• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL QUALITY ASSURANCE (OA) ATAS HASIL PENILAIAN MATURITAS SPIP PADA PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN HASIL QUALITY ASSURANCE (OA) ATAS HASIL PENILAIAN MATURITAS SPIP PADA PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL QUALITY ASSURANCE (OA) ATAS HASIL PENILAIAN MATURITAS SPIP PADA PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA

N O M O R : L R - 6 6 5 / P W 1 5 / 3 / 2 0 1 8 T A N G G A L : 2 6 D E S E M B E R 2 0 1 8

(2)

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Jaian Adonis Samad Nomor IB Sukamara - 73111 Tdp: (0536) 3225107, 3229626 Pakslmite: (0536) 3226664

email: tattenQ@bofcD.Qo.ld

Nomor : LR-665/PW15/3/2018 26 Desember 2018 Lampiran : Satu set

Hal : Laporan Hasil Quality Assurance atas Hasil Penilaian Maturitas SPIP pada Pemerintah Kota Palangka Raya

Yth. Walikota Palangka Raya di Palangka Raya

Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan OA atas Penilaian Maturitas S P I P pada Pemerintah Kota Palangka Raya, dapat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

A. Dasar Penugasan

1. Peraturan Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Nomor 004 Tahun 2017 tanggal 6 Oktober 2017 tentang Pedoman Penjaminan Kualitas (OA) Maturitas SPIP;

2. Surat Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Nomor S - 2935/PW15/3/2017, tanggal 14 Desember 2017 perihal Permintaan OA atas Penilaian Maturitas Level 3;

3. Surat Tugas Direktur Pengawasan PKD Wilayah II Nomor : S T - 262/D3.02/02/2018 tanggal 26 Juni 2018 perihal Quality Assurance (OA) atas Kegiatan Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP di Lingkup Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah.

B. Waktu Penugasan

Kegiatan penugasan dilaksanakan selama 10 hari kerja, yaitu tanggal 2 - 1 3 Juli 2018, termasuk pelaksanaan OA di lapangan {field work) selama 4 (empat) hari kerja pada tanggal 3 - 6 Juli 2018.

C. Tujuan Penugasan

Kegiatan QA bertujuan memastikan bahwa proses pelaksanaan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP telah mengacu pada Peraturan Kepala B P K P

(3)

Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Penilaian dan Strategi Peningkatan Maturitas Penyelenggaraan SPIP, dan memberikan penjaminan kualitas atas capaian hasil penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Kota Palangka Raya telah memenuhi karakteritik SPIP Level 3.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup OA meliputi penjaminan mutu atas proses penilaian maupun substansi hasil penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP (OA atas proses dan hasil) pada Pemerintah Kota Palangka Raya.

E. Metodologi

Metodologi OA meliputi langkah-langkah penilaian atas kelengkapan serta kesesuaian dengan pedoman atas aspek berikut:

1. Tahap persiapan yang terdiri dari penetapan satuan kerja sebagai sampel responden, penyiapan tim asesor, pembentukan counterpart, kelengkapan unsur dalam rencana kerja serta pelaksanaan entry meeting pada proses assessment.

2. Tahap pelaksanaan yang terdiri dari kelengkapan langkah kerja penilaian termasuk kelengkapan substansi pengujian bukti atas lima unsur dan dua puluh lima sub unsur SPIP.

3. Tahap pelaporan meliputi penentuan area of improvement, pembuatan rekomendasi, serta penyusunan laporan yang dibuat oleh Assessor.

Hasil QA semua tahapan di atas disusun dalam tabulasi persentase dari semua indikator yang ditetapkan dalam pedoman.

F. Hasil Quality Assurance

1. Informasi Urn urn terkait Penugasan Assessment

Informasi Umum terkait penugasan assessment maturitas penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Kota Palangka Raya sesuai Surat Tugas Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Nomor ST-636/PW15/3/2017 tanggal 11 Oktober 2017 dan dengan Laporan Nomor LEV-500/PW15/3/2017 tanggal 30 November 2017 dengan skor hasil penilaian sebelum QA adalah sebesar 3,0080. Periode waktu penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP pada

(4)

Pemerintah Kota Palangka Raya adalah sampai dengan saat proses assessment dilaksanakan.

2. Kesesualan atas Proses Penilaian Maturitas SPIP (QA atas proses)

Hasil QA menunjukkan bahwa secara umum proses penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Kota Palangka Raya telah sesuai dengan langkah-langkah proses penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP sebagaimana ditetapkan dalam pedoman (Perka B P K P No. 4 Tahun 2016) dengan tingkat kesesuaian 93,55% dengan rincian berikut:

No. Tahapan

Kesesuaian Dengan Standar

Bobot Hasil

1 2 3 4 5=3X4

A Persiapan 92,40% 2 0 % 18,48%

B Penilaian pendahuluan tingkat maturitas SPIP

100,00% 2 0 % 20%

C Pengujian bukti maturitas SPIP 96,57% 4 0 % 38,63%

D Penyusunan Laporan 82,22% 2 0 % 16,44%

Rata-rata skor 93,55%

Adapun hal-hal yang memeriukan perhatian dari Tim Asesor terkait kesesuaian atas proses penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP, yaitu :

a. Tahap persiapan

- Penetapan OPD yang diuji petik sebesar 22% yang berarti kurang dari 30% dari total OPD.

- Total Anggaran OPD yang diuji petik sebesar 36% yang berarti kurang dari 40%.

b. Tahap pelaksanaan

Proses assessment baik survei persepsi maupun validasi/pembuktian secara umum telah dilaksanakan mengacu pada pedoman. Uji petik dilakukan pada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mempresentasikan entitas pemda antara lain :

- Fungsi penunjang (Sekretariat Daerah);

- Fungsi perencanaan (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah);

3

(5)

- Fungsi pengelolaan keuangan (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah);

- Fungsi pengawasan internal (Inspektorat);

- Fungsi pelayanan publik (Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang);

- Fungsi SDM dan organisasi (Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan);

- Fungsi informasi dan komunikasi (Dinas Komunikasi dan Informatika).

Validasi/pembuktian telah dilakukan pada 25 sub unsur SPIP sebagai fokus assessment dan telah didokumentasikan pada kertas kerja.

c. Tahap dokumentasi dan pelaporan

- Kertas kerja secara umum telah didokumentasikan lengkap, rapi, dan sebagian besar telah dibuat dalam bentuk softcopy,

- Laporan hasil penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP telah disusun berdasarkan hasil penilaian serta dilakukan pembahasan dengan pihak pemda;

- Kelengkapan laporan sudah sesuai dengan pedoman penilaian maturitas SPIP, kecuali bagian rekomendasi belum dicantumkan sampai dengan level optimum.

Hasil QA atas proses penilaian maturitas penyelenggaraan S P I P , disajikan pada Lampiran 1

3. Kesesuaian atas Hasil Penilaian Maturitas SPIP (QA atas Hasil)

Hasil QA atas penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Kota Palangka Raya menunjukkan bahwa pemerintah daerah telah memenuhi karakteristik maturitas penyelenggaraan SPIP pada Level 3 (Terdefinisi) sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP, sebagaimana ditetapkan dalam pedoman (Peraturan Kepala BPKP Nomor 4 Tahun 2016) dengan nilai skor hasil assessment sebesar 3,0080 dan nilai skor hasil QA sebesar 3,0375 dengan demikian terdapat kenaikan skor maturitas sebesar

(6)

0,0295. Adapun hasil QA atas penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Kota Palangka Raya dapat diuraikan sebagai berikut:

Unsur Sub Unsur

4 4 - : -

Bobot

' ,

Skor menurut

Asesor

Skor menurut

OA

1 2 3 4 5

Lingkungan Pengendahan

30%

1. Penegakan Integritas dan Nilai Etika

3 3

2. Komitmen terhadap Kompetensi

3 3

3. Kepemimpinan yang Kondusif 3 3 4. Struktur Organisai Sesuai

Kebutuhan 3 3

5. Pendelegasian wewenang dan Tanggungjawab yang Tepat

3 3

6. Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM

3 3

7. Perwujudan Peran APIP yang Efekttf

3 4

8. Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah

lerkait

4 3

Penilaian Risiko

20%

9. Identifikasi Risiko 3 3

10. Analisis Risiko 3 3

Kegiatan Pengendalian

25%

11. Reviu Kinerja 3 3

12. Pembinaan SDM 3 3

13. Pengelolaan Sistem Informasi 3 3 14. Pengendalian Fisik atas Aset 3 3 15. Penetapan dan Reviu

Indikator

3 3

16. Pemisahan Fungsi 3 3

17. Otorisai Transaksi dan Kejadian Penting

3 3

18. Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu

5 3

19. Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan Catatan Akuntabilitas Pencatatan

3 3

(7)

Unsur Sub Unsur Robot

Skor menurut

Skor

m t ^ n t i n i t

Asesor 20. Akuntabilitas Pencatatan dan

Sumber Daya 3 3

2 1 Dokumen yang baik atas Sistem Pengendalian Intern (SP1) serta transaksi dan kejadian penting

3 3

Informasi dan

Komunikasi 10%

22. Informasi yang Relevan 3 3

23. Penyelenggaraan Komunikasi yang efektif

3 3

Pemantauan 15%

24. Pemantauan Berkelanjutan 3 3

25. Evaluasi Terpisah 2 3

Menurut Asesor

Menurut QA

S k o r S P J P 3,0080 3,0375

Perubahan nilai maturitas penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Kota Palangka Raya dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Unsur Lingkungan Pengendalian

Terhadap unsur lingkungan pengendalian tidak terdapat penurunan maupun peningkatan dalam total nilai skor maturitas, namun terdapat kenaikan dan penuruntan nilai skor pada sub unsur berikut:

1) Perwujudan Peran APIP yang Efektif

Mengalami kenaikan dari level 3 ke level 4, hal ini disebabkan dengan pertimbangan Inspektorat Kota Palangka Raya telah melaksanakan telaah sejawat antar IRBAN dan telaah sejawat antar Inspektorat, yaitu dengan Inspektorat Kabupaten Gunung Mas dan Inspektorat Kabupaten Kapuas.

Terhadap hasil telaah sejawat telah ditindaklanjuti oleh Inspektorat.

2) Hubungan Baik dengan Instansi Pemerintah terkait

Mengalami penurunan dari level 4 menjadi level 3, dengan pertimbangan Pemerintah Kota Palangka Raya telah memiliki dan mengimplementasikan kebijakan / S O P untuk melakukan rekonsiliasi data secara berkala dengan instansi terkait yang menangani anggaran, akuntansi dan perbendaharaan

(8)

yang didukung bukti notulen-notulen rapat rekonsiliasi dan koordinasinya.

Namun demikian, belum terdapat bukti pendukung yang menunjukkan telah dilakukannya evaluasi secara berkala terkait sub unsur tersebut.

b. Unsur Kegiatan Pengendalian

Terhadap unsur kegiatan pengendalian terdapat penurunan nilai yang disebabkan adanya penurunan skor pada sub unsur Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu, dari level 5 menjadi level 3. Hal tersebut dengan pertimbangan Pemerintah Kota Palangka Raya telah menerapkan kebijakan / SOP terkait pencatatan yang akurat dan tepat waktu antara lain dengan diberlakukanya Peraturan Walikota Nomor 61 Tahun 2016 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Palangka Raya ; Perda Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pengelolaan BMD, dan telah menggunakan aplikasi berupa SIMDA Keuangan, SIMDA BMD, SIMPPD yang telah dievaluasi dan dimutahirkan secara berkala. Namun aplikasi terkait pencatatan tersebut belum terintegrasi, dan belum terdapat dashboard yang memungkinkan dilakukannya pemantauan secara otomatis dan online oleh pimpinan. Selain itu, update pada aplikasi SIMDA tidak disertai dengan perubahan pada kebijakan/SOP pencatatan dan kebijakan Akuntansi.

c. Unsur Pemantauan Pengendalian Intern

Terhadap unsur pemantauan pengendalian Intern terdapat peningkatan nilai yang disebabkan adanya peningkatan skor pada sub unsur Evaluasi Terpisah dari level 2 menjadi level 3. Hal tersebut dengan pertimbangan Pemerintah Kota Palangka Raya telah memiliki dan mengimplementasikan kebijakan / SOP terkait evaluasi terpisah, yang antara lain evaluasi kinerja perangkat daerah yang telah disosialisasikan melaui gelar pengawasan, dan telah dilaksanakan yang dituangkan ke dalam dokumen hasil pengawasan.

Hasil QA atas hasil penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP disajikan dalam Lampiran 2.

G. Saran

Sehubungan dengan hasil QA atas penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Kota Palangka Raya, kami menyarankan hal-hal sebagai berikut:

(9)

1. Tahap Persiapan a. Penentuan Sampel

Pelaksanaan penilaian mandiri maturitas SPIP untuk tahun selanjutnya agar memperbanyak jumlah OPD yang diuji petik dengan memperhatikan jumlah dan aspek keterwakilan fungsi (pelayanan publik, perencanaan, pengawasan internal, penunjang, keuangan, aset, SDM dan organisasi, informasi dan komunikasi) dengan setidaknya 30% dari jumlah satker/OPD hams dijadikan sampel.

b. Penyiapan Tim Asesor

- Mengusulkan pegawai untuk mengikuti diktat maturitas S P I P agar pemahaman tim asesor maupun counterpart atas SPIP lebih baik;

- Peran aktif tim asesor dari Inspektorat Kota Palangka Raya dalam berkoordinasi dengan counterpart dan tim Reviu;

- Untuk memenuhi aspek administrasi penugasan, kegiatan penyelenggaraan S P I P agar diakomodir dalam P K P T Inspektorat tahun anggaran berikutnya.

2. Tahap Pelaksanaan

Meiengkapi bukti pendukung (bukti dokumen, bukti wawancava, kuesioner lanjutan, dan observasi) secara lebih baik yang diperlukan dalam proses pengujian bukti.

3. Tahap Pelaporan

Saran perbaikan atas masing-masing sub unsur SPIP agar direkomendasi sampai ke level optimum (level 5).

Demikian kami sampaikan, atas kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih

Kepala Perwakilan,

bpkp

Herman Hermawan NIP. 19610315 198703 1 001 Tembusan Yth.:

1. Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya;

2. Inspektur Kota Palangka Raya.

(10)

Lampiran 1

" '

Pemerintah Daerah Persiapan Pelaksanaan Pelaporan Rata-Rata

Tertimbang Keismpulan

: Kota Palangka Raya

Tahap Persiapan 20% 92,40% 18,48%

Sesuai Tahap Penilaian

Pendahuluan 20% 100,00% 20,00%

Sesuai Tahap Pengujian

Bukti 40% 95,95% 38,38%

Sesuai

Tahap Pelaporan 20% 83,33% 16,67%

Sesuai

Skor 18,48% 58,38% 16,67% 93,53%

Sesuai

(11)

Lampiran 2

A H a s / / Penilaian atas Sub Unsur SPIP

S u b U n s u r B o b o t

K o u Palangka Raya

S u b U n s u r B o b o t Assessment 1 QA

S u b U n s u r B o b o t

Skor NHel Bukti Skor NHai

* 1 L I N G K U N G A N P E N G E N D A L I A N

1 P**r\#»nnWftn I n t a i r i r i l i a H a n K J i l n i F t i k o 3 , 7 5 3 0 , 1 1 3 1 0 0 , 0 0 % 3 0 . 1 1 3

9 K rtm/lm/sn Tx»/fiPdsn K n m / M > l A n < i 3 , 7 5 3 0 . 1 1 3 9 2 , 3 1 % 3 0 . 1 1 3

3 Kepemimpinan yang konduslf 3 , 7 5 3 0 , 1 5 0 7 0 . 0 0 % 3 0 . 1 1 3

4 Rtmktiir Ornnni<iA^i S*»^uai K f k h i r f u h j i n

«Jll U M U I v_/i y CM I I M 9 I W V M H I I W U U I U I W I I 3 . 7 5 3 0 , 1 1 3 7 2 , 7 3 % 3 0 . 1 1 3

Pandalaflaftian Wftwttruwi flan T w v u n n lawah uarvt

^ r « i i u « i « y o a i a i i « » w m w ^ u o u i a i tyy m ty j a n a u y o i t y Tepat

3 . 7 5 3 0 . 1 1 3 1 0 0 . 0 0 % 3 0 . 1 1 3

6 Pembinaan d a n P e n e r a p a n Kebijakan S D M yang Sehat 3 , 7 5 3 0 . 1 1 3 9 2 . 3 1 % 3 0 , 1 1 3 7 Perwujudan P e r a n A P I P y a n g Efektif 3 , 7 5 3 0 , 1 1 3 8 0 , 0 0 % 4 0 , 1 5 0 g Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah

Terkait 3 , 7 5 4 0 , 1 5 0 1 0 0 , 0 0 % 3 0 , 1 1 3

2 P E N I L A I A N R I S I K O

1 Identifikasi Risiko 1 0 , 0 0 3 0 , 3 0 0 1 0 0 . 0 0 % 3 0 , 3 0 0

2 Ar.ahsis Risiko 1 0 , 0 0 3 0 3 0 0 1 0 0 , 0 0 % 3 0 , 3 0 0

3 K E G I A T A N P E N G E N D A L I A N

1 Reviu Kinerja 2 , 2 7 3 0 . 0 6 8 7 7 , 7 8 % 3 0 0 6 8

2 P e m b i n a a n S u m b e r D a y a Manusia 2 , 2 7 3 0 . 0 6 8 1 0 0 . 0 0 % 3 0 . 0 6 8 3 Pengendalian a l a s Pengelolaan Sistem in/ormasl 2 . 2 7 3 0 . 0 6 8 1 0 0 , 0 0 % 3 0 . 0 6 8

4 Pengendalian Fisik atas Aset 2 , 2 7 3 0 . 0 6 8 1 0 0 . 0 0 % 3 C C O :

5 Penetapan d a n Reviu Indicator 2 , 2 7 3 0 . 0 6 8 6 2 , 5 0 % 3 D J 0 6 8

6 P e m i s a h a n Fungsi 2 , 2 7 3 0 , 0 6 8 1 0 0 , 0 0 % 3 0 . 0 6 8

7 Otorfsasl T r a n s a k s i dan K e j a d l a n Parting 2 , 2 7 3 0 . 0 6 8 1 0 0 , 0 0 % 3 0 , 0 6 8 8 Pencatatan yang Akurat d a n Tepat Waktu 2 , 2 7 5 0 , 1 1 4 1 0 0 . 0 0 % 3 0 . 0 6 8 9 P e m b a t a s a n A k s e s atas S u m b e r D a y a dan Catatan 2 , 2 7 3 0 . 0 6 8 1 0 0 . 0 0 % 3 0 , 0 6 8

1 0 Akuntabilitas Pencatatan dan Sumber D a y a 2 , 2 7 3 0 . 0 6 8 1 0 0 , 0 0 % 3 0 0 6 8 Ookumertasi y a n g baik e t a s S P i serta transaksi dan

kejadian parting 2 , 2 7 3 0 , 0 6 8 1 0 0 . 0 0 % 3 0 0 6 8

4 I N F O R M A S I D A N K O M U N I K A S I

1 Informasi Y a n g R e l e v a n 5 , 0 0 3 0 , 1 5 0 9 0 . 0 0 % 3 0 . 1 5 0

2 Penyelenggaraan Komunikasi yang Efektif 5 , 0 0 3 0 , 1 5 0 8 5 , 7 1 % 3 0 , 1 5 0

6 P E M A N T A U A N P E N G E N D A L I A N I N T E R N

1 Pemantauan Berkelanjutan 7 . 5 0 3 0 , 2 2 5 1 0 0 , 0 0 % 3 0 . 2 2 5

2 Evaluasi Terpisah 7 , 5 0 2 0 . 1 5 0 8 5 . 7 1 % 3 0 , 2 2 5

M M - L e v e l - . .

1 0 0 , 0 0 3, 3080

T E R D E F I N I

3,0376

• . . ; - < , • .. •'

B. S i m p u l d n

U n s u r B o b o t

K o t a P a l a n g k a R a y a

N o U n s u r B o b o t S A O A

N o U n s u r B o b o t

S k o r Nilai S k o r Nflal

1 L i n g k u n g a n P e n g e n d a l i a n 3 0 , 0 0 3 , 1 2 5 0 0 , 9 3 7 5 3 , 1 2 5 0 0 , 9 3 7 5

2 P e n i l a i a n n s i k o 2 0 , 0 0 3 , 0 0 0 0 0 , 6 0 0 0 3 , 0 0 0 0 0 , 6 0 0 0

3 K e g i a t a n P e n g e n d a l i a n 2 5 , 0 0 3 , 1 8 1 8 0 , 7 9 5 5 3 , 0 0 0 0 0 , 7 5 0 0

4 Informasi d a n K o m u n i k a s i 1 0 , 0 0 3 0 0 0 0 0 , 3 0 0 0 3 , 0 0 0 0 0 . 3 0 0 0

5 P e m n a t a u a n P e n g a n d a l i a n 1 5 , 0 0 2 . 5 0 0 0 0 , 3 7 5 0 3 . 0 0 0 0 0 , 4 5 0 0

. • ..- '•. " , N i l a i . • -".••SfJV-f.- t - ; --,V :.; / S . . ' - N a l k / ( T u r u n ) : ' . •-. •

:•-1,00,00 ' . . i f f ' V t ? 3 , 0 0 8 0 "

• ' •. T. " r - . i . k» *, ' • -. '.% t*Ai V

:•• , - • 3 , 0 3 7 5 • 0 , 0 2 9 5

Referensi

Dokumen terkait

frekuensi inspeksi oleh petugas berkurang (efisiensi waktu industri); produk yang dihasilkan oleh industri pangan menjadi lebih terjamin dan kepercayaan masyarakat terhadap

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara parsial simbol agama Islam verbal dan simbol agama Islam non verbal terhadap loyalitas konsumen muslim pada Waroeng

8 Diantara senyawa-senyawa oksigen reaktif, radikal hidroksil merupakan senyawa yang paling berbahaya karena reaktifitasnya sangat tinggi.. Oleh

Puji Syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Sistem Militer dalam

Sesuai dengan tujuan iklan yang didapatkan dari hasil wawancara peneliti dengan Brand Communications Manager Bukalapak yaitu iklan televisi Bukalapak edisi “Gunakan Jarimu

Dengan menentukan nilai tingkat Sigma Quality Level dengan mengetahui karakteristrik Critical To Quality pada suatu perusahaan maka akan dapat diketahui kinerja kualitas dari

Kandungan bahan organik sangat mempengaruhi habitat biota laut termasuk Echinodermata karena bahan organik merupakan makanan bagi biota laut, hal ini dinyatakan oleh Nurracmi

PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA