Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh
SANI HIDAYATI
NPM: 1411030223Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
i
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh
SANI HIDAYATI
NPM: 1411030223Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Pembimbing 1 : Dr. Yetri, M.Pd
Pembimbing II : Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
ii
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Oleh Sani Hidayati
Tenaga pendidik merupakan tombak utama dalam keberhasilan pencapaian tujuan madrasah dan menjadi agen terpenting dalam peningkatan mutu pendidikan. bahkan dapat dikatakan masa depan bangsa terletak pada keberadaan guru yang berkualitas. Dalam upaya peningkatan mutu tenaga pendidik perlu adanya manajemen strategis. Manajemen strategis yang dilakukan secara tepat dan benar dapat menghasilkan tenaga pendididk yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peningkatan mutu tenaga pendidik melalui manajemen strategis di Madrasah Aliyah Purwosari Lampung Tengah sehingga menjadikan acuan serta semangat bagi Madrasah Aliyah Purwosari Lampung Tengah dan madrasah-madrasah lain dalam menghasilkan tenaga pendidik yang berkualitas.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara dengan kepala madrasah, waka kurikulum, waka kesiswaan, tenaga pendidik dan peserta didik untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat untuk kemudian di analisis untuk dapat ditarik sebuah kesimpulan.
iii
PERSETUJUAN
Judul Skripsi : PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK MELALUI MANAJEMEN STRATEGIS DI MADRASAH ALIYAH ROUDLOTUL HUDA PURWOSARI LAMPUNG TENGAH
Nama : SANI HIDAYATI
NPM : 1411030223
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam Fakultas : Tarbiyah Dan Keguruan
MENYETUJUI :
Untuk dimunaqasyahkan dan dipertahankan dalam sidang Munaqasyah FakultasTarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Yetri, M.Pd Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd
NIP. 19651215 199403 2 001 NIP. 19640711 199103 2 003
Mengetahui Ketua Jurusan MPI
iv
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul, “PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK MELALUI MANAJEMEN STRATEGIS DI MA ROUDLOTUL HUDA PURWOSARI KECAMATAN PADANG RATU KABUPATEN LAMPUNG
TENGAH”. Disusun oleh SANI HIDAYATI, NPM: 1411030223, Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, telah diajukan dalam munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada Hari Rabu 06 Juni 2018, Pukul 08.00 s/d 09.30 WIB di Ruang Sidang 1 Jurusan MPI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
TIM MUNAQASYAH
Ketua : Drs. H. Abdul Hamid, M.Ag (...) Sekretaris : Indarto, M.Sc (...) Penguji Utama : Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd (...) Penguji Pendamping I : Dr. Yetri, M.Pd (...) Penguji Pendamping II : Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd (...)
Mengetahui
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
v
َّن
إ
ِ
ْمِه ِسُفْنَأِب اَم إوُ ِّيَّغُي ٰ َّتََّح ٍم ْوَقِب اَم ُ ِّيَّغُي َلَ َ َّللَّإ
Artinya:
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Q.S Ar. Ra’d: 11).1
1
vi
1. Almarhumah Ibunda tercinta Pariyem, ayahanda Yatiman dan kepada ibu
Daryunah tercinta, yang telah bersusah payah dengan sengenap kemampuan
dan kerja keras membimbing aku baik dari segi material dan spiritual,
bersabar dan berdoa serta membesarkanku dengan penuh kasih sayang
hingga mengantarakanku menyeleaikan pendidikan di UIN Raden Intan
Lampung .
2. Kakak ku Siti Khotimah, A.Ma.Pust, Ahmad Subarkah dan adik ku Hana
Puspita Sari, Agil Syaefulloh dan ponakanku Maulana Ahdan An Nawawi
dan saudara-saudaraku yang selalu memberikan dukungan dan doa hingga
mengantarkanku menyelesaikan pendidikan di UIN Raden Intan Lampung.
3. Sahabat-sahabatku satu angkatan 2014 Manajemen Pendidikan Islam,
terkhusus untuk sahabatku Novi Yuliandari, Siti Khumaeroh, Siti Nur
Hidayah, Siti Susanti, Khalimatus Sa’diyah, Suhemah, Erlyn Fitriani, Husna
Gustiara, yang telah memberi motivasi dan semangat sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
4. Almamaterku dan kampus hijau tercinta UIN Raden Intan Lampung yang
vii
01 Jnauari 1996, anak ke dua dari empat bersaudara. Dari pasangan Ayahanda
Yatiman dan Ibunda Pariyem.
Pendidikan dimulai dari SD Negeri 1 Karang Sari Padang ratu Kec. Padang
Ratu Kab. Lampung Tengah yang diselesaikan pada tahun 2008, kemudian penulis
melanjutkan ke sekolah lanjut tingkat pertama di SMP Negeri 3 Padang Ratu
Lampung Tengah dan diselesaikan pada tahun 2011, dilanjutkan ke pendidikan
menengah atas yang penulis tempuh di SMK Ma’arif 1 Kalirejo Kec. Kalirejo Kab
Lampung Tengah serta menempuh pendidikan Non formal di pondok pesantren AL –
Ihya Kalirejo yang diselesaikan pada tahun 2014. Kemudian melanjutkan jenjang
Perguruan Tinggi Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dengan
konsentrasi Jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI).
Ketika SD sering mengikuti lomba Pramuka antar sekolah dan ketika SMP
penulis mengikuti Organisasi Pramuka, Tari dan Paskibra, dan OSIS dan pernah
menjabat sebagai wakil ketua OSIS, Adapun organisasi di kampus yang pernah
viii
Tidak ada kata yang patut penulis ucapkan, kecuali ucapan rasa syukur
alhamdulilah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan
kesehatan, baik kesehatan jasmani mauapun rohani serta telah memberikan taufik dan
hidayah dan inayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
ini yang berjudul: PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK MELALAUI MANAJEMEN STRATEGIS DI MADRASAH ALIYAH ROUDLOTUL HUDA PURWOSARI LAMPUNG TENGAH
Sholawat beserta salam semoga tercurah kepada junjungan nabi kita nabi
besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahililah menuju
zaman ismamiyah yang kita nanti-nantikan syafaatnya diyaumil qiyamah amin
yarrabl ‘alamin.
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa tugas ini tidaklah berhasil
dengan begitu saja tanpa adanya bimbingan, bantuan, dukungan dari semua pihak
baik secara langsung maupun tidak langsung. Perjalanan yang berliku dan banyaknya
hambatan serta melelahkan dalam penyelesaian skripsi ini , akan lebih berati dengan
ucapanberibu-ribu terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis haturkan terimakasih yang
ix
Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
3. Dr. Yetri, M. Pd selaku pembimbing I, yang telah membimbing dan
memberikan arahan demi keberhasilan penulis.
4. Dr. Hj. Eti Hadiati, M. Pd selaku pembimbing II yang juga telah
membimbing dan mengarahkan penulis hingga terselesainya skripsi ini.
5. Bapak dan bapak dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan
Lampung yang telah banyak membantu dan memberikan ilmunya kepada
penulis selama menempuh perkuliahan sampai selesai.
6. Bapak Ngasifusin, M. Pd selalu kepala Madrasah Madrasah Aliyah Roulotul
Huda Purwosari serta jajarannya yang telah membantu dan memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian.
7. Kepada pihak perpustakaan Pusat dan Tarbiyah yang banyak membantu
dalam pengerjaan skripsi ini sehingga dapat terselasikan.
8. Kepada kawan-kawan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, serta seluruh
pihak yang membantu penulis hingga terselesainya penyusunan skripsi ini.
Tidak ada manusia yang sempurna karena kesempurnaan hanyalah
milik Allah semata. Demikian pula dengan penulis. Penulis menyadari dengan
sepenuh hati bahwa dalam penulisan ini tentu banyak terdapat kesalahan dan
x
bagi kita semua khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.
Wallahul Muwafieq Illa Aqwamith Thorieq
Wassalamualaikum Wr. Wb
Bandar Lampung, Penulis
xi
ABSTRAK ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN... iv
HALAMAN PENGESAHAN. ... v
MOTTO. ... vi
PERSEMBAHAN. ... vii
RIWAYAT HIDUP. ... viii
KATA PENGANTAR. ... ix
DAFTAR ISI. ... xii
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR LAMPIRAN. ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ... 1
B. Alasan Memilih Judul ... 3
C. Latar Belakang ... 4
D. Fokus Masalah ... 16
E. Sub Fokus Masalah. ... 16
F. Rumusan Masalah. ... 16
G. Tujuan Penelitian ... 17
H. Manfaat Penelitian. ... 17
BAB II LANDASAN TEORI
xii
5. Kompetensi-kompetensi pendidik. ... 27
6. Peningkatan mutu tenaga pendidik. ... 32
B. Manajemen Strategis 1. Pengertian Manajemen Strategis ... 37
2. Proses Manajemen Strategis ... 38
C. Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik Melalui Manajemen Strategis ... 46
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian. ... 50
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 51
C. Sumber Data Penelitian . ... 52
D. Teknik Pengumpulan Data ... 53
E. Metode Analisis Data ... 57
F. Pengujian Keabsahan Data ... 58
BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah Aliyah Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah 1. Sejarah Berdirinya. ... 60
2. Visi, Misi. ... 60
3. Strategi. ... 62
4. Tujuan. ... 62
xiii
B. Hasil Penelitian
1. Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik di MA Rudlotul Huda Purwosari..70
2. Manajemen Strategis di MA Rudlotul Huda Purwosari...89
C. Pembahasan...93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 94
B. Saran ... 96
C. Penutup. ... 104
xiv
2. Tabel 4.1 : Data Prestasi Peserta Didik... 63
3. Tabel 4.2 : Keadaan Guru dan Karyawan... 65
xv
2. Kisi-kisi wawancara dengan Waka Kurikulum
3. Kisi-kisi wawancara dengan waka Kesiswaan
4. Kisi-kisi wawancara dengan guru Madrasah Aliyah Roudlotul Huda Purwosari
Lampung Tengah.
5. Kisi-kisi wawancara dengan peserta didik Madrasah Aliyah Roudlotul Huda
Purwosari Lampung Tengah.
6. Kisi-kisi wawancara dengan Kepala Madrasah Aliyah Roudlotul Huda
Purwosari Lampung Tengah.
7. Pedoman observasi
8. Pedomana dokumentasi
9. Data tenaga pendidik yang sudah sertifikasi
10. Program kerja madrasah
11. Surat tugas penelitian dari fakultas tarbiyah UIN Raden Intan Lampung
12. Surat Keterangan telah melakukan penelitian di MA Roudlotul Huda Purwosari
Lampung Tengah
13. Kartu Konsultasi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Judul merupakan cerminan dari skripsi, sehingga memudahkan
pembahas dan mempersatukan persepsi para pembaca, dalam memahami
skripsi ini diperlukan penegasan yakni dengan memberi pengertian istilah
yang terkandung dalam judul Peningkatkan Mutu Tenaga Pendidik Melalui
Manajemen Strategis Di MA Roudotul Huda Purwosari Kecamatan Padang
Ratu Kabupaten Lampung Tengah
Adapun penegasan judul yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan
Peningaktan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha,
kegiatan.1
2. Mutu
Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh jasa pelayanan
pendidikan secara internal maupun eksternal yang menunjukan
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia
kemampuannya memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat
mencakup input, proses, output.2
3. Tenaga Pendidik
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembinaan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik
pada perguruan tinggi.3
4. Manajemen strategis
Manajemen strategis merupakan suatu pendekatan yang sistematis
bagi suatu tanggung jawab manajemen, mengondisikan organisasi ke
posisi yang dipastikan mencapai tujuan dengan cara yang akan
menyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan dan membuat sekolah
menjamin atau mengamankan format yang mengejutkan.4
5. Madrasah Aliyah Roudlotul Huda Purwosari Kecamatan Padang Ratu
Kabupaten Lampung Tengah
2
Syaiful Sagala, Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan (Bandung:
Alfabeta, 2013), h.170.
3
Tim Penyusun, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional
(Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 27. 4
Madrasah Aliyah Roudotul Huda Purwosari adalah lembaga
pendidikan formal sebagai wadah pembinaan dan pengembangan ilmu
pengetahuan berbasiskan agama islam tingkat kejuruan yang statusnya
swasta. Adupun MA Roudotul Huda Purwosari berlokasi di Kecamatan
Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah. MA Roudotul Huda Purwosari
ini juga masih bernaungan dari pondok pesantren Roudotussolihin.
B. Alasan Memilih Judul
Penulis memilih judul skripsi diatas dengan mengemukakan alasan
memilih judul sebagai berikut:
1. Mutu tenaga pendidik
Tenaga pendidik atau guru sebagai tenaga profesional mengandung
arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang
mempuyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi pendidik
sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan
tertentu.5
2. Manajemen strategi
Manajemen strategis merupakan suatu pendekatan yang sistematis
bagi suatu tanggung jawab manajemen, mengondisikan organisasi ke
5
posisi yang dipastikan mencapai tujuan dengan cara yang akan
menyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan dan membuat sekolah
menjamin atau mengamankan format yang mengejutkan.6
C. Latar Belakang
Tenaga Pendidik atau guru dalam Pasal 1 Ayat 6 Undang-undang No.
20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa
“pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualitas sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebuatan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan”.7
Selanjutnya pada Pasal 39 ayat 2, dinyatakan bahwa “pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan,
serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi
pendidik dan perguruan tinggi”.8
Merujuk pada Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 yang
dimaksud dengan tenaga pendidik yang berkuaitas atau bermutu adalah tenaga
pendidik yang profesional.
6
Syaiful Sagala, Loc.Cit.
7
Undang-undang Guru dan Dosen, Op.Cit, h. 6.
8
Menyangkut masalah mutu, Al-Qur’an menjelaskan dalam surah Ar
-Rad ayat 11. Firman Allah:
ْهِه ِسُفٌَْأِب اَو اوُرِّيَغُي ًَّٰت َح ٍن ْىَقِب اَو ُرِّيَغُي َلَ َ َّاللَّ َّيِإ
Artinya: “seseungguhnya Allah tidak akan merubah keadaaan (nasib) sesuatu
kaum kecuali setelah mereka itu sendiri (mau berusaha) merubah apa yang
ada pada diri mereka sendiri”.(Q.S Ar-Rad:11).9
Dari ayat Al-Qur’an tersebut menjelaskan bahwa perubahan itu ada
pada diri sendiri dan diusahakan sendiri. Sama halnya dengan mutu tidak akan
datang dengan sendirinya. tanpa adanya usaha, karena mutu tidak dapat
meningkat dengan sendirinya.
Tenaga Pendidik atau guru sebagai tenaga profesional mengandung
arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang
mempuyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik sesuai
dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu.10
Pendidik profesional menurut Al-Qur’an Al-Baqarah Ayat 31
ءبًَْسَأِب يَِىُئِبََأ
َلبَقَف ِةَكِئَلاًَْنا ىَهَع ْىُهَضَرَع َّىُث بَهَّهُك ءبًَْسَلأا َوَدآ َىَّهَعَو
ٍَيِقِدبَص ْىُتُُك ٌِإ ءلاُؤَه
Artinya: “Dan Dia mengajari Adam nama-nama (realitas) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat seraya berkata:
“Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama itu jika kalian (memang) orang-orang
yang benar” (Q.S Al-Baqarah Ayat 31)
9
Departemen Agama RI, Op.Cit, h. 199.
10
Dari ayat Al-Qur’an tersebut menjelaskan bahwa dalam memberikan
pengajaran kepada orang lain memang baik dilakukan oleh orang-orang yang
bener-bener mempuyai kemampuan dibidangnya.
Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus
dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau
sertifikat keahlian yang relavan sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku (Pasal 28 ayat 2).11 Kualifikasi pendidikan minimal diploma empat
(D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran
yang akan diajarkan, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta
didik yang meliputi: 1) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; 2)
pemahaman tentang peserta didik; 3) pengembangan kurikulum/silabus; 4)
perancangan pembelajaran; 5) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan
dialogis; 6) evaluasi hasil belajar; dan 7) pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 12
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: 1) konsep, struktur, dan
metode keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar,
2) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, 3) hubungan konsep antar
11
Kunardar, Guru Profesional “Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h. 72. 12
mata pelajaran terkait, 4) penerapan konsep keilmuan dalam kehidupan
sehari-hari; dan kompetensi secara profesional dalam konteks global dengan
tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.13
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang
berakhlak mulia, mantap, arif dan bijaksana, menjadi teladan peserta didik,
mengevaluasi kinerja sendiri, mengembangkan diri dan religius. 14
Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk: 1) berkomunikais lisan dan tulisan, 2) mengunakan
teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, 3) bergaul secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua/wali peserta didik, 4) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.15
Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi
persyaratan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki
program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan
oleh pemerintah yang dilaksanakan secara objektif, transparan dan akuntabel.
Melihat uraian diatas di MA Roudlotul Huda Purwosari mengenai
tenaga pendidik masih belum bisa dikatakan bermutu, karena tenaga pendidik
di MA Roudlotul Huda Purwosari belum semuanya guru memiliki kualifikasi
13
Ibid, h. 54.
14
Ibid, h. 42.
15
akademik yang sesuai, memenuhi empat kompetensi tersebut, dan mempuyai
sertifikat pendidik.
Dimana untuk kualifikasi akademik di MA Roudlotul Huda masih ada
beberapa guru yang belum memenuhi kualifikasi akademik yaitu jenjang
pendidkan terakhir tingkat SLTA dan dalam kompetensi mengajarnya banyak
yang tidak sesuai dengan program studi yang dimiliki, serta baru 12 guru yang
mempuyai sertifikasi satminkal dan 4 guru yng bersertifikasi non satminkal
dari 29 guru di MA Roudlotul Huda Purwosari.
Pendidik atau guru mempuyai peranan penting yang sangat
menentukan pendidikan pada masa yang akan datang. Guru harus terus
menerus belajar untuk menyesuaikan dengan keadaan lingkungan masyarakat
dan perkembangan zaman yang semakin lama semakin membutuhkan skill
dan pengetahuan.
Guru sebagai pendidik yang menduduki posisi sentral dalam
pengembangan SDM dan kehidupan masyarakat melalui pengembangan,
transformasi dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Oleh
karena itu guru mempuyai peran yang sangat penting dalam memberikan
pengaruh terhadap SDM yang tangguh dan berkualitas. Sebagai yang
diibaratkan soekarno bahwa seorang guru merupakan sebagai Rosul dalam
orang didunia ini mempuyai kedudukan sebagai khalifah Allah yang dalam
hal ini mempuayai kualifikasi mental, spritual, intelektual dan fisik yang
tinggi. Seperti firman dalam Q.S Al-Mujadillah:11.16
اَي
َليِق اَذِإَو ْهُكَل ُ َّاللَّ ِحَسْفَي اىُحَسْفاَف ِسِلاَجَىْلا يِف اىُحَّسَفَت ْهُكَل َليِق اَذِإ اىٍَُوآ ًَيِذَّلا اَهُّيَأ
اوُسُشٌْا
َُّاللَّ ِعَفْرَي اوُسُشٌْاَف
ريِيَب َيىُمَىْلَت اَىِب ُ َّاللََّو ٍ اَاَجَر َهْمِلْلا اىُتوُأ ًَيِذَّلاَو ْهُكٍِْو اىٍَُوآ ًَيِذَّلا
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
Penjelasan ayat diatas mengidentifikasi adanya bentuk pengakuan
akan kedudukan guru sebagai seorang yang mampu memberantas kebodohan
mengingat subtansi spiritual moral dan kelangsungan dalam dinamika
peradaban dan kelangsungan masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya
kerjasama yang baik antara guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan
mutu tenaga pendidik disekolah. Karena guru yang berkualitas merupakan
kunci sukses bagi keberhasilan pendidikan.
Kriteria atau Indikator pendidik (guru) yang dapat dijadikan tolak ukur
mutu tenaga pendidik sebagai berikut:
a. Guru mengajar sesuai bidang studinya.
16
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: CV
b. Jumlah guru mencukupi kebutuhan.
c. Guru profesional dalam bidangnya.
d. Guru dapat dijadikan teladan oleh siswa.
e. Peningkatan kompetensi PTK untuk memenuhi kebutuhan sekolah.17
Tabel 1.1
Kriteria atau indikator pendidik di MA Roudlotul Huda Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah
No Indikator Deskripsi Penilaian
TL TTL
1 Guru mengajar sesuai bidang
studinya
Seluruh guru membelajarkan mata pelajaran sesuai dengan jurusan atau program studi yang dimilikinya
Rasio guru terhadap siswa adalah 1:32 Setiap mata pelajaran memiliki guru tetap
dengan rincian 22 guru tetap
3
Guru profesional
dalam bidangnya
Guru melakukan aktivitas di sekolah diluar jam mengajar:
Melakukan kegiatan administrasi
Berdiskusi dengan kelompok guru mata
pelajaran
Melakukan refleksi kegaiatan
pembelajaran
Membuat dan memperbaiki RPP
Menelaah laporan tugas dan hasil ujian
peserta didik
Membaca untuk persiapan mengajar
Merancang dan membuat media atau alat
peraga untuk kegiatan pembelajaran
Mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi untuk membuat bahan ajar Membuat instrumen evaluasi untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku
17
Seluruh guru telah memiliki kualifikasi
pendidkkan minimal D4/S1
Seluruh guru telah memiliki sertifikat
pendidik
Selalu hadir dalam kegiatan mengajar Menepati janji dan sportif dalam bertindak Berani dan tegas dalam mempertahankan
kebenaran
Bertanggung jawab dalam mengasuh
kegiatan siswa
Memperhatikan dan membantu siswa yang
menghadapi permasalahan belajar
Bersikap adil dalam memberikan penilaian Menerima saran/kritik yang membangun dari peserta didik atau guru lain
Menghargai peserta didik
Menjalin komunikasi yang baik dengan
semua orang
Peningkatan kemampuan guru dalam melakukan penilain sikap, perilaku, dan keterampilan
Peningkatan kemampuan guru dalam
merancang dan melaksanakan
pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kreativitas peserta didik
Sumber: Hasil pra survey di MA Roudlotul Huda Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah
Keterangan:
TL : Terlaksana
TTL : Tidak Terlaksana
Berdasrakan tabel diatas, tenaga pendidik di MA Roudlotul Huda
Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah belum
memenuhi kreteria bermutu atau berkualitas. Maka perlu adanya peningkatan
mutu tenaga pendidk, agar dapat mencapai kreteria tersebut maka dapat
Berhubungan dengan Pendidik atau guru mempuyai peranan penting yang
sangat menentukan pendidikan pada masa yang akan datang bahkan dapat
dikatakan masa depan bangsa terletak pada keberadaan guru yang berkualitas
sehingga dalam upaya untuk peningkatan mutu tenaga pendidik maka melalui
manajemen strategi menjadi sebuah keniscayaan terutama di lembaga
pendidikan agar dapat menciptakan mutu tenaga pendidik yang berkualitas atau
bermutu.
Manajemen strategi pada lembaga pendidikan mempuyai pengaruh besar
dalam upaya peningkatan mutu tenaga pendidik, manajemen strategi ialah suatu
pendekatan yang sistematis bagi suatu tanggung jawab manajemen,
mengondisikan organisasi ke posisi yang dipastikan mencapai tujuan dengan
cara yang akan menyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan dan membuat
sekolah menjamin bahwa tujuan akan dicapai18. Jadi, manajemen strategi
adalah manajemen yang mengutamakan strategi untuk membuat organisasi
menjadi unggul sehingga menang dalam berkompetisi.
Persaingan dalam dunia pendidikan membuat madrasah menuntut untuk
lebih berfikir kreatif, inovatif dan responsif dalam mempertahankan dan
mengembangkan madrasahnya, salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu
melalui manajemen strategi dalam mengelola madrasah untuk meningkatkan
mutu tenaga pendidik. manajemen strategi merupakan salah satu pilihan yang
18
Syaiful Sagala, Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan (Bandung:
tepat dalam menghadapi permasalahan tersebut karena manajemen strategi
merupakan manajemen yang berorientasi pada masa depan dan berdasarkan
pada analisis internal dan eksternal.
Adapun proses manajemen strategi meliputi:
1. Pengamatan lingkungan
2. Perumusan strategi
3. Implementasi strategi
4. Evaluasi serta pengendalian strategi.19
Pengamatan Lingkungan, pengamatan lingkungan meliputi analisis
Eksternal terdiri dari variabel-variabel (kesempatan dan ancaman) yang yang
berada diluar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian
jangka pendek dari manjemen puncak. Varibel-variabel tersebut membentuk
keadaan dalam organisasi dimana organisasi ini hidup. Analisis Intrenal
terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan yang ada di dalam
organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari
manajemen puncak. Variabel-variabel ini meliputi struktur, budaya, dan
sumber daya organisasi.20
19
J. David Hunger & Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis (Yogyakarta: ANDI, 2003), h. 9.
20
Pengamatan lingkungan disebut juga dengan analisis SWOT. Analisis
SWOT dalam program madrasah dapat dilakukan dengan membuat matrik
SWOT untuk memperoleh mutu madrasah dapat dilakukan, strategi SO
(mengunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang), strategi WO
(memperbaiki kelemahan dan mengambil manfaat dari peluang), strategi ST
(mengunakan kekuatan dan menghindari ancaman), strategi WT (mengatasi
kelemahan dan menghindari ancaman).21
Formulasi strategi, formualsi strategi adalah pengembangan rencana
jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman
lingkungan. Dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahan (madrasah).
Perumusan strategi meliputi menentukan misi perusahan (madrsah),
menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai, pengembangan strategi dan
penerapan pedoman kebijakan.22 Formulasi strategi proses penyusunan
langkah-langkah kedepan mencakup penetapan visi, misi dan program yang
dibangun dari hasil analisis internal dan eksternal. Analisis internal
menghasilkan gambaran tentang kekuatan (strengtenth) dan kelemahan
(weaknes) adapun analisis eksternal menghasilkan peluang (opportunity) dan
ancaman (threatment).23
21
Syaiful Sagala, Loc. Cit
22
J. David Hunger & Thomas L. Wheelen, Op.Cit, h. 12.
23
Implementasi strategi, implementasi strategi adalah proses dimana
manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui
pengembangan program, anggaran dan prosedur. Secara teoritis dan praktis,
implementasi startegi mensyaratkan perusahaan (madrasah) untuk
menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan
(guru/staf) dan mengalokasikan sumber daya sehingga startegi yang telah
diformulasikan dapat dijalankan.
Didalam implementasi strategi termasuk pula (a) mengembangkan
budaya yang mendukung strategi,(b) menciptakan struktur organisasi yang
efektif dan mengrahkan pada usaha pemasaran, (c) meyiapkan anggaran, (d)
mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, (e) menghubungkan
kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.24
Evaluasi dan pengendalian strategi, evaluasi dan pengendalian strategi
adalah proses yang melaluinya aktivitas-aktivitas perusahaan (madrasah) dan
hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan
dikenerja yang dibandingkan. Evaluasi startegis adalah alat utama untuk
mendaptkan informasi berjalan tidaknya sebuah strategi yang ditetapkan. Tiga
aktivitas dasar evaluasi strategi yaitu: (a) meninjau ulang faktor internal dan
eksternal, (b) mengukur kinerja, (c) mengambil tindakan korektif.25
24
Ibid. h. 387.
25
D. Fokus Penelitian
Yang menjadi fokus penelitian ini hanya pada mutu tenaga pendidik
(guru) di MA Roudlotul Huda Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten
Lampung Tengah
E. Sub Fokus Masalah
Yang menjadi sub fokus penelitian ini adalah
1. Guru mengajar sesuai bidang studinya
2. Jumlah guru mencukupi kebutuhan
3. Guru profesional dalam bidangnya
4. Guru dapat dijadikan teladan oleh siswa
5. Peningkatan kompetensi PTK dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
Di MA Roudlotul Huda Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten
Lampung Tengah.
F. Rumusan Masalah
Menurut suryadi suryabata, yang dimaksud dengan masalah adalah
yang terjadi), adanya perbedaan yang seharusnya dan apa yang ada dalam
kenyataan antara harapan dan kenyataan sebenarnya.26
Dengan berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
Bagaimana Peningkatkan Mutu Tenaga Pendidik Melalui Manajemen Strategis Di Madrasah Aliyah Roudotul Huda Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah.
G. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
untuk mengetahui peningkatan mutu Tenaga pendidik Melalui
Manajemen Strategis di Madrasah Aliyah Roudotul Huda Purwosari
Kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah.
2. Manfaat Penelitian
a. Untuk memberikan gambaran tentang bagaimana peningakatan mutu
tenaga pendidik melalui manajemen strategis di Madrasah Aliyah
Roudotul Huda Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten
Lampung Tengah.
26
b. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan yang konstruktif
dan objekif bagi bagian-bagian peningakatan mutu tenaga pendidik
melalui manajemen strategis di Madrasah Aliyah Roudotul Huda
Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah.
c. Menambah wawasan serta mengembangkan pengetahuan penulis
BAB II LANDSAN TEORI
A. Mutu Tenaga Pendidik
1. Pengertian Mutu
Secara klasik, pengertian mutu (quality/) menunjukan sifat yang
menggambarkan derajad “baik”-nya suatu barang atau jasa yang
diproduksi atau dipasok oleh suatu lembaga dengan kreteria tertentu.27
Secara umum mutu adalah gambaran dan karekteristik menyeluruh
dari barang atau jasa yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan
kebutuhan yang diharapkan.28
Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh jasa
pelayanan pendidikan secara internal maupun eksternal yang menunjukan
kemampuannya memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat
mencakup input, proses, output.29
Mutu dapat didefinisikan sebagai suatu yang memuaskan dan
melampaui keinginan dan kebutuhan pelanggan.30
27
Ridwan Abudullah Sani, et al, h. 3
28
Umeidi, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, 2001), h. 1
29
Syaiful Sagala, Loc.Cit 30
2. Tenaga Pendidik (Guru)
Tenaga pendidik atau guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.31
secara umum pendidik ialah orang yang memiliki tanggung jawab
untuk mendidik; pendidik ialah orang yang mempengarui perkembangan
seseorang. Dalam perspektif pendidikan islam, pendidik adalah
orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik
dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi afektif, kognitif,
maupun psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam.32
Undang-undang sisdiknas menguraikan pengertian pendidk secara
khusus adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam menyelenggarakan pendidikan. pendidik secara khusus artinya
memiliki kualifikasi minimum dalam suatu bidang keilmuan tertentu.
31
Masnur Muslich, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 11.
32
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembinaan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik
pada perguruan tinggi.33
3. Mutu tenaga pendidik
Tenaga pendidik atau guru sebagai tenaga profesional mengandung
arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang
mempuyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi pendidik
sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan
tertentu.
Kualifikasi akademik adalah tingkat tingkat pendidikan minimal yang
harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah
dan/atau sertifikat keahlian yang relavan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Pendidik pada SMA/MA harus
mimiliki kualifikasi akademik pendidikan minimal diploma empat (D-IV)
atau sarjana (S1), latar belakang pendidikan tinggi dengan program
33
pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan dan
sertifikasi profesi guru untuk SMA/MA.34
Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan
keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan pendidikan. kompetensi diperoleh melalui pendidikan,
pelatihan, dan belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar.35.
kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan
kompetensi sosial.
Sertifikat pendidik merupakan keniscayaan masa depan untuk
meningkatkan kualitas dan martabat guru, menjawab arus globalisasi dan
menyiasati sistem desentralisasi. Sertifikat pendidik dilalukan secara
objektif, transparan, dan akuntabel.36 Sertifikasi guru berbentuk uji
kompetensi, yang terdiri atas dua tahap, yaitu tes tertulis dan tes kinerja
yang diikuti dengan self apparaisal dan portofolio serta peer appraisal
yang dipadukan dengan portofologi didasarkan pada indikator esensial
kompetensi guru sebagai agen pembelajaran. Syarat sertifikasi pendidik
bagi guru adalah: 1) Memenuhi standar kualifikasi akademik (S1 atau D4
34
Kunandar, Loc.Cit
35
Jejen Musfah, Op,Cit, h. 27.
36
dan relavan, 2) Menguasai satandar kompetensi yang dibuktikan dengan
lulus uji kompetensi yang diselengarakan oleh perguruan tinggi
penyelenggaraan pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan
ditetapkan oleh pemerintah.37
4. Standar mutu pendidik
Standar pendidik dalam SNP pasal 28 (1) bahwa “pendidik harus
memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.
Sedangkan ayat (2) menjelaskan bahwa “kualifikasi akademik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tingkat pendidikan minimal
yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah
dan/atau sertifikat keahlian yang relavan sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku”.
Adapun pada ayat (3) menjelaskan bahwa “kompetensi sebagai
agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar, menegah serta
pendidikan anak usia dini meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial”.
37
Standar yang dimaksud adalah suatu kriteria yang dikembangkan
dan ditetapkan berdasarkan atas sumber, prosedur, dan manajemen yang
efektif. Sedangkan kriteria adalah sesuatu yang menggambarkan ukuran
dan keadaan yang dikehendaki. Secara konseptual, standar juga dapat
berfungsi sebagai alat untuk menjamin bahwa program-program
pendidikan suatu profesi dapat memberikan kualifikasi kemampuan yang
harus dipenuhi oleh calon pendidik sebelum masuk kedalam profesi yang
bersangkutan. Profesionalisme dan kompetensi merupakan dua hal yang
menentukan parameter seseorang yang berkualitas atau tidak bermutu.
Keduanya merupakan kedua hal yang tidak terpisah satu sama lainnya.38
5. Kriteria pendidik (guru) berkualitas/bermutu
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 mengatur tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Guru pada SMA/MA harus
memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimal diploma empat (D-IV)
atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang
akan diajarkan, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
Sementara itu kriteria atau indikator pendidik antara lain:
a. Guru mengajar sesuai bidang studinya;
38
Guru mengajar sesuai bidang studinya yaitu seluruh guru
membelajarkan mata pelajaran sesuai dengan jurusan atau program
studi yang dimiliki.
b. Jumlah guru dan tenaga pendidik
Rasio guru terhadap siswa untuk SMA/MA adalah 1:32, setiap
mata peajaran memiliki guru tetap, untuk SMA/MA 22 guru tetap.
c. Guru profesional dalam bidangnya
Guru melakukan aktivitas disekolah diluar jam mengajar, antara
lain: melakukan kegaiatan administrasi.
1) berdiskusi dengan kelompok guru mata pelajaran untuk
peningkatakan mutu proses pembelajaran.
2) melakukan refleksi kegiatan pembelajaran dan membuat perbaikan
RPP.
3) Menelaah laporan tugas dan hasil ujian peserta didik.
4) membaca untuk membuat media atau alat peraga untuk kegiatan
pembelajaran.
5) mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi untuk
membuat bahan ajar.
6) Membuat instrumen evaluasi untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku
7) Seluruh guru telah memiliki kualifikasi pendidikan minimal
8) Seluruh guru telah memiliki sertifikat pendidik dibuktikan dengan
kepemilikan sertifikat pendidik.
d. Guru dapat dijadikan teladan oleh siswa
Guru dapat dijadikan teladan oleh siswa dengan berperilaku
seperti berikut:
1) Selalu hadir dalam kegiatan mengajar
2) menepati janji dan sportif dalam bertindak.
3) Berani dan tegas dalam mempertahankan kebenaran.
4) Bertanggung jawab dalam mengasuh kegiatan siswa
5) memperhatikan dan membantu siswa yang menghadapi
permasalahan belajar.
6) Bersikap adil dalam memberikan penilaian
7) menerima saran dan kritik yang membangun dari peserta didik
atau guru lain.
8) Mengahargai peserta didik
9) menjalin komunikasi yang baik dengan semua orang.
e. Peningkatan kompetensi PTK dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
sekolah
1) Peningkatan kemampuan guru dalam melakukan penilaian sikap,
2) Peningkatan kemampuan guru dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran inovatif untuk meningkatkan
kreativitas peserta didik.39
6. Kompetensi-kompetensi pendidik
Kompetensi menurut usman sebagaimana dikutip kunandar,
kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau
kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun kuantitatif.40
Tenaga pendidik (guru) berdasarkan Undang-undang guru dan
dosen pasal 10 (1) bahwa tenaga pendidik mempuyai empat kompetensi
yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi
kepribadian dan kompetensi sosial.41
Kompetensi dalam hal ini merupakan perpaduan dari pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap yang direflesikan dalam kebiasaan berfikir
dan bertindak.42
Menurut Gordon sebagaimana yang dikutip E. Mulyasa
menjelaskan beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep
kompetensi sebagai berikut:
39
Ridwan Abdullah Sani, Isda Pramuniati, Anies Mucktiany, Loc.Cit
40
Kunandar, Op.Cit, h. 51.
41
Himpuanan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia Guru dan Dosen
(Bandung: Nuansa Aulia, 2006), h. 5.
42
a. Pengetahuan (Knowledge), kesadaran dalam bidang kognitif, misalnya
seorang guru mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan
belajar dan bagaimana melakukan pembelajaran terhadap peserta didik
sesuai dengan kebutuhan .
b. Pemahaman (Understanding), yaitu kedalaman kognitif dan efektif
yang dimiliki oleh individu, misalnya seorang guru yang akan
melaksanakan pembelajaran harus memiliki pemahaman yang baik
tentang karakteristik dan kondisi peserta didik, agar dapat
melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efesien.
c. Kemampuan (Skill) adalah sesuatu yang dimiliki individu untuk
melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
Misalnya kemampuan guru dalam memiliki dan membuat alat peraga
sederhana untuk memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik.
d. Nilai (Value) adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan
secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang, misalnya standar
perilaku guru dalam pembelajaran (kejujuran, keterbukaan, demkrasi).
e. Sikap (Attitude) adalah perasaan atau rekasi terhadap sesuatu
rangsangan yang datang dari luar. Misalnya reaksi terhadap krisis
f. Minat (Interest) adalah kecenderuangan seseorang untuk melakukan
sesuatu perbuatan. Misalnya minat untuk mempelajari atau melakukan
sesuatu.43
Dalam rangka melaksanakan peraturan pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan diterbitkan
peraturan menteri pendidikan nasional republik indonesia Nomor 16
tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru.
Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa standar kompetensi guru
dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu:
1) Kompetensi pedagogik
Dalam Undang-undang No 14 Tahun 2005 tentang guru dan
dosen dikemukan kompetensi pedagogik adalah kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didik.44 Kompetensi pedagogik
merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran
peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a) Memahami peserta didik secara mendalam.
43
Ibid, h. 39
44
b) Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan
pendidikan untuk kepentingan pembelajaran.
c) Melaksanakan pembelajaran
d) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran
e) Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensinya.45
2) Kompetensi profesional
Menurut Undang-undang No.14 Tahun 2005 tentang guru
dan dosen, kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan
materi pelajaran secara luas dan mendalam.46
Dalam standar nasional pendidikan kompetensi profesional
adalah kemampuan penugasan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar
nasional pendidikan.
45
Kunandar, Op,Cit, h. 76.
46
3) Kompetensi kepribadian
Kompentensi kepribadian merupakan kemampuan personal
yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif
dan berwibawa, menajadi teladan bagi peserta didik dan berkahlak
mulia.47
Kompetensi kepribadian sangat besar pengaruhnya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan pribadi peserta didik. Kompetensi
ini memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam
membentuk kepribadian anak guna menyiapkan dan
mngembangkan sumber daya manusia (SDM) serta
mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara dan bangsa pada
umumnya.
4) Kompetensi sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik
dan masyarakat sekitar.48
47
Kunandar, Op.Cit, h. 75.
48
7. Peningkatan mutu tenaga pendidik
Pendidik merupakan orang yang pertama mencerdaskan manusia,
orang yang memberi bekal pengetahuan dan menanamkan nilai-nilai,
budaya, dan agama terhadap anak didik, dalam proses pendidikan, guru
memegang peran penting setelah orang tua dirumah. Dilembaga
pendidikan, guru menjadi orang pertama yang bertugas membimbing,
mengajar, dan melatih anak didik mencapai kedewasaan.49
Oleh karena itu, kualitas guru harus ditingkatkan. Usaha
peningkatan guru ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya
yaitu:
a. Absensi dan kedisiplinan guru
Absensi dan kedisiplinan guru dapat menentukan kualitas
pendidikan, karena Absensi dan kedisiplinan guru sangat berpengaruh
demi kelancaran prose belajar mengajar. jika guru jarang hadir atau
tidak disiplin maka hal ini akan menghambat proses belajar mengajar
dan akan mengakibatkan peserta didik menjadi malas. Akan tetapi jika
guru selalu tepat waktu, tidak pernah terlambat dalam mengajar, maka
ha inilah yang akan menjadi pemacu semangat peserta didik dalam
49
belajar. Dan bagi setiap guru hendaknya memiliki komitmen sebagai
pendidik untuk meningkatkan mutu pendidikan.
b. Membentuk teacher meeting
Teacher meeting dapat diartikan pertemuan antara guru yang
merupakan salah satu teknik supervisi dalam rangka usaha
memperbaiki situasi belajar mengajar disekolah.50
Ada beberapa tujuan dari teacher meeting ini, diantaranya yaitu:
1) Menyusun pandangan-pandangan guru tentang konsep umum
pendidikan dan fungsi sekolah dalam pencapian tujuan-tujuan
pendidikan dimana merupakan tanggung jawab mereka bersama.
2) Mendorong guru-guru untuk menerima dan melaksnakan tugasnya
dengan sebaik-baiknya serta mendorong kearah pertumbuhan
mereka.
3) Menyatukan pendapat-pendapat tentang metode-metode kerja yang
membawa mereka bersama kearah pertumbuhan mereka.
4) Membantu guru-guru baik secara individu bersama-sama untuk
menentukan dan menyadari kebutuhan-kebutuhan mereka,
50
menganalisa problem-problem mereka, pertumbuhan pribadi dan
jabatan mereka.51
Anjuran untuk melakukan rapat atau musyawarah ini sesuai
dengan ajaran islam yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Asy
-syura Ayat 38:
ًَيِذَّلاَو
اَّىِوَو ْهُهٍَْيَب ٰيَجىُش ْهُهُرْوَأَو َة َلََّصلا اىُواَقَأَو ْهِهِّبَرِل اىُباَجَتْسا
ىُقِفٍُْي ْهُهاٍَْقَزَج
Artinya: “Dan (bagi) oarang-oarang yang menerima (memahami)
seruan Tuhannya dan memberikan sholat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka: dan mereka menafkahkan sebagian rezki yang kami berikan kepada
mereka”.52
c. Megikuti penataran
Penataran merupakan salah satu sarana yang tepat untuk
meningkatkan mutu kualitas guru dalam hal kemampuan
profesionalisme. seperti yang diungkapkan Djumhur dan Mochammad
Surya dalam bukunya yang berjudul bimbingan dan penyuluhan di
sekolah. Penataran adalah usaha pendidikan dan pengalaman untuk
meningkatkan kualitas guru dan pegawai guna menyelaraskan
51
Ibid. h. 132-233.
52
pengetahuan dan keteramplan mereka sesuai dengan kemampuan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidangnya masing-masing”.53
Kegiatan penataran ini dilakukan untuk:
1) Mempertinggi mutu petugas dalam bidang profesinya
masing-masing.
2) Meningkatakan efesiensi kerja menuju ke arah tercapainya hasil.
3) Mengikuti kursus pendidikan.
Dengan mengikuti kursus pendidikan akan menambah
wawasan dan pengetahuan guru. Hal ini juga akan meningkatkan
profesionalisme guru lebih berkualitas. Kegiatan kursus dapat
dilakukan secara individu maupun kolektif.
B. Manajemen Strategis
1. Penngertian Manajemen
Manajemen dalam arti mengatur segala sesuatu agar dilakukan
dengan baik, tepat dan tutas merupakan hal yang disyariatkan dalam
ajaran islam. Demikian pula dalam hadits Rosulullah SAW bersabda
ءْىَش ِّمُك ىَهَع ٌَبَس ْحِلإا َبَتَك َ َّاللَّ ٌِّإ
Artinya: “Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat baik terhadapsegala sesuatu. (HR.Muslim)
53
Djumhur dan Mochammad Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Bandung: CV
Man
ajemen
dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yangsecara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang
berkerja sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama ini
lebihbermanfaat bagi kemanusian.54 Demikian pula dalam hadits
Rosulullah SAW bersabda:
ُهَُِقْتُي ٌَْأ َمًََعنا ُىُكُدَحَأ َمًَِع اَذِإ ُّبِحُي َاللَّ ٌَّ ا
Artinya:“Sesungguhnya Allah sangat mecintai orang yang jika melakukan sesuatu pekerjaan, dilakukan secara Itqan (tepat, terarah, jelas dan
tuntas).” (HR. Thabrani).
2. Pengertian strategis
Menurut Chandler strategi adalah alat untuk mencapai tujuan
perusahaan (madrasah) dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang,
program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya. Menurut Porter
strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan
bersaing.55
Menurut Hamel dan Prahalad mendefinisikan strategi merupakan
tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan
terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian strategi
54
Sulistyorini & Muhammad Fathurrohman, Esensi Manajemen Penddikan Islam
“pengelolaan lembaga untuk meningkatkan kualitas pendidikan islam (Yogjakarta: Teras, 2014), h. 3.
55
Husein Umar, Desain Penelitian Manajemen Strategik (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang
terjadi.56
3. Pengertian Manajemen strategis
a. Manajemen strategis merupakan serangkaian keputusan dan tindakan
manajerial yang dihasilkan dari proses formulasi dari implementasi
rencana dengan tujuan untuk mencapai keunggulan kompetitif.57
b. Manajemen strategis merupakan proses perencanaan, pengarahan,
pengorganisasian dan pengendalian berbagai keputusan dan tindakan
strategi perusahaan dengan tujuan untuk mencapai keunggulan
kompetitif.
c. Manajemen strategis merupakan sebuah proses untuk menghasilkan
berbagai keputusan dan tindakan strategis yang akan menunjang
pencapaian tujuan perusahaan/lembaga pendidikan.
d. Manajemen strategis yaitu terdiri dari analisis, keputusan, dan aksi
yang diambil organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan
keunggulan kompetitif.58
e. Manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan
mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan
56
Ibid, h. 17. 57
Ismail Sholihin, Loc.Cit. 58
Mudrajad Kuncoro, Strateg “Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif” (Jakarta:
oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi tersebut.59
4. Proses Manajemen Strategis
Manajemen strategis dapat dlihat sebagai suatu proses yang
meliputi sejumlah tahapan yang saling berkaitan dan berurutan. Tahapan
utama proses manajemen strategi umumnya mencakup pengamtan
lingkungan, formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi dan
pengendalian strategi.60 Tahapan proses manajemen strategi yaitu:
a. Pengamatan Lingkungan
Pengamatan lingkungan meliputi deteksi dan evaluasi konteks
organisasi, lingkungan internal dan eksternal organisasi.
Analisis lingkungan internal yaitu potensi internal sekolah yang
terdiri dari penentu persepsi yang realitis, atas segala kekuatan
(strengths) dan kelemahan (weaknesses) yang dimiliki organisasi.
Analisis lingkungan eksternal meliputi identifikasi dan evaluasi
59
Sondang P. Siaga, Manajemen Strategik (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), h. 15.
60
J. David Hunger & Thomas L. Wheelen, Op.Cit, h. 11.
aspek sosial, budaya, politis, ekonomis, dan teknologi, serta
kecenderungan yang mungkin berpengaruh pada organisasi.61
b. Formulasi strategi
Formualsi strategi mencakup desain dan pilihan strategi yang
sesuai. Pada saat memformulasi strategi, manajer harus
mempertimbangkan realitas lingkungan eksternal dan sumber daya
yang tersedia serta kapabilitas dan mendesai strrategi yang akan
membantu mencapai tujuannya.62 pengembangan rencana jangka
panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman
lingkungan. Dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahan
(madrasah).
Perumusan strategi meliputi menentukan misi perusahan
(madrasah), menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai,
pengembangan strategi dan penerapan pedoman kebijakan.63
1) Misi
Misi organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa
organisasi hidup. Pernyataan misi yang disusun dengan baik
mendefinisikan tujuan mendasar dan unik yang membedakan
suatu perusahaan (madrasah) dengan sekolah lain.
61
Sondang P. Siaga, Op. Cit, h. 140.
62
Stephen P.Robbins dan Mary Couter, Manajemen (Jkaarta: Erlangga, 2010), h. 213.
63
Misi organisasi dibuat untuk merealisasikan visi, yaitu
cita-cita dimasa depan yang ada dibenak pendiri, yang kira-kira
mewakili seluruh anggota perusahaaan (madrasah). Sementara
misi yaitu berupa penjabaran secara tertulis makna visi tadi yang
terkesan sulit dimengerti, agar seluruh staf sekolah menjadi paham
dan jelas.64
2) Tujuan
Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan
merumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan akan
diselesaikan dan sebaiknya diukur jika memungkinkan.
Pencapaian tujuan perusahaan (madrasah) merupakan hasil dari
penyelesaian misi.
Tujuan adalah pernyataan luas tentang apa yang akan dituju
dan diwujudkan oleh organisasi, misalnya memproduksi produk
unggul, menjadi market leader¸mengelola usaha secara efektif,
dan memiliki teknologi unggul. Tujuan merupakan penjabaran
misi organisasi.65
64
Husein Umar, Op.Cit, h. 19. 65
3) Strategi
Strategi perusahaan (madrasah) merupakan rumusan
perencanaan komprehensif tentang bagaimana sekolah akan
mencapai misi dan tujuaanya.
4) Kebijakan
Kebijakan menyediakan pedoman luas untuk pengambilan
keputusan organisasi secara keseluruhan. Kebijakan juga
merupakan pedoman luas yang menghubungkan perumusan
strategi dan implementasi.66
c. Implementasi strategi
Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan (madrasah)
untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi
karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang
telah diformulasikan dapat dijalankan.
Didalam implementasi strategik tersebut termasuk pula;
mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan
struktur organisas yang efektif yang mengarahkan pada usaha
pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan
memberdayakan sistem informasi dan menghubungkan kinerja
karyawan dengan kinerja organisasi.67
66
Ibid, h. 13-16.
67
Implementasi strategi didalamnya juga mencakup
memobilasasi karyawan dan anajer untuk menempatkan strategi yang
telah diformulasikan menjadi tindakan. Untuk itu implementasi
startegi membutuhkan disiplin pribadi, komitmen dan pengorbanan
yang tinggi dari pimpinan, manajer, karyawan dan staf.
Implementasi startegis adalah proses dimana manajemen
mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui
pengembangan program, anggaran dan prosedur.68
1) Program
Program adalah pernyataan aktivitas-aktivitas atau
langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali
pakai. Program melibatkan restrukturisasi perusahaan (madrasah)
perubahan budaya internal sekolah atau awal dari suatu usaha
penelitian baru. Implementasi mungkin juga meliputi serangkaian
program periklanan dan promosi untuk mendorong minat pelanggan
terhadap produk dan jasa sekolah.
2) Anggaran
Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk
satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam
biaya yang dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan
dan mengendalika.
68
3) Prosedur
Prosedur atau Standar Operating Prosedur (SOP) adalah sistem
langkah atau teknik yang berurutan yang menggambarkan secara
rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaaan diselesaikan. Prosedur
secara khusus merinci berbagai aktivitas yang harus dikerjakan
untuk menyelesaikan program-program perusahaan (madrasah).
d. Evaluasi dan pengendalian strategi
Evaluasi strategi adalah proses mengevaluasi bagaimana strategi
diimplementasikan dan sejuah mana mempengarui kinerja. Evaluasi
dalam Qur’an Surat Qaff ayat 17-18
ِلبًَِّشنا ٍَِعَو ٍِيًَِيْنا ٍَِع ٌِبَيِّقَهَتًُْنا ىَّقَهَتَي ْذِإ
( ٌديِعَق
71
َّلاِإ لْىَق ٍِْي ُظِفْهَي بَي )
( ٌديِتَع ٌبيِقَر ِهْيَدَن
71
)
Artinya: (yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal
perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di
sebelah kiri. dan tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya
melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.
Evaluasi dan pengendalian adalah proses yang melaluinya
aktivitas-aktivitas perusahaan (madrasah) dan hasil kinerja
dimonitoring dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja
yang diinginkan. Para manajer disemua level menggunakan informasi
hasil kinerja untuk melakukan tindakan perbaikan dan memecahkan
mendapatkan uman balik yang jelas dan tidak biasa dari orang-orang
bawahannya yang ada dalam hirarki perusahaan (madrasah).69
Evaluasi strategi adalah alat untuk mendapatkan informasi
berjalan tidaknya sebuah strategi yang ditetapkan. Tiga aktivitas dasar
evalausi strategi yaitu:
1) Meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar
strategi.
2) Mengukur kinerja.
3) Mengambil tindakan korektif 70
Menurut Pearce dan Robinson terdapat sembilan tugas penting
dalam menerapkan proses menajemen strategi, yakni:
a) Menyusun misi perusahaan/pendidikan, termasuk di dalamnya
pernyataan mengenai maksud pendirian perushaan/lembaga
pendidikan, filosofi perusahaan dan tujuan perusahaan.
b) Melakukan analisis untuk mengetahui kondisi intenal dan
kemampuan perushaan.
c) Melakukan penilaian terhadap lingkungan eksternal perushaaan
yang mencangkup di dalamnya penilaian terhadap situasi
persaingan dan konteks usaha secara umum yang akan
memengarui efektivitas perushaaan dalam mencapai tujuan.
69
J David Hunger & Thomas L. Wheelen, Op.Cit, h. 19.
70