DI KELAS IV
(Penelitian Research and Development pada Tema Berbagai Pekerjaan di Kelas IV SD Negeri 3 Ciamis Kabupaten Ciamis)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: DEANY PRATIWI
1004171
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA TEMA BERBAGAI PEKERJAAN DI KELAS IV
(Penelitian Research and Development pada Tema Berbagai Pekerjaan di Kelas IV SD Negeri 3 Ciamis Kabupaten Ciamis)
Oleh
Deany Pratiwi
Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Deany Pratiwi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
(Penelitian Research and Development pada Tema Berbagai Pekerjaan di Kelas IV SD Negeri 3 Ciamis Kabupaten Ciamis)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Drs. Rustono W.S., M.Pd. NIP. 19520628 198103 1 001
Pembimbing II
Drs. Asep Saepulrohman, M. Pd. NIP. 19610909 198503 1 006
Mengetahui,
Ketua Program Studi PGSD UPI KampusTasikmalaya
Deany Pratiwi, 2014. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Pendekatan Scientific Pada Tema Berbagai Pekerjaan di Kelas IV. (Penelitian Research and Development pada Tema Berbagai Pekerjaan di Kelas IV SD Negeri 3 Ciamis Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis).
Pada saat ini terjadi perubahan kurikulum dari KTSP menjadi kurikulum 2013. Perubahan kurikulum telah membuat sebagian guru merasa kesulitan untuk menerapkan kurikulum baru yang menggunakan pendekatan scientific. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013, guru menggunakan berbagai metode dan strategi dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu guru juga menggunakan berbagai alat bantu seperti buku paket, media pembelajaran serta LKS.Penggunaan
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) di lapangan belum sesuai dengan fungsi LKS yang seharusnya. Masih banyak guru yang menggunakan LKS berisi soal-soal yang harus dikerjakan siswa, selain itu masih banyak guru yang menggunakan LKS yang susunananya kurang lengkap. Pengembangan LKS berbasis pendekatan scientific, diharapkan dapat membantu guru dalam menerapkan kurikulum 2013 di lapangan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model 4D Thiagarajan yang telah dimodifikasi menjadi 3D. Adapun tahapan yang dilalui dalam penelitian ini adalah tahapan Pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (develop). Teknik pengumpulan data melalui teknik wawancara, observasi, tes, dan nontes dengan alat pengumpulan data menggunakan lembar wawancara, lembar observasi, lembar validasi, angket respon siswa, lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajaran, rubrik penilaian,serta evaluasi hasil belajar.
Hasil uji coba dalam tahap pengembangan menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif. Kevalidan dan kepraktisan ditunjukkan oleh hasil validasi ahli yang menunjukkan nilai 4.67; sedangkan keefektifan pembelajaran ditunjukkan dengan penghitungan normal gain yang menunjukkan 52.5% siswa memperoleh nilai yang cukup efektif; respon siswa terhadap pembelajaran adalah positif dengan 94.12% siswa menilai positif terhadap pelaksanaan pembelajaran; nilai kinerja dan produk ditunjukkan dari rata-rata keseluruhan penilaian kinerja dan produk dari setiap kelompok adalah 3,7 sehingga dapat dikategorikan baik.Adapun kriteria kinerja dan produk siswa yang dinilai dalam penelitian ini meliputi kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.
At this time there is a change of SBC curriculum into the curriculum in 2013. Changes in the curriculum has led some teachers find it difficult to implement a new curriculum that uses a scientific approach. To achieve the learning objectives in accordance with the 2013 curriculum, the teacher uses a variety of methods and strategies in learning activities. In addition, teachers also use a variety of tools such as textbooks, instructional media and LKS.Penggunaan
Student Activity Sheet (LKS) on the field is not in accordance with worksheets that should function. There are many teachers who use the worksheet contains questions which should be done students, other than that there are many teachers who use worksheets that susunananya incomplete. LKS-based scientific approach to development, is expected to help teachers implement the curriculum in 2013 in the field.
This research is a development by using models that have been modified Thiagarajan 4D into 3D. The stages through which this research is a stage definition (define), design (design), and development (develop). Techniques of data collection through interview, observation, testing, and data collection tools nontes the use of questionnaires, observation sheets, sheet validation, student questionnaire responses, observations sheets enforceability of learning, assessment rubrics, and evaluation of learning outcomes.
The trial results showed that the development stage of learning tools developed valid, practical, and effective. Validity and practicality demonstrated by expert validation results that show the value of 4.67; while learning effectiveness is shown with normal gain calculation showed 52.5% of students received grades which are quite effective; students' response to learning is positive with 94.12% of students positively to the implementation of learning; performance and value of the product indicated the overall average ratings and product performance of each group was 3.7 so it can be categorized baik.Adapun student performance criteria and products are assessed in this study includes observing, asking, trying, processing, presenting, concluded , and create.
v
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN… ... 1
A. ... Latar Belakang Masalah ... 1
B. ... Rumusa n Masalah ... 4
C. ... Tujuan Penelitian ... 4
D. ... Manfaat Penelitian ... 5
E. ... Asumsi dan Keterbatasan Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Kajian Teori... 7
1. Penelitian dan Pengembangan ... 7
2. Pendidikan Karakter.. ... 12
3. Pembelajaran IPA Berbasis Karakter. ... 16
4. Pendidikan Karakter yang Terintegrasi dalam Pembelajaran IPA ... 18
5. Nilai-nilai Karakter dalam Pembelajaran IPA dan Sikap Ilmiah. ... 22
6. Perangkat Pembelajaran ... 24
B. Penelitian yang Relevan ... 27
C. Kerangka Berpikir ... 29
D. Model Hipotetik ... 30
E. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan ... 31
BAB III METODE PENELITIAN ... . 35
A. ... Model Penelitian ... . 35
vi
r Penelitian ... . 37 F. ... Definisi
Istilah ... . 40 G. ... Instrum
en Penelitian ... . 41 H. ... Pengum
pulan Data ... . 55 I. ... Uji
Coba Produk ... . 57 J. ... Revisi
Produk ... . 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66
A. ... Hasil Penelitian ... 66 1. ... Deskrip
si Hasil Pendefinisian ... 66 2. ... Deskrip
si Hasil Perancangan ... 74 3. ... Deskrip
si Hasil Pengembangan ... 83 B. ... Pembah
asan Hasil Penelitian ... 119
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 120
A. ... Simpula n ... 120 B. ... Saran
... 121
DAFTAR PUSTAKA ... 123
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 126
vii DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 49 Karakter Minimal yang Akan Dikembangkan dalam
Pembelajaran……….…… 15
2.2 Distribusi Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Mata
Pelajaran……….……... 21
3.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi
Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit…………. 39
3.2 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data…. 40
3.3 Kisi-kisi Instrumen Tas Hasil Belajar Siswa………. 42
3.4 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Karakter Siswa……….. 43
3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa……. 47
3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Penilaian Karakter Siswa…. 48
viii
3.11 Jumlah Subjek Uji Coba……….... 57
3.12 Teknik Pengumpulan Data……… 57
4.1 Sebaran Usia Siswa Kelas IV SDN 1 Kawali………... 68
4.2 Rancangan Awal RPP……….... 78
4.3 Daftar Nama Validator………... 83
4.4 Hasil Validasi Silabus……… 83
4.5 Kategori Penilaian……….……… 84
4.6 Hasil dan Analisis Data Validasi Silabus……… 85
4.7 Hasil Validasi RPP……….... 85
4.8 Kategori Penilaian………... 87
4.9 Hasil dan Analisis Data Validasi RPP………..………. 87
4.10 Hasil Validasi Bahan Ajar………... 89
4.11 Kategori Penilaian………... 90
4.12 Hasil dan Analisis Data Validasi Bahan Ajar………... 91
4.13 Hasil Validasi LKS………... 91
4.14 Kategori Penilaian……… 92
4.15 Hasil dan Analisis Data Validasi LKS………... 92
4.16 Hasil Validasi Evaluasi……….…… 94
4.17 Kategori Penilaian……….………… 95
4.18 Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran……… 97
4.19 Data Respon Siswa……… 100
4.20 Interval Kategori Hasil Belajar………... 101
4.21 Interval Kategori Hasil Belajar………. 102
4.22 Presentase Hasil Belajar Pretest dan Postest……… 102
4.23 Kategori Interpretasi Normal Gain……… 103
4.24 Rekapitulasi Penghitungan Normal Gain……….. 103
ix
Belajar Siswa………. 107
4.27 Statistik Dua Sampel Berpasangan……….... 108
4.28 Korelasi Dua Sampel Berpasangan………... 108
4.29 Uji Dua Sampel Berpasangan……… 108
4.30 Interval Kategori Karakter Siswa………. 111
4.31 Uji Normalitas Penanaman Karakter Siswa………. 112
4.32 Hasil Penghitungan Uji Homogenitas Varians Data Karakter Siswa………... 113
4.33 Statistik Dua Sampel Berpasangan……… 114
4.34 Korelasi Dua Sampel Berpasangan………... 114
4.35 Uji Dua Sampel Berpasangan……… 115
4.36 Revisi Hasil Uji Coba……… 116
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Model Hipotetik Penelitian……… 30
3.1 Alur Penelitian dan Pengembangan Menurut Model 4-D…. 38 3.2 Kotak Dialog Explore………..……….. 59
3.3 Kotak Dialog Explore Plots………... 59
3.4 Kotak Dialog One Way ANOVA……… 61
3.5 Hasil Pengisian Data pada SPSS………... 62
3.6 Hasil Pembuatan Variabel……… 62
3.7 Kotak Dialog Paired Sample T-Test………. 63
4.1 Materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit…. 69 4.2 Grafik Nilai Pretest dan Posttest Hasil Belajar Siswa Berdistribusi Normal………. 106
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A Studi Pendahuluan... 123
B Uji Instrumen Tes... 144
C Validasi Produk ( Draft 1)... 158
D
E
F
G
Hasil Uji Coba 1...
Hasil Uji Coba 2...
Dokumentasi...
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kurikulum merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang berisi seperangkat rencana dan pengaturan tentang isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.Sebagai salah satu bagian dalam sistem pendidikan yang telah direncanakan secara sistematis, kurikulum memiliki peranan yang sangat penting bagi kegiatan pendidikan yang sedang dilaksanakan. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pada saat ini terjadi perubahan kurikulum, dari KTSP menjadi kurikulum 2013. Dalam kurikulum SD/MI, organisasi Kompetensi Dasar dilakukan melalui pendekatan terintegrasi. Oleh karena itu, proses pembelajaran dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema. Salah satu tema yang ada dalam kurikulum 2013 adalah tema berbagai pekerjaan dengan subtema barang dan jasa di kelas IV SD. Pada penerapan kurikulum 2013 di lapangan, guru harus menggunakan pendekatan ilmiah (scientific), karena pendekatan ini dianggap lebih efektif hasilnya dibandingkan pendekatan tradisional.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013, guru menggunakan berbagai metode dan strategi dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu guru juga menggunakan berbagai alat bantu sebagai penunjang dalam mengajar seperti buku paket, media pembelajaran serta Lembar Kegiatan Siswa (LKS).
pencapaian tujuan kurikulum tersebut. Karena kemajuan zaman, teknologi dan peningkatan sumber daya manusia semakin pesat, maka guru harus mempersiapkan diri untuk menghadapi masalah banyaknya inovasi yang memasuki dunia pendidikan. “Perubahan kurikulum mengakibatkan timbulnya kesenjangan yang mengakibatkan “Kehausan” pengetahuan, di satu pihak dan belum dikuasainya pengetahuan baru di pihak lain sebagai tuntutan pembaharuan tersebut” (Sagala, 2012:254).
Lembar Kegiatan Siswa atau sering disingkat dengan LKS merupakan salah satu bagian dari perangkat pembelajaran dalam bentuk tertulis. Karena posisinya sebagai bagian dari perangkat pembelajaran, maka harus dipenuhi berbagai kriteria agar dapat menjadi bagian dari perangkat pembelajaran yang berkualitas. LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan siswa, berupa petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru pada siswa.
LKS untuk siswa SD, SMP, dan SMA bahkan perguruan tinggi juga berbeda-beda. LKS untuk siswa SD biasanya sederhana dan bergambar, disesuaikan dengan tingkat perkembangan mental anak yang masih bersifat operasional konkrit. Untuk siswa sekolah menengah, LKS lebih abstrak sesuai dengan tingkat perkembangan mental mereka yang menurut Piaget (1970) sudah mampu berfikir formal.
Seperti kebanyakan LKS yang beredar di setiap sekolah, LKS yang biasa digunakan di SDN 3 Ciamis juga berupa LKS yang berisi soal-soal yang harus dikerjakan oleh siswa. Dalam pemanfaatannya LKS ini biasa diberikan kepada setiap siswa yang mana nantinya guru akan menugaskan siswa untuk mengerjakan berbagai soal yang terdapat di dalam LKS tersebut. Namun dalam pemanfaatannya LKS ini kurang efektif karena sering tidak sesuai dengan kurikulum dan materi yang diajarkan. Disamping itu LKS yang beredar juga hanya berisi soal tanpa adanya petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pada siswa.
Dari hasil observasi, ada pula LKS eksperimen yang digunakan oleh guru-guru dalam pembelajaran, namun LKS tersebut kurang lengkap, karena guru-guru hanya mencontoh dari kegiatan yang tercantum dalam buku panduan, kemudian ditulis ulang atau di fotocopy dan dibagikan kepada siswa untuk kegiatan eksperimen. Karena guru menyalin LKS dari kegiatan di buku ajar, maka LKS eksperimen yang dibagikan oleh guru tersebut susunanya kurang lengkap, biasanya kegiatan dalam buku panduan hanya berisi langkah percobaan, data hasil pengamatan, dan pertanyaan.
dalam proses pembelajaran dan memberi suatu pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dalam lingkungannya.
LKS merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. LKS yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi. Dengan dikembangkannya LKS berbasis pendekatan scientific diharapkan dapat membantu guru dalam menerapkan kurikulum 2013.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan masalah yang dikemukakan, masalah dalam penggunaan LKS yang menjadi perhatian peneliti dan menuntut pemecahan segera berkaitan dengan:
a. Adanya perubahan kurikulum, dari KTSP menjadi kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan scientific.
b. LKS yang digunakan masih per mata pelajaran, belum mengacu pada kurikulum 2013 yang semua pelajarannya terintegrasi dalam satu tema. c. LKS yang beredar hanya berisi soal tanpa adanya petunjuk atau
langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pada siswa. d. LKS eksperimen yang dibagikan oleh guru susunanya kurang lengkap, karena
hanya berisi langkah percobaan, data hasil pengamatan, dan pertanyaan. C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, peneliti merumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut:
a. Bagaimana penggunaan Lembar Kegiatan Siswa di SDN 3 Ciamis?
b. Bagaimana rancangan Lembar Kegiatan Siswa berbasis pendekatan scientific pada tema berbagai pekerjaan untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar?
c. Bagaimana implementasi Lembar Kegiatan Siswa berbasis pendekatan scientific pada tema berbagai pekerjaan di kelas IV Sekolah Dasar?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui penggunaan Lembar Kegiatan Siswa di SDN 3 Ciamis. b. Untuk menghasilkan rancangan Lembar Kegiatan Siswa berbasis pendekatan
scientific pada tema berbagai pekerjaan untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. c. Untuk mengetahui implementasi Lembar Kegiatan Siswa berbasis pendekatan
scientific pada tema berbagai pekerjaan untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. d. Untuk menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa berbasis pendekatan scientific
pada tema berbagai pekerjaan untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa manfaat yang diharapkan peneliti setelah penelitian dilaksanakan.
1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata tentang pengembangan lembar kegiatan siswa berbasis pendekatan scientific yang dapat digunakan untuk siswa kelas IV di SDN 3 Ciamis.
2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menciptakan sebuah lembar kegiatan siswa berbasis pendekatan scientific yang dapat digunakan untuk siswa kelas IV di SDN 3 Ciamis.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah contoh bagi pengembangan lembar kegiatan siswa yang dapat digunakan di kelas IV Sekolah Dasar di masa yang akan datang.
F. Asumsi Dan Keterbatasan Pengembangan 1. Asumsi Pengembangan
Dalam penelitian ini, perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter dikembangkan dengan adanya beberapa asumsi, yaitu:
pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi”.
b. Berdasarkan Kemendikbud (2013) bahwa pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran didalamnya mencakup komponen: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. c. Karso (Mulyana, E.H. 2011:38) berpendapat bahwa ‘pendekatan keterampilan
proses didasarkan pada cara memandang anak didik sebagai manusia seutuhnya yang diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar dengan memperhatikan pengembangan pengetahuan, sikap, nilai, serta keterampilan’ 2. Keterbatasan Pengembangan
Dalam pengembangan lembar kegiatan siswa berbasis pendekatan scientific ini terdapat beberapa keterbatasan, antara lain:
a. Kemampuan peneliti dalam mengembangkan LKS masih terbatas.
b. Pengembangan hanya dilakukan oleh satu orang peneliti saja sehingga dalam pelaksanaan uji coba hanya terbatas pada lingkup kecil.
c. Materi yang dikembangkan hanya terpaku pada tema berbagai pekerjaan, subtema barang dan jasa pada pertemuan pertama.
d. Pengembangan hanya dibatasi untuk digunakan di satu kelas dan satu sekolah dasar yaitu kelas IV di SDN 3 Ciamis.
G. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi berfungsi sebagai pedoman penyusunan laporan penelitian. Struktur organisasi atau sistematika penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. BAB I Pendahuluan
Pendahuluan berisi latar belakang penelitian; identifikasi dan perumusan masalah; tujuan penelitian; manfaat penelitian; dan struktur organisasi.
2. BAB II Kajian Pustaka
3. BAB III Metode Penelitian
Terdiri dari lokasi dan subjek penelitian; desain penelitian; metode penelitian; definisi konseptual dan opersional variabel penelitian; instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen; teknik pengumpulan data; dan analisis data.
4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang dikaitkan dengan kajian pustaka.
5. BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan dan rekomendasi berisi penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian..
6. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan skripsi.
7. Lampiran
23 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Sekolah Dasar Negeri 3 Ciamis yang beralamat di Jalan Jl. Jendral Sudirman No. 32, Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis.
2. Subjek Penelitian
Arikunto (2010:130) menyebutkan bahwa ”populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Ciamis Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis yang berjumlah 40 orang.
Tabel 3.1
Jumlah Subjek Uji Coba Kelas IV SDN 3 Ciamis
Kelas Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
IV A 8 11
IV B 9 12
Jumlah 17 13
Dikarenakan jumlah populasi relatif sedikit, maka dalam pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti” (Arikunto 2010:130). Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. “sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel” (Sugiyono, 2012:124).
3. Waktu Penelitian
B. Desain Penelitian
Desain penelitian menurut Zuriah (2007: 106) adalah “rancang bangun atau rencana dan struktur penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya”. Sejalan dengan pendapat tersebut, maka peneliti menentukan desain untuk penelitian ini yaitu penelitian Research and Development dengan menggunakan model pengembangan pembelajaran Thiagarajan yang terdiri dari 4D yang kemudian dalam pelaksanaannya dimodifikasi menjadi 3D.
Adapun model pengembangan 4D ini terdiri atas 4 tahap utama, yaitu (1) Define (pendefinisian), (2) Design (perancangan), (3) Develop (pengembangan), dan (4) Disseminate (penyebaran). Namun, dalam penelitian ini hanya sampai tahap pengembangan. Secara garis besar tahapan dalam model 4D adalah sebagai berikut:
a. Tahapan Pendefinisian (Define). Tujuan dari tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat perangkat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Dalam tahap ini meliputi empat langkah pokok, yaitu analisis awal-akhir, analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran.
b. Tahapan Design (perancangan). Tujuan dari tahap ini adalah menyiapkan rancangan perangkat pembelajaran. Tahap ini terdiri dari tiga langkah pokok, yaitu penyusunan tes, pemilihan media, dan pemilihan format perangkat pembelajaran.
c. Tahap Development (pengembangan). Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari pakar dan hasil ujicoba lapangan. Tahap ini meliputi validasi perangkat oleh ahli, revisi, dan ujicoba kepada siswa.
Desain pada penelitian ini menunjukkan tahapan atau langkah-langkah penelitian model pengembangan 4D yang sudah dimodifikasi oleh peneliti untuk kebutuhan pelaksanaan penelitian LKS berbasis scientific. Model pembelajaran 4D dimodifikasi oleh peneliti menjadi 3D. Adapun desain penelitian ini ditunjukkan pada gambar 3.1
Gambar 3.1
Alur Penelitian dan Pengembangan Menurut model 4-D Keterangan:
: Tahap Pendefinisian (Define) : Tahap Perancangan (Design) : Tahap Pengembangan (Develop)
Analisis Awal Akhir
Analisis siswa Analisis materi Analisis tugas
Perumusan tujuan pembelajaran
Penyusunan tes Pemilihan media Pemilihan format
Perangkat Final Rancangan awal perangkat
pembelajaran (Draf 1)
Validasi Ahli Revisi I
Draf 2
Ujicoba
Analisis hasil
ujicoba Revisi II
Ujicoba Analisis hasil
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Menurut Sugiyono (2012:297) “Metode penelitian dan pengembangan (research and development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut”.
Sesuai dengan namanya, Research & Development dipahami sebagai kegiatan penelitian yang dimulai dengan research dan diteruskan dengan development. Kegiatan research dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan pengguna (needs assessment) dan dalam pelaksanaan uji coba produk, sedangkan kegiatan development dilakukan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran.
Proses pengembangan perangkat pembelajaran ini mengacu pada model pengembangan pembelajaran Thiagarajan yang terdiri dari 4D, yang kemudian dimodifikasi oleh peneliti menjadi 3D. Prosedur pengembangan memaparkan masing-masing sifat dan komponen dalam setiap tahapan pengembangan yang dijabarkan secara rinci. Sesuai dengan model yang digunakan yaitu model 4D, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap Define (Pendefinisian), dalam tahapan ini terdapat 5 fokus kegiatan sebagai berikut.
a. Analisis Awal Akhir,
Dalam tahapan ini dilakukan analisis masalah yang mendasari pengembangan Lembar Kegiatan Siswa berbasis pendekatan scientific . Langkah yang ditempuh dalam analisis ini adalah dengan menganalisis masalah, kemudian melakukan analisis terhadap kurikulum, Kompetensi Inti , dan analisis tujuan pembelajaran. b. Analisis Siswa
c. Analisis Tugas
Analisis tugas ditujukan untuk mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas agar tercapainya kompetensi dasar. Tahap-tahap penyelesaian tugas ini dapat dikembangkan dalam pembelajaran.
d. Analisis Konsep
Analisis konsep merupakan telaah tentang konsep-konsep yang relevan untuk pengembangan lembar kegiatan siswa berbasis pendekatan scientific. Analisis konsep ini ditujukan untuk memilih, menetapkan, merinci, dan menyusun secara sistematis konsep yang akan diajarkan.
e. Analisis Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengidentifikasi kesesuian tujuan pembelajaran dengan kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang ada. Selain itu tujuan pembelajaran juga sebagai pedoman dalam pemberian tugas dan konsep yang disampaikan.
2. Tahap Design (Perancangan)
Dalam tahapan ini adalah perancangan lembar kegiatan siswa. Adapun dalam tahap ini terdiri dari kegiatan:
a. Penyusunan tes
Penyusunan perangkat tes hasil belajar dimulai dengan penyusunan kisi-kisi soal. Kisi-kisi disusun dengan berdasarkan tujuan pembelajaran.
b. Pemilihan media
Kegiatan pemilihan media ini dilakukan untuk menentukan media yang tepat dalam penyajian materi pembelajaran sehingga dapat memperjelas penyajian materi dan mempermudah penerimaan siswa terhadap materi, serta dapat menarik minat siswa untuk mempelajari materi.
c. Pemilihan format
Pemilihan ini meyangkut format isi lembar kegiatan siswa, pemilihan strategi pembelajaran, dan sumber belajar.
selama proses pembelajaran. Untuk selanjutnya rancangan lembar kegiatan siswa ini dikembangkan dengan melalui validasi ahli dan uji coba lapangan.
3. Tahap Pengembangan
Dalam tahap pengembangan ini terdiri dari pengembangan perangkat draft 1 dengan divalidasi oleh ahli. Kegiatan validasi isi dan validasi konstruk dilakukan dengan memberikan lembar kegiatan siswa draft 1 dan instrumen validasi yang berupa lembar telaah lembar kegiatan siswa kepada para ahli dan praktisi. Para ahli yang bertindak sebagai validator adalah dosen yang berpengalaman dalam pengembangan perangkat pembelajaran serta guru dari sekolah dasar yang bersangkutan sebagai praktisi. Saran dari validator tersebut digunakan sebagai landasan penyempurnaan atau revisi terhadap perangkat pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan dalam validasi adalah sebagai berikut.
a. Meminta pertimbangan ahli tentang kelayakan rancangan perangkat pembelajaran (Draft 1) yang telah dibuat. Untuk kegiatan ini instrumen yang digunakan berupa lembar telaah perangkat pembelajaran.
b. Melakukan analisis terhadap hasil validasi dari validator ahli.
Setelah dilakukan validasi terhadap rancangan perangkat pembelajaran (draft 1), maka atas saran dari validator akan tercipta rancangan perangkat pembelajaran (Draft 2) yang untuk selanjutnya dilakukan ujicoba lapangan. Ujicoba dilakukan dengan tujuan untuk melihat sejauh mana kepraktisan dan keefektifan rancangan perangkat pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil ujicoba lapangan dan analisis data hasil ujicoba dilakukan revisi. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ujicoba ini adalah melakukan ujicoba lapangan, melakukan analisis terhadap data hasil uji coba, dan melakukan revisi beradasarkan hasil analisis data hasil ujicoba. D. Definisi Operasional
Pendekatan scientific dapat diartikan sebagai pendekatan secara rasional atau objektif. Pendekatan scientific yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendekatan secara raional yang berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
Lembar kegiatan siswa berbasis pendekatan scientific adalah panduan siswa yang digunakan dalam melakukan kegiatan penyelidikan untuk menguasai konsep pembelajaran secara langsung yang berbasis pada fakta atau fenomena.
Tema berbagai pekerjaan merupakan salah satu tema pada kurikulum 2013 yang diterapkan di kelas IV Sekolah Dasar. Subtema yang digunakan dalam penelitian ini adalah subtema barang dan jasa pada pembelajaran satu. Adapun mata pelajaran yang terintegrasi dalam pembelajaran satu sebagai berikut:
Tabel 3.2
Mata pelajaran pada subtema barang dan jasa
Pembelajaran Mata Pelajaran
Pembelajaran 1 • SBdP • IPA
• Bahasa Indonesia
E. Instrumen Penelitian
“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah” (Arikunto, 2010:203). Instrumen dibuat dengan tujuan untuk mengumpulkan data.
Tabel 3.3
Jenis Data, Teknik Pengumpulan data, Instrumen yang digunakan
No. Jenis Data
Teknik Pengumpulan
Data
Instrumen
Sumber
Data Tahapan
(a) (b) (c) (d) (e) (f)
1. Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa dan
penerapan
kurikulum 2013 di SDN 3 Ciamis
Wawancara bebas Pedoman wawancara Guru Kelas SDN 3 Ciamis Perancangan Studi
Dokumentasi Check-list
Arsip SDN 3 Ciamis
Perancangan
Observasi Lembar
observasi
Arsip SDN 3 Ciamis
Perancangan
2. Validasi
rancangan Lembar Kegiatan Siswa berbasis Scientific di Sekolah Dasar
Validasi Ahli Kuesioner/an gket
Validator
ahli Pengembangan
3. Hasil Belajar
Siswa Tes Hasil
Belajar Pilihan Ganda Siswa kelas IV SDN 3 Ciamis Pengembangan Penilaian Kinerja dan Produk Rubrik Penilaian Siswa kelas IV SDN 3 Ciamis Pengembangan
4. Respon siswa terhadap pembelajaran
Penilaian
Sikap Angket
Siswa Kelas IV SDN 3 Ciamis
Pengembangan
5. Keterlaksanaan
Pembelajaran Observasi
Format Observasi
Wali
F. Proses Pengembangan Instrumen
1. Instrumen pada tahap Pendefinisian dan Perancangan
Dalam tahap pendefinisian, instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara, lembar pengamatan (observasi), dan checklist. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam tahap pendefinisian dan perancangan ini terlebih dahulu dikonsultasikan kepada pembimbing.
2. Instrumen Pada Tahap Pengembangan
Instrumen pada tahap pengembangan yang digunakan adalah lembar telaah lembar kegiatan siswa, tes hasil belajar, penilaian kinerja dan produk, angket respon siswa terhadap pembelajaran, dan lembar observasi kegiatan pembelajaran. Untuk lembar telaah LKS dan angket respon siswa dikembangkan berdasarkan kriteria-kriteria pengembangan LKS. Untuk tes hasil belajar dibuat dengan mengacu kepada Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan tujuan pembelajaran. Untuk penilaian kinerja dan produk mengacu pada pendekatan ilmiah. Sedangkan lembar observasi mengacu pada RPP yang digunakan dalam pembelajaran.
Tabel 3.4
Kompetensi Inti kelas IV Sekolah Dasar
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen Soal Tes Hasil Belajar Siswa
No Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal
(a) (b) (c) (d)
1
2
Pembelajaran 1 SBdP
3.5 Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media karya kreatif.
4.14 Membuat karya kreatif yang diperlukan untuk melengkapi proses pembelajaran dengan
memanfaatkan bahan di
lingkungan. IPA
3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut
o Membuat minuman
tradisional sebagai
karya yang
melengkapi proses pembelajaran tentang teknologi sederhana
o Menjelaskan teknologi yang digunakan untuk memanfaatkan sumber daya alam o Menyajikan
laporan hasil pengamatan
13, 14, 15, 20
Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen Soal Tes Hasil Belajar Siswa (Lanjutan)
Setelah penyusunan instrumen selesai, peneliti mengujicobakan instrumen ke sekolah yang dianggap sama karakteristiknya dengan kelas penelitian. Pelaksanaan uji coba instrumen ini dilaksanakan secara terbimbing. Pengujian instrumen ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian.
a. Validitas
Dalam suatu penelitian, keabsahan penelitian sering dikaitkan dengan instrumen atau alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan valid atau mempunyai nilai validitas tinggi apabila alat ukur yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur oleh peneliti. “Validitas merupakan derajat ketepatan antara data
(a) (b) (c) (d)
3 Bahasa Indonesia
3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
4.4 Menyajikan teks cerita
petualangan tentang
lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
o Mengolah informasi yang ada di teks dalam bentuk peta pikiran
yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti” (Sugiyono, 2012 : 363).
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah ada instrumen yang harus dihilangkan ataupun diperbaiki karena dianggap tidak relevan. Dalam penelitian ini perhitungan uji validitas dilakukan dengan bantuan komputer pada program Microsoft excel 2007. Adapun hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran.
[image:30.595.155.455.343.730.2]Berdasarkan pengolahan data menggunakan Microsoft excel 2007 mengenai uji validitas instrumen soal penguasaan konsep siswa, hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.6
Hasil Validasi Instrumen Tes Hasil Belajar
No. Item rhitung rtabel Keterangan
(a) (b) (c) (d)
1. 0.589 0.388 Valid
2. 0.620 0.388 Valid
3. 0.504 0.388 Valid
4. 0.466 0.388 Valid
5. 0.572 0.388 Valid
6. 0.407 0.388 Valid
7. 0.594 0.388 Valid
8. 0.407 0.388 Valid
9. 0.509 0.388 Valid
10. 0.471 0.388 Valid
11. 0.509 0.388 Valid
12. 0.407 0.388 Valid
13. 0.454 0.388 Valid
14. 0.308 0.388 Tidak Valid
Tabel 3.6
Hasil Validasi Instrumen Tes Hasil Belajar (Lanjutan)
(a) (b) (c) (d)
16. 0.451 0.388 Valid
17. 0.461 0.388 Valid
18. 0.466 0.388 Valid
19. 0.590 0.388 Valid
20. 0.697 0.388 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas, terdapat soal-soal yang tidak valid. Untuk soal yang tidak valid tersebut, dilakukan perbaikan soal. Berikut ini hasil perbaikan soal tersebut:
Tabel 3.7
Revisi Soal Hasil Validasi Instrumen No Jenis
Soal
Nomor
Soal Sebelum Sesudah
1. Tes 14 Sumber daya alam apakah yang digunakan dalam petunjuk tersebut?
a. Sumber daya alam nabati b. Sumber daya alam
hewani
c. Sumber daya alam hayati d. Sumber daya alam
nonhayati
Sumber daya alam apakah yang digunakan dalam petunjuk tersebut?
a. Sumber daya alam nabati b. Sumber daya alam
hewani
c. Sumber daya alam alami d. Sumber daya alam
buatan
b. Reliabilitas
[image:31.595.117.536.397.605.2]Berdasarkan pengolahan data menggunakan bantuan Microsoft excel 2007 mengenai uji validitas instrumen soal penguasaan konsep siswa di dapatkan hasil sebagai berikut.
Tabel 3.8
Hasil Reliabilitas Tes Hasil Belajar
No No item Varian Item
1. 1 0.233
2. 2 0.246
3. 3 0.090
4. 4 0.048
5. 5 0.190
6. 6 0.048
7. 7 0.248
8. 8 0.048
9. 9 0.233
10. 10 0.214
11. 11 0.233
12. 12 0.048
13. 13 0.129
14. 14 0.162
15. 15 0.233
16. 16 0.214
17. 17 0.090
18. 18 0.048
19. 19 0.090
20. 20 0.233
Berdasarkan hasil dari uji reliabilitas dengan menggunakan Microsoft excel 2007 , dapat ditafsirkan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut.
Kurang dari 0.20 : Tidak ada hubungan 0.20 - 0.40 : Hubungan rendah 0.40 – 0.70 : Hubungan cukup 0.70 – 0.90 : Hubungan tinggi 0.90 – 1.00 : Hubungan sangat tinggi
Karena hasil reliabilitas tes memiliki skor 0.835 dapat diartikan bahwa kriteria reliabilitas tinggi, sehingga soal dapat digunakan.
G. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menurut Riduwan (2009:69) adalah “teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”. Adapun penyajian data menurut Riduwan yakni:
Data populasi atau sampel yang sudah terkumpul dengan baik, apabila digunakan untuk keperluan informasi, laporan atau analisis lanjutan hendaknya diatur, disusun, dan disajikan dalam bentuk yang jelas, rapih, serta komunikatif dengan cara menampilkan atau menyajikan data yang lebih menarik publik.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dalam penelitian dan pengembangan ini peneliti mengumpulkan data dari tiga tahapan pengembangan, yaitu pada tahap pendefinisian, tahap perancangan, dan tahap pengembangan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan disesuaikan dengan jenis data yang diperlukan.
1. Tahap Pendefinisian dan Tahap Perancangan
Dalam tahap pendefinisian, data yang diperlukan untuk melakukan analisis awal-akhir, analisis siswa, analisis tugas, dan analisis materi berupa data kualitatif. Dikarenakan data yang diperlukan berupa data kualitatif, maka teknik yang digunakan dalam pengumpulan datanya adalah dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.
Teknik pengumpulan data yang pertama adalah observasi. Menurut Arikunto (2010:133),
Untuk selanjutnya, Sugiyono (2012:310) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi, observasi yang secara terang-terangan, dan observasi tak berstruktur. Posisi peneliti pada penelitian ini berada pada partisipasi pasif. Jadi dalam hal ini peneliti datang ke tempat kegiatan yang diamati namun tidak ikut terlibat dalam kegiatan itu.
Adapun instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah lembar observasi yang lebih berorientasi pada aspek penglihatan dan pendengaran. Lembar observasi diisi oleh peneliti yang mengamati aktifitas guru ketika melakukan pembelajaran yang dicatat pada lembar observasi yang telah disediakan.
Teknik pengumpulan data yang selanjutnya adalah wawancara. Riduwan (2009:74) menyatakan bahwa “wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya”. Sumber wawancara dalam penelitian ini adalah wali kelas IV SDN 3 Ciamis.
Menurut Sugiyono (2012:235) ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
a. menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan,
b. menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan,
c. mengawali atau membuka alur wawancara, d. melangsungkan awal wawancara,
e. mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya, f. menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan,
g. mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah di peroleh.
Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai penerapan kurikulum 2013 dan pelaksanaan pembelajaran berbasis scientific di SDN 3 Ciamis, maka peneliti menggunakan wawancara bebas terpimpin/semistruktur. Dengan teknik wawancara semistruktur, peneliti berusaha untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian. Peneliti menggunakan alat wawancara berupa pedoman wawancara yang langsung mengacu pada tujuan penelitian. Peneliti menggali pengalaman sampel sumber data mengenai hal yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian.
Teknik pengumpulan data yang selanjutnya adalah studi dokumentasi. “Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumen bisa berupa gambar, tulisan, atau karya monumental dari seseorang” (Sugiyono, 2012: 329). Penggunaan studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Adapun alat-alat yang akan digunakan dalam studi dokumentasi diantaranya yaitu berupa tulisan/dokumen dari sekolah, kamera digital sebagai dokumen berupa gambar.
2. Tahap Pengembangan
[image:35.595.108.514.572.754.2]Dalam tahap pengembangan teknik pengumpulan data adalah dengan teknik tes, non-tes, dan observasi. Untuk teknik tes adalah tes hasil belajar yang dilakukan dengan cara pretest dan posttest. Untuk teknik non-tes yang digunakan adalah angket penilaian validasi ahli, penilaian rubrik dan angket respon siswa.
Tabel 3.9
Teknik Pengumpulan Data
No Jenis Data Teknik
Pengumpulan Instrumen Sumber
1 Data hasil belajar siswa
Pengisian Tes Tes Siswa
Penilaian kinerja dan produk
Penilaian
Rubrik Siswa
2 Data respon siswa terhadap
pembelajaran Pengisian angket Angket Siswa
3 Penilaian validasi ahli Pengisian lembar
telaah Angket
Validator
ahli
4 Lembar observasi
Observasi Lembar
Data yang diambil adalah data hasil Pretest dan Posttest dari hasil belajar siswa dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan lembar kegiatan siswa berbasis pendekatan scientific yang telah dikembangkan terhadap hasil belajar siswa. Penilaian kinerja dan penilaian produk bertujuan untuk mengetahui perkembangan berpikir ilmiah siswa. Selain itu, data respon siswa yang berupa angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai pembelajaran. H. Analisis Data
Dalam pelaksanaan uji coba, peneliti menggunakan metode pre-experimen dengan desain one group pretest posttest only.
Pola (Sugiyono, 2010 :111) Keterangan:
01 : Hasil pretest
X : Perlakuan dengan Lembar Kegiatan Siswa berbasis scientific 02 : Hasil posttest
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data yang diperoleh secara sistematis. Setelah peneliti mengumpulkan data, maka langkah selanjutnya adalah mengorganisasikan dan melakukan analisis data untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Tahap pertama yaitu persiapan, kegiatan pada langkah persiapan ini antara lain: mengecek kelengkapan identitas pengisi, mengecek
kelengkapan data, dan mengecek isian data.
Tahap kedua yaitu tabulasi, kegiatan pada langkah tabulasi ini antara lain:
memberikan skor terhadap item-item soal, serta mentabulasikan setiap data yang
berhasil dikumpulkan ke dalam tabel.
Tahap ketiga yaitu analisis statistik, teknik analisis data dalam penelitian
kuantitatif menggunakan statistik. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu statistik deskriptif. Sugiyono (2012:207) menyatakan bahwa:
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Penyajian data statistik deskriptif dapat berupa tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan presentase.
Melalui statistik deskriptif peneliti ingin mendesripsikan data dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa bermaksud membuat generalisasi. Kegiatan yang dilakukan pada proses analisis deskriptif ini adalah mengolah data dari hasil Pretest dan Posttest dengan bantuan komputer program Microsoft Excel 2007.
1. Kategori hasil belajar
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru baik di sekolah, rumah, maupun tempat lain adalah agar dapat memperoleh hasil belajar yang dianggap baik yaitu yang telah memenuhi standar hasil belajar yang telah ditetapkan atau melebihinya sehingga dapat digolongkan menjadi hasil belajar yang baik. Menurut Hamalik (dalam Mulyani, 2013:59) bahwa “hasil belajar menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa”.
Tabel 3.10
Interval Kategori Hasil Belajar
No. Rambu-rambu Interval Nilai Kategori
1. X ≥ ideal + 1,5 Sideal Sangat Tinggi 2. ideal + 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 1,5 Sideal Tinggi 3. ideal - 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 0,5 Sideal Sedang 4. ideal - 1,5 Sideal ≤ X < ideal - 0,5 Sideal Rendah
5. X < ideal - 1,5 Sideal Sangat Rendah
2. Kualitas hasil belajar siswa
Untuk keperluan analisis kualitas hasil belajar siswa, dilakukan perhitungan normal gain terhadap perbedaan antara nilai post test dengan nilai pre test. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah perubahan hasil belajar siswa termasuk efektif atau tidak. Rumus normal gain (Ngain) menurut Meltzer (Mulyani, 2013:104) adalah:
Normal Gain =
70
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada tema berbagai pekerjaan di SDN 3 Ciamis Kabupaten Ciamis, maka dapat diambil beberapa simpulan. Yang pertama, LKS yang digunakan di SDN 3 Ciamis susunannya kurang lengkap dan belum mengacu pada kurikulum 2013. Salah satunya ditandai dengan LKS yang digunakan masih menggunakan LKS dari buku ajar dan LKS yang beisi kumpulan soal.
Kedua, untuk mengatasi penggunaan LKS yang kurang efektif di SDN 3 Ciamis, dirancanglah LKS berbasis pendekatan scientific dengan menggunakan model pengembangan perangkat 4D karya Thiagarajan yang di modifikasi menjadi 3D, yaitu Define (pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (pengembangan). Dalam tahap perancangan ini dihasilkan rancangan LKS berbasis pendekatan scientific Draft 1 yang akan divalidasi oleh ahli untuk selanjutnya diuji coba di lapangan.
LKS ini disusun dengan mengacu pada Meril Physical Science dan kurikulum 2013. Sistematika LKS ini terdiri dari bagian judul, petunjuk umum, petunjuk khusus, tujuan, alat dan bahan, langkah kegiatan, data hasil pengamatan, pertanyaan dan simpulan. Dalam mengisi data hasil pengamatan, siswa dituntun dengan menggunakan teks cerita dan gambar yang dibuat semenarik mungkin.
Setelah dirancang, LKS berbasis pendekatan scientific draft 1 dilakukan penilaian validasi ahli. Hasil dari penilaian ahli terhadap LKS berbasis pendekatan scientific mempunyai total kevalidan sebesar 4.67. Hal ini berarti LKS yang dikembangkan berada dalam kategori sangat valid. Sehingga dapat dilakukan uji coba di lapangan.
19 siswa 96,1% menilai positif dan 3,87% menilai negative. Sehingga respon siswa terhadap LKS yang dikembangkan adalah positif.
Selain itu, hasil belajar siswa kelas IV SDN 3 Ciamis pada materi yang terdapat dalam tema berbagai pekerjaan subtema barang dan jasa pertemuan pertama mengalami peningkatan setelah menggunakan LKS berbasis pendekatan scientific yang dirancang oleh peneliti. Hal ini menunjukkan bahwa LKS berbasis pendekatan scientific ini berpengaruh tehadap peningkatan hasil belajar siswa. Selain hasil belajar, kinerja dan produk yang dihasilkan selama kegiatan dapat dikategorikan baik. Adapun kriteria kinerja dan produk siswa yang dinilai dalam penelitian ini meliputi kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Hal ini menunjukkan bahwa LKS berbasis pendekatan scientific yang dirancang oleh peneliti dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan ilmiah.
B. Saran
Dengan mengidentifikasi hasil dan pengalaman selama melaksanakan penelitian pengembangan LKS berbasis pendekatan scientific, peneliti memberikan beberapa saran berikut:
1. Proses penelitian pengembangan merupakan proses yang cukup rumit, sehingga diperlukan waktu penelitian yang cukup. Oleh karena itu, dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan dibutuhkan kesiapan yang matang, khususnya dalam instrumen penelitian yang digunakan agar waktu yang tersedia bisa digunakan dengan lebih efektif.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, A. (2002). Media pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Borg, W. R, Gall, M. D. (1989). Educational Research. An Introductional (Third Ed.). New York: Longman.
Budiningsih, Asri. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Yogyakarta. Fitriani, Dwi. (2013). Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) IPA Terpadu
Berbasis Model Connected Materi Sistem Pencernaan Makanan dan Bahan Kimia dalam Makanan untuk Siswa SMP/MTs. Skripsi Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Diklat Guru Dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Kurikulum 2013.
Komalasari, Kokom. (2008). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung:Refika Aditama.
Mulyana, Edi Hendri. (2008). Pendidikan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Tasikmalaya:UPI
Mulyani, Sri. (2013). Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis Karakter Pada Materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit (Penelitian dan Pengembangan di Kelas IV SDN 1 Kawali Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis). Skripsi Sarjana pada Fakultas Ilmu Jurusan Pendidikan UPI Kampus Tasikmalaya: tidak diterbitkan.
Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogyakarta: Diva Press
Rakhmat, C dan Solehuddin, M. (2006). Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Andira
Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rusti, Shilvia Citra. (2012) Penelitian Pengembangan (Research and
Development/R&D) [online] Tersedia:
http://shilviacitrarusti.blogspot.com/2012/04/penelitian-pengembangan-r.html
Sadulloh, Uyoh. 2010. Pedagogik. Bandung: Alfabeta
Sagala, Syaiful. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Slamet Suyanto (2006). Pengenalan Sains untuk Anak TK dengan Pendekatan
“Open Inquiry”. Jurnal EduKid, vol 1. No.1. April 2006.
Subekti, Hasan. (2010). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sains SMP Berorientasi Pendidikan Berkarakter dengan Model Kooperatif pada Materi Sensitivitas Indera Peraba. Makalah pada Proceedings of The 4th International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI, Bandung, Indonesia, 8-10 November 2010
Sudjana, Nana (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Thiagarajan, S. Semmel, D.S & Semmel, MI. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Indiana:Indiana University Bloomington.
Tim Penyusun. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI. Bandung: UPI.
Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu: konsep, strategi dan implementasinya. Jakarta: Bumi aksara
Utami, S. D. (2013). Pengembangan Bahan Ajar IPA SD Tentang Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit. Skripsi Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan UPI Kampus Tasikmalaya: tidak diterbitkan.
Bahan Ajar. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika.