• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATKAN MUTU TENAGA PENDIDIK MELALUI MANAJEMEN STRATEGIS DI MADRASAH ALIYAH ROUDLOTUL HUDA PURWOSARI KECAMATAN PADANG RATU KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - Raden Intan Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATKAN MUTU TENAGA PENDIDIK MELALUI MANAJEMEN STRATEGIS DI MADRASAH ALIYAH ROUDLOTUL HUDA PURWOSARI KECAMATAN PADANG RATU KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - Raden Intan Repository"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh

SANI HIDAYATI

NPM: 1411030223

Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

(2)

i

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh

SANI HIDAYATI

NPM: 1411030223

Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam

Pembimbing 1 : Dr. Yetri, M.Pd

Pembimbing II : Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

(3)

ii

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Oleh Sani Hidayati

Tenaga pendidik merupakan tombak utama dalam keberhasilan pencapaian tujuan madrasah dan menjadi agen terpenting dalam peningkatan mutu pendidikan. bahkan dapat dikatakan masa depan bangsa terletak pada keberadaan guru yang berkualitas. Dalam upaya peningkatan mutu tenaga pendidik perlu adanya manajemen strategis. Manajemen strategis yang dilakukan secara tepat dan benar dapat menghasilkan tenaga pendididk yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peningkatan mutu tenaga pendidik melalui manajemen strategis di Madrasah Aliyah Purwosari Lampung Tengah sehingga menjadikan acuan serta semangat bagi Madrasah Aliyah Purwosari Lampung Tengah dan madrasah-madrasah lain dalam menghasilkan tenaga pendidik yang berkualitas.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara dengan kepala madrasah, waka kurikulum, waka kesiswaan, tenaga pendidik dan peserta didik untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat untuk kemudian di analisis untuk dapat ditarik sebuah kesimpulan.

(4)

iii

PERSETUJUAN

Judul Skripsi : PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK MELALUI MANAJEMEN STRATEGIS DI MADRASAH ALIYAH ROUDLOTUL HUDA PURWOSARI LAMPUNG TENGAH

Nama : SANI HIDAYATI

NPM : 1411030223

Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam Fakultas : Tarbiyah Dan Keguruan

MENYETUJUI :

Untuk dimunaqasyahkan dan dipertahankan dalam sidang Munaqasyah FakultasTarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yetri, M.Pd Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd

NIP. 19651215 199403 2 001 NIP. 19640711 199103 2 003

Mengetahui Ketua Jurusan MPI

(5)

iv

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul, “PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK MELALUI MANAJEMEN STRATEGIS DI MA ROUDLOTUL HUDA PURWOSARI KECAMATAN PADANG RATU KABUPATEN LAMPUNG

TENGAH”. Disusun oleh SANI HIDAYATI, NPM: 1411030223, Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, telah diajukan dalam munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada Hari Rabu 06 Juni 2018, Pukul 08.00 s/d 09.30 WIB di Ruang Sidang 1 Jurusan MPI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

TIM MUNAQASYAH

Ketua : Drs. H. Abdul Hamid, M.Ag (...) Sekretaris : Indarto, M.Sc (...) Penguji Utama : Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd (...) Penguji Pendamping I : Dr. Yetri, M.Pd (...) Penguji Pendamping II : Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd (...)

Mengetahui

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

(6)

v

َّن

إ

ِ

ْمِه ِسُفْنَأِب اَم إوُ ِّيَّغُي ٰ َّتََّح ٍم ْوَقِب اَم ُ ِّيَّغُي َلَ َ َّللَّإ

Artinya:

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Q.S Ar. Ra’d: 11).1

1

(7)

vi

1. Almarhumah Ibunda tercinta Pariyem, ayahanda Yatiman dan kepada ibu

Daryunah tercinta, yang telah bersusah payah dengan sengenap kemampuan

dan kerja keras membimbing aku baik dari segi material dan spiritual,

bersabar dan berdoa serta membesarkanku dengan penuh kasih sayang

hingga mengantarakanku menyeleaikan pendidikan di UIN Raden Intan

Lampung .

2. Kakak ku Siti Khotimah, A.Ma.Pust, Ahmad Subarkah dan adik ku Hana

Puspita Sari, Agil Syaefulloh dan ponakanku Maulana Ahdan An Nawawi

dan saudara-saudaraku yang selalu memberikan dukungan dan doa hingga

mengantarkanku menyelesaikan pendidikan di UIN Raden Intan Lampung.

3. Sahabat-sahabatku satu angkatan 2014 Manajemen Pendidikan Islam,

terkhusus untuk sahabatku Novi Yuliandari, Siti Khumaeroh, Siti Nur

Hidayah, Siti Susanti, Khalimatus Sa’diyah, Suhemah, Erlyn Fitriani, Husna

Gustiara, yang telah memberi motivasi dan semangat sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

4. Almamaterku dan kampus hijau tercinta UIN Raden Intan Lampung yang

(8)

vii

01 Jnauari 1996, anak ke dua dari empat bersaudara. Dari pasangan Ayahanda

Yatiman dan Ibunda Pariyem.

Pendidikan dimulai dari SD Negeri 1 Karang Sari Padang ratu Kec. Padang

Ratu Kab. Lampung Tengah yang diselesaikan pada tahun 2008, kemudian penulis

melanjutkan ke sekolah lanjut tingkat pertama di SMP Negeri 3 Padang Ratu

Lampung Tengah dan diselesaikan pada tahun 2011, dilanjutkan ke pendidikan

menengah atas yang penulis tempuh di SMK Ma’arif 1 Kalirejo Kec. Kalirejo Kab

Lampung Tengah serta menempuh pendidikan Non formal di pondok pesantren AL –

Ihya Kalirejo yang diselesaikan pada tahun 2014. Kemudian melanjutkan jenjang

Perguruan Tinggi Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dengan

konsentrasi Jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI).

Ketika SD sering mengikuti lomba Pramuka antar sekolah dan ketika SMP

penulis mengikuti Organisasi Pramuka, Tari dan Paskibra, dan OSIS dan pernah

menjabat sebagai wakil ketua OSIS, Adapun organisasi di kampus yang pernah

(9)

viii

Tidak ada kata yang patut penulis ucapkan, kecuali ucapan rasa syukur

alhamdulilah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan

kesehatan, baik kesehatan jasmani mauapun rohani serta telah memberikan taufik dan

hidayah dan inayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

ini yang berjudul: PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK MELALAUI MANAJEMEN STRATEGIS DI MADRASAH ALIYAH ROUDLOTUL HUDA PURWOSARI LAMPUNG TENGAH

Sholawat beserta salam semoga tercurah kepada junjungan nabi kita nabi

besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahililah menuju

zaman ismamiyah yang kita nanti-nantikan syafaatnya diyaumil qiyamah amin

yarrabl ‘alamin.

Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa tugas ini tidaklah berhasil

dengan begitu saja tanpa adanya bimbingan, bantuan, dukungan dari semua pihak

baik secara langsung maupun tidak langsung. Perjalanan yang berliku dan banyaknya

hambatan serta melelahkan dalam penyelesaian skripsi ini , akan lebih berati dengan

ucapanberibu-ribu terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

proses ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis haturkan terimakasih yang

(10)

ix

Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

3. Dr. Yetri, M. Pd selaku pembimbing I, yang telah membimbing dan

memberikan arahan demi keberhasilan penulis.

4. Dr. Hj. Eti Hadiati, M. Pd selaku pembimbing II yang juga telah

membimbing dan mengarahkan penulis hingga terselesainya skripsi ini.

5. Bapak dan bapak dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan

Lampung yang telah banyak membantu dan memberikan ilmunya kepada

penulis selama menempuh perkuliahan sampai selesai.

6. Bapak Ngasifusin, M. Pd selalu kepala Madrasah Madrasah Aliyah Roulotul

Huda Purwosari serta jajarannya yang telah membantu dan memberikan izin

kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Kepada pihak perpustakaan Pusat dan Tarbiyah yang banyak membantu

dalam pengerjaan skripsi ini sehingga dapat terselasikan.

8. Kepada kawan-kawan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, serta seluruh

pihak yang membantu penulis hingga terselesainya penyusunan skripsi ini.

Tidak ada manusia yang sempurna karena kesempurnaan hanyalah

milik Allah semata. Demikian pula dengan penulis. Penulis menyadari dengan

sepenuh hati bahwa dalam penulisan ini tentu banyak terdapat kesalahan dan

(11)

x

bagi kita semua khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

Wallahul Muwafieq Illa Aqwamith Thorieq

Wassalamualaikum Wr. Wb

Bandar Lampung, Penulis

(12)

xi

ABSTRAK ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN... iv

HALAMAN PENGESAHAN. ... v

MOTTO. ... vi

PERSEMBAHAN. ... vii

RIWAYAT HIDUP. ... viii

KATA PENGANTAR. ... ix

DAFTAR ISI. ... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR LAMPIRAN. ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ... 1

B. Alasan Memilih Judul ... 3

C. Latar Belakang ... 4

D. Fokus Masalah ... 16

E. Sub Fokus Masalah. ... 16

F. Rumusan Masalah. ... 16

G. Tujuan Penelitian ... 17

H. Manfaat Penelitian. ... 17

BAB II LANDASAN TEORI

(13)

xii

5. Kompetensi-kompetensi pendidik. ... 27

6. Peningkatan mutu tenaga pendidik. ... 32

B. Manajemen Strategis 1. Pengertian Manajemen Strategis ... 37

2. Proses Manajemen Strategis ... 38

C. Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik Melalui Manajemen Strategis ... 46

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian. ... 50

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 51

C. Sumber Data Penelitian . ... 52

D. Teknik Pengumpulan Data ... 53

E. Metode Analisis Data ... 57

F. Pengujian Keabsahan Data ... 58

BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah Aliyah Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah 1. Sejarah Berdirinya. ... 60

2. Visi, Misi. ... 60

3. Strategi. ... 62

4. Tujuan. ... 62

(14)

xiii

B. Hasil Penelitian

1. Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik di MA Rudlotul Huda Purwosari..70

2. Manajemen Strategis di MA Rudlotul Huda Purwosari...89

C. Pembahasan...93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 94

B. Saran ... 96

C. Penutup. ... 104

(15)

xiv

2. Tabel 4.1 : Data Prestasi Peserta Didik... 63

3. Tabel 4.2 : Keadaan Guru dan Karyawan... 65

(16)

xv

2. Kisi-kisi wawancara dengan Waka Kurikulum

3. Kisi-kisi wawancara dengan waka Kesiswaan

4. Kisi-kisi wawancara dengan guru Madrasah Aliyah Roudlotul Huda Purwosari

Lampung Tengah.

5. Kisi-kisi wawancara dengan peserta didik Madrasah Aliyah Roudlotul Huda

Purwosari Lampung Tengah.

6. Kisi-kisi wawancara dengan Kepala Madrasah Aliyah Roudlotul Huda

Purwosari Lampung Tengah.

7. Pedoman observasi

8. Pedomana dokumentasi

9. Data tenaga pendidik yang sudah sertifikasi

10. Program kerja madrasah

11. Surat tugas penelitian dari fakultas tarbiyah UIN Raden Intan Lampung

12. Surat Keterangan telah melakukan penelitian di MA Roudlotul Huda Purwosari

Lampung Tengah

13. Kartu Konsultasi

(17)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Judul merupakan cerminan dari skripsi, sehingga memudahkan

pembahas dan mempersatukan persepsi para pembaca, dalam memahami

skripsi ini diperlukan penegasan yakni dengan memberi pengertian istilah

yang terkandung dalam judul Peningkatkan Mutu Tenaga Pendidik Melalui

Manajemen Strategis Di MA Roudotul Huda Purwosari Kecamatan Padang

Ratu Kabupaten Lampung Tengah

Adapun penegasan judul yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan

Peningaktan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha,

kegiatan.1

2. Mutu

Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh jasa pelayanan

pendidikan secara internal maupun eksternal yang menunjukan

1

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia

(18)

kemampuannya memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat

mencakup input, proses, output.2

3. Tenaga Pendidik

Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan pembinaan dan pelatihan, serta melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik

pada perguruan tinggi.3

4. Manajemen strategis

Manajemen strategis merupakan suatu pendekatan yang sistematis

bagi suatu tanggung jawab manajemen, mengondisikan organisasi ke

posisi yang dipastikan mencapai tujuan dengan cara yang akan

menyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan dan membuat sekolah

menjamin atau mengamankan format yang mengejutkan.4

5. Madrasah Aliyah Roudlotul Huda Purwosari Kecamatan Padang Ratu

Kabupaten Lampung Tengah

2

Syaiful Sagala, Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan (Bandung:

Alfabeta, 2013), h.170.

3

Tim Penyusun, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional

(Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 27. 4

(19)

Madrasah Aliyah Roudotul Huda Purwosari adalah lembaga

pendidikan formal sebagai wadah pembinaan dan pengembangan ilmu

pengetahuan berbasiskan agama islam tingkat kejuruan yang statusnya

swasta. Adupun MA Roudotul Huda Purwosari berlokasi di Kecamatan

Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah. MA Roudotul Huda Purwosari

ini juga masih bernaungan dari pondok pesantren Roudotussolihin.

B. Alasan Memilih Judul

Penulis memilih judul skripsi diatas dengan mengemukakan alasan

memilih judul sebagai berikut:

1. Mutu tenaga pendidik

Tenaga pendidik atau guru sebagai tenaga profesional mengandung

arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang

mempuyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi pendidik

sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan

tertentu.5

2. Manajemen strategi

Manajemen strategis merupakan suatu pendekatan yang sistematis

bagi suatu tanggung jawab manajemen, mengondisikan organisasi ke

5

(20)

posisi yang dipastikan mencapai tujuan dengan cara yang akan

menyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan dan membuat sekolah

menjamin atau mengamankan format yang mengejutkan.6

C. Latar Belakang

Tenaga Pendidik atau guru dalam Pasal 1 Ayat 6 Undang-undang No.

20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa

“pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualitas sebagai guru, dosen,

konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan

sebuatan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam

menyelenggarakan pendidikan”.7

Selanjutnya pada Pasal 39 ayat 2, dinyatakan bahwa “pendidik

merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan,

serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi

pendidik dan perguruan tinggi”.8

Merujuk pada Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 yang

dimaksud dengan tenaga pendidik yang berkuaitas atau bermutu adalah tenaga

pendidik yang profesional.

6

Syaiful Sagala, Loc.Cit.

7

Undang-undang Guru dan Dosen, Op.Cit, h. 6.

8

(21)

Menyangkut masalah mutu, Al-Qur’an menjelaskan dalam surah Ar

-Rad ayat 11. Firman Allah:

ْهِه ِسُفٌَْأِب اَو اوُرِّيَغُي ًَّٰت َح ٍن ْىَقِب اَو ُرِّيَغُي َلَ َ َّاللَّ َّيِإ

Artinya: “seseungguhnya Allah tidak akan merubah keadaaan (nasib) sesuatu

kaum kecuali setelah mereka itu sendiri (mau berusaha) merubah apa yang

ada pada diri mereka sendiri”.(Q.S Ar-Rad:11).9

Dari ayat Al-Qur’an tersebut menjelaskan bahwa perubahan itu ada

pada diri sendiri dan diusahakan sendiri. Sama halnya dengan mutu tidak akan

datang dengan sendirinya. tanpa adanya usaha, karena mutu tidak dapat

meningkat dengan sendirinya.

Tenaga Pendidik atau guru sebagai tenaga profesional mengandung

arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang

mempuyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik sesuai

dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu.10

Pendidik profesional menurut Al-Qur’an Al-Baqarah Ayat 31

ءبًَْسَأِب يَِىُئِبََأ

َلبَقَف ِةَكِئَلاًَْنا ىَهَع ْىُهَضَرَع َّىُث بَهَّهُك ءبًَْسَلأا َوَدآ َىَّهَعَو

ٍَيِقِدبَص ْىُتُُك ٌِإ ءلاُؤَه

Artinya: “Dan Dia mengajari Adam nama-nama (realitas) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat seraya berkata:

“Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama itu jika kalian (memang) orang-orang

yang benar” (Q.S Al-Baqarah Ayat 31)

9

Departemen Agama RI, Op.Cit, h. 199.

10

(22)

Dari ayat Al-Qur’an tersebut menjelaskan bahwa dalam memberikan

pengajaran kepada orang lain memang baik dilakukan oleh orang-orang yang

bener-bener mempuyai kemampuan dibidangnya.

Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus

dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau

sertifikat keahlian yang relavan sesuai ketentuan perundang-undangan yang

berlaku (Pasal 28 ayat 2).11 Kualifikasi pendidikan minimal diploma empat

(D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran

yang akan diajarkan, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta

didik yang meliputi: 1) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; 2)

pemahaman tentang peserta didik; 3) pengembangan kurikulum/silabus; 4)

perancangan pembelajaran; 5) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan

dialogis; 6) evaluasi hasil belajar; dan 7) pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 12

Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi

pelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: 1) konsep, struktur, dan

metode keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar,

2) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, 3) hubungan konsep antar

11

Kunardar, Guru Profesional “Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h. 72. 12

(23)

mata pelajaran terkait, 4) penerapan konsep keilmuan dalam kehidupan

sehari-hari; dan kompetensi secara profesional dalam konteks global dengan

tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.13

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang

berakhlak mulia, mantap, arif dan bijaksana, menjadi teladan peserta didik,

mengevaluasi kinerja sendiri, mengembangkan diri dan religius. 14

Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari

masyarakat untuk: 1) berkomunikais lisan dan tulisan, 2) mengunakan

teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, 3) bergaul secara

efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang

tua/wali peserta didik, 4) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.15

Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi

persyaratan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki

program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan

oleh pemerintah yang dilaksanakan secara objektif, transparan dan akuntabel.

Melihat uraian diatas di MA Roudlotul Huda Purwosari mengenai

tenaga pendidik masih belum bisa dikatakan bermutu, karena tenaga pendidik

di MA Roudlotul Huda Purwosari belum semuanya guru memiliki kualifikasi

13

Ibid, h. 54.

14

Ibid, h. 42.

15

(24)

akademik yang sesuai, memenuhi empat kompetensi tersebut, dan mempuyai

sertifikat pendidik.

Dimana untuk kualifikasi akademik di MA Roudlotul Huda masih ada

beberapa guru yang belum memenuhi kualifikasi akademik yaitu jenjang

pendidkan terakhir tingkat SLTA dan dalam kompetensi mengajarnya banyak

yang tidak sesuai dengan program studi yang dimiliki, serta baru 12 guru yang

mempuyai sertifikasi satminkal dan 4 guru yng bersertifikasi non satminkal

dari 29 guru di MA Roudlotul Huda Purwosari.

Pendidik atau guru mempuyai peranan penting yang sangat

menentukan pendidikan pada masa yang akan datang. Guru harus terus

menerus belajar untuk menyesuaikan dengan keadaan lingkungan masyarakat

dan perkembangan zaman yang semakin lama semakin membutuhkan skill

dan pengetahuan.

Guru sebagai pendidik yang menduduki posisi sentral dalam

pengembangan SDM dan kehidupan masyarakat melalui pengembangan,

transformasi dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Oleh

karena itu guru mempuyai peran yang sangat penting dalam memberikan

pengaruh terhadap SDM yang tangguh dan berkualitas. Sebagai yang

diibaratkan soekarno bahwa seorang guru merupakan sebagai Rosul dalam

(25)

orang didunia ini mempuyai kedudukan sebagai khalifah Allah yang dalam

hal ini mempuayai kualifikasi mental, spritual, intelektual dan fisik yang

tinggi. Seperti firman dalam Q.S Al-Mujadillah:11.16

اَي

َليِق اَذِإَو ْهُكَل ُ َّاللَّ ِحَسْفَي اىُحَسْفاَف ِسِلاَجَىْلا يِف اىُحَّسَفَت ْهُكَل َليِق اَذِإ اىٍَُوآ ًَيِذَّلا اَهُّيَأ

اوُسُشٌْا

َُّاللَّ ِعَفْرَي اوُسُشٌْاَف

ريِيَب َيىُمَىْلَت اَىِب ُ َّاللََّو ٍ اَاَجَر َهْمِلْلا اىُتوُأ ًَيِذَّلاَو ْهُكٍِْو اىٍَُوآ ًَيِذَّلا

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

Penjelasan ayat diatas mengidentifikasi adanya bentuk pengakuan

akan kedudukan guru sebagai seorang yang mampu memberantas kebodohan

mengingat subtansi spiritual moral dan kelangsungan dalam dinamika

peradaban dan kelangsungan masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya

kerjasama yang baik antara guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan

mutu tenaga pendidik disekolah. Karena guru yang berkualitas merupakan

kunci sukses bagi keberhasilan pendidikan.

Kriteria atau Indikator pendidik (guru) yang dapat dijadikan tolak ukur

mutu tenaga pendidik sebagai berikut:

a. Guru mengajar sesuai bidang studinya.

16

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: CV

(26)

b. Jumlah guru mencukupi kebutuhan.

c. Guru profesional dalam bidangnya.

d. Guru dapat dijadikan teladan oleh siswa.

e. Peningkatan kompetensi PTK untuk memenuhi kebutuhan sekolah.17

Tabel 1.1

Kriteria atau indikator pendidik di MA Roudlotul Huda Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah

No Indikator Deskripsi Penilaian

TL TTL

1 Guru mengajar sesuai bidang

studinya

Seluruh guru membelajarkan mata pelajaran sesuai dengan jurusan atau program studi yang dimilikinya

Rasio guru terhadap siswa adalah 1:32  Setiap mata pelajaran memiliki guru tetap

dengan rincian 22 guru tetap 

3

Guru profesional

dalam bidangnya

Guru melakukan aktivitas di sekolah diluar jam mengajar:

Melakukan kegiatan administrasi

Berdiskusi dengan kelompok guru mata

pelajaran 

Melakukan refleksi kegaiatan

pembelajaran 

Membuat dan memperbaiki RPP 

Menelaah laporan tugas dan hasil ujian

peserta didik 

Membaca untuk persiapan mengajar 

Merancang dan membuat media atau alat

peraga untuk kegiatan pembelajaran 

Mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi untuk membuat bahan ajar  Membuat instrumen evaluasi untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku

17

(27)

Seluruh guru telah memiliki kualifikasi

pendidkkan minimal D4/S1 

Seluruh guru telah memiliki sertifikat

pendidik 

Selalu hadir dalam kegiatan mengajar  Menepati janji dan sportif dalam bertindak  Berani dan tegas dalam mempertahankan

kebenaran 

Bertanggung jawab dalam mengasuh

kegiatan siswa 

Memperhatikan dan membantu siswa yang

menghadapi permasalahan belajar 

Bersikap adil dalam memberikan penilaian  Menerima saran/kritik yang membangun dari peserta didik atau guru lain 

Menghargai peserta didik 

Menjalin komunikasi yang baik dengan

semua orang 

Peningkatan kemampuan guru dalam melakukan penilain sikap, perilaku, dan keterampilan

Peningkatan kemampuan guru dalam

merancang dan melaksanakan

pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kreativitas peserta didik

Sumber: Hasil pra survey di MA Roudlotul Huda Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah

Keterangan:

TL : Terlaksana

TTL : Tidak Terlaksana

Berdasrakan tabel diatas, tenaga pendidik di MA Roudlotul Huda

Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah belum

memenuhi kreteria bermutu atau berkualitas. Maka perlu adanya peningkatan

mutu tenaga pendidk, agar dapat mencapai kreteria tersebut maka dapat

(28)

Berhubungan dengan Pendidik atau guru mempuyai peranan penting yang

sangat menentukan pendidikan pada masa yang akan datang bahkan dapat

dikatakan masa depan bangsa terletak pada keberadaan guru yang berkualitas

sehingga dalam upaya untuk peningkatan mutu tenaga pendidik maka melalui

manajemen strategi menjadi sebuah keniscayaan terutama di lembaga

pendidikan agar dapat menciptakan mutu tenaga pendidik yang berkualitas atau

bermutu.

Manajemen strategi pada lembaga pendidikan mempuyai pengaruh besar

dalam upaya peningkatan mutu tenaga pendidik, manajemen strategi ialah suatu

pendekatan yang sistematis bagi suatu tanggung jawab manajemen,

mengondisikan organisasi ke posisi yang dipastikan mencapai tujuan dengan

cara yang akan menyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan dan membuat

sekolah menjamin bahwa tujuan akan dicapai18. Jadi, manajemen strategi

adalah manajemen yang mengutamakan strategi untuk membuat organisasi

menjadi unggul sehingga menang dalam berkompetisi.

Persaingan dalam dunia pendidikan membuat madrasah menuntut untuk

lebih berfikir kreatif, inovatif dan responsif dalam mempertahankan dan

mengembangkan madrasahnya, salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu

melalui manajemen strategi dalam mengelola madrasah untuk meningkatkan

mutu tenaga pendidik. manajemen strategi merupakan salah satu pilihan yang

18

Syaiful Sagala, Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan (Bandung:

(29)

tepat dalam menghadapi permasalahan tersebut karena manajemen strategi

merupakan manajemen yang berorientasi pada masa depan dan berdasarkan

pada analisis internal dan eksternal.

Adapun proses manajemen strategi meliputi:

1. Pengamatan lingkungan

2. Perumusan strategi

3. Implementasi strategi

4. Evaluasi serta pengendalian strategi.19

Pengamatan Lingkungan, pengamatan lingkungan meliputi analisis

Eksternal terdiri dari variabel-variabel (kesempatan dan ancaman) yang yang

berada diluar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian

jangka pendek dari manjemen puncak. Varibel-variabel tersebut membentuk

keadaan dalam organisasi dimana organisasi ini hidup. Analisis Intrenal

terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan yang ada di dalam

organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari

manajemen puncak. Variabel-variabel ini meliputi struktur, budaya, dan

sumber daya organisasi.20

19

J. David Hunger & Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis (Yogyakarta: ANDI, 2003), h. 9.

20

(30)

Pengamatan lingkungan disebut juga dengan analisis SWOT. Analisis

SWOT dalam program madrasah dapat dilakukan dengan membuat matrik

SWOT untuk memperoleh mutu madrasah dapat dilakukan, strategi SO

(mengunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang), strategi WO

(memperbaiki kelemahan dan mengambil manfaat dari peluang), strategi ST

(mengunakan kekuatan dan menghindari ancaman), strategi WT (mengatasi

kelemahan dan menghindari ancaman).21

Formulasi strategi, formualsi strategi adalah pengembangan rencana

jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman

lingkungan. Dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahan (madrasah).

Perumusan strategi meliputi menentukan misi perusahan (madrsah),

menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai, pengembangan strategi dan

penerapan pedoman kebijakan.22 Formulasi strategi proses penyusunan

langkah-langkah kedepan mencakup penetapan visi, misi dan program yang

dibangun dari hasil analisis internal dan eksternal. Analisis internal

menghasilkan gambaran tentang kekuatan (strengtenth) dan kelemahan

(weaknes) adapun analisis eksternal menghasilkan peluang (opportunity) dan

ancaman (threatment).23

21

Syaiful Sagala, Loc. Cit

22

J. David Hunger & Thomas L. Wheelen, Op.Cit, h. 12.

23

(31)

Implementasi strategi, implementasi strategi adalah proses dimana

manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui

pengembangan program, anggaran dan prosedur. Secara teoritis dan praktis,

implementasi startegi mensyaratkan perusahaan (madrasah) untuk

menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan

(guru/staf) dan mengalokasikan sumber daya sehingga startegi yang telah

diformulasikan dapat dijalankan.

Didalam implementasi strategi termasuk pula (a) mengembangkan

budaya yang mendukung strategi,(b) menciptakan struktur organisasi yang

efektif dan mengrahkan pada usaha pemasaran, (c) meyiapkan anggaran, (d)

mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, (e) menghubungkan

kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.24

Evaluasi dan pengendalian strategi, evaluasi dan pengendalian strategi

adalah proses yang melaluinya aktivitas-aktivitas perusahaan (madrasah) dan

hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan

dikenerja yang dibandingkan. Evaluasi startegis adalah alat utama untuk

mendaptkan informasi berjalan tidaknya sebuah strategi yang ditetapkan. Tiga

aktivitas dasar evaluasi strategi yaitu: (a) meninjau ulang faktor internal dan

eksternal, (b) mengukur kinerja, (c) mengambil tindakan korektif.25

24

Ibid. h. 387.

25

(32)

D. Fokus Penelitian

Yang menjadi fokus penelitian ini hanya pada mutu tenaga pendidik

(guru) di MA Roudlotul Huda Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten

Lampung Tengah

E. Sub Fokus Masalah

Yang menjadi sub fokus penelitian ini adalah

1. Guru mengajar sesuai bidang studinya

2. Jumlah guru mencukupi kebutuhan

3. Guru profesional dalam bidangnya

4. Guru dapat dijadikan teladan oleh siswa

5. Peningkatan kompetensi PTK dilakukan untuk memenuhi kebutuhan

Di MA Roudlotul Huda Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten

Lampung Tengah.

F. Rumusan Masalah

Menurut suryadi suryabata, yang dimaksud dengan masalah adalah

(33)

yang terjadi), adanya perbedaan yang seharusnya dan apa yang ada dalam

kenyataan antara harapan dan kenyataan sebenarnya.26

Dengan berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis

merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

Bagaimana Peningkatkan Mutu Tenaga Pendidik Melalui Manajemen Strategis Di Madrasah Aliyah Roudotul Huda Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah.

G. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

untuk mengetahui peningkatan mutu Tenaga pendidik Melalui

Manajemen Strategis di Madrasah Aliyah Roudotul Huda Purwosari

Kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah.

2. Manfaat Penelitian

a. Untuk memberikan gambaran tentang bagaimana peningakatan mutu

tenaga pendidik melalui manajemen strategis di Madrasah Aliyah

Roudotul Huda Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten

Lampung Tengah.

26

(34)

b. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan yang konstruktif

dan objekif bagi bagian-bagian peningakatan mutu tenaga pendidik

melalui manajemen strategis di Madrasah Aliyah Roudotul Huda

Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah.

c. Menambah wawasan serta mengembangkan pengetahuan penulis

(35)

BAB II LANDSAN TEORI

A. Mutu Tenaga Pendidik

1. Pengertian Mutu

Secara klasik, pengertian mutu (quality/) menunjukan sifat yang

menggambarkan derajad “baik”-nya suatu barang atau jasa yang

diproduksi atau dipasok oleh suatu lembaga dengan kreteria tertentu.27

Secara umum mutu adalah gambaran dan karekteristik menyeluruh

dari barang atau jasa yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan

kebutuhan yang diharapkan.28

Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh jasa

pelayanan pendidikan secara internal maupun eksternal yang menunjukan

kemampuannya memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat

mencakup input, proses, output.29

Mutu dapat didefinisikan sebagai suatu yang memuaskan dan

melampaui keinginan dan kebutuhan pelanggan.30

27

Ridwan Abudullah Sani, et al, h. 3

28

Umeidi, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, 2001), h. 1

29

Syaiful Sagala, Loc.Cit 30

(36)

2. Tenaga Pendidik (Guru)

Tenaga pendidik atau guru adalah pendidik profesional dengan

tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai,

dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan

formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.31

secara umum pendidik ialah orang yang memiliki tanggung jawab

untuk mendidik; pendidik ialah orang yang mempengarui perkembangan

seseorang. Dalam perspektif pendidikan islam, pendidik adalah

orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik

dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi afektif, kognitif,

maupun psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam.32

Undang-undang sisdiknas menguraikan pengertian pendidk secara

khusus adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,

dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,

dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi

dalam menyelenggarakan pendidikan. pendidik secara khusus artinya

memiliki kualifikasi minimum dalam suatu bidang keilmuan tertentu.

31

Masnur Muslich, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 11.

32

(37)

Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan pembinaan dan pelatihan, serta melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik

pada perguruan tinggi.33

3. Mutu tenaga pendidik

Tenaga pendidik atau guru sebagai tenaga profesional mengandung

arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang

mempuyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi pendidik

sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan

tertentu.

Kualifikasi akademik adalah tingkat tingkat pendidikan minimal yang

harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah

dan/atau sertifikat keahlian yang relavan sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku. Pendidik pada SMA/MA harus

mimiliki kualifikasi akademik pendidikan minimal diploma empat (D-IV)

atau sarjana (S1), latar belakang pendidikan tinggi dengan program

33

(38)

pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan dan

sertifikasi profesi guru untuk SMA/MA.34

Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan

keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan

pembelajaran dan pendidikan. kompetensi diperoleh melalui pendidikan,

pelatihan, dan belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar.35.

kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: kompetensi

pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan

kompetensi sosial.

Sertifikat pendidik merupakan keniscayaan masa depan untuk

meningkatkan kualitas dan martabat guru, menjawab arus globalisasi dan

menyiasati sistem desentralisasi. Sertifikat pendidik dilalukan secara

objektif, transparan, dan akuntabel.36 Sertifikasi guru berbentuk uji

kompetensi, yang terdiri atas dua tahap, yaitu tes tertulis dan tes kinerja

yang diikuti dengan self apparaisal dan portofolio serta peer appraisal

yang dipadukan dengan portofologi didasarkan pada indikator esensial

kompetensi guru sebagai agen pembelajaran. Syarat sertifikasi pendidik

bagi guru adalah: 1) Memenuhi standar kualifikasi akademik (S1 atau D4

34

Kunandar, Loc.Cit

35

Jejen Musfah, Op,Cit, h. 27.

36

(39)

dan relavan, 2) Menguasai satandar kompetensi yang dibuktikan dengan

lulus uji kompetensi yang diselengarakan oleh perguruan tinggi

penyelenggaraan pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan

ditetapkan oleh pemerintah.37

4. Standar mutu pendidik

Standar pendidik dalam SNP pasal 28 (1) bahwa “pendidik harus

memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen

pembelajaran, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.

Sedangkan ayat (2) menjelaskan bahwa “kualifikasi akademik

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tingkat pendidikan minimal

yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah

dan/atau sertifikat keahlian yang relavan sesuai ketentuan

perundang-undangan yang berlaku”.

Adapun pada ayat (3) menjelaskan bahwa “kompetensi sebagai

agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar, menegah serta

pendidikan anak usia dini meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial”.

37

(40)

Standar yang dimaksud adalah suatu kriteria yang dikembangkan

dan ditetapkan berdasarkan atas sumber, prosedur, dan manajemen yang

efektif. Sedangkan kriteria adalah sesuatu yang menggambarkan ukuran

dan keadaan yang dikehendaki. Secara konseptual, standar juga dapat

berfungsi sebagai alat untuk menjamin bahwa program-program

pendidikan suatu profesi dapat memberikan kualifikasi kemampuan yang

harus dipenuhi oleh calon pendidik sebelum masuk kedalam profesi yang

bersangkutan. Profesionalisme dan kompetensi merupakan dua hal yang

menentukan parameter seseorang yang berkualitas atau tidak bermutu.

Keduanya merupakan kedua hal yang tidak terpisah satu sama lainnya.38

5. Kriteria pendidik (guru) berkualitas/bermutu

Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 mengatur tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Guru pada SMA/MA harus

memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimal diploma empat (D-IV)

atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang

akan diajarkan, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

Sementara itu kriteria atau indikator pendidik antara lain:

a. Guru mengajar sesuai bidang studinya;

38

(41)

Guru mengajar sesuai bidang studinya yaitu seluruh guru

membelajarkan mata pelajaran sesuai dengan jurusan atau program

studi yang dimiliki.

b. Jumlah guru dan tenaga pendidik

Rasio guru terhadap siswa untuk SMA/MA adalah 1:32, setiap

mata peajaran memiliki guru tetap, untuk SMA/MA 22 guru tetap.

c. Guru profesional dalam bidangnya

Guru melakukan aktivitas disekolah diluar jam mengajar, antara

lain: melakukan kegaiatan administrasi.

1) berdiskusi dengan kelompok guru mata pelajaran untuk

peningkatakan mutu proses pembelajaran.

2) melakukan refleksi kegiatan pembelajaran dan membuat perbaikan

RPP.

3) Menelaah laporan tugas dan hasil ujian peserta didik.

4) membaca untuk membuat media atau alat peraga untuk kegiatan

pembelajaran.

5) mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi untuk

membuat bahan ajar.

6) Membuat instrumen evaluasi untuk mengukur pengetahuan,

keterampilan, sikap dan perilaku

7) Seluruh guru telah memiliki kualifikasi pendidikan minimal

(42)

8) Seluruh guru telah memiliki sertifikat pendidik dibuktikan dengan

kepemilikan sertifikat pendidik.

d. Guru dapat dijadikan teladan oleh siswa

Guru dapat dijadikan teladan oleh siswa dengan berperilaku

seperti berikut:

1) Selalu hadir dalam kegiatan mengajar

2) menepati janji dan sportif dalam bertindak.

3) Berani dan tegas dalam mempertahankan kebenaran.

4) Bertanggung jawab dalam mengasuh kegiatan siswa

5) memperhatikan dan membantu siswa yang menghadapi

permasalahan belajar.

6) Bersikap adil dalam memberikan penilaian

7) menerima saran dan kritik yang membangun dari peserta didik

atau guru lain.

8) Mengahargai peserta didik

9) menjalin komunikasi yang baik dengan semua orang.

e. Peningkatan kompetensi PTK dilakukan untuk memenuhi kebutuhan

sekolah

1) Peningkatan kemampuan guru dalam melakukan penilaian sikap,

(43)

2) Peningkatan kemampuan guru dalam merancang dan

melaksanakan pembelajaran inovatif untuk meningkatkan

kreativitas peserta didik.39

6. Kompetensi-kompetensi pendidik

Kompetensi menurut usman sebagaimana dikutip kunandar,

kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau

kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun kuantitatif.40

Tenaga pendidik (guru) berdasarkan Undang-undang guru dan

dosen pasal 10 (1) bahwa tenaga pendidik mempuyai empat kompetensi

yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi

kepribadian dan kompetensi sosial.41

Kompetensi dalam hal ini merupakan perpaduan dari pengetahuan,

keterampilan, nilai dan sikap yang direflesikan dalam kebiasaan berfikir

dan bertindak.42

Menurut Gordon sebagaimana yang dikutip E. Mulyasa

menjelaskan beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep

kompetensi sebagai berikut:

39

Ridwan Abdullah Sani, Isda Pramuniati, Anies Mucktiany, Loc.Cit

40

Kunandar, Op.Cit, h. 51.

41

Himpuanan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia Guru dan Dosen

(Bandung: Nuansa Aulia, 2006), h. 5.

42

(44)

a. Pengetahuan (Knowledge), kesadaran dalam bidang kognitif, misalnya

seorang guru mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan

belajar dan bagaimana melakukan pembelajaran terhadap peserta didik

sesuai dengan kebutuhan .

b. Pemahaman (Understanding), yaitu kedalaman kognitif dan efektif

yang dimiliki oleh individu, misalnya seorang guru yang akan

melaksanakan pembelajaran harus memiliki pemahaman yang baik

tentang karakteristik dan kondisi peserta didik, agar dapat

melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efesien.

c. Kemampuan (Skill) adalah sesuatu yang dimiliki individu untuk

melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

Misalnya kemampuan guru dalam memiliki dan membuat alat peraga

sederhana untuk memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik.

d. Nilai (Value) adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan

secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang, misalnya standar

perilaku guru dalam pembelajaran (kejujuran, keterbukaan, demkrasi).

e. Sikap (Attitude) adalah perasaan atau rekasi terhadap sesuatu

rangsangan yang datang dari luar. Misalnya reaksi terhadap krisis

(45)

f. Minat (Interest) adalah kecenderuangan seseorang untuk melakukan

sesuatu perbuatan. Misalnya minat untuk mempelajari atau melakukan

sesuatu.43

Dalam rangka melaksanakan peraturan pemerintah Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan diterbitkan

peraturan menteri pendidikan nasional republik indonesia Nomor 16

tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru.

Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa standar kompetensi guru

dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu:

1) Kompetensi pedagogik

Dalam Undang-undang No 14 Tahun 2005 tentang guru dan

dosen dikemukan kompetensi pedagogik adalah kemampuan

mengelola pembelajaran peserta didik.44 Kompetensi pedagogik

merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran

peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai

berikut:

a) Memahami peserta didik secara mendalam.

43

Ibid, h. 39

44

(46)

b) Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan

pendidikan untuk kepentingan pembelajaran.

c) Melaksanakan pembelajaran

d) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran

e) Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensinya.45

2) Kompetensi profesional

Menurut Undang-undang No.14 Tahun 2005 tentang guru

dan dosen, kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan

materi pelajaran secara luas dan mendalam.46

Dalam standar nasional pendidikan kompetensi profesional

adalah kemampuan penugasan materi pembelajaran secara luas dan

mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik

memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar

nasional pendidikan.

45

Kunandar, Op,Cit, h. 76.

46

(47)

3) Kompetensi kepribadian

Kompentensi kepribadian merupakan kemampuan personal

yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif

dan berwibawa, menajadi teladan bagi peserta didik dan berkahlak

mulia.47

Kompetensi kepribadian sangat besar pengaruhnya terhadap

pertumbuhan dan perkembangan pribadi peserta didik. Kompetensi

ini memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam

membentuk kepribadian anak guna menyiapkan dan

mngembangkan sumber daya manusia (SDM) serta

mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara dan bangsa pada

umumnya.

4) Kompetensi sosial

Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,

sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik

dan masyarakat sekitar.48

47

Kunandar, Op.Cit, h. 75.

48

(48)

7. Peningkatan mutu tenaga pendidik

Pendidik merupakan orang yang pertama mencerdaskan manusia,

orang yang memberi bekal pengetahuan dan menanamkan nilai-nilai,

budaya, dan agama terhadap anak didik, dalam proses pendidikan, guru

memegang peran penting setelah orang tua dirumah. Dilembaga

pendidikan, guru menjadi orang pertama yang bertugas membimbing,

mengajar, dan melatih anak didik mencapai kedewasaan.49

Oleh karena itu, kualitas guru harus ditingkatkan. Usaha

peningkatan guru ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya

yaitu:

a. Absensi dan kedisiplinan guru

Absensi dan kedisiplinan guru dapat menentukan kualitas

pendidikan, karena Absensi dan kedisiplinan guru sangat berpengaruh

demi kelancaran prose belajar mengajar. jika guru jarang hadir atau

tidak disiplin maka hal ini akan menghambat proses belajar mengajar

dan akan mengakibatkan peserta didik menjadi malas. Akan tetapi jika

guru selalu tepat waktu, tidak pernah terlambat dalam mengajar, maka

ha inilah yang akan menjadi pemacu semangat peserta didik dalam

49

(49)

belajar. Dan bagi setiap guru hendaknya memiliki komitmen sebagai

pendidik untuk meningkatkan mutu pendidikan.

b. Membentuk teacher meeting

Teacher meeting dapat diartikan pertemuan antara guru yang

merupakan salah satu teknik supervisi dalam rangka usaha

memperbaiki situasi belajar mengajar disekolah.50

Ada beberapa tujuan dari teacher meeting ini, diantaranya yaitu:

1) Menyusun pandangan-pandangan guru tentang konsep umum

pendidikan dan fungsi sekolah dalam pencapian tujuan-tujuan

pendidikan dimana merupakan tanggung jawab mereka bersama.

2) Mendorong guru-guru untuk menerima dan melaksnakan tugasnya

dengan sebaik-baiknya serta mendorong kearah pertumbuhan

mereka.

3) Menyatukan pendapat-pendapat tentang metode-metode kerja yang

membawa mereka bersama kearah pertumbuhan mereka.

4) Membantu guru-guru baik secara individu bersama-sama untuk

menentukan dan menyadari kebutuhan-kebutuhan mereka,

50

(50)

menganalisa problem-problem mereka, pertumbuhan pribadi dan

jabatan mereka.51

Anjuran untuk melakukan rapat atau musyawarah ini sesuai

dengan ajaran islam yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Asy

-syura Ayat 38:

ًَيِذَّلاَو

اَّىِوَو ْهُهٍَْيَب ٰيَجىُش ْهُهُرْوَأَو َة َلََّصلا اىُواَقَأَو ْهِهِّبَرِل اىُباَجَتْسا

ىُقِفٍُْي ْهُهاٍَْقَزَج

Artinya: “Dan (bagi) oarang-oarang yang menerima (memahami)

seruan Tuhannya dan memberikan sholat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka: dan mereka menafkahkan sebagian rezki yang kami berikan kepada

mereka”.52

c. Megikuti penataran

Penataran merupakan salah satu sarana yang tepat untuk

meningkatkan mutu kualitas guru dalam hal kemampuan

profesionalisme. seperti yang diungkapkan Djumhur dan Mochammad

Surya dalam bukunya yang berjudul bimbingan dan penyuluhan di

sekolah. Penataran adalah usaha pendidikan dan pengalaman untuk

meningkatkan kualitas guru dan pegawai guna menyelaraskan

51

Ibid. h. 132-233.

52

(51)

pengetahuan dan keteramplan mereka sesuai dengan kemampuan dan

perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidangnya masing-masing”.53

Kegiatan penataran ini dilakukan untuk:

1) Mempertinggi mutu petugas dalam bidang profesinya

masing-masing.

2) Meningkatakan efesiensi kerja menuju ke arah tercapainya hasil.

3) Mengikuti kursus pendidikan.

Dengan mengikuti kursus pendidikan akan menambah

wawasan dan pengetahuan guru. Hal ini juga akan meningkatkan

profesionalisme guru lebih berkualitas. Kegiatan kursus dapat

dilakukan secara individu maupun kolektif.

B. Manajemen Strategis

1. Penngertian Manajemen

Manajemen dalam arti mengatur segala sesuatu agar dilakukan

dengan baik, tepat dan tutas merupakan hal yang disyariatkan dalam

ajaran islam. Demikian pula dalam hadits Rosulullah SAW bersabda

ءْىَش ِّمُك ىَهَع ٌَبَس ْحِلإا َبَتَك َ َّاللَّ ٌِّإ

Artinya: “Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat baik terhadap

segala sesuatu. (HR.Muslim)

53

Djumhur dan Mochammad Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Bandung: CV

(52)

Man

ajemen

dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang

secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang

berkerja sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama ini

lebihbermanfaat bagi kemanusian.54 Demikian pula dalam hadits

Rosulullah SAW bersabda:

ُهَُِقْتُي ٌَْأ َمًََعنا ُىُكُدَحَأ َمًَِع اَذِإ ُّبِحُي َاللَّ ٌَّ ا

Artinya:“Sesungguhnya Allah sangat mecintai orang yang jika melakukan sesuatu pekerjaan, dilakukan secara Itqan (tepat, terarah, jelas dan

tuntas).” (HR. Thabrani).

2. Pengertian strategis

Menurut Chandler strategi adalah alat untuk mencapai tujuan

perusahaan (madrasah) dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang,

program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya. Menurut Porter

strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan

bersaing.55

Menurut Hamel dan Prahalad mendefinisikan strategi merupakan

tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan

terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang

diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian strategi

54

Sulistyorini & Muhammad Fathurrohman, Esensi Manajemen Penddikan Islam

“pengelolaan lembaga untuk meningkatkan kualitas pendidikan islam (Yogjakarta: Teras, 2014), h. 3.

55

Husein Umar, Desain Penelitian Manajemen Strategik (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,

(53)

selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang

terjadi.56

3. Pengertian Manajemen strategis

a. Manajemen strategis merupakan serangkaian keputusan dan tindakan

manajerial yang dihasilkan dari proses formulasi dari implementasi

rencana dengan tujuan untuk mencapai keunggulan kompetitif.57

b. Manajemen strategis merupakan proses perencanaan, pengarahan,

pengorganisasian dan pengendalian berbagai keputusan dan tindakan

strategi perusahaan dengan tujuan untuk mencapai keunggulan

kompetitif.

c. Manajemen strategis merupakan sebuah proses untuk menghasilkan

berbagai keputusan dan tindakan strategis yang akan menunjang

pencapaian tujuan perusahaan/lembaga pendidikan.

d. Manajemen strategis yaitu terdiri dari analisis, keputusan, dan aksi

yang diambil organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan

keunggulan kompetitif.58

e. Manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan

mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan

56

Ibid, h. 17. 57

Ismail Sholihin, Loc.Cit. 58

Mudrajad Kuncoro, Strateg “Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif” (Jakarta:

(54)

oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan

organisasi tersebut.59

4. Proses Manajemen Strategis

Manajemen strategis dapat dlihat sebagai suatu proses yang

meliputi sejumlah tahapan yang saling berkaitan dan berurutan. Tahapan

utama proses manajemen strategi umumnya mencakup pengamtan

lingkungan, formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi dan

pengendalian strategi.60 Tahapan proses manajemen strategi yaitu:

a. Pengamatan Lingkungan

Pengamatan lingkungan meliputi deteksi dan evaluasi konteks

organisasi, lingkungan internal dan eksternal organisasi.

Analisis lingkungan internal yaitu potensi internal sekolah yang

terdiri dari penentu persepsi yang realitis, atas segala kekuatan

(strengths) dan kelemahan (weaknesses) yang dimiliki organisasi.

Analisis lingkungan eksternal meliputi identifikasi dan evaluasi

59

Sondang P. Siaga, Manajemen Strategik (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), h. 15.

60

J. David Hunger & Thomas L. Wheelen, Op.Cit, h. 11.

(55)

aspek sosial, budaya, politis, ekonomis, dan teknologi, serta

kecenderungan yang mungkin berpengaruh pada organisasi.61

b. Formulasi strategi

Formualsi strategi mencakup desain dan pilihan strategi yang

sesuai. Pada saat memformulasi strategi, manajer harus

mempertimbangkan realitas lingkungan eksternal dan sumber daya

yang tersedia serta kapabilitas dan mendesai strrategi yang akan

membantu mencapai tujuannya.62 pengembangan rencana jangka

panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman

lingkungan. Dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahan

(madrasah).

Perumusan strategi meliputi menentukan misi perusahan

(madrasah), menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai,

pengembangan strategi dan penerapan pedoman kebijakan.63

1) Misi

Misi organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa

organisasi hidup. Pernyataan misi yang disusun dengan baik

mendefinisikan tujuan mendasar dan unik yang membedakan

suatu perusahaan (madrasah) dengan sekolah lain.

61

Sondang P. Siaga, Op. Cit, h. 140.

62

Stephen P.Robbins dan Mary Couter, Manajemen (Jkaarta: Erlangga, 2010), h. 213.

63

(56)

Misi organisasi dibuat untuk merealisasikan visi, yaitu

cita-cita dimasa depan yang ada dibenak pendiri, yang kira-kira

mewakili seluruh anggota perusahaaan (madrasah). Sementara

misi yaitu berupa penjabaran secara tertulis makna visi tadi yang

terkesan sulit dimengerti, agar seluruh staf sekolah menjadi paham

dan jelas.64

2) Tujuan

Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan

merumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan akan

diselesaikan dan sebaiknya diukur jika memungkinkan.

Pencapaian tujuan perusahaan (madrasah) merupakan hasil dari

penyelesaian misi.

Tujuan adalah pernyataan luas tentang apa yang akan dituju

dan diwujudkan oleh organisasi, misalnya memproduksi produk

unggul, menjadi market leader¸mengelola usaha secara efektif,

dan memiliki teknologi unggul. Tujuan merupakan penjabaran

misi organisasi.65

64

Husein Umar, Op.Cit, h. 19. 65

(57)

3) Strategi

Strategi perusahaan (madrasah) merupakan rumusan

perencanaan komprehensif tentang bagaimana sekolah akan

mencapai misi dan tujuaanya.

4) Kebijakan

Kebijakan menyediakan pedoman luas untuk pengambilan

keputusan organisasi secara keseluruhan. Kebijakan juga

merupakan pedoman luas yang menghubungkan perumusan

strategi dan implementasi.66

c. Implementasi strategi

Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan (madrasah)

untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi

karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang

telah diformulasikan dapat dijalankan.

Didalam implementasi strategik tersebut termasuk pula;

mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan

struktur organisas yang efektif yang mengarahkan pada usaha

pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan

memberdayakan sistem informasi dan menghubungkan kinerja

karyawan dengan kinerja organisasi.67

66

Ibid, h. 13-16.

67

(58)

Implementasi strategi didalamnya juga mencakup

memobilasasi karyawan dan anajer untuk menempatkan strategi yang

telah diformulasikan menjadi tindakan. Untuk itu implementasi

startegi membutuhkan disiplin pribadi, komitmen dan pengorbanan

yang tinggi dari pimpinan, manajer, karyawan dan staf.

Implementasi startegis adalah proses dimana manajemen

mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui

pengembangan program, anggaran dan prosedur.68

1) Program

Program adalah pernyataan aktivitas-aktivitas atau

langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali

pakai. Program melibatkan restrukturisasi perusahaan (madrasah)

perubahan budaya internal sekolah atau awal dari suatu usaha

penelitian baru. Implementasi mungkin juga meliputi serangkaian

program periklanan dan promosi untuk mendorong minat pelanggan

terhadap produk dan jasa sekolah.

2) Anggaran

Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk

satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam

biaya yang dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan

dan mengendalika.

68

(59)

3) Prosedur

Prosedur atau Standar Operating Prosedur (SOP) adalah sistem

langkah atau teknik yang berurutan yang menggambarkan secara

rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaaan diselesaikan. Prosedur

secara khusus merinci berbagai aktivitas yang harus dikerjakan

untuk menyelesaikan program-program perusahaan (madrasah).

d. Evaluasi dan pengendalian strategi

Evaluasi strategi adalah proses mengevaluasi bagaimana strategi

diimplementasikan dan sejuah mana mempengarui kinerja. Evaluasi

dalam Qur’an Surat Qaff ayat 17-18

ِلبًَِّشنا ٍَِعَو ٍِيًَِيْنا ٍَِع ٌِبَيِّقَهَتًُْنا ىَّقَهَتَي ْذِإ

( ٌديِعَق

71

َّلاِإ لْىَق ٍِْي ُظِفْهَي بَي )

( ٌديِتَع ٌبيِقَر ِهْيَدَن

71

)

Artinya: (yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal

perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di

sebelah kiri. dan tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya

melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.

Evaluasi dan pengendalian adalah proses yang melaluinya

aktivitas-aktivitas perusahaan (madrasah) dan hasil kinerja

dimonitoring dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja

yang diinginkan. Para manajer disemua level menggunakan informasi

hasil kinerja untuk melakukan tindakan perbaikan dan memecahkan

(60)

mendapatkan uman balik yang jelas dan tidak biasa dari orang-orang

bawahannya yang ada dalam hirarki perusahaan (madrasah).69

Evaluasi strategi adalah alat untuk mendapatkan informasi

berjalan tidaknya sebuah strategi yang ditetapkan. Tiga aktivitas dasar

evalausi strategi yaitu:

1) Meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar

strategi.

2) Mengukur kinerja.

3) Mengambil tindakan korektif 70

Menurut Pearce dan Robinson terdapat sembilan tugas penting

dalam menerapkan proses menajemen strategi, yakni:

a) Menyusun misi perusahaan/pendidikan, termasuk di dalamnya

pernyataan mengenai maksud pendirian perushaan/lembaga

pendidikan, filosofi perusahaan dan tujuan perusahaan.

b) Melakukan analisis untuk mengetahui kondisi intenal dan

kemampuan perushaan.

c) Melakukan penilaian terhadap lingkungan eksternal perushaaan

yang mencangkup di dalamnya penilaian terhadap situasi

persaingan dan konteks usaha secara umum yang akan

memengarui efektivitas perushaaan dalam mencapai tujuan.

69

J David Hunger & Thomas L. Wheelen, Op.Cit, h. 19.

70

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 4.1 Data Prestasi Peserta Didik
Tabel 4.2 Keadaan Guru dan Karyawan
Tabel 4.3 Keadaan Peserta Didik Madrasah Aliyah Roudlotul Huda Purwosari

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, pada tingkat kepercayaan 95 % dapat dikatakan bahwa model yang dihasilkan memiliki koefisien regresi ( slope ) yang sama untuk semua kategori

masih hidup di tengah masyarakat Mandailing. Namun, secara berangsur-.. angsur satu per satu ragam bahasa tersebut mulai tidak banyak diper- gunakan lagi akibat berbagai perubahan

Hal tersebut sebagai akibat dari adanya perkembangan bahasa-bahasa baru dalam interaksi dunia remaja yang mereka sebut sebagai bahasa gaul atau dikenal juga dengan bahasa

la menatap Ayu dan belalang bergantian sebelum berkata lagi, "Belalang Emas yang baik, mohon sembl,lhkan Nenek kami meskipun risikonya kami tidak

Dari ketiga grafik respon untuk kondisi dari cincin luar bantalan silinder untuk beberapa titik pengambilan data yang berbeda, kita mendapatkan bahwa puncak

 Dua atau lebih kompresor udara harus dipasang dan memiliki kapasitas total, bersama- sama dengan kompresor topping-up di mana dipasang yang mampu menerima udara dalam waktu 1

Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap satu individu yang terinfeksi pada suatu populasi berpotensi m e nu- larkan penyakit seksualnya kepada lebih dari satu individu yang rentan

Pemasaran Ketersediaan pasar √ Ketersediaan pasar sangat berpengaruh guna sebagai tempat memasarkan komoditas ikan tangkap Permintaan pasar √ Permintaan pasar berpengaruh juga