 m, ukuran minimum kepala ruangan 2,4 m. Anak tangga memiliki ketinggian 280 mm (ideal 350 mm). ramp tidak boleh lebih curam dari 10 % (1 : 10)
Jumlah (orang) Total lebar minimum pintu keluar (m)
> 200 2,2
201-300 2,4
301-400 2,8
401-500 3,2
501-750 4,8
751-1000 6,4
1001-2000 14,4 2001-3000 20,8
Untuk pertolongan pertama pada penonton diperluakn ruang penangnan dan istriahat 15 m2, gudang 2 m2, dan 2 toilet (Data Arsitek).
Gambar 2.7 Jarak Tempat Duduk Sumber : John, Shread, Vickney, 2007
2. Café
Untuk orang yang lalu lalang disediakan bar dengan penataan bangku yang kuat.
Ketinggian lampu di ruangan pengunjung pada dasarnya adalah :
Untuk ruangan ≤ 50 m2
= 2,5 m
Untuk ruangan lebih dari 50 m2 =2,75 m
Untuk ruangan lebih dari 100 m2 = 3,00 m
Untuk yang terletak di bawah balkon = ≥ 2,10 m
Jumlah toilet yang dibutuhkan dalam fasilitas restoran dapat dilihat pada table dibawah ini.
Area Pengunjung (m2) Toilet Pria Toilet Wanita ≤ 50 m2
1 1
50-200 2 2
200-400 3 3
≥400 Tergantung kasus
Jalan kecil di rumah makan minimum 0,80 m
Lebar pintu minimum 0,90 m
Luas jendela ≥ 1/10 luas ruang meja makan
Area dapur yang dibutuhkan setiap m2 luas meja makan 0,4-0,5 m2. Diagram 2.1 Skema Program Ruang Café
3. Fasilitas Latihan3
Lapangan
Pilihan lantai yang digunakan yaitu yang berbahan dasar vinil sehingga mudah menyerap keringat. Bahan lain yang biasa digunakan adalah lantai yang berbahan kayu, atau yang berbahan polymeric. Lantai didesain harus elastis. Seperti pada gambar dibawah :
Warna lantai yang digunakan antara hijau, biru, atau warna dasar kayu. Garis pembatas berwarna putih atau kuning.
Jenis lapisan lantai untuk pertandingan dan latihan berbeda. Untuk pertandingan lapisan lantai harus bisa di bongkar-pasang, sedangkan untuk latihan lapisan lantainya permanen.
Dinding
Sebagai background, dinding didesain untuk membantu para pemain melihat shuttle
cock dengan jelas saat lagi memukul. Desain yang paling ideal adalah memiliki empat dinding
polos tanpa jendela. Di hindari penggunaan warna yang cerah, tekstru permukaan warna dan nilai reflektansi harus konsisten sehingga tidak mengganggu para pemain. Seperti yang terlihat pada gambar :
Gambar 2.8 Warna Lantai Sumber : Bristow, Emptage, Kent,
Atherton Wilson, 1999
Gambar 2.9 Potongan Lantai Sumber : Bristow, Emptage, Kent, Atherton
Wilson, 1999
Gambar 2.10 Warna Dinding Sumber : Bristow, Emptage, Kent,
Permukaan dinding harus rata, tidak memantulkan cahaya, dan tidak mengkilap. Karena ini akan mengganggu para pemain. Setiap pintu, tirai, atau jendela harus memilik warna senada dengan dinding. Dinding dapat dibangun dari berbagai macam bahan, namun yang harus diingat adalah bahwa yang terpenting ruangan harus akustik.
4. Ruang Fisioterapi
Ruang fisioterapi dibutuhkan untuk proses penyembuhan para atlet. Ada beberapa cedera yang sering dialami oleh para atlet bulutangkis, seperti cedera pada bahu, siku, lengan bawah, pergelangan tangan , dan tangan.
Cedera pada bahu4
Pada sendi bahu sering terjadi luksasio / subluksasio karena sifatnya globoidea (kepala sendi yang masuk ke dalam mangkok sendi kurang dari separuhya). Cedera pada sendi bahu ini sering terjadi karena pemakaian sendi bahu yang berlebihan atau body contact sport, kita harus memperhatikan bahwa sendi bahu sangat lemah, karena sifatnya globoidea dimana hanya diperkuat oleh ligamentum dan otot-otot bahu saja.
Tanda-tanda luksasio / dislokasi :
Lengkung bahu hilang
Tidak dapat digerak-gerakkan
Lengan atas sedikit abduksi
Lengan bawah sedikit supinasi
Pertolongan pertama hanya boleh dilakukan oleh seorang dokter, kecuali dalam keadaan terpaksa. Pertolongan pertamanya dalam bentuk reposisi. Reposisi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Metode Stimson
Metode ini sangat baik. Caranya penderita dibaringkan tertelungkup sambil bagian lengannya yang mengalami luksasio, keluar dari tepi tempat tidur, menggantung ke bawah. Kemudian diberikan beban yang diikatkan pada lengan bawah dan pergelangan tangan, biasanya dengan dumbbell dengan berat tergantung dari kekuatan otot si penderita. Si penderita disuruh rileks untuk beberapa jam, kemudian bonggol sendi akan masuk dengan sendirinya.
2. Penderita dibaringkan terlentang di lantai. Si penolong duduk pada sisi sendi yang lepas. Kaki si penolong menjulur lurus ke dada si penderita, lengan yang lepas sendinya ditarik dengan kedua tangan penolong dengan tenaga yang keras dan kuat, sehingga berbunyi “klik”, ini berarti bonggol sendi masuk kembali.
3. Strain dari otot-otot atap bahu (rotator cuff)
Istilah rotator cuff dipergunakan untuk jaringan ikat fibrosa yang mengelilingi bagian atas tulang humerus. Ini dibentuk dengan bersatunya tendon-tendon atap bahu. Keempat tendon tersebut adalah : musculus supraspinatus, musculus infraspinatus, musculus teres
minor dan musculus subscapularis.
Yang paling sering kena adalah tendon supraspinatus. Biasanya terjadi karena tarikan yang tiba-tiba, misalnya, jatuh dengan tangan lurus atau abduksi yang tiba-tiba melawan beban berat yang dipegang dengan tangan.
4. Tenis Elbow
Suatu keadaan yang sering terjadi dengan gejala nyeri dan sakit pada posisi luar siku, tepatnya pada epikondilus lateralis humeri. Biasanya terjadi karena pukulan top spin back hand yang terus-menerus, jadi bersifat over use.
Etiologi dari tennis elbow ini belumlah jelas. Banyak para ahli menganggap bahwa gerakan yang terus-menerus serta intensif dalam bentuk pronasi dan supinasi dengan tangan yang memegang tangkai raket, menimbulkan over strain pada otot-otot extensor lengan bawah yang berorigo pada epikondilus lateralis humeri. Tarikan pada otot-otot tersebut akan menimbulkan mikro trauma yang makin lama makin bertumpuk menjadi makro trauma, sehingga akhirnya menimbulkan tennis elbow.
Ada juga yang menganggap disebabkan oleh peradangan (inflamasi) periosteum yang menutupi epikondilus lateralis humeri. Inflamasi tersebut karena tarikan yang terus-menerus dari otot-otot extensor lengan bawah yang berorigo pada epikondilus lateralis humeri.
Tennis elbow tidak semata-mata hanya timbul pada pemain tennis dan bulutangkis saja, tapi dapat timbul pada cabang angkat besi, bahkan pada ibu rumah tangga atau penjual minuman botol yang benyak membuka tutup botol.
Penyakit ini terjadi secara perlahan-lahan dan menjadi progressif. Pengobatannya dapat dilakukan dengan heat treatment ataupun fisiotherapi lainnya, misalnya pemijatan, tapi pada mulanya berilah kompres dingin/es.
Pencegahan dan pengobatan :
Melakukan latihan-latihan pada otot-otot tersebut dengan cara meletakkan tangan dalam posisi datar di atas meja. Telapak tangan menghadap ke bawah memegang dumbbell yang beratnya 2 – 2,5 kg. sambil mengangkat dumbbell ke atas dan ke bawah hanya menggunakan dorsofleksi.
Pengobatan tennis elbow kadang-kadang memerlukan waktu lama untuk penyembuhannya. Selama pengobatan si penderita boleh bermain tennis tapi tidak terlalu lelah , sebaiknya memakai balutan khusus untuk lengan , semacam decker. 5. Angkle
Sprain ankle juga dikenal sebagai cidera ankle atau cidera ligament ankle, pada
umumnya sprain ankle ini terjdi karena robeknya sebagian dari ligament( torn partial
ligament) atau keseluruhan dari ligament (torn ligament) dan hampir 85% kasus sprain ankle
ini mengenai ligament talofibular anterior. Gerakan yang sering memicu sprain ankle adalah gerakan inversi dan plantar fleksi yang tiba-tiba saat kaki tidak menumpu sempurna pada lantai.
Sprain ankle terbagi menjadi beberapa derajat sprain sesuai tingkat kerusakan dan
pengaruh ligamentnya. Derajat I sprain ankle umumnya terjadi penguluran pada ligamentum
talofibular anterior sehingga pasien mengalami nyeri yang ringan dan sedikit bengkak.
Sedangkan derajat II dan III sprain ankle, kerobekan parsial dan komplet telah terjadi pada
ligamentum lateral compleks ankle (ligamentum talofibular anterior, ligamentum
calcaneofibular, ligamentum calcaneocuboideum, ligamentum talocalcaneus dan ligamentum
talofibular posterior). Pada derajat II dan III, pasien mengalami nyeri hebat (aktualitas tinggi),
bengkak dan penurunan fungsi ankle (gangguan berjalan), sehingga umumnya pasien langsung berobat ke dokter atau fisioterapi untuk mendapatkan terapi.
Penanganan :
Untuk tahap akut selalu menggunakan protokol protection, rest, ice, compresion and
elevation atau lebih populer dengan (PRICE), yang kemudian diikuti dengan program exercise
membantu untuk perawatan dan pencegahan sprain ankle. Terkadang karena jalan yang abnormal menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak yang lebih parah. Untuk itu pada kasusyang akut berikanlah ankle brace dan kruk (crutches).
Pemberian ice pada kasus sprain ankle akut selama 10-15 menit membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan. Tetapi perlu diingat juga pemberian ice yang terlalu lama juga dapat menimbulkan cidera karena efek dingin yang terjadi. Penggunaan bandage
yang tepat diperlukan untuk mendukung ligament agar lebih stabil dan menekan ligament yang cidera sehingga menguramgi nyeri dan menstabilkannya. Dalam pemberian bandage ini yang perlu diingat adalah jangan terlalu kencang dan pergunakan metode yang tepat karena pengaplikasian bandage yang terlalu kencang dapat menghambat proses vaskularisasi darah.
Pada kronik sprain ankle, akan terjadi kerusakan struktur jaringan. Seperti pada ligamentum akan terjadi kerobekan, yang dapat merangsang serabut saraf afferen bermyelin
tipis (serabut saraf A delta dan tipe C). Impuls tersebut dibawa ke ganglia akar saraf dorsalis dan merangsang produksi “P” substance yang memicu terjadinya reaksi radang. Kemudian impuls tersebut dibawa ke cornu dorsalis medula spinalis dan dikirim ke level SSP yang lebih tinggi melalui traktus spinothalamicus. Pada level SSP yang lebih tinggi (cortex sensorik,
hipothalamus dan limbik system) impuls tersebut mengalami proses interaksi yang
kemungkinan menghasilkan suatu perasaan subyektif yang dikenal dengan persepsi nyeri. Otot juga ikut terulur lalu akan menjadi spasme, timbul abnormal crosslink yang dapat mengganggu sistem metabolisme dan menimbulkan nyeri. Pada pembuluh darah akan terjadi
haemorhage dan dilatasi yang dapat meningkatkan perlepasan zat-zat iritan yang akan
meningkatkan sensitivitas nocisensorik sehingga akan menimbulkan nyeri. Sedangkan pada ujung-ujung saraf pada jaringan yang mengalami kerusakan akan mengeluarkan zat-zat iritan berupa prostaglandin, bradikinin dan histamine yang akan merangsang saraf afferent A delta dan C yang dapat meningkatkan sensitivitas nocisensorik sehingga timbul nyeri.
Peran Fisioterapi :
Pemilihan Ultrasound sebagai modalitas utama pada kondisi kronik sprain ankle
disarankan, karena efek mekanik dan terapeutik yang dihasilkan oleh Ultrasound berguna untuk proses recovery. Ultrasound merupakan modalitas fisioterapi yang menghasilkan gelombang suara dengan frekeunsi antara 1 – 3 MHz. Ultrasound dapat menghasilkan efek mekanik, termal dan microtissue damage. Pada kondisi klinis pengaplikasian ultrasound
dengan intensity 3Mhz dan intensity 1,5 w/cm kuadrat memberikan efek yang bermanfaat untuk perbaikan jaringan lunak.
Bagaimanapun juga exercise atau latihan adalah yang terbaik untuk kasus cidera ligament kronik. Latihan aktif dan active range of motion yang berupa dorsi-fleksi, plantar fleksi, inversi ataupun eversi stabilisasi akan menjaga fleksibilitas dan lingkup gerak sendi. latihan stabilitas juga perlu untuk penguatan otot-otot ankle sehingga dapat membantu serta memperbaiki problem yang muncul akibat instabilitas atau nyeri yang diakibatkan oleh kelemahan otot ankle. Akibat dari latihan stabilisasi, maka otot-otot stabilisator aktif pada ankle dapat memperbaiki kekuatan, ukuran serta mencegah peradangan. Pengaruh dari latihan stabilisasi juga akan meningkatkan peredaran darah pada persendian dan nutrisi tulang disamping karena memperbaiki kekuatan dan fungsi resiko terluka atau cidera kronik pada persendian. Latihan stabilisasi juga memperbaiki system peredaran darah oleh adanya pumping sehingga mengatasi terjadinya pembengkakan yang dapat mengganggu gerak dan fungsi sendi dan mampu mengurangi nyeri pada level sensorik.
6. Anterior Cruciate Ligament (ACL)
Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah urat di dalam sendi yang menjaga
kestabilan sendi lutut. . Pada umumnya ACL dapat cedera pada keadaan ketika sedang lari mendadak berhenti kemudian berputar arah sehingga menyebabkan lutut terpuntir atau lompat dan mendarat dengan posisi lutut terpuntir. Pada saat cedera biasanya pasien akan mendengar suara seperti ada yang patah dalam sendi. Saat itu tiba-tiba pasien merasa 'kehilangan tenaga' dan langsung jatuh. Kadang-kadang setelah beberapa saat, pasien dapat berjalan kembali tetapi pincang, sendi lutut sulit digerakkan karena nyeri, dan diikuti dengan bengkak. Namun sering, setelah cedera 1-2 hari, pasien dapat jalan seperti biasa. Keadaan ini bukan berarti ACL sudah sembuh. Sebagian besar Cedera ACL Ligamen memerlukan tindakkan operasi Arthroscopy
5. Ruang Pusat Kebugaran
Pusat kebugaran dibutuhkan bagi atlet untuk latihan fisik. Latihan fisik dalam pelaksanaannya lebih difokuskan kepada proses pembinaan kondisi fisik atlet secara keseluruhan, dan merupakan salah satu faktor utama dan terpenting yang harus dipertimbangkan sebagai unsur yang diperlukan dalam proses latihan guna mencapai prestasi yang tertinggi. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan potensi fungsional atlet dan mengembangkan kemampuan biomotor ke derajat yang paling tinggi.
Melalui latihan kondisi fisik kebugaran jasmanai atlet dapat dipertahankan atau ditingkatkan, baik yang berhubungan dengan keterampilan maupun dengan kesehatan secara umum. Dimana kebugaran jasmani ini sebagai penentu ukuran kemampuan fisik seseorang (atlet) dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Makin tinggi derajat kesegaran jasmani atlet makin tinggi pula kemampuan kerja fisiknya. Latihan kondisi fisik merupakan program pokok dalam pembinaan atlet untuk berprestasi.
Kondisi fisik merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh cabang olahraga. Oleh karena itu latihan kondisi fisik perlu mendapat perhatian yang serius direncanakan dengan matang dan sistematis sehingga tingkat kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional alat-alat tubuh lebih baik.
Unsur-unsur penting yang terkandung dalam latihan kondisi fisik meliputi : a. Kekuatan (Strength)
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Latihan yang sesuai untuk mengembangkan kekuatan ialah melalui bentuk latihan tahanan (resistence exercise). Kontraksi otot yang terjadi pada saat melakukan tahanan atau latihan kekuatan terbagi dalam tiga kategori, yaitu (1) kontrkasi isometrik, (2) kontraksi isotonik, dan (3) kontraksi isokinetik.
cara berlatih. Pada permulaan latihan, frekuensi latihan kekuatan isometrik adalah 5 hari/minggu. Sebagai percobaan untuk mendapatkan hasil yang baik bisa pula dilaksanakan dalam frekuensi latihan 3 hari/minggu. Sedangkan lamanya latihan paling sedikit 4 - 6 minggu.
Kontraksi isotonik (kontraksi dinamik) yaitu kontraksi sekelompok otot yang bergerak dengan cara memanjang dan memendek, atau memendek jika tensi dikembangkan. Latihan kontraksi isotonik dapat dilakukan melalui latihan beban dalam yaitu beban tubuh sendiri, maupun melalui beban luar seperti mengangkat barbel atau menggunakan sejenis alat/mesin latihan kekuatan, dan sejenis lainnya. Salah satu bentuk latihan kekuatan dengan kontraksi isotonik yang paling populer adalah melalui program Weight Training. Menurut Harsono (1988) weight training adalah latihan-latihan yang sistematis dimana beban hanya dipakai sebagai alat untuk menambah tahanan terhadap kontraksi otot guna mencapai berbagai tujuan tertentu, seperti untuk meningkatkan dan menjaga kondisi fisik, kesehatan, kekuatan atau prestasi dalam suatu cabang olahraga tertentu.
Beberapa syarat dan prinsip penting yang harus diperhatikan dalam melaksanakan latihan weight training antara lain :
dan (5) jumlah kontraksi maksimal tiap set antara 8 - 15 RM, dengan menggunakan 3 set latihan.
b. Daya Tahan (Endurance)
Daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kerja dalam waktu yang relatif lama. Daya tahan terbagi atas :
Daya tahan otot (muscle endurance). Daya tahan otot sangat ditentukan oleh dan
berhubungan erat dengan kekuatan otot. Oleh karenanya metode untuk mengembangkan daya tahan otot sangat mirip dengan yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan. Dalam latihan mengembangkan daya tahan otot, teknik isotonik dan isokinetik harus dilaksanakan dalam tahanan (beban) yang lebih rendah dari pada latihan kekuatan dan pengulangan yang lebih sering. Sebagai contoh, daya tahan otot dilakukan kira-kira pada tingkat 20 - 25 RM, dan tidak pada 8 - 12 RM seperti yang disarankan untuk mengembangkan kekuatan. Sedangkan dalam mengembangkan daya tahan otot melalui teknik isometrik, kontraksi yang kuat haruslah ditahan selama 10 - 20 detik atau lebih.
Daya tahan jantung-pernapasan-peredaran darah (respiratori-cardio-vasculatoir
endurance). Peningkatan daya tahan jantung-pernapasan-peredaran darah terutama
dapat dicapai melalui peningkatan tenaga aerobik maksimal (VO2 maks) dan ambang anaerobik. Menurut Soekarman (1987) sebaiknya untuk meningkatkan VO2 maks dilakukan latihan anaerobik dengan interval istirahat. Maka dari itu, pelaksanaan latihan daya tahan jantung-pernapasan-peredaran darah selalu terkait dengan tenaga aerobik dan anaerobik, yang mana unsur tersebut selalu terkait pula dengan sistem energi yang diperlukan. Hal di atas tidak akan banyak dijelaskan disini oleh penulis, karena akan dijelaskan dalam materi ilmu faal olahraga.
berikut : (a) jarak ditentukan, (b) jumlah repetisi ditentukan, (c) kecepatan lari ditentukan, (d) interval waktu istirahat atau pemulihan ditentukan.
Fartlek. Disebut juga speed play, yaitu suatu sistem latihan endurance yang maksudnya
adalah untuk membangun, mengembalikan, atau memelihara kondisi tubuh seseorang. Diciptakan oleh Gosta Holmer dari Swedia. Fartlek merupakan salah satu bentuk latihan yang sangat baik untuk mengembangkan daya tahan hampir pada semua cabang olahraga terutama cabang olahraga yang memerlukan daya tahan. Menururt penciptanya, fartlek dilakukan dialam terbuka yang ada bukit-bukit, belukar, tanah rumpt, tanah lembek dan sebagainya. Maksudnya adalah bahwa fartlek tersebut bukan dilakukan pada jalan raya atau trek yang pemandangannya membosankan. Dalam melakukan fartlek, atlet dapat menentukan sendiri intensitas dan lamanya latihan tergantung kepada kondisi atlet yang bersangkutan pada saat itu. Olah karena itu, atlet bebas untuk bermain-main dengan kecepatannya sendiri serta bebas membuat variasi kecepatan, jarak, dan rute yang akan dilaluinya.
Sebaiknya latihan fartlek dilakukan pada awal-awal musim latihan jauh sebelum masa pertandingan atau preseason. Tetapi ada pula beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim peningkatan juara atau menjelang pertandingan sebagai variasi latihan guna menghindari kejenuhan dalam menghadapi latihan yang relatif padat.
Interval Training. Interval training adalah latihan atau sistem latihan yang diselingi
interval-interval berupa masa istirahat. Jadi dalam pelaksanaannya adalah ; istirahat - latihan - istirahat - latihan - istirahat dan seterusnya. Interval trainingmerupakan cara latihan yang penting untuk dimasukan ke dalam program latihan keseluruhan. Banyak pelatih menganjurkan menggunakan interval training untuk melaksanakan latihan karena hasilnya sangat positif untuk mengembangkan daya tahan keseluruhan maupun stamina atlet.
Beban latihan dapat diterjemahkan kedalam tempo, kecepatan dan beratnya beban. Sedangkan lamanya latihan dapat dilihat dari jarak tempuh atau waktu, Repetisi dapat ditinjau
dari ulangan latihan yang harus dilakukan; kemudian masa istirahat adalah masa berhenti melakukan latihan/istirahat diantara latihan-latihan tersebut.
c. Kelentukan (Flexibility)
Beban latihan dapat diterjemahkan kedalam tempo, kecepatan dan beratnya beban. Sedangkan lamanya latihan dapat dilihat dari jarak tempuh atau waktu, Repetisi dapat ditinjau dari ulangan latihan yang harus dilakukan; kemudian masa istirahat adalah masa berhenti melakukan latihan/istirahat diantara latihan-latihan tersebut.
Kelentukan dapat dikembangkan melalui latihan peregangan (stretching), yang modelnya terdiri atas:
Peregangan dinamik (Dynamic stretch), sering juga disebut peregangan balistik adalah
peregangan yang dilakukan dengan menggerakkan tubuh atau anggota tubuh secara berirama (merengut-rengutkan badan).
Peregangan statik (Static stretch) adalah satu cara untuk meregangkan sekelompok
otot secara perlahan-lahan sampai titik rasa sakit yang kemudian dipertahankan selama 20 hingga 30 detik. Dilakukan dalam beberapa kali ulangan, misalnya 3 kali untuk setiap bentuk latihan.
Peregangan pasif. Pelaksanaannya yaitu si pelaku berusaha agar sekelompok otot
tertentu tetap rileks. Selanjutnya, temannya membantu untuk meregangkan otot tersebut secara perlahan-lahan sampai tercapai titik rasa sakit. Peregangan itu dipertahankan selama 20 - 30 detik.
Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF). Pelaksanaannya yaitu melakukan
penguluran dengan bantuan orang lain, atlet yang sedang melakukan peregangan statik. Selanjutnya temannya mendorong secara perlahan-lahan dan atlet yang sedang melakukan peregangan menahannya sampai terjadi kontraksi isometrik, beberapa detik kemudian atlet yang sedang melakukan peregangan, melakukan rileksasi dan temannya terus mendorong hingga titik optimum.
d. Keseimbangan (Balance)
adalah waktu refleks, waktu reaksi, dan kecepatan bergerak. Dan biasanya latihan keseimbangan dilakukan bersama dengan latihan kelincahan dan kecepatan, bahkan kelentukan.
Ada dua macam keseimbangan :
Keseimbangan statis adalah mempertahankan sikap pada posisi diam di tempat. Ruang
geraknya biasanya sangat kecil, seperti berdiri di atas alas yang sempit.
Keseimbangan dinamis adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan posisi
tubuhnya pada waktu bergerak. Seperti Sepatu roda, ski air, dan olahraga sejenisnya. e. Kecepatan (Speed)
Menurut Dick (1989) kecepatan adalah kapasitas gerak dari anggota tubuh atau bagian dari sistem pengungkit tubuh atau kecepatan pergerakan dari seluruh tubuh yang dilaksanakan dalam waktu yang singkat. Terdapat dua tipe kecepatan yaitu (1) kecepatan reaksi adalah kapasitas awal pergerakan tubuh untuk menerima rangsangan secara tiba-tiba atau cepat, dan (2) kecepatan bergerak adalah kecepatan berkontraksi dari beberapa otot untuk menggerakan anggota tubuh secara cepat (Bloomfield, Ackland, dan Elliot, 1994) .
Terdapat 6 wilayah yang dapat meningkatkan kecepatan (Dick, 1989) , antara lain :
Melatih reaksi dengan sinyal
Mempercepat kapasitas gerak
Kapasitas untuk mengatur keseimbangan kecepatan
Meningkatkan prestasi dari kecepatan maksimum
Kapasitas mempertahankan kecepatan maksimum
Kapasitas akhir dari pengaruh faktor daya tahan pada kecepatan f. Kelincahan (Agility)
Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Kelincahan ini berkaitan erat antara kecepatan dan kelentukan. Tanpa unsur keduanya baik, seseorang tidak dapat bergerak dengan lincah. Selain itu, faktor keseimbangan sangat berpengaruh terhadap kemampuan kelincahan seseorang.
g. Power (Elastic / Fast Strenght)
Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Power sangat penting untuk cabang-cabang olahraga yang memerlukan eksplosif, seperti lari sprint, nomor-nomor lempar dalam atletik, atau cabang-cabang olahraga yang gerakannya didominasi oleh meloncat seperti dalam bola voli, dan juga pada bulutangkis, dan olahraga sejenisnya.
Menurut Bucher (Harsono, 1988) dikatakan bahwa seorang individu yang mempunyai power adalah orang yang memiliki : (a) derajat kekuatan otot yang tinggi, (b) derajat kecepatan yang tinggi, dan (c) derajat yang tinggi dalam keterampilan mengabungkan kecepatan dan kekuatan otot.
Beberapa bentuk latihan untuk mengembangkan power diantaranya adalah dengan melakukan latihan beban/barbels (12 - 16 RM), atau latihan kekuatan (8 - 12 RM) dan dilanjutkan dengan latihan kecepatan. Dapat pula melakukan latihan pliometrik, yaitu latihan yang dilakukan dengan cara meregangkan (memanjangkan) otot tertentu sebelum mengkontraksikannya (memendekan) secara eksplosif.
Jika ingin meningkatkan power pada kelompok otot tertentu kita harus meregangkan kelompok otot tersebut kemudian secara eksplosif segera memendekan otot tersebut.
Program latihan pliometrik biasanya lebih efektif bila dibandingkan dengan latihan squats atau squatjump dalam hal mengembangkan daya ledak otot tungkai. Namun latihan ini harus dilakukan dengan hati-hati, sebab jika ototnya belum kuat akan mudah terkena cedera. Sebagai patokan saja apabila akan melakukan latihan pliometrik pada tungkai, maka kekuatan otot tungkai harus mampu mengangkat 1 1/2 berat badan.
h. Stamina
Stamina adalah komponen fisik yang tingkatannya lebih tinggi dari daya tahan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa atlet yang memiliki stamina yang tinggi akan mampu bekerja lebih lama sebelum mencapai hutang-oksigennya, dan dia juga mampu untuk pemulihan kembali secara cepat ke keadaan semula. Salah satu bentuk latihan untuk meningkatkan stamina atlet adalah melalui latihan interval.
anaerobik. Dengan begitu, tentunya latihan daya tahan (aerobik) haruslah makin lama makin ditingkatkan menjadi latihan stamina (anaerobik).
Ada beberapa cara untuk meningkatkan daya tahan menjadi stamina, antara lain :
Mempertinggi intensitas latihan daya tahan. Seperti latihan interval dengan intensitas yang lebih tinggi.
Memperjauh jarak lari atau renang dengan tetap memperhatikan tempo yang tinggi.
Mempertinggi tempo.
Memperkuat otot-otot yang dibutuhkan untuk kerja tersebut. 2.3 Pendekatan Pemilihan Tapak dan Lokasi
2.3.1 Kriteria Pemilihan Lokasi
Kompleks Olahraga Bulutangkis Djarum di Medan merupakan sebuah tempat yang memadukan olahraga, komersial, dan tourist spot. Untuk itu diperlukan pemilihan lokasi yang tepat untuk mendukung fungsi tersebut.
Area site yang dipilih merupakan dearah yang strategis, sesuai dengan kriteria site yang dibutuhkan. Site yang dipilih berada di luar kota Medan, tetapi sangat mudah dijangkau dari kota Medan juga. Provinsi Sumatera Utara memiliki beberapa daerah yang dikembangkan secara bersamaan, yaitu Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo atau biasa disebut Mebidangro. Dikarenakan jarak tempuh antar keempat Kota ini berdekatan,maka sering terjadi interaksi baik dalam hal perdagangan, kegiatan industri, maupun tingginya laju komuter.
Sesuai dengan draft perancangan peraturan daerah Kabupaten Deli Serdang mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah tahun 2007-2027, Rencana pengembangan sistem perkotaan di Kabupaten Deli Serdang berupa pengembangan kawasan yang termasuk dalam kriteria kawasan perkotaan berdasarkan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan dan Penataan Ruang Kawasan Perkotaan, yaitu:
1. Wilayah bagian barat mencakup Kecamatan Sunggal.
2. Wilayah bagian tengah mencakup Kecamatan Tanjung Morawa, Percut Sei Tuan, Patumbak dan Deli Tua
3. Wilayah bagian timur mencakup Kecamatan Lubuk Pakam dan Beringin.
1. Pengembangan kawasan agropolitan tepatnya di bagian selatan wilayah Kabupaten Deli Serdang.
2. Pengembangan kawasan wisata Sibolangit
3. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Percut Sei Tuan.
4. Kawasan Pesisir Pantai Labu sebagai Kawasan Agromarinepolitan.
Rencana struktur ruang dan pola ruang wilayah Kabupaten Deli Serdang5 diwujudkan melalui kegiatan pemanfaatan ruang yang meliputi program, kegiatan dan tahapan pelaksanaan. Indikasi program utama dari kegiatan pemanfaatan ruang yaitu program pengembangan struktur ruang yang meliputi:
1. Pengembangan WP I, terdiri dari;
a. Program Pengembangan kegiatan pemerintahan, perdagangan dan jasa permukiman perkotaan terutama di Kecamatan Lubuk Pakam yang merupakan ibukota dari Kabupaten Deli Serdang.
b. Program Pengembangan Fasilitas Pembentukan Ruang, meliputi; - Peningkatan fasilitas pemerintahan
- Peningkatan fasilitas pendidikan dapat melakukan merjer (penggabungan) atau penambahan fasilitas
- Peningkatan fasilitas Perguruan Tinggi - Pengembangan sentra industri
- Peningkatan pasar dan pertokoan
- Peningkatan pelayanan jaringan utilitas sebagai pendukung perkembangan perkotaan.
2. Pengembangan WP II, meliputi;
a. Program Pengembangan Kegiatan industri, permukiman, agromarinepolitan, pendidikan, kesehatan, olah raga dan pertanian, serta kawasan sekitar Bandara Kuala Namo.
b. Program Pengembangan Fasilitas Pembentuk Ruang, meliputi :
- Pembangunan Kawasan Industri dan komersial di Percut Sei Tuan
- Pengembangan sentra industri menengah-besar dan industri kecil (home
industry)
- Pembangunan pusat pergudangan, packaging dan ekspedisi - Peningkatan fasilitas kegiatan pertanian
- Peningkatan sarana dan prasarana wilayah
- Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan olahraga. - Peningkatan sarana dan prasaran kesehatan
3. Pengembangan WP III, meliputi;
a. Program Pengembangan Kegiatan pertanian (agropolitan), permukiman, pendidikan dan distribusi pertanian.
b. Program Pengembangan Fasilitas Pembentukan Ruang, meliputi : - Pengembangan sentra agropolitan
- Peningkatan fasilitas kegiatan pertanian
- Pengadaan kegiatan penyuluhan dan pelatihan pertanian
- Peningkatan fasilitas pendistribusian hasil pertanian berupa mobil. - Pembangunan dan Peningkatan pelayanan jaringan jalan.
- Pembangunan Pasar
- Peningkatan fasilitas Perguruan Tinggi. 4. Pengembangan WP IV, meliputi;
a. Program pengembangan kegiatan perdagangan, jasa, permukiman dan industri. b. Program Pengembangan Fasilitas Pembentukan Ruang, meliputi :
- Pengambangan sentra perdagangan dan jasa
- Penambahan dan peningkatan fasilitas perdagangan berupa pasar, toko dan pertokoan.
- Peningkatan sarana dan pelayanan jaringan utilitas. - Peningkatan sarana dan prasarana penunjang industri. 5. Pengembangan WP V, meliputi;
a. Program Pengembangan Kegiatan pertanian (agropolitan) dan pariwisata (agrowisata)
b. Program Pengembangan Fasilitas Pembentukan Ruang, meliputi : - Pengembangan sentra agropolitan