• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. menunjukkan bahwa NIM, LDR, NPL, BOPO dan KAP yang signifikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. menunjukkan bahwa NIM, LDR, NPL, BOPO dan KAP yang signifikan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Penelitian Terdahulu

Hindarto (2011) yang mengkaji tentang Analisis pengaruh CAR,NIM, LDR, NPL, BOPO dan KAP terhadap Return on Asset. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NIM, LDR, NPL, BOPO dan KAP yang signifikan berpengaruh terhadap ROA, sedangkan CAR tidak pengaruh signifikan terhadap ROA.

Syamsuddin (2013) yang mengkaji tentang oengaruh CAR, NPL, BOPO, LDR, dan NIM terhadap Profitabilitas. Sampel penelitian ini sebanyak 10 bank.

Hasil dari penelitian menunjukan bahwa NPL dan BOPO memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap ROA, LDR serta NIM tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA, dan CAR memiliki pengaruh positif signifikan terhadap ROA.

Mulyani dan Anjarsari (2016) mengkaji tentang pengaruh pendapatan bunga terhadap Profitabilitas Pada PT. Bank Jabar Banten.Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan bunga berpengaruh positif terhadap ROA.

Khoirunnisa et al., (2016) yang mengkaji tentang Pengaruh CAR, LDR dan BOPO terhadap ROA dan ROE bank Persero Indonesia yang dipublikasikan Bank Indonesia periode 2010-2015. Hasil menunjukan bahwa CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA, LDR dan BOPO perpengaruh tidak signifikan terhadap ROA. CAR tidak berpengaruh terhadap ROE, LDR dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROE.

(2)

Pinasti (2018) yang mengkaji tentang pengaruh CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR terhadap profitabilitas bank umum periode 2011-2015. Diperoleh hasil pada variabel NIM berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas, kemudian NPL berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas, BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas, CAR dan LDR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas.

Dermawan & Desiana (2019) yang mengkaji tentang Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas. Didapatkan hasil bahwa CAR dan LDR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA, sedangkan BOPO dan NIM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA.

Pratama et al., (2021) yang mengkaji tentang pengaruh CAR, LDR, NIM, BOPO terhadap ROA pada sektor perbankan go public di BEI 2016-2018.

Pengambilan metode sampel sebanyak 33 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR dan LDR berpengaruh positif terhadap ROA, sedangkan NIM dan BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA.

Adapun relevansi penelitian ini dengan penelitian terdahulu yakni adanya variabel yang sama. Penelitian ini merupakan komparatif riset, yakni ingin membandingkan hasil penelitian Variabel Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin, dan Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset dengan

hasil penelitian terdahulu.

B. Landasan Teori

1. Perbankan Umum BUMN

(3)

Undang-Undang No.10 tahun 1998 tentang Perbankan, bank dijelaskan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang selanjutnya akan disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit maupun dalam bentuk lainnya. Menurut (Abdullah, 2003) Bank melakukan kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat dalam berbagai bentuk simpanan. Degan adanya penghimpunan dana tersebut, bank membayarkan bunga kepada nasabah penyimpan dana. Yang selanjutnya bank akan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat dalam berbentuk kredit.

Berdasarkan definisi yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan bank merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya ialah memberikan kredit serta jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Oleh karena itu, bank memiliki ruang, lingkup usaha yang sangat luas. (Muljono, 1988)

2. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut (Hery, 2014) laporan keuangan ialah suatu hasil dari proses akuntansi yang memiliki tujuan untuk mengkomuniksikan data keuangan maupun aktivitas perusahaan.

b. Tujuan Laporan Keuangan

Adapun tujuan adanya laporan keuangan adalah sebagai berikut : 1) Memberikan informasi terpercaya tentang sumber daya ekonomi serta

kewajiban perusahaan.

(4)

2) Memberikan informasi terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang menunjukan tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba jangka panjang dan menunjukan informasi kepada manajemen untuk digunakan didalam fungsi perencanaan dan pengendalian.

3) Menaksir potensi suatu perusahaan dalam menghasilkan laba 4) Memberikan informasi yang diperlukan dengan adanya perubahan 5) Menjelaskan informasi yang relevan (Hery, 2014)

c. Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Menurut (Hery, 2014) Unsur laporan keuangan erat kaitannya dengan posisi keuangan serta hasil kinerja dari suatu perusahaan.

Unsur-unsur pada laporan keuangan dibagi dalam dua kelompok.

Kelompok yang pertama terdapat tiga unsur yaitu aset, kewajiban dan aset bersih. Kelompok kedua terdapat tujuh unsur yaitu investasi yang dilakukan oleh pemilik, distribusi kepada pemilik, keuntungan, lana komperehensif, pendapatan, beban dan kerugian.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Bank

(Ikatan Bankir Indonesia, 2016), Faktor yang mempengaruhi pendapatan bank terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal dapat mempersulit atau mempermudah bank untuk mendapatkan laba. Contohnya adalah faktor hukum, kondisi ekonomi maupun regulasi.

Faktor internal menentukan peran yang lebih penting untuk bank

(5)

mendapatkan laba. Faktor internal dapat membuat bank keluar dari permasalahan- permasalahan yang disebabkan oleh faktor eksternal.

4. Profitabilitas

Menurut (Hery, 2016) Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio ini selain bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Rasio ini menjelaskan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba dalam jangka waktu tertentu melalui semua kemampuan serta sumber daya yang dimiliki, yakni yang berasal dari kegiatan penjualan, penggunaan aset ataupun penggunaan modal. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilita adalah dengan menggunakan rasio Return On Asset. Standar rasio ROA berkisar antara 0,5% - 1,25% (Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia 6/23/DNDP, 2004). Untuk lebih jelasnya Return On Asset diformulasikan sebagai berikut :

ROA = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

Sumber: Manajemen Kesehatan Bank Berbasis Risiko

Laba sebelum pajak = Laba Operasi + Pendapatan diluar usaha – Beban diluar usaha.

Rata-rata total aset = Total aset awal tahun + Total aset akhir tahun : 2.

5. Permodalan

Menurut (Abdullah, 2003) Modal bank merupakan dana yang diinvestasikan oleh pemilik pada pada saat pendirian bank yang bertujuan

(6)

untuk membiayai kegiatan usaha bank. Besar kecilnya modal akan mempengaruhi laba yang diperoleh bank. Kecukupan modal merupakan indikator penetu jika bank mempunyai modal yang cukup atau memadai dimana hal tersebut menawarkan proteksi terhadap risiko yang berhubungan dengan usaha keuangan dan kredit. Kecukupan modal merupakan suatu peraturan perbankan menentukan suatu kerangka kerja mengenai bagaimana bank serta lembaga penyimpanan dapat menangani permodalan mereka.

Menurut (Abdullah, 2003) Capital Adequacy Ratio merupakan rasio yang membandingkan antara jumlah modal bank dengan jumlah aktiva yang dimiliki. Dengan adanya Capital Adequacy Ratio ini akan diketahui kemampuan menyanggah aktiva bank terutama kredit yang disalurkan dengan sejumlah modal bank, standar rasio CAR 8% - 9% (Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia 6/23/DNDP, 2004), untuk lebih jelasnya Capital Adequacy Ratio diformulasikan sebagai berikut :

CAR : 𝛴 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

𝛴 𝐴𝑇𝑀𝑅

Sumber: (Abdullah, 2003)

Modal diperoleh dari mdal inti dan modal pelengkap. ATMR diperoleh dari (aktiva neraca x bobot risiko) + (aktiva administrasi x bobot konversi x bobot risiko).

Semakin tinggi nilai CAR maka akan semakin baik pula kemampuan suatu bank dalam menanggung risiko dari setiap kredit yang disalurkan. Jika

(7)

nilai CAR tinggi maka bank dapat membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.

7. Pengaruh Permodalan terhadap Profitabilitas

(Muljono, 1999) Semakin tinggi modal untuk mendanai aktiva produktif, biaya dana yang rendah akan semakin meningkatkan Profitabilitas bank. Demikian sebaliknya semakin rendah modal maka akan semakin rendah profitabilitas.

8. Pendapatan Bunga

(Ikatan Bankir Indonesia, 2016) Pendapatan bunga ialah penghasilan bunga yang berasal dari aktiva produktif. Besarnya pendapatan bunga itu tergantung pada tingkat suku bunga yang berlaku dipasar serta komposisi kategori aktiva produktif bank.

Net Interest Margin merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur pendapatan bunga bersih. Semakin besar rasio NIM maka semakin meningkat pendapatan bunga atas aktiva produktif sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin kecil.

Standar rasio NIM berkisar antara 1,5% -2% (Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia 6/23/DNDP, 2004). Untuk lebih jelasnya Net Interest Margin diformulasikan sebagai berikut :

NIM = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 Sumber: (Ikatan Bankir Indonesia, 2016)

Pendapatan bunga bersih adalah pendapatan bunga dikurangi beban pokok. Sedangkan aset produktif adalah aset yang mampu menghasilkan

(8)

pendapatan bunga tersebut. Aset yang mampu menghasilkan bunga adalah aset yang disalurkan kembali ke dalam bentuk kredit, surat berharga, obligasi, penempatan dana antar bank, dan lainnya, sehingga bisa menghasilkan pendapatan.

9. Pengaruh Pendapatan Bunga terhadap Profitabilitas

(Muljono, 1999) NIM ialah rasio yang digunakan untuk melihat kemampuan bank untuk menghasilkan pendapatan bunga, dapat dilihat melalui kinerja bank dalam meyalurkan kredit. Semakin besar rasio ini, maka semakin meningkat pula pendapatan bunga dan hal ini berdampak pada meningkatnya profitabilitas.

10. Likuiditas

(Ikatan Bankir Indonesia, 2016) Likuiditas digunakan untuk melihat kemampuan bank untuk menyediakan uang kas yang digunakan untuk memenuhi kewajiban dengan biaya yang wajar. Bank harus memiliki likuiditas dalam jumlah yang cukup agar dapat melayani nasabah seta beroperasi secara efisien.

Menurut (Kasmir, 2012) Loan to deposit ratio merupakan salah satu rasio yang menunjukan indikator kesehatan likuiditas bank yang dipergunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang telah diberikan serta dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat serta modal sendiri yang digunakan. Standar LDR berkisar antara 75% - 85% (Lampiran Suat Edaran Bank Indonesia 6/23/DNDP, 2004). Untuk lebih jelasnya Loan to Deposit Ratio diformulasikan sebagai berikut :

LDR = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎

(9)

Sumber: (Abdullah, 2003)

Kredit yang diberikan adalah total saldo kredit, Kredit kepada bank lain dengan jangka waktu lebih dari 3 bulan, kredit yang diberikan kepada bank lain untuk pembiayaan bersama dan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga lainnya. Dana yang diterima: Tabungan, deposito, pinjaman BI, modal pinjaman, pinjaman dari bank lain lebih dari 3 bulan.

11. Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas

(Muljono, 1999) LDR mencerminakan kemampuan bank menyalurkan dana pihak ketiga untuk menghasilkan laba. Jika dana pihak ketiga tidak tersalur, akan mengakibatkan bnk kehilangan kesempatan mendapatkan pendapatan bunga dan berdampak pada pendapatan yang rendah.

(10)

C. Kerangka Pikir

Capital Adequacy Ratio berpengaruh terhadap Return On Asset dikarenakan modal minimum yang dimiliki bank akan berpengaruh terhadap keuntungan yang akan didapatkan oleh bank. Net Interest Margin berpengaruh terhadap Return On Asset dikarenakan pendapatan bunga yang berhasil diperoleh bank akan mempengaruhi keuntungan yang akan di dapatkan oleh bank. Loan To Deposit Ratio berpengaruh terhadap Return On Asset dikarenakan pemberian kredit yang diberikan oleh pihak bank terhadap nasabah akan mempengaruhi keuntungan yang akan didapatkan oleh bank. Gambaran kerangka pikir dalam penelitian ini dijelaskan dalam bagan sebagai berikut:

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan bagan kerangka pikir, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Diduga Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset.

Capital Adequacy Ratio

Loan To Deposit Ratio

Net Interest Margin Return On

Asset

(11)

2. Diduga Net Interest Margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset.

3. Diduga Loan to Deposit Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset.

Gambar

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

ayat (2) KUHAP dapatlah dikatakan bahwa pada umumnya penangkapan dapat dikenakan terhadap pelaku tindak pidana berupa kejahatan, sedangkan terhadap tersangka pelaku tindak

Dari hasil pe- nelitian yang dilakukan pada bulan Mei dan Juni 2015 di sungai Saddang dari hulu sampai ke hilir di dibagi atas 5 stasiun sampling, di dapatkan 2 jenis

Menurut penganalisaan beberapa sumber yang memberikan keterangan tentang paragraf, maka dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah kesatuan kalimat yang mengandung gagasan yang

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga pada kesempatan kali ini penulis

Hal ini didukung oleh Guniarti (2014) yang menunjukkan leverage berpengaruh positif terhadap aktivitas hedging, sedangkan Ahmad dan Haris (2012) menunjukkan leverage

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan fakta bahwa skor rata-rata pre-menstruation syndrome pada responden di SMAN 3 Kota Kediri sesudah diberikan relaksasi nafas

Penanganan kerusakan tebing sungai akibat kecepatan aliran sungai yang lebih besar daripada kecepatan aliran kritis dibagi menjadi dua bagian yaitu:. Pada dasar sungai / kaki

pentingnya mematuhi aturan dalam kehidupan pada siswa yang belum mampu membaca indah puisi anak tentang lingkungan (dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat).. •