• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA CARA penyehatan lingkungan (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TATA CARA penyehatan lingkungan (2)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

TATA CARA

PERENCANAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN DI PERKOTAAN

SNI 03-1733-2004

Revisi SNI 03-1733-1989

RUANG LINGKUP :

Standar ini menetapkan Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan, yang meliputi ketentuan umum untuk perencanaan sarana lingkungan; sarana hunian, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana dagang dan niaga, sarana pemerintahan dan pelayanan umum, sarana budaya dan rekreasi, sarana peribadatan, sarana ruang terbuka dan olahraga dan ketentuan umum untuk perencanaan prasarana dan utilitas lingkungan yang meliputi jaringan jalan, jaringan drainase, jaringan air bersih, jaringan air limbah, jaringan sampah, jaringan listrik, jaringan telepon, serta jaringan transportasi lokal

RINGKASAN :

Standar ini adalah revisi dari SNI 03-1733-1989,

merupakan model untuk: menetapkan sistem

perencanaan yang memudahkan proses

pembangunan perumahan dan permukiman

khususnya di lingkungan baru dan area terbangun

perkotaan; dan mengembangkan kode/standar/

pedoman perencanaan baik di tingkat Pusat, dan khususnya di Provinsi dan Daerah (Kota/Kabupaten);

Perkotaan adalah satuan permukiman bukan pedesaan yang berperan di dalam satuan wilayah pengembangan dan atau wilayah nasional sebagai simpul jasa, menurut pengamatan tertentu pemerin-tahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Perencanaan lingkungan perumahan harus

memberikan kemudahan bagi semua orang, termasuk yang memiliki ketidakmampuan fisik atau mental seperti para penyandang cacat, lansia, dan ibu hamil, penderita penyakit tertentu atas dasar pemenuhan asas aksesibilitas (sesuai dengan Kepmen No. 468/ Tahun. 1998), yaitu:

1) Kemudahan, yaitu setiap orang dapat mencapai semua tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan;

2) Kegunaan, yaitu setiap orang harus dapat mempergunakan semua tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan; 3) Keselamatan, yaitu setiap bangunan yang

bersifat umum dalam suatu lingkungan ter-

bangun, harus memperhatikan keselamatan bagi semua orang; dan

4) Kemandirian, yaitu setiap orang harus dapat mencapai, masuk dan mempergunakan semua tempat atau bangunan yang bersifat umum

dalam suatu lingkungan dengan tanpa

membutuhkan bantuan orang lain.

Dalam merencanakan kebutuhan lahan untuk sarana lingkungan, didasarkan pada beberapa ketentuan khusus, yaitu:

1) Besaran standar ini direncanakan untuk kawasan dengan kepadatan penduduk <200 jiwa/ha; 2) Untuk mengatasi kesulitan mendapatkan lahan,

beberapa sarana dapat dibangun secara

bergabung dalam satu lokasi atau bangunan dengan tidak mengurangi kualitas lingkungan secara menyeluruh;

3) Untuk kawasan yang berkepadatan >200 jiwa/ha diberikan reduksi 15-30% terhadap persyaratan kebutuhan lahan; dan

4) Perencanaan prasarana lingkungan, utilitas umum dan sarana lingkungan harus direncana-kan secara terpadu dengan mempertimbangdirencana-kan keberadaan prasarana dan sarana yang telah ada dengan tidak mengurangi kualitas dan kuantitas secara menyeluruh

Tabel

Faktor reduksi kebutuhan lahan untuk sarana lingkungan berdasarkan kepadatan penduduk

Kepadatan Klasifikasi

Kawasan Rendah Sedang Tinggi Sangat Padat

Kepadatan penduduk

< 150 jiwa/ha

151 – 200 jiwa/ha

201 – 400 jiwa/ha

> 400 jiwa/ha Reduksi terhadap

kebutuhan lahan - -

15% (maksimal)

Referensi

Dokumen terkait

Demikian untuk menjadikan periksa dan apabila ada pihak-pihak yang keberatan dengan terbitnya pengumuman ini dapat mengajukan sanggahan tertulis kepada Panitia

Pada fase eliminasi baik pada terapi dosis tunggal maupun multi dosis, konsentrasi N-Desmetildiazepam dalam plasma lebih tinggi dari diazepam sendiri. N-Desmetildiazepam dengan

Dalam penelitian ini diusulkan proses utama yaitu proses deteksi kendaraan menggunakan metode Haar cascade classfier pada jalan raya, seperti yang ditunjukkan

Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pelatihan penyusunan menu gizi sehat seimbang bagi pelatih kelompok cabang olah raga beladiri bagi

Dota 2 adalah Game yang bergenre Massively Multiplayer Online Role- playing Games (MMORPG). Dimana suatu tim bertujuan untuk menghancurkan ancient miliki tim lawan

Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak dari penggunaan gadget terhadap minat belajar anak usia sekolah dasar di RT 02 Desa Karangmekar, faktor penyebab dan cara

Dalam membagi foto tersebut, para pengguna juga tidak hanya dapat membaginya di dalam Instagram saja, melainkan foto tersebut dapat dibagi juga melalui jejaring

Pada tataran implementasi, pelanggaran terhadap Pasal 59 ayat (1) dan Pasal 59 ayat (2) UU PPLH akan lebih tepat dan efektif jika sanksi administrasi lebih