SOSIAL, EKONOMI,
KEBIJAKAN DAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT SERTA
RESOLUSI KONFLIK
PENELITIAN INTEGRATIF
Oleh : Ketua : Dr. Ir. Sulistya Ekawati MSi
Wakil : Ir. Subarudi MSc
Pembiina : Prof. Dr. Ir. Adi Santoso MS
BOGOR, 27 MEI 2015
PERMASALAHAN
Kegagalan kebijakan Kehutanan
untuk mensejahterakan masyarakat
sekitar hutan (trickle down effect,
sentralistik, top down, capital
intensive, west biased technology
Ketimpangan akses masyarakat
atas sumber daya hutan sehingga
memicu konflik
Rendahnya kapasitas masyarakat
Kegagalan kebijakan
pemberdayaan masyarakat sekitar
hutan
Bagaimana tipologi dan resolusi konflik
ketimpangan akses SDH ?
Bagaimana model pemberdayaan pada berbagai
kondisi masyarakat (data base sosial ekonomi)
sekitar hutan ?
Apa rekomendasi kebijakan pemberdayaan
masyarakat yang dibutuhkan untuk mendukung
pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan
berkeadilan ?
RESEARCH QUESTION
P
O
H
O
N
M
A
S
A
L
A
H
Rendahnya kemampuan dan kemandirian masyarakat untuk mendapatkan manfaat dan akses
sumberdaya hutan
Konflik Pemerintah vs Masyarakat
dalam akses SDH Kebijakan Pemerintah yang kurang pro rakyat Rendahnya kapabilitas Masyarakat
1. Belum terpetakannya konflik SDH (tipologi dan penyebab) 2. Kurangnya infomasi model
resolusi konflik
1. Ketimpangan kebijakan alokasi SDH 2. Lemahnya informasi evaluasi kebijakan
CBFM (faktor penyebab kegagalan: kurang sinergi, tumpang tindih /tidak terarah, tidak ada insentif) 3. Sulitnya membangun kemitraan usaha
yang sejajar dan saling menguntungkan
4. Belum tersedianya akses pasar 5. Kurangnya penyediaan permodalan
bagi UKM
6. Belum berkembangnya kerjasama antar sektor 1. Kurangnya informasi yg diperoleh masyarakat 2. Lemahnya kemampuan masyarakat untuk membangun kelembagaan 3. Kurang pengenalan potensi
dan peluang usaha produktif 4. Potensi modal sosial yang ada
belum tergali (pranata sosial, kearifan lokal, belief, trust dsb)
Masyarakat sekitar hutan
miskin Deforestasi terus terjadi Partisipasi masyarakat rendah Pembangunan kehutanan yang berkelanjutan
dan berkeadilan tidak tercapai
MASALAH KUNCI
AKIBAT
DAMPAK
NAWACITA DAN DUKUNGAN IKK ESELON I LAIN
Program Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
Luasan area terkait akses masyarakat untuk mengelola hutan melalui HKM,
HD, HTR, HA dan HR serta kemitraan meningkat setiap tahun
Luasan area terkait kemampuan kelompok masyarakat pengelola PS, HA,
dan pelestrai lingkungan meningkat setiap tahun
Luasan areal penyelesaian tenurial dan HA sampai dengan tahun 2019
seluas 12.7 juta ha
NAWA CITA :
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman
3. Membangun Indonesia dari pinggiran alokasi 12,7 Ha utk HD, HKm, HR, HA dan
HTR
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum (illegal logging, perambahan)
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia pemberdayaan melalui kemitraan
TUJUAN DAN LUARAN
Spesific objective
•
Merumuskan tipologi dan
model resolusi konflik
ketimpangan akses SDH
•
Membangun data base dan
merumuskan model
pemberdayaan masyarakat
dalam pengelolaan hutan
lestari
•
Merumuskan rekomendasi
kebijakan pemberdayaan
masyarakat sekitar hutan
Outputs
•
Data base tipologi dan model
resolusi konflik ketimpangan
akses SDH
•
Data base sosek masyarakat
dan model pemberdayaan
masyarakat
•
Rekomendasi kebijakan
pemberdayaan masyarakat
sekitar hutan
Ultimate objective
Terbangunnya kemampuan dan kemandirian masyarakat untuk
mendapatkan manfaat dan akses sumberdaya hutan
P
O
H
O
N
S
A
S
A
R
A
N
JURNAL, BUKU, DATA BASE, REKOMENDASI KEBIJAKAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MODEL RESOLUSI
KONFLIK
MODEL PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
REKOMENDASI KEBIJAKAN
PEMBERDAYAAN
DATA BASE
TIPOLOGI
KONFLIK
Informasi
tipologi kawasan
nformasi
tipologi social
Informasi
tingkatan konflik
Informasi faktor
penyebab
konflik
DATA BASE
RESOLUSI
KONFLIK
Informasi
mediasi yang
pernah
dilakukan
Informasi
penyebab
kegagalan
mediasi
Dukungan
kebijakan
DATA BASE SOSEK
MASYARAKAT
Informasi social
masyarakat
(trust, kearifan
lokal, budaya,
dsb)
Informasi
ekonomi
masyarakat
(tingkat
kesejahteraan,pe
luang usaha,
akses
perbankan,
pasar)
DATA BASE
PENDAMPINGAN
Jenis
pendampingan
Mitra potensial
DAMPAK CBFM
((EKONOMI,
SOSIAL,
LINGKUNGAN)
EVALAUSI
KEBIJAKAN CBFM
YANG SUDAH ADA
PAR (
PARTICIPATORY ACTION
RESEARCH
)
Kegiatan
Pelaksana
Tahun
2015
2016
2017
2018
2019
Kajian potensi dan penguatan tatakelola
kawasan hutan untuk resolusi konflik kawasan
hutan
PUSPIJAK
Potensi Dan Penguatan Tata Kelola Lokal
Kawasan Hutan Terkonversi Pertanian
BPK
PALEMBANG
Resolusi konflik tenurial di TN Merubetiri,
BPK SOLO
Resolusi Konflik Melalui Pemberdayaan
Masyarakat Sekitar Hutan
BPK
MAKASAR
Kajian Pola Akses Masyarakat Desa Hutan
terhadap Kawasan Konservasi dan Hutan
Lindung
PUSHUTAN
Analisis kebijakan penguatan tenurial
masyarakat dalam penguasaan lahan hutan di
Kabupaten Berau (Studi Kasus KHDTK
Labanan)
BB
SAMaRINDA
Konflik Pengelolaan KHDTK Di NTT
(Pendekatan Ethical Analysis)
BPK KUPANG
Luaran :Data base tipologi dan model resolusi konflik
ketimpangan akses SDH
Luaran : Data base sosek masyarakat dan model
pemberdayaan masyarakat
Kegiatan
Pelaksana
Tahun
2015
2016
2017
2018
2019
Diversifikasi Produk Spesies “Kunci Budaya”
Dalam Pemberdayaan Masyarakat Dan
Konservasi Lingkungan
BPK
KUPANG
Pengembangan KHDTK Penelitian sebagai
Kawasan Ekowisata dan Pendidikan Lingkungan
berbasis masyarakat
BB
SAMARINDA
Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat
BPK
MANADO
Luaran : Rekomendasi kebijakan pemberdayaan masyarakat
sekitar hutan
Kegiatan
Pelaksana
Tahun
2015
2016
2017
2018
2019
Kajian ketersediaan dan manfaat perhutanan
social (PS) terhadap pemenuhan kebutuhan
pangan, obat dan energy bagi masyarakat
PUSPIJAK
Kajian Perhutanan Sosial (PS) berbasis
teknologi tepat guna dan lanskap
PUSPIJAK
Evaluasi kebijakan CBFM
PUSPIJAK
Kerangka Kerja Logis
Strategi Intervensi Indikator Terukur Cara Verifikasi Asumsi Kunci Tujuan Umum:
Terbangunnya program pemberdayaan masyarakat melalui pemberian manfaat dan akses ke sumberdaya hutan
By end of the project
Dalam 5 tahun ke depan:
- Minimal ada 3 buah peraturan terkait pengelolaan HKm, HD, HTR yang disempurnakan - Minimal ada 5 program pemberdayaan
masyarakat di sekitar hutan
- Peningkatan kemandirian masyarakat di 5 lokasi
- Dokumentasi penyempurnaan 3 Permenhut
- Dokumentasi laporan pemberdayaan masyarakat
- Laporan peningkatan kemandirian dari 5 provinsi utama
- Adanya dukungan dari KemenLHK terkait pelaksanaan pemberdayaan masyarakat
- Adanya dukungan partisipasi aktif dari masyarakat sebagai subyek dan obyek pemberdayaan
Tujuan Khusus: Peningkatan kemampuan dan kemandirian masyarakat untuk mendapatkan manfaat dan akses sumberdaya hutan
- Tersedianya resolusi konflik antara pemerintah dengan masyarakat dalam akses SDH di 5 (lima)lokasi.
- Tersusunnya 3 (tiga) kebijakan Pemerintah yang pro rakyat
- Tersusunnya 5 (lima) program peningkatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat
- Laporan hasil penelitian terkait resolusi konflik
- Dokumentasi draft revisi peraturan terkait kebijakan yang pro rakyat - Laporan hasil penelitian terkait program
peningkatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat
- Pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi punya komitmen tinggi memperbaiki tata kelola hutan - Masyarakat berpartisipasi aktif dalam menemukan resolusi konflik
Output 1: Tersedianya resolusi konflik antara pemerintah dengan masyarakat dalam akses SDH
1.1. Tersedianya peta konflik SDH (tipologi dan penyebab) di 5 lokasi
1.2. Tersedianya infomasi model resolusi konflik di 5 tipologi
1.3. Tersedianya 3 kebijakan pemberdayaan masyarakat yang kurang akomodatif
- Laporan hasil penelitian terkait tipologi konflik SDA
- Laporan hasil penelitian terkait model resolusi konflik
- Laporan hasil penelitian terkait kebijakan pemberdayaan masyarakat
- Pemerintah, swasta dan masyarakat mendukung pelaksanan riset - Pendanaan mendukung riset
multi-years
Output 2:
Tersedianya kebijakan pemerintah yang pro rakyat
2.1. Tersedianya kebijakan alokasi SDH yang adil di 5 lokasi
2.2. Tersedianya informasi evaluasi kebijakan CBFM di 5 lokasi
2.3. Tersedianya pola kemitraan usaha yang sejajar dan saling mengun-tungkan di 5 lokasi 2.4. Tersedianya akses pasar bagi UKM di 5 lokasi 2.5. Tersedianya program permodalan bagi UKM
di 5 lokasi
2.6. Tersediana pola kerjasama antar sektor dalam pemberdayaan masyarakat di 5 lokasi
Laporan hasil penelitian terkait ketimpangan kebijakan alokasi SDH Laporan hasil penelitian terkait
evaluasi kebijakan CBFM Laporan hasil penelitian terkait pola
kemitraan usaha yang sejajar Laporan hasil penelitian terkait
penyediaan akses pasar Laporan hasil penelitian terkait
permodalam bagi UKM Laporan hasil penelitian terkait
kerjasama antar sektor dalam pemberdayaan masyarakat
- Pemerintah, swasta dan masyarakat mendukung pelaksanan riset - Pendanaan mendukung riset
multi-years
Output 3:
Peningkatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat
3.1. Tersedianya informasi iptek pengelolaan SDH oleh masyarakat di 5 lokasi 3.2. Tersedianya peningkatan kemampuan
masyarakat untuk membangun kelembagaan di 5 lokasi 3.3. Tersedianya informasi potensi dan
peluang usaha produktif di 5 lokasi 3.4. Tersedianya potensi modal sosial
masyarakat yang sudah digali di 5 lokasi
- penelitian terkait iptek pengelolaan SDH oleh masyarakat - Laporan hasil penelitian terkait
kelembagaan masyarakat - hasil penelitian terkait potensi dan
peluang usaha produktif - Laporan hasil penelitian terkait potensi
modal sosial masyarakat
- dan masyarakat mendukung pelaksanan riset
- Pendanaan mendukung riset multi-years
- para pemangku kepentingan
Kegiatan Ouput I: 1.1. Pemetaan konflik SDH
(tipologi dan penyebab) 1.2. Penyusunan informasi
model resolusi konflik 1.3. Penyusunan kebijakan pemberdayaan masyarakat yang akomodatif
- -
Kegiatan Output II: 2.1. Penyusnan kebijakan alokasi
SDH yang adil 2.2. Penyusunan informasi
evaluasi kebijakan CBFM 2.3. Pembangunan kemitraan usaha yang sejajar dan saling menguntungkan 2.4. Penyediaan akses pasar bagi
UKM
2.5. Penyediaan permodalan bagi UKM
2.6. Pengembangan kerjasama antar sektor dalam pemberdayaan masyarakat
Kegiatan Output III: 3.1. Penyediaan informasi iptek
pengelolaan SDH oleh masyarakat 3.2. Peningkatan kemampuan
masyarakat untuk membangun kelembagaan 3.3. Penggalian potensi dan
peluang usaha produktif 3.1. Pengembangan potensi modal
sosial masyarakat
- -