SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Matematika
Oleh
Mia Sari HantyRitonga 1000639
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Oleh
Mia Sari Hanty Ritonga
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Matematika
© Mia Sari Hanty Ritonga 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
halaman
LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian... 7
E. BatasanIstilah ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Homeschooling... 9
B. Faktor yang MempengaruhiPerkembanganKognitif ... 17
C. Kemampuan PemahamanMatematis ... 18
D. Evaluasi... 22
BAB III METODE PENELITIAN A.Jenisdan Metode Penelitian... 25
B.DefinisiOperasional ... 25
C.Populasi Dan Sampel Penelitian ... 26
D.Prosedur Penelitian ... 26
E.InstrumenPenelitian ... 28
F. PengembanganInstrumen ... 34
G.Teknik Pengumpulan Data ... 36
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 40
1. ProfilSekolahSumber Data ... 40
2. Deskripsi Data HasilTesKemampuanPemahaman ... 43
3. Deskripsi Data HasilAngket... 46
4. Deskripsi Data HasilWawancara ... 48
5. Deskripsi Data LembarObservasi ... 49
6. Hubungan Antara Kemampuan Pemahaman Konsep dengan Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran Matematika di Komunitas ... 50
7. Hubungan Antara Kemampuan Pemahaman Konsep dengan Partisipasi Orang tuasiswa dalam Proses Pembelajaran Matematika di Rumah... 53
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55
1. SistemPembelajaranMatematika di Homeschooling ... 55
2. KemampuanPemahamanKonsepSiswaHomeschooling danHubungannyadenganBeberapaFaktor ... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 67
LAMPIRAN ... 70
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i
ABSTRAK
Mia Sari HantyRitonga. (1000639).
DeskripsiKemampuanPemahamanKonsepSiswaHomeschoolingJenjang SMP pada Mata PelajaranMatematika
Penelitian ini mengkaji tentang
tingkatkemampuanpemahamankonsepsiswahomeschoolingpadapelajaranmatemati kadanprofilpembelajaranmatematika di homescooling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuibagaimanaprofilsistempembelajaranmatematika di homeschooling, mengetahui bagaimana gambaran umum kemampuan pemahaman konsep siswahomeschooling, mengetahui apakah ada hubungan antara keaktifan siswa yang mengikuti homeschooling terhadap kemampuan pemahaman konsepnya, dan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kemampuan pemahaman konsep siswa homeschooling dengan keterlibatan/partisipasi orangtuanya dalam pembelajaran matematika di rumah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetodeDeskriptifAnalitik. subjek pada penelitian ini adalah siswakelas VIIIHomeschooling Taman Sekar Bandung danHomeschoolingPrimagamaBandung.Instrumenpenelitian yang digunakan adalah tes kemampuan Pemahamankonsep dan instrumen non tes, yaitu angket dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwatingkatkemampuan
pemahamankonsepsiswaHomeschoolingjenjang SMP
padapelajaranmatematikamasihberadapadakategorirendahdanadahubungan
yangkuatantarakemampuanpemahamankonsepdengankeaktifansiswadanpartisipasi
orang tuasiswadalam proses
pembelajaranmatematika.Sistempembelajaranmatematika di
homeschoolingberbedadengansekolah formal
dalamhalkurikulumdanalokasiwaktu. Bahan ajar, sistempenilaian, danmetodepembelajaran yang digunakan di homeschoolinghampirsamadengan yang ada di sekolah formal.
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
ABSTRACT
Mia Sari Hanty Ritonga (1000639) The Description of Ability to Comprehend the Concept of Mathematics Subject In HomeschoolingJunior High School Level Student.
This research investigates the ability to comprehend the concept of Mathematics in homeschooling students and Mathematics learning profile in homeschooling system. This research is aimed to identify how the profile of mathematics learning
in homeschooling system is, how the general visible image of student’s ability in
comprehending is pictured, the correlation between homeschooling student’s activities and their ability to comprehend the concept, and to identify the
correlation between student’s ability to comprehend the concept and the parents’
participation in the Mathematics learning session at home. Analytical descriptive method is used to the subject which is the eighth grade of Taman Sekar Bandung Homeschooling and Primagama Bandung Homeschooling. The research instruments are concept understanding ability test and also non-test instrument such as questionnaire and observation sheets. The research findings show that the ability to comprehend the concept of homeschooling students in junior high school level is still in the beginner level and there is a correlation between the ability to comprehend the concept and student’s activity and parents’ participation in Mathematics learning process. The Mathematics learning system in homeschooling is different with common formal school in terms of curriculum and time allotment; but learning materials, assessment method, and learning method that are used in homeschooling are relatively same with the one which is currently used in the formal school.
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Memperoleh pendidikan yang layak adalah hak setiap warga negara
Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 (UUD ‟45)
pasal 31 ayat 1 “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan” dan ayat 2 “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya”.
Semakin baik tingkat pendidikan suatu negara maka semakin baik pula tingkat
kesuksesan dan taraf hidup warga negaranya, karena dengan meningkatnya kualitas
pendidikan maka kualitas sumber daya manusia akan meningkat. Oleh karena itu
pemerintah selaku penyelenggara pendidikan mewajibkan mata pelajaran matematika
di setiap jenjang pendidikan, dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, hal ini
dikarenakan metematika merupakan suatu ilmu yang sangat berkaitan dan penting
bagi kelancaran pembelajaran mata pelajaran yang lainnya. Tak terkecuali di
lembaga-lembaga pendidikan non-formal, seperti sekolah alam, homeschooling, dan
berbagai lembaga-lembaga pendidikan non-formal lainnya, matematika tetap
diajarkan sebagai salah satu pelajaran pokok. Walaupun kebanyakan lembaga
pendidikan non-formal memiliki kurikulum yang berbeda dari sekolah formal yang
kurikulumnya diseragamkan oleh pemerintah, tetapi tujuan pembelajaran
matematikanya tetap sama, salah satunya adalah memahami konsep matematika.
Pemahaman konsep merupakan aspek yang sangat penting dalam prinsip
pembelajaran matematika (NCTM, 2000). Kemampuan pemahaman konsep menjadi
prasyarat untuk memiliki kemampuan-kemampuan matematis lainnya. Implikasi dari
tujuan pembelajaran matematika tersebut adalah bahwa peserta didik memahami
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memecahkan persoalan dalam matematika, maupun pelajaran lain serta dalam
kehidupan sehari-hari.Beberapa teori yang melandasi pentingnya pemahaman
(understanding) antara lain adalah: (1) Konsepsi belajar mengacu pada pandangan
konstruktivis, bahwa understanding construction menjadi lebih penting dibandingkan
dengan memorizing fact (Abdullah & Abbas, 2006); (2) “Rote learning leads to inert
knowledge -we know something but never apply it to real life” (Heinich, et al., 2002).
(3) Salah satu tujuan pendidikan adalah memfasilitasi peserta didik to
achieveunderstanding yang dapat diungkapkan secara verbal, numerikal, kerangka
pikir positivistik, kerangka pikir kehidupan berkelompok, dan kerangka kontemplasi
spiritual (Gardner, 1999). (4) Understanding is knowledge in thoughtful action
(Perkin & Unger, 1999 hlm.95). (5) Pemahaman adalah suatu proses mental
terjadinya adaptasi dan transformasi ilmu pengetahuan (Gardner, 1999). (6)
Pemahaman merupakan landasan bagi peserta didik untuk membangun insight dan
wisdom (Longworth, 1999 hlm.91).
Pembelajaran matematika di sekolah-sekolah pada umumnya kurang
mengajarkan siswa memahami suatu materi, siswa hanya diarahkan cara menghafal
rumus-rumus yang terlihat begitu abstrak, seperti tidak ada hubungan antara satu
konsep dengan konsep lain. Jika hal ini terus dibiarkan, siswa akan menjadi malas
dan tujuan sebenarnya belajar matematika tidak tercapai secara optimal. Banyak
siswa yang mendapatkan nilai matematika yang relatif tinggi, tetapi kurang mampu
menerapkan hasil yang diperolehnya baik berupa keterampilan, sikap serta
pengetahuan dalam situasi tertentu terutama dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga,
apabila siswa dihadapkan pada soal-soal non-rutin atau yang memerlukan sedikit
modifikasi siswa kebanyakan mengalami kesulitan bahkan tidak bisa
menyelesaikannya.
Pemahaman konsep matematika akan semakin sulit dicapai siswa jika siswa
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sekolah yang kebanyakan hanya memberikan cara-cara praktis dalam mengerjakan
soal. Ironisnya, hal seperti itulah yang banyak terjadi sekarang.
Tidak semua siswa mengalami perkembangan optimal di sekolah. Banyak
siswa di sekolah mengalami kegagalan. Meraka gagal mengembangkan kemampuan
mereka untuk belajar, memahami, serta menciptakan, yang sudah dikaruniakan
kepada mereka sejak lahir, yang sebenarnya sudah sangat baik mereka kembangkan
dalam tahun-tahun pertama kehidupan mereka (John Holt, 2010). Kegagalan ini dapat
dilihat dari hasil belajar siswa yang berupa afektif, kognitif, dan psikomotoriknya.
John Holt dalam bukunya, mengapa siswa gagal?, menyatakan bahwa kegagalan
siswa dapat disebabkan oleh tiga hal, yaitu rasa takut, bosan, dan bingung. Mereka
takut mengecewakan banyak orang dewasa yang cemas di sekitar mereka, bosan
karena banyak dari hal-hal yang mereka terima di sekolah bersifat sepele dan kurang
bermakna, serta bingung karena apa yang dikatakan kepada mereka hampir tidak
memiliki hubungan apa-apa dengan apa yang sungguh-sungguh mereka ketahui.
Kegagalan sekolah dalam membentuk manusia seutuhnya sesuai dengan
potensi dan bakat, mendorong orang tua untuk kembali ikut serta dalam pendidikan
dengan mengingat bahwa mendidik anak merupakan tanggung jawab dari orang tua.
Kerjasama antar kedua pihak yaitu sekolah dan orang tua dapat diciptakan untuk
saling menutupi keterbatasan dalam berbagai hal tersebut. Namun, beberapa keluarga
memutuskan untuk lebih fokus pada pendidikan dengan cara mengambil sepenuhnya
tanggung jawab mendidik anak sampai anak masuk ke perguruan tinggi.
Adapun alasan orangtua ketika memutuskan menyekolahkan anak di rumah
tidak hanya karena keterbatasan akademik dalam pendidikan formal saja, mungkin
juga adanya masalah lingkungan sosial di sekolah yang tidak selamanya positif, anak
memerlukan perhatian khusus (anak cacat/abnormal), jarak sekolah dan rumah yang
terlalu jauh dan lain sebagainya. Alasan-alasan ini kemudian mencetuskan adanya
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Orang tua yang ragu-ragu terhadap kualitas pendidikan formal yang ada
sah-sah saja jika ingin mendidik anaknya di rumah, tetapi materi yang diajarkan harus
sesuai dengan standar yang berlaku. Karena itulah diperlukan adanya homeschooling.
Homeschooling sebagai alternatif pendidikan kekinian semakin banyak
ditemukan. Menurut perkiraan saat ini, ada sekitar 700.000 sampai 1.200.000 siswa
yang terdaftar mengikuti homeschooling di Amerika Serikat. Lebih lanjut, menurut
berbagai akun, gerakan homeschooling ini telah berkembang terus selama beberapa
tahun terakhir(Rudner, 1999). Namun, ada sangat sedikit literatur ilmiah mengenai
populasi siswa homeschooling atau bahkan sampel besar siswa homeschooling.
Menurut Mulyadi (2007), di Indonesia sendiri istilah homeschooling masih
relatif baru. Tetapi, jika dilihat dari konsepnya homeschooling sebagai sekolah rumah
bukanlah hal baru di Indonesia, sejak dulu sudah banyak berdiri lembaga-lembaga
pendidikan seperti pesantren dan sejenisnya yang menerapkan konsep
homeschooling. Menurut beberapa literatur sejarah, tokoh-tokoh pendidikan seperti
Ki Hajar Dewantara juga menerapkan konsep sekolah rumah (homeschooling) yang
pada saat itu dikenal sebagai belajar otodidak.Menurut data yang dihimpun oleh
Direktorat Pendidikan Kesetaraan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Fahmy,
2013),ada sekitar 1.000 – 1.500 siswa homeschooling. Di Jakarta ada sekitar 600
peserta homeschooling. Sebanyak 83,3% atau sekitar 500 orang mengikuti
homeschoolingmajemuk dan komunitas, sedangkan sebanyak 16,7% atau sekitar 100
orang mengikuti homeschooling tunggal.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di homeschooling yang akan
dijadikan tempat penelitian, diperoleh gambaran tentang sistem pembelajaran di
homeschooling, yang cukup berbeda dengan sistem pembelajaran yang sering dilihat
di sekolah-sekolah formal. Lingkungan belajar yang seperti di rumah dan tidak
banyaknya aturan membuat siswa merasa senang ketika belajar.
Penelitian tentang homeschoolingdi Indonesia masih relatif sedikit sehingga
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jumlah homeschooling di Indonesia yang tidak banyak dan relatif masih baru.
Padahal sekarang cukup banyak orangtua, terutama di kota-kota besar, yang
“melirik”homeschooling untuk dijadikan jalur pendidikan bagi putra-putrinya yang memiliki masalah ketika belajar di sekolah formal. Maka dari itu peneliti tertarik
untuk memperoleh informasi mengenai gambaran umum tentangprofil dan sistem
pembelajaran khususnya pembelajaran matematika di homeschooling. Setelah
mengetahui sistem pembelajaran matematika di homeschooling ada baiknya
dilakukan pula evaluasiuntuk mengetahui tingkat kemampuan pemahaman konsep
siswa-siswa homeschooling pada pelajaran matematika. Evaluasi dalam kegiatan
pembelajaran dapat memberikan informasi mengenai kekurangan dan kelebihan
proses pembelajaran, kemampuan siswa, kualitas guru dalam mengajar, dan
sebagainya (Lembayung, 2010 hlm.5).
Evaluasi yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan untuk memperoleh
informasi mengenai gambaran tentang kemampuan pemahaman konsep siswa
homeschoolingpada pelajaran matematika serta hubungannya dengan berbagai faktor
yang diduga cukup berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep siswa
homeschooling. Setelah dilakukan evaluasi terhadap kemampuan pemahaman konsep
siswa homeschooling diharapkan semua pihak yang terkait dalam pembelajaran di
homeschooling, termasuk orangtua siswa, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran,
khususnya, dalam hal ini, pembelajaran matematika.
Berdasarkan uraian latar belakang yang dipaparkan di atas peneliti memilih
judul penelitian Deskripsi Kemampuan Pemahaman KonsepSiswa Homeschooling
Jenjang SMP pada Mata Pelajaran Matematika.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diungkapkan di atas didapatkan
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimana profil sistem pembelajaran matematika di homeschooling yang
ditinjau dari aspek:
a) Kurikulum
b) Bahan ajar
c) Waktu
d) Sistem penilaian
e) Metode pembelajaran
2. Bagaimana gambaran kemampuan pemahaman konsep siswayang mengikuti
homeschoolingdalam pelajaran matematika?
3. Adakah hubungan antara keaktifan tiap siswa pada pembelajaran matematika di
homeschooling dengan kemampuan pemahaman konsepnya?
4. Adakah hubungan antara kemampuan pemahaman konsep siswa homeschooling
dengan keterlibatan/partisiapasi orangtuanya dalam pembelajaran matematika di
rumah?
5. Bagaimana latar belakang siswa yang memilih bersekolah di homechooling?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang penulis kemukakan, tujuan penelitian
ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana profil sistem pembelajaranmatematika di
homeschooling yang ditinjau dari:
a) Kurikulum
b) Bahan ajar
c) Waktu
d) Sistem penilaian
e) Metode pembelajaran
2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran kemampuan pemahaman konsep siswa
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara keaktifan tiap siswa pada
pembelajaran matematika di homeschooling dengan kemampuan pemahaman
konsepnya
4. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kemampuan pemahaman
konsep siswa homeschooling dengan keterlibatan/partisipasi orangtuanya dalam
pembelajaran matematika di rumah
5. Untuk mengetahui seperti apa latar belakang siswa yang memilih bersekolah di
homeschooling.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa kalangan
berikut ini:
1. Bagi para orangtua
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan informasi atau sebagai bahan rujukan
untuk mempertimbangkan pemilihan jalur pendidikan anak.
2. Bagi pihak homeschooling
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan pemahaman matematis siswa-siswa
homeschoolingsehingga pihak homeschooling dapat membuat kebijakan terkait
penanganan siswa berdasarkan tingkat kemampuan pemahaman matematisnya.
3. Bagi Peneliti lain
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk
melakukan penelitian lain tentang homeschooling.
E. Batasan Istilah
Agar pada kajian dalam penelitianini tidak terjadi kesalahpahaman, kerancuan
makna, atau perbedaan persepsi, Berikut ini dijelaskan beberapa istilah yang
digunakan dalam penelitian ini. Istilah-istilah tersebut adalah :
1. Homeschooling yang dimaksud dalam penelitian ini adalah homeschooling
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
majemuk yang menyusun dan menetukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok
(olahraga, musik/seni, dan bahasa), sarana/prasarana, dan jadwal
pembelajaran.Komitmenpenyelenggaraan antara orangtua dan komunitasnya
kurang lebih 50 : 50, artinya pelaksanaan pembelajaran setengahnya ditangani
langsung oleh orangtua berdasarkan modul/arahan yang diberikan oleh
lembaga/komunitas dan setengahnya ditangani oleh komunitas.
2. Kemampuan pemahaman konsep matematis adalah kemampuan untuk
membangun makna berdasarkan tujuan pembelajaran, mencakup, komunikasi
oral, tulisan dan grafis.
3. Latar belakang yang dimaksud pada penelitian ini adalah latar belakang atau
alasan-alasanmengapa orang tua siswa memilih homeschooling sebagai jalur
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentangprofil sistem
pembelajaran matematika di homeschooling secara umum dan untuk mengetahui
gambaran umum tingkatkemampuan pemahaman matematis siswa yang
bersekolah di homeschooling.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif
analitik. Menurut Nasution (2009) penelitian kualitatif pada hakekatnya adalah
mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka,
berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya.
Ruseffendi (2005, hlm.33) mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif adalah
penelitian yang menggunakan observasi, wawancara, atau angket mengenai
keadaan sekarang ini, mengenai subyek yang sedang kita teliti. Sedangkan
menurut Hadjar (Lembayung, 2010) metode deskriptif analitik adalah metode
penelitian yang memusatkan perhatiannya pada fenomena yang sedang terjadi
pada saat penelitian dilakukan, dimana penelitian ini berusaha untuk membuat
deskripsi fenomena yang diselidiki dengan cara melukiskan fakta atau fenomena
tersebut secara cermat. Metode penelitian deskriptif, menurut Ali (1985)
digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang
sedang dihadapi pada situasi sekarang yang dilakukan dengan menempuh
langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan analisis/pengolahan data,
membuat kesimpulan dan laporan, dengan tujuan utama untuk membuat
penggambaran tentang suatu keadaan secara obyektif dalam suatu deskripsi
situasi.
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menghindari kerancuan dan kesalah pahaman dalam penelitian ini,
akan dijelaskan beberapa istilah yang ada dalam penelitian ini, di antaranya
adalah:
1. Homeschooling atau sekolah rumah adalah proses layanan pendidikan yang
secara sadar, teratur, dan terarah dilakukan oleh orangtua/keluarga di rumah
atau tempat-tempat lain dimana proses belajar mengajar dapat berlangsung
dalam suasana yang kondusif dengan tujuan agar setiap potensi anak yang
unik dapat berkembang secara maksimal, dari tiga jenis homeschooling yang
ada, yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah jenis homeschooling
komunitas.Homeschooling komunitas adalah gabungan beberapa
homeschooling majemuk yang menyusun dan menetukan silabus, bahan ajar,
kegiatan pokok (olahraga, musik/seni, dan bahasa), sarana/prasarana, dan
jadwal pembelajaran.
2. Kemampuan pemahaman konsep adalah kemampuan untuk membangun
makna berdasarkan tujuan pembelajaran, mencakup, komunikasi oral, tulisan,
dan grafis dalam mata pelajaran matematika.
3. Latar belakang yang dimaksud pada penelitian ini adalah alasan-alasan
mengapa orang tua siswa memilih homeschooling sebagai jalur pendidikan
bagi putra-putrinya.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti homeschooling
jenjang SMP kelas VIII di Kota Bandung. Dari populasi tersebut diambil
siswa-siswa dua homeschoolingberbeda yang akan menjadi sampel penelitian ini. Siswa
yang akan menjadi sampel pada penelitian ini berasal dari Homeschooling Taman
Sekar Bandung dan Homeschooling Primagama.
Pemilihan sampel penelitian ini dilakukan secara acak, menurut sumber
yang peneliti dapatkan ada limahomeschooling komunitas di kota bandung yang
terdaftar. Awalnya peneliti ingin meneliti siswa di kelimahomeschooling tersebut,
tetapi karena berbagai pertimbangan akhirnya dipilih dua homeschooling saja
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu
sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Mengajukan judul penelitian yang akan dilaksanakan
b. Membuat proposal penelitian
c. Konsultasi dengan pembimbing selama pembuatan proposal
d. Melakukan telaah literatur
e. Melakukan perizinan tempat untuk penelitian
f. Menentukan populasi dan memilih sampel
g. Menyusun instrumen penelitian
h. Melakukan uji coba instrumen yang akan digunakan untuk mengetahui
kualitasnya
i. Menghitung kualitas/kriteria instrumen
j. Merivisi instrumen jika terdapat kekurangan
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Melakukan observasi terhadap pembelajaran matematika yang berlangsung di
homeschooling.
b. Memberikan tes kemampuan pemahaman konsep matematis kepada siswa
homeschooling.
c. Memberikan angket kepada orang tua siswa dengan tujuan untuk lebih
mengetahui bagaimana latar belakang siswa, cara belajar siswa di rumah, dan
alasan-alasan memilih homeschooling sebagai jalur pendidikan bagi anaknya.
d. Melakukan wawancara dengan guru bidang studi matematika kelas VIII di
homeschooling yang akan diteliti untuk mengetahui bagaimana proses
pembelajaran pada mata pelajaran matematika dilakukan.
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahap ini dilakukan pengolahan data-data yang telah diperoleh dari
penelitian yang telah dilakukan, melakukan pengkajian dan analisis terhadap
penemuan-penemuan dalam penelitian. Selanjutnya membuat kesimpulan
berdasarkan data yang diperoleh dan menyusun laporan penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan pemahaman
matematis siswa homeschooling dan pengaruh latar belakang siswa
homeschooling tersebut dengan kemampuan pemahaman matematisnya, sehingga
untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap mengenai hal-hal yang ingin
dikaji dalam penelitian ini maka dibuatlah seperangkat instrumen. Adapun
instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tes Kemampuan Pemahaman
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini merupakan soal-soal
tipe subjektif berbentuk uraian. Melalui tes uraian, proses atau langkah-langkah
penyelesaian yang dilakukan dan ketelitian siswa dalam menjawab dapat teramati,
seperti yang diungkapkan oleh Suherman (2003 hlm.23) bahwa:
Penyajiansoal tipe subjektif dalam bentuk uraian mempunyai kelebihan di antaranya, yaitu (1) hasil evaluasi lebih dapat mencerminkan kemampuan siswa sebenarnya, (2) proses pengerjaan tes akan menimbulkan kreativitas dan aktivitas positif siswa, karena tes tersebut menuntut siswa agar berpikir secara sistematik, menyampaikan pendapat dan argumentasi, mengaitkan fakta-fakta yang relevan.
Sebelum instrumen kemampuan pemahaman konsep matematis ini
digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi soal tes yang di
dalamnya mencakup nomor soal, soal, dan indikator kemampuan pemahaman
konsep matematis kemudian dilakukan ujicoba kepada siswa SMP formal yang
telah mempelajari materikubus dan balok. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran soal tes tersebut.
2. Angket
Angket atau kuisioner adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengawasan peneliti (Nasution, 2009). Angket pada umumnya meminta
keterangan tentang fakta yang diketahui oleh responden atau juga mengenai
pendapat atau sikap. Penggunaan angket pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui latar belakang siswa tersebut memilih bersekolah di homeschooling,
cara belajar siswa di rumah, dan antusiasme siswa terhadap matematika. Jenis
angket yang digunakan pada penelitian ini adalah angket kombinasi terbuka dan
tertutup, yaitu angket di mana dalam daftar pertanyaan, selain menentukan atau
memberikan alternatif jawaban juga memberi keleluasan kepada responden untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan (Tn, 2012). Pembuatan angket ini misalnya
dimulai dengan membuat angket tertutup dengan mengemukakan sejumlah
alternatif jawaban, setelah itu masih diberi kebebasan untuk memberi jawaban
tambahan. Bentuk angket yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Nama :
Pekerjaan :
Pendidikan terakhir : Orang tua dari : Petunjuk :
Cermati setiap pernyataan yang disajikan kemudian isikan tanda cek (√)
pada kolom ya atau tidak kemudian sertakan alasan/keterangan tentang pilihan
anda di kolom yang telah disediakan.
Contoh : untuk pernyataan (1) misal anda memilih ya, maka sebutkan pekerjaan
anak anda di kolom keterangan
Tabel3.1
Daftar Pertanyaan Angket
No. Pernyataan Ya Tidak Alasan/ Keterangan
1. Saya memilih homeschooling
sebagai jalur pendidikan anak
saya karena anak saya bekerja
(misal: model, artis, dll)
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagai jalur pendidikan anak
saya karena anak saya menolak
belajar di sekolah formal
3. Sayamemilih homeschooling
sebagai jalur pendidikan anak
saya karena saya tidak percaya
dengan sistem pendidikan di
sekolah formal
4. Sayamemilih homeschooling
sebagai jalur pendidikan anak
saya karena saya menganggap
orang tua adalah pihak yang
paling bertanggung jawab
terhadap pendidikan seorang
anak
5. Saya memilih homescooling
sebagai jalur pendidikan anak
saya karena pekerjaan saya
mengharuskan saya berpindah
tempat secara berkala
6. Saya memilih homeschooling
sebagai jalur pendidikan anak
saya karena anak saya
memerlukan perlakuan khusus
yang tidak mungkin ia dapatkan
di sekolah formal
7. Anak saya mengikuti
homeschooling semenjak SD
8. Saya berminat memasukkan
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9. Selain homeschooling, anak
saya juga mengikuti bimbingan
belajar
10. Selain homeschooling, anak
saya juga mengikuti les privat di
rumah
11. Sayaberusaha ikut serta
membantu anak saya belajar di
rumah dengan modul yang
diberikan pihak homeschooling
12. Modul yang diberikan pihak
homeschooling mudah dipahami
dan sangat membantu bagi anak
saya maupun saya
13. Anak saya sangat antusias
ketika belajar matematika
14. Anak saya merasa kesulitan
ketika belajar matematika
15. Anak saya sering bertanya
kepada saya tentang
permasalahan yang ia hadapi
ketika mempelajari matematika
di rumah
16. Saya berusaha membantu anak
saya ketika ia kesulitan
mempelajari matematika
3. Pedoman Wawancara
Wawancara atau interview merupakan salah satu teknik pengumpul data
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maupun tidak langsung dengan sumber data (Ali, 1985). Wawancara langsung
dilakukan dengan orang yang menjadi sumber data dan dilakukan tanpa perantara,
sedangkan wawancara tidak langsung dilakukan dengan orang-orang yang berada
di sekitar sumber data.
Agar wawancara berjalan sefektif mungkin, hendaknya dilakukan
penyusunan daftar pertanyaan yang lebih dikenal dengan pedoman wawancara.
Pedoman wawancara berisi pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan sesuai
dengan masalah yang akan diteliti. Langkah-langkah penyusunan pedoman
wawancara menurut Ali dalam buku penelitian kependidikan prosedur dan strategi
diantaranya adalah :
a. Membuat lay-out pedoman wawancara
b. Memilih pertanyaan yang relevan
c. Mencobakan (try-out)
d. Membuat pedoman wawancara yang siap digunakan
Wawancara pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
pola penyelenggaraan pendidikan di homeschooling, yang meliputi kurikulum,
waktu, metode pembelajaran, dan bahan ajar dan juga untuk mengetahui sikap
siswa pada saat pelajaran matematika, kemampuan matematis para siswa secara
umum menurut narasumber. Narasumber yang diwawancarai pada penelitian ini
adalah guru matematika kelas VIII dan beberapa pihak yang terlibat di
homeschooling yang dijadikan sampel. Format pedoman wawancarayang dibuat
pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel3.2
Pedoman Wawancara
No Daftar pertanyaan
1 Sudah berapa lama anda mengajar di homeschooling?
2 Kurikulum yang digunakan di homeschooling seperti apa?
3 Bahan ajar apa saja yang anda gunakan selama ini ketika mengajar?
4 Metode pembelajaran apa yang sering anda gunakan ketika mengajar?
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5 Apakah ada peraturan dari homeschooling tempat anda mengajar
tentang metode pembelajaran yang harus anda pakai ketika mengajar?
6 Alokasi untuk pelajaran matematika di komunitas berapa jam pelajaran
setiap minggunya?
7 Bagaimana kemampuan matematis rata-rata siswa kelas VIII menurut
anda?
8 Apakah anda harus menjelaskan berulang-ulang ketika menjelaskan
suatu materi?
9 Apakah siswa terlihat antusias saat pembelajaran matematika?
10 Bagaimana rata-rata nilai matematika siswa kelas VIII?
11 Berapa KKM pelajaran matematika yang diberlakukan di
homeschooling ini?
12 Jika nilai siswa tidak mencapai KKM, apa konsekuensi yang harus
diterima siswa tersebut?
4. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang keaktifan
siswa selama proses pembelajaran matematikadi
homeschoolingberlangsung.Lembar observasi ini diisi oleh observer yaitu peneliti
sendiri.
Bentuk lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut.
Tabel3.3
Lembar Observasi Siswa
Hari/tanggal :
No Hal yang Diamati Skor Nomor siswa
1 Bertanya kepada guru 3. bertanya dengan aktif kepada
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Kurang aktif dalam bertanya
kepada guru
1. Tidak mengajukan pertanyaan
2 Mengajukan
ide/pendapat
3. Aktif mengajukan
ide/pendapat
2. Kurang aktif mengajukan
ide/pendapat
1. Tidak mengajukan
ide/pendapat
3 Menjawab pertanyaan
guru
3. Mampu memberikan jawaban
dengan tepat sesuai pertanyaan
guru
2. Mampu memberikan jawaban
namun belum tepat
1. tidak menjawab pertanyaan
guru
4 Mendengarkan
penjelasan/informasi
3. mendengarkan dengan tenang
penjelasan/informasi
2. mendengarkan namun kurang
tenang
1. tidak mendengarkan
penjelasan/informasi atau
melakukan aktivitas di luar
kegiatan pembelajaran
5 Mencatat materi
pelajaran
3. mencatat seluruh yang harus
dicatat
2. mencatat sebagian materi
1. tidak mencatat materi
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, khususnya instrumen tes,
Sebelum digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi soal tes yang
di dalamnya mencakup nomor soal, soal, dan indikator kemampuan pemahaman.
Berdasarkan kisi-kisi tersebut, kemudian dikembangkan ke dalam butir-butir
pertanyaan. Berikut ini adalah pemetaan instrumen dalam penelitian ini:
Tabel3.4
Pemetaan Instrumen Tes
Berdasarkan Indikator Kemampuan Pemahaman
No. Indikator Pemahaman Nomor Soal Skor
1. Interpretasi (interpreting) 1 10
2 Mencontohkan (exemplifying) 2 10
3 Mengklasifikasikan (classifying) 3 10
4 Menggeneralisasikan (summarizing) 5 10
5 Inferensi (inferring) 4 10
6 Membandingkan (comparing) 6 10
7 Menjelaskan (explaining) 7 10
Jumlah 7 soal 70
Instrumen tes yang telah disusun disesuaikan dengan indikator
kemampuan pemahaman. Setelah itu, instrumen diujicobakan untuk mendapatkan
instrumen tes yang baik. Berdasarkan perhitungan menggunakan software anates
4.0, darihasil uji coba instrumen yang telah dilakukan diperoleh data sebagai
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Koefisien reliabilitas instrumen tersebut adalah 0,78, artinya reliabilitas
instrumen tersebut tergolong tinggi.
Untuk hasil perhitungan analisis validitas, daya pembeda dan indeks
[image:27.595.93.532.422.616.2]kesukaran, akan disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 3.5
Hasil Analisis Uji Validitas, Daya Pembeda, dan Indeks Kesukaran Instrumen
Nomor
Soal Korelasi Tafsiran
Daya
Pembeda Tafsiran
Indeks
Kesukaran Tafsiran
1 0,72 baik 0,57 baik 0,50 sedang
2 0,76 baik 0,69 baik 0,53 sedang
3 0,65 cukup 0,56 baik 0,72 mudah
4 0,57 cukup 0,23 cukup 0,14 Sangat sukar
5 0,56 cukup 0,16 Jelek 0,09 Sangat sukar
6 0,60 cukup 0,49 Baik 0,36 sedang
7 0,78 baik 0,45 Baik 0,25 Sukar
Berdasarkan hasil analisis data hasil uji coba instrumen tes tersebut
peneliti mendiskusikan lagi dengan pembimbing. Kemudiam diambil keputusan
untuk memperbaiki soal nomor 4 dan 5. Untuk soal nomor empat diperbaiki
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
disederhanakan. Untuk soal nomor lima, soal diganti secara total. Untuk soal-soal
yang lain tetap dipertahankan seperti sebelumnya.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
adalahobservasi dan wawancara. Observasi adalahkegiatan yang meliputi
pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat
indera yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap
(Arikunto, 2001 hlm199). Pada penelitian ini, observasi ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana proses pembelajaran matematika di homeschooling dan
untuk mengetahui bagaimana sikap siswa saat proses pembelajaran matematika
berlangsung.
Wawancara (interview) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 2001
hlm.198). Wawancara dilakukan kepada guru matematika kelas VIII dan beberapa
pihak homeschooling untuk mengetahui bagaimana pola penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran di homeschooling, dan gambaran awal mengenai
kondisi dan kemampuan pemahaman siswa homeschooling.
H. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi data yang diperoleh dari
hasil tes, angket, observasi, dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis untuk menjawab hipotesis yang diajukan.Teknik analisis data kualitatif
bersamaan dengan pengumpulan data tekniknya menggunakan first order
understanding (meminta peneliti untuk menanyakan kepada pihak yang diteliti
guna mendapatkan penjelasan yang benar) dan second order
understanding (peneliti memberikan penjelasan dan interpretasi terhadap pihak
yang diteliti sampai memperoleh suatu makna yang baru dan benar) (Subadi,
dalam Utami : 2012).
1. Data Hasil Tes Kemampuan Pemahaman
Data yang diperoleh dari hasil tes kemampuan pemahaman konsep
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.0 dan SPSS 18.0 for windows. Setelah melakukan penyekoran berdasarkan
pedoman penyekoran yang telah dibuat sebelumnya, dilakukan uji normalitas
terhadap skor yang diperoleh untuk mempertimbangkan jenis statistik yang akan
digunakan dalam pengolahan data selanjutnya, kemudian skor diubah ke dalam
skala 100 untuk selanjutnya dikelompokkan ke dalam kelompok tinggi, sedang,
dan rendah. Pengelompokkan ini didasarkan pada kriteria pengelompokkan yang
dikemukakan oleh Arikunto (2006), yaitu:
Skor < 60 : rendah
60 ≤ skor < 75 : sedang
75 ≤ skor 100 : tinggi
Catatan : skor dalam skala 0 – 100.
Setelah mengelompokkan siswa ke dalam kelompok tinggi, sedang, dan
rendah, dilakukan analisis terhadap hubungan antara tingkat kemampuan
pemahaman siswa dengankeaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika
di homeschooling dan partisipasi orangtuanya dalam pembelajaran matematika di
rumah. Data tentang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika di
homeschooling diperoleh melalui lembar observasi dan data mengenai partisipasi
orangtuadiperoleh melaluiangket. Analisis hubungan antara keaktifan siswa dan
partisipasi orangtuadengan kemampuan pemahaman siswa ini dilakukan
menggunakan teknik statistika non-parametrik koefisien kontingensi.
Nilai koefisien kontingensi (C) dapat dicari dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
�= �
2
�+�2 � �
2 = ( − )
2
Keterangan:
N : banyak subjek
: frekuensi
: frekuensi harapan
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu � ��� = −
1
Dimana m adalah banyak kategori yang paling kecil di antara kedua faktor
yang diketahui. Jadi, dapat dilihat bahwa nilai maksimum C bergantung pada
banyak ketegori faktor (Sudjana, 1988 hlm.192). Kriteria penarikan kesimpulan
kuat atau lemahnya hubungan antar faktor yang diungkapkan oleh Supranto (2008
hlm.178) adalah jika nilai perbandingan C hitung dengan C maksimum yang
diperoleh kurang dari 0,50, maka hubungannya lemah, jika terletak antara 0,50 –
0,75, maka hubungannya cukup kuat, antara 0,75 – 0,90, maka hubungannya kuat,
antara 0,90 – 1 maka hubungannya sangat kuat.
2. Angket
Data yang diperoleh dari hasil angket dianalisis dan kemudian disajikan
secara naratif. Data yang diperoleh dari angket adalah data tentang latar belakang
siswa, partisipasi orang tua siswa dalam proses pembelajaran matematika di
rumah, dan antusiasme siswa pada pelajaran matematika.
3. Wawancara
Data-data yang diperoleh dari hasil wawancara dicatat atau direkam dalam
bentuk naratif, yaitu uraian data yang diperoleh dari lapangan apa adanya tanpa
adanya komentar peneliti yang berbentuk catatan kecil. Dari catatan deskriptif ini,
kemudian dibuat catatan refleksi yaitu catatan yang berisi komentar, pendapat atau
penafsiran peneliti/ fenomena yang ditemui dilapangan. Kemudian dilakukan
reduksi data yang bertujuan untuk membuang data yang tidak berkaitan dengan
pokok permasalahan. Setelah itu data hasil wawancara disajikan dalam bentuk
teks deskriptif dan dapat ditarik kesimpulan.
4. Observasi
Data yang diperoleh dari hasil observasi dicatat dalam lembar obseravasi
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulanmerupakanuraiantentangjawabanpenulisatasrumusanmasalahdantu
juanpenelitian.Kesimpulan yang
diperolehsetelahmelakukanpenelitiandanmenganalisis data
hasilpenelitianadalahsebagaiberikut.
1. Profilsistempembelajaranmatematika di homeschoolingadalahsebagaiberikut:
a. Kurikulum yang digunakan di homeschoolingadalahKurikulum Tingkat
SatuanPendidikan (KTSP)
sebagaikurikulumpembelajarandenganberbagaimodifikasi agar
sesuaidengankebutuhansiswa-siswanya.
b. Bahan ajar yang digunakanpadapembelajaranmatematika di
homeschoolinghampirsamadengan yang digunakan di sekolah formal.
c. Alokasiwaktumatapelajaranmatematika di
komunitashomeschoolingsangatsedikitjikadibandingkandenganalokasiwaktu yang
ditetapkanpemerintahdalamstandarisi,
tetapikarenaesensidarihomeschoolingkomunitasitusendiriadalahbahwa 50%
tanggungjawabmengajaradapadaorangtuamakakekuranganalokasiwaktutersebutha
rusnyabisaditanganiolehorangtuadengancaramembantuanaknyabelajar di rumah.
d. Penilaianhasilbelajar di homeschoolingdiperolehdarinilaiujiantengah semester
(UTS), ujianakhir semester (UAS), dannilaiharian. Hampirsamaseperti di sekolah
formal.
e. Metodepembelajaran yang digunakan di kedualembagahomeschoolingtersebut,
khususnyapadapelajaranmatematikaseringnyamenggunakanmetodetanya-jawab,
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Kemampuanpemahaman rata-rata siswahomeschooling
padamatapelajaranmatematikaberadapadakategorirendah.
3. Ada hubungan yang
cukupkuatantarakemampuanpemahamandengankeaktifansiswahomeschoolingdala
m proses pembelajaranmatematika di komunitas.
4. Ada
hubunganantarakemampuanpemahamansiswahomeschoolingdenganpartisipasiora
ngtuanyadalammembantusiswaketikabelajar di rumah.
5. Orang tuasiswahomeschooling yang ditelitimemilikilatarbelakang/alasan yang
berbeda-bedamengapamemilihhomeschoolingsebagaijalurpendidikananaknya. Di
antaranyaadalah ; (a) siswamempunyaipekerjaan yang cukupmenyitawaktu,
siswa; (b) siswa yang menolakbersekolah di sekolah formal
karenamerasatidakmampumengikutipelajaran di sekolah formal yang padat; (c)
siswa yang menolakbersekolah di sekolah formal
dikarenakanpernahmengalamitindakkekerasan (bullying) di sekolahnya yang
sebelumnya; (d) siswa yang orang
tuanyaseringberpindah-pindahtempatkarenapekerjaan; (e) siswa yang memilikikebutuhankhusus
(cacatfisik); (f) siswaberkebutuhankhusus (mental) yang pernahbersekolah di
sekolah formal dankemudianmenolakbelajar di sekolah formal karenaberbagaihal.
B. Saran
Berdasarkankajiandalampenelitianini, penelitimemberikanbeberapa saran,
diantaranya:
1. BagiOrangtua
Homeschoolingdapatdijadikanalternatifpendidikanbagianak yang
menolakbersekolah di sekolah formal karenaberbagaihal,
misalnyapernahmengalamibullying, anak yang mempunyaikegiatan yang
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
homeschoolingjugacukupringansehinggapeluanguntukanakmenjaditertekansangat
sedikit.
Bagi para orangtua yang putra-putrinyasudahbersekolah di homeschooling,
cobalahuntukterlibat/berpartisipasilangsungmembantuanakbelajarsaat di rumah,
karenasedikitnyaalokasiwaktusetiapmatapelajaran di komunitasdanpertemuan
yang tidakintensmenyebabkananakkadanglupakonsepataumateripelajaran yang
dipelajari di komunitas.
2. BagiPenelitiLainnya
Jikapenelitiantentanghomeschoolinginiingindilanjutkan, adabaiknyainstrumentes
yang dipakaidalampenelitiandikembangkansebaik-baiknyadenganmelibatkan para
ahlidansampel yang digunakandalampenelitiandiperluas, agar
hasilpenelitiandapatdianggapberlakuumum.Penelitianinijugadapatdikembangkanl
agidenganmengkajitentangjenishomeschoolinglainnya,
yaituhomeschoolingtunggalataumajemuk, pendekatan-pendekatan yang dipakai di
homeschooling, misalnyaunschool approach yang
sekarangcukupberkembang.Penelitianinijugadapatdikembangkandenganmenelitik
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, S., & Abbas, M. .(2006)The effect of inquiry-based computer simulation with cooperative learning on scientific thinking and conceptual understanding. Malaysian On Line journal of Instructional Technology. 3(2).1-16.
Adilistiono.(2010). Homeschooling
sebagaiAlternatifPendidikan.[Online].Tersedia:
http://www.polines.ac.id/ragam/index_files/jurnalragam/paper_5%20apr_2 010.pdf [4 Januari 2014].
Ali, M. (1985).PenelitianKependidikanProsedurdanStrategi. Bandung: Angkasa.
Anderson, Lorin W. &Krathwohl, David R. (2001).A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing: a Revision of Bloom’s Taxonomy. New York. Longman
Publishing.http://www.kurwongbss.qld.edu.au/thinking/Bloom/blooms.ht m
Arikunto.S. (2001). Dasar-Dasar evaluasi Pendidikan.Jakarta: BumiAksara.
Arikunto.S. (2006). ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik.Jakarta: RinekaCipta.
BNSP. (2006). Draft Final Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan
DirektoratPendidikanKesetaraan, DepartemenPendidikanNasional. (2007). SekolahRumahsebagaiSatuanPendidikanKesetaraan. Jakarta: Depdiknas.
Fahmy, I. (2013). PrestasiBelajarSiswa Homeschooling danSekolah Formal
Jenjang SMP dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
(StudiDeskriptifpada Homeschooling KakSeto Bandung dan SMP Negeri 5 Bandung).Skripsi UPI Bandung.Tidakditerbitkan.
Gardner, H. (1999). The dicipline mind: What all students should understand.New York: Simon & Schuster Inc.
Heinich, R., et al.(2002). Instructional media and technology for learning, 7th edition.New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kesumawati, N. (2008).
PemahamanKonsepMatematikdalamPembelajaranMatematika.[Online].T
ersedia:
http://eprints.uny.ac.id/6928/1/P-18%20Pendidikan(Nila%20K).pdf [25 Maret 2014].
Lembayung, T.
(2010).StudiEvaluasiKemampuanMatematisSiswaBerdasarkanRevisiTaks onomi Bloom Di SekolahMenengahAtasNegeri Se-Kota Bandung.Skripsi UPI Bandung.Tidakditerbitkan.
Longworth, N. (1999). Making lifelong learning work: learning cities for a learning century.London: Kogan page imited.
Maulina D. Kembara, (2007).PanduanLengkap Home Schooling. Bandung: Progressio.
Muhtadi, A. (______). Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah Rumah (Home Schooling) suatu tinjauan teoritis dan praktis. [online]. Tersedia: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132280878/11.%20Pendidikan%20 dan%20pembelajaran%20di%20sekolah%20rumah%20(home%20schooli ng)-tinjauan%20teoritis%20dan%20praktis.pdf [4 Januari 2014].
Mulyadi, S. (2007).Homeschooling KeluargaKakSeto: Mudah, Murah, Meriah, danDirestuiPemerintah. Bandung: Kaifa PT MizanPustaka.
Nasution, S. (2009). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.
National Research Council.(1996). National Science Education Standards.Washington DC: National Academy Press.
NCTM. (2000). Principes and Standards for School Mathematics. [Online]. Tersedia: http://libarary.nu/docs/W7ADMLPQOS/Principes and Standards for School Mathematics. [25 Maret 2014].
Rudner, L. M. (1999). Scholastic Achievement and Demographic Characteristics
of Home School Students in 1998.[Online].Tersedia:
http://epaa.asu.edu/ojs/article/view/543 [4 Januari 2014].
Ruseffendi, E.T. (2005).Dasar-dasarPenelitianPendidikandanBidang Non-Eksaktalainnya.Bandung: Tarsito.
Rusmini. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMA. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Mia Sari Hanty Ritonga, 2014
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiarti, D. (2009). Mengenal Homeschooling sebagai Lembaga Pendidikan
Alternatif. [Online]. Tersedia:
http://www.ejournal-unisma.net/ojs/index.php/edukasi/article/download/455/429 [4 Januari 2014].
Sugiyono.(2001). StatistikNonparametrisuntukPenelitian. Bandung: Alfabeta.
Suherman, E (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA.
Suherman, E.et al. (2003). Common Text Book; Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-FPMIPA.
Sumarmo U. &Anggreini D.
(2013).MeningkatkanKemampuanPemahamandanKomunikasiMatematikSi swa SMK MelaluiPendekatanKontekstualdanStrategi
Formulate-Share-Listen-Create (FSLC).[Online].Tersedia:
http://e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/infinity/article/view/20/19 [25 Maret 2014].
Supranto, J. (2008). Statistik: TeoridanAplikasi. Jakarta: PenerbitErlangga.
Susanto, A. (2011). PerkembanganAnakUsia Dini,
PengantarDalamBerbagaiAspeknya. Jakarta: KencanaPrenada Media Group.
Thoha, M. C. (2001). TeknikEvaluasiPendidikan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.
Tn. (2012).AngketatauKuesioner (Questionaire) . [Online]. Tersedia:
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/11/angket-atau-kuesioner-questionaire.html[25 Juni2014].
Undang-undangRepublik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional.
Utami, B. I. (2012). PolaBelajardalamPemahamanKonsepMatematikapadaSiswa Homeschooling.[Online].Tersedia: