• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Henti Sulistiowati, 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Henti Sulistiowati, 2015"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

Henti Sulistiowati, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA BERDASARKAN ANALISIS LEARNING OBSTACLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Upaya untuk meningkatkan pendidikan perlu dilakukan secara menyeluruh baik aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pengembangan pada aspek tersebut diwujudkan melalui pencapaian kompetensi dan diharapkan dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selain itu, pembelajaran merupakan suatu proses yang terintergrasi menjadi lebih kompleks melalui berbagai komponen pembelajaran seperti guru, siswa dan bahan ajar. Guru diharapkan

dapat mengimplementasikan proses pembelajaran agar memperoleh

keberhasilan dalam pendidikan.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai salah satu mata pelajaran pada program yang di kembangkan secara kurikuler di sekolah dasar (SD). Mata peajaran IPA merupakan bidang studi inti selain Bahasa Indonesia, Matematika, IPS dan sebagainya. Mata pelajaran IPA berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan sistematis siswa dalam menyelesaikan soal-soal atau memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kegitan sehari-hari manusia tidak pernah terlepas dari pola pikir IPA.

Pokok dari mata pelajaran IPA sendiri dipelajari untuk membekali siswa memiliki kemampuan mengetahui bagaimana cara mengerjakan untuk membantu memahami dan mengenali alam sekitar, yaitu dengan mengembangkan sikap ilmiah yang positif, keterampilan, pengetahuan lingkungan alam sekitar serta gejala dari kehidupan yang ada di dalamnya. Maka dari itu, guru hendaknya menggunakan berbagai cara/ metode agar tujuan dari mata pelajaran tersebut tercapai.

Hal ini sesuai dengan pendapat Lilly Barlia (2009, hlm. 8), bahwa:

Kita sebagai pendidik harus berusaha mendorong dan meningkatkan minat anak didik untuk belajar sains. Secara alami, anak didik mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi tentang segala sesuatu yang ada dilingkungan

(2)

Henti Sulistiowati, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA BERDASARKAN ANALISIS LEARNING OBSTACLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekitarnya, karena setengah diri “dunianya sesuatu” itu tidak mereka ketahui. Oleh sebab itu, mereka akan selalu berusaha untuk mengetahui segala sesuatu yang ada didalam setengah dunianya sesuatu tersebut. Maka dari itu IPA di Sekolah Dasar seharusnya bersifat sederhana, konkret dan mudah diterima oleh siswa. Karena IPA merupakan fenomena yang mereka temukan dan berada di lingkungan sekitar walaupun tanpa disadari. Dari pengetahuan siswa mengenai lingkungan sekitar dan masalah-masalah yang dialaminya, pendidik dapat memodifikasi pelajaran IPA menjadi lebih sederhana agar sesuai kemampuan siswa dan pemahamannya. Akan tetapi, walaupun sifatnya disederhanakan tidak berarti mengesampingkan tujuan mata pelajaran tersebut.

Secara tekstual tujuan dari pendidikan IPA di Sekolah Dasar diharapkan dapat menjadi wahana bagi kreativitas siswa dan cara agar siswa aktif dalam mempelajari diri maupun lingkungan alam sekitar. IPA juga memberikan pengalaman langsung untuk mengembangkan kemampuan anak menjelajahi, mengidentifikasi bahkan memahami alam sekitar secara alamiah.Kewajiban guru yaitu memberi dorongan dan rangsangan kepada siswa terhadap materi IPA. Sehingga kualitas proses belajar mengajar akan meningkat dan siswa lebih aktif.

Materi energi dan perubahannya merupakan salah satu materi pada pembelajaran IPA di SD. Pada materi energi dan perubahannya khususnya pesawat sederhana sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari maupun mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, karena materi IPA yang dianggap rumit dan masih terdapat pemisah antara konsep dan praktek. Saat pembelajaran berlangsung guru hanya menyampaikan materi tanpa mempertimbangkan apakah siswa dapat menerima materi tersebut atau tidak dan kurangnya komunikasi antara guru dengan siswa.

Sebelum pembelajaran, tentunya guru menyiapkan perencanaan

pembelajaran. Dalam pembuatan perencanan guru seharusnya memperhatikan prinsip didaktik dan pedagogik. Akan tetapi, sebagian guru lebih memilih rencana pembelajarann buatan orang lain padahal belum tentu sesuai dengan karakter siswa di tempat guru tersebut mengajar daripada membuat rencana

(3)

Henti Sulistiowati, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA BERDASARKAN ANALISIS LEARNING OBSTACLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran sendiri.Guru masih berpikir praktis, padahal ada banyak macam metode atau desain pembelajaran yang bisa diterapkan salah satunya Design Didactical Research (DDR) dengan cara menganalisis learning obstacle.

Nira Nuryani (2013, hlm. 4) menyatakan bahwa learning obstacle dapat diminimalisir dengan pembuatan perencanaan pembelajaran melalui desain didaktik, mengatakan bahwa:

Untuk mengurangi dan mengatasi learning obstacle siswa tentang materi pesawat sederhana, salah satu alternatif yang dapat dilakukan guru adalah membuat perencanaan pembelajaran melalui desain didaktik. Desain didaktik merupakan kegiatan yang dilakukan guru sebelum, saat, dan setelah pembelajaran dengan memperhatikan respon siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Respon siswa menunjukan seberapa jauh penyerapan siswa atas materi yang disampaikan.

Dari hasil observasi yang dilakukan di SDN 1 Cicaringin Kecamatan Gunungkencana, keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada saat ini masih kurangsekitar16,66% karena proses pembelajaran masih didominasi metode ceramah karena hal tersebut masih dianggap metode yang praktis, mudah dan efisien oleh guru. Ketika proses pembelajaran berlangsung siswa hanya mendengarkan materi yang disampaikan guru, siswa kurang aktif ketika proses pembelajaran, sehingga kondisi kelas menjadi tidak kondusif dan jauh dari pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

Oleh karena itu, guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam merencanakan atau mendesain suatu bahan ajar, karena pada dasarnya siswa sangat kreatif dan imajinatif jika pendidik mengembangkan kreativitas siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya suatu proses perencanaan pembelajaran. Perencanaan tersebut harus disusun sebagai rancangan pembelajaran berdasarkan kesulitan siswa atau desain pembelajaran. Desain pembelajaran ini berdasarkan learning obstacle yang dialami siswa pada konsep pesawat sederhana sehingga keaktifan siswa dapat ditingkatkan. Sedangkan pada proses pembelajaran penulis menerapkan metode pembelajaran kooperatif.

Berdasarkan permasalahan tesebut, maka penulis berupaya melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Desain Pembelajaran pada Konsep

Pesawat Sederhana Berdasarkan Analisis Learning Obstacle untuk

(4)

Henti Sulistiowati, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA BERDASARKAN ANALISIS LEARNING OBSTACLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi Masalah Penelitian

Dari latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi beberapa masalah, diantaranya:

1. Terdapat hambatan belajar (learning obstacle) terkait konsep pesawat sederhana.

2. Dalam proses pembelajaran IPA, penerapan model pembelajaran

kooperatif masih jarang digunakan.

3. Kreativitas dan keaktifan siswa dalam pembelajaran masih kurang.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Dari latar belakang dan ruang lingkup permasalahan yang telah di paparkan di atas dapat di rumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana learning obstacle teridentifikasi dari respon siswa pada konsep pesawat sederhana?

2. Bagaimana desain pembelajaran konsep pesawat sederhana berbasis pembelajaran kooperatif berdasarkan analisis learning obstacle? 3. Bagaimana implementasi desain pembelajaran terhadap hasil belajar

dan keaktifan siswa?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian diatas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi learning obstacle dari respon siswa pada konsep pesawat sederhana

2. Menjelaskan desain pembelajaran konsep pesawat sederhana berbasis pembelajaran kooperatif berdasarkan analisis learning obstacle

3. Mendeskrifsikan implementasi desain pembelajaran terhadap hasil

(5)

Henti Sulistiowati, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA BERDASARKAN ANALISIS LEARNING OBSTACLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan efek positif dan bermanfaat sebagai berikut :

1. Manfaat bagi Peneliti

Dapat mengetahui, menganalisis dan mendeskrifsikan sejauh mana tingkat keaktifan siswa dan hasil belajar siswa pada konsep pesawat sederhana berdasarkan analisis learning obstacle.

2. Manfaat bagi Guru

Dapat mengetahui learning obstacle yang dialami siswa pada konsep pesawat sederhana dan guru dapat mengimplementasikan desain pembelajaran baru.

3. Manfaat bagi Siswa

Dapat mengatasi learning obstale yang dialami siswa pada konsep pesawat sederhana, serta dapat menigkatkan keaktifan siswa.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi yaitu terdiri dari:

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab I dalam penelitian ini berisi latar belakang; identifikasi masalah; rumusan masalah; tujuan masalah; manfaat penelitian; dan sistematika penulisan skripsi.

2. Bab II Kajian Pustaka

Pada bab II dalam penelitian ini berisi kajian pustaka; peneltian terdahulu yang relevan; kerangka berpikir; dan hipotesis.

3. Bab III Metode Penelitian

Pada bab III dalam penelitian ini berisi desain penelitian; lokasi dan subjek penelitian; definisi operasional; instrumen penelitian; teknik pengumpulan data; dan analisis data.

(6)

Henti Sulistiowati, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA BERDASARKAN ANALISIS LEARNING OBSTACLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada bab IV dalam penelitian ini berisi hasil penelitian; pembahasan; dan jawaban hipotesis.

5. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan dan rekomendasi berisi penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap analisis penelitian.

6. Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisi semua sumber yang pernah di kutip dan digunakan peneliti untuk penyusunan skripsi.

7. Lampiran-lampiran

Referensi

Dokumen terkait

Menaburkan bubuk abate (abatisasi) pada kolam atau tempat penampungan bak air yang sulit dikuras untuk membunuh jentik nyamuk. 2) Memberantas nyamuk dewasa, yaitu

Latar Belakang: Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat

Informasi produk yang frekuensinya sering dibicarakan, terkait pula dengan nilai-nilai positif dan negatif pada perusahaan atau produk tersebut, memancing orang-orang untuk

Mengukur merupakan kegiatan untuk membandingkan sesuatu dengan sesuatu lainnya yang digunakan sebagai standar acuan dengan menggunakan alat ukur, maka hal-.. hal

Pada tahap pertama ini kajian difokuskan pada kajian yang sifatnya linguistis antropologis untuk mengetahui : bentuk teks atau naskah yang memuat bentuk

Oleh itu, dapat dirumuskan bahawa lima penyataan iaitu (1) “Saya minat dalam memberi bimbingan kepada pelajar”, (2) “Pelajar sentiasa berjumpa saya untuk

Oleh karena itu, peristiwa turunnya Al Qur’an selalu terkait dengan kehidupan para sahabat baik peristiwa yang bersifat khusus atau untuk pertanyaan yang muncul.Pengetahuan

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang pemenuhannya setelah kebutuhan primer terpenuhi, namun tetap harus dipenuhi, agar kehidupan manusia berjalan dengan baik. Contoh: pariwisata