MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Untuk Keunggulan Bersaing Organisasi
Oleh: Kaswan
Edisi Pertama
Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta2012 pada penulis,
Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.
Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta 55283
Telp. : 0274-889836; 0274-889398 Fax. : 0274-889057
E-mail : info@grahailmu.co.id
Kaswan
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA; Untuk Keunggulan Bersaing Organisasi/Kaswan - Edisi Pertama – Yogyakarta; Graha Ilmu, 2012
xiv + 326 hlm, 1 Jil.: 26 cm. ISBN: 978-979-756-830-6
KATA PENGANTAR
D
alam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa syukur yang mendalam kepada TuhanYang Mahakuasa, akhirnya buku ini dapat selesai. Buku yang direncanakan selesai dalam waktu enam bulan akhirnya dapat dituntaskan, meskipun memakan waktu hampir satu tahun. Benar sebagian orang mengatakan bahwa menulis merupakan pekerjaan yang tidak mudah
dan ringan. Namun demikian, menulis adalah aktivitas yang mengasyikkan, menantang, dan revealing
(banyak menyingkap misteri/rahasia).
Kami menyadari buku ini dapat terwujud karena banyak jasa dari pihak-pihak lain. Pertama, ucapan terima kasih disampaikan kepada Prof. Dr. Sidik Priadana M.S., yang banyak mengilhami dan memotivasi penulis dalam hal-hal yang berhubungan dengan manajemen pada umumnya, dan manajemen sumber daya manusia (MSDM) pada khususnya.
Kedua, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang mendalam kepada pihak ke-luarga – istri (Dewi) dan lima anak penulis (Iqbal, Ali, Fauzi, Fadli, dan Ihsan) yang sebagian waktu berharga mereka bersama penulis tersita. Mereka telah banyak membantu dan memberi dukungan kepada penulis agar buku ini dapat diselesaikan sesegera mungkin.
Ketiga, penghargaan dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Drs. Kusnadi M.S., yang telah memberi kesempatan kepada kami mengajar mata kuliah MSDM di lembaga yang dipimpin-nya.
Keempat, kami juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada berbagai pihak yang me-miliki andil dalam terwujudnya buku ini. Semoga kebaikan mereka yang telah berjasa dalam buku ini, yang mengilhami, memotivasi, membantu dan mendukung penulis dibalas Allah SWT.
Terakhir, ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Penerbit Graha Ilmu yang telah menerbitkan naskah ini menjadi buku yang enak dibaca dan dinikmati para pembaca. Semoga pener-bitan buku ini menjadikan Penerbit Graha Ilmu semakin terdepan dalam mencerdaskan kehidupan
vi Manajemen Sumber Daya Manusia
bangsa Indonesia, mudah-mudahan buku ini bermanfaat dalam meningkatkan kualitas SDM kita dan menjadi salah satu sumber pembahasan MSDM. Segala kritik dan saran demi perbaikan buku ini kami sambut dan hargai.
Bandung, Desember 2011 Kaswan M.M.
PENDAHULUAN
P
ada saat ini Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) semakin dibutuhkan, terutamadalam era pekerja pengetahuan. Hal ini ditegaskan oleh Peter Drucker (2008):
a. Mengelola sumber daya manusia organisasi akan menjadi lebih penting secara signifi kan
mengingat sumber daya ini segera menjadi aset yang paling penting dan merupakan alat untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
b. Tujuan-tujuan kinerja dari organisasi harus mencerminkan persyaratan pekerja pengetahuan (knowledge workers) yang menyediakan “modal manusia” bagi organisasi maupun bagi para investor luar yang menyediakan “modal fi nansial”
c. Organisasi-organisasi harus terhubung erat dengan apa yang dibutuhkan oleh para pekerja, terutama pelatihan, kesehatan, dan tunjangan pensiun. Ini berada di antara motivator-motivator kunci bagi pekerja dan harus dikelola dengan hati-hati, terutama apabila para pekerja ingin bekerja sampai usia mereka tujuh puluh tahun ke atas.
Sumber daya manusia, jika dikelola dengan baik, akan memberikan banyak kontribusi yang menghasilkan efektivitas organisasi, yang meliputi:
a. Membantu organisasi mencapai sasarannya.
b. Memanfaatkan ketrampilan dan kemampuan tenaga kerja secara efi sien.
c. Menyediakan organisasi dengan karyawan yang terlatih dengan baik dan termotivasi dengan baik.
d. Meningkatkan kepuasan kerja dan aktualisasi karyawan secara maksimal.
e. Mengembangkan dan mempertahankan kualitas kehidupan kerja yang membuat pekerjaan di organisasi menyenangkan.
f. Mengomunikasikan kebijakan MSDM kepada seluruh karyawan.
g. Membantu mempertahankan kebijakan etis dan perilaku yang bertanggung jawab secara sosial. h. Mengelola perubahan untuk keuntungan bersama bagi individu, kelompok, organisasi, dan
viii Manajemen Sumber Daya Manusia
Kebutuhan terhadap MSDM dan kontribusinya terhadap efektivitas organisasi yang dinyatakan di atas telah mendorong penulisan buku ini. Buku ini terdiri atas beberapa bagian, yaitu pendahulu-an, dan 14 bab yang lain. Dalam pendahuluan dikupas mengenai kebutuhan besar terhadap MSDM dalam mempersiapkan aset terbesar organisasi:manusia/karyawan. Yaitu membuat kekuatan
manu-sia/karyawan menjadi produktif, dan menguntungkan stakeholder, yaitu pelanggan, penyandang
dana, karyawan, masyarakat, pemerintah dan yang lainnya. Dan juga menjadikan MSDM sebagai sarana untuk menghasilkan kinerja puncak dari para pekerja pengetahuan. Oleh karena itu, seluruh
fungsi MSDM harus dipadukan agar memberi engagement (keterikatan) karyawan di tempat kerja.
Pada bab 1 dijelaskan bahwa mengelola SDM pada saat ini tidak semudah dibayangkan.
Manajer atau pimpinan dihadapkan dengan banyak tantangan. Tantangan-tantangan itu jika dikelola
dengan efektif bisa menjadi opportunity (peluang), dan jika tidak, bisa menjadi threat (ancaman).
Tantangan itu dapat dikategorikan menjadi tiga:lingkungan, organisasi dan individual. Tantangan itu, jika mampu diatasi, akan mendatangkan keunggulan kompetitif dan efektivitas organisasi.
Dalam bab 2 ditegaskan pentingnya MSDM. Ada banyak bukti penelitian yang menunjukkan
keterkaitan antara cara perusahaan mengelola pegawainya dengan hasil keuangan yang dicapainya,
yaitu memiliki kinerja keuangan superior. Bab 3 membahas analisis pekerjaan. Analisis pekerjaan
merupakan proses pengumpulan secara sistem atis dan analisis informasi tentang pekerjaan, yang meliputi tugas, kewajiban dan tanggung jawab. Informasi yang diperoleh melalui analisis pekerjaan amat penting, dan punya nilai besar bagi manajemen. Analisis pekerjaan menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengorganisasi pekerjaan dengan cara yang memungkinkan karyawan beker-ja secara produktif dan memperoleh kepuasan kerbeker-ja.
Dalam bab 4 dibahas pengertian perencanaan SDM, manfaatnya, prosesnya, dan sistem
infor-masi SDM. Rekrutmen dikaji dalam Bab 5. Dalam bab itu dibicarakan bahwa rekrutmen memiliki
nilai strategis karena memilih orang yang tepat untuk sebuah pekerjaan dapat mendatangkan perbe-daan positif yang sangat besar dalam produktivitas dan kepuasan pelanggan. Rekrutmen SDM adalah
praktik atau aktivitas yang dilakukan organisasi dengan tujuan utama mengidentifi kasi, dan memikat
pegawai yang potensial/qualifi ed. Bab 6 mengkaji pengertian dan pentingnya seleksi, pertimbangan organisasi dalam keputusan seleksi, faktor-faktor yang mempengaruhi seleksi, kriteria seleksi, jenis metode seleksi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi metode seleksi.
Bab 7 dan Bab 8 mendiskusikan banyak hal tentang pelatihan dan pengembangan. Di
anta-ranya adalah organisasi harus tumbuh dan berkembang di tengah-tengah dinamisnya lingkungan dunia usaha (kompetisi). Oleh karena itu, organisasi tidak boleh hanya mengandalkan talenta awal yang dimilikinya. Potensi awal ini harus terus dikembangkan agar kompetensinya terus mengikuti tuntutan dinamika lingkungan. Organisasi yang maju adalah mereka yang menyadari pentingnya pengembang an SDM. Lebih dari itu, pengembangan karyawan merupakan kontributor kunci ter-hadap strategi bisnis yang didasarkan pada pengembangan modal intelektual, membantu mengem-bangkan talenta manajerial, dan memberi kesempatan pada karyawan memikul tanggung jawab atas
Pendahuluan ix
karirnya sendiri. Pengembangan karyawan merupakan komponen usaha organisasi yang diperlukan untuk bersaing dalam ekonomi baru.
Manajemen imbalan dibahas dalam Bab 9. Di sana dijelaskan bahwa sistem imbalan,
kom-pensasi atau renumerasi merupakan hal yang krusial. Karena kompensasi yang memadai akan me-nimbulkan kepuasan yang dapat membantu organisasi/perusahaan memperoleh, memelihara, dan mempertahankan tenaga kerja yang produktif. Sebaliknya imbalan yang tidak memadai akan men-datangkan ketidakpuasan pada karyawan, yang pada gilirannya menimbulkan penurunan produkti-vitas dan kualitas kehidupan kerja. Dalam kondisi yang lebih buruk lagi, ketidakpuasan itu mungkin menurunkan kinerja, meningkatkan keluhan, pemogokan, mencari pekerjaan baru yang penghasilan-nya lebih, dan akibat-akibat buruk lain.
Bab 10 mengenai manajemen kinerja. Suatu organasisi yang mencari keunggulan kompetitif
melalui manusia/karyawan harus dapat mengelola perilaku dan hasil kerja karyawannya. Organisasi-organisasi dengan sistem manajemen kinerja yang kuat adalah 51 persen lebih baik kinerja
keuang-annya dibandingkan pesaingnya, dan 41 persen lebih baik dalam hal kinerja non-fi nansial (misalnya
kepuasan pelanggan, retensi karyawan, kualitas produk atau jasa).
Penilaian kinerja yang merupan bagian yang tak terpisahkan dari manajemen kinerja dibahas pada Bab 11. Meskipun kontroversial, penilaian kinerja yang memiliki banyak faset, masih amat diperlukan, karena beberapa alasan:mengalokasikan sumber daya dalam lingkungan yang dinamis, memotivasi dan menghargai karyawan, memberi umpan balik kepada karyawan tentang kinerjanya, dll. Kinerja dapat dinilai dengan aneka metode, yang antara lain (1) Metode Berorientasi Masa Lalu, dan (2) Metode Berorientasi Masa Depan.
Dan bab 12 membahas tema membangun hubungan dengan karyawan. Di dalamnya dikaji
banyak hal. Di antaranya adalah membangun hubungan yang baik, dan mengembangkan komuni-kasi yang efektif. Hubungan yang baik adalah salah satu syarat yang dibutuhkan untuk menghasilkan kinerja yang efektif, kreatif, dan keluaran yang berkualitas dalam organisasi. Oleh karena itu, manajer dan karyawan sebaiknya memperhatikan dan mengimplementasikan faktor-faktor yang dapat mem-perkuat hubungan baik itu, yang di antaranya:kepercayaan, kecerdasan sosial, ketertarikan, kesa-maan, kemampuan berinteraksi, dan sikap terbuka. Kesuksesan suatu organisasi, yang berwujud
keuntungan dan kekuatan fi nansial adalah hadiah dari hasil dan hubungan. Karena perusahaan yang
mengharapkan hasil jangka panjang, mustahil dapat mencapai itu tanpa menjalin hubungan kerja yang baik dengan karyawannya, dan komunikasi yang efektif.
Bab selanjutnya adalah Bab 13, yang membahas retensi dan separasi. Dalam bab ini dikaji
bahwa setiap organisasi/perusahaan ingin menghasilkan kinerja yang istimewa ditinjau dari perspek-tif fi nansial, pelanggan dan proses bisnis internal. Dan kinerja itu banyak ditentukan oleh karyawan/ pegawai yang puas, komitmen, loyal dan produktif. Separasi karyawan terjadi ketika seorang
x Manajemen Sumber Daya Manusia
(PHK)terjadi ketika manajemen memutuskan menghentikan hubungannya dengan karyawan karena
(1) kebutuhan ekonomi, atau (2) kurangnya kesesuaian antara karyawan dan organisasi.
Akhirnya buku ini dipungkas dengan bab 14, yang mengenai integrasi aktivitas MSDM.
MSDM merupakan suatu sistem, oleh karena itu harus dikelola secara sistem ik. Organisasi dan manusia merupakan sistem yang terbuka karena mereka dipengaruhi oleh lingkungan. MSDM juga merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh lingkungan eksternal. sistem SDM
mendeskripsi-kan aktivitas-aktivitas SDM sebagai mengambil input dan mentransformasikannya menjadi output.
Selanjutnya pakar SDM bisa mengecek hasilnya apakah hasil itu benar. Proses pengecekan
meng-hasilkan umpan balik (feedback), yang berupa informasi yang membantu mengevaluasi kesuksesan
dan kegagalan.