• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PADA PERUSAHAAN GOLDEN MULIATEX SEMARANG SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PADA PERUSAHAAN GOLDEN MULIATEX SEMARANG SKRIPSI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PADA PERUSAHAAN GOLDEN MULIATEX SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang

Oleh :

Nama : ANTON GUNAWAN

NIM : 03.30.0142

Jurusan : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

Nama : ANTON GUNAWAN

NIM : 03.30.0142

Jurusan : MANAJEMEN

Fakultas : EKONOMI

Dosen Pembimbing : VERONICA KUSDIARTINI SE, MSI

Judul Skripsi : RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK

PADA PERUSAHAAN GOLDEN MULIATEX SEMARANG

Semarang, 8 Oktober 2007

Dosen Pembimbing

(3)

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

SKRIPSI DENGAN JUDUL

“RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PADA PERUSAHAAN GOLDEN MULIATEX SEMARANG”

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

Nama : Anton Gunawan

NIM : 03.30.0142

Telah dipertahankan didepan penguji pada tanggal : 31 Oktober 2007

Dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen.

Pembimbing Koordinator Penguji

Veronica Kusdiartini SE, MSI DR. Rustina Untari

Dekan Fakultas Ekonomi

(4)

HALAMAN MOTTO

1. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. (Markus, 12:30)

2. Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri. (Markus, 12:31)

3. Tak ada mata yang pernah melihat dan telinga yang pernah mendengar, dan tak pernah terpikirkan oleh manusia apa yang telah disediakan oleh Allah bagi mereka yang mengasihi

Dia. (1 Korintus 2:9)

4. Kemampuan untuk memperhatikan merupakan suatu hal yang memberikan arti dan makna hidup yang paling dalam.

(5)

ABSTRAK

Setiap konsumen menginginkan kepuasaan dalam membeli suatu produk, untuk memuaskan konsumen dengan kualitas yang bagus, maka perlu diadakan pengendalian kualitas supaya produk yang dihasilkan selalu dapat memuaskan konsumen. Pengendalian kualitas produk perlu dilakukan oleh perusahaan untuk dapat mengetahui apakah terjadi penyimpangan dalam proses produksinya, sehingga dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan untuk produksi selanjutnya. Pengendalian kualitas juga berfungsi untuk memastikan apakah produksi perusahaan telah mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan perusahaan semula. Salah satu metode dalam melakukan pengendalian kualitas adalah dengan menggunakan metode Six Sigma. Pada penelitian ini akan memfokuskan pada salah satu perusahaan benang sintetis dengan cacat produk yang melebihi standar yang telah ditetapkan yaitu “Perusahaan Golden Muliatex Semarang” sehingga dibutuhkan pengendalian kualitas.

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana rancangan pengendalian kualitas produk benang sintetis dengan menggunakan pendekatan Six Sigma pada Perusahaan Golden Muliatex Semarang?

Sedangkan tujuannya adalah untuk mengetahui rancangan pengendalian kualitas produk benang sintetis pada Perusahaan Golden Muliatex dengan metode Six Sigma.

Manfaat penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut: (1) Bagi Perusahaan: sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan yang berguna dalam membantu peningkatan kualitas produk perusahaan; dan (2) Bagi pihak-pihak lain sebagai tambahan wawasan dan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan topik serupa, serta semakin memperkaya ilmu pengetahuan khususnya dalam materi pengendalian kualitas.

Obyek penelitiannya adalah Perusahaan Golden Muliatex Semarang yang berlokasi di Jl. Tambak Aji Raya 9A Semarang. Jenis datanya adalah data primer dan sekunder dengan metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.

Pada penelitian ini digunakan metode analisis dengan menggunakan Six Sigma. Six Sigma merupakan sebuah sistem komprehensif dan fleksibel untuk mencapai, mempertahankan, dan memaksimalkan kesuksesan suatu bisnis.

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pada tahap Define perusahaan Golden Muliatex telah melaksanakan proses pendefinisian kriteria kualitas yang telah ditentukan oleh pimpinan perusahaan. Pada tahap ini perusahaan telah menentukan besarnya standar produk cacat sebesar 2% hanya saja dalam pelaksanaannya belum dapat dilakukan dengan baik, yang dapat dilihat pada produk cacat yang rata-ratanya masih lebih besar daripada 2%.

(6)

2. Pada tahap Measure diperoleh kesimpulan, yaitu data yang ada menunjukan bahwa perusahaan Golden Muliatex mempunyai kapabilitas sigma rata-rata 2,50 dengan DPMO sebesar 12.380

3. Pada tahap Analyze diperoleh kesimpulan yaitu jenis CTQ yang tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan adalah benang kotor, benang putus, diameter benang tidak sesuai spesifikasi. Faktor terbesar penyebab produk cacat adalah benang kotor yaitu sebesar 42,86%, dan faktor terkecil adalah diameter benang tidak sesuai spesifikasi sebesar 25,00%.

4. Pada tahap improve (berupa rancangan), yaitu perusahaan perlu melakukan rencana tindakan untuk peningkatan kualitas Six Sigma berdasar pada 5W-1H. 5. Pada tahap control (berupa rancangan) perlu adanya suatu proses standarisasi

dan mendokumentasikan peningkatan kualitas dari langkah-langkah yang ada dalam Six Sigma dan kemudian dijadikan pedoman kerja standar perusahaan. 6. Dalam proses produksi masih banyak hal yang harus diperbaiki untuk mencapai

tingkatan sigma yang lebih tinggi, yaitu:

a. Para karyawan dalam menjalankan proses produksi harus benar-benar terlatih dan terampil.

b. Mesin yang digunakan dalam proses produksi harus benar-benar memenuhi standar perusahaan dan terawat dengan baik.

c. Para karyawan dalam menjalankan pekerjaannya harus memiliki motivasi lebih dan kesadaran akan pentingnya kualitas agar perusahaan bisa maju. 7. Untuk mencapai perbaikan yang baik dengan menerapkan metode Six Sigma

Perusahaan harus dapat mengatasi faktor-faktor produk cacat, yaitu:

a. Faktor manusia, yang merupakan faktor tertinggi penyebab terjadinya kerusakan produk yaitu sebesar 35,71%

b. Faktor machines sebesar 32,15% yang mengakibatkan kerusakan produk yaitu benang putus dan benang kotor.

c. Faktor metode sebesar 14,29% yang mengakibatkan kerusakan produk yaitu diameter benang tidak sesuai spesifikasi.

d. Faktor material sebesar 17,85% juga mengakibatkan produk rusak dengan kesalahan yaitu benang kotor.

(7)

KATA PENGANTAR

Six Sigma merupakan sebuah sistem komprehensif dan fleksibel untuk mencapai, mempertahankan, dan memaksimalkan kesuksesan suatu bisnis. Dalam sebuah perusahaan dengan tingkat cacat produk yang cukup besar perlu dilakukan sistem pengendalian kualitas dengan metode Six Sigma dalam rangka menurunkan cacat produknya.

Pada penelitian ini peneliti memfokuskan pada salah satu Perusahaan benang yaitu PT. Golden Muliatex Semarang dimana tingkat produk yang cacat masih relative cukup besar dibandingkan dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan.

Puji syukur peneliti panjatkan pada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan karuniaNya yang dilimpahkan sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Maksud penyusunan skripsi yang berjudul “Rancangan Pengendalian Kualitas Produk pada Perusahaan Golden Muliatex Semarang” adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Unika Soegijapranata.

Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Sentot Suciarto, PhD selaku Dekan Fakultas Ekonomi Unika Soegijapranata.

2. Ibu Ratna Wulandari, SE. Msi selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unika Soegijapranata.

(8)

3. Ibu Veronica Kusdiartini, SE. MSI. Selaku Dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan sabar dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

4. Ibu DR. Rustina Untari dan Ibu Meniek Srining Prapti, SE. MSI. Selaku dosen penguji.

5. Bapak Agus Heru selaku supervisor divisi produksi yang telah membantu selama penyusunan skripsi dan selama melakukan pengamatan.

6. Semua anggota keluarga peneliti terutama papa dan mama yang telah banyak memberikan support sehingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.

Peneliti menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, karena itu peneliti mengharapkan kritikan dan saran yang membangun.

Akhir kata, peneliti berharap bahwa skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Semarang, Oktober 2007

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul... i

Halaman Persetujuan... ii

Halaman Pengesahan Skripsi... iii

Halaman Motto... iv

Abstraksi... v

Kata Pengantar... vii

Daftar Isi... ix

Daftar Gambar... xii

Daftar Tabel... xiii

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Peneltian... 5

BAB II : LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengendalian Kualitas... 6

2.2 Definisi Six Sigma ... 8

2.3 Keunggulan Six Sigma... 9

2.4 Manfaat Six Sigma... 12

2.5 Konsep Kunci Sistem Six Sigma ... 15

2.6 Langkah-langkah Implementasi Peningkatan Six Sigma... 18

2.7 Kerangka Pikir ... 31

(10)

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Obyek Penelitian ... 35

3.2 Jenis Data ... 35

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 36

3.4 Metode Analisis Data... 37

BAB IV : HASIL ANALISIS 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 43

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 43

4.1.3 Produksi dan Hasil Produksi ... 47

4.2 Analisis Hasil Penelitian ... 48

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 90

5.2 Saran... 95

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Diagram Sebab Akibat Berdasarkan Kategori Sumber Penyebab

dari Masalah Kualitas... 29 Gambar 2.2 Kerangka Pikir... 33 Gambar 3.1 Diagram Sebab Akibat Berdasarkan Kategori Sumber Penyebab

dari Masalah Kualitas ... 41 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Golden Muliatex... 46 Gambar 4.2 Diagram Pareto Jenis CTQ... 55 Gambar 4.3 Diagram Sebab Akibat Berdasarkan Kategori Sumber Penyebab

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Data Jumlah Produksi dan Jumlah Produk Cacat Benang Sintetis

PT. Golden Muliatex Periode Maret-Mei 2007 ... 4 Tabel 3.1 Kapabilitas Sigma dan DPMO... 39 Tabel 3.2 Hasil Analisis Pareto Jenis CTQ... 40 Tabel 4.1 Persentase Tingkat Kecacatan Dari Hasil Produksi Benang

Sintetis Data Maret-Mei 2007... 48 Tabel 4.2 Data Hasil Produksi Benang Sintetis dan Deskripsi CTQ

Potensial (Maret-Mei 2007) ... 51 Tabel 4.3 Kapabilitas Sigma dan DPMO dari Proses Produksi Benang

Sintetis (Maret-Mei 2007)... 52 Tabel 4.4 Hasil Analisis Pareto Jenis CTQ (cacat) Proses Produksi Benang

Sintetis... 54 Tabel 4.5 Jenis Kecacatan dan Faktor Penyebabnya ... 56 Tabel 4.6 Perhitungan Persentase Tingkat Cacat PT. Golden Muliatex ... 58

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.8 menunjukkan hasil simulasi berupa distribusi pengurangan ketebalan dinding gritcone dengan variasi persebaran partikel 90%. Area yang mempunyai ketebalan

Penjelasan ringkas tentang sudut pandang penulis proposal terhadap elearning dan konsep rencana pengembangan elearning yang meliputi bagaimana materi pembelajaran

Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998, yang dikutip Ismail dalam bukunya Perbankan Syariah, definisi pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

Latar belakang masalah pada penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis matematis di Indonesia yang masih tergolong sangat rendah atau dibawah

(3) (2b) Dalam hal hanya terdapat 1 (satu) pasangan calon yang mendaftar dan berdasarkan hasil penelitian pasangan calon tersebut dinyatakan memenuhi syarat, pemberian suara

Pemerintah Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan

Sebagaimana permainan yang lain, tidak ada yang dianggap serius dalam humor, ucapan dan tindakan semata-mata di dilakukan sebagai main- main.Humor memiliki banyak

WebGIS ini masyarakat dapat mengetahui jalur mana saja yang merupakan jalur bersepeda yang kondusif untuk melakukan kegiatan bersepeda tersebut sesuai dengan