• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA Penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick Sebagai Upaya Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi (Penelitian Tindaka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA Penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick Sebagai Upaya Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi (Penelitian Tindaka"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK SEBAGAI

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII G Semester Genap

Madrasah Tsanawiyah Negeri Surakarta 1

Tahun Ajaran 2012/2013)

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :

SITI SAADAH A 210 090 125

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII G Semester Genap Madrasah Tsanawiyah Negeri Sirakarta 1

Tahun Ajaran 2012/2013)

Siti Saadah, A210090125. Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 10 Halaman.

Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui peningkatan minat belajar ekonomi dengan metode pembelajaran Talking Stick pada siswa kelas VIII G MTs Negeri Surakarta 1 tahun ajaran 2012/2013. 2) untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar ekonomi dengan metode pembelajaran Talking Stick pada siswa kelas VIII G MTs Negeri Surakarta 1 tahun ajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan kedalam tiga siklus. Subyek penelitian yang dikenai tindakan adalah siswa kelas VIII G MTs Negeri Surakarta 1 yang berjumlah 37 siswa. Penelitian ini dilaksanakan secara kolaborasi bersama dengan guru mata pelajaran ekonomi. Metode pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara, catatan lapangan, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis kritis dan teknik komparasi. Hasil penelitian ini adalah 1) adanya peningkatan minat belajar ekonomi siswa yaitu sebelum tindakan penelitian dilaksanakan, minat belajar ekonomi siswa sebesar 21,13%, pada siklus I minat belajar ekonomi siswa meningkat menjadi 42,92%, pada siklus II minat belajar ekonomi siswa meningkat menjadi 66,80%, dan pada siklus terakhir yaitu siklus III minat belajar ekonomi siswa meningkat menjadi 85,75%. 2) adanya peningkatan prestasi belajar siswa yaitu siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan KKM 71 sebelum penelitian dilakukan hanya 5 siswa (13,51%), pada siklus I meningkat menjadi 18 siswa (48,65%), pada siklus II meningkat menjadi 26 siswa (70,27%) dan pada siklus III siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan KKM 71 meningkat menjadi 32 siswa (86,49%). Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penerapan metode pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar ekonomi siswa.

(5)

1 PENDAHULUAN

Pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia dan tidak terbatas pada umur. Suatu negara yang mutu pendidikannya rendah akan mengakibatkan terhambatnya kemajuan suatu negara tersebut. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang sistem Pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan :

Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Ekonomi merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan

penting dalam dunia penidikan. Minat merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat peserta didik merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan siswa, bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat peserta didik, peserta didik tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Prestasi belajar akhir-akhir ini menjadi permasalahan dalam dunia pendidikan terutama pada proses pembelajaran. Hal

tersebut dikarenakan guru lebih memilih pendekatan ceramah dan pada akhir pembelajaran diakhiri dengan ujian.

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti dengan kepala sekolah dan guru pengampu ekonomi pada hari rabu tanggal 16 Januari 2013 pukul 07.40 s/d 09.00 di Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Surakarta 1 kelas VIII G terlihat bahwa siswa masih banyak yang kurang semangat, minat

siswa dalam menerima pelajaran pada saat pembelajaran ekonomi masih rendah dan hasil belajar yang belum mencapai ketuntasan. Rendahnya minat belajar siswa dapat dilihat dari hasil observasi dan wawancara diatas menunjukkan hanya ada 6 siswa (16%) yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru, yang

merasa senang dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran hanya 4 siswa (11%), siswa yang berkonsentrasi dan memperhatikan pada saat proses

(6)

2

ada 16 siswa (43%). Yang aktif itupun didominasi oleh siswa yang mendapatkan

peringkat dikelas.

Rendahnya minat belajar ekonomi dialami siswa kelas VIII G MTs Negeri Surakarta 1, ini yang disebabkan beberapa faktor yang meliputi guru dalam memberikan materi kurang menarik perhatian siswa sehingga siswa menjadi bosan dengan pembelajaran ekonomi, penyampaian materi monoton dan kurang bervariasi, kurang memberikan kesempatan siswa untuk aktif bertanya maupun

untuk mengemukakan ide atau gagasan, siswa kurang aktif dalam mengerjakan tugas, pengaruh siswa lain yang malas dan dominasi guru dalam proses pembelajaran masih tinggi.

Berkaitan dengan minat belajar tersebut, permasalahan prestasi belajar juga

dialami siswa kelas VIII G di MTs negeri Surakarta 1. Hal ini terlihat dari hasil ulangan siswa yaitu dari 37 siswa hanya 5 siswa atau 13,51% dari keseluruhan siswa yang mampu mencapai standar nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan siswa yang tidak dapat mencapai nilai standar kriteria ketuntasan minimum adalah 32 siswa atau 86,49%. Kriteria ketuntasan minimum pelajaran ekonomi di MTs negeri Surakarta 1 adalah 71. Rendahnya pretasi dan minat belajar ekonomi

terlihat juga dari pemberian tugas rumah yang diberikan oleh guru selalu dikerjakan di kelas sebelum jam pelajaran ekonomi dimulai.

Pembelajaran merupakan suatu proses yang rumit karena tidak hanya proses transfer informasi guru kepada siswa, tetapi juga melibatkan tindakan dan kegiatan yang harus dilakukan terutama jika menginginkan hasil menjadi lebih baik. Salah satu proses pembelajaran yang menekankan berbagai tindakan dan

kegiatan adalah menggunakan model pembelajaran tertentu. Model pembelajaran pada hakekatnya merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat mengembangkan dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Berbagai cara telah dilakukan guru ekonomi MTs Negeri Surakarta1 dalam

(7)

3

dapat merangsang minat belajar siswa, selain itu seorang guru harus mempunyai

kreativitas dalam memilih metode pembelajaran. Maka salah satu cara untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar ekonomi siswa kelas VIII MTs Negeri Surakarta 1 adalah menggunakan metode pembelajaran yan menarik dan menyenangkan. Salah satu metode yang dapat merangsang untuk minat dalam belajar di kelas adalah Active learning atau belajar aktif.

Terdapat banyak tipe pembelajaran akif yang dapat meningkatkan minat dan

prestasi belajar siswa, salah satunya adalah metode pembelajaran talking stick. Dalam http://id.shvoong.com menjelaskan “Talking stick adalah metode pembelajaran dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya”.

Metode talking stick adalah metode pembelajaran di mana guru dalam pembelajarannya menggunakan sebuah tongkat yang dipergunakan siswa sebagai alat estafet pada waktu mereka menyanyi bersama atau pada saat mendengarkan musik dan tongkat tersebut secara estafet memutar sampai semua siswa ikut memegang tongkat tersebut. Ketika tongkat tersebut berhenti pada salah satu siswa, dialah yang harus menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

Metode pembelajaran talking stick merupakan metode yang cukup menyenangkan, yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi dalam pembelajaran ekonomi. Siswa akan lebih tertarik dengan berbagai macam media yang disajikan dalam penyampaian materi. Maka hal tersebut akan meningkatkan minat belajar siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sehingga prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan melalui metode pembelajaran ini.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dengan judul “Penerapan metode pembelajaran talking stick sebagai upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi pada

(8)

4 METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Surakarta 1 Jl. MT. Haryono 24D Surakarta, kelurahan Mangkubumen, kecamatan Banjarsari, kota Surakarta.. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaborasi bersama guru mata pelajaran ekonomi, yang dilaksanakan kedalam tiga siklus. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 96) “PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru kelas di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan

pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran”. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Desember sampai bulan Mei 2013. Subjek penelitian yang dikenai tindakan adalah siswa kelas VIIIG MTs Negeri Surakarta 1 yang berjumlah 37 siswa. Dalam penelitian ini siklus PTK dilakukan melalui

empat tahap, yaitu:

Langkah-langkah Siklus Pelaksanaan Penelitian

Siklus I

[image:8.612.153.495.355.669.2]

Siklus II

Gambar Siklus Kegiatan PTK Arikunto (2007: 74) Pelaksanaan tindakan I Permasalah Perencanaan Tindakan I Perencanaan Pengamatan/ pengumpulan data I Refleksi I Permasalah an baru hasil

refleksi Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan

tindakan II

Apabila permasalaha

n belum terselesaikan

Refleksi II Pengamatan/

pengumpulan data II

(9)

5

Metode pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara, catatan

lapangan, tes dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis kritis dan teknik komparasi. Teknik analisis kritis mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa serta guru dalam pembelajaran berdasarkan kriteria normative dari teori tertentu. Dan teknik komparasi membandingkan minat dan prestasi belajar yang diperoleh sebelum dan sesudah

pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran talking stick.

Septvir (2010) dalam

http://septvir.wordpress.com/2010/12/27/indikator-minat-belajar menyatakan bahwa indikator minat http://septvir.wordpress.com/2010/12/27/indikator-minat-belajar adalah perasaan senang,

perhatian,konsentasi dan kesadaran. Dalam http://pedomanskripsi.blogspot.com/

2011/08/indikator-prestasibelajar.html. Indikator yang dijadikan sebagai tolak

ukur dalam menyatakan bahwa prestasi belajar dapat dinyatakan berhasil apabila memenuhi ketentuan kurikulum yang disempurnakan adalah dari hasil ulangan yang diberikan.

HASIL PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII G MTs

Negeri Surakarta 1 yang terdiri dalam tiga siklus penelitian. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu: 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi tindakan, 4) refleksi dan evaluasi. Pembahasan hasil penelitian berisi tentang uraian dan penjelasan mengenai hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan oleh peneliti dan guru ekonomi kelas VIII G. Pembahasan yang dilakukan berdasarkan data-data yang diperoleh pada saat penelitian. Data-data

yang dimaksud meliputi dialog dengan guru ekonomi, hasil observasi sebelum dan setelah siklus, catatan lapangan, hasil tes, serta didukung oleh dokumentasi tindakan. Deskripsi hasil penelitian dari siklus I, II, III adalah sebagai berikut:

Sebelum melaksanakan siklus yang pertama, peneliti melakukan observasi

(10)

6

ekonomi hanya 21,13% dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi

yang memcapai KKM ≥ 71 hanya 5 siswa (13,51%). Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang meliputi guru dalam memberikan materi kurang menarik perhatian siswa sehingga siswa menjadi bosan dengan pembelajaran ekonomi, penyampaian materi monoton dan kurang bervariasi, kurang memberikan kesempatan siswa untuk aktif bertanya maupun untuk mengemukakan ide atau gagasan, siswa kurang aktif dalam mengerjakan tugas, pengaruh siswa lain yang malas, guru

kurang memberikan motivasi dan dominasi guru dalam proses pembelajaran masih tinggi. Serta guru kurang dapat mengendalikan kondisi kelas yang gaduh.

Setelah melakukan observasi tersebut, peneliti bersama guru ekonomi kelas VIII G MTs Negeri Surakarta 1 merencanakan dan menerapkan metode yang akan

dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran talking stick. Dalam proses pembelajaran peneliti mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dengan kompetensi dasar permintaan, penawaran serta terbentuknya harga pasar. Dengan langkah sebagai berikut: 1) Peneliti memulai pelajaran dengan salam serta berdo’a, 2) Mengecek kehadiran siswa, 3) Memberikan motivasi pada siswa, 4) Memberikan apersepsi,

5) Menyampaikan tujuan penbelajaran, 6) Memberi acuan buku pendamping, 7) Menyampaikan materi, 8) Memjelaskan dan menerapkan metode pembelajaran talking stick, 9) Merberikan kesempatan siswa untuk berinteraksi yang positif, 10) Memberi latihan soal dan tugas rumah, 11) Menyimpulkan materi yang telah diajarkan bersama siswa, 12) Menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan salam.

Setelah metode pembelajaran talking stick tersebut diterapkan pada siklus I, minat belajar siswa meningkat menjadi 42,29% yang dihitung dari rata-rata indikator minat belajar siswa. Serta pada siklus I ini prestasi belajar ekonomi siswa juga meningkat menjadi 48,65%. Hasil dari siklus I tersebut belum

(11)

7

meningkatkan minat dan prestasi belajar ekonomi mereka, 3) Siswa dirumah

diminta mendalami materi yang sudah dan yang akan disampaikan, 4) Peneliti perlu mengoptimalkan bimbingan dan kerja sama dengan siswa dalam proses pembelajaran 5) Peneliti perlu mengoptimalkan penggunaan metode pembelajaran

talking stick untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar ekonomi siswa,

6) Peneliti harus mampu mengendalikan kelas dan lebih banyak memberikan latihan soal kepada siswa, 7) Peneliti mengoptimalkan pembagian waktu dengan

baik

Setelah diadakan perbaikan, peneliti kemudian melaksanakan siklus yang ke II dan didapatkan peningkatan minat belajar siswa menjadi 66,80% serta prestasi belajar meningkat menjadi 70,27%. Dari hasil siklus II tersebut, dirasa

peningkatan minat dan prestasi belajar siswa belum meninhkat secara maksimal. Maka diadakan siklus yang ke III dengan perbaikan sebagai berikut: 1) Peneliti lebih mengoptimalkan pemberian motivasi kepada siswa untuk meningkatkan minat dalam pembelajaran ekonomi, 2) Perhatian, bimbingan dan motivasi yang diberikan guru terhadap siswa perlu ditambah lagi, 3) Guru harus lebih banyak memberikan latihan soal agar siswa dapat lebih aktif dalam mempelajari materi

yang telah diberikan.

Setelah pelaksanaan siklus ke III selesai, didapatkan peningkatan minat belajar siswa menjadi 85,75% dan prestasi belajar siswa meningkat menjadi 86,49%. Berdasarkan dari peningkatan minat dan prestasi belajar ekonomi siswa dari sebelum siklus sampai pada hasil peningkatan minat dan prestasi belajar ekonomi pada siklus III mengenai penerapan metode pembelajaran talking stick

yang diterapkan pada siswa kelas VIII G MTs Negeri Surakarta 1 dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar ekonomi siswa sebesar 85%.

Minat belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan kelas masih rendah ini terbukti dengan belum tercapainya indikator–indikator minat. Solusi yang

(12)

8

indikator-indikator minat belajar siswa lebih meningkat lagi dibanding siklus I.

Perbaikan pada siklus II yang diterapkan pada siklus III membawa dampak persentase indikator–indikator minat belajar siswa semakin meningkat secara signifikan. Persentase indikator-indikator minat belajar siswa dari sebelum tindakan sampai siklus III terjadi peningkatan. Hal itu dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran talking stick dapat meningkatkan minat belajar ekonomi siswa.

Prestasi belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan kelas masih rendah ini terbukti dengan kurang dari setengah dari jumlah siswa dalam kelas yang nilainya kurang dari 71. Pada siklus I terjadi peningkatan prestasi belajar, tetapi masih jauh dari yang diharapkan. Sedangkan pada siklus II dilakukan perbaikan pada siklus I

agar hasil yang didapat lebih meningkat. Hasilnya siklus II lebih meningkat daripada siklus I. Hasil dari siklus III lebih meningkat daripada siklus II. Hal ini dikarenakan terus dilaksanakan perbaikan pada siklus II.

Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih dari sama dengan 71 yang merupakan nilai minimal yang harus didapat siswa agar dapat dikatakan tuntas dalam penelitian ini, dari sebelum tindakan sampai siklus III terus mengalami

peningkatan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran

talking stick dapat meningkatkan prestasi belajar ekonomi siswa.

KESIMPULAN

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas VIII G MTs Negeri Surakarta 1 yang dilaksanakan dalam tiga siklus dan dapat disimpulkan:

1. Adanya peningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi

dengan menggunakan metode pembelajaran Talking Stick pada materi permintaan, penawaran serta terbentuknya harga pasar dapat dilihat dari peningkatan minat belajar siswa yang semula sebelum pelaksanaan

(13)

9

pada tindakan siklus III minat belajar siswa meningkat menjadi sebesar

85,75%.

2. Adanya peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran

ekonomi dengan menggunakan metode pembelajaran Talking Stick pada materi permintaan, penawaran serta terbentuknya harga pasar. Peningkatan prestasi belajar ekonomi siswa dapat dilihat dari kemampuan siswa menyelesaikan soal yang diberikan pada setiap akhir

putaran. Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 71 mengalami peningkatan yaitu sebelum tindakan sebanyak 5 siswa (13,51%), siklus I adalah 18 siswa (48,65%), siklus II sebanyak 26 siswa (70,27%), dan pada siklus III sebanyak 32 siswa (86,49%).

(14)

10

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Jakarta: Sinar Grafika.

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2156062-pengertian-metode-talking-stick/#ixzz1gPTQEzwG.

Akses: Rabu, 26 Desember 2012. pukul 18.54 WIB.

http://septvir.wordpress.com/2010/12/27/indikator-minat-belajar.Diakses:

Minggu, 20 Januari 2013. Pukul 21.15 WIB.

Gambar

Gambar  Siklus Kegiatan PTK Arikunto (2007: 74)

Referensi

Dokumen terkait

2 Data setiap Kecamataan Kota Rembang per Tahun 16 3 Output dari rata-rata kelahiran per hari setiap kecamatan 21 4 Output dari rata-rata kematian per hari setiap kecamatan 23

Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah bibit tebu hasil persilangan dari kebun plasma nutfah Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tebu (P3T) umur 4 bulan

Permukaan bumi tersusun atas relief yang berbeda-beda, namun pengukuran tinggi tempat menggunakan titik nol yang sama yaitu permukaan air

Metode sintesis sitronelal dapatdilakukan dengan katalis homogen, namun katalis homogen tidak dapat digunakan kembali untuk melakukan reaksi siklisasi yang dilanjutkan dengan

Kita diberi kesempatan mengeluarkan sebagian dari bahan makanan kita untuk saudara-saudara kita yng berhak menerimanya lewat zakat fitrah. Di samping makna solidaritas yang

Pada umumnya, analisis transmisi harga vertikal dilakukan terhadap harga- harga komoditas yang sama, namun demikian, analisis transmisi harga vertikal juga dapat dilakukan

• Area kedatangan adalah pelataran yang disediakan bagi kendaraan umum untuk menurunkan penumpang yang dapat.. pula merupakan

Setelah data terkumpul, analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengidentifikasi jenis tuturan berdasarkan modus kalimat yang digunakan, serta