ABSTRACT
Tax is one important source of revenue for the state that will be used to finance current expenditure and development expenditure. One type of taxes that provide a lot revenue for the country is Article 21 Income Tax. Various changes have been made to the regulations governing the Article 21 Income Tax. Last change is the adjustment amount of untaxable income provided for in Regulation of the Minister of Finance No. 162/PMK.011/2012. The purpose of this study was to determine whether there are differences in the amount of Article 21 Income Tax is based on untaxable income in 2009 with the untaxable income 2013. The method used is descriptive analysis. The data used in this study is the salary of permanent employees of PT X and analyzed using paired sample t-test. The results showed a significant difference between the Article 21 Income Tax permanent employees based on untaxable income in 2009 with the untaxable income in 2013.
ABSTRAK
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan yang penting bagi negara yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. Salah satu jenis pajak yang memberikan pemasukan besar bagi negara adalah Pajak Penghasilan Pasal 21. Berbagai perubahan telah dilakukan terhadap peraturan yang mengatur mengenai Pajak Penghasilan Pasal 21. Perubahan terakhir adalah mengenai Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 berdasarkan Penghasilan Tidak Kena Pajak Tahun 2009 dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak Tahun 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah gaji karyawan tetap PT X dan dianalisis dengan menggunakan paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan tetap yang dihitung berdasarkan Penghasilan Tidak Kena Pajak Tahun 2009 dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak Tahun 2013.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8
2.1 Kajian Pustaka ... 8
2.1.1 Tujuan Umum Mengenai Pajak ... 8
x
2.1.1.2 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 10
2.1.1.3 Asas Pemungutan Pajak ... 11
2.1.1.4 Sistem Pemungutan Pajak ... 11
2.1.1.5 Fungsi Pajak ... 13
2.1.1.6 Jenis-jenis Pajak ... 13
2.1.2 Tarif Pajak ... 16
2.1.3 Pajak Penghasilan ... 21
2.1.3.1 Subjek Pajak Penghasilan ... 22
2.1.3.2 Bukan Subjek Pajak Penghasilan ... 25
2.1.3.3 Objek Pajak Penghasilan ... 26
2.1.3.4 Bukan Objek Pajak Penghasilan ... 29
2.1.3.5 Biaya-biaya Pengurang Penghasilan Bruto ... 32
2.1.3.6 Penghasilan Tidak Kena Pajak Tahun 2009 dan Tahun 2013... 33
2.1.4 Pajak Penghasilan Pasal 21 ... 35
2.1.4.1 Wajib Pajak PPh Pasal 21 ... 36
2.1.4.2 Tidak Termasuk Wajib Pajak PPh Pasal 21 ... 37
2.1.4.3 Hak dan Kewajiban Wajib Pajak ... 38
2.1.4.4 Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 21 ... 40
2.1.4.5 Hak dan Kewajiban Pemotong Pajak ... 42
2.1.4.6 Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 21 (Objek PPh Pasal 21) ... 44
xi
2.1.4.8 Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan Tetap... 46
2.2 Kerangka Pemikiran ... 53
2.3 Pengembangan Hipotesis ... 54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 55
3.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 55
3.1.1 Sejarah Perusahaan... 55
3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 56
3.1.3 Tujuan Perusahaan ... 61
3.2 Objek Penelitian ... 61
3.3 Jenis Penelitian ... 62
3.4 Sampel dan Populasi PT X ... 63
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 65
3.6 Analisis Data ... 66
3.6.1 Sumber Data ... 66
3.6.2 Pengujian Data ... 67
3.6.3 Pengujian Hipotesis ... 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 71
4.1 Daftar Penghasilan Bruto Karyawan Tetap ... 71
xii
4.3 Pembahasan Hasil Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21
Karyawan Tetap Berdasarkan Penghasilan Tidak Kena
Pajak Tahun 2013 ... 80
4.4 Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan Tetap Berdasarkan PTKP Tahun 2009 dengan PTKP Tahun 2013 ... 87
4.5 Analisis Data ... 92
4.5.1 Uji Normalitas ... 92
4.5.2 Uji Paired Sample T-test ... 94
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 98
5.1 Simpulan ... 98
5.2 Saran ... 99
DAFTAR PUSTAKA ... 100
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka Pemikiran ... 53
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Pendapatan Negara Dari Sektor Pajak Tahun 2007 Sampai Dengan
Tahun 2012 ... 2
Tabel II Perbedaan Besarnya PTKP Setahun ... 3
Tabel III Contoh Tarif Tetap ... 17
Tabel IV Contoh Tarif Proporsional ... 18
Tabel V Contoh Tarif Progresif-Proporsional ... 19
Tabel VI Contoh Tarif Progresif-Progresif ... 19
Tabel VII Tarif Progresif- Progresif ... 20
Tabel VIII Contoh Tarif Progresif-Degresif ... 20
Table IX Contoh Tarif Degresif ... 21
Tabel X Penghasilan Tidak Kena Pajak ... 47
Tabel XI Tarif Pajak Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ... 48
Tabel XII Sampel Penelitian ... 64
Tabel XIII Daftar Penghasilan Bruto Karyawan Tetap ... 71
Tabel XIV Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan Tetap Berdasarkan PTKP Tahun 2009 ... 77
Tabel XV Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan Tetap Berdasarkan PTKP Tahun 2013 ... 84
Tabel XVI Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Berdasarkan PTKP Tahun 2009 dengan Berdasarkan PTKP Tahun 2013 ... 88
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang terus menerus membangun
negerinya dari berbagai aspek kehidupan. Seluruh kebijakan dari segala aspek terus
menerus dikeluarkan oleh pemerintah demi tercipta kesejahteraan rakyatnya. Pendapatan
negara merupakan pemasukan yang diterima oleh negara untuk menjalankan dan
membiayai roda pemerintahan. Pendapatan negara ini dapat berasal dari sektor migas
maupun non migas. Pada tahap awal pembangunan pendapatan negara banyak berasal
dari sektor migas, akan tetapi harga migas yang tidak stabil di pasar internasional
menjadi kelemahan tersendiri dan mengakibatkan ketidakstabilan pula terhadap
pendapatan negara.
Salah satu yang menjadi sumber pendapatan dalam negeri saat ini adalah dari
sektor perpajakan. Pajak menurut Rochmat Soemitro adalah iuran rakyat kepada kas
negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa
timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum (Mardiasmo 2011:1). Beberapa upaya telah dilakukan
oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak, antara lain dengan
melakukan reformasi pajak (tax reform). Tujuan utama dari reformasi pajak adalah untuk
lebih meningkatkan kemandirian negara dalam membiayai pembangunan nasional
BAB I Pendahuluan 2
khususnya dengan cara meningkatkan penerimaan negara melalui perpajakan.
Pendapatan negara dari sektor pajak disajikan dalam Tabel I di bawah ini :
Tabel I
Pendapatan Negara Dari Sektor Pajak
Tahun 2007 Sampai Dengan Tahun 2012
Tahun Jumlah
2007 492 triliun
2008 494,08 triliun
2009 565,77 triliun
2010 658,24 triliun
2011 872,6 triliun
2012 980,1 triliun
(sumber : kompas.com)
Sadar akan pentingnya sektor perpajakan sebagai sumber pendapatan negara,
pemerintah terus berupaya untuk melakukan perubahan yang menyangkut kebijakan
perpajakan, administrasi perpajakan, dan undang-undang perpajakan yang saling
berhubungan satu sama lain untuk mencapai target penerimaan pajak secara optimal.
Perubahan undang-undang perpajakan yang sudah dilakukan oleh pemerintah adalah
mengenai Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dan tarif PPh Orang Pribadi.
Peraturan yang mengatur mengenai perpajakan di Indonesia harus mampu
disesuaikan dengan keadaan ekonomi yang terjadi di Indonesia dan harus disempurnakan
BAB I Pendahuluan 3
jumlah PTKP, dimulai dari tahun 1993 yang berlaku sejak 1 Januari 2006, kemudian
pada tanggal 23 September 2008 berlaku sejak 1 Januari 2009, dan bulan Oktober 2012
berlaku sejak tanggal 1 Januari 2013. Perbedaan besarnya PTKP setahun menurut
peraturan pajak lama ke peraturan pajak yang baru disajikan dalam tabel II di bawah ini :
Tabel II
Perbedaan Besarnya PTKP Setahun
Uraian
Peraturan
Pajak 2008
Peraturan
Pajak 2012
Wajib Pajak orang pribadi Rp 15.840.000 Rp 24.300.000
Wajib Pajak yang Kawin Rp 1.320.000 Rp 2.025.000
Tambahan untuk penghasilan istri digabung
dengan penghasilan suami
Rp 15.840.000 Rp 24.300.000
Tambahan untuk anggota keluarga yang menjadi
tanggungan (maksimal 3)
Rp 1.320.000 Rp 2.025.000
Sumber : http://pelayanan-pajak.blogspot.com/
Penghasilan Tidak Kena Pajak atau disingkat PTKP merupakan pengurangan
terhadap penghasilan bruto orang pribadi atau perseorangan sebagai wajib pajak dalam
negeri dalam menghitung penghasilan kena pajak yang menjadi objek pajak penghasilan
yang harus dibayar wajib pajak di Indonesia. Kebijakan penentuan besarnya jumlah
PTKP bukan hanya dipertimbangkan dari sebuah faktor saja, melainkan begitu banyak
faktor yang mempengaruhi penetapan angka sebuah PTKP. Salah satu faktor yang sangat
BAB I Pendahuluan 4
kenaikan kurang lebih 65% bila dibandingkan dengan nilai PTKP sebelumnya yang
tercantum dalam Undang-Undang No.36 tahun 2008.
Pemberlakuan PTKP ini perlu disosialisaikan kepada pegawai, karyawan dan
para perusahaan pemberi kerja. Utamanya adalah pemberi kerja, sebab dalam praktik
witholding tax para pemberi kerja inilah yang akan melakukan pemotongan pajak penghasilan dari gaji pegawai dan karyawan mereka. Jangan sampai karyawan dipotong
pajak lebih tinggi dari yang seharusnya. Bagi perusahaan, pembayaran pajak merupakan
suatu beban yang dapat mengurangi laba yang diperoleh. Namun dengan membayar
pajak perusahaan pun mendapatkan manfaat langsung yaitu mereka dapat menjalankan
usahanya secara terus menerus. Pembayaran pajak bermanfaat bagi kelangsungan hidup
suatu perusahaan. Dalam teori akuntansi, istilah ini disebut dengan going concern
assumption.
Terdapat penelitian terdahulu yang membahas tentang perbandingan antara pajak
penghasilan yang dihitung dengan menggunakan peraturan perundang-undangan Nomor
17 Tahun 2000 dengan yang menggunakan peraturan perundang-udangan Nomor 36
Tahun 2008. Penelitian ini telah dilakukan oleh Elva Junita (2012) dengan judul
penelitian “Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pegawai Tetap Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2008” dengan hasil penelitian besarnya Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dihitung dengan
sampel karyawan dari PT “X” yang berjumlah 36 orang denganUndang-Undang Nomor
17 tahun 2000 adalah sebesar Rp 18,898,379.00 per bulan atau Rp 226,780,550.00 per
BAB I Pendahuluan 5
sebesar Rp 11,739,385.00 per bulan atau Rp 140,872,622.00 per tahun. Jumlah
perbedaan hasil perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 sampel karyawan tetap
berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2000 dengan Pajak Penghasilan Pasal 21
berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008, yaitu sebesar Rp 7,158,994.00 per
bulan atau Rp 85,907,928.00 per tahun.
Berdasarkan latar belakan di atas, penulis ingin melakukan penelitian tentang
perbedaan Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan menggunakan tarif PTKP tahun 2009
dengan tarif PTKP tahun 2013. Perbedaan penelitian ini dan penelitian sebelumnya
adalah di dalam penelitian ini menggunakan data gaji pegawai yang lebih kecil, sehingga
ada perbedaan dalam hal tarif pajak. Oleh karena itu penulis berkeinginan melakukan
penelitian terhadap perubahan nilai PTKP tersebut dan memberi judul penelitian :
“ANALISIS PERBANDINGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21
KARYAWAN TETAP BERDASARKAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
TAHUN 2009 DENGAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK TAHUN 2013
BAB I Pendahuluan 6
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Bagaimana perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pegawai tetap PT X dengan
menggunakan PTKP lama ?
2. Bagaimana perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pegawai tetap PT X dengan
menggunakan PTKP Baru ?
3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21
pegawai tetap PT X yang dihitung dengan menggunakan PTKP lama dan PTKP
baru ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Sebagai tindak lanjut dari identifikasi masalah, maka maksud dan tujuan dari
penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pegawai tetap
PT X dengan menggunakan PTKP lama.
2. Untuk mengetahui bagaimana perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pegawai tetap
PT X dengan menggunakan PTKP baru.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan jumlah Pajak
Penghasilan Pasal 21 pegawai tetap PT X yang dihitung dengan menggunakan
BAB I Pendahuluan 7
1.4 Kegunaan Penelitian
Mengacu pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka penelitian
diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, antara lain :
1. Bagi Akademisi
− Memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pelaksanaan pajak di Indonesia
serta mempraktekan teori perpajakan yang telah diperoleh selama mengikuti
kegiatan perkuliahan.
− Dapat memberikan informasi mengenai penerapan pasal-pasal yang ada dalam
undang-undang perpajakan.
2. Bagi Praktisi Bisnis
− Memberi informasi kepada perusahaan terkait dengan perubahan undang-undang
PPh mengenai perubahan PTKP
− Memberikan manfaat bagi perusahaan di bidang perpajakan dalam melakukan
kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundangan mengenai Pajak
Penghasilan Pasal 21 yang berlaku saat ini.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
− Menjadi referensi serta dapat mengembangkan penelitian dengan topik yang
sama atau dapat meneliti dengan topik lain yang berhubungan dengan pajak
penghasilan.
4. Bagi Penulis
− Menambah wawasan dan pengetahuan dibidang perpajakan khususnya mengenai
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari analisis data yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa
kesimpulan berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh dalam PT X ini yaitu :
1. Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dihitung dengan sampel karyawan
tetap dari PT X yang berjumlah 30 orang dengan berdasarkan Penghasilan Tidak
Kena Pajak tahun 2009 adalah sebesar Rp 4,373,042.00 per bulan atau
Rp 52,476,500.00 per tahun.
2. Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dihitung dengan sampel karyawan
tetap dari PT X yang berjumlah 30 orang dengan berdasarkan Penghasilan Tidak
Kena Pajak tahun 2013 adalah sebesar Rp 3,149,100.00 per bulan atau Rp
37,789,197.00 per tahun. Jumlah perbedaan hasil perhitungan Pajak Penghasilan
Pasal 21 sampel karyawan tetap berdasarkan Penghasilan Tidak Kena Pajak
tahun 2009 dengan Pajak Penghasilan Pasal 21 berdasarkan Penghasilan Tidak
Kena Pajak tahun 2013, yaitu sebesar Rp 1,223,942.00 per bulan atau Rp
14,687,303.00 per tahun.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara Pajak Penghasilan Pasal 21 yang
dihitung menggunakan Penghasilan Tidak Kena Pajak tahun 2009 dengan tarif
BAB V Simpulan dan Saran 99
5.2 Saran
Dari hasil analisis dan olah data kasus PT X yang diperoleh, maka penulis
mencoba untuk memberikan saran, langkah yang dapt diambil antara lain :
1. Bagi Wajib Pajak
Diharapkan dengan melihat hasil penelitian ini wajib pajak akan menjalankan
kewajiban pajaknya dengan taat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku.
2. Bagi Perusahaan
Diharapkan perusahaan mengikuti perubahan peraturan perpajakan khususnya
mengenai Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan tetap, sehingga perusahaan dapat
menetapkan jumlah pajak bagi karyawannya sesuai dengan peraturan yang
sedang berlaku saat ini.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat lebih mengembangkan penelitian dengan topik yang sama atau
DAFTAR PUSTAKA
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Hartono, J. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Junita, Elva. 2012. Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pegawai Tetap Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan).
Mardiasmo. 2011. Perpajakan, Yogyakarta:ANDI.
PMK Nomor 162/PMK.011/2012.
Resmi, Siti. 2011. Manajemen Perpajakan, Jakarta:Salemba Empat.
Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business: A Skill Building Approach, New York: John Willey & Sons, Inc., 2nd edition.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian, CV Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung.
Tansuria, Billy Ivan. 2010. Pajak Penghasilan Pemotong & Pemungut, Graha Ilmu.
Umar, Husein. 2005. Metode Riset Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008
www.pajak.net/info/PPh21.htm
http://iindwipurwatitax12.blogspot.com
www.kompas.com