• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA HOMESCHOOLING JENJANG SMP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA : Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas VIII di DuaLembagaHomeschooling.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA HOMESCHOOLING JENJANG SMP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA : Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas VIII di DuaLembagaHomeschooling."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Matematika

Oleh

Mia Sari HantyRitonga 1000639

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Oleh

Mia Sari Hanty Ritonga

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Matematika

© Mia Sari Hanty Ritonga 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

halaman

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian... 7

E. BatasanIstilah ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Homeschooling... 9

B. Faktor yang MempengaruhiPerkembanganKognitif ... 17

C. Kemampuan PemahamanMatematis ... 18

D. Evaluasi... 22

BAB III METODE PENELITIAN A.Jenisdan Metode Penelitian... 25

B.DefinisiOperasional ... 25

C.Populasi Dan Sampel Penelitian ... 26

D.Prosedur Penelitian ... 26

E.InstrumenPenelitian ... 28

F. PengembanganInstrumen ... 34

G.Teknik Pengumpulan Data ... 36

(5)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 40

1. ProfilSekolahSumber Data ... 40

2. Deskripsi Data HasilTesKemampuanPemahaman ... 43

3. Deskripsi Data HasilAngket... 46

4. Deskripsi Data HasilWawancara ... 48

5. Deskripsi Data LembarObservasi ... 49

6. Hubungan Antara Kemampuan Pemahaman Konsep dengan Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran Matematika di Komunitas ... 50

7. Hubungan Antara Kemampuan Pemahaman Konsep dengan Partisipasi Orang tuasiswa dalam Proses Pembelajaran Matematika di Rumah... 53

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55

1. SistemPembelajaranMatematika di Homeschooling ... 55

2. KemampuanPemahamanKonsepSiswaHomeschooling danHubungannyadenganBeberapaFaktor ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67

LAMPIRAN ... 70

(6)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

ABSTRAK

Mia Sari HantyRitonga. (1000639).

DeskripsiKemampuanPemahamanKonsepSiswaHomeschoolingJenjang SMP pada Mata PelajaranMatematika

Penelitian ini mengkaji tentang

tingkatkemampuanpemahamankonsepsiswahomeschoolingpadapelajaranmatemati kadanprofilpembelajaranmatematika di homescooling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuibagaimanaprofilsistempembelajaranmatematika di homeschooling, mengetahui bagaimana gambaran umum kemampuan pemahaman konsep siswahomeschooling, mengetahui apakah ada hubungan antara keaktifan siswa yang mengikuti homeschooling terhadap kemampuan pemahaman konsepnya, dan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kemampuan pemahaman konsep siswa homeschooling dengan keterlibatan/partisipasi orangtuanya dalam pembelajaran matematika di rumah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetodeDeskriptifAnalitik. subjek pada penelitian ini adalah siswakelas VIIIHomeschooling Taman Sekar Bandung danHomeschoolingPrimagamaBandung.Instrumenpenelitian yang digunakan adalah tes kemampuan Pemahamankonsep dan instrumen non tes, yaitu angket dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwatingkatkemampuan

pemahamankonsepsiswaHomeschoolingjenjang SMP

padapelajaranmatematikamasihberadapadakategorirendahdanadahubungan

yangkuatantarakemampuanpemahamankonsepdengankeaktifansiswadanpartisipasi

orang tuasiswadalam proses

pembelajaranmatematika.Sistempembelajaranmatematika di

homeschoolingberbedadengansekolah formal

dalamhalkurikulumdanalokasiwaktu. Bahan ajar, sistempenilaian, danmetodepembelajaran yang digunakan di homeschoolinghampirsamadengan yang ada di sekolah formal.

(7)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

ABSTRACT

Mia Sari Hanty Ritonga (1000639) The Description of Ability to Comprehend the Concept of Mathematics Subject In HomeschoolingJunior High School Level Student.

This research investigates the ability to comprehend the concept of Mathematics in homeschooling students and Mathematics learning profile in homeschooling system. This research is aimed to identify how the profile of mathematics learning

in homeschooling system is, how the general visible image of student’s ability in

comprehending is pictured, the correlation between homeschooling student’s activities and their ability to comprehend the concept, and to identify the

correlation between student’s ability to comprehend the concept and the parents’

participation in the Mathematics learning session at home. Analytical descriptive method is used to the subject which is the eighth grade of Taman Sekar Bandung Homeschooling and Primagama Bandung Homeschooling. The research instruments are concept understanding ability test and also non-test instrument such as questionnaire and observation sheets. The research findings show that the ability to comprehend the concept of homeschooling students in junior high school level is still in the beginner level and there is a correlation between the ability to comprehend the concept and student’s activity and parents’ participation in Mathematics learning process. The Mathematics learning system in homeschooling is different with common formal school in terms of curriculum and time allotment; but learning materials, assessment method, and learning method that are used in homeschooling are relatively same with the one which is currently used in the formal school.

(8)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Memperoleh pendidikan yang layak adalah hak setiap warga negara

Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 (UUD ‟45)

pasal 31 ayat 1 “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan” dan ayat 2 “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib

membiayainya”.

Semakin baik tingkat pendidikan suatu negara maka semakin baik pula tingkat

kesuksesan dan taraf hidup warga negaranya, karena dengan meningkatnya kualitas

pendidikan maka kualitas sumber daya manusia akan meningkat. Oleh karena itu

pemerintah selaku penyelenggara pendidikan mewajibkan mata pelajaran matematika

di setiap jenjang pendidikan, dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, hal ini

dikarenakan metematika merupakan suatu ilmu yang sangat berkaitan dan penting

bagi kelancaran pembelajaran mata pelajaran yang lainnya. Tak terkecuali di

lembaga-lembaga pendidikan non-formal, seperti sekolah alam, homeschooling, dan

berbagai lembaga-lembaga pendidikan non-formal lainnya, matematika tetap

diajarkan sebagai salah satu pelajaran pokok. Walaupun kebanyakan lembaga

pendidikan non-formal memiliki kurikulum yang berbeda dari sekolah formal yang

kurikulumnya diseragamkan oleh pemerintah, tetapi tujuan pembelajaran

matematikanya tetap sama, salah satunya adalah memahami konsep matematika.

Pemahaman konsep merupakan aspek yang sangat penting dalam prinsip

pembelajaran matematika (NCTM, 2000). Kemampuan pemahaman konsep menjadi

prasyarat untuk memiliki kemampuan-kemampuan matematis lainnya. Implikasi dari

tujuan pembelajaran matematika tersebut adalah bahwa peserta didik memahami

(9)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memecahkan persoalan dalam matematika, maupun pelajaran lain serta dalam

kehidupan sehari-hari.Beberapa teori yang melandasi pentingnya pemahaman

(understanding) antara lain adalah: (1) Konsepsi belajar mengacu pada pandangan

konstruktivis, bahwa understanding construction menjadi lebih penting dibandingkan

dengan memorizing fact (Abdullah & Abbas, 2006); (2) “Rote learning leads to inert

knowledge -we know something but never apply it to real life” (Heinich, et al., 2002).

(3) Salah satu tujuan pendidikan adalah memfasilitasi peserta didik to

achieveunderstanding yang dapat diungkapkan secara verbal, numerikal, kerangka

pikir positivistik, kerangka pikir kehidupan berkelompok, dan kerangka kontemplasi

spiritual (Gardner, 1999). (4) Understanding is knowledge in thoughtful action

(Perkin & Unger, 1999 hlm.95). (5) Pemahaman adalah suatu proses mental

terjadinya adaptasi dan transformasi ilmu pengetahuan (Gardner, 1999). (6)

Pemahaman merupakan landasan bagi peserta didik untuk membangun insight dan

wisdom (Longworth, 1999 hlm.91).

Pembelajaran matematika di sekolah-sekolah pada umumnya kurang

mengajarkan siswa memahami suatu materi, siswa hanya diarahkan cara menghafal

rumus-rumus yang terlihat begitu abstrak, seperti tidak ada hubungan antara satu

konsep dengan konsep lain. Jika hal ini terus dibiarkan, siswa akan menjadi malas

dan tujuan sebenarnya belajar matematika tidak tercapai secara optimal. Banyak

siswa yang mendapatkan nilai matematika yang relatif tinggi, tetapi kurang mampu

menerapkan hasil yang diperolehnya baik berupa keterampilan, sikap serta

pengetahuan dalam situasi tertentu terutama dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga,

apabila siswa dihadapkan pada soal-soal non-rutin atau yang memerlukan sedikit

modifikasi siswa kebanyakan mengalami kesulitan bahkan tidak bisa

menyelesaikannya.

Pemahaman konsep matematika akan semakin sulit dicapai siswa jika siswa

(10)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekolah yang kebanyakan hanya memberikan cara-cara praktis dalam mengerjakan

soal. Ironisnya, hal seperti itulah yang banyak terjadi sekarang.

Tidak semua siswa mengalami perkembangan optimal di sekolah. Banyak

siswa di sekolah mengalami kegagalan. Meraka gagal mengembangkan kemampuan

mereka untuk belajar, memahami, serta menciptakan, yang sudah dikaruniakan

kepada mereka sejak lahir, yang sebenarnya sudah sangat baik mereka kembangkan

dalam tahun-tahun pertama kehidupan mereka (John Holt, 2010). Kegagalan ini dapat

dilihat dari hasil belajar siswa yang berupa afektif, kognitif, dan psikomotoriknya.

John Holt dalam bukunya, mengapa siswa gagal?, menyatakan bahwa kegagalan

siswa dapat disebabkan oleh tiga hal, yaitu rasa takut, bosan, dan bingung. Mereka

takut mengecewakan banyak orang dewasa yang cemas di sekitar mereka, bosan

karena banyak dari hal-hal yang mereka terima di sekolah bersifat sepele dan kurang

bermakna, serta bingung karena apa yang dikatakan kepada mereka hampir tidak

memiliki hubungan apa-apa dengan apa yang sungguh-sungguh mereka ketahui.

Kegagalan sekolah dalam membentuk manusia seutuhnya sesuai dengan

potensi dan bakat, mendorong orang tua untuk kembali ikut serta dalam pendidikan

dengan mengingat bahwa mendidik anak merupakan tanggung jawab dari orang tua.

Kerjasama antar kedua pihak yaitu sekolah dan orang tua dapat diciptakan untuk

saling menutupi keterbatasan dalam berbagai hal tersebut. Namun, beberapa keluarga

memutuskan untuk lebih fokus pada pendidikan dengan cara mengambil sepenuhnya

tanggung jawab mendidik anak sampai anak masuk ke perguruan tinggi.

Adapun alasan orangtua ketika memutuskan menyekolahkan anak di rumah

tidak hanya karena keterbatasan akademik dalam pendidikan formal saja, mungkin

juga adanya masalah lingkungan sosial di sekolah yang tidak selamanya positif, anak

memerlukan perhatian khusus (anak cacat/abnormal), jarak sekolah dan rumah yang

terlalu jauh dan lain sebagainya. Alasan-alasan ini kemudian mencetuskan adanya

(11)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Orang tua yang ragu-ragu terhadap kualitas pendidikan formal yang ada

sah-sah saja jika ingin mendidik anaknya di rumah, tetapi materi yang diajarkan harus

sesuai dengan standar yang berlaku. Karena itulah diperlukan adanya homeschooling.

Homeschooling sebagai alternatif pendidikan kekinian semakin banyak

ditemukan. Menurut perkiraan saat ini, ada sekitar 700.000 sampai 1.200.000 siswa

yang terdaftar mengikuti homeschooling di Amerika Serikat. Lebih lanjut, menurut

berbagai akun, gerakan homeschooling ini telah berkembang terus selama beberapa

tahun terakhir(Rudner, 1999). Namun, ada sangat sedikit literatur ilmiah mengenai

populasi siswa homeschooling atau bahkan sampel besar siswa homeschooling.

Menurut Mulyadi (2007), di Indonesia sendiri istilah homeschooling masih

relatif baru. Tetapi, jika dilihat dari konsepnya homeschooling sebagai sekolah rumah

bukanlah hal baru di Indonesia, sejak dulu sudah banyak berdiri lembaga-lembaga

pendidikan seperti pesantren dan sejenisnya yang menerapkan konsep

homeschooling. Menurut beberapa literatur sejarah, tokoh-tokoh pendidikan seperti

Ki Hajar Dewantara juga menerapkan konsep sekolah rumah (homeschooling) yang

pada saat itu dikenal sebagai belajar otodidak.Menurut data yang dihimpun oleh

Direktorat Pendidikan Kesetaraan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Fahmy,

2013),ada sekitar 1.000 – 1.500 siswa homeschooling. Di Jakarta ada sekitar 600

peserta homeschooling. Sebanyak 83,3% atau sekitar 500 orang mengikuti

homeschoolingmajemuk dan komunitas, sedangkan sebanyak 16,7% atau sekitar 100

orang mengikuti homeschooling tunggal.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di homeschooling yang akan

dijadikan tempat penelitian, diperoleh gambaran tentang sistem pembelajaran di

homeschooling, yang cukup berbeda dengan sistem pembelajaran yang sering dilihat

di sekolah-sekolah formal. Lingkungan belajar yang seperti di rumah dan tidak

banyaknya aturan membuat siswa merasa senang ketika belajar.

Penelitian tentang homeschoolingdi Indonesia masih relatif sedikit sehingga

(12)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jumlah homeschooling di Indonesia yang tidak banyak dan relatif masih baru.

Padahal sekarang cukup banyak orangtua, terutama di kota-kota besar, yang

“melirik”homeschooling untuk dijadikan jalur pendidikan bagi putra-putrinya yang memiliki masalah ketika belajar di sekolah formal. Maka dari itu peneliti tertarik

untuk memperoleh informasi mengenai gambaran umum tentangprofil dan sistem

pembelajaran khususnya pembelajaran matematika di homeschooling. Setelah

mengetahui sistem pembelajaran matematika di homeschooling ada baiknya

dilakukan pula evaluasiuntuk mengetahui tingkat kemampuan pemahaman konsep

siswa-siswa homeschooling pada pelajaran matematika. Evaluasi dalam kegiatan

pembelajaran dapat memberikan informasi mengenai kekurangan dan kelebihan

proses pembelajaran, kemampuan siswa, kualitas guru dalam mengajar, dan

sebagainya (Lembayung, 2010 hlm.5).

Evaluasi yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan untuk memperoleh

informasi mengenai gambaran tentang kemampuan pemahaman konsep siswa

homeschoolingpada pelajaran matematika serta hubungannya dengan berbagai faktor

yang diduga cukup berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep siswa

homeschooling. Setelah dilakukan evaluasi terhadap kemampuan pemahaman konsep

siswa homeschooling diharapkan semua pihak yang terkait dalam pembelajaran di

homeschooling, termasuk orangtua siswa, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran,

khususnya, dalam hal ini, pembelajaran matematika.

Berdasarkan uraian latar belakang yang dipaparkan di atas peneliti memilih

judul penelitian Deskripsi Kemampuan Pemahaman KonsepSiswa Homeschooling

Jenjang SMP pada Mata Pelajaran Matematika.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diungkapkan di atas didapatkan

(13)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana profil sistem pembelajaran matematika di homeschooling yang

ditinjau dari aspek:

a) Kurikulum

b) Bahan ajar

c) Waktu

d) Sistem penilaian

e) Metode pembelajaran

2. Bagaimana gambaran kemampuan pemahaman konsep siswayang mengikuti

homeschoolingdalam pelajaran matematika?

3. Adakah hubungan antara keaktifan tiap siswa pada pembelajaran matematika di

homeschooling dengan kemampuan pemahaman konsepnya?

4. Adakah hubungan antara kemampuan pemahaman konsep siswa homeschooling

dengan keterlibatan/partisiapasi orangtuanya dalam pembelajaran matematika di

rumah?

5. Bagaimana latar belakang siswa yang memilih bersekolah di homechooling?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang penulis kemukakan, tujuan penelitian

ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana profil sistem pembelajaranmatematika di

homeschooling yang ditinjau dari:

a) Kurikulum

b) Bahan ajar

c) Waktu

d) Sistem penilaian

e) Metode pembelajaran

2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran kemampuan pemahaman konsep siswa

(14)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara keaktifan tiap siswa pada

pembelajaran matematika di homeschooling dengan kemampuan pemahaman

konsepnya

4. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kemampuan pemahaman

konsep siswa homeschooling dengan keterlibatan/partisipasi orangtuanya dalam

pembelajaran matematika di rumah

5. Untuk mengetahui seperti apa latar belakang siswa yang memilih bersekolah di

homeschooling.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa kalangan

berikut ini:

1. Bagi para orangtua

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan informasi atau sebagai bahan rujukan

untuk mempertimbangkan pemilihan jalur pendidikan anak.

2. Bagi pihak homeschooling

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi untuk mengetahui

sejauh mana kemampuan pemahaman matematis siswa-siswa

homeschoolingsehingga pihak homeschooling dapat membuat kebijakan terkait

penanganan siswa berdasarkan tingkat kemampuan pemahaman matematisnya.

3. Bagi Peneliti lain

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk

melakukan penelitian lain tentang homeschooling.

E. Batasan Istilah

Agar pada kajian dalam penelitianini tidak terjadi kesalahpahaman, kerancuan

makna, atau perbedaan persepsi, Berikut ini dijelaskan beberapa istilah yang

digunakan dalam penelitian ini. Istilah-istilah tersebut adalah :

1. Homeschooling yang dimaksud dalam penelitian ini adalah homeschooling

(15)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

majemuk yang menyusun dan menetukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok

(olahraga, musik/seni, dan bahasa), sarana/prasarana, dan jadwal

pembelajaran.Komitmenpenyelenggaraan antara orangtua dan komunitasnya

kurang lebih 50 : 50, artinya pelaksanaan pembelajaran setengahnya ditangani

langsung oleh orangtua berdasarkan modul/arahan yang diberikan oleh

lembaga/komunitas dan setengahnya ditangani oleh komunitas.

2. Kemampuan pemahaman konsep matematis adalah kemampuan untuk

membangun makna berdasarkan tujuan pembelajaran, mencakup, komunikasi

oral, tulisan dan grafis.

3. Latar belakang yang dimaksud pada penelitian ini adalah latar belakang atau

alasan-alasanmengapa orang tua siswa memilih homeschooling sebagai jalur

(16)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentangprofil sistem

pembelajaran matematika di homeschooling secara umum dan untuk mengetahui

gambaran umum tingkatkemampuan pemahaman matematis siswa yang

bersekolah di homeschooling.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif

analitik. Menurut Nasution (2009) penelitian kualitatif pada hakekatnya adalah

mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka,

berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya.

Ruseffendi (2005, hlm.33) mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif adalah

penelitian yang menggunakan observasi, wawancara, atau angket mengenai

keadaan sekarang ini, mengenai subyek yang sedang kita teliti. Sedangkan

menurut Hadjar (Lembayung, 2010) metode deskriptif analitik adalah metode

penelitian yang memusatkan perhatiannya pada fenomena yang sedang terjadi

pada saat penelitian dilakukan, dimana penelitian ini berusaha untuk membuat

deskripsi fenomena yang diselidiki dengan cara melukiskan fakta atau fenomena

tersebut secara cermat. Metode penelitian deskriptif, menurut Ali (1985)

digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang

sedang dihadapi pada situasi sekarang yang dilakukan dengan menempuh

langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan analisis/pengolahan data,

membuat kesimpulan dan laporan, dengan tujuan utama untuk membuat

penggambaran tentang suatu keadaan secara obyektif dalam suatu deskripsi

situasi.

(17)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menghindari kerancuan dan kesalah pahaman dalam penelitian ini,

akan dijelaskan beberapa istilah yang ada dalam penelitian ini, di antaranya

adalah:

1. Homeschooling atau sekolah rumah adalah proses layanan pendidikan yang

secara sadar, teratur, dan terarah dilakukan oleh orangtua/keluarga di rumah

atau tempat-tempat lain dimana proses belajar mengajar dapat berlangsung

dalam suasana yang kondusif dengan tujuan agar setiap potensi anak yang

unik dapat berkembang secara maksimal, dari tiga jenis homeschooling yang

ada, yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah jenis homeschooling

komunitas.Homeschooling komunitas adalah gabungan beberapa

homeschooling majemuk yang menyusun dan menetukan silabus, bahan ajar,

kegiatan pokok (olahraga, musik/seni, dan bahasa), sarana/prasarana, dan

jadwal pembelajaran.

2. Kemampuan pemahaman konsep adalah kemampuan untuk membangun

makna berdasarkan tujuan pembelajaran, mencakup, komunikasi oral, tulisan,

dan grafis dalam mata pelajaran matematika.

3. Latar belakang yang dimaksud pada penelitian ini adalah alasan-alasan

mengapa orang tua siswa memilih homeschooling sebagai jalur pendidikan

bagi putra-putrinya.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti homeschooling

jenjang SMP kelas VIII di Kota Bandung. Dari populasi tersebut diambil

siswa-siswa dua homeschoolingberbeda yang akan menjadi sampel penelitian ini. Siswa

yang akan menjadi sampel pada penelitian ini berasal dari Homeschooling Taman

Sekar Bandung dan Homeschooling Primagama.

Pemilihan sampel penelitian ini dilakukan secara acak, menurut sumber

yang peneliti dapatkan ada limahomeschooling komunitas di kota bandung yang

terdaftar. Awalnya peneliti ingin meneliti siswa di kelimahomeschooling tersebut,

tetapi karena berbagai pertimbangan akhirnya dipilih dua homeschooling saja

(18)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu

sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Mengajukan judul penelitian yang akan dilaksanakan

b. Membuat proposal penelitian

c. Konsultasi dengan pembimbing selama pembuatan proposal

d. Melakukan telaah literatur

e. Melakukan perizinan tempat untuk penelitian

f. Menentukan populasi dan memilih sampel

g. Menyusun instrumen penelitian

h. Melakukan uji coba instrumen yang akan digunakan untuk mengetahui

kualitasnya

i. Menghitung kualitas/kriteria instrumen

j. Merivisi instrumen jika terdapat kekurangan

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini, hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Melakukan observasi terhadap pembelajaran matematika yang berlangsung di

homeschooling.

b. Memberikan tes kemampuan pemahaman konsep matematis kepada siswa

homeschooling.

c. Memberikan angket kepada orang tua siswa dengan tujuan untuk lebih

mengetahui bagaimana latar belakang siswa, cara belajar siswa di rumah, dan

alasan-alasan memilih homeschooling sebagai jalur pendidikan bagi anaknya.

d. Melakukan wawancara dengan guru bidang studi matematika kelas VIII di

homeschooling yang akan diteliti untuk mengetahui bagaimana proses

pembelajaran pada mata pelajaran matematika dilakukan.

(19)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahap ini dilakukan pengolahan data-data yang telah diperoleh dari

penelitian yang telah dilakukan, melakukan pengkajian dan analisis terhadap

penemuan-penemuan dalam penelitian. Selanjutnya membuat kesimpulan

berdasarkan data yang diperoleh dan menyusun laporan penelitian.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan pemahaman

matematis siswa homeschooling dan pengaruh latar belakang siswa

homeschooling tersebut dengan kemampuan pemahaman matematisnya, sehingga

untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap mengenai hal-hal yang ingin

dikaji dalam penelitian ini maka dibuatlah seperangkat instrumen. Adapun

instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tes Kemampuan Pemahaman

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini merupakan soal-soal

tipe subjektif berbentuk uraian. Melalui tes uraian, proses atau langkah-langkah

penyelesaian yang dilakukan dan ketelitian siswa dalam menjawab dapat teramati,

seperti yang diungkapkan oleh Suherman (2003 hlm.23) bahwa:

Penyajiansoal tipe subjektif dalam bentuk uraian mempunyai kelebihan di antaranya, yaitu (1) hasil evaluasi lebih dapat mencerminkan kemampuan siswa sebenarnya, (2) proses pengerjaan tes akan menimbulkan kreativitas dan aktivitas positif siswa, karena tes tersebut menuntut siswa agar berpikir secara sistematik, menyampaikan pendapat dan argumentasi, mengaitkan fakta-fakta yang relevan.

Sebelum instrumen kemampuan pemahaman konsep matematis ini

digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi soal tes yang di

dalamnya mencakup nomor soal, soal, dan indikator kemampuan pemahaman

konsep matematis kemudian dilakukan ujicoba kepada siswa SMP formal yang

telah mempelajari materikubus dan balok. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran soal tes tersebut.

2. Angket

Angket atau kuisioner adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan

(20)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengawasan peneliti (Nasution, 2009). Angket pada umumnya meminta

keterangan tentang fakta yang diketahui oleh responden atau juga mengenai

pendapat atau sikap. Penggunaan angket pada penelitian ini adalah untuk

mengetahui latar belakang siswa tersebut memilih bersekolah di homeschooling,

cara belajar siswa di rumah, dan antusiasme siswa terhadap matematika. Jenis

angket yang digunakan pada penelitian ini adalah angket kombinasi terbuka dan

tertutup, yaitu angket di mana dalam daftar pertanyaan, selain menentukan atau

memberikan alternatif jawaban juga memberi keleluasan kepada responden untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan (Tn, 2012). Pembuatan angket ini misalnya

dimulai dengan membuat angket tertutup dengan mengemukakan sejumlah

alternatif jawaban, setelah itu masih diberi kebebasan untuk memberi jawaban

tambahan. Bentuk angket yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Nama :

Pekerjaan :

Pendidikan terakhir : Orang tua dari : Petunjuk :

Cermati setiap pernyataan yang disajikan kemudian isikan tanda cek (√)

pada kolom ya atau tidak kemudian sertakan alasan/keterangan tentang pilihan

anda di kolom yang telah disediakan.

Contoh : untuk pernyataan (1) misal anda memilih ya, maka sebutkan pekerjaan

anak anda di kolom keterangan

Tabel3.1

Daftar Pertanyaan Angket

No. Pernyataan Ya Tidak Alasan/ Keterangan

1. Saya memilih homeschooling

sebagai jalur pendidikan anak

saya karena anak saya bekerja

(misal: model, artis, dll)

(21)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai jalur pendidikan anak

saya karena anak saya menolak

belajar di sekolah formal

3. Sayamemilih homeschooling

sebagai jalur pendidikan anak

saya karena saya tidak percaya

dengan sistem pendidikan di

sekolah formal

4. Sayamemilih homeschooling

sebagai jalur pendidikan anak

saya karena saya menganggap

orang tua adalah pihak yang

paling bertanggung jawab

terhadap pendidikan seorang

anak

5. Saya memilih homescooling

sebagai jalur pendidikan anak

saya karena pekerjaan saya

mengharuskan saya berpindah

tempat secara berkala

6. Saya memilih homeschooling

sebagai jalur pendidikan anak

saya karena anak saya

memerlukan perlakuan khusus

yang tidak mungkin ia dapatkan

di sekolah formal

7. Anak saya mengikuti

homeschooling semenjak SD

8. Saya berminat memasukkan

(22)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9. Selain homeschooling, anak

saya juga mengikuti bimbingan

belajar

10. Selain homeschooling, anak

saya juga mengikuti les privat di

rumah

11. Sayaberusaha ikut serta

membantu anak saya belajar di

rumah dengan modul yang

diberikan pihak homeschooling

12. Modul yang diberikan pihak

homeschooling mudah dipahami

dan sangat membantu bagi anak

saya maupun saya

13. Anak saya sangat antusias

ketika belajar matematika

14. Anak saya merasa kesulitan

ketika belajar matematika

15. Anak saya sering bertanya

kepada saya tentang

permasalahan yang ia hadapi

ketika mempelajari matematika

di rumah

16. Saya berusaha membantu anak

saya ketika ia kesulitan

mempelajari matematika

3. Pedoman Wawancara

Wawancara atau interview merupakan salah satu teknik pengumpul data

(23)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun tidak langsung dengan sumber data (Ali, 1985). Wawancara langsung

dilakukan dengan orang yang menjadi sumber data dan dilakukan tanpa perantara,

sedangkan wawancara tidak langsung dilakukan dengan orang-orang yang berada

di sekitar sumber data.

Agar wawancara berjalan sefektif mungkin, hendaknya dilakukan

penyusunan daftar pertanyaan yang lebih dikenal dengan pedoman wawancara.

Pedoman wawancara berisi pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan sesuai

dengan masalah yang akan diteliti. Langkah-langkah penyusunan pedoman

wawancara menurut Ali dalam buku penelitian kependidikan prosedur dan strategi

diantaranya adalah :

a. Membuat lay-out pedoman wawancara

b. Memilih pertanyaan yang relevan

c. Mencobakan (try-out)

d. Membuat pedoman wawancara yang siap digunakan

Wawancara pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

pola penyelenggaraan pendidikan di homeschooling, yang meliputi kurikulum,

waktu, metode pembelajaran, dan bahan ajar dan juga untuk mengetahui sikap

siswa pada saat pelajaran matematika, kemampuan matematis para siswa secara

umum menurut narasumber. Narasumber yang diwawancarai pada penelitian ini

adalah guru matematika kelas VIII dan beberapa pihak yang terlibat di

homeschooling yang dijadikan sampel. Format pedoman wawancarayang dibuat

pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel3.2

Pedoman Wawancara

No Daftar pertanyaan

1 Sudah berapa lama anda mengajar di homeschooling?

2 Kurikulum yang digunakan di homeschooling seperti apa?

3 Bahan ajar apa saja yang anda gunakan selama ini ketika mengajar?

4 Metode pembelajaran apa yang sering anda gunakan ketika mengajar?

(24)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5 Apakah ada peraturan dari homeschooling tempat anda mengajar

tentang metode pembelajaran yang harus anda pakai ketika mengajar?

6 Alokasi untuk pelajaran matematika di komunitas berapa jam pelajaran

setiap minggunya?

7 Bagaimana kemampuan matematis rata-rata siswa kelas VIII menurut

anda?

8 Apakah anda harus menjelaskan berulang-ulang ketika menjelaskan

suatu materi?

9 Apakah siswa terlihat antusias saat pembelajaran matematika?

10 Bagaimana rata-rata nilai matematika siswa kelas VIII?

11 Berapa KKM pelajaran matematika yang diberlakukan di

homeschooling ini?

12 Jika nilai siswa tidak mencapai KKM, apa konsekuensi yang harus

diterima siswa tersebut?

4. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang keaktifan

siswa selama proses pembelajaran matematikadi

homeschoolingberlangsung.Lembar observasi ini diisi oleh observer yaitu peneliti

sendiri.

Bentuk lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut.

Tabel3.3

Lembar Observasi Siswa

Hari/tanggal :

No Hal yang Diamati Skor Nomor siswa

1 Bertanya kepada guru 3. bertanya dengan aktif kepada

(25)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kurang aktif dalam bertanya

kepada guru

1. Tidak mengajukan pertanyaan

2 Mengajukan

ide/pendapat

3. Aktif mengajukan

ide/pendapat

2. Kurang aktif mengajukan

ide/pendapat

1. Tidak mengajukan

ide/pendapat

3 Menjawab pertanyaan

guru

3. Mampu memberikan jawaban

dengan tepat sesuai pertanyaan

guru

2. Mampu memberikan jawaban

namun belum tepat

1. tidak menjawab pertanyaan

guru

4 Mendengarkan

penjelasan/informasi

3. mendengarkan dengan tenang

penjelasan/informasi

2. mendengarkan namun kurang

tenang

1. tidak mendengarkan

penjelasan/informasi atau

melakukan aktivitas di luar

kegiatan pembelajaran

5 Mencatat materi

pelajaran

3. mencatat seluruh yang harus

dicatat

2. mencatat sebagian materi

1. tidak mencatat materi

(26)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, khususnya instrumen tes,

Sebelum digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi soal tes yang

di dalamnya mencakup nomor soal, soal, dan indikator kemampuan pemahaman.

Berdasarkan kisi-kisi tersebut, kemudian dikembangkan ke dalam butir-butir

pertanyaan. Berikut ini adalah pemetaan instrumen dalam penelitian ini:

Tabel3.4

Pemetaan Instrumen Tes

Berdasarkan Indikator Kemampuan Pemahaman

No. Indikator Pemahaman Nomor Soal Skor

1. Interpretasi (interpreting) 1 10

2 Mencontohkan (exemplifying) 2 10

3 Mengklasifikasikan (classifying) 3 10

4 Menggeneralisasikan (summarizing) 5 10

5 Inferensi (inferring) 4 10

6 Membandingkan (comparing) 6 10

7 Menjelaskan (explaining) 7 10

Jumlah 7 soal 70

Instrumen tes yang telah disusun disesuaikan dengan indikator

kemampuan pemahaman. Setelah itu, instrumen diujicobakan untuk mendapatkan

instrumen tes yang baik. Berdasarkan perhitungan menggunakan software anates

4.0, darihasil uji coba instrumen yang telah dilakukan diperoleh data sebagai

(27)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Koefisien reliabilitas instrumen tersebut adalah 0,78, artinya reliabilitas

instrumen tersebut tergolong tinggi.

Untuk hasil perhitungan analisis validitas, daya pembeda dan indeks

[image:27.595.93.532.422.616.2]

kesukaran, akan disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3.5

Hasil Analisis Uji Validitas, Daya Pembeda, dan Indeks Kesukaran Instrumen

Nomor

Soal Korelasi Tafsiran

Daya

Pembeda Tafsiran

Indeks

Kesukaran Tafsiran

1 0,72 baik 0,57 baik 0,50 sedang

2 0,76 baik 0,69 baik 0,53 sedang

3 0,65 cukup 0,56 baik 0,72 mudah

4 0,57 cukup 0,23 cukup 0,14 Sangat sukar

5 0,56 cukup 0,16 Jelek 0,09 Sangat sukar

6 0,60 cukup 0,49 Baik 0,36 sedang

7 0,78 baik 0,45 Baik 0,25 Sukar

Berdasarkan hasil analisis data hasil uji coba instrumen tes tersebut

peneliti mendiskusikan lagi dengan pembimbing. Kemudiam diambil keputusan

untuk memperbaiki soal nomor 4 dan 5. Untuk soal nomor empat diperbaiki

(28)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disederhanakan. Untuk soal nomor lima, soal diganti secara total. Untuk soal-soal

yang lain tetap dipertahankan seperti sebelumnya.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini

adalahobservasi dan wawancara. Observasi adalahkegiatan yang meliputi

pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat

indera yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap

(Arikunto, 2001 hlm199). Pada penelitian ini, observasi ini dilakukan untuk

mengetahui bagaimana proses pembelajaran matematika di homeschooling dan

untuk mengetahui bagaimana sikap siswa saat proses pembelajaran matematika

berlangsung.

Wawancara (interview) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 2001

hlm.198). Wawancara dilakukan kepada guru matematika kelas VIII dan beberapa

pihak homeschooling untuk mengetahui bagaimana pola penyelenggaraan

pendidikan dan pengajaran di homeschooling, dan gambaran awal mengenai

kondisi dan kemampuan pemahaman siswa homeschooling.

H. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi data yang diperoleh dari

hasil tes, angket, observasi, dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian

dianalisis untuk menjawab hipotesis yang diajukan.Teknik analisis data kualitatif

bersamaan dengan pengumpulan data tekniknya menggunakan first order

understanding (meminta peneliti untuk menanyakan kepada pihak yang diteliti

guna mendapatkan penjelasan yang benar) dan second order

understanding (peneliti memberikan penjelasan dan interpretasi terhadap pihak

yang diteliti sampai memperoleh suatu makna yang baru dan benar) (Subadi,

dalam Utami : 2012).

1. Data Hasil Tes Kemampuan Pemahaman

Data yang diperoleh dari hasil tes kemampuan pemahaman konsep

(29)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.0 dan SPSS 18.0 for windows. Setelah melakukan penyekoran berdasarkan

pedoman penyekoran yang telah dibuat sebelumnya, dilakukan uji normalitas

terhadap skor yang diperoleh untuk mempertimbangkan jenis statistik yang akan

digunakan dalam pengolahan data selanjutnya, kemudian skor diubah ke dalam

skala 100 untuk selanjutnya dikelompokkan ke dalam kelompok tinggi, sedang,

dan rendah. Pengelompokkan ini didasarkan pada kriteria pengelompokkan yang

dikemukakan oleh Arikunto (2006), yaitu:

 Skor < 60 : rendah

 60 ≤ skor < 75 : sedang

 75 ≤ skor 100 : tinggi

Catatan : skor dalam skala 0 – 100.

Setelah mengelompokkan siswa ke dalam kelompok tinggi, sedang, dan

rendah, dilakukan analisis terhadap hubungan antara tingkat kemampuan

pemahaman siswa dengankeaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika

di homeschooling dan partisipasi orangtuanya dalam pembelajaran matematika di

rumah. Data tentang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika di

homeschooling diperoleh melalui lembar observasi dan data mengenai partisipasi

orangtuadiperoleh melaluiangket. Analisis hubungan antara keaktifan siswa dan

partisipasi orangtuadengan kemampuan pemahaman siswa ini dilakukan

menggunakan teknik statistika non-parametrik koefisien kontingensi.

Nilai koefisien kontingensi (C) dapat dicari dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

�= �

2

�+�2 � �

2 = ( − )

2

Keterangan:

N : banyak subjek

: frekuensi

: frekuensi harapan

(30)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu � ��� = −

1

Dimana m adalah banyak kategori yang paling kecil di antara kedua faktor

yang diketahui. Jadi, dapat dilihat bahwa nilai maksimum C bergantung pada

banyak ketegori faktor (Sudjana, 1988 hlm.192). Kriteria penarikan kesimpulan

kuat atau lemahnya hubungan antar faktor yang diungkapkan oleh Supranto (2008

hlm.178) adalah jika nilai perbandingan C hitung dengan C maksimum yang

diperoleh kurang dari 0,50, maka hubungannya lemah, jika terletak antara 0,50 –

0,75, maka hubungannya cukup kuat, antara 0,75 – 0,90, maka hubungannya kuat,

antara 0,90 – 1 maka hubungannya sangat kuat.

2. Angket

Data yang diperoleh dari hasil angket dianalisis dan kemudian disajikan

secara naratif. Data yang diperoleh dari angket adalah data tentang latar belakang

siswa, partisipasi orang tua siswa dalam proses pembelajaran matematika di

rumah, dan antusiasme siswa pada pelajaran matematika.

3. Wawancara

Data-data yang diperoleh dari hasil wawancara dicatat atau direkam dalam

bentuk naratif, yaitu uraian data yang diperoleh dari lapangan apa adanya tanpa

adanya komentar peneliti yang berbentuk catatan kecil. Dari catatan deskriptif ini,

kemudian dibuat catatan refleksi yaitu catatan yang berisi komentar, pendapat atau

penafsiran peneliti/ fenomena yang ditemui dilapangan. Kemudian dilakukan

reduksi data yang bertujuan untuk membuang data yang tidak berkaitan dengan

pokok permasalahan. Setelah itu data hasil wawancara disajikan dalam bentuk

teks deskriptif dan dapat ditarik kesimpulan.

4. Observasi

Data yang diperoleh dari hasil observasi dicatat dalam lembar obseravasi

(31)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulanmerupakanuraiantentangjawabanpenulisatasrumusanmasalahdantu

juanpenelitian.Kesimpulan yang

diperolehsetelahmelakukanpenelitiandanmenganalisis data

hasilpenelitianadalahsebagaiberikut.

1. Profilsistempembelajaranmatematika di homeschoolingadalahsebagaiberikut:

a. Kurikulum yang digunakan di homeschoolingadalahKurikulum Tingkat

SatuanPendidikan (KTSP)

sebagaikurikulumpembelajarandenganberbagaimodifikasi agar

sesuaidengankebutuhansiswa-siswanya.

b. Bahan ajar yang digunakanpadapembelajaranmatematika di

homeschoolinghampirsamadengan yang digunakan di sekolah formal.

c. Alokasiwaktumatapelajaranmatematika di

komunitashomeschoolingsangatsedikitjikadibandingkandenganalokasiwaktu yang

ditetapkanpemerintahdalamstandarisi,

tetapikarenaesensidarihomeschoolingkomunitasitusendiriadalahbahwa 50%

tanggungjawabmengajaradapadaorangtuamakakekuranganalokasiwaktutersebutha

rusnyabisaditanganiolehorangtuadengancaramembantuanaknyabelajar di rumah.

d. Penilaianhasilbelajar di homeschoolingdiperolehdarinilaiujiantengah semester

(UTS), ujianakhir semester (UAS), dannilaiharian. Hampirsamaseperti di sekolah

formal.

e. Metodepembelajaran yang digunakan di kedualembagahomeschoolingtersebut,

khususnyapadapelajaranmatematikaseringnyamenggunakanmetodetanya-jawab,

(32)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kemampuanpemahaman rata-rata siswahomeschooling

padamatapelajaranmatematikaberadapadakategorirendah.

3. Ada hubungan yang

cukupkuatantarakemampuanpemahamandengankeaktifansiswahomeschoolingdala

m proses pembelajaranmatematika di komunitas.

4. Ada

hubunganantarakemampuanpemahamansiswahomeschoolingdenganpartisipasiora

ngtuanyadalammembantusiswaketikabelajar di rumah.

5. Orang tuasiswahomeschooling yang ditelitimemilikilatarbelakang/alasan yang

berbeda-bedamengapamemilihhomeschoolingsebagaijalurpendidikananaknya. Di

antaranyaadalah ; (a) siswamempunyaipekerjaan yang cukupmenyitawaktu,

siswa; (b) siswa yang menolakbersekolah di sekolah formal

karenamerasatidakmampumengikutipelajaran di sekolah formal yang padat; (c)

siswa yang menolakbersekolah di sekolah formal

dikarenakanpernahmengalamitindakkekerasan (bullying) di sekolahnya yang

sebelumnya; (d) siswa yang orang

tuanyaseringberpindah-pindahtempatkarenapekerjaan; (e) siswa yang memilikikebutuhankhusus

(cacatfisik); (f) siswaberkebutuhankhusus (mental) yang pernahbersekolah di

sekolah formal dankemudianmenolakbelajar di sekolah formal karenaberbagaihal.

B. Saran

Berdasarkankajiandalampenelitianini, penelitimemberikanbeberapa saran,

diantaranya:

1. BagiOrangtua

Homeschoolingdapatdijadikanalternatifpendidikanbagianak yang

menolakbersekolah di sekolah formal karenaberbagaihal,

misalnyapernahmengalamibullying, anak yang mempunyaikegiatan yang

(33)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

homeschoolingjugacukupringansehinggapeluanguntukanakmenjaditertekansangat

sedikit.

Bagi para orangtua yang putra-putrinyasudahbersekolah di homeschooling,

cobalahuntukterlibat/berpartisipasilangsungmembantuanakbelajarsaat di rumah,

karenasedikitnyaalokasiwaktusetiapmatapelajaran di komunitasdanpertemuan

yang tidakintensmenyebabkananakkadanglupakonsepataumateripelajaran yang

dipelajari di komunitas.

2. BagiPenelitiLainnya

Jikapenelitiantentanghomeschoolinginiingindilanjutkan, adabaiknyainstrumentes

yang dipakaidalampenelitiandikembangkansebaik-baiknyadenganmelibatkan para

ahlidansampel yang digunakandalampenelitiandiperluas, agar

hasilpenelitiandapatdianggapberlakuumum.Penelitianinijugadapatdikembangkanl

agidenganmengkajitentangjenishomeschoolinglainnya,

yaituhomeschoolingtunggalataumajemuk, pendekatan-pendekatan yang dipakai di

homeschooling, misalnyaunschool approach yang

sekarangcukupberkembang.Penelitianinijugadapatdikembangkandenganmenelitik

(34)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, S., & Abbas, M. .(2006)The effect of inquiry-based computer simulation with cooperative learning on scientific thinking and conceptual understanding. Malaysian On Line journal of Instructional Technology. 3(2).1-16.

Adilistiono.(2010). Homeschooling

sebagaiAlternatifPendidikan.[Online].Tersedia:

http://www.polines.ac.id/ragam/index_files/jurnalragam/paper_5%20apr_2 010.pdf [4 Januari 2014].

Ali, M. (1985).PenelitianKependidikanProsedurdanStrategi. Bandung: Angkasa.

Anderson, Lorin W. &Krathwohl, David R. (2001).A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing: a Revision of Bloom’s Taxonomy. New York. Longman

Publishing.http://www.kurwongbss.qld.edu.au/thinking/Bloom/blooms.ht m

Arikunto.S. (2001). Dasar-Dasar evaluasi Pendidikan.Jakarta: BumiAksara.

Arikunto.S. (2006). ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik.Jakarta: RinekaCipta.

BNSP. (2006). Draft Final Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan

DirektoratPendidikanKesetaraan, DepartemenPendidikanNasional. (2007). SekolahRumahsebagaiSatuanPendidikanKesetaraan. Jakarta: Depdiknas.

Fahmy, I. (2013). PrestasiBelajarSiswa Homeschooling danSekolah Formal

Jenjang SMP dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

(StudiDeskriptifpada Homeschooling KakSeto Bandung dan SMP Negeri 5 Bandung).Skripsi UPI Bandung.Tidakditerbitkan.

Gardner, H. (1999). The dicipline mind: What all students should understand.New York: Simon & Schuster Inc.

Heinich, R., et al.(2002). Instructional media and technology for learning, 7th edition.New Jersey: Prentice Hall, Inc.

(35)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kesumawati, N. (2008).

PemahamanKonsepMatematikdalamPembelajaranMatematika.[Online].T

ersedia:

http://eprints.uny.ac.id/6928/1/P-18%20Pendidikan(Nila%20K).pdf [25 Maret 2014].

Lembayung, T.

(2010).StudiEvaluasiKemampuanMatematisSiswaBerdasarkanRevisiTaks onomi Bloom Di SekolahMenengahAtasNegeri Se-Kota Bandung.Skripsi UPI Bandung.Tidakditerbitkan.

Longworth, N. (1999). Making lifelong learning work: learning cities for a learning century.London: Kogan page imited.

Maulina D. Kembara, (2007).PanduanLengkap Home Schooling. Bandung: Progressio.

Muhtadi, A. (______). Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah Rumah (Home Schooling) suatu tinjauan teoritis dan praktis. [online]. Tersedia: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132280878/11.%20Pendidikan%20 dan%20pembelajaran%20di%20sekolah%20rumah%20(home%20schooli ng)-tinjauan%20teoritis%20dan%20praktis.pdf [4 Januari 2014].

Mulyadi, S. (2007).Homeschooling KeluargaKakSeto: Mudah, Murah, Meriah, danDirestuiPemerintah. Bandung: Kaifa PT MizanPustaka.

Nasution, S. (2009). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.

National Research Council.(1996). National Science Education Standards.Washington DC: National Academy Press.

NCTM. (2000). Principes and Standards for School Mathematics. [Online]. Tersedia: http://libarary.nu/docs/W7ADMLPQOS/Principes and Standards for School Mathematics. [25 Maret 2014].

Rudner, L. M. (1999). Scholastic Achievement and Demographic Characteristics

of Home School Students in 1998.[Online].Tersedia:

http://epaa.asu.edu/ojs/article/view/543 [4 Januari 2014].

Ruseffendi, E.T. (2005).Dasar-dasarPenelitianPendidikandanBidang Non-Eksaktalainnya.Bandung: Tarsito.

Rusmini. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMA. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

(36)

Mia Sari Hanty Ritonga, 2014

Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Homeschooling Jenjang Smp Pada Mata Pelajaran Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiarti, D. (2009). Mengenal Homeschooling sebagai Lembaga Pendidikan

Alternatif. [Online]. Tersedia:

http://www.ejournal-unisma.net/ojs/index.php/edukasi/article/download/455/429 [4 Januari 2014].

Sugiyono.(2001). StatistikNonparametrisuntukPenelitian. Bandung: Alfabeta.

Suherman, E (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA.

Suherman, E.et al. (2003). Common Text Book; Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-FPMIPA.

Sumarmo U. &Anggreini D.

(2013).MeningkatkanKemampuanPemahamandanKomunikasiMatematikSi swa SMK MelaluiPendekatanKontekstualdanStrategi

Formulate-Share-Listen-Create (FSLC).[Online].Tersedia:

http://e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/infinity/article/view/20/19 [25 Maret 2014].

Supranto, J. (2008). Statistik: TeoridanAplikasi. Jakarta: PenerbitErlangga.

Susanto, A. (2011). PerkembanganAnakUsia Dini,

PengantarDalamBerbagaiAspeknya. Jakarta: KencanaPrenada Media Group.

Thoha, M. C. (2001). TeknikEvaluasiPendidikan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

Tn. (2012).AngketatauKuesioner (Questionaire) . [Online]. Tersedia:

http://ssbelajar.blogspot.com/2012/11/angket-atau-kuesioner-questionaire.html[25 Juni2014].

Undang-undangRepublik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional.

Utami, B. I. (2012). PolaBelajardalamPemahamanKonsepMatematikapadaSiswa Homeschooling.[Online].Tersedia:

Gambar

Tabel 3.5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematika siswa SD. Penelitian ini bertujuan 1) mengetahui peningkatan pemahaman konsep

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematika siswa setelah diterapkan kurikulum 2013, dilihat dari siswa dalam menyelesaikan soal

pemahaman konsep matematika siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembelajaran discovery learning terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematika antara siswa yang diajarkan dengan model Learning Cycle dan model

Hasil penelitian menunjukan bahwa: Siswa dengan gaya belajar visual mampu menguasai keenam indikator kemampuan pemahaman konsep, yaitu menyatakan ulang suatu konsep,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Siswa yang memiliki kemampuan tinggi memenuhi empat indikator pemahaman konsep pada materi pecahan yaitu: mampu menginterpretasi

Abstrak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh kecemasan belajar dan pemahaman konsep matematika siswa terhadap kemampuan penanalaran matematika siswa.

Penelitian ini memaparkan hasil penelitian yang bertujuan untuk menganalisis: apakah terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika (KPKM) dan kemampuan