• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERSOSIALISASI MELALUI PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SIABU TA. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERSOSIALISASI MELALUI PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SIABU TA. 2013/2014."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERSOSIALISASI MELALUI PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TEKNIK SOSIODRAMA PADASISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SIABUT.A 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

OLEH:

IKA SANDRA DEWI NIM: 1102151006

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

MENINGKATKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERSOSIALISASI MELALUI PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TEKNIK SOSIODRAMA PADASISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SIABUT.A 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) Pada Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan

Oleh :

IKA SANDRA DEWI

1102151006

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan

rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Meningkatkan Kepercayaan Diri Dalam Bersosialisasi Melalui Penerapan Layanan

Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Siabu

TA. 2013/2014” dengan sempurna dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk

memproleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan,

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Selama penyusunan skripsi ini penulis juga mendapat berbagai hambatan, kesulitan

maupun rintangan yang dilalui. Namun berkat bimbingan Ibu Dosen Pembimbing dan juga

berbagai pihak, maka akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S sebagai Dekan FIP, Bapak Prof. Dr. Yusnadi,MS

sebagai Pembantu Dekan 1,

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan yang banyak memberi saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi

dan kepada Ibu. Dra Nurajani,M.Pd sebagai Serketaris Jurusan

4. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd. Kons sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan bantuan, dukungan, motivasi, saran dan

kritik, serta ketabahan dan kesabaran dalam membimbing penulis darl awal hingga

(8)

iii

membimbing penulis dari segi akademik sejak penulis belajar di semsester satu. Terima

kasih atas segala pengorbanan ibu.

5. Ibu Dra. Zuraida Lubis M. Pd, ibu Dra. Dra. Zulhaini, S. dan bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran untuk skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang

telah memberikan banyak ilmu, bimbingan dan motivasi kepada peneliti semenjak

mengikuti pendidikan Bimbingan dan Konseling.

7. Seluruh staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerja

sama dan bantuan yang diberikan kepada peneliti.

8. Bapak Rapat Simanjuntak, SPd. terima kasih atas kerja sama yang telah diberikan selama

penulis melakukan penelitian.

9. Teristimewa buat kedua orang tua penulis Bapak Hotmatua dan Ibu Suleha terima kasih

atas doa, kasih sayang, dukungan, motivasi dan materi yang diberikan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan dengan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan

10.Buat saudara-saudaraku, adekku Helsa Nasution, Amelina, Romaito Nasution, Milna Sari

Nasution, Kenny Pratama Nasution, Idan Syahri Nasution dan Dawny Refsa Nasution

yang telah banyak memberikan dukungan, motivasi dan doa kepada penulis selama

menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.

11.Buat teman-teman terbaikku, Nursamsi Hutasuhut, Natalia Afrianti, Tri Astuti dan

banyak lagi yang tak tersebutka yang selalu memberikan motivasi, mendampingi dan

(9)

iv

12.Tak lupa ucapan terima kasih kepada adek-adek SMA Negeri 1 Siabu yang telah

membantu penulis dalam penelitian.

13.Seluruh Teman-teman jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan/BK 2010 terkhusus

BK Reg-A, dan Teman-teman seperjuangan pada masa PPTL 2013 di SMP Negeri 2

Galang terimakasih atas doa dan motivasinya.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan

dari yang Maha Esa. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam

penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik

dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skirpsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan bidang

bimbingan dan konseling. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini

berguna bagi kita semua khususnya para pembaca.

Medan, Juni 2014

(10)
(11)

i

ABSTRAK

Ika Sandra Dewi. 1102151006. Meningkatkan Kepercayaan Diri Dalam Bersosialisasi Melalui Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Siabu TA. 2013/2014

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam bersosialisasi kelas XI SMA Negeri 1 Siabu T.A. 2013-2014. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 6 kelas yang berjumlah 190 siswa pada T.A. 2013-2014. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data melalui observasi dan penyebaran angket. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK) yang terdiri dari 2 siklus, siklus I dan siklus II masing-masing siklus memiliki 2 kali pertemuan. Pada setiap 2 pertemuan terakhir dari masing-masing siklus, peneliti melakukan penilaian segera (Laiseg), penilaian jangka pendek (Laijapen), dan penilaian jangka panjang (Laijapang) serta evaluasi tindakan.

Dari hasil analisis data diperoleh 7 siswa di kelas XI-IPS1 yang memiliki kepercayaan diri yang rendah di bawah nilai. Dari hasil analisis data pada siklus I setelah diberikan tindakan diperoleh 6 siswa yang masih memiliki kepercayaan diri yang rendah. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi peneliti. Dari hasil analisis data pada siklus II setelah tindakan, diperoleh 2 orang siswa yang memiliki kepercayaan diri yang rendah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti sebelum tindakan dilakukan dan setelah siklus II, ada peningkatan kepercayaan diri siswa dalam bersosialisasi dari 7 siswa hingga di akhir siklus II menjadi 2 orang siswa.

(12)

v

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 5

A. Pengertian Kepercayaan Diri ... 7

B. Jenis-jenis Percaya Diri ... 9

C. Ciri-ciri Kepercayaan Diri... 11

D. Faktor Penghambat Percaya Diri ... 13

E. Faktor Pembangun Kepercayaan Diri ... 17

F. Cara Efektif untuk Meningkatkan Percaya Diri ... 18

G. Pengertian Sosialisasi ... 19

H. Media Sosialisasi ... 21

I. Jenis-jenis Sosialisasi ... 23

J. Pengertian Bimbingan Kelompok ... 24

K. Tujuan Bimbingan Kelompok ... 26

L. Fungsi Bimbingan Kelompok ... 27

M. Asas Bimbingan Kelompok ... 27

N. Komponen Bimbingan Kelompok ... 28

O. Bentuk Kegiatan Bimbingan Kelompok ... 29

P. Sosiodrama ... 32

2.2 Kerangka Konseptual ... 37

2.3 Hipotesis Tindakan ... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39

3.1 Jenis Penelitian ... 39

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 39

3.3 Operasional Variabel Penelitian ... 39

3.4 Desain Penelitian ... 40

3.5 Prosedur Penelitian... 42

3.6 Alat Pengumpul Data ... 46

3.7 Teknik Analisis Data ... 47

3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 51

(13)

vi

4.1 Keadaan Fisik Lingkungan SMA Negeri 1 Siabu ... 52

4.2 Hasil Penelitian ... 53

4.2.1 Hasil Penelitian Sebelum Tindakan ... 53

4.2.2 Pra Siklus ... 54

4.2.3 Deskriptip Hasil Penelitian Siklus I ... 55

4.2.4 Hasil Penelitian Siklus II ... 66

4.3 Pembahasan Penelitian ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77

5.1 Kesimpulan ... 77

5.2 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 80

(14)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1. Kriteria Skala dari Penilaian ... 49

3.2. Skala Persentase Penilaian ... 50

3.3. Kisi-kisi Angket ... 50

3.4. Jadwal Rencana Penelitian ... 51

4.1. Analisis Hasil Angket Kepercayaan Diri dalam Bersosialisasi Sebelum Bimbingan Kelompok ... 54

4.3. Jadwal Pelaksanaan Konseling Kelompok Siklus I ... 55

4.4. Analisi Hasil Angket Kepercayaan Diri dalam Bersosialisasi Siklus I ... 63

4.6. Jadwal Pelaksanaan Konseling Kelompok Siklus II ... 66

4.7. Hasil Analisis Angket Meningkatkan Kepercayaan dalam Bersosialisasi Siklus II ... 71

(15)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

3.1. Siklus PTK ... 42 4.1. Diagram Meningkatnya Kepercayaan Diri Siswa dalam Bersosialisasi Siklus I ... 64 4.2 Diagram Meningkatnya Kepercayaan Diri Siswa dalam Bersosialisasi Siklus II ... 72 4.3Diagram Meningkatnya Kepercayaan Diri Siswa dalam Bersosialisasi

Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II... 77

(16)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Penelitian ...81

Lampiran 2. RPLBK ...83

Lampiran 3. Materi RPLBK Percaya Diri ...87

Lampiran 4. Daftar Hadir Peserta ...103

Lampiran.5. Profil kegiatan kelompok topik tugas tentang kepercayaan diri dalan bersosialisasi 104 Lampiran 6. Alat Penilaian Praktek Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan/Konseling Kelompok ...114

Lampiran 7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Terhadap Bimbingan Kelompok ...116

Lampiran 8. Profil Kegiatan Sosiodrama Topic Percaya Diri ...118

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk paling unik di dunia. Sifat individualitas manusia

memunculkan perbedaan karakter antara satu dengan yang lainnya. Jangankan

seseorang yang lahir dari rahim yang sama, mereka yang mempunyai kembaran

identik saja masih dapat dibedakan melalui sifat-sifat non-fisik yang dibawanya.

Keragaman atas keunikan yang dimiliki manusia tersebut menjadi dasar bagi

perlunya optimalisasi potensi personal, sehingga terarah pada jalur yang benar,

normatif, sesuai dengan kondisi lingkungan masyarakat dimana dirinya berada.

Kajian terhadap keunikan manusia mendorong munculnya pendidikan

dalam arti luas yang diarahkan untuk memfasilitasi tumbuh-kembangnya

karakter-karakter unik yang positif secara optimal. Dalam arti sempit, pendidikan yang

diselenggarakan di sekolah seyogianya menyediakan ruang bagi keunikan

individu (siswa) untuk berkembang optimal sehingga mampu bersosialisasi

dengan baik.

Sosialisasi merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hidup

manusia. Sosialisasi merupakan suatu proses pembelajaran atau pewarisan

nilai-nilai di dalam suatu kelompok untuk menyiapkan setiap anggota kelompok

melaksanakan perannya sesuai dengan kedudukannya di dalam kelompok,

sehingga berperilaku dan dapat melaksanakan kegiatannya demi tercapainya

tujuan kelompok (Yusnadi, 2013:136). Dengan adanya sosialisasi anak dapat

(18)

2

perangai-perangai, ide-ide, sikap, dan nilai sesuai norma yang berlaku di dalam

masyarakat.

Kelompok bermain dan sekolah adalah aspek yang menjadi agen utama

siswa dalam bersosialisasi ketika siswa berada di jenjang pendidikan dalam

Sunarto (2013:26-28). Di sini anak akan mempelajari kemampuan dan

pengalaman baru. Anak akan mulai belajar nilai-nilai keadilan dan berinteraksi

dengan baik. Karena manusia berkembang secara bertahap melalui interaksi

dengan anggota masyarakat.

Seseorang mengetahui perannya sebagai anggota masyarakat baik di

sekolah dan di rumah tergantung bagaimana anak bersosialisasi. Ketika anak

berada di bangku sekolah hal yang harus ia lakukan adalah berinteraksi dengan

masyarakat sekolah, baik itu teman sebaya, dengan guru, dan lain-lain. Dengan

begitu anak akan mengetahui perannya sebagai siswa. Akan tetapi ketika anak

tidak memiliki kepercayaan diri dalam bersosialisasi, peran-peran tersebut tidak

akan terlaksana dengan baik. Anak tidak dapat berinteraksi dengan masyarakat

sekolah.

Kepercayaan diri sangat dibutuhkan dalam kehidupan anak sebagai bekal

mengatasi setiap tantangan serta problematika hidup (Rahayu, 2013:58). Jika anak

terlihat optimis dan percaya diri maka ia berpotensi menjadi seorang yang

mandiri. Namun, anak yang pendiam, mudah menyerah, berfikir negatif dan

pemalu di lingkungan sekolah atau di rumah dan sering depresi, perilaku tersebut

tidak dapat dianggap masalah kecil karena jika kepercayaan diri anak tidak

tumbuh dengan baik akan mengakibatkan anak itu tidak dapat mengatasi setiap

(19)

3

Hampir setiap orang mengalami krisis kepercayaan diri dalam

kehidupannya, sejak masih anak-anak hingga usia lanjut. Beberapa anak memang

ada yang terlahir kepercayaan diri alami. Contohnya tidak grogi, selalu mencoba

hal-hal baru, dan bersemangat dalam menghadapi tantangan. Namun, beberapa

anak yang lain merasa grogi ketika berbicara dengan temannya, pemalu, pendiam,

kurang bisa bergaul dan mempunyai sikap yang plinplan. Sehingga dengan

karakter anak yang kurang bergaul, pemalu dan pendiam mengakibatkan anak

tidak percaya diri dalam bersosialisasi.

Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang tidak percaya diri dalam

bersosialisasi. Beberapa di antaranya adalah karena gambaran tubuh yang tidak

ideal yang diimpikannya, karena pengaruh lingkungan keluarga, karena

pengalaman pahit, karena kalah perbandingan dengan orang lain dalam hal

kecakapan, kemampuan, atau penampilan fisik, dan karena merasa tidak mampu

memenuhi cita-cita masyarakat tentang gambaran manusia ideal.

Karena tidak adanya rasa percaya diri yang tinggi siswa akan mengalami

hambatan dalam bersosialisasi. Karena proses bersosialisasilah yang membuat

seseorang yang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah

masyarakat dan lingkungan budayanya. Melalui sosialisasi, seseorang secara

berangsur-angsur mengenal persyaratan-persyaratan dan tuntutan-tuntutan hidup

di lingkungan budayanya. Akan tetapi pada kenyataannya di lapangan masih

banyak siswa yang tidak memiliki kepercayaan diri dalam bersosialisasi.

Berdasarkan hal tersebut, membuat peneliti untuk turut meningkatkan

kepercayaan diri siswa dalam bersosialisasi melalui sebuah layanan bimbingan

(20)

4

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal peneliti di SMA Negeri

1 Siabu, masih banyak siswa yang memiliki kepercayaan diri yang rendah dalam

bersosialisasi. Jumlah siswa terdiri dari 35 siswa/kelas. Tetapi hanya 15 orang

yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi (Sumber, guru wali kelas dan guru

Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 1 Siabu).

Dari penjelasan di atas maka peneliti menggunakan strategi yang dapat

meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam bersosialisasi dan menerapkannya.

Salah satu strategi yang akan diterapkan adalah layanan bimbingan kelompok

dengan teknik sosiodrama. Menurut Willis (dalam Lubis, 2013:182) teknik

sosiodrama yaitu sandiwara singkat yang menjelaskan masalah-masalah di

kehidupan sosial. Diharapkan teknik sosiodrama ini dapat membantu siswa dalam

meningkatkan kepercayaan diri dalam bersosialisasi.

Berdasarkan pertimbangan di atas peneliti menggunakan layanan

bimbingan kelompok teknik sosiodrama. Dengan teknik sosiodrama ini, siswa

diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dirinya terutama dalam

bersosialisasi dan menemukan hubungan yang bermakna antara pemikiran yang

abstrak dengan penerapan praktis dalam konteks dunia nyata dalam lingkungan

masyarakat. Untuk dapat mengetahui keberhasilan dan hambatan serta

pengaruhnya, teknik sosiodrama dapat dilakukan dengan Penelitian Tindakan

Bimbingan dan Konseling (PTBK).

Adapun Judul Penelitian Tindakan kelas ini adalah “MENINGKATKAN

KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERSOSIALISASI MELALUI

(21)

5

SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SIABU TA. 2013/2014”.

I.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang

menjadi identifikasi masalah adalah :

a. Masih ada siswa yang kurang memiliki kepercayaan diri dalam

bersosialisasi.

b. Sosialisasi merupakan hal yang sulit menurut beberapa siswa.

c. Belum maksimal dilaksanakannya layanan bimbingan dan kelompok

teknik sosiodrama untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam

bersosialisasi.

I.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi

masalah yang akan diteliti yaitu Meningkatkan Kepercayaan Diri dalam

Bersosialisasi melalui Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik

Sosiodrama pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Siabu TA. 2013/2014.

I.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas pada latar belakang

masalah maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “Apakah penerapan

(22)

6

kepercayaan diri siswa dalam bersosialisasi Kelas XI di SMA Negeri 1 Siabu TA.

2013/2014.

I.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk meningkatkan Kepercayaan Diri dalam Bersosialisasi melalui Penerapan

Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama pada siswa Kelas XI di SMA

Negeri 1 Siabu TA. 2013/2014.

I.6. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas diharapkan hasil penelitian ini

memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :

a. Bagi siswa: Meningkatnya kepercayaan diri siswa dalam bersosialisasi.

b. Bagi guru: Bahan masukan bagi guru bimbingan dan konseling dalam

meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam bersosialisasi dengan

penerapan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama.

c. Bagi peneliti: Sebagai bahan masukan untuk menjadi calon pendidik

dalam upaya meningkatkan kepercayaan diri dalam bersosialisasi yang

ada di SMA dan sebagai bahan rujukan untuk peneliti lanjutan, dalam

merancang pemberian layanan.

d. Bagi sekolah: Sebagai bahan masukan untuk memprogramkan layanan

bimbingan kelompok teknik sosiodrama kepada siswa yang memiliki

(23)

78 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya maka penulis

dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

a) Layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama dapat meningkatkan

kepercayaan diri siswa dalam bersosialisasi.

b) Layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama dapat digunakan sebagai

salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam

bersosialisasi.

c) Layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat membuat

siswa lebih selektif dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa ketika

menghadapi suatu masalah atau keadaan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya dan dari

kesimpulan diatas maka saran peneliti yakni:

1) Diharapkan guru bimbingan dan konseling dapat menggunakan layanan

bimbingan kelompok teknik sosiodrama sebagai alternatif yang tepat

menangani permasalahan siswa khususnya meningkatkan kepercayaan diri

siswa dalam bersosialisasi.

2) Diharapkan orang tua dapat bekerjasama dengan pihak sekolah dalam

(24)

79

3) Sekolah perlu memperhatikan masalah siswa terutama masalah

kepercayaan diri siswa dalam bersosialisasi yang dapat berpengaruh pada

proses perkembangan siswa juga pada prestasi belajarnya.

4) Kepada peneliti selanjutnya untuk bisa mengembangkan penelitian ini,

karena peneliti sadar masih banyak kekurangan dalam penelitian yang

(25)

120

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Widodo S. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Araska

Dewi, Rosmala. 2012. Penelitian Pendidikan (Desaian Emperikal dan PTK). Medan: Pasca Sarjana Unimed

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Djumhur, I dan Moh. Surya. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: C. V. Ilmu

Ghozy, Fahruddin. 2010. 100% Person! Smart Personality Tanpa Diskon. Jogjakarta: Garailmu.

Lubis, Namora Lumongga. 2013. Memahami Dasar-dasar Konseling dalam Teori

dan Praktek. Jakarta: Kencana.

Mulyadi, H. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar. Yogjakarta: Nuha Litera.

Narwoko, J Dwi dan Bagong Suyanto.2004. Sosiologi Teks Pengantar dan

Terapan. Jakarta: Prenada Media Group.

Prayitno dan Erman Amti. 2009. Dasar-dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Rahayu, Afrianti Yofita. 2013. Menumbuhkan Kepercayaan Diri melalui

Kegiatan Bercerita. Jakarta: PT Indeks.

Syaifullah, Ach. 2010. Tips Bisa Percaya Diri. Jogjakarta: Garailmu.

Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Taylor, Shelly E (dkk). 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Kencana.

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis

Integrasi). Jakarta: Raja Grapindo.

Winkel Ws. dan Hastuti. 2007. Bk di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi

(26)

Gambar

Tabel  3.1. Kriteria Skala dari Penilaian ....................................................................
Gambar  3.1. Siklus PTK ...............................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Program permainan (game) yang dibuat termasuk dalam kategori permainan yang sederhana, mudah dalam pengoperasiannya, tidak membutuhkan spesifikasi perangkat keras yang tinggi dan

(2) Telah terjalin hubungan baik yang berlangsung dalam jangka waktu lama antara para agen dan kompetitor, seperti pemberian bonus serta berbagai macam potongan harga yang

Orientasi nilai terhadap upaya pencegahan DBD dari masyarakat belum sepenuhnya didasarkan pada kebersihan lingkungan terutama pada tempat-tempat yang diduga akan menjadi

3.4.4 Karakterisasi Biomassa Sebelum dan Setelah dikontakkan dengan Cr(VI) ... fusiformis Sebelum dan Setelah dikontakkan dengan Cr(VI)

[r]

diri pada hal/ perilaku yang akan dijadikan objek observasi.4. Mengidentifikasi dengan jelas, kemudian

• Melaporkan usahanya pada kantor Direktorat Jenderal Pajak.. • Mengisi surat pemebritahuan

7 Nurul Dwi Rohmatuningtyas, Pengaruh Pembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya Dengan Seting Pembelajaran Tipe GI Terhadap Minat, dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII MTs