• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengembangan Perangkat Lunak dengan Proses Scrum.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengembangan Perangkat Lunak dengan Proses Scrum."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Agile Methodologies dikembangkan karena pada metodologi tradisional terdapat banyak hal yang membuat proses pengembangan tidak dapat berhasil dengan baik sesuai tuntutan user. Salah satu model proses Agile Methodologies

yang berkembang di Indonesia adalah proses Scrum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menggunakan proses Scrum proyek pengembangan perangkat lunak dapat berjalan dengan baik atau tidak dan apakah cocok dengan kultur kerja di Indonesia. Untuk mendapatkan tujuan tersebut, dilakukan analisis perusahaan pengguna proses Scrum. Hal-hal yang akan dianalisis adalah mengenai tim dari perusahaan yang menggunakan proses Scrum, proses siklus hidup Scrum, dan menganalisis kekurangan dan kelebihan proses

Scrum. Untuk mendapatkan data-data dari yang dianalisis, dilakukan magang dan wawancara terhadap perusahaan yang menggunakan Scrum. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah dengan menggunakan Scrum dapat membuat proses pengembangan perangkat lunak berhasil dengan baik sesuai prinsip Agile Manifesto,.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

I.6 Sistematika Penyajian ... 2

BAB II KAJIAN TEORI ... 4

II.1 Pengertian Agile ... 4

II.2 Prinsip Agile Manifesto ... 4

II.3 Model Proses Agile ... 6

BAB III ANALISIS DAN EVALUASI ... 31

III.1 Langkah-langkah Analisis Proses Scrum ... 31

III.2 Analisis Tim Pengguna Scrum ... 31

III.2.1 Profil Tim Pengguna Scrum ... 31

III.2.2 Tujuan Tim Menggunakan Scrum ... 33

III.2.3 Anggota Tim Scrum ... 34

III.2.4 Alasan Utama Tim Menggunakan Scrum ... 35

III.3 Analisis Proses Siklus Hidup Scrum ... 37

III.3.1 Hal-hal yang Dikerjakan Dalam Proses Siklus Hidup Scrum ... 37

1. Pertemuan Perencanaan Sprint ... 37

2. Pertemuan Scrum Harian ... 39

3. Review Sprint ... 40

4. Sprint Retrospektif ... 41

5. Artefak Scrum ... 42

III.3.2 Peran Anggota Tim Dalam Proses Siklus Hidup Scrum ... 49

III.3.3 Kendala yang Dihadapi Dalam Proses Siklus Hidup Scrum ... 51

III.4 Analisis Kekurangan dan Kelebihan Scrum ... 52

III.4.1 Pendokumentasian Proses Scrum Tim Scrum ... 52

III.4.2 Kultur Kerja Tim Scrum ... 54

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ... 56

(3)
(4)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Siklus Hidup Scrum ... 19

Gambar 2 Product Backlog ... 26

Gambar 3 Sprint Backlog... 28

Gambar 4 Sprint Burndown Chart ... 29

Gambar 5 Release Burndown Chart ... 30

Gambar 6 Product Backlog Jasamedika ... 44

Gambar 7 Sprint Backlog Jasamedika ... 44

Gambar 8 Burndown Chart Malaka9 ... 45

Gambar 9 Burndown Chart Jasamedika ... 45

Gambar 10 Agilo Malaka9 ... 47

Gambar 11 Task Board Jasamedika ... 48

Gambar 12 Index Card Jasamedika ... 48

Gambar 13 Index Card Board Jasamedika ... 49

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

(6)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Bidang pengembangan perangkat lunak berkembang sangat pesat dewasa ini. Dalam perkembangannya ini tidak terlepas dari peran metodologi yang digunakan untuk membangun. Jika kita lihat kembali ke belakang, berbagai metodologi untuk mengembangkan perangkat lunak telah cukup banyak diperkenalkan. Mulai dari model waterfall sampai dengan model-model

incremental. Semua metodologi yang berkembang sebelumnya tidak mampu

menangani kemungkinan perubahan atau penambahan requirements yang terjadi pada saat pengembangan dilaksanakan atau bahkan pada waktu fase terakhir pengembangan. Hal inilah yang mendorong munculnya metodologi atau model pengembangan perangkat lunak yang baru yang mampu mengatasi kekurangan tersebut.

Pada dekade 90-an diperkenalkan metodologi baru yang dikenal dengan nama Agile Methodologies. Metodologi ini sangat revolusioner perubahannya jika dibandingkan dengan berbagai metode sebelumnya. Agile Methodologies dikembangkan karena pada metodologi tradisional terdapat banyak hal yang membuat proses pengembangan tidak dapat berhasil dengan baik sesuai tuntutan user. Saat ini model proses dari Agile sudah cukup banyak berkembang, di antaranya adalah:

1. eXtreme Programming (XP)

2. Scrum

3. Crystal Family

4. Dynamic Systems Development Method (DSDM)

5. Adaptive Software Development (ASD)

(7)

2

Universitas Kristen Maranatha

I.2 Perumusan Masalah

Dari hasil penelusuran telah dirumuskan masalah-masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran tim yang menggunakan Scrum ? 2. Bagaimana siklus hidup dari Scrum ?

3. Apa kelebihan dari Scrum untuk pengembangan perangkat lunak ? 4. Apa kekurangan dari Scrum untuk pengembangan perangkat lunak ?

I.3 Tujuan Pembahasan

Dari perumusan masalah yang telah dikaji menghasilkan tujuan yaitu : 1. Mendapat gambaran mengenai tim yang menggunakan Scrum. 2. Mengetahui siklus dari Scrum.

3. Mengetahui kelebihan dari menggunakan Scrum. 4. Mengetahui kekurangan dari menggunakan Scrum.

I.4 Ruang Lingkup Kajian

Batasan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Tiga perusahaan yang menggunakan Scrum. 2. Proyek IT yang menggunakan Scrum.

3. Siklus hidup yang dimiliki Scrum.

I.5 Sumber Data

(8)

3

Universitas Kristen Maranatha

I.6 Sistematika Penyajian

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini memaparkan tentang deskripsi latar belakang yang berisi penjelasan mengapa penelitian dilakukan, rumusan masalah yang berisi masalah apa saja yang terjadi sehingga diperlukan adanya penelitian, tujuan pembahasan yang berisi hasil dari rumusan masalah penelitian, ruang lingkup kajuan yang berisi batasan-batasan ruang lingkup penelitian yang dilakukan, sumber data yang berisi sumber data apasaja yang digunakan didalam penelitian, serta sistematika penyajian yang berisi daftar-daftar penyajian laporan penelitian.

BAB II KAJIAN TEORI

Dalam kajian teori membahas mengenai landasan teori yang digunakan dalam penyusunan laporan. Teori-teori didapatkan dari berbagai sumber yang berasal dari referensi buku, internet, dan sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan model proses Agile.

BAB III ANALISIS

Dalam bab ini memaparkan tentang deskripsi model proses perangkat lunak Agile.

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

(9)

57 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Simpulan

1. Pada hasil analisis proses Scrum mengenai gambaran tim dari 3 perusahaan yang berbeda dapat disimpulkan bahwa :

a. Anggota tim Scrum dapat diikuti oleh siapapun sesuai dengan struktur organisasi perusahaan.

b. Anggota yang terlibat dari 3 tim Scrum merupakan karyawan pada divisi engineering atau developer.

c. Role yang dimiliki tim Scrum adalah Product Owner, Scrum Master, dan tim developer.

d. Peran Product Owner adalah mengelola Product Backlog dan memastikan nilai dari pekerjaan yang dikerjakan oleh tim.

e. Peran Scrum Master adalah memastikan bahwa tim Scrum mengikuti nilai-nilai, praktek-praktek dan aturan main dari proses Scrum.

f. Peran tim developer adalah menjadikan Product Backlog menjadi pertambahan sebuah produk yang berpotensi untuk dirilis.

g. Kendala yang dihadapi adalah estimasi dari proyek yang dikerjakan. Seringkali estimasi yang sudah ditentukan tidak sesuai dengan praktek kerjanya karena terdapat hambatan.

2. Dari analisis mengenai siklus hidup proses Scrum dapat disimpulkan bahwa: a. Siklus hidup Scrum memiliki 4 tahap / fase kegiatan yang wajib

dilaksanakan dan diikuti oleh semua anggota tim adalah Pertemuan Perencanaan Sprint, Pertemuan Scrum Harian, Sprint Review, Sprint Retrospektif.

b. Hasil dari pertemuan Scrum disebut artefak Scrum yang terdiri dari

(10)

58

c. Product Backlog dan Sprint Backlog wajib didokumentasikan untuk

mengelola pekerjaan yang akan dilakukan oleh tim.

d. Pendokumentasian artefak Scrum dapat dilakukan secara manual atau dapat menggunakan program task management.

e. Pendokumentasian secara manual dilakukan oleh tim Jasamedika.

f. Pendokumentasian secara otomatis dengan menggunakan program task

management dilakukan oleh tim Malaka9 dan tim Itree.

g. Kendala terbesar tim dalam menjalan siklus hidup proses Scrum adalah mengenai kinerja dari sumber daya manusia karena setiap anggota memiliki kultur kerjanya masing-masing.

3. Dari analisis Proses Scrum terdapat kelebihan yang dimiliki yaitu :

a. Dapat mengetahui dengan cepat permasalahan yang dihadapi, contohnya terdapat fitur yang masih error ketika dieksekusi.

b. Memperkecil masalah yang ada dikarenakan adanya pertemuan yang membahas hambatan selama pengembangan produk yang diadakan setiap hari.

c. Dapat mengetahui kemajuan pekerjaan yang dilakukan melalui Scrum Board.

d. Cocok dengan proyek yang dikejar masa rilis.

e. Pertemuan Sprint Retrospektif dapat dilakukan dengan format yang berbeda-beda.

f. Jika pendokumentasian dilakukan secara manual, memiliki kelebihan yaitu perkembangan selama proyek berjalan dapat dilihat secara visual sehingga memudahkan tim untuk mengetahui jika ada pekerjaan yang belum diselesaikan.

(11)

59

proyek kepada anggota tim dan dapat dikembangkan lebih lanjut dikarenakan dokumentasi yang detail yang dicantumkan pada Wiki. 4. Dari analisis Proses Scrum terdapat kekurangan yang dimiliki yaitu :

a. Kekurangan proses Scrum terletak pada implementasi prakteknya yaitu kinerja sumber daya manusia dari tim Scrum yang memiliki kultur kerja yang berbeda-beda.

b. Jika pendokumentasian dilakukan secara manual, memiliki kekurangan yaitu susahnya untuk transfer knowledge mengenai proyek kepada anggota tim yang baru dan pendokumentasiannya tidak terlalu detail karena berupa kertas kecil yang ditempelkan pada dinding oleh pemilik produk atau Scrum Master.

c. Jika pendokumentasian dilakukan secara otomatis, memiliki kekurangan yaitu detail dari pendokumentasian susah untuk ditampilkan secara visual.

IV.2 Saran

Dari hasil simpulan, proses siklus hidup Scrum dapat dianalisis lebih dalam karena terdapat berbagai faktor yang mendukung peningkatan kualitas produk pada setiap tahapnya. Perumusan artefak proses Scrum memiliki tingkat kesulitan untuk dapat mendapatkan hasil yang akurat, seperti perumusan

Product Backlog. Untuk menghasilkan Product Backlog yang berkualitas,

diperlukan analisis terhadap kebutuhan produk yang akurat agar sesuai dengan tuntutan user. Penulis menyarankan untuk penelitian selanjutnya mengenai analisis proses Scrum dilakukan lebih dalam terhadap artefak Scrum yang dihasilkan.

(12)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ambler, Scott W. "An Introduction to Agile Modeling." Agile Modeling Home

Page.2001-2008. Retrieved August 23, 2010, from

http://www.agilemodeling.com/essays/introduction ToAM.html

Elssamadisy, Amr.2007.Patterns of Agile Practice Adoption. Amerika Serikat:

C4Media Inc. Retrieved June 16, 2011, from http://www.infoq.com/ minibooks/agile-patterns

Gloger, Boris.1997. Scrum Checklist 2011. New York.Katrin Dietze, InfoQ.com.

Retrieved March 9, 2011, from http://www.infoq.com/minibooks/scrum-checklists

Kniberg, Henrik.2007. Scrum and XP from the Trenches.Amerika Serikat:

C4Media Inc. Retrieved March 9, 2011, from http://www.infoq.com/ minibooks /scrum-xp-from-the-trenches

Pressman, Roger S.2005.Software Engineering : A Practitioner's Approach. 6th

Ed. McGraw-Hall. NY.

Ruping, Andreas.2003.Agile Documentation : A Pattern Guide to Producing

Lightweight Documents for Software Projects. John Wiley & Sons Ltd. England.

Schwaber, Ken; Sutherland,Jeff.2010.Scrum Guide. Retrieved March 11,

Referensi

Dokumen terkait

Tekanan terhadap sebelah bawah penampung sepanjang pipa itu tetap P 1 dan tekanan dari atas tetap P 2. dengan demikian, gaya terhadap pelampung setimbang dengan berat

Tujuan penelitian ini adalah untuk pemeriksaan kadar asam thioglikolat pada 3 jenis sediaan pelurus rambut dengan menggunakan metode iodatometri yang menggunakan

Dari keseluruhan rangkaian proses yang sudah dilakukan dalam hal sebagai tindakan wujud nyata Pembuatan Website dan Analisa Digital Marketing pada Toko Sepatu

Rumah sakit membutuhkan cukup banyak orang dengan berbagai ketrampilan, dan orang yang kompeten untuk melaksanakan misi rumah sakit dan memenuhi kebutuhan pasien. Pimpinan

Kosmetik menurut Peemenkes 01 no (*23men.Kes3Per3435 adalah bahan Kosmetik menurut Peemenkes 01 no (*23men.Kes3Per3435 adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan,

Apabila individu dengan tulang yang besar, kemudian terjadi proses penurunan massa tulang (osteoporosis) sehubungan dengan lanjutnya usia, maka individu tersebut

Penyusunan skripsi dengan judul “Perbandingan Kejadian Diare Pada Bayi Berusia 0-6 Bulan Yang Diberi ASI Eksklusif Dengan Yang Diberi Tidak Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja

Untuk menjamin pelaksanaan tugas dosen sesuai standar yang ditetapkan dalam peraturan dan perundang-undangan serta Surat Edaran Nomor 3532/Dj.I/Kp.07.6/09/2016 tanggal 29