MAHASISWA (PKM), KREATIVITAS MAHASISWA, DAN
PEKERJAAN YANG DIHARAPKAN SETELAH LULUS TERHADAP
MINAT MENGIKUTI PKM
Studi Kasus Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Lucia Anita Nugraheni NIM : 091334010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
MAHASISWA (PKM), KREATIVITAS MAHASISWA, DAN
PEKERJAAN YANG DIHARAPKAN SETELAH LULUS TERHADAP
MINAT MENGIKUTI PKM
Studi Kasus Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Lucia Anita Nugraheni NIM : 091334010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Orang tuaku Alm. Bapak Yohanes Mudiyanto dan
Ibu Maria Immaculata Asiyah
Mas Agung, Mbak Vivin, Mas Adhi, dan Clara
Orang yang aku sayangi
Keluarga besar simbah Kertodiharjo, dan Simbah Arso
Wiharjo
Teman-teman angkatan 2009
v
MOTTO
Jika anda memiliki keberanian untuk
memulai, anda juga memiliki keberanian
untuk sukses…
Tanpa keberanian hidup ini tidak
menyenangkan, hidup tanpa tantangan
itu sungguh melumpuhkan…
viii
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif dan signifikan: (1) pemahaman tentang PKM terhadap minat mengikuti PKM; (2) kreativitas mahasiswa terhadap minat mengikuti PKM; dan (3) pekerjaan yang diharapkan setelah lulus terhadap minat mengikuti PKM.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Desember 2012 – Januari 2013. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma yang jumlahnya 4.838 mahasiswa. Sampel penelitian ini adalah Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma yang jumlahnya 391 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling dan Eksidental Sampling. Teknik analisis data adalah
Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman tentang PKM terhadap minat mengikuti PKM (Pearson Chi Square χ2hitung = 88,737 > χ2tabel=0,099 ; Asymp. Sig. = 0,000 < α = 0,05; dan Spearman Correlation = 0,392); (2) ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas mahasiswa terhadap minat mengikuti PKM (Pearson Chi Square χ2
hitung = 55,146 > χ2tabel=0,099; Asymp. Sig. = 0,000 < α = 0,05; dan Spearman Correlation = 0,348); dan (3) tidak ada pengaruh yang signifikan pekerjaan yang diharapkan setelah lulus terhadap minat mengikuti PKM (Pearson Chi Square χ2
hitung = 12,779; Asymp. Sig. = 0,120 > α = 0,05 dan Spearman Correlation =
ix
A Case Study toward the 3rd Grade Semester Students Academic Year 2011/2012 of Faculty of Education and Teaching Training at Sanata Dharma University
Lucia Anita Nugraheni toward the interest in joining SCP; and (3) excpected job after graduate toward the interest in joining SCP.
The type of this study was a descriptive research. This research was carried out from December 2012 until January 2013. The data were collected by using questionnaire. The population of this research was the 3rd grade semester students of Faculty of Education and Teaching Training at Sanata Dharma University, that consisted of 4.838 students. The samples of this research were the 3rd grade semester students academic year 2011/2012 of Faculty of Education and Teaching Training at Sanata Dharma University consisting of 391 students. The technique in gathering the samples was Purposive Sampling and Eksidental Sampling . The technique of analysing the data was Chi Square.
The result of the research indicated that: (1) there was a positive and significant effect of understanding SCP toward the interest in joining SCP (Pearson Chi Square χ2count = 88,737; Asymp. Sig. = 0.000 < α = 0.05 and Spearman Correlation = 0.392); (2) there was a positive and significant effect of students’ creativity toward the interest in joining SCP (Pearson Chi Square χ2count
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kupanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda
Maria atas kasih dan Karunia-Nya yang besar kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik yang berjudul “Pengaruh Pemahaman
tentang Program Kearivitas Mahasiswa (PKM), Kreativitas Mahasiswa dan
Pekerjaan yang Diharapkan Setelah Lulus Terhadap Minat Mengikuti Program
Kreativitas Mahasiswa”. Studi Kasus Mahasiswa Semester III Tahun Akademik
2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi program sarjana pada Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan tidak terlepas
dari bantuan, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak., sehingga pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
xi
4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dengan sabar, memberikan saran
dan masukan demi kesempurnaan penyelesaian skripsi ini.
5. Teman-teman kelompok bimbingan seminar penelitian yaitu: Laurentius
Anggita Yudha Harnoko, Putri Wijayanti, Maria Bety Setiawati,
Margareta Novita Sari Dewi, Lucia Tri Utami, Ivanny Safitrianingsih,
Yorisa Wahyu Septian.
6. Seluruh dosen Universitas Sanata Dharma khususnya Dosen Program
Studi Pendidikan Akuntansi, beserta staf Karyawan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah banyak memberikan bimbingan,
pengarahan dan pelayanan selama penulis menyelesaikan studi di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
7. Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Semester III Tahun
Akademik 2011/ 2012, yang telah berkenan dan meluangkan waktu
sebagai responden penelitian.
8. Kedua orang tua Alm. Bapak Yohanes Mudiyanto dan Maria Immaculata
Asiyah atas doa, dukungan, cinta kasih, dan segala kerja keras untuk
membiayai penulis hingga dapat memperoleh gelar sarjana.
9. Kakak-kakakku Agustina Vinastuningrum, Antonius Agung Hendra
Kristanto dan F.X. Novi Adhi Nugroho yang telah memberikan semangat
dan bantuan serta dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
10.Keluarga Om Pri dan Bulek Sum yang telah memberikan bantuan dan
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
A. Kajian Teoritik ... 7
1. Minat Mengikuti PKM ... 7
a. Pengertian Minat ... 7
b. Tiga Aspek Minat ... 8
c. Macam-macam Minat ... 9
d. Kriteria Minat ... 9
e. Kondisi yang mempengaruhi minat ... 10
2. Pemahaman tentang PKM ... 13
a. Pengertian Pemahaman ... 13
b. Macam-macam Pemahaman ... 15
3. Kreativitas Mahasiswa ... 16
a. Pengertian Kreativitas Mahasiswa ... 16
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kreativitas ... 17
c. Ciri-ciri orang yang kreativ ... 20
4. Pekerjaan yang Diharapkan Setelah Lulus ... 24
a. Pengertian pekerjaan... 25
b. Jenis-jenis pekerjaan... 25
B. Kajian Penelitian yang Relevan ... 27
C. Kerangka Berpikir ... 28
D. Paradigma Penelitian ... 31
E. Hipotesis Penelitian ... 32
A. Jenis Penelitian ... 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33
1. Tempat Penelitian ... 33
2. Waktu Penelitian ... 33
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 33
1. Subjek Penelitian ... 33
2. Objek Penelitian ... 34
D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34
1. Populasi Penelitian ... 34
2. Sampel Penelitian ... 36
E. Variabel dan Pengukurannya ... 38
1. Variabel Penelitian ... 38
2. Pengukuran Variabel ... 39
F. Teknik Pengumpulan Data... 40
1. Kuesioner ... 40
2. Penyusunan Kuesioner ... 40
G. Pengujian Instrumen Penelitian ... 44
1. Pengujian Validitas... 44
2. Pengujian Reliabilitas ... 50
H. Teknik Analisis Data ... 52
1. Analisis Deskriptif ... 53
2. Analisis Prasyarat Data ... 53
b. Uji Linieritas ... 53
3. Pengujian Hipotesis ... 54
a. Rumusan Hipotesis ... 54
b. Pengujian Hipotesis ... 55
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 60
A. Deskripsi Data ... 60
1. Minat Mengikuti PKM ... 60
2. Pemahaman tentang PKM ... 61
3. Kreativitas Mahasiswa ... 62
4. Pekerjaan yang Diharapkan Setelah Lulus ... 63
B. Analisis Prasyarat Data ... 64
1. Uji Normalitas ... 64
2. Uji Linieritas ... 65
C. Pengujian Hipotesis ... 66
1. Rumusan Hipotesis ... 67
a. Rumusan Hipotesis Pertama ... 67
b. Rumusan Hipotesis Kedua ... 67
c. Rumusan Hipotesis Ketiga ... 67
2. Pengujian Hipotesis ... 67
a. Rumus Pengujian Hipotesis ... 68
b. Pengujian Hipotesis Pertama... 70
1) Nilai Chi Square (χ2) ... 71
Pemahaman tentang PKM dan Minat Mengikuti
PKM ... 72
c. Pengujian Hipoteis Kedua ... 73
1) Nilai Chi Square (χ2) ... 74
2) Menghitung Derajat Hubungan Antara Variabel Kreativitas Mahasiswa dan Minat Mengikuti PKM ... 75
d. Pengujian Hipoteis Ketiga ... 76
1) Nilai Chi Square (χ2) ... 77
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 78
1. Pengaruh Pemahaman tentang PKM terhadap Minat Mengikuti PKM ... 78
2. Pengaruh Kreativitas terhadap Minat Mengikuti PKM ... 79
3. Pengaruh Pekerjaan yang Diharapkan Setelah Lulus terhadap Minat Mengikuti PKM ... 80
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN ... 82
A. Kesimpulan ... 82
B. Keterbatasan Penelitian ... 83
C. Saran... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 86
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Data Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma ... 35
Tabel 3.2. Data Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma ... 35
Tabel 3.3. Perhitungan Sampel Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma ... 37
Tabel 3.4. Cara Penentuan Skor Minat Mengikuti PKM, Pemahaman tentang PKM, dan Budaya Membaca ... 39
Tabel 3.5. Cara Penentuan Skor Pekerjaan ... 40
Tabel 3.6. Operasionalisasi Variabel Minat Mengikuti PKM ... 41
Tabel 3.7. Operasionalisasi Variabel Pemahaman tentang PKM ... 42
Tabel 3.8. Operasionalisasi Variabel Kreativitas Mahasiswa ... 43
Tabel 3.9. Hasil Pengujian Validitas Variabel Minat Mengikuti PKM .... 46
Tabel 3.10. Hasil Pengujian Validitas Variabel Pemahaman tentang PKM (Pertama) ... 47
Tabel 3.12. Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Kreativitas
Mahasiswa ... 49
Tabel 3.13. Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas... 50
Tabel 3.14. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian ... 51
Tabel 3.15. Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi ... 57
Tabel 4.1. Deskripsi Minat Mengikuti PKM ... 60
Tabel 4.2. Deskripsi Pemahaman tentang PKM ... 62
Tabel 4.3. Deskripsi Kreativitas Mahasiswa ... 63
Tabel 4.4. Deskripsi Pekerjaan yang Diharapkan Setelah Lulus ... 64
Tabel 4.5. Rangkuman Pengujian Normalitas Masing-masing Variabel Penelitian ... 65
Tabel 4.6. Rangkuman Pengujian Linieritas Masing-masing Variabel Penelitian ... 66
Tabel 4.7. Kriteria Nilai r ... 69
Tabel 4.8. Tabel kontingensi Pengaruh Pemahaman tentang PKM terhadap Minat Mengikuti PKM ... 70
Tabel 4.9. Hasil Analisis Chi Square Pengaruh Pemahaman tentang PKM terhadap Minat Mengikuti PKM ... 71
Tabel 4.10. Hasil Perhitungan Sperman Correlation Pengaruh Pemahaman tentang PKM terhadap Minat Mengikuti PKM ... 71
Tabel 4.11. Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Kreativita Mahasiswa terhadap Minat Mengikuti PKM ... 73
Minat Mengikuti PKM ... 74
Tabel 4.13. Hasil Perhitungan Sperman Correlation Pengaruh
Kreativitas Mahasiswa terhadap Minat Mengikuti PKM ... 74
Tabel 4.14.Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Pekerjaan
terhadap Minat Mengikuti PKM ... 76
Tabel 4.15. Hasil Analisis Chi Square Pengaruh Pekerjaan terhadap
Minat ... 77
Tabel 4.16. Hasil Perhitungan Sperman Correlation Pengaruh
Pekerjaan yang Diharapkan Setelah Lulus terhadap Minat
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 89
a. Kuesioner Penelitian... 90
b. Lembar Jawab Penelitian ... 96
Lampiran 2 Perhitungan Deskriptif ... 98
Lampiran 3 Data Induk Penelitian ... 101
a. Data Induk Variabel Minat Mengikuti PKM ... 102
b. Data Induk Variabel Pemahaman tentang PKM ... 111
c. Data Induk Variabel Kreativitas Mahasiswa ... 127
d. Data Induk Variabel Pekerjaan yang Diharapkan ... 136
Lampiran 4 Tabel Perhitungan Skala ... 146
Lampiran 5 Validitas dan Reliabilitas ... 149
1. Uji Validitas ... 150
a. Validitas Minat Mengikuti PKM ... 150
b. Validitas Pemahaman tentang PKM ... 152
c. Validitas Kreativitas Mahasiswa ... 156
2. Uji Reliabilitas ... 158
a. Reliabilitas Minat Mengikuti PKM ... 158
b. Reliabilitas Pemahaman tentang PKM ... 158
c. Reliabilitas Kreativitas Mahasiswa ... 159
a. Uji Normalitas ... 161
b. Uji Linieritas Pemahaman tentang PKM dengan
Minat Mengikuti PKM ... 161
c. Uji Linieritas Kreativitas Mahasiswa dengan Minat
Mengikuti PKM ... 162
Lampiran 7 Perhitungan Deskriptif Chi Square ... 163
Lampiran 8 Uji Chi Square ... 166
a. Uji Chi Square Pemahaman tentang PKM terhadap
Minat Mengikuti PKM ... 167
b. Uji Chi Square Kreativitas Mahasiswa terhadap Minat
Mengikuti PKM ... 168
c. Uji Chi Square Pekerjaan yang Diharapkan Setelah Lulus
terhadap Minat Mengikuti PKM ... 170
Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ... 172
a. Surat Ijin Penelitian Dekan FKIP ... 173
b. Surat Ijin Penelitian Wakil Rektor I USD ... 174
Lampiran 10 Daftar Tabel Statistika ... 175
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi seperti sekarang ini mahasiswa dituntut untuk
memiliki keterampilan dan keuletan yang tinggi. Mahasiswa dituntut tidak
hanya menguasai teori-teori mata kuliah yang di dapat pada saat mengikuti
perkuliahan, tetapi mahasiswa diharapkan mampu menyalurkan keterampilan
yang mereka miliki dan mahasiswa diharapkan mampu merealisasikan
pekerjaan yang diharapkan setelah lulus dari perguruan tinggi melalui PKM
(Program Kreativitas Mahasiawa) .
Untuk mendukung tercapainya pendidikan yang tinggi, pemerintah
mengadakan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang merupakan salah
satu upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta
didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademis atau profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian serta memperkaya budaya nasional. PKM
dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001, yaitu setelah dilaksanakannya
program restrukturisasi di lingkungan Ditjen Dikti. Kegiatan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang selama ini sarat dengan
Namun saat ini PKM kurang diminati oleh mayoritas mahasiswa di berbagai
perguruan tinggi khususnya di FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Hal ini terlihat dari sedikitnya proposal yang dibuat dan sedikitnya kelompok
mahasiswa yang berhasil memenangkan hadiah dari Dikti.
Banyak manfaat yang akan diperoleh oleh mahasiswa dalam mengikuti
PKM ini seperti halnya rasa percaya diri, kemampuan untuk bekerja secara
berkelompok, kemampuan menuangkan ide dalam bentuk tulisan dan
gagasan, kemampuan menyajikan ide-ide baru sehingga tercipta ide yang
lebih kreatif, tentunya akan menambah pengetahuan yang didapat selama
perkuliahan. Sedikit banyaknya ide kreativitas yang digagas mungkin akan
menjadi faktor penentu kesuksesan dan keberhasilan mahasiswa untuk
mengabdi dan menyumbangkan segala potensi yang di miliki mahasiswa
untuk masyarakat yang mampu berkompetisi di masa datang.
Persoalan yang banyak dihadapi oleh mahasiswa terkait keikutsertaan
dalam Program Kreativitas Mahasiswa antara lain mahasiswa saat ini lebih di
sibukkan dengan kegiatan akademik dan kegiatan-kegiatan yang bersifat
individualis di luar kampus. Hal ini sangat di sayangkan jika aktivitas
mahasiswa hanya dilewatkan dengan kegiatan akademik tanpa dimbangi
dengan kegiatan penelitian dan pengabdian.
Walaupun banyak kendala yang harus di jalani oleh mahasiswa, akan
tetapi mahasiswa dituntut untuk bisa menjadi lulusan yang utuh dan siap
Fakta yang terjadi bahwa mahasiswa Universitas Sanata Dharma
kurang antusias dalam keikutsertaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa.
Kurangnya antusias dan minat menyebabkan sedikitnya kelompok mahasiswa
yang mengajukan proposal. Mahasiwa kurang memanfaatkan kesempatan
untuk mengembangkan kreativitas dan potensi yang dimiliki.
Faktor yang menjadi penyebab kurangnya minat PKM tersebut adalah
kurangnya pemahaman mahasiswa mengenai PKM karena sampai sekarang
masih banyak mahasiswa yang belum paham apa itu PKM.
Faktor lain yang mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM
adalah kreativitas. Kreativitas timbul dari pribadi masing-masing dan timbul
dari pemikiran yang ikhlas tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun untuk
terciptanya suatu kreativitas. Jika unsur pemaksaan ini ada dalam pembuatan
karya ilmiah, ini akan membuat mahasiswa asal-asalan dalam menyelesaikan
karya ilmiah tersebut dan pada akhirnya karya ilmiah tidak berarti apa-apa
karena tidak adanya ide yang kreatif. Tingkatan kreativitas tergantung pada
masing-masing pribadi mahasiswa tersebut untuk mengembangkannya.
Adanya program PKM dari Dirjen DIKTI untuk mengasah kreativitas
mahasiswa merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kreativitas.
Faktor lainya yang mempengaruhi minat mengikuti PKM adalah
pekerjaan yang diharapkan setelah lulus. Sampai saat ini terdapat banyak
mahasiswa yang belum memikirkan pekerjaan apa yang nantinya akan
mereka geluti setelah lulus kuliah, banyak mahasiswa cenderung hanya
memikirkan pekerjaan apa yang sekiranya cocok untuk masa depan dan
sesuai dengan bidang dan keahlian yang dimiliki.
Berdasarkan uraian diatas peneliti mencoba untuk meneliti terhadap
program kreativitas mahasiswa dengan judul “PENGARUH PEMAHAMAN
TENTANG PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM),
KREATIVITAS MAHASISWA TERHADAP MINAT MENGIKUTI PKM
DAN PEKERJAAN YANG DIHARAPKAN SETELAH LULUS” (Survei
pada Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma)
B. Batasan Masalah
Penelitian ini memfokuskan perhatian pada tinggi rendahnya minat
mahasiswa untuk mengikuti PKM. Ada banyak faktor yang mempengaruhi
minat mahasiswa mengikuti PKM, diantaranya :
1. Pemahaman tentang PKM.
2. Kreativitas mahasiswa.
3. Pekerjaan yang diharapkan setelah lulus.
C. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Apakah pemahaman tentang PKM berpengaruh positif dan signifikan
2. Apakah kreativitas mahasiswa berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat mengikuti PKM ?
3. Apakah pekerjaan yang diharapkan setelah lulus berpengaruh terhadap
minat mengikuti PKM ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitiannya
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pemahaman tentang PKM mempengaruhi minat
mengikuti PKM.
2. Untuk mengetahui kreativitas mahasiswa mempengaruhi minat
mengikuti PKM.
3. Untuk mengetahui pekerjaan yang diharapkan setelah lulus
mempengaruhi minat mengikuti PKM
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun manfaat yang diperoleh
antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi universitas
2. Bagi Fakultas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja
fakultas dalam penginformasian PKM agar lebih efektif.
3. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan para mahasiswa bisa mengetahui
seberapa besar teman-teman mahasiswa mempunyai minat
mengikuti PKM
4. Bagi penulis
Hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat mengetahui minat
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Minat mengikuti PKM
a. Pengertian Minat
Kamisa (1997 : 370), mengartikan minat sebagai kehendak,
keinginan atau kesukaan Minat adalah sesuatu yang pribadi dan
berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi
prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Selain
itu Gunarso (1995 : 68) menjelaskan bahwa minat dapat menyebabkan
seseorang giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik
minatnya. Sedangkan menurut Hurlock (1995 : 144) minat merupakan
sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang
mereka inginkan bila mereka bebas memilih.
Saran berikut ini menurut Suprijanto (2005:25), akan sangat
membantu dalam mengembangkan minat sementara maupun minat
a. Pembimbing atau pendidik harus menunjukkan antusias yang tulus
untuk menyukseskan kursus dan kegiatan pendidikan lain.
b. Peserta didik harus diberi kesempatan untuk mengetahui secara
jelas melalui jalan pikirannya sendiri tentang subyek yang
dipelajari, kegiatan yang dilakukan akan membantu mereka secara
pribadi dalam kehidupan sehari-hari atau membantu masyarakat
secara keseluruhan.
c. Peserta didik harus memperoleh pengetahuan pokok yang
berhubungan dengan topik yang dipelajari dan harus mempunyai
pengertian yang jelas mengenai hubungan antara topik dengan
pengetahuan utama tersebut.
d. Pengetahuan yang terkait tersebut harus dibiarkan berkembang
selama kursus.
b. Tiga aspek minat menurut Hurlock (1995 : 117) yaitu:
1. Aspek Kognitif
Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah
dipelajari baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dan
berbagai jenis media massa.
2. Aspek Afektif
Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan
dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat.
penting yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan
yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang
dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa
terhadap kegiatan itu.
3. Aspek Psikomotor
Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya
tepat. Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan
dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.
c. Macam minat menurut Witherington (1999 : 26), membagi minat
menjadi 2 yaitu:
1. Minat primitif
Minat primitif disebut pula minat biologis, yaitu minat yang
berkisar soal makanan dan kebebasan aktifitas.
2. Minat kultural
Minat Kultural disebut juga minat sosial yaitu minat yang berasal
dari perbuatan yang lebih tinggi tarafnya.
d. Kriteria Minat menurut Nursalam (2003), minat seseorang dapat
digolongkan menjadi :
1. Rendah
2. Sedang
Jika seseorang menginginkan obyek minat akan tetapi tidak dalam
waktu segera.
3. Tinggi
Jika seseorang sangat menginginkan obyek minat dalam waktu
segera.
Apabila dikaitkan dengan PKM, maka minat yang dimaksud adalah
keinginan atau kehendak dalam diri seseorang untuk mengikuti suatu
kegiatan PKM. PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) merupakan
salah satu upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan
mutu peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan
atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan
meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian serta
memperkaya budaya nasional. Sehingga yang dimaksud dengan minat
mengikuti PKM dalam penelitian ini adalah keinginan atau kehendak
dalam diri seseorang untuk mengikuti kegiatan-kegiatan PKM, antara
lain: Penelitian (P), Kewirausahaan (K),
PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Penerapan Teknologi
e. Kondisi yang mempengaruhi minat
a. Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat menurut Nursalam
(2003) :
1) Status ekonomi
Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung
memperluas minat mereka untuk mencakup hal yang semula
belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya kalau status
ekonomi mengalami kemunduran karena tanggung jawab
keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung
untuk mempersempit minat mereka.
2) Pendidikan
Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan
yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan
yang bersifat intelek yang dilakukan. Seperti yang
dikemukakan L.W. Green ( dalam Notoatmojo. 1997)
mengatakan bahwa “Jika ada seseorang yang mempunyai
pengetahuan yang baik, maka ia mencari pelayanan yang
lebih kompeten atau lebih aman baginya”. Kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan akan
mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada
3) Tempat tinggal
Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh
keinginan yang biasa mereka penuhi pada kehidupan
sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak.
b. Sedangkan Yuwono (2001 : 40) mengemukakan minat seseorang
dipengaruhi oleh faktor-faktor:
1) Kondisi pekerjaan
Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan
dengan didukung oleh kerja sama yang profesional, saling
bantu dapat meningkatkan produksi.
2) Sistem pendukung
Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pendukung yang
memadai bagi para pekerjanya sehingga diperoleh hasil
produksi yang maksimal, misalnya fasilitas kendaraan,
perlengkapan pekerjaan yang memadai, kesempatan
promosi, kenaikan pangkat atau kedudukan.
3) Pribadi pekerja
Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya,
kebanggan memakai atribut bekerja, sikap terhadap
pekerjaannya.
Apabila dikaitkan dengan PKM, maka faktor-faktor yang
a) Kesibukan mahasiswa dalam kegiatan akademik
b) Kesibukan mahasiswa di luar kampus (kegiatan sosial)
c) Pemahaman PKM
d) Kreativitas mahasiswa
e) Pekerjaan yang diharapkan setelah lulus
2. Pemahaman Tentang PKM
a. Pengertian Pemahaman
Pemahaman dalam bahasa Inggris yaitu understanding yang
berarti proses psikologis yang berkaitan dengan suatu objek abstrak
atau fisik, seperti orang, situasi, atau pesan dimana orang dapat
berpikir tentang hal ini dan menggunakan konsep-konsep untuk
mengerti dan memahami suatu objek abstrak atau fisik tersebut dalam
(http://en.wikipedia.org/wiki/Understanding). Sementara, menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:998) pemahaman adalah proses,
pembuatan memahami atau memahamkan.
Menurut kamus psikologi kata pemahaman berasal dari kata
“insight” yang mempunyai arti wawasan, pengertian pengetahuan yang mendalam. Jadi dalam (http://id.shvoong.com/social-sciences
/education/2203596-pengertian-pemahaman/#ixzz29zp660T8) arti dari
insight adalah suatu pemahaman atau penilaian yang beralasan
mengenai reaksi-reaksi pengetahuan atau kecerdasan dan kemampuan
Memahami bukan hanya sekedar mengetahui. Memahami lebih
kepada bagaimana seseorang itu bisa mencerna dengan baik suatu
pengetahuan yang sudah ia peroleh. Sehingga dia bisa menjelaskan
pengetahuan tersebut dengan jelas apabila ada yang bertanya
kepadanya. Untuk memiliki pemahaman tersebut, kita perlu sebuah
proses. Orang akan sungguh-sungguh paham apabila proses yang dia
lalui untuk menuju paham itu berjalan dengan baik, sehingga
pemahaman dapat tercapai. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa pemahaman adalah suatu pengetahuan yang sangat mendalam
yang didapat melalui sebuah proses, di mana proses tersebut
merupakan kunci utama dari sebuah pemahaman.
PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) merupakan salah satu
upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu
peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis
dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan
meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta
memperkaya budaya nasional. PKM dilaksanakan pertama kali pada
tahun 2001, yaitu setelah dilaksanakannya program restrukturisasi di
lingkungan Ditjen Dikti. Kegiatan pendidikan, penelitian dan
partisipasi aktif mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu wahana yaitu
PKM.
Untuk mengikuti PKM ini tentunya mahasiswa harus
memahami tentang PKM itu sendiri. Pemahaman terhadap PKM
berarti mahasiswa mengetahui betul apa itu PKM, mengetahui
jenis-jenis PKM, mengetahui kriteria program PKM, mengetahui
karakteristik umum setiap bidang PKM, mengetahui manfaat
mengikuti PKM, mengetahui tahapan proses kegiatan PKM,
mengetahui syarat-syarat apa yang harus dipenuhi untuk mengkuti
PKM, dan mengetahui bagaimana menyusun proposal PKM. Dan
untuk mengetahui itu semua tentunya mahasiswa memerlukan sebuah
proses untuk memahami PKM.
b. Macam-macam Pemahaman
Menurut Nana Sudjana dalam (http:// ian43.wordpress.com/2010/
12/17/pengertian-pemahaman/), dapat dibedakan dalam tiga kategori
antara lain:
1) Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari
menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan
prinsip-prinsip,
2) Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu
berikutnya, atau menghubungkan dengan kejadian,
membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok, dan
3) Tingkat ketiga merupakan tingkat tertinggi yaitu pemahaman
ektrapolasi.
3. Kreativitas Mahasiswa
a. Pengertian Kreativitas
Definisi Kreativitas menurut pakar dapat di identifikasi sebagai
berikut:
1 Munandar (1992) menyebutkan kreativitas adalah kemampuan
untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, atau
unsur-unsur yang ada yang di dasarkan pada data atau informasi
yang tersedia, yang memungkinkan seseorang menemukan
banyak kemungkinan jawaban terhadap masalah, yang
mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan
orisinilitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk
mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, merinci) suatu
gagasan.
2 Slameto (2003) menjelaskan bahwa pengertian kreativitas
berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang
menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu
yang telah ada. Sesuatu yang baru itu mungkin berupa perbuatan
3 Moreno dalam Slameto (2003) yang penting dalam kreativitas itu
bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui orang
sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas itu merupakan
sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan
sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya,
misalnya seorang guru menciptakan metode mengajar dengan
diskusi yang belum pernah ia pakai.
4 Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan (1991), kreativitas diartikan
sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru, baik
yang benar-benar baru sama sekali maupun yang merupakan
modifikasi atau perubahan dengan mengembangkan hal-hal yang
sudah ada.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas menurut Rogers
(dalam Munandar, 1999) adalah:
a. Faktor internal individu
Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam
individu yang dapat mempengaruhi kreativitas, diantaranya :
1) Keterbukaan terhadap pengalaman dan rangsangan
dari luar atau dalam individu. Keterbukaan terhadap
pengalaman adalah kemampuan menerima segala
dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha
defense, tanpa kekakuan terhadap
pengalaman-pengalaman tersebut. Dengan demikian individu
kreatif adalah individu yang mampu menerima
perbedaan.
2) Evaluasi internal, yaitu kemampuan individu dalam
menilai produk yang dihasilkan ciptaan seseorang
ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan karena kritik
dan pujian dari orang lain. Walaupun demikian
individu tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan
kritikan dari orang lain.
3) Kemampuan untuk bermaian dan mengadakan
eksplorasi terhadap unsur-unsur, bentuk-bentuk,
konsep atau membentuk kombinasi baru dari hal-hal
yang sudah ada sebelumnya.
b. Faktor eksternal (Lingkungan)
Faktor eksternal (lingkungan) yang dapat mempengaruhi
kreativitas individu adalah lingkungan kebudayaan yang
mengandung keamanan dan kebebasan psikologis. Peran
kondisi lingkungan mencakup lingkungan dalam arti kata luas
yaitu masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan dapat
kesempatan adil bagi pengembangan kreativitas potensial yang
dimiliki anggota masyarakat. Adanya kebudayaan
creativogenic, yaitu kebudayaan yang memupuk dan
mengembangkan kreativitas dalam masyarakat, antara lain :
1) Tersedianya sarana kebudayaan, misal ada peralatan,
bahan dan media.
2) Adanya keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan
bagi semua lapisan masyarakat.
3) Menekankan pada becoming dan tidak hanya being,
artinya tidak menekankan pada kepentingan untuk
masa sekarang melainkan berorientasi pada masa
mendatang.
4) Memberi kebebasan terhadap semua warga negara
tanpa diskriminasi, terutama jenis kelamin.
5) Adanya kebebasan setelah pengalamn tekanan dan
tindakan keras, artinya setelah kemerdekaan diperoleh
dan kebebasan dapat dinikmati.
6) Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan yang
berbeda.
7) Adanya toleransi terhadap pandangan yang berbeda.
9) Adanya insentif dan penghargaan bagi hasil karya
kreatif.
Sedangkan lingkungan dalam arti sempit yaitu keluarga
dan lembaga pendidikan. Di dalam lingkungan keluarga orang
tua adalah pemegang otoritas, sehingga peranannya sangat
menentukan pembentukan krativitas anak. Lingkungan
pendidikan cukup besar pengaruhnya terhadap kemampuan
berpikir anak didik untuk menghasilkan produk kreativitas,
yaitu berasal dari pendidik.
c. Ciri-ciri orang yang kreatif
Ciri-ciri orang yang kreatif menurut Zimmerman dan Hart,
DePorter dan Hernacki, dan Roger VonOech adalah sebagai
berikut:
a. Orang kreatif berupaya bekerja lebih baik
Orang kreatif tidak begitu saja menerima segala
sesuatu apa adanya. Mereka selalu mencari cara-cara
untuk memperbaiki keadaan. Mereka melihat sesuatu
yang dilihat oleh orang lain, tetapi sering kali
memikirkan sesuatu yang tidak pernah dipikirkan oleh
orang lain. Mereka memandang masalah sebagai
peluang dan tantangan yang menggugah semangat
hal-hal yang kecil, hal-hal yang kita terima apa adanya
setiap hari.
b. Orang kreatif pencetus paradigma
Paradigma adalah seperangkat atau kerangka
rujukan. Orang kreatif menerobos batas-batas baku
dalam mencari solusi. Mereka mempelajari situasi
dengan memanfaatkan banyak sudut pandang dan
mampu melakukan pergeseran dramatis dalam
pemikiran yang disebut pergeseran paradigm untuk
mendapatkan solusi atau kesepakatan.
c. Orang kreatif mempunyai pemikiran inkuisitif
Orang kreatif selalu ingin tahu. Ini menjadi
kebiasaan. Mereka selalu bertanya “mengapa” dan
memikirkan segala sesuatu yang tengah berjalan.
Mengetahui cara kerja sesuatu berarti dapat
mengembangkan berbagai hal dari sesuatu tersebut.
d. Orang kreatif mempunyai kebiasaan bertindak
Orang kreatif tidak hanya menghasilkan ide-ide
baru, mereka juga bertindak mewujudkan ide mereka
menjadi kenyataan. Mereka memiliki dorongan yang
e. Orang kreatif mempunyai jawaban alternatif
Mereka tidak hanya membuat satu alternative
solusi. Mereka mencoba untuk mendapatkan
solusi-solusi lain.
f. Orang kreatif menyukai berpikir lunak
Otak kiri bersifat keras terhadap ide. Otak kanan
lunak terhadap batasan-batasan. Orang kreatif
memanfaatkan dua belah otaknya secara seimbang.
g. Orang kreatif mencoba kemustahilan
Mereka selalu memerhatikan ide-ide meskipun
kelihatan mustahil. Merenungkan ide yang muncul
dapat memicu berbagai kemungkinan baru.
h. Orang kreatif melihat kesalahan sebagai peluang
Mereka tidak suka menghindar dari suatu tindakan
meskipun mempunyai kemungkinan salah atau gagal.
i. Orang kreatif menyukai humor dan santai
Ide kreatif sering kali muncul ketika terdesak
situasi, tetapi lebih banyak ide brilian dan segar yang
lahir dalam suasana santai dan gembira. Saat santai dan
tidak pusing terhadap aturan, hal mustahil maupun
kekeliruan.
j. Orang kreatif mempunyai toleransi terhadap hal yang
dilematis
Dalam kenyataannya ide kreatif sering kali
muncul dari situasi dilematis. Jarang ide kreatif lahir
dari pola pikir linier, tunggal, dan pasti.
k. Orang kreatif meninjau dunia luar
Orang yang sibuk melihat dunia sementara ia di
dalamnya akan kehilangan banyak ide. Meninjau dunia
dari luar adalah cara untuk meraih ide baru.
l. Orang kreatif berani berpikir berbeda
Orang kreatif berani kontra dengan apa yang
disetujui mayoritas, walaupun sering kali tidak harus
dilakukan terlalu terbuka.
m. Orang kreatif terbuka terhadap gagasan baru
Mereka mempunyai fleksibelitas dalam
pemikiran. Orang yang mengaku bahwa dirinya bukan
orang kreatif berate telah memasung diri sendiri.
Ingtlah, bahwa ide akan berkembang bila kita
n. Orang kreatif mudah menerima perubahan
Orang kreatif membawa perubahan pada
masyarakat. Hambatan untuk berubah sering kali
muncul pada beberapa orang. Mereka ini tidak
mempunyai keberanian untuk mengambil risiko
terhadap kesalahan.
o. Orang kreatif termotivasi untuk menemukan solusi yang
lebih baik
Motivasi sering kali diekspresikan dalam bentuk
sikap yang antusias untuk menantang
persoalan-persoalan baru. Mereka mempunyai motivasi tinggi
sehingga membuat mereka berenergi.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa kreativitas adalah merupakan suatu bentuk karya atau kreasi
yang baru, baik bagi diri pembuatanya ataupun baru bagi orang lain.
Hasil kreasi tersebut benar-benar baru ataupun merupakan hasil
modifikasi dari yang ada sebelumnya dan selanjudnya, diapakai untuk
memecahkan masalah yang dihadapi oleh seseorang atau kelompok.
4. Pekerjaan Yang Diharapkan Setelah Lulus
Setiap orang pastinya berharap mendapatkan pekerjaan yang sesuai
adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi karena bekerja juga merupakan
aktivitas baik fisik maupun mental yang pada dasarnya adalah bawaan dan
mempunyai tujuan yaitu mendapat kepuasan”. Dan menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, “profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejujuran,dsb)”. Selanjutnya, setiap mahasiswa yang masuk ke dalam perguruan tinggi diharapkan dapat menguasai keahlian yang
ditempuh dalam masa pendidikannya. Keahlian tersebut selanjutnya akan
diimplementasikan dalam masyarakat dan dunia kerja mereka.
a. Pengertian Pekerjaan
Pengertian pekerjaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah dan pencaharian
misalnya, ada yang berladang dan ada pula yang berdagang.
b. Jenis-jenis Pekerjaan
a. Guru
Guru adalah sebagai pendidik dan pengajar anak, guru
diibaratkan seperti ibu kedua yang mengajarkan berbagai
macam hal yang baru dan sebagai fasilitator anak supaya dapat
belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya
secara optimal,hanya saja ruang lingkupnya guru berbeda, guru
mendidik dan mengajar di sekolah negeri ataupun swasta dalam
b. Wirausaha
Wirausaha adalah seseorang yang memutuskan untuk
memulai suatu bisnis, sebagai pewaralaba (franchisor) menjadi
terwaralaba (franchisee), memperluas sebuah perusahaan,
membeli perusahaan yang ada, atau barangkali meminjam uang
untuk memproduksi suatu produk baru atau menawarkan suatu
jasa baru, serta merupakan manajer dan penyandang resiko.
Istilah wiraswasta sama artinya dengan saudagar, tetapi
maknanya berlainan. Wiraswasta terdiri dari tiga kata, yaitu
wira, saw, dan sta. Wira artinya manusia unggul, teladan,
berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan kemajuan, swa
artinya sendiri, dan sta artinya berdiri. Jadi, wiraswasta berarti
keberanian, keutamaan, serta keperkasaan dalam memenuhi
kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan
kekuatan yang ada pada diri sendiri.
c. Karyawan swasta
Karyawan yaitu mereka yang berkerja pada suatu badan
usaha atau perusahaan baik swasta maupun pemerintahan dan
diberikan imbalan kerja sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku baik yang bersifat harian, mingguan,
secara mingguan dalam (http://hujau.blogspot.com/2010/06/
pengertian-buruh-karyawan-dan-pegawai.html).
d. Pegawai Negeri Sipil
Pegawai ( Pegawai Negeri ) yaitu mereka yang telah
memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang
dan diserahi tugas jabatan negeri atau tugas negara yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan
digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku
dalam (http://hujau.blogspot.com/2010/06/pengertian-buruh-
karyawan-dan-pegawai.html).
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian Ana Nurfiana mengenai pengaruh pemahaman konsep
kewirausahaan, jiwa kewirausahaan, dan latar belakang pekerjaan orang tua
terhadap minat berwirausaha siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)
ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman konsep kewirausahaan terhadap
minat berwirausaha siswa (ry1.2 = 0,321; Sig. = 0,000 < α = 0,05); (2) ada pengaruh positif dan signifikan jiwa kewirausahaan terhadap minat berwirausaha
(χ2hitung = 6,325; Asymp. Sig = 0,042 < α = 0,05 dan Spearman Correlation = -
0,181).
C. Kerangka Berpikir
1. Minat mengikuti PKM Mahasiswa FKIP USD ditinjau dari pemahaman
tentang PKM
Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga
penting dalam mengambil keputusan. Apabila dikaitkan dengan PKM,
maka minat yang dimaksud adalah keinginan atau kehendak dalam diri
seseorang untuk mengikuti suatu kegiatan PKM. Sedangkan Pemahaman
dalam bahasa Inggris yaitu understanding yang berarti proses psikologis
yang berkaitan dengan suatu objek abstrak atau fisik, seperti orang, situasi,
atau pesan dimana orang dapat berpikir tentang hal ini dan menggunakan
konsep-konsep untuk mengerti dan memahami suatu objek abstrak atau
fisik tersebut. Bila dikaitkan dengan pemahaman PKM tentunya mahasiswa
harus memahami tentang PKM itu sendiri.
Pemahaman terhadap PKM berarti mahasiswa mengetahui benar apa
itu PKM, mengetahui jenis-jenis PKM, mengetahui kriteria program PKM,
mengetahui karakteristik umum setiap bidang PKM, mengetahui manfaat
mengikuti PKM, mengetahui tahapan proses kegiatan PKM, mengetahui
syarat-syarat apa yang harus dipenuhi untuk mengkuti PKM, dan
itu semua tentunya mahasiswa memerlukan sebuah proses untuk
memahami PKM.
Mahasiswa yang belum paham mengenai PKM diduga minat untuk
mengikuti PKM cenderung rendah. Sebaliknya, mahasiswa yang paham
akan PKM dan memiliki minat yang tinggi, diduga minat untuk mengikuti
PKM cenderung lebih tinggi karena telah menjalani dan mendapatkan
pengalaman dalam mengikuti PKM serta peluang lebih banyak.
2. Minat mengikuti PKM Mahasiswa FKIP USD ditinjau dari Kreativitas
Slameto (2003), menjelaskan bahwa pengertian kreativitas
berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan
sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada. Sesuatu
yang baru itu mungkin berupa perbuatan atau tingkah laku, bangunan, dan
lain-lain.
Fenomena yang dapat dilihat dilingkungan FKIP USD yaitu
mahasiswa kurang bisa berkreasi dan berinovasi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi dapat berasal dari internal individu, diantaranya kurang
terbuka terhadap segala sumber informasi yang ingin masuk ke dalam
dirinya, mahasiswa belum bisa menerima kritikan dan masukkan dari orang
lain, serta kurang bisa bereksplorasi dengan unsur-unsur yang ada
disekitarnya. Selain itu faktor eksternal mahasiswa juga mempengaruhi
tingkat kreativitas mahasiswa, diantaranya lingkungan keluarga dan
mampu berpikir agar menghasilkan produk kreativitas, yang dapat
membanggakan mahasiswa itu sendiri.
Dugaan kami bahwa mahasiswa FKIP belum bisa mengatisipasi
faktor-faktor yang dapat menghambat mereka untuk membuat kreasi atau
hasil modifikasi sehingga dapat digunakan untuk memecahkan suatu
masalah yang dihadapi seseorang ataupun kelompok. Hal ini menandakan
bahwa unsur kreativitas yang ada didiri mahasiswa FKIP USD mempunyai
pengaruh terhadap keikutsertaan mahasiswa dalam mengikuti PKM.
3. Minat mengikuti PKM Mahasiswa FKIP USD ditinjau dari Pekerjaan yang
Diharapkan Setelah lulus
Drs.Mohamad As’ad, Psi (1978:33), menyebutkan faktor pendorong
penting yang menyebabkan manusia bekerja adalah adanya kebutuhan yang
harus dipenuhi. Sedangkan, Moh. As’ad (dalam Kadarsah, 2004) memaknai bekerja adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi karena
bekerja juga merupakan aktivitas baik fisik maupun mental yang pada
dasarnya adalah bawaan dan mempunyai tujuan yaitu mendapat kepuasan.
Drs.Mohamad As’ad, Psi. (1978:66) memaparkan kepuasan kerja dapat datang dari finansial yang diterima, fisik tempat bekerja, keadaan
sosial tempat bekerja,dan kesesuaian psikologis pekerja dengan
pekerjaannya. Dan setiap profesi atau pekerjaan menuntut pengetahuan
ataupun keterampilan tertentu. Selanjutnya, calon pekerja harus
kemampuan atau profesionalitas mereka layak mendapatkan pekerjaan
tertentu.
Berdasarkan pemahaman di atas peneliti menduga, semakin besar PKM
memberikan peluang mahasiswa untuk meningkatkan profesionalitasnya
dalam bidang pekerjaan yang diharapkan, maka semakin tinggi minat
mahasiswa mengikuti PKM dan begitu pula sebaliknya.
D. Paradigma Penelitian
Dari hasil pembahasan dan kajian teoritik di atas maka dapat di gambarkan
paradigma penelitian sebagai berikut :
Keterangan :
X1 : Pemahaman tentang PKM
X2 : Kreativitas Mahasiswa
X3 : Pekerjaan yang Diharapkan setelah lulus
Y : Minat Mahasiswa Mengikuti PKM
: Garis Regresi X terhadap Y dan Garis Regresi X1, X2, X3 terhadap Y X1
X2
X3
E. Hipotesis Penelitian
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pemahaman tentang PKM
terhadap minat mahasiswa mengikuti PKM.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Kreativitas mahasiswa terhadap
minat mahasiswa mengikuti PKM.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan Pekerjaan yang Diharapkan Setelah
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian
yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang
situasi-situasi atau gejala sosial (FX.Muhadi.2011). Penelitian ini dilaksanakan untuk
mengetahui seberapa besar minat Mahasiswa FKIP Universitas Sanata
Dharma Semester III (tiga) untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek yang diteliti adalah mahasiswa semester tiga angkatan 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma yang terdiri dari 10 program studi yaitu: Pendidikan Sejarah,
Pendidikan Matematika, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan
Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Sastra Indonesi dan
Daerah, Pendidikan Biologi, Pendidikan Bahasa Inggris dan Bimbingan
Konseling.
2. Obyek Penelitian
a. Pemahaman mahasiswa tentang PKM
b. Kreativitas Mahasiswa
c. Pekerjaan yang diharapkan setelah lulus
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Menurut Zuriah (2006:116) populasi adalah suatu data yang
menjadi perhatian penelitian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang
tertentu. Populasi dalam penelitian ini meliputi sepuluh program studi
keguruan di Universitas Sanata Dharma, yaitu Pendidikan Sejarah,
Pendidikan Matematika, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan
Fisika, Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan
Akuntansi, Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Pendidikan
Biologi, dan Pendidikan Bahasa Inggris. Populasi dalam penelitian ini
bersifat heterogen, sehingga perlu ditetapkan sampelnya atau
batas-batasnya. Sampel diambil dari mahasiswa FKIP semester III dengan
alasan bahwa mahasiswa dianggap sudah mampu beradaptasi dengan
Tabel 3.1
Data Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
NO. PRODI JUMLAH KETERANGAN
1 PEND. SEJARAH 233 Kampus Mrican
2 PEND. MATEMATIKA 553 Kampus Paingan
3 PEND. GURU SEKOLAH DASAR (S1) 1138 Kampus Mrican
4 PEND. FISIKA 272 Kampus Paingan
8 PENDIDIKAN BIOLOGI 236 Kampus Paingan
9 PEND. BAHASA INGGRIS 911 Kampus Mrican
10 BIMBINGAN DAN KONSELING 396 Kampus Paingan
TOTAL MAHASISWA 4838
* Belum termasuk Ilmu Pendidikan Agama Katolik
(Sumber : BAPSI Universitas Sanata Dharma) Tabel 3.2
Data Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
NO. PRODI JUMLAH KETERANGAN
1 PEND. SEJARAH 26 Kampus Mrican
2 PEND. MATEMATIKA 112 Kampus Paingan
3 PEND. GURU SEKOLAH DASAR (S1) 316 Kampus Mrican
7 PEND. BAHASA,SAS.IND.& DAERAH 79 Kampus Mrican
8 PENDIDIKAN BIOLOGI 43 Kampus Paingan
9 PEND. BAHASA INGGRIS 173 Kampus Mrican
10 BIMBINGAN DAN KONSELING 70 Kampus Paingan
2. Sampel
Menurut Suharmini (1989:104), mengemukakan yang dimaksud
dengan sampel adalah sebagaian atau wakil populasi yang diteliti. Hal
senada juga dikemukakan oleh Muhadi (2009:31), sampel adalah
sebagaian yang diambil dari populasi.
Menurut Ating dan Sabas (2006:101), menyatakan bahwa salah
satu formula yang sering digunakan untuk menentukan ukuran sampel
adalah formula Issac dan Michael (1983:192). Menurut Issac dan Michael
penarikan sampel dapat dilakukan dengan cara-cara menghitung besarnya
populasi yang dipilih sebagai sampel. Untuk menghitung ukuran sampel,
peneliti menggunakan rumus yang didasarkan pada presisi estimasi
statistika (tingkat ketelitian) 5% sebagai berikut:
Tabel nilai Chi Square sesuai tingkat kepercayaan 0,95 = 3,841
Jumlah sampel yang diperoleh dari perhitungan di atas adalah=
355,916531. Selanjutnya, sebagi bentuk pertimbangan peneliti
menambahkan 10% lebih banyak sebagai bentuk antisipasi kesalahan atau
pun kerusakan data pada saat pengambilan.
𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 = 355,916531 𝑥 1,1
Dengan demikian 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍= 391
Persentase sampel terhadap total mahasiswa FKIP semester III
yaitu 40,56 % yang berasal (391/964)%. Berikut ini disajikan perhitungan
sampel mahasiswa semester III Tahun Akademik 2011/2012 FKIP USD.
Tabel 3.3.
Perhitungan Sampel Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
teknik purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik
penetapan responden untuk dijadikan sampel berdasarkan pada
kriteria-kriteria tertentu. Cara menentukan responden digunakan teknik eksidental
sampling yang artinya menjadi sempel adalah responden yang bisa
dijumpai. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh sempel yang
representatif, pengambilan subjek dari tiap program studi ditentukan
seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing
program studi. Setelah itu masing-masing program studi atau lapisan
diambil sampel sesuai dengan jumlah populasi masing-masing program
studi semester III.
E. Variabel dan Pengukuran
1. Variabel Penelitian
Menurut Suharmini (1989:91) variabel adalah obyek peneltian, atau
apa saja yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Adapun
pengelompokan variabel dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel Dependen atau Terikat
Menurut Sekaran (2003:88) variabel dependen adalah
variabel yang menjadi fokus utama penelitian. Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah Minat mahasiswa mengikuti PKM. Minat
b. Variabel Independen atau Bebas
Menurut (FX.Muhadi:24) variabel ini sering disebut sebagai
variabel stimulus, atau prediktor. Variabel bebas adalah variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya dependen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Pemahaman mahasiswa tentang PKM, Kreativitas Mahasiswa dan
Pekerjaan yang Diharapkan setelah lulus.
2. Pengukuran Variabel
Dalam pengukuran variabel minat mengikuti PKM, pemahaman
tentang PKM, Kreativitas Mahasiswa menggunakan skala sikap dari
Likert yang telah dimodifikasi menjadi 4 (empat) opsi, yaitu: sangat
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Adapun cara penentuan skor sikap tersebut sebagai berikut :
Tabel 3.4
Cara Penentuan Skor Minat Mengikuti PKM, Pemahaman tentang PKM, Kreativitas Mahsiswa, dan
Pekerjaan yang Diharapkan
Jawaban Pernyataan Positif Negatif Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3 Sangat tidak setuju 1 4
Sedangkan Pekerjaan yang Diharapkan setelah lulus adalah
perguruan tinggi. Dalam penelitian ini, pengukuran variabel Pekerjaan
ynag Diharapkan Setelah Lulus disediakan 5 (lima) opsi jawaban.
Adapun cara penentuan skor jawaban tersebut sebagai berikut :
Tabel 3.5
Cara Penentuan Skor Pekerjaan Yang Diharapkan Setelah Lulus
Jenis Pekerjaan Skor
Guru 1
Wirausaha 2 PNS Non Guru 3 Karyawan Swasta 4 Lain-lain 5
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Menurut Suharsimi (2006:151), angket atau kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui. Penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data Non-Tes yaitu kuesioner bernama (Muhadi,
2009:37). Responden yang mengisi kuesioner ini adalah mahasiswa
semester III Tahun Akademik 2011/2012 FKIP USD.
2. Penyusunan Kuesioner
Tabel 3.6.
Operasionalisasi Variabel Minat Mengikuti PKM
Nama Variabel Dimensi Indikator No. Item
Tabel 3.8.
Operasionalisasi Variabel Kreativitas Mahasiswa
Nama Variabel Dimensi Indikator No. Item
4.Fluency 1. Melihat
kesalahan
sebagai peluang
2. Menyukai
humor dan santai
72, 73
74
(Lampiran 1; Intrumen Penelitian; Hal. 94)
G. Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berupa kuesioner dilakukan uji coba untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Menurut Dr. Riduwan,M.B.A.,M.Pd (2011:194), validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu intrumen. Suatu instrumen yang valid atau
sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya, intrumen yang kurang
valid berarti memiliki validitas rendah.
Untuk menguji kesahihan butir dilakukan dengan cara
mengkorelasikan antara skor atau butir dengan skor total. Rumus
yang digunakan adalah rumus korelasi Product Moment dariPearson
(Suharsimi, 1991:146) sebagai berikut :
𝑟𝑥𝑦= N XY−( X)( Y)
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi skor item dengan skor total
N : Jumlah item pertanyaan
X : Skor dari masing-masing item
Y : Skor total dari seluruh item
Untuk menentukan instrumen valid atau tidak menggunakan
pedoman sebagi berikut:
a. Besarnya nilai koefisien r dihitung dengan menggunakan
korelasi dengan signifikan 5%. Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari
pada 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka butir soal tersebut dikatakan valid.
b. Jika sebaliknya 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih kecil dari pada 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka butir
soal tersebut dikatakan tidak valid.
Pelaksanaan perhitungan uji validitas instrumen pada penelitian
ini menggunakan program SPSS versi 17.0 For Windows.
Pelaksanaan analisis uji coba validitas ini diberikan kepada
mahasiswa semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univeritas Sanata Dharma
Yogyakarta dengan jumlah data (n) sebanyak 391 responden dengan
dk = n – 2. Dari hasil uji coba tersebut diketahuiderajat kebebasan sebesar 391 (dk = 391 – 2 = 389) dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan rtabelsebesar 0,099.
Hasil pengujian validitas dari setiap item pertanyaan disajikan
a. Pengujian Validitas Variabel Minat mengikuti PKM
Data tentang minat mengikuti PKM diungkapkan dengan
menggunakan kuesioner yang terdiri dari 16 item dan setiap
item mempunyai empat alternatif jawaban. Dari butir pertanyaan
nomor satu variabel minat mengikuti PKM mempunyai rhitung
sebesar 0,346, jika dibandingkan dengan rtabel yaitu 0,099
(dengan taraf signifikansi 5%, dengan dk = n – 2). Maka rhitung
lebih besar dari pada rtabel, sehingga enam belas item pertanyaan
dikatakan valid. Adapun rangkuman dari pengujian validitas
b. Pengujian Validitas Variabel Pemahaman tentang PKM
Data tentang pemahaman tentang PKM diungkapkan
dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 27 item dan
setiap item mempunyai empat alternatif jawaban. Dari butir
pertanyaan nomor satu variabel pemahaman tentang PKM
mempunyai r hitung sebesar 0,623 jika dibandingkan dengan
rtabel yaitu 0,099 (dengan taraf signifikansi 5%, dengan dk = n
– 2) maka rhitung lebih besar dari pada rtabel, sehingga dua puluh empat item pertanyaan dikatakan valid. Adapun
(Lampiran 5; Uji Validitas ; Hal.153 )
Pada tabel, item pengujian validitas pemahaman tentang
PKM diketahui bahwa nomor item 19, 22, 23, 25 tidak valid
karena bernilai negatif ( < 0,099). Untuk itu perlu dilakukan
pengujian kembali dengan cara menghilangkan item-item yang
tidak valid tersebut. Adapun hasil dari pengujian kembali