• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENETAPAN KADAR ASIKLOVIR PADA SEDIAAN TABLET MENGGUNAKAN PELARUT HCl SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENETAPAN KADAR ASIKLOVIR PADA SEDIAAN TABLET MENGGUNAKAN PELARUT HCl SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. Struktur Asiklovir ……………………………………... 5
Gambar 1. Struktur Asiklovir
Gambar 2. Diagram Tingkat Energi Elektronik
Tabel I. Kriteria penerimaan presisi pada konsentrasi analit yang berbeda (Yuwono dan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai peserta pada “ Workshop Peningkatan Mutu Dosen dalam Penyusunan Proposal” Program Riset Dasar yang akan diselenggarakan pada tanggal 4 s.d. Untuk

Penyusunan Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan Program Sarjana Strata-1 (S-1), Program Studi Teknologi Pangan,

Pada penelitian ini, metode pembuatan yang akan dilakukan yaitu dengan mengurangi jumlah semen yang dipakai dalam komposisi beton, ditentukan dengan menambahkan persentase fly ash dan

rakitan bezel depan 11 memasang baterai 33 DIMM 18 DIMMs 16 drive optik 29 kartu ekspansi 20 kunci pengaman 37 modul memori 16, 18 membuka kunci panel akses 37 memutar catu daya

As one of the breeding places, various changes in environmental factors may occur in stagnant water contained in phytotelmata, such as changes in water chemistry and physical

Dari hasil analisis statistika 6 (analisis tidak ditampilkan pada tulisan ini) terhadap percobaan sebagaimana tertera pada Tabel 1 dengan respons konversi seperti disajikan

Pada pembelajaran dengan metode Jigsaw Learning ini akan diterapkan susunan anggota kelompok yang disusun secara acak dibentuk oleh siswa sendiri, Susunan kelompok yang ditentukan

Adapun perumusan masalah dalam penulisan ini adalah bagaimana kedudukan orang yang mempunyai kelamin ganda (khunsa) dalam hukum kewarisan Islam dan bagaimana cara