• Tidak ada hasil yang ditemukan

What to Say Buku perancangan fotografi ini berisi foto-foto tentang benteng-benteng yang berada di Kota Ternate.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "What to Say Buku perancangan fotografi ini berisi foto-foto tentang benteng-benteng yang berada di Kota Ternate."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

3. KONSEP PEMOTRETAN

3.1. Konsep Kreatif

Konsep dari perancangan ini yaitu, merancang sebuah buku fotografi benteng-benteng di Ternate yang nantinya dapat menjawab permasalahan yang terjadi, maka disusun konsep kreatif yang meliputi penetepan tujuan dan strategi yang tepat.

3.1.1. Tujuan Kreatif

Tujuan kreatif dari perancangan ini adalah menghasilkan buku yang berisi foto tentang benteng-benteng yang ada di Ternate, dilengkapi dengan teks atau catatan kecil sebagai penjelas.

3.1.2. Strategi Kreatif

Dalam perancangan media fotografi tentang peninggalan sejarah benteng- benteng di Ternate, digunakan media buku, dengan pertimbangan bahwa umumnya media tertulis seperti buku dapat menyajikan informasi secara mendetil dengan didukung oleh penggabungan elemen visual dan verbal. Buku merupakan bahan bacaan utama yang bersifat otentik dalam pengertian dapat memudahkan penggunanya untuk mengakses informasi secara berulang-ulang dan dapat dibaca setiap saat ketika diinginkan, serta dapat dibawa kemana saja.

3.1.2.1. What to Say

Buku perancangan fotografi ini berisi foto-foto tentang benteng-benteng yang berada di Kota Ternate.

3.1.2.2. How To Say 1. Tema foto

(2)

Tema foto dalam buku nantinya mengarah pada tema kolonial, dimana dalam buku fotografi tersebut berisi foto-foto yang mengangkat benteng- benteng bekas penjajahan sebagai objek foto.

2. Konsep penyajian

Penyajian dari buku fotografi tentang peninggalan sejarah benteng-benteng di Ternate, Maluku Utara ini disertai dengan gambar dan teks. Sehingga buku fotografi ini seakan-akan dapat bercerita tentang sejarah dan kejadian yang terjadi pada benteng-benteng tersebut. Didukung dengan penambahan elemen grafis dan layout yang menarik sehingga tidak membosankan dan nyaman untuk dibaca.

3. Judul

• Saksi Bisu Penjajahan di Ternate

• Fort in Ternate- The historical heritage

• Benteng-Benteng di Ternate

4. Target audience

Perancangan buku berdasarkan pada karakteristik target audience : a. Demografis

Jenis Kelamin : Pria dan Wanita Usia : 17-25 tahun

Profesi : Masyarakat umum, tidak spesifik, pelajar.

Strata Ekonomi : Semua kalangan

Sasaran perancangan buku fotografi benteng-benteng ini adalah pria maupun wanita dengan usia 17-25 tahun, karena di usia ini mereka masih produktif dan dianggap sudah mulai dapat mandiri serta dapat menentukan keputusan sendiri.

Buku ini ditujukan untuk siapa saja tidak dispesifikan khusus untuk beberapa profesi saja karena memang diciptakan agar dapat dinikmati oleh semua profesi dan kalangan.

b. Geografis

(3)

Secara Geografis, sasaran perancangan buku fotografi benteng-benteng peninggalan sejarah di Ternate ini adalah secara nasional.

c. Psikografis

Dari segi psikografis, sasaran perancangan buku ini adalah mereka yang aktif dan menyukai sejarah.

d. Behavioral

Dari segi behavioral, perancangan buku ini ditujukan untuk pria dan wanita yang memiliki kepedulian terhadap peninggalan-peninggalan sejarah.

5. Lokasi

Lokasi terletak di Kota Ternate, Propinsi Maluku Utara.

6. Properti

Dalam perancangan ini tidak menggunakan properti, dikarenakan perancangan fotografi ini dikhususkan pada objek fotonya saja.

7. Teknik pemotretan

• Angle

Dalam proses pemotretan nantinya menggunakan beragam angle ( eye view, low angle, high angle).

• Lighting

Dalam proses pemotretan perancang menggunakan cahaya alami yaitu memanfaatkan cahaya dari matahari.

8. Teknik Editing

Pada Proses editing dilakukan dengan software Adobe Photoshop.

Pengaturan dilakukan pada hal-hal kecil seperti merubah kontras, menaikan level, dan mengubah saturasi warna sehingga dapat menampilkan apa yang

(4)

3.1.3 Program Pemotretan 3.1.3.1. Planning & Time Table

Oktober November

No. Keterangan

I II III IV I II III IV 1 Pemotretan Tahap I

2 Pemotretan Tahap II 3 Pemotretan Tahap III 4 Proses Editing Foto

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Bulan Oktober dan November

a. Pemotretan Tahap I

Pemotretan tahap awal ini, dilakukan pada Benteng Tolukko dan Benteng Oranje, pemotretan dilakukan pada waktu sore hari. Kendala-kendala pada saat proses pemotretan yaitu masalah cuaca, pada sore hari sering turun hujan. Pada Benteng Tolukko di beberapa bagian benteng agak sulit dipotret, karena banyak batu-batu besar disamping-sampingnya yang harus lebih ekstra hati-hati pada saat mengambil foto. Sedangkan pada Benteng Oranje juga ada beberapa kendala yaitu pada saat pemotretan ada beberapa bagian yang sedang direnovasi sehingga sehingga bagian-bagian tersebut tidak dapat dipotret.

b. Pemotretan Tahap II

Pemotretan dilakukan pada Benteng Kalamata dan Benteng Kota Janji, waktu pemotretan dilakukan pada sore hari. Pada Benteng Kalamata juga memiliki kendala berupa bagian belakang benteng tidak dapat dipotret dari laut. Pada Benteng Kota Janji kendala-kendala yang terdapat yaitu banyaknya kabel- kabel listrik diatas Benteng yang sangat menggangu, sehingga proses pemotretan pada bagian-bagian tertentu tidak maksimal.

c. Pemotretan Tahap III

Pemotretan dilakukan pada Benteng Kastela, dilakukan pada waktu sore hari juga. Pada benteng ini juga, pada beberapa bagian tidak dapat dipotret dikarenakan bagian samping dan belakang dari benteng ini terdapat jurang,

(5)

sehingga sulit untuk di potret, sehingga pada bagian-bagian tertentu tida dapat dipotret.

d. Proses Editing Foto

Pada tahap ini, proses pemilihan foto dilanjutkan dengan proses editing foto.

Editing dilakukan pada hal-hal kecil seperti merubah kontras, menaikan level, dan mengubah saturasi warna sehingga dapat menampilkan apa yang diinginkan.

3.1.3.2. Survei lokasi

Survei lokasi dilakukan dari bagian utara kota Ternate kemudian ke bagian selatan. Dimulai dari benteng yang terletak paling utara yaitu Benteng Tolukko, benteng ini masih tetap berdiri kokoh, di bagian depan benteng terdapat taman hasil pemugaran. Benteng ini terletak di Kelurahan Dufa-dufa, berjarak kurang lebih 3 Km dari pusat kota Ternate. Kemudian survei berlanjut pada Benteng Oranje, benteng ini terletak di pusat kota Ternate. Kondisi benteng ini sangat memprihatinkan, di beberapa bagian dari benteng ini tercium bau amis yang sangat menyengat dan terlihat di beberapa bagian ditumbuhi rumput-rumput liar serta sampah-sampah yang berserakan. Kemudian survei berlanjut ke Benteng yang berada di kelurahan Kayu Merah yaitu Benteng Kalamata, keadaan benteng ini lebih beruntung daripada Benteng Oranje. Benteng ini terlihat masih terawat, namun di beberapa bagian ada sampah-sampah yang berserakan. Benteng ini berada di tepian laut. Kemudian survei berlanjut ke Benteng Kota Janji dan Benteng Kastela. Keadaan kedua benteng ini kurang lebih sama, di mana bentuk utuh dari kedua benteng ini tidak terlihat lagi, hanya tersisa reruntuhannya.

3.1.3.3. Peralatan

• Kamera DLSR

• Tripod

(6)

3.1.3.4. Pelaksanaan Pemotretan

Pemotretan direncanakan akan dilakukan mulai pertengahan bulan oktober sampai awal November. Pemotretan dilakukan pada benteng-benteng yang berada di Kota Ternate.

3.2. Budgeting

Berikut ini adalah perincian biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi buku fotografi ini, beserta alat-alat promosinya yang diperoleh dari hasil survei pada tempat percetakan.

3.2.1. Estimasi Biaya Produksi

Dalam perancangan buku ini, kalkulasi biaya kreatif disusun berdasarkan perhitungan sebagai berikut:

1. Biaya Transportasi Biaya tiket pesawat PP

(Surabaya-Ternate) : Rp.3.500.000,-

Jumlah keberangkatan : 2x

Total biaya transportasi : Rp.7.000.000,- 1. Biaya Cetak

Jumlah Cetak : 500 buku Dimensi Terbuka : 42 x 21 cm Dimensi Tertutup : 21 x 21 cm

Jenis Kertas : Matt Paper 150 gram Teknik jilid : Softcover

Biaya :

• Film : Rp. 70 x 21 x 34 x 100 = Rp.5.000.000,-

(7)

• Kertas : Isi 15 rim x Rp. 2.500.000,- Cover 1 rim x Rp. 2.500.000,- = Rp. 40.000.000,-

• Jilid Softcover : 500 x 5000 ex

= Rp. 2.500.000,-

Gambar

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Bulan Oktober dan November

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat fungi endofit mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dengan diameter hambatan

Program siaran tersebut mempunyai karakteristik tertentu yang dapat mempengaruhi, memprovokasi dalam hal positif maupun negatif, dan mampu mengubah sikap seorang dari

Adapun untuk menentukan pusat pelayanan masyarakat yang optimal, digunakan metode analisis skalogram terhadap data sekunder berupa sejumlah data potensi sumberdaya

Keempat, proses terjadinya transformasi Islam berawal dari hancurnya kerajaan Demak yang memiliki dasar Islam putihan dan digantikan oleh kerajaan Pajang

Salah satu kegunaan musik adalah untuk kegiatan peribadatan bagi umat Kristiani sehingga tidak heran bila banyak lagu khusus peribadatan kemudian dirangkum dalam satu buku sesuai

Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui pengaruh kegiatan wisata terhadap kondisi terumbu karang di Pulau Maratua, berdasarkan persentase penutupan karang hidup,

Setelah itu community relations melakukan evaluasi bersama dengan Public Relations untuk mengetahui nilai program dan kegiatan community relations, membuat analisa kekurangan

- Dengan adanya pemerataan keramaian pengunjung akan dapat teIjadi kegiatan perdagangan yang teratur, baik pedagang maupun pengunjung. - Kemudahan bagi konsumen untuk mencari