iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat Dan Rahmad-Nya sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik
dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi berjudul “ Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Pukulan Forehand Drive pada Permainan Tenis Meja Dengan
Menggunakan Metode Resiprokal pada Siswa/Siswi Kelas VII SMP Negeri 1 Aek
Ledong Kabupaten Asahan Tahun Ajaran 2012/2013”. Yang disusun untuk
memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Dalam menulis skripsi ini penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempata ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan FIK, Bapak Drs.
Suharjo, M.Pd selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Mesnan, M.Kes selaku
Pembantu Dekan II, Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Pembantu Dekan
III di FIK UNIMED.
3. Bapak Dr. Suryadi Damanik, M.Kes selaku ketua jurusan PJKR, Bapak
Suryadi Damanik, M.Kes selaku Sekretaris Jurusan PJKR, Bapak M.Irfan,
iv
4. Bapak M.Isak,S.Pd,M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
membimbing dan meluangkan waktu yang begitu banyak sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. M. Yusuf selaku Dosen penasehat Akademik dan para Dosen dan
Asisten Dosen, Staff administrasi dan perlengkapan di FIK UNIMED.
6. Kepala Sekolah SRI YENNI, S.Pd, dan Bapak Tumidi, S.Pd selaku Guru
Penjas Di SMP. Negeri 2 Tigapanah Kabupaten Karo Tahun Ajaran
2013-2014, Serta Guru-guru dan staff kepegawaian yang ada di SMP Negeri 2
Tigapanah. penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Malem Karina
Ginting dan Ibunda Erosma Br Sinuhaji, S.Pd,serta Adik Saya Deslori Br
Ginting dan Ibersina Br Ginting yang telah memberikan kasih sayang, dan
do’anya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Spesial juga kepada Wike Suswita yang selalu mendampingi dan memberikan
semangat untuk membuat skripsi ini.
8. Kepada teman-teman 1 kost buat Aris hadiana, Aidil hamdi satria, Bagustian
pawardita, Luthfi Irma Ningsih yang selalu support peneliti baik moral
maupun materil.
9. Serta buat sahabat-sahabat penulis khususnya pangihutan butar-butar
Syaifuddi Fahmi Tambunan, Bambang Sukamto, Fahriza Faraby, Maris B.
Harahap, Aris Hadiana serta seluruh sahabat-sahabat PKR A Reguler 08 yang
tidak dapat saya sebutkan namanya satu per satu yang selalu memberikan
v
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari
segi isi, tullisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan
adanya masukan positif untuk memperbaiki Skripsi ini selanjutnya. Akhir kata
penulis ini mengharapkan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Medan, September 2013 Penulis
i ABSTRAK
HONI IFFO GINTING, NIM 081266110073. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Forehand drive Pada Permainan Tenis Meja Dengan Menggunakan Gaya
Mengajar Penemuan Terbimbing Pada Siswa/Siswi Kelas IXa SMP Negeri 2 Tigapanah Kabupaten Karo Tahun Ajaran 2013-2014
Pembimbing : M.Isak,S.pd M.pd
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Forehand
drive pada permainan tenis meja dengan menggunakan Gaya Mengajar Penemuan
Terbimbing pada siswa kelas IXa SMP Negeri 2 Tigapanah Kabupaten Karo Tahun
Ajaran 2013/2014.
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Untuk
memperoleh data dalam penelitian ini maka dilakukan Tes Hasil Belajar Sebelum
menggunakan pembelajaran Penemuan Terbimbing (Pre-test) lalu dilakukan
pembelajaran dengan melakukan pukulan Forehan Drive dengan berpasangan yang
dilakukan Tes Hasil Belajar I dan Tes Hasil Belajar II yang berbentuk aplikasi tehnik
dasar tenis meja pukulan Forehand Drive sebanyak 2 kali pertemuan.
Setelah data terkumpul akan dilakukan analisis : (1) dari tes hasil belajar
sebelum menggunakan Gaya mengajar Penemuan Terbimbing (Pre-test) diperoleh 2
siswa (8,33%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 22 siswa
(91,66%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata 45,13%.
Kemudian dilakukan pembelajaran menggunakan Gaya mengajar Penemuan
Terbimbing. (2) dari tes hasil belajar menggunakan Gaya mengajar Penemuan
Terbimbing di siklus I diperoleh 14 siswa (58,33%) yang telah mencapai tingkat
ketuntasan belajar, sedangkan 10 siswa (41,66%) belum mencapai tingkat ketuntasan
belajar, dengan nilai rata-rata 70,46. Kemudian dilakukan kembali Gaya Mengajar
Penemuan Terbimbing dengan variasi. (3) dari tes hasil belajar II. di siklus II diperoleh
23 siswa (95,83%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 1 siswa
ii
hal ini dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siklus I ke
siklus II. Berdasarkan hasil anaisis data dikatakan bahwa melalui Gaya Mengajar
Penemuan Terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar pukulan Forehand Drive pada
vi
1. Hakekat Pendidikan Jasmani... 8
2. Hakekat Hasil Belajar ... 9
3. Hakekat Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing ... 12
4. Hakekat Tenis Meja ... 14
5. Hakekat forehand drive ... 18
B. Kerangka Berfikir... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24
vii
A. Deskripsi Data Penilaian ... 35
B. Hasil Penelitian ... 35
1. Pelaksanaan Siklus I ... 35
a. Permasalahan... 35
b. Perencanaan... 36
c. Pelaksanaan ... 36
d. Observasi ... 37
e. Refleksi ... 38
2. Pelaksanaan Siklus II ... 39
a. Permasalahan... 39
b. Perencanaan... 40
c. Pelaksanaan ... 40
d. Observasi II ... 40
e. Refleksi ... 42
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 47
A. Kesimpulan ... 47
B. Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 50
viii
DAFTAR TABEL
Hal
Table 1.Keuntungan dan Kelemahan Gaya Mengajar terbimbing ... 15
Table 2.Jumlah Kelas Siswa Sebagai Populasi ... 27
Tabel 3.Portopolio Penilaian Siswa ... 33
Tabel 4. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 37
Tabel 5. Hasil Observasi Penilaian forehand drive /Indikator Siklus I ... 40
Tabel 6. Hasil Test siklus I ... 41
Tabel 7. Hasil Observasi Penilaian Tes forehand drive/indicator Siklus II ... 44
Tabel 8. Deskripsi hasil belajar siklus II forehand drive Tenis Meja ... 46
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.Bat Tenis Meja ... 18
Gambar 2.Bola Standart Tenis Meja ... 19
Gambar 3.Lapangan tenis meja ... 20
Gambar 4.Net tenis meja ... 20
Gambar 5.Pegangan Shakehand grip untuk memukul ... 22
Gambar 6.Contoh pukulan forehand drive ... 22
Gambar 7.Rangkaian Gerakan forehand drive ... 24
Gambar 8.Skema siklus ... 29
Gambar 9. Hasil Belajar forehand drive/Indikator Pada Siklus I ... 40
Gambar 10. Hasil Belajar Siswa ... 42
Gambar 11. Hasil Belajar forehand drive/Indikato Pada Siklus II ... 44
Gambar 12. Diagram Siswa Yang Tuntas dan Tidak Tuntas Pada Siklus II ... 46
x
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 53
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 56
Portopolio Awal Hasil Belajar Pukulan forehand drve (Pre-test) ... 59
Data Awal Ketuntasan Hasil Belajar Pukulan forehand drve (Pre-test) ... 61
Portofolio Penilaian Hasil Belajar Pukulan forehand drve (Siklus I) ... 63
Data Ketuntasan Hasil Belajar Pukulan forehand drive (Siklus I) ... 66
Portofolio Penilaian Hasil Belajar Pukulan forehand drive (Siklus II) ... 68
Data Ketuntasan Hasil Belajar Pukulan forehand drive (Siklus II) ... 71
Format Penilaian Siklus I Pukulan forehand drive ... 73
Format Penilaian Siklus II Pukulan forehand drive ... 75
Data Per Cek List siswa Pre test ... 77
Data Per Cek List Siswa Siklus I ... 78
Data Per Cek List Siswa Siklus II ... 79
Susunan Kepanitiaan Pengambilan Data Penelitian ... 80
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan dalam arti luas mencakup seluruh proses hidup dan segenap
bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal, non formal
maupun informal, sampai dengan suatu taraf kedewasaan tertentu, sedangkan
secara terbatas, pendidikan diartikan sebagai proses interaksi belajar mengajar
dalam bentuk formal yang dikenalkan sebagai pengajaran.
Di dalam Diktat Filsafat Pendidikan Unimed (2010:10)”pendidikan dapat
diartikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan merupakan usaha sadar dan
penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin, dan
mengarahkan peserta didik dengan problema atau persoalan dan pertanyaan yang
mungkin timbul dalam pelaksanaannya, dan pendidikan juga merupakan wahana
untuk membawa peserta didik mencapai tingkat perkembangan optimal sesuai
dengan potensi pribadinya sehingga menjadi manusia yang sadar dan bertanggung
jawab akan tugas-tugas hidupnya sebagai manusia, sesuai dengan hakiki dan
ciri-ciri kemanusiannya.”
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu
maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui
2
berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan
jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak.
Penyelenggaraan pendidikan jasmani selama ini berorientasi pada suatu
titik pusat yaitu guru. Kenyataan ini bisa dilihat di lapangan melalui
pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh penulis. Hal ini tentu saja mempengaruhi pola
pikir dan persepsi guru pendidikan jasmani itu sendiri, bahwa gurulah yang
mempunyai kuasa penuh dalam proses belajar mengajar tanpa mempertimbangkan
perkembangan motorik peserta didiknya.
Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang popular dan
banyak penggemarnya di masyarakat dan telah masuk sekolah lewat kegiatan
kurikulum, karena cabang olahraga tenis meja selain cabang olahraga prestasi juga
merupakan olahraga rekreasi yaitu hanya untuk mengisi waktu luang.
Dalam permainan tenis meja seseorang dapat bermain tenis meja dengan
baik apabila pemain menguasai teknik dasar yang bagus sesuai dengan
peraturannya. Damiri dan kusmaedi (1991:30) mengemukakan bahwa “teknik
dasar permainan tenis meja meliputi pegangan (grip), sikap berdiri (stance),
stroke, service dan olah kaki (foot work)”. Untuk menguasai teknik dasar itu
perlu adanya pembinaan sejak dini oleh guru olahraganya, Pembina dan pelatih
tenis meja melalui latihan dan berkesinambungan.
Dalam pelaksanaan tenis meja tentunya pada saat penerapan dilapangan
ternyata mengalami hambatan yaitu kurang pahamnya anak dalam melakukan
teknik memukul porehand drive dapat dikarenakan anak kurang menguasai materi
pada saat penyampaian materi dalam teori tenis meja di kelas dan ada anak kurang
3
Ditinjau dari Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 TIGAPANAH,
memiliki beberapa sarana diantaranya lapangan bola voli,lapangan sepak bola,dan
prasarananya yaitu Tolak Peluru dan Cakram Serta Bad Tenis Meja.
Pada tanggal 4 s/d 8 feberwari 2013 Peneliti melaksanakan obsevasi di SMP Negeri 2Tigapanah Kabupaten karo, Dimana pada tanggal 4 feberwari 2013 Peneliti datang kesekolah untuk meminta izin melaksanakan observasi kepada Kepala Sekolah SMP N 2 tigapanah. Setelah itu pada tanggal 5 feberwari 2013 Peneliti melaksanakan pengamatan serta konsultasi dengan guru penjas SMP N 2 TIGAPANAH KABUPATEN KARO Bapak Tunas Barus S.Pd, mengatakan bahwa memang minat belajar siswa untuk mengikuti pelajaran materi Tenis Meja sangat rendah, khususnya pada materi forehand drive, hal ini berbanding terbalik dengan materi penjas olahraga seperti sepak bola dan bola voli, yang siswa antusias untuk mengikuti mata pelajaran tersebut.
Pada tanggal 5 feberwari peneliti melaksanakan pengambilan sample
pada siswa kelas IX SMP Negeri 2 tigapanah. Dimana Populasi kelas IX di SMP
negeri 2 tigapanah terdiri dari 5 Kelas yang berjumlah 124 siswa. Dalam
pengambilan sample peneliti menggunakan purposive sample, dimana
pengambilan samplenya itu adalah nilai kelas yang terendah diantara 5 kelas itu,
dan setelah berkonsultasi dengan Bapak Tunas Barus S.Pd Nilai yang terendah
diantara 5 kelas tersebut adalah kelas IXA, maka Kelas IXA yang berjumlah 24
orang yang menjadi sample dalam penelitian ini. Dan pada saat yang bersamaan
peneliti menjumpai Tunas Barus,S.Pd untuk meminta data nilai tes hasil belajar
Forehand drive Tenis Meja Siswa Kelas IXA , dan selanjutnya Peneliti mengurus
surat yang menyatakan telah melaksanakan observasi di SMP N 2 tigapanah
Kabupaten karo pada pihak tata usaha SMP N 2 tigapanah.
Dari hasil survey kegiatan proses pembelajaran pendidikan jasmani di
SMP Negeri 2 tigapanah kabupaten karo, untuk teori di kelas guru menerapkan
4
praktek di lapangan guru penjas menggunakan gaya mengajar komando. Proses
belajar mengajar di kelas tidak seperti yang diharapkan, terlihat dari hasil tenis
meja siswa untuk praktek di lapangan tidak mencapai hasil yang baik, karena pada
saat proses pembelajaran teori di kelas dengan gaya mengajar ceramah lebih
mengutamakan hapalan dari pada pengertian, menekankan kepada keterampilan,
mengutamakan hasil dari pada proses, dan pengajaran berpusat pada guru. Jadi
kegiatan guru yang utama adalah menerangkan dan siswa mendengarkan atau
mencatat apa yang disampaikan guru.. Dari 24 Siswa yang sudah mencapai
ketuntasan Pukulan porehand drive 2 siswa (8,33%), dan yang belum mencapai
ketuntasan porehand drive ada 22 siswa (91,66%), besar rata-rata nilai siswa
yang mendapat nilai dibawah 75 menjadi bukti konkrit bahwa hasil belajar
siswa-siswi di kelas IXA SMP N 2 Tigapanah Kabupaten Karo belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75.
Salah satu penyebab kurangnya kompetensi hasil belajar pendidikan
jasmani pada materi tenis meja menurut penulis terletak pada variasi gaya
mengajar, dimana siswa merasa cepat bosan dan jenuh ditambah lagi
pembelajaran yang kurang menarik menurut siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran di lapangan atau ruang praktek. Hal ini berimbas pada kurangnya
pemahaman materi pelajaran pada siswa dan akibatnya kompetensi pendidikan
jasmani materi tenis meja menjadi rendah.
Dalam hal ini, peneliti harus cerdas dalam mengelola lingkungan belajar
serta memilih atau menggunakan gaya mengajar yang paling tepat pada saat
proses belajar pendidikan jasmani berlangsung. Hal ini bertujuan agar dalam
5
kemampuan yang dimiliki siswa akan berkembang secara maksimal serta tujuan
pembelajaran pendidikan jasmani dan tujuan nasional akan tercapai dengan baik.
Terkait dengan hal tersebut, peneliti menggunakan gaya penemuan
terbimbing yang menurut peneliti merupakan salah satu gaya mengajar yang tepat
untuk mengatasi hal ini. Karena adanya gaya mengajar penemuan terbimbing
dimana guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan sember pertanyaan
awal dan mengarahkan pada suatu diskusi.guru mempunyai peran aktif dalam
menenentukan permasalahan dan tahap-tahap pemecahanya.pendekatan
penemuani terbimbing ini digunakan bagi siswa yang kurang berpengalaman
belajar dengan pendekatan penemuan terbimbing.dengan pendekatan ini siswa
belajar lebih berorintasi pada bimbingan dan petunjuk dari guru hingga siswa
dapat memahami konsep-konsep pembelajaran.
Berdasarkan pemaparan teori dan fakta yang terjadi dilapangan. Penulis
tertarik untuk meneliti “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pukulan porehand
derive Pada Permainan Tenis Meja Dengan Menggunakan Gaya Mengajar metode
penemuan terbimbing Pada Siswa/Siswi Kelas IX1 SMP Negeri 2 Tigapanah
Kabupaten Karo Tahun Ajaran 2012/2013”
B. Identifikasi Masalah
- Hasil belajar siswa masih rendah
- Gaya mengajar yang kurang tepat
- Minat belajar siswa yang kurang
6
C. Batasan Masalah
Agar tidak terjadi penyimpangan dalam proses penelitian, maka
berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan yang menjadi fokus penelitian ini
adalah “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar forehand drive Pada Permainan Tenis
Meja Dengan Menggunakan Metode penemuan terbimbing Pada Siswa-Siswi
Kelas IXA SMP Negeri 2 tigapanah kabupaten karo Tahun Ajaran 2012-2013”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, peneliti
dapat merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah melalui gaya mengajar
penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar forehand drive pada
siswa-siswi kelas IX SMP Negeri 2 tigapanah kabupaten karo Tahun Ajaran
2012-2013 ?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar forehand drive
dalam permainan tenis meja dengan menggunakan metode penemuan terbimbing
pada siswa-siswi kelas IXA SMP NEGERI 2 TIGAPANAH Kabupaten Karo
Tahun Ajaran 2012-2013.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak,
7
1. Sebagai gambaran dan rujukan bagi guru pendidikan jasmani
tentang gaya mengajar metode terbimbing dalam proses belajar
mengajar pendidikan jasmani khususnya dalam permainan tenis
meja terhadap pukulan forehand drive
2. Sebagai masukan bagi guru pendidikan jasmani dalam mengatasi
kesulitan yang dihadapi siswa-siswi dalam melakukan pukulan
forehand drive
3. Sebagai sumbangan pemikiran bagi sekolah SMP Negeri 2
Tigapanah Kabupaten Karo guna memperbaiki pengajaran
khususnya pembelajaran pendidikan jasmani.
4. Sebagai bahan bacaan yang berguna bagi mahasiswa UNIMED
khususnya Fakultas Ilmu Keolahragaan yang ingin melaksanakan
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I setelah tes hasil belajar I
dapat dilihat sebagai berikut :
1) Sebelum diberi tindakan, siswa mengalami kesulitan dalam menguasai atau
melakukan teknik-teknik yang terdapat dalam Pukulan forehand drive
Dengan baik. Kesulitan-kesulitan tersebut antara lain karena pembelajaran
yang diberikan masih monoton dan siswa masih kurang mendapatkan
pengalaman langsung untuk melakukan tehnik-tehnik pukulan forehand drive
dalam permainan tenis meja.
2) Pembelajaran pukulan forehand drive dengan menggunakan gaya mengajar
penemuan terbimbing dapat dijadikan alternative untuk meningkatkan
kemampuan dalam melakukan permainan tenis meja bagi siswa SMP N 2
Tigapanah Kabupaten Karo yang telah dibuktikan dengan rendahnya nilai
Rata-rata yang meningkat dan begitu juga pada siklus II. Ketuntasan belajar
secara klasikal juga mencapai ketuntasan yang telah mencapai persentase
penilaian Hasil secara klasikal.
3) Pembelajaran melalui penerapan gaya mengajar penemuan terbimbing dapat
diterapkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran tenis
meja. Pembelajaran Pukulan forehand drive dengan menggunakan gaya
mengajar penemuan terbimbing dapat memudahkan siswa dalam belajar
pelaksanaan permainan tenis meja.
46
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan sebagai
berikut :
1. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani pembelajaran dengan
menggunakan gaya mengajar penemuan terbimbing dapat
dijadikan alternative dalam meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya tenis meja.
2. Agar pihak sekolah memperhatikan dan mengembangkan
pembelajaran tenis meja dengan menggunakan gaya mengajar
penemuan terbimbing.
3. Dari hasil penelitian ditemukan beberapa siswa belum memahami
tehnik dasar pukulan forehand drive dengan benar. Dan disarankan
kepada guru pendidikan jasmani agar dapat melakukan
pembelajaran melalui gaya mengajar penemuan terbimbing agar
hasil belajar siswa dapat tercapai.
4. Dalam proses belajar mengajar diharapkan kepada guru pendidikan
jasmani agar dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif
agar setiap siswa biasa aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan
tidak pasif terhadap pelajaran. Dan siswa lebih banyak berperan
aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
5. Sebagai rujukan bagi para pembaca yang akan melakukan
penelitian dengan menggunakan gaya mengajarpenemuan
terbimbing kiranya dapat mencoba dengan materi pelajaran yang
47
6. Dan diharapkan hasil penelitian ini menjadi acuan juga panduan
bagi rekan-rekan mahasiswa berikutnya dalam penelitian tindakan
kelas khususnya dengan menggunakan gaya mengajar penemuan
48
DAFAR PUSTAKA
Achmad dan Nurlan Kusmaedi (1991).Olahraga pilihan Tenis Meja.Departemen pendidikan dan kebudayaan direktorat jendral pendidikan tinggi, Bandung.
Agus, Salim. (2008). Buku Pintar Tenis Meja.Bandung: Nuansa.
Agus Kristiyanto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta
Arikunto, S. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :Bumi Aksara
Ateng,Abdul kadir. 1992. Asasdan Landasan Pendidikan Jasmani.Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Pengajar Unimed. 2010. Diktat Filsafat Pendidikan. Universitas Negeri Medan.
http://teknik dasar bermain tenis meja.blogspot.com/
Mosston, Muska(1981) Teaching physical Education, Columbus: Charles E and Merril Publishing Company.
Nana, Sudjana, 2009.Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung :Remaja Rosdakarya.
Simpson, Peter. 1981. Tenis Meja Panduan Teknik Berlatih.Jakarta : PT Dian Rakyat.
Slameto.(2003). Belajar dan factor-faktor yang memoengaruhinya.Jakarta :Rineka Cipta.
Sutarmin. (2007). Terampil Berolahraga TenisMeja.Surakarta : Era intermedia
Subroto Suryo, dkk (1992). Perencanaan pengajaran pendidikan jasmani dan kesehatan.Jakarta :depdikbud proyek peningkatan mutu guru SD Setara D-XI dan pendidikan kependudukan bagian proyek penataran guru pendidikan jasmani dan kesehatan SD setara D-II
Subroto.Toto,2000.Pemantapan KemampuanMengajar (PKM).Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sukintaka.(1979).Permainan dan Metodik Buku III. Jakarta: Depdikbud