• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum mikrobiologi Tentang I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum mikrobiologi Tentang I"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum mikrobiologi

PEWARNAAN

Nama : Silatur Rahmi

NIM : 0805105010019

Kelas / Kelompok : B / IV

Tgl Percobaan : 1 Desember 2009

Mengetahui Darussalam, 8 Desember 2009

Asisten Praktikan

( ) ( Silatur Rahmi )

(2)

A. Latar Belakang

Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, kerena selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bekteri, sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Olek karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salahsatu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi

Kelangsungan hidup dan pertumbuhan mikiroorganisme dipengaruhioleh adanya nutrisi dan faktor lingkungan. Bahan nuttrisi yang tersdia dapat berupa bahan alami dapat pula berupa bahan sintetik. Bahan nutrisi yang digunakan mikrorganisme biasanya berupa senyawa sederhana yang tersedia secara langsung atau berasal dari senyawa yang kompleks.

Ada beberapa jenis metode pewarnaan diantaranya pewarnaan sederhana, pewarnaan gram, pewarnaan negative, pewarnaan tahan asam dan pewarnaan spora.

B. Tujuan Percobaan

Untuk mengelompokkan bakteri dan menilai morfologi mikroba serta mengetahui metode-metode pewarnaan.

(3)

Teknik pewarnaan yang paling banyak digunakan yaitu pewarnaan yang menggunakan pewarnaan sederhana. Kenapa dikatakan sederhana, karena hanya menggunakan satu jenis zat warna untuk mewarnai organisme tersebut. Pewarnaan sederhana mempunyai sitoplasmanya bersifat basofilik (Tarigan, 1988).

Bakteri gram negatif banyak yang bersifat patogen, yang memiliki arti spesies mereka berbahaya bagi organisme inangnya. Pada metode pewarnaan gram bakteri negatif merupakan bakteri yang tidak bisa mempertahankan zat warna metil unggu (Buckle, 1987).

Pewarnaan bertujuan untuk lebih memperjelas sel bakteri dengan cara menempelkan zat warna kepermukaan sel bakteri. Suatu zat warna juga dapat mengabsorbsi dan membiaskan cahaya, sehingga terjadi kontras sel bakteri dengan sekelilingnya dapat ditingkatkan (Hadioetomo, 1993).

pertumbuhan suatu mikiroorganisme dipengaruhi oleh nutrisi dan faktor lingkungan. Bahan nutrisi yang digunakan mikrorganisme biasanya berupa senyawa sederhana yang tersedia secara langsung atau berasal dari senyawa yang kompleks yang kemudian dipecah oleh mikrorganisme menjadi senyawa yang sederhana melalui proses enzimatik (Dwijoseputro, 1990).

(4)

A. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan antara lain: biakan mikroba A dan B, zat warna brsifat basa (metilen blue safaranin), minyak imersi, aquadest, larutan karbol fukhsin, larutan asam alcohol.

Alat yang digunakan antara lain: objek glass, Bunsen, mikroskop.

B. Prosedur Kerja

1. Pewarnaan sederhana

a. Dibuat suspensi dengan menggunakan aguadest pada objek glass dan keringkan udara

b. Difiksasi dengan melewatkan objek glass diatas lampu spirtus c. Diteteskan zat warna pada objek glass (1-2 tetes) lalu fiksasi

d. Dibuang zat warna dari objek glass dengan cara mencuci pada air kran e. Dikeringkan objek glass

f. Ditetesi sidiaan dengan minyak lalu lihat dibawah mikroskop dengan pembesaran objektif 100x.

2. Pewarnaan tahan asam

a. Dibuat suspensi mikroba dan fiksasi

b. Diteteskan karbol fukhsin sampai tergenang pada sediaan, kemudian panaskan sediakan selama 5 menit sampai keluar uap (jangan sampai mendidih) bila karbol fukhsin banyak menguap ditaambah lagi.

c. Dicuci dengan air kran selama 5-10 detik

d. Dilunturkan sediaan dengan larutan asam alkohol sehingga tidak ada lagi zat warna yang keluar dari sediaan

e. Dicuci dengan air kran secara hati-hati selama 5-10 detik

f. Dituang larutan metilen blue (1-2 tetes), biarkan selama 30 detik g. Dicuci dengan air kran dan keringkan

h. Diteteskan minyak imersi dan dilihat dibawah mikroskop dengan pembesaran 100x

(5)

A. Data Hasil Pengamatan

kelompok pewarnaan sederhana Pewarnaan Tahan Asam

I

(6)

memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas daripada bakteri dengan zat warna, serta meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya

Pada percobaan ini kami menggunakan media PDA dan NA media ini dapat ditumbuhi oleh berbagai jenis mikrorganisme baik bakteri maupun jamur. Pada media PDA mikroba yang tumbuh yaitu bakteri karena pada PDA banyak mengan dung protein, sedangkan pada media Na mikroba yang tumbuh yaitu kapang karena pada NA banyak mengandung Karbohidrat.

Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan mikroba dengan satu jenis warna, ini diperlukan untuk mengamati morfologi, baik bentuk maupun susunan sel.

Pewarnaan gram merupakan suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Pewarnaan gram disebut juga pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting dalam langkah awal identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada membran sel bakteri.

Pewarnaan negative merupakan suatu pewarnaan yang bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang) pewarnaan ini menggunakan satu pewarna asam, yaitu nigrosin dan tinta cina.

Pewarnaan taham asam merupakan pewarnaan yang dapat mengukur ketahanan dari sel yang telah diwarnai terhadap pencucian dengan asam. Tujuannya untuk melihat/mengamati bentuk-bentuk sel-sel bakteri yang tahan pewarnaan asam, yang dengan pewarnaan-pewarnaan ini berwarna merah sedangkan bakteri lain berwarna biru.

(7)

Fiksasi adalah perubahan pada suatu lingkungan gen dari keadaan di mana terdapat paling tidak dua varian gen tertentu (alel) menjadi keadaan di mana hanya ada satu alel yang tersisa. Fiksasi pada percobaan ini sama dengan dengan memanaskan media diatas Bunsen dengan cara mengoyang-goyangkan.

Dinding sel bakteri sangat tipis, tersusun atas peptidoglikan, yakni polisakarida yang berikatan dengan protein. Fungsi dinding sel untuk memberi bentuk tertentu pada sel, melindungi protoplasma sel, proses pembelahan sel. Berdasarkan struktur peptidoglikan bakteri dapat dibedakan menjadi:.Bakteri gram positif, peptidoglikan di luar membran plasma dan bila diberi tinta cina akan menimbulkan warna. Contohnya Clostridium tetani, Bacillus anthracis, Staphylococcus albus, Staphylococcus aureus. Dan bakteri gram negatif, peptidoglikan terletak antara membran plasma dan membran luar, bila diberi tinta cina tidak menimbulkan perubahan warna. Contoh: E. coli, Salmonella typhosa, Vibrio cholera, Neissiria gornorrhoe.

Dari hasil praktikum yang kami dapatkan Pada pewarnaan sederhana menghasilkan struktur benang-benang hifa halus dan kelihatan spora yang terbentuk. Sedangkan pada pewarnaan tahan asam menghasilkan struktur benang-benang hifa halus. dan kelihatan spora yang terbentuk.

(8)

1. Pewarnaan adalah untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri

2. Pada media PDA mikroba yang tumbuh yaitu bakteri karena pada PDA banyak mengan dung protein

3. pada media Na mikroba yang tumbuh yaitu kapang karena pada NA banyak mengandung Karbohidrat

4. Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan mikroba dengan satu jenis warna, ini diperlukan untuk mengamati morfologi, baik bentuk maupun susunan sel.

5. Pewarnaan gram merupakan suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka

6. Pewarnaan taham asam merupakan pewarnaan yang dapat mengukur ketahanan dari sel yang telah diwarnai terhadap pencucian dengan asam. 7. Fiksasi adalah perubahan pada suatu lingkungan gen

8. Bakteri gram positif, peptidoglikan di luar membran plasma dan bila diberi tinta cina akan menimbulkan warna

9. Bakteri gram negatif, peptidoglikan terletak antara membran plasma dan membran luar,

10. pada pewarnaan sederhana terbentuk benang-benang hifa 11. pada pewarnaan tahan asam terbentuk benang hifa dan spora

(9)

Buckle, 1987. ILMU PANGAN. Universitas Indonesia, Jakarta.

Hadioetomo, R.S. 1993. MIKROBIOLOGI DASAR DALAM PRAKTEK. Gramedia, Jakarta.

Dwijoseputro. 1990. DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI. Penerbit Djambatan, Jakarta.

Tarigan. 1988. PENGANTAR MIKROBIOLOGI. Erlangga, Jakarta.

(10)

PEWARNAAN

Nama : Desi Idayanti

NIM : 0805105010006

Kelas / Kelompok : B / I

Tgl Percobaan : 1 Desember 2009

Mengetahui Darussalam, 8 Desember 2009

Asisten Praktikan

( ) ( Desi Idayanti )

I. PENDAHULUAN

(11)

Mikroorganisme yang ada dialam ini mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas, begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Salah satu cara untuk mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau pewarnaan. Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecatan

Ada beberapa jenis metode pewarnaan diantaranya pewarnaan sederhana, pewarnaan gram, pewarnaan negative, pewarnaan tahan asam dan pewarnaan spora.

Prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion antara komponen selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik baik pada komponen seluler maupun pada pewarna. Pewarna asam ini disebut pewrna negatif. Contoh pewarna asam misalnya : tinta cina, larutan Nigrosin, asam pikrat, eosin dan lain-lain.

B. Tujuan Percobaan

Untuk mengelompokkan bakteri dan menilai morfologi mikroba serta mengetahui metode-metode pewarnaan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

(12)

(+) yang berwarna unggu dan bakteri gram negative (-) yang berwarna merah. Adanya gram positif dan gram negative disebabkan oleh perbedaan bandingan dinding sel bakteri (Buckle, 1987).

Pewarnaan sederhana merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Disebut sederhana merupakan satu jenis zat warna untuk mewarnai organisme tersebut. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarnaan-pewarnaan sederhana (Ardiansyah, 2004).

Metode pewarnaan negatif ini bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap pada pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan, teknik ini berguna untuk menentukan morfologi dan warna sel (Raymond, 1990).

Suatu prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion antara komponen selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik baik pada komponen seluler maupun pada pewarna. Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat dibedakan pewarnaan asam dan pewarnaan basa. Pewarna asam dapat tejadi karena bila senyawa pewarna bermuatan negatif Pewarnaan basa bisa terjadi biasenyawa pewarna bersifat positif (Girindra, 1993).

III. Metode Percobaan

(13)

Bahan yang digunakan antara lain: biakan mikroba A dan B, zat warna brsifat basa (metilen blue safaranin), minyak imersi, aquadest, larutan karbol fukhsin, larutan asam alcohol.

Alat yang digunakan antara lain: objek glass, Bunsen, mikroskop.

B. Prosedur Kerja

1. Pewarnaan sederhana

a. Dibuat suspensi dengan menggunakan aguadest pada objek glass dan keringkan udara

b. Difiksasi dengan melewatkan objek glass diatas lampu spirtus c. Diteteskan zat warna pada objek glass (1-2 tetes) lalu fiksasi

d. Dibuang zat warna dari objek glass dengan cara mencuci pada air kran e. Dikeringkan objek glass

f. Ditetesi sidiaan dengan minyak lalu lihat dibawah mikroskop dengan pembesaran objektif 100x.

2. Pewarnaan tahan asam

a. Dibuat suspensi mikroba dan fiksasi

b. Diteteskan karbol fukhsin sampai tergenang pada sediaan, kemudian panaskan sediakan selama 5 menit sampai keluar uap (jangan sampai mendidih) bila karbol fukhsin banyak menguap ditaambah lagi.

c. Dicuci dengan air kran selama 5-10 detik

d. Dilunturkan sediaan dengan larutan asam alkohol sehingga tidak ada lagi zat warna yang keluar dari sediaan

e. Dicuci dengan air kran secara hati-hati selama 5-10 detik

f. Dituang larutan metilen blue (1-2 tetes), biarkan selama 30 detik g. Dicuci dengan air kran dan keringkan

h. Diteteskan minyak imersi dan dilihat dibawah mikroskop dengan pembesaran 100x

IV. DATA HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

(14)

kelompok pewarnaan sederhana Pewarnaan Tahan Asam

(15)

Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan mikroba dengan satu jenis warna, ini diperlukan untuk mengamati morfologi, baik bentuk maupun susunan sel.

Pewarnaan gram merupakan suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka.

Pewarnaan negative merupakan suatu pewarnaan yang bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang) pewarnaan ini menggunakan satu pewarna asam, yaitu nigrosin dan tinta cina.

Pewarnaan taham asam merupakan pewarnaan yang dapat mengukur ketahanan dari sel yang telah diwarnai terhadap pencucian dengan asam. Tujuannya untuk melihat/mengamati bentuk-bentuk sel-sel bakteri yang tahan pewarnaan asam, yang dengan pewarnaan-pewarnaan ini berwarna merah sedangkan bakteri lain berwarna biru.

Pewarnaan spora merupakan pewarnaan yang bertujuan untuk melihat spora pada mikroba tersebut.

fiksasi adalah perubahan pada suatu lingkungan gen dari keadaan di mana terdapat paling tidak dua varian gen tertentu (alel) menjadi keadaan di mana hanya ada satu alel yang tersisa.

V. KESIMPULAN

(16)

melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola

2. Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan mikroba dengan satu jenis warna, ini diperlukan untuk mengamati morfologi, baik bentuk maupun susunan sel.

3. Pewarnaan gram merupakan suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka

4. Pewarnaan negative merupakan suatu pewarnaan yang bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap 5. Pewarnaan taham asam merupakan pewarnaan yang dapat mengukur

ketahanan dari sel yang telah diwarnai terhadap pencucian dengan asam 6. fiksasi adalah perubahan pada suatu lingkungan gen dari keadaan di mana

terdapat paling tidak dua varian gen tertentu (alel) menjadi keadaan di mana hanya ada satu alel yang tersisa.

DAFTAR PUSTAKA

(17)

Buckle. 1987. ILMU PANGAN. Ununersitas Indonesia, Jakarta.

Raymond. 1990. KIMIA DASAR EDISI KETIGA JILID 1. ERLANGGA, Jakarta.

Girindar, A. 1993. BIOKIMIA 1. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

IV. DATA HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

(18)

kelompok pewarnaan sederhana Pewarnaan Tahan Asam

Pewarnaan merupakaan suatu metode untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola,

(19)

warna, ini diperlukan untuk mengamati morfologi, baik bentuk maupun susunan sel.

Pewarnaan gram merupakan suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka.

Pewarnaan negative merupakan suatu pewarnaan yang bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang) pewarnaan ini menggunakan satu pewarna asam, yaitu nigrosin dan tinta cina.

Pewarnaan taham asam merupakan pewarnaan yang dapat mengukur ketahanan dari sel yang telah diwarnai terhadap pencucian dengan asam. Tujuannya untuk melihat/mengamati bentuk-bentuk sel-sel bakteri yang tahan pewarnaan asam, yang dengan pewarnaan-pewarnaan ini berwarna merah sedangkan bakteri lain berwarna biru.

Pewarnaan spora merupakan pewarnaan yang bertujuan untuk melihat spora pada mikroba tersebut.

fiksasi adalah perubahan pada suatu lingkungan gen dari keadaan di mana terdapat paling tidak dua varian gen tertentu (alel) menjadi keadaan di mana hanya ada satu alel yang tersisa.

Dari hasil praktikum yang kami dapatkan Pada pewarnaan sederhana menghasilkan struktur benang-benang hifa kecil. Sedangkan pada pewarnaan tahan asam menghasilkan struktur benang-benang hifa kecil.

V. KESIMPULAN

(20)

2. Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan mikroba dengan satu jenis warna, ini diperlukan untuk mengamati morfologi, baik bentuk maupun susunan sel.

3. Pewarnaan gram merupakan suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka

4.Pewarnaan negative merupakan suatu pewarnaan yang bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap 5.Pewarnaan taham asam merupakan pewarnaan yang dapat mengukur ketahanan dari sel yang telah diwarnai terhadap pencucian dengan asam 6. fiksasi adalah perubahan pada suatu lingkungan gen dari keadaan di mana terdapat paling tidak dua varian gen tertentu (alel) menjadi keadaan di mana hanya ada satu alel yang tersisa.

8. pada pewarnaan sederhana terbentuk benang-benang hifa, pada pewarnaan tahan asam terbentuk benang hifa

IV. DATA HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan

(21)

I

(22)

Pewarnaan gram merupakan suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka.

Pewarnaan negative merupakan suatu pewarnaan yang bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang) pewarnaan ini menggunakan satu pewarna asam, yaitu nigrosin dan tinta cina.

Pewarnaan taham asam merupakan pewarnaan yang dapat mengukur ketahanan dari sel yang telah diwarnai terhadap pencucian dengan asam. Pewarnaan spora merupakan pewarnaan yang bertujuan untuk melihat spora pada mikroba tersebut.

fiksasi adalah perubahan pada suatu lingkungan gen dari keadaan di mana terdapat paling tidak dua varian gen tertentu (alel) menjadi keadaan di mana hanya ada satu alel yang tersisa.

Dari hasil praktikum yang kami dapatkan Pada pewarnaan sederhana menghasilkan struktur benang-benang hifa kecil. Sedangkan pada pewarnaan tahan asam menghasilkan struktur benang-benang hifa kecil dan kelihatan spora yang terbentuk

V. KESIMPULAN

1. Pewarnaan merupakaan sutu metode untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola

(23)

ini diperlukan untuk mengamati morfologi, baik bentuk maupun susunan sel.

3. Pewarnaan gram merupakan suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka

4. Pewarnaan negative merupakan suatu pewarnaan yang bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap

5. Pewarnaan taham asam merupakan pewarnaan yang dapat mengukur ketahanan dari sel yang telah diwarnai terhadap pencucian dengan asam

6. fiksasi adalah perubahan pada suatu lingkungan gen dari keadaan di mana terdapat paling tidak dua varian gen tertentu (alel) menjadi keadaan di mana hanya ada satu alel yang tersisa.

Referensi

Dokumen terkait