• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN JUMLAH PENGUNJUNG DAN EKSPEKTASI PENGUNJUNG AGROWISATA REMBANGAN KABUPATEN JEMBER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN JUMLAH PENGUNJUNG DAN EKSPEKTASI PENGUNJUNG AGROWISATA REMBANGAN KABUPATEN JEMBER."

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Oleh:

YUNITA SEPTIANINGSIH

NPM: 0924010030

K e p a d a

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA

TIMUR

(2)

PENGUNJ UNG AGROWISATA REMBANGAN KABUPATEN J EMBER

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Pertanian

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Untuk Menyusun Skripsi S-1

Diajukan Oleh:

YUNITA SEPTIANINGSIH

NPM: 0924010030

K e p a d a

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA

TIMUR

(3)

PENGUNJUNG DAN EKSPEKTASI PENGUNJUNG AGROWISATA REMBANGAN KABUPATEN JEMBER

Disusun oleh :

YUNITA SEPTIANINGSIH NPM : 0924010030

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur pada tanggal 01 Februari 2013

Menyetujui,

Pembimbing : Tim Dosen Penguji,

1. Pembimbing Utama : 1. Ketua

Dr. Ir. EKO NURHADI, MS Dr. Ir. EKO NURHADI, MS

2. Pembimbing Pendamping 2. Sekretaris

Ir. Mubarokah, MTP Dr.Ir. Sudiyarto, MM

3. Anggota

Ir. Eko Priyanto, MP

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian

Dr. Ir. RAMDAN HIDAYAT, MS NIP. 19620205 198703 1005

Ketua Pogram Studi Agribisnis

(4)

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT atas Rahmat dan

Hidayah-nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat unutk

menyelesaikan studi pada program Sarjana pertanian, Universitas Pembangunan Nasional

“veteran” Jatim. Skripsi ini berjudul “ Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi

Penurunan Jumlah Pengunjung Dan Ekspektasi Pengunjung Agrowisata Rembangan

Desa Kemuning Lor, Kabupaten Jember Kabupaten Jember” . Hasil Skripsi ini dapat

mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi kunjungan ke Agrowisata

Rembangan dan mengetahui ekspektasi pengunjung saat berada di Agrowisata

Rembangan, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu dasar bagi UPT Rembangan

dalam proses pengembangan.

Penulis ini juga mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar – besarnya

kepada:

1. Ayah, Ibu, Adik, serta keluarga besar yang selalu memberi dukungan baik secara moril

maupun materiil dan selalu mendoakan demi kelancaran dalam menyelesaikan skripsi.

2. Bapak Dr. Ir Ramdan Hidayat, MS, selaku Dekan Fakultas Pertanian UPN “Veteran”

Jawa Timur

3. Bapak Dr. Ir.Eko Nurhadi, MS, selaku Ketua Program Studi Agribisnis.

4. Bapak Dr. Ir.Eko Nurhadi, MS, selaku pembimbing utama yang dengan kebijaksanaan

serta kesabarannya dalam membibing penulisan skripsi.

5. Bapak Ir.Mubarokahi, MTP, selaku pembimbing pendamping yang dengan

kebijaksanaan serta kesabarannya dalam membibing penulisan skripsi.

6. Bapak Sugeng, selaku Manager Area yang telah banyak sekali membantu dalam

penelitian skripsi penulis.

7. Seluruh Karyawan UPT. Agrowisata Rembangan.

(5)

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, baik sarana prasana

serta do’anya.

11. Kepada Bapak

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan

sehingga diperlukan saran – saran perbaikan agar menjadi lebih baik. Penulis juga

berharap, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surabaya, 01 Februari 2013

(6)

iv Halaman

ABSTRAK ... i

RINGKASAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Batasan Masalah ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Penelitian Terdahulu ... 6

B. Landasan Teori ... 8

1. Pengertian Agrowisata ... 8

2. Tujuan, Asas, dan Manfaat Agrowisata ... 9

3. Pariwisata dan Wisatawan ... 11

4. ... Karakteristik Pengunjung ... 12

(7)

v 7. ... Teori Perilaku

Konsumen ... 17

a. ... Arti Motivasi ... 18

b. ... Model Motivasi ... 18

c... Kebutuhan Konsumen / Pengunjung ... 20

d. ... Tujuan Konsumen / Pengunjung ... 21

III. ... KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 24

A. ... Kerangka Pemikiran ... 24

B. ... Hipotesis ... 25

IV. METODE PENELITIAN ... 26

A. Tempat dan Waktu ... 26

B. Penentuan Sampel ... 26

C. Teknik Pengambilan Sampel ... 27

D. Metode Pengumpulan Data ... 29

E. Definisi Operasional ... 30

(8)

vi Simultan (Uji F) ... 32

b. ... Uji Signifikansi

Pengaruh Parsial (Uji t ) ... 33

c. ... Koefisien

Determinasi (R2) ... 34

2. Tabulasi Data Hasil Kuesioner Ekspekasi Pengunjung ... 34

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

A. ... Gambaran

Umum Agrowisata Rembangan ... 36

1. ... Sejarah

Agrowisata Rembangan ... 36

2. ... Keadaan

Geografis ... 37

3. ... Lokasi

Agrowisata Rembangan ... 38

4. ... Struktur

Organisasi Manajemen Agrowisata Rembangan ... 39

B. ... Faktor – faktor

Yang Mempengaruhi Penurunan Pengunjung ... 42

1. ... Uji Normalitas

... 42

2. ... Analisis

(9)

vii 4. ... Uji Signifikansi

Simultan (uji F) ... 50

5. ... Uji Signifikansi

Parsial (uji t) ... 51

C. ... Ekspektasi

Pengunjung ... 59

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 93

A. ... Kesimpulan

... 93

B. ... Saran

... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 95

(10)

goal using linear regression analysis. To achieve the second objective using descriptive analysis. The dominant factors affect the cost of reduction in the number of visitors by the number of sales promotion costs with significance 0002. Descriptive analysis of the results obtained pengunung expectations are: (1) There needs to be improvement in some facilities, namely: Playgroud, tennis courts, and Gazebo, attractions and rides to increase the attractiveness of Agro itself. (2) Keep on doing additional officers in the parking lot, for added security and facility signage mempengaruhi penurunan jumlah pengunjung. Untuk mengetahui ekspektasi pengunjung.Untuk mencapai tujuan pertama menggunakan analisis linier berganda. Untuk mencapai tujuan kedua menggunakan analisis deskriptif. Faktor yang dominan berpengaruh terhadap penurunan jumlah pengunjung yaitu biaya promosi penjualan dengan jumlah biaya dengan signifikansi 0.002. dari hasil analisis deskriptif didapat ekspektasi pengunung yaitu : (1) Perlu dilakukan pembenahan di beberapa fasilitas, yaitu : Playgroud, Lapangan tenis, dan Gazebo, atraksi serta wahana untuk menambah daya tarik Agrowisata itu sendiri. (2) Perlu di lakukan penambahan petugas di areal parkir, untuk menambah keamanan serta fasilitas papan petunjuk keseluruh fasilias wisata yang ada di Agrowisata Rembangan, dengan alas an pengunjung kurang paham tenang fasilitas yang bisa dimanfaatkan pengujung saat berada dilokasi.

(11)

Rembangan. Dosen pembimbing : Dr. Ir. Eko Nurhadi, MS, Dosen pendamping : Ir. Mubarokah, MTP

Agrowisata Rembangan merupakan pariwisata berbasis pertanian sebagai bentuk pelestarian ekosistem, sebagai retribusi pendpatan daerah dan sebagai perpanjangan dari budidaya komoditas pertanian. Penurunan jumlah pengunjung merupakan masalah yang sedang dihadapi oleh UPT Agrowisata Rembangan kebutuhan untuk review lebih dalam upaya pengembangan serta peningkatan pengunjung di Agro Rembangan. Metode dalam pengambilan sampel yaitu menggunakan purposive sampling dengan kriteria pengunjung sebagai berikut : umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan frekuensi berkunjung. Dalam penelitian ini di ambil 40 responden yang mampu mewakili dari populasi di Agrowisata Rembangan. Jenis data yang digunkan dalam analisis ini yaitu jenis data primer.

Analisis regresi linier berganda merupakan analisis untuk mengetahui faktor – faktor yang berpngaruh secara signifikan. Sebelum di laukan analisis Regresilinie berganda di wajibkan untuk menganalisis kenormalan variabel yaitu denga uji variabel, dimana di dapat dua variabel dari tiga variabel yang signifikan yaitu variabel X1 biaya prmosi penjualan dan X2 biaya perwatan fasilitas, sedangkan X3 biaya periklanan dinyatakan tidak normal. Setelah di lakukan pengoalahan data denga menggunakan spss 17.0 F0r Windows di dapat faktor - faktor yang mempengaruhi jumlah pengunjung ke promosi penjualan biaya, biaya fasilitas menyembuhkan, dan biaya iklan. Faktor yang dominan berpengaruh terhadap penurunan jumlah pengunjung yaitu faktor biaya promosi penjualan dengan sig sebesar 0.002 dengan α : 0.005 atau 5%. Adapun tanggapan pengunjung saat berada di Agrowisata Rembangan terhadap 12 fasilitas dan 1 tanggapan pengunjung terhadap sikap karyawan UPT agrowisata Rembangan. sebagai proses pembangunan, yaitu: kebutuhan untuk perbaikan beberapa fasilitas seperti taman bermain, lapangan tenis, gazebo, menambahkan atraksi, serta penambahan petugas parkir, yang petunjunk papan seluruh wahana di Agrowisata Rembangan.

(12)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pandangan terhadap sisi pembangunan berkelanjutan (sustainable

development) muncul pada saat isu tentang lingkungan hidup menjadi sangat

populer. Munculnya isu tersebut di latar belakangi oleh pandangan bahwa

pembangunan yang dilaksanakan secara terus menerus tidak akan

menguntungkan bagi siapa saja apabila sistem biologis alam yang mendukung

pertumbuhan ekonomi tidak dicermati dengan baik.

Brown (1981), menilai pembangunan berkelanjutan dari beberapa sudut

pandang seperti tertinggalnya transisi energi, memburuknya sistem biologis

utama (perikanan laut, padang rumput, hutan, lahan pertanian) ancaman

perubahan iklim (polusi, dampak rumah kaca), dan kurangnya bahan pangan

(lihat Kuncoro, 1997:13). Para pendukung konsep pembangunan berkelanjutan

menyatakan pentingnya strategi ecodevelopment yang intinya menyatakan

bahwa masyarakat dan ekosistem di suatu daerah harus berkembang secara

bersama– sama untuk mencapai produktivitas dan pemenuhan kebutuhan yang

lebih tinggi namun tetap pada strategi pembangunan yang berkelanjutan, baik

dari sisi ekologi maupun sosial. Dalam pembangunan berkelanjutan ada tiga

aspek yang sangat perlu diutamakan, yaitu aspek ekonomi, aspek bisnis, dan

aspek lingkungan.

Indonesia memiliki sumber daya wisata yang amat kaya dengan aset

alam, budaya, flora dan fauna dengan ciri khas Asia dan Australia di setiap

wilayah perairan dan pulau di Indonesia (Gunawan, 1997). Indonesia tercatat

mendapatkan ranking ke-enam pada Top Twenty Tourism Destinations in East

(13)

Dalam paradigma lama, pariwisata yang lebih mengutamakan pariwisata

massal, yaitu yang bercirikan jumlah pengunjung yang besar atau berkelompok

dan paket wisata yang seragam (Faulkner, 1997), dan sekarang telah bergerak

menjadi pariwisata baru, (Baldwin dan Brodess, 1993), yaitu pengunjung yang

lebih canggih, berpengalaman dan mandiri, yang bertujuan tinggal mencari

liburan fleksibel, keragaman dan minat khusus pada lingkungan alam dan

pengalaman asli. Dalam usaha pengembangannya Indonesia wajib

memperhatikan dampak-dampak yang ditimbulkannya, sehingga yang paling

tepat dikembangkan adalah sektor ekowisata termasuk juga agrowisata sebagai

pariwisata alternatif yang oleh Eadington dan Smith (1995) diartikan sebagai

konsisten dengan nilai-nilai alam, sosial dan masyarakat yang memungkinkan

adanya interaksi positif diantara para pelakunya.

Agrowisata Rembangan yang terletak di Desa Kemuning Lor, Jember ini

merupakan agrowisata peninggalan Belanda pada tahun 1937. Agrowisata

Rembangan beroperasi dibawah naungan Dinas Pendapatan Daerah

(DISPENDA) dan bekerja sama dengan beberapa perusahaan swasta sebagai

pendukung. Walaupun sudah bertahun – tahun berdiri agrowisata ini tak pernah

ramai pengunjung. Perlu adanya sebuah penelitian lebih lanjut untuk mengetahui

apa yang melatar belakangi kurangnya minat pengunjung untuk mengunjungi

Agrowisata Rembangan. Pengunjung merupakan faktor yang sangat

mempengaruhi perkembangan agrowisata. Setiap pengoperasian agrowisata

mempunyai standar minimum pengunjung yang menjadi patokan dalam

pemenuhan target setiap tahun. Di bawah ini merupakan rincian data

(14)

Tabel 1.1 Data pengunjungagrowisata Rembangan per tahun terhitung dari

Sumber :UPT Wisata Rembangan, Jember, Jawa Timur

Tabel di atas menunjukkan standart minimun pengunjung sejumlah

58.233 orang per tahun, Sedangkan tahun 2010 data pengunjung hanya

mencapai 71,36% dengan jumlah pengunjung 41.558 orang, tahun 2011

mengalami penurunan sebesar 4,88% menjadi 66,48% sejumlah 38.718 orang

dan pada tahun 2012 mencapai 55,88% sejumlah 32.545 orang. Tabel 1.1

menunjukan bahwa pengunjung merupakan masalah yang mampu membawa

perubahan yang signifikan terhadap pencapaian pembangunan berkelanjutan

pada Agrowisata Rembangan, kabupaten Jember, Jawa Timur.

B. Perumusan Masalah

Dari survei yang telah dilaksanakan bahwa penurunan jumlah pengunjung

merupakan masalah utama yang perlu dikaji lebih dalam kaitanya dengan

ekspektasi pengunjung yang menjadi dasar pokok dalam pengembangan

Agrowisata Rembangan. Dengan mengidentifikasi beberapa faktor yang

(15)

mampu di upayakan pengembangan untuk meningkatkan pengunjung serta

secara otomatis akan meningkatkan pendapatan sektor informal. Adapun

perumusan masalah atas masalah empirik yang terjadi, sebagai berikut :

1. Faktor - faktor apa yang mempengaruhi penurunan jumlah pengunjung

agrowisata Rembangan ?

2. Apakah ekspektasi pengunjung saat berada di agrowisata Rembangan ?

C. Tujuan

1. Tujuan

a. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah

pengunjung agrowisata Rembangan.

b. Untuk mengetahui ekspektasi pengunjung saat berada di agrowisata

Rembangan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Untuk memberikan buah pikiran yang bisa dijadikan bahan pertimbangan

UPT dalam mengembangkan agrowisata Rembangan, serta memberikan

masukan kepada UPT Agrowisata Rembangan untuk meningkakan jumlah

pengunjung di tahun 2013 dan tahun mendatang.

2. Bagi Penelitian yang Akan Datang

Penelitian ini bisa menjadi penelitian yang terdahulu sebagai acuan

penelitian yang akan datang dalam bahan pembanding. Membantu peneliti

yang akan datang dalam menguatkan alasan dengan menggunkan argument

– argument dari penelitian terdahulu.

E. Batasan masalah

Agrowisata merupakan adalah wisata yang berbasis pertanian . Masalah

(16)

Rembangan adalah penurunan jumlah pengunjung yang semakin lama semakin

menurun. Dalam proses pengupayaan peningkatan pengunjung maka penelitian

akan di fokuskan pada beberapa faktor yang berpengaruh secara signifikan. Jadi

pengupayaan pengembangan tidak dilakukan secara konperehensif akan tetapi

hanya pada peningkatan pengunjung serta memotret harapan pengunjung saat

berada di agrowisata Rembangan.

Dalam penelitian ini pengunjung merupakan populasi yang akan di ambil

sebagai sampel yang kemudian dari sampel tersebut akan di peroleh responden

yang mampu mewakili dari populasi pengujung yang ada di areal Agrowisata

Rembangan. Pengambilan Responden dibatasi atas kriteria yang telah di

tetapkan, meliputi : Jenis kelamin, Umur, Pekerjaan, Pendidikan, dan Frekuensi

berkunjung. pembatasan ini bertujuan agar responden yang akan mewakili dari

populasi bisa memberi taggapan yang sesuai dengan pertanyaan (kuesioner),

sehingga data yang diperoleh lebih valid dan mampu menjadi pertimbangan

(17)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Studi mengenai pengukuran manfaat tempat rekreasi dengan pendekatan

beberapa metode sudah banyak yang dilakukan di indonesia. Ada beberapa

yang menggunakan pendekatan metode kontingensi, metode biaya perjalanan,

metode harga hedonic dan masih banyak meode lainnya.

Faizul (2008) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi

Bauran Pemasaran dan Hubungannya Dengan Kepuasan Dan Loyalitas

Pelanggan pada Carefour”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan

menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang berdiri dari produk, harga,

promosi, lokasi, desain kantor dan pelayanan terhadap pelanggan, dan

mengetahui dan menganalisis hubungan kepuasan dan loyalitas nasabah.

Teknik Pengumpulan data primer dengan wawancara, daftar pertanyaan dan

studi dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 97 responden. Sifat

penelitian adalah explanatory yang didukung oleh metode survey, pendekatan

penelitian deskriptif kuantitatif, dimana variabel yang diteliti diukur dengan rating

scale. Sedangkan hasil uji parsial menunjukkan terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap produk, harga, lokasi, orang dan pelayanan. Variabel yang

dominan berpengaruh adalah harga (bagi hasil) (93,0%) dan pelayanan

(89,6%). Sementara variabel promosi dan proses tidak berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan pelanggan Carefour Medan. Pada Determinan (R2)

menunjukkan variabel bebas yang diteliti mampu menjelaskan variasi variabel

terikat sebesar 47,9%. Sisanya sebesar 52,1% dijelaskan oleh variabel lain

yang belum diteliti.

Prihatin, 2004 mengadakan peneliian tentang pengolahan Taman

(18)

kunjungnya. Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan estimasi jumlah

kunjungan aktual tahun 2004 sebanyak 22.117 orang. Nilai manfaat ekowisata

Tengah berdasarkan pendekatan kontingensi sebesar Rp 3.849.050.000

pertahun dengan raa – rata kesediaan membayar sebesar Rp 174.031,-

perorang. Nilai rata – rata surplus konsumen pengunjung peresponden sebesar

Rp 167.007 dengan total surplus konsumen Rp 3.671.579.350 pertahun maka

harga tiket saat ini sebesar Rp 3.500,- dapat di naikan sampai dengan Rp

15.000,-. Fakor – faktor yang mempengaruhi kunjungan ke Ekowisaa Tengah

Pada tarif uji 5% adalah jarak empat tinggal, kesediaan membayar, hari

kunjungan dan jumlah rekreasi pengunjung dalam satu ahun terakhir.

Sedangkan faktor – faktor yang nyata pada tarif uji 20% adalah tingkat

pendidikan, tingkat pendapatan, motivasi kunjungan dan jumlah rombongan.

Dari ketiga penelitian yang terdahulu mampu menjadi acuan dalam

penelitian dengan judul analisis ekspektasi dan faktor – faktor yang

mempegaruhi penurunan jumlah pengunjung agrowisata Rembangan di

kemuning Lor, kabupate jember. Dalam penelitian terdahulu faizul 2008 yang

memfokuska penelitiannya kepada baruan pemasaran yang berhubungan

denga kepuasan pelanggan, dengan menggunakan mwtode Regesi linera

bergada dengan 3 variabel independen. dan Prihatin 2004 dengan judul

pengolahan Taman Nasional Gubuk Halimun dan faktor – faktor yang

mempengaruhi kunjungannya. Fokus penelitian ini yaitu menganalisa model –

model pengolahan serta faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi frekuensi

pengunjungnya. Dari ketiga penelitian yang terdahulu maka penelitian ini lebih

difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan pengunjung di

agrowisata Rembangan serta dampak yang timbul terhadap pendapatan sistem

informal yang timbul akibat agrowisata Rembangan. Penelitian ini lebih

(19)

direkomendasikan bisa beroperasional dengan optimal dan frekuensi

penurunan yang mengalami penurunan bisa meningkat yang berdampak positif

terhadap sektor informal.

1. Landasan Teori

a. Pengertian Agrowisata

Agrowisata merupakan bagian dari subsistem objek yang mengaitkan

dua hal yaitu agro (pertania) dan wisata. Berdasarkan Surat Keputusan

Bersama Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi dan Menteri Pertanian

No. KM.47/PW.DOW/MPPT-89 dan No. 24/KPHT/HK/050/4/1989 agrowisata

didenifisikan sebagai bagian dari objek wisata dengan tujuan unutk

memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha di

bidang pertanian (Tirtawinata dan Fachrudin, 1996)

Kegiatan utama agrowisata berorientasi pada pariwisata dan

darmawisata dengan kegiatan meninjau objek – objek pertanian dalam arti

luas, termasuk disini kegiatan pelancongan ke daerah – daerah objek

pertanian, peternakan dan taman nasional (Soedarmanto 1997)

Agrowisata dapat dikelompokan kedalam wisata ekologi (eco-torism),

yaitu kegiatan perjalanan wisata dengan tidak merusak atau mencemari

alam dengan tujuan untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam,

hewan atau tumbuhan liar di lingkungan alamiahnya serta sebagai saran

pendidikan.

tidak hanya memanfaatkan keindahan alam keanekaragaman kegiatan

dan kehidupan masyarakat pedesaan serta sejarah pertanian mengesankan.

Dewasa ini banyak tercipata model – model agrowisata yang memanfaatkan

objek – objek pertanian tertentu. Agrowisata hortikultur, agrowisata

(20)

pembuahan adalah sontoh – contoh dari sekian banyak potensi – potensi

agrowisata yang dapat diungkapkan.

Menurut Tirtawinata dan Fachruddin (1996), prinsip yang harus

dipegang dalam sebuah perencanaan agrowisata, yaitu sebagai berikut:

1. Perencanaan agrowisata sesuai dengan rencana pengembangan wilayah

tempat agrowisata itu berada

2. Perencanaan dibuat secara lengkap, tetapi sesederhana mungkin

3. Perencanaan mempertimbangkan tata lingkungan dan kondisi sosial

masyarakat sekitar.

4. Perencanaan selaras dengan sumberdaya alam, sumberdaya manusia,

sumber dana dan teknik-teknik yang ada

5. Perlu dilakukan evaluasi sesuai dengan perkembangan yang ada.

6. Ada beberapa aspek yang perlu dilaksanakan untuk pengembangan

wisata agro menurut Situs Departemen Pertanian (2007) yaitu:

7. Aspek pengembangan sumberdaya manusia.

8. Aspek sumberdaya alam.

9. Aspek promosi, baik melalui media informasi atau dari mulut ke mulut.

10. Aspek sarana transportasi.

11. Aspek kelembagaan, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat.

b. Tujuan, Asas dan Manfaat Agrowisata

Agrowisata merupakan hsil dari pengembangan pariwisata dan

pertanian. Tujuan adri agrowisata adalah meningkatkan devisa bagi negara

indonesia. Adapun tujuan – tujuan lainnya sebagai berikut(Indrawati, 1997) :

1. Mengamankan dan melestarikan keberadaan dan citra produk pertanian

(21)

2. Menciptakan iklim berusaha yang baik kepada para pengusaha atau

pemilik dibidang agro apriwisata didalam menyellenggarkan dan

pelayanan agrowisata.

Dalam pemanfaatan agrowisata sebagai sektor yang dapat

menghasilkan devisa yang cukup bagi negara, maka perlu mempunyai

koridor yang dapat menjadi patokan dalam pengusahaan agrowisata.

Patokan – patokan tersebut dapat berupa asas – asas yang harus

diperhatiakn bagi perusahaan agrowisata. Asas – asas adalah :

a. Asas manfaat, artinya penyelenggaraan program agrowisata di arahkan

agar dapat saling memberikan manfaat dan dampak positif baik bagi

ekonomi, politik, sosial, budaya maupun lingkungan.

b. Asas pelestarian, artinya dalam penyelenggaraaan program agrowisata

diarahkan agar berperan dalam peningkatan pelestarian plasma nuftah

sebagai sumberdaya utama bagi kelestarian dan lingkungan.

Asas – asas yang menjadi patokan dalam pngusahaan agrowisata ini

diharapkan dapat bermnfaat bagi perkembangan dan pertumbuhan dibidang

pertanian dan pariwisata disatu sisi dan dapat melestarikan produk –

produkpertanian indonesia disisi yang lain.

Menurut Tirtawinata dan Fachrudin (1996), mengungkapkan

beberapa manfaat dari agrowisata, antara lain :

1. Meningkatkan konversi lingkungan.

Nilai konversi yang ditekankan yakni pada keseimbangan ekosistem.

Daerah agrowisata diharapkan memiliki existence effect (efek nyata)yang

berguna bagi lingkungan karena keberadaannya mempengaruhi cuaca

maupun iklim disekitarnya.

(22)

Keindahan visual dapat diperoleh dari topografi, jenis flora dan fauna,

warnadan arsitektur bangunan yang tersusun dalam tata ruang yang

serasi dengan alam.

3. Memeberikan nilai rekereasi.

Rekreasi ditengan alam yang indah dan nyaman perlu didukung oleh

fasilitas penunjang serta paket acara.

4. Meningkatkan kegiatan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan

pengunjung dapat memepelajari kegiatan budidaya, pemanenan,

pengolahan hingga menjadi produk yang dapat dkonsumsi.

5. Mendapatkan keuntungan ekonomi, baik bagi pengelola, masyarakat,

pemerintah daerah manapun negara. Keuntungan bagi daerah dan

masyarakat antara lain membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan

pendapatan daerah serta meningkatkan produksi.

c. Pariwisata dan Wisatawan

Isilah pariwisata berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari dua

suku kata yaitu pari dan wisata. Pari yang berarti banyak, berkali – kali,

berputar – putar lengkap sedangkan wisata berarti perjalanan atau

bepergian. Maka pariwisata sebagai perjalanan yang dilakukan berkali – kali

atau berputar – putar dari suatu tempat ke tempat lain.

Menurut kamus besar bahasa indonesia, 1994 pariwisata adalah

mengadakan perjalanan kemana – mana unuk melancong, meliha – lihat,

bersenang – senang, bertamasya. Menurut hermann V.schulalrd, 1910

dalam Yoeti, 1987 seorang ahli ekonomi bangsa austria memberikan

batasan pariwisata yaitu sejumlah kegiatan terutama yang ada kaitanya

(23)

masuknya, adanya pendiaman dan bergeraknya orang – orang asing keluar

masuk kota, daerah atau negara.

d. Karakteristik pengunjung

Keragaman pengunjung suatu kawasan wisata dapat dilihat dari

karakteristik yang dimilki oleh pengunjungnya. Menurut siregar dan pasaribu

2001 ada tiga pendekatan yang digunakan unutk mengidentifikasi

karakteristik khalayak (umum) yaitu pendekatan geografis, sosiologis dan

psikografis. Pendekatan geografis dilakukan dengan cara

mempertimbangkan tempat tinggal. Pendekatan sosiologis dengan cara

mengenali khalayak dengan memperhitungkan latar belakang seseorang

seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan dan posisi seseorang

dalam kehidupan soaial. Sedangkan pendekatan psikologis dilakukan

dengan cara mengenali karakteristik khalayak dengan mempertimbangkan

kecenderungan psikologi seseorang yang meliputi faktor – faktor motivasi,

kebutuhan rasa aman, kesenangan, dan hala – hala yang berhubungan

dengan citra rasa. Dalam penelitian Sugiarto dan Kusmayadi (2000),

terhadap wisatawan baik dari dalam maupun dari luar negeri dapat

didasarkan karakteristik umur, daerah asal, pekerjaan, pendidikan, dan

lain-lain. Sementara itu menurut Noerhadi (1998), permintaan wisata dipengaruhi

oleh karakteristik individu mencakup umur , penghasilan, motivasi, dan

watak. Lebih jauh dinyatakan bahwa ciri khas tempat tujuan wisata juga ikut

mempengaruhi keputusan individu untuk bepergian, mencakup daya tarik,

harga dan kemampuan unutk mengkomunikasikan kepada masyarakat. Ciri

khas tersebut mempengaruhi keputusan individu untuk berkunjung dan

(24)

Karakteristik dari pengunjung penting diketahui unutk menentukan

segmen pasar yang akan diayani. Sehingga selanjutnya perusahaan dapat

menentukan kebijakan – kebijakan yang mendukung pelayanan yang dapat

diberikan sesuai dengan segmen pasarnya. Dalam bidang pariwisata,

karakteristik pengunjung merupakan ciri yang dimiliki oleh orang yang

berkunjung ke suatu wisata. Karakteristik pengunjung mencakup tempat

tinggal, umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan,

pekerjaaan, pendapatan, motivasi, biaya rekreasi, dan frekuensi kunjungan.

Umur dan jenis kelamin adalah variabel yang sering digunakan untuk

menentukan minat dan motivasi seseorang untuk berkunjung ke suatu

kawasan wisata. Status perkawinan juga mempengaruhi keputusan

seseorang untuk melakukan perjalanan wisata. Pekerjaan dan pendapatan

menetukan kemampuan seseorang untuk memlilih kawasan wisata yang

akan dikunjungi. Pendidikan yang dimilki seseorang menunjukan tingkat

pengetahuan atas informasi yang dimiliki mengenai suatu objek wisata.

e. Baruan Promosi

Melalui buku “Strategi Pemasaran”, (Fandy Tjipto 1997)

mengemukakan : Meskipun secara umum bentuk – bentuk promosi memiliki

fungsi yang sama, tetapi bentuk bentuk tersebut dapat dibedakan

berdasarkan tugas – tugas khususnya. Beberapa tugas kusus itu atau sering

dsebut baruan promosi (promotion mix, promotion blend, comumnication

mix) adalah :

1. Personal selling

Merupakan interaksi antar individu saling bertemu muka yang

ditujukan unutk menciptakan, memperbaiki, menguasai satau

(25)

dengan pihak lain. Personal selling lebih flekaibel karena tenaga – tenaga

penjualan dapat secara langsung mengetahui keinginnan konsumen

sehingga mereka dapat mengadakan penyesuaian. Fungsi personal selling

antara lain mengadakan analisa pasar, menentukan konsumen,

mengadakan komunikasi, memberikan pelayanan, memajukan langganan,

mempertahankan langganan, mendenifisikan masalah, mengatasi masalah

dan meningkatkan kemampuan diri.

2. Mass selling, terdiri atas periklanan dan publisitas

Merupakan sejumlah informasi tentang seseorang, barang atau

organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut

biaya atau tanpa pengawasan dari sponsor. Menurut Philip Kotler

mengutipnya dari definisi yang diberikan oleh American Marketing

Assosiation sebagai berikut : Publisitas adalah merupakan dorongan yang

sifatnya tidak perorangan terhadap permintaan akan suatu produk, jasa

ataupun suatu usaha, dengan jalan berita – berita yang sifatnya komersil di

dalam media yang dipublikasikan atau penyajiannya secara tepat melalui

televisi, radio, atau bioskop – bioskop dan semuanya ini tidak dibayar oleh

sponsor. Publisitas didenifisikan sebagai bentuk berita yang bersifat komersil

tentang produk, lembaga jasa atau orang yang dipublikasikan dalam surat

kabar atau radio yang tidak dibayar oleh sponsor.

3. Promosi penjualan

Meruapakan bentuk persuasi yang bersifat langsung berdasarkan

imbalan – imbalan yang diberikan perusahaan apabila konsumen melalukan

proses beli produk. Pengertian promosi penjualan merupakan kegiatan –

kegiatan pemasran selain penjualan oleh perorangan, advertensi, dan

publisitas, yang mendorong konsumen untuk membeli dan mendorong

(26)

demonstrasi serta berbagai usaha penjualan yang sifatnya tidak terus

menerus dan tidak dilaksanakan secara rutin.

4. Advertising

Merupakan suatu proses persuasi secara langsung didasarkan

pada informasi mengenai produk yang diciptakanunutk mengubah pikiran

konsumen kea rah pembelian. Menurut Kotler (1981), periklanan terdiri dari

bentuk – bentuk komunikasi non pribadi yang diselenggarakan melalui media

bayaran dengan sponsor nyata. Menurut Swasta dan Irawan (1983),

periklanan adalah komunikasi non individu dengan sejumlah biaya melalui

berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaganon laba serta

individu – individu.

Adapun kegiatan dari pada edvertensi terdiri dari bermacam –

macam, semua kegiatan itu dapat dikelompokan antara lain sebagai berikut :

a. Advertansi yang utama dan selektif

b. Advertensi nasional dan loakl

c. Advertensi langsung dan institusional

d. Advertensi industry, perdagangan dan konsumen

e. Advertensi cetakan, elektronik, diluar, khusus, pengiriman langsung.

Dari setiap diversifikasi baruan promosi mempunyai alat promosi

masing – masing yang dimana alat promosi tersebut sangat berpengaruh

terhadap pencapaian sasaran atas penggunaan alat prmosi. Berikut adalah

(27)
(28)

f. Teori perilaku konsumen

Sciffman dan Kanuk (1994) mendenifisikan perilaku konsumen sebagai

berikut :

“The consumer behavior refers to the behavior that consumer display ini

searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing, of the products

and services that they expect will satisfy their needs” (hal 7)

“Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan

konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan

menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan

kebutuhan manusia.

Sedangkan Engel, Blackwell dan Miniard (1993) mengartikan sebagai

“we define consumer behavior as those activities directly involved obtaining,

consuming and disposing of product and servise, including the decision

proceeses that precede and follow these action” (hal 4), “kami

mendenifisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat

dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa,

teramsuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

Secara sederhana, studi perilaku konsumen meliputi hal – hal sebagai

berikut : Apa yang dibeli konsumen ?(what they buy?). mengapa konsumen

membelinya ( Why they buy it ?), kapan mereka membelinya ? (when they

buy it ?), berapa sering mereka membelinya ? (how often they buy it ?)

berapa sering mereka menggunakanya ? (how often they buy it ?). (

Sumarwan, Ujang : 2004 , Hal : 25 – 26 ). Adapun komponen yang

(29)

1. Arti motivasi

Beberapa definisi motivasi dapat di artikan dari berbagai ilmuan yang

mendenifisikan sebagai berikut :

Sciffman dan Kanuk (2000, hak 63) mendenifisikan motivasi “motivation be

described as driving force individuals that imples them action. This drive

force is produced by state of tension, which exist as the result of an

unfulfilled.”

Solomon (1999, hal 104) mendenifisikan “motivation refers to the proceeses

that cause people to behave as they do. It occurs when a need is aroused

that the consumer wishes to satisfy. Once a need has been activated, a state

of tension exist that driver the consumer at attempt to reduce or eliminate the

need.”

Women and Minor (1998, hal 160) mendenifisikan “motivasion refers to an

activated sate within a preson that leads to goal-derected behavior. It consist

of drives, urges, wishes,or that initiate the sequence of events leading to a

behavior.”

Dari beberapa define tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi muncul

karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan

sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of

tension) antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya

dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan tersebut mendorong seseorang unutk

melakukan tindakan memenuhi kebutuhan tersebut. Inilah disebut dengan

motivasi.

2. Model Motivasi

Bagaimana motivasi terbentuk bisa dilihat pada gambar 2.1. stimulus

rangsangan (misalnya lapar ) akan menyebabkan pengenalan kebutuhan

(30)

seseorang (kondisi fisiologis ). Rangsangan terjadi karena adanya gap

antara apa yang dirasakan dengan apa yang seharusnya dirasakan. Gap

inilah yang mengakibatkan adanya rasa lapar dan haus sehingga konsumen

merasakan adanya pengenalan kebutuhan akan makanan dan minuman

(need recognition : unfulfilled need, wants, dan desires)

Sumber : Buku manajemen pemasaran (Sciffman dan Kanuk 2000, hal 63, danWomen and Minor 1998, hal 160)

Gambar 2.1 Model motivasi (Sciffman dan Kanuk 2000, hal 63, danWomen and Minor 1998, hal 160)

Pengenalan kenutuhan akan menyebabkan tekanan (tension) kepada

konsumen sehingga adanya dorongan pada dirinya (drive state ) untuk

melakukan tindakan yang bertujuan (goal- directed behavior). Tindakan

tersebut bisa berbagai macam. Pertama konsumen akan mencari informasi

mengenai produk atau jasa, merk, atau toko atau tempat. Kedua konsumen

mungkin akan berbicara kepada teman, saudara, atau mendatangi toko.

Ketiga konsumen mungkin membeli produk atau jasa unuk memenuhi

(31)

tujuan konsumen atau terpenuhinya kebutuhan konsumen (goal or need

fulfilled) atau konsumen memperoleh insentif (incentive objects atau

consumer incentives ). Insentif bisa berbentuk produk atau jasa, informasi

yang dipandang bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Gambar 2.1

memeperlihatkan bagaimana proses motivasi terjadi.

3. Kebutuhan Konsumen / Pengunjung

Kebutuhan yang dirasakan konsumen (felt need) bisa dimunculkan

oleh faktor dari konsumen sendiri (fisiologis), misalnya rasa lapar, haus.

Kebutuhan juga bisa dimunculkan oleh faktor luar konsumen, misalnya aroma

makanan yang datang dari restoran sehingga konsumen terangsang ingin

makan. Iklan dan komunikasi pemasaran lainya bisa membagkitkan

kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Iklan potongan harga 50% yang

di display dengan huruf besar diseluruh toko mungkin akan memicu

konsumen untuk merasakan adanya kebutuhan membeli produk saat itu.

Kebutuhan yang datang dari dalam diri seseorang disebut sebagai kebutuhan

fisiologis atau biologis (innate needs). Misalnya kebutuhan akan makanan,

air, udara, pakaian, rumah atau seks. Kebutuhan tersebut sering juga disebut

sebagai kebutuhan primer (primary needs). Produk tersebut dibutuhkan untuk

mempertahankan hidupnya.

Selain kebutuhan primer, ada juga kebutuhan sekunder atu motif.

Kebutuhan sekunder atau kebutuhan yang diciptakan (ecquired needs)

adalah kebutuhan yang muncul sebagai reaksi konsumen terhadap

lingkungan dan budayanya. Kebutuhan tersebut biasanya bersifat psikologis

karena berasal dari sikap subjektif konsumen dan dari lingkungan konsumen.

Kebutuhan meliputi self-steem, prestige, affaction, power. Misalnya, rumah

adalah kebutuhan primer dari konsumen. Namun sebagian konsumen

(32)

dipandang sebagai orang yang sukses dan mampu. Sehingga ia memilih

lokasi yang menggambarkan kelas sosial atas. Pemilihan betuk rumah dan

lokasi akan menggambarkan kebutuhan sekunder dari seorang konsumen.

Kebutuhan yang disarankan (felt needs) seringkali dibedakan

berdasarkan kepada manfaat yang diharapakan dari pembeli dan

penggunaan produk. Pertama adalah kebutuhan utilitarian (utilitarian needs),

yang mendorong konsumen membeli produk karena manfaat fungsional dan

karakteristik abjektif dari produk tersebut. Misalnya, obeng akan memberikan

manfaat fungsional untuk kebutuhan dalam membuka dan memasang

kembali mur pada peralatan mesin. Seorang konsumen yang membeli obeng

memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan utilitarian, karena ia tidak bisa

membuka mur dengan tangannya sendiri. Yang kedua adalah kebutuhan

ekspresive atau hedonik (exspressive needs atau hedonic needs), yaitu

kebutuhan yang bersifat psikologis seperti rasa puas, gengsi, emosi, dan

perasan subjektif lainya. Kebutuhan ini sering kali muncul untuk memebuhi

tuntutan sosial dan estetika. Seorang konsumen selalu memakai dasi ketika

berada dikantor. Dasi mungkin tidak memberikan manfaat fungsional bagi

tubuh konsumen. Dasi memberikan manfaat estetika dan tuntutan sosial.

4. Tujuan Konsumen / pengunjung

Tujuan adalah suatu cara unutk memenuhi kebutuhan. Tujuan ada

karena adanya kebutuhan yang dipandang sebagai cara untuk memenuhi

kebutuhan. Seorang konsumen mengatakan bahwa ia ingin memiliki rumah,

maka ia telah menyatakan tujuaan generiknya. Rumah akan memberikan

perlindungan fisik dan psikis kepada konsumen, yaitu kebutuhan akan rasa

aman. Kedua, tujuan produk khusus (specific product goals), yaitu produk

atau jasa denga merk tertentu yang dipilih oleh konsumen sebagai

(33)

Vila Duta Bogor, maka konsumen telah menyatakan (specific product goals).

Para pemasar harus memahami tujuan generik dari seorang konsumen,

kemudian mengarahkan kepada product goals. Misalnya konsumen haus, ia

mencari minum (tujuan generik). Maka pprodusen minuman harus

mengarahkan konsumen dengan mengatakan jika Anda harus, maka

minumlah teh sosro. Dengan pernyataan seperti ini, maka pemasar telah

mengarahkan konsumen kepada product-specific goals.

Penelitian ini mengkaji penurunan pengunjung pada agrowisata

Rembangan serta identifikasi harapan – harapan yang mungkin terjadi saat

pengunjung berada di agrowisata Rembangan. Harapan pengunjung sangat

berpengaruh erat kaitanya dengan pengembangan yag akan dilakukan

setelah mengidentifikasi faktor – faktor yang berpengaruh signifikan terhadap

penurunan jumlah pengunjung.

Langkah pertama adalah menentukan objek agrowisiata sebagai objek

penelitian. Penelitian dilakukan di agrowisata Rembangan yang digunakan

sebagai salah satu tempat rekreasi di kecamatan kemuning lor Kabupaten

Jember dan sekaligus sebagai sentra produksi buah naga dan buah pisang di

kabupaten Jember. Dalam kasus penurunan jumlah pengunjung terjadi

karena adanya faktor – faktor yang mempengaruhi, faktor - faktor yang

mempengaruhi penurunan pengunjung dalam pemilihan lokasi rekreasi ini di

tentukan dari faktor internal yaitu : biaya promosi penjualan , biaya perawatan

fasilitas dan biaya periklanan. Untuk dapat menentukan faktor – faktor apa

saja yang mempengaruhi penurunan agrowisata Rembangan secara

signifikan di gunakan analisis regresi linier berganda. Kemudian akan

diupayakan pembenahan serta pengembangan beberapa faktor yang

berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan agrowisata. Harapan –

(34)

penting, apakah harapan pengunjung terpenuhi atau tidak terpenuhi. Jika

tidak terpenuhi akan ada masukan atau point –point dari pengunjung untuk

menjadi rekomendasi selain dari faktor – faktor yang berpengaruh signifikan.

pengembangan juga akan dilakukan melalui rekomendasi dari pengunjung

yang hasilnya telah diperoleh dari penyebaran kuesioner ke para pengunjung

yang diplih berdasarkan kriteria, dengan tujuan agar data yang diperoleh

lebih valid.

(35)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Agrowisata Rembangan yang terletak di Desa Kemuning Lor, kabupaten

jember ini merupakan agrowisata peninggalan Belanda. Agrowisata Rembangan

beroperasi dibawah naungan Dinas Pendapaan Daerah (DISPENDA) dan

bekerja sama dengan beberapa perusahaan swasta sebagai pendukung.

Walaupun sudah bertahun – tahun berdiri Agrowisata ini jarang ramai

pengunjung bahkan mengalami penurunan. Perlu adanya sebuah penelitian lebih

lanjut untuk mengetahui apa yang melatar belakangi kurangnya minat

pengunjung untuk mengunjungi Agrowisata Rembangan. Pengunjung merupan

faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan agrowisata. Setiap

pengoperasian agrowisata mempunyai standar minimum pengunjung yang

menjadi acuan dalam pemenuhan target jumlah pengunjung setiap tahun. Di

bawah ini merupakan rincian data pengunjung di Agrowisata Rembangan

Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Tabel 1.1 Data pengunjung agrowisata Rembangan per tahun terhitung dari tahun 2010 – 2012

Portal

Bulan 2010/ pengunjung 2011/ pengunjung 2012/ pengunjung

(36)

Tabel 3.1 menunjukkan standar minimun pengunjung sejumlah 58.233 orang per

tahun, Sedangkan tahun 2010 data pengunjung hanya mencapai 71,36% dengan

jumlah pengunjung 41.558 orang, tahun 2011 mengalami penurunan sebesar

4,88% menjadi 66,48% sejumlah 38.718 orang dan pada tahun 2012 tertanggal

sampai bulan agustus mencapai 55,88% sejumlah 32.545 orang. Dari tabel 1.1

menunjukan bahwa pengunjung merupakan masalah yang mampu membawa

perubahan secara signifikan terhadap pencapaian pembangunan berkelanjutan

pada Agrowisata Rembangan, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Maka dari pada

masalah di atas sangat diperlukan sebuah penelitian sebagai daya

pengembangan agrowisata Rembangan. Ada beberapa tujuan dilakukan

penelitian yaitu untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi penurunan

jumlah pengunjung agrowisata Rembangan. Adapun faktor – faktor yang diduga

yaitu biaya promosi penjualan, biaya perawatan fasilitas, dan biaya periklanan.

Pertimbangan penetapan faktor – faktor tersebut dengan alasan bahwa adanya

persaingan agrowisata baru yang dan lebih di minati wiasatawan, daya tarik

agrowisata rembangan yang sudah pudar, serta dugaan mengenai pengadaan

iklan dan promosi yang kurang optimal. Dari dugaan tersebut yang terkait

dengan tujuan, maka dapat di formulasikan dalam hipoesis, yaitu sebagai berikut

:

A. Hipotesis

Biaya promosi, biaya periklanan, dan biaya perawatan fasilitas berpengaruh

(37)

26

IV. METODE PENELTIAN

A. Tempat dan Waktu

Penyusunan proposal penelitian Analisis faktor – faktor yang berpengaruh

terhadap penurunan jumlah pengunjung dan ekspektasi pengunjung Agrowisata

Rembangan di lakukan di Agrowisata Rembangan yang terletak di Kacamatan

Arjasa, Desa Kemuning Lor, Kabupaten Jember. Dasar pemilihan lokasi dengan

pertimbangan merupakan suatu kawasan Agrowisata yang sudah dalam 5 tahun

terakhir ini jumlah mengalami penurunan jumlah pengunjung

B. Penentuan Sampel

1. Populasi, Sampel Dan Responden

Pada penelitian ini di asumsikan populasi yang ada pengunjung

Agrowisata Rembangan yang berjumlah 80 orang, dengan sampel 40 orang.

Dimana pemilihan sampel dipilih menggunakan purposive sampling dengan

cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti

(tujuan/masasah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili

karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya. Dalam penelitian ini dalam

memilih sampel untuk dijadikan responden dalam tujuan kedua akan akan di

ambil 40 orang yang sudah ditentukan sesuai dengan kriteria. Kriteria

penentuan responden yaitu berdasarkan umur, pekerjaan, jenis kelamin,

frekuensi berkunjung dan pendidikan. Dalam penelitian ekspektasi pengunjung

ada dua syarat pengambilan sampel, yaitu :

a. Representatif

Sampel yang dapat mewakili populasi yang ada.Memperoleh hasil/

(38)

sampel yang diambil harus mewakili sampel yang ada.Untuk itu dalam

“sampling” harus direncanakan dan jangan asal mengambil sampel.

b. Sampel harus cukup banyak

Semakin banyak sampel, maka hasil penelitian akan lebih

representative. Meskipun keseluruhan lapisan populasi telah terwakili, jika

jumlahnya kurang memenuhi maka kesimpulan hasil penelitian kurang

representative atau bahkan tidak memberikan gambaran.Besar kecilnya jumlah

sampel dipengaruhi oleh rancangan dan ketersediaan subjek dari peneliti itu

sendiri.Polit and hungler (1993) menyatakan bahwa semakin besar sampel yang

dipergunakan semakin lebih baik dan representative hasil yang diperoleh.

Dengan kata lain semakin besar sampel semakin mengurangi angka kesalahan.

Namun demikian penggunaan sampel sebesar 10 – 20 % untuk subjek

lebih dari 1000 dipandang sudah cukup, makin kecil jumlah populasi , presentasi

sampel harus semakin besar, Berikut rumus untuk menentukan sampel :

a. Jika besar penentuan besar populasi ≤ 1000 maka sampel diambil 20 –

30%

b. Jika besar populasi < 1000, maka :

n =

keterangan :

n : perkiraan jumlah sampel

N : perkiraan jumlah populasi

Z : nilai standart normal untuk α : 0,05 (1,96)

p : perkiraan propoorsi, jika tidak diketahui anggap 50%

(39)

d : tingkat kesalahan yang terpilih (d : 0,005) (dikutip dar zaenudin M,

2000) , maka :

n =

n = , n = 39.69

n = 40 responden.

Maka responden yang terpilih dari perkiraan populasi sejumlah 80 orang adalah

40 responden.

2. Penetuan Responden

Dalam penelitian ini pengambilan responden menggunakan cara

Purposive sampling, yaitu dengan cara menentukan responden dengan

karateristik – karakteristik tertentu. Responden di tetapkan dengan jumlah 40

orang dengan karakter sebagai berikut : Junis kelamin, Umur, Pekerjaan,

Pendidikan, dan Frekuensi berkunjung.

C. Metode Pengumpulan data

Agrowisata merupakan salah satu wisata yang berbasis pertanian. Masalah

yang sangat berpengaruh secara signifikan terhadap proses pengembangan

Agrowisata Rembangan adalah penurunan jumlah pengunjung yang semakin lama

semakin menurun. Dalam proses pengupayaan peningkatan pengunjung maka

penelitian ini akan di fokuskan pada beberapa faktor yang berpengaruh secara

signifikan. Jadi pengupayaan pengembangan tidak dilakukan secara konperehensif

akan tetapi hanya pada peningkatan pengunjung serta memotret ekspektasi

pengunjung saat berada di Agrowisata Rembangan. Dari ulasan tersebut masalah

(40)

1. Faktor – faktor internal yang mempengaruhi penurunan pengunjung agrowisata Rembangan.

Faktor – faktor yang dimaksud di atas yaitu dilihat dari sisi fasilitas, promo

serta iklan yang beredar. Penentuan faktor – faktor hanya dibatasi dari UPTD

Agrowisata Rembangan.

2. Ekspektasi pengunjung saat berada di agrowisata Rembangan.

Ekspektasi berasal dari keinginan serta kebutuhan pengunjung yang secara

langsung berada di agrowisata Rembangan. Dalam penelitian ini tidak dipuruntukan

pada pengunjung yang tidak memasuki kawasan agrowisata, pertimbangannya

karena pengunjung yang sedang berlangsung di kawasan penelitian akan lebih

tanggap mengenai jawaban yang diharapkan peneliti, sehingga data yang diperoleh

lebih valid.

Metode yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan angket atau kuesioner untuk mendapatkan jenis data

kuantitatif. Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa sejumlah

pernyataan yang harus dijawab oleh subyek yang menjadi sasaran atau responden

penelitian. Sebagai dasar pertimbangan penelitian ini menggunakan angket sebagai

alat pengumpul data adalah seperti yang dikemukakan oleh (Hadi, 1997), sebagai

berikut :

a. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.

b. Apa yang dinyatakan oleh subjek kepada penyelidik adalah benar dan dapat

dipercaya.

c. Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyan yang diajukan

kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh penyelidik.

(41)

1. Metode ini merupakan metode yang praktis.

2. Dalam waktu singkat dapat memperoleh data yang banyak.

3. Hemat, karena dalam menggunakan angket, tenaga yang digunakan sedikit.

4. Orang dapat menjawab dengan leluasa, tidak dipengaruhi oleh teman temannya

yang lain.

Adapun kelemahan-kelemahan angket (Walgito; 1994) adalah seperti;

a. Kemungkinan tidak dapat berhadapan langsung dengan responden, sehingga

bila ada pertanyaan yang kurang jelas tidak mendapatkan keterangan lebih

lanjut,

b. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam angket sifatnya agak kaku karena

telah ditentukan, dan tidak dapat diubah sesuai dengan kemampuan

responden,

c. Sulit untuk memberikan jaminan bahwa semua angket yang telahdikeluarkan

akan kembali seluruhnya. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang

terdapat pada angket ini beberapa yang diperhatikan adalah seperti; (1)

menyusun petunjuk-petunjuk untuk mengerjakan angket dengan jelas dan

singkat, (2) menyusun pertanyaan dengan menggunakan bahasa sederhana,

jelas dan tidak menggunakan arti yang ambivalen, (3) subyek tidak diwajibkan

untuk menuliskan namanya, sehingga subyek tidak perlu khawatir dan malu

bahwa hal-hal yang ada pada dirinya akan diketahui oleh orang lain.

D. Definis i Operasional

1. Biaya promosi penjualan adalah nilai yang dikorbankan atau dikeluarkan oleh

UPT agrowisata Rembangan untuk kepentingan promosi penjualan dalam

(42)

tersebut.Biaya promosi penjualan penjualan bisa di hitung dengan satuan

rupiah.

2. Biaya Perawatan Fasilitas

Biaya Perawatan (Maintenance Cost), yaitu: biaya yang diperuntukan dalam

rangka menjamin performance fasilitas atau peralatan agar selalu prima dan

siap untuk dioperasikan. Biasanya sifat pengeluaran ini dibedakan atas dua,

yaitu biaya perawatan rutin/periodik (preventive maintenance)dan biaya

perawatan insidentil (kuratif). Biaya perawatan meliputi biaya perawatan

kebersihan, biaya perawatan fasilitas restoran, biaya perawatan fasilitas

hotel, biaya perawatan fasilitas kebun buah naga, biaya perawatan fasilitas

kolam renang, biaya perwatan playground, dan seluruh fasilitas UPTD

Rembangan. Biaya perawatan bisa di hitung dengan satuan rupiah.

3. Biaya Periklanan (Advertising)

Segala bentuk biaya presentasi non pribadi dan promosi penjualan penjualan

gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Biaya

periklanan meliputi biaya spanduk , banner, biaya brosur, dll. Biaya

periklanan bisa dihitung dengan satuan rupiah

4. Ekspektasi (Harapan) Pengunjung

Ekspektasi (harapan) pengunjung di arahkan pada semua pembaharuan

fasilitas baik yang sudah tersedia maupun belum tersedia.

5. Fasilitas

Fasilitas yang diteliti meliputi seluruh fasilitas yang beroperasi yang bisa

dinikmati oleh pengunjung. Seperti, kolam renang, kebun buah naga, taman

(43)

6. Perhitungan Variabel

Perhitungan variabel X1, X2, dan X3 di ditetapkan berdasarkan catur wulan.

Dari jumlah n = 36 menjadi n = 9 . variabel X1, X2,dan X3 dihitung

berdasarkan catur wulan.

E. Analisis Data

1. Pendugaan terhadap faktor – faktor pengaruh penurunan pengunjung Agrowisata Rembangan.

Program SPSS For Windows ver 17.0 , Merupakan analisis yang

digunakan terhadap data yang berwujud angka – angka dan cara

pembahasannya dengan Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS

for Windows ver 17.0. Untuk menduga faktor – faktor yang berpengaruh

terhadap kunjungan digunakan tiga variabel yang di duga akan mempengaruhi

penurunan jumlah pengunjung di Agrowisata Rembangan. Variabel – variabel

tersebut terdiri dari biaya promosi penjualan, biaya perawatan fasilitas, dan

biaya periklanan .Model persamaan regresi yang digunakan untuk menduga

faktor – faktor yang berpengaruh terhadap penurunan pengunjung yaitu :

Y = α+ β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

Dimana :

Y = Jumlah pegunjung (orang)

X1 = Biaya promosi penjualan (rupiah)

X2 = Biaya perawatan fasilitas (rupiah)

X3 = Biaya periklanan (rupiah)

I = Periode dalam catur wulan ke i (i = 1,2,3,4,...,n )

(44)

Untuk mengetahui variabel – variabel independent yang berpengaruh terhadap

variabel dependent akan di uji dengan menggunakan software SPSS For

Windows ver 17.0 untuk melihat permasalahan yang mungkin terjadi pada

model.

a. Uji Signifikansi simultan (Uji F)

Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat

signifikansi pengaruh variabel – variabel independen secara bersama – sama

(simultan) terhadap variabel dependen (ghozali, 2005 : 84). Dalam penelitian

ini hipotesis yang digunakan adalah :

Ho : X1 = X2 = X3 = 0

Di duga Biaya promosi penjualan, Biaya perawatan fasilitas, Biaya

periklanan tidak berpengaruh secara bersama – sama terhadap

penurunan jumlah pengunjung.

Ha : X1 = X2 = X3 ≠ 0

Di duga Biaya Biaya promosi penjualan, Biaya perawatan fasilitas, Biaya

periklanan berpengaruh secara bersama – sama terhadap penurunan

jumlah pengunjung.

Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2005:84) adalah dengan

menggunakan angka probabilitas signifikansi, Yaitu :

1. Apabilaprobabilitas signifikansi >0.10, maka Ho diterima dan Ha ditolak

2. Apabilaprobabilitas signifikansi <0.10, maka Ho di tolak dan Ha diterima

b. Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t )

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X

(45)

fasilitas, Biaya periklanan) secara terpisah atau parsial (Ghozali,2005:84).

Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah :

Ho :X1 = 0

Di duga biaya promosi penjualan, biaya perawatan fasilitas, biaya

periklanan tidak berpengaruh terhadap penurunan jumlah pengunjung.

Ha : X1≠ 0

Di duga biaya promosi penjualan, biaya perawatan fasilitas, biaya

periklanan berpengaruh terhadap penurunan jumlah pengunjung.

Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2005:84) adalah dengan

menggunakan angka probabilitas signifikansi, Yaitu :

1. Apabila probabilitas signifikansi >0.10, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2. Apabila probabilitas signifikansi <0.10, maka Ho diolak dan Ha diterima.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisisen determinasi (R2) di maksudkan untuk mengetahui tingkat

keepakan paling baik dalam analisis regresi dimana hal yang ditunjukan oleh

besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Koefisien

determinasi (R2) nol variabel independen sama sekali tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen . apabila koefisiensi determinasi semkain

mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen, selain iu koefisien determinasi (R2)

dipergunakan untuk mengetahui prosentase variabel tidak bebas (Y) yang

(46)

2. Tabulasi Data Hasil Kuesioner Ekspektasi Pengunjung

Dalam menganalisis ekspektasi (harapan) pengunjung akan dilakukan

analisa dengan menggunakan analisis deskriptif. dimana data yang diperoleh dari

hasil pengisian kuesioner oleh pengunjung dan di analisis menggunakan analisis

deskriptif (kualitatif).

Metode deskriptif atau penguraian empiris oleh Heinz Frick : 2008 adalah

metode yang paling sering dipergunakan. Penelitian empiris berarti penelitian

yang berdasarkan pengalaman, apakah pengalaman sendiri atau pengalaman

orang lain. Penelitian empiris selalu berusaha membuktikan hipotesis dengan

coba dan ralat (trial and eror).

Medode deskriptif dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara

kualitatif di wawancarai atau dengan menyebarkan keusioner, dan dipilih

beberapa contoh responden yang kemudian di ukur dan digambar untuk

membuktikan serta menjawab permasalahan. Metode deskriptif mengikuti cara

berfikir yang dapat dibagi atas berfikir linear (berfikir kualitatif), berfikir horizontal ,

(47)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Agrowisata Rambangan

1. Sejarah Agrowisata Rembangan

Agrowisata Rembangan merupakan salah satu wisata yang bergerak

dalam bidang agribisnis, khususnya pada bidang pemasaran lokasi

Agrowisata. Rembangan memiliki usaha utama yaitu memasarkan buah

naga (Dragon Fruit) yang merupakan Agrowisata kebun buah. Agrowisata

mempunyai banyak wahana , akan tetapi wahana yang utama adalah kebun

buah naga. Ada beberapa wahana pendukung seperti kolam renang, areal

pacu kuda, areal perkemahan, dan playground.

Agrowisata Rembangan tertelak di Kecamatan Arjasa, Desa

Kemuning lor, Lokasi Agrowisata ada di arah utara kota Jember 12 km,

dengan Luas lahan 45.161 m. Jalan menuju lokasi Agrowisata Rembangan

yang pada masa itu berupa kebun cengkeh PTPN X , kini jalan menuju

lokasi juga bisa dijadikan tempat wisata kuliner karena banyaknya sektor

informal yang juga dibangun oleh DISPENDA sebagai dampak atas

pembangunan Agrowisata Rembangan. Agrowisata Rembangan merupakan

wisata peninggalan Belanda dibangun tahun 1937 oleh Mr. Hofside.

Agrowisata Rembangan adalah tempat peristirahatan yang dirancang dan di

design oleh bangsa Belanda untuk berlibur. Ada beberapa bangunan yang

terlihat seperti bangunan berbentuk asli dapat dilihat pada restoran, dan

salah satu kamar pernah di tempati oleh tokoh proklamator dan presiden

pertama RI.Ir. Sukarno. Hotel klasifikasi melati dengan kapasitas 27 kamar,

dengan fasilitas air hangat yang membuat membuat pengunjung bisa

menikmati air dingin dan air hangat. Saat berada di lokasi Agrowisata

(48)

fantastis, berudara sejuk berada di lereng gunung Argopuro. Pengoperasian

Agrowisata Rembangan dibawah naungan Dinas Pendapatan Daerah

(DISPENDA) Kabupataen Jember, Sehingga seluruh anggaran dana

pengembangan dari tahun 1937 sampai saat ini hanya mengalami sedikit

perumahan.

2. Keadaan Geografis

Agrowisata Rembangan terletak di Kecamatan Arjasa Desa

Kemuning lor . Lokasi Agrowisata berada di jarak 12 km ke arah utara kota

Jemberdengan Luas lahan 45.161 m², dan suhu udara mencapai 18 – 26 °

C, curah hujan Rata – rata 4.626 mm / tahun. Ketinggian lokasi Agrowisata

Rembangan + 600 m dpl. Desa Kemuning lor, Kecamatan Arjasa di

kawasan Rembangan merupakan lahan potensial untuk pengembangan

buah naga. Adapun kriteria lahan serta suhu yang cocok untuk budidaya

buah naga, yaitu :

a. Suhu

Tanaman buah naga termasuk tanaman tropis dan dapat beradaptasi

dengan berbagai lingkungan tumbuh dan perubahan cuaca seperti sinar

matahari dan curah hujan. Curah hujan yang ideal untuk pertumbuhan buah

naga sekitar 60 mm/bln atau 720 mm/tahun. Pada curah hujan 600-1.300

mm/tahun tanaman ini juga masih bisa tumbuh. Tetapi tanaman ini tidak

tahan dengan genangan air. Hujan yang terlalu deras dan berkepanjangan

bisa menyebabkan kerusakan tanaman terutama pembusukan akar dan

merambat sampai pangkal batang. Intensitas sinar matahari yang

dibutuhkan sekitar 70-80 %, karena itulah tanaman ini sebaiknya ditanam

(49)

Tanaman ini lebih baik pertumbuhannya bila ditanam didataran rendah

antara 0-350 m dpl. Suhu udara yang ideal antara 26-36 derajat Celcius dan

kelembaban 70-90 %. Tanah harus ber-aerasi dengan baik dengan derajat

keasaman (pH) 6,5 – 7.

b. Lahan

Agar tanaman ini bisa tumbuh dengan baik dan maksimal, media

tumbuhnya harus subur dan mengandung bahan organik cukup dengan

kandungan kalsium tinggi. Drainase harus berjalan baik dan bersifat porous

karena tanaman ini tidak tahan genangan air. Bahan organic yang digunakan

harus benar-benar matang karena berfungsi menyangga kation dan aktivitas

mikroorganisme dan penyedia hara. Beberapa bahan yang bias digunakan

antara lain pupuk kandang, kompos, dan sekam. Media juga sebaiknya

dicampur bahan anorganik seperti pasir dan bubuk bata merah yang

berfungsi untuk memperlancar aerasi dan drainase. Dan yang perlu

diperhatikan media tidak boleh mengandung garam.

3. Lokasi Agrowisata Rembangan

Agrowisata Rembangan yang terletak 12 km arah Utara Kota Jember

merupakan obyek wisata pegunungan yang dilengkapi dengan pemandian,

hotel dan Agrowisata Kopi Kebun Rayap. Tepatnya terletak di Desa

Kemuning lor, Jalan yang ditembuh merupakan jalan tanjakan karena

Agrowisata Rembangan berada di puncak. Perjalanan untuk menempuh

Agrowisata ini cukup lancar, karena jalan yang ditempuh buka merupakan

jalan utama melainkan perkebunan cengkeh dan kopi yang dikelola oleh

PTPN X. Di sepanjang jalan ± 2 km sebelum tempat lokasi Agrowisata,

terdapat 25 pedagang sektor informal yang di bangun oleh DISPENDA

(50)

minuman maupun makanan, Sehingga wisatawan juga bisa berwisata

kuliner sebelum memasuki lokasi Agrowisata.

Gambar 5.1 Lokasi Agrowisata Rembangan

4. Struktur Organisasi Manejemen Agrowisata Rembangan

Struktur organisasi menggambarkan susunan sumber daya manusia

dalam organisasi yang terdiri dari peran dan hubungan antar jabatan serta

hubungan garis wewenang yang ada dalam suatu organisasi untuk

mencapai tujuan yang ingin dicapai organisasi.Struktur organisasi diperlukan

agar pembagian tugas, fungsi, dan wewenang menjadi jelas.Struktur

organisasi Agrowisata Rembangan dipimpin oleh seorang manajer

(51)

divisi umum dan prasarana, divisi wisata, divisi marketing, divisi keuangan

dan akunting, dan divisi resto and shop.Pada divisi keuangan dan akunting

membawahi subdivisi administrasi gudang dan subdivisi staf akunting.

Adapun struktur organisasi Agrowisata Rembangan dapat dilihat

pada gambar 5.2 deskripsi kerja UPTD Agrowisata Rembangan dibagi

menurut jabatan dengan fungsi dan tugas masing-masing karyawan. Fungsi

dan pembagian tugas Manajer dan divisi pada UPTD Agrowisata

Rembangan dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 5.2 Struktur Organisasi Manajemen Agrowisata Rembangan

a. Manajer Agrowisata Rembangan

1. Fungsi : Merencanakan, mengatur, mengkoordinasi, memimpin dan

Gambar

Gambar 2.1 Model motivasi (Sciffman dan Kanuk 2000, hal 63, danWomen and Minor 1998, hal 160)
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Tabel 1.1 Data pengunjung agrowisata Rembangan per tahun terhitung dari tahun 2010 – 2012
Gambar 5.1 Lokasi Agrowisata Rembangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Histopatologi biopsi renal sangat berguna untuk menentukan penyakit glomerular yang mendasari (Scottish Intercollegiate Guidelines Network, 2008). Bukti

Untuk variabel akuntabilitas adalah pertanggungjawaban atas sumber daya keuangan partai politik kepada publik, yang dalam penelitian ini diukur dengan tingkat

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa kendala yang dialami guru dalam penerapan pembelajaran pada siklus I ini adalah kemampuan guru dalam menghadirkan

Persamaan penelitian ini dengan Marzuki yaitu sama-sama menggunakan metode Kualitatif dan meneliti makna pesan, dan perbedaannya adalah meneliti tentang makna

Seperti sudah dipaparkan dalam bagian pragmatik, konteks memiliki peran yang sangat signifikan dalam memahami maksud tuturan atau teks. Lalu apakah yang disebut konteks?

Penetapan standar dalam melakukan Pelaksanaan Pengawasan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang di Kabupaten Siak sesuai dengan ketentuan

Dalam pembahasan masalah ini yang akan dibahas adalah mengenai cara pembuatan dari mulai menentukan struktur navigasi, membuat peta navigasi, membuat disain antarmuka,

melalui langkah-langkah sebagai berikut. a) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri. b) Menentukan kompetensi yang akan dinilai. c) Menentukan kriteria penilaian