Oleh:
Siti Chadijah N I M. 409411044
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah dan
hidayahnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Pendekatan
Matematika Realistik Pada Pokok Bahasan Kubus Dan Balok Di Kelas VIII SMP
Swasta Al Washliyah 1 Medan T.A 2012/2013”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan matematika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, oleh sebab itu sudah sewajarnya apabila penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Dr.Hasratuddin, M.Pd selaku pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan pada Bapak Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd, Bapak Dr.
E. Elvis Napitupulu, MS, dan Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si selaku dosen penguji
yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari perencanaan penelitian sampai
selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Drs. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada
seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai jurusan Matematika FMIPA
UNIMED yang telah banyak membantu penulis.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda
Akhirman Sikumbang dan Ibunda Yusnidar yang terus memberikan motivasi dan doa
demi keberhasilan penulis menyelesaikan skripsi ini, juga kepada Kak Yulia Prima
Harani & Bang Wahyu Gunawan, Kanda Ade Trisna Wahyudi, Kak Ratna Mayang
Sari dan adinda-adinda Nuraini, Abdul Rahman, Abdul Razak yang juga selalu
memberikan dukungan dan motivasi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Drs. Lisdianto selaku Kepala Sekolah SMP Swasta Al Washliyah 1 Medan,
Ibu Fatima, Bapak Syafii, Ibu Farida, dan staff guru lainnya yang telah banyak
membantu penulis selama penelitian.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman seperjuangan
v
Muji, Neni, Novi dan teman-teman lainnya di jurusan matematika khususnya kelas B
Reguler 2009 yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan sampai
menyelesaikan skripsi ini, beserta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu yang turut memberi semangat dan bantuan kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.
Medan, Juli 2013
Penulis,
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA
POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP SWASTA AL WASHLIYAH 1 MEDAN
T.A 2012/2013
SITI CHADIJAH (409411044)
ABSTRAK
vi
2.1.1. Belajar dan Pembelajaran Matematika 9
2.1.2. Hasil Belajar Matematika 11
2.1.3. Model Pembelajaran 13
2.1.4. Pembelajaran Matematika Realistik 13
2.1.5. Materi Kubus dan Balok 20
2.2. Kerangka Konseptual 28
2.3. Kajian Penelitian yang Relevan 30
2.4. Hipotesis Tindakan 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I 42
4.1.1.1. Permasalahan I 42
4.1.1.2. Tahap Perencanaan Tindakan I 42
4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I 43
4.1.1.4. Analisis Data I 43
4.1.1.5. Wawancara I 48
4.1.1.6. Refleksi I 48
4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus II 54
4.1.2.1. Permasalahan II 55
4.1.2.2. Tahap Perencanaan Tindakan II 55
4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II 56
4.1.2.4. Analisis Data II 56
4.1.2.5. Wawancara 60
4.1.2.6. Refleksi II 60
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 67
4.3. Temuan Penelitian 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 70
5.2 Saran 71
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Tingkat Penguasaan Siswa 39
Tabel 4.1. Deskripsi Hasil Observasi Guru Pada Siklus I 43
Tabel 4.2. Deskripsi Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I 44
Tabel 4.3. Tingkat penguasaan siswa pada tes hasil belajar I 47
Tabel 4.4. Data ketuntasan belajar siswa pada tes hasil belajar I 47
Tabel 4.5. Hasil Yang Diperoleh Pada Siklus I 52
Tabel 4.6 : Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus II 56
Tabel 4.7 : Deskripsi Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II 57
Tabel 4.8. Tingkat penguasaan siswa pada tes hasil belajar II 59
Tabel 4.9. Data ketuntasan belajar siswa pada tes hasil belajar II 59
Tabel 4.10. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Siklus I ke Siklus II 60
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kubus 20
Gambar 2.2. Diagonal-diagonal sisi kubus 21
Gambar 2.3. Bidang diagonal kubus ABCD.EFGH 22
Gambar 2.5. Balok 22
Gambar 2.6. Model Rangka Kubus dan Balok 24
Gambar 2.7. Jaring-jaring kubus 25
Gambar 2.8. Jaring-jaring balok 25
Gambar 2.9. Kubus dan jaring-Jaringnya 26
Gambar 2.10.Balok dan Jaring-Jaringnya 26
Gambar 2.11.Bentuk-Bentuk Kubus dengan Ukuran Berbeda 27
Gambar 2.12.Bentuk-Bentuk Balok dengan Ukuran Berbeda 28
Lampiran 31. Analisis Hasil Observasi Guru Siklus II 164
Lampiran 32. Analisis Hasil Observasi Siswa Siklus I 165
Lampiran 33. Analisis Hasil Observasi Siswa Siklus II 166
Lampiran 34. Hasil Wawancara Siklus I 167
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, dan matematika juga mempunyai peranan dalam berbagai ilmu
dan mengembangkan daya pikir manusia. Hal ini menunjukkan bahwa
matematika merupakan salah satu pelajaran penting yang harus dipelajari dan
diketahui siswa. Penguasaan ilmu matematika akan sangat berperan dalam
penguasaan ilmu pengetahuan secara global, sebab dengan belajar matematika
siswa dilatih untuk mampu mengembangkan cara berpikir yang logis, kritis,
kreatif, sistematis, bertanggung jawab dan memiliki kepribadian yang baik serta
keterampilan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari
tingkatan SD hingga SMA dan bahkan juga di Perguruan Tinggi. Ada banyak
alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Menurut Cornelius dalam
Abdurrahman (2009:253) mengemukakan :
“Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya”.
Sedangkan Soedjadi (2009:2) :
“Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, baik secara aspek terapan maupun aspek penalarannya menpunyai peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini berarti bahwa sampai batas tertentu matematika perlu dikuasai oleh segenap warga bangsa Indonesia, baik penerapannya maupun pola pikirnya”.
Namun, pembelajaran terhadap Matematika bagi kebanyakan pelajar
tidaklah mudah. Banyak kendala yang dihadapi seperti dalam hal ketelitian,
visualisasi, kecepatan dan ketepatan dalam menghitung. Hambatan-hambatan ini
menciptakan sugesti buruk terhadap Matematika sebagai pelajaran yang sulit dan
pelajaran yang sulit dan menakutkan’.
Anggapan tersebut juga dapat disimpulkan dari hasil observasi yang
dilakukan pada tanggal 14 Maret 2013. Observasi di mulai dengan sesi
wawancara terhadap siswa kelas VIII SMP Swasta Al Washliyah 1 Medan. Dari
30 siswa yang ada, hanya 3 orang yang menyatakan suka terhadap mata pelajaran
matematika. Selebihnya, siswa tidak menyukai matematika dengan alasan yang
beragam, mulai dari materi yang susah dipahami, membosankan, ribet,
menyebalkan, susah konsentrasi ketika belajar matematika, sampai tidak mengerti
cara dan proses mengerjakannya.
Selanjutnya observasi dilakukan lebih dalam melalui tes. Tes yang
diberikan kepada siswa yaitu siswa diminta untuk mengerjakan beberapa soal
yang berhubungan dengan materi kubus dan balok.
Hasil yang diperoleh dari tes tersebut sangatlah diluar harapan kita semua.
Banyak siswa yang salah pengertian terhadap penyelesaian soal cerita seperti:
Dodo akan memberi kado ulang tahun buat Desi. Agar nampak menarik, kotak kado itu akan dibungkus dengan kertas kado. Agar kertas kado yang dibutuhkan cukup, Dodo perlu mengetahui berapa cm2 luas sisi kotak kado itu. Berapakah luas sisi kotak kado itu, bila panjangnya 25 cm, lebar 20 cm, dan tingginya 15 cm?
Hampir 90% siswa tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut, bahkan
mereka bingung apa yang diketahui dan apa yang ditanya dalam soal cerita
tersebut. Disini tampak bahwa kemampuan siswa untuk menganalisa masalah
nyata dalam bentuk soal cerita pada pokok bahasan kubus dan balok sangatlah
lemah. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang rendah.
Padahal materi ini sudah mulai dipelajari pada kelas V SD.
Banyak siswa beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit
dan menakutkan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Abdurrahman (2009:252)
bahwa:
3
Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika adalah banyaknya
kendala yang dihadapi oleh guru. Salah satunya adalah kurangnya minat siswa
dalam belajar, khususnya belajar matematika. Hal ini disebabkan model
pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi dan cenderung
monoton, sehingga siswa merasa jebuh dan bosan dalam belajar matematika,
sebagaimana yang diungakapkan Iwan ( dalam ibowo,2009 :1) mengungkapkan
bahwa:
“Penyebab siswa takut matematika diantaranya mencakup penekanan yang berlebihan pada penghafalan semata, penekanan pada kecepatan berhitung, pengajaran otoriter, kurangnya variasi pada proses belajar mengajar matematika, serta penekanan berlebihan pada prestasi individu. Karena itu untuk mengatasi masalah ini, peranan guru sangatlah penting. Sebab kesulitan dan ketakutan siswa dalam belajar matematika akan menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa”
Hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika kelas VIII di
SMP Swasta Al Washliyah 1 Medan yaitu Bapak Syafii, bahwa siswa kelas
VIIImemang sangat sulit dalam memahami dan menyelesaikan persoalan
geometri khususnya kubus dan balok. Hal ini dikarenakan kemampuan dasar
siswa yang sangat rendah, sehingga untuk lanjut ke materi selanjutnya mereka
terkendala pada pelajaran-pelajaran sebelumnya. Kemampuan matematika di
sekolah ini 80% masih rendah. Hal ini akibat kurangnya minat belajar siswa.
Berdasarkan hasil wawancara, ternyata dalam menjelaskan materi guru hanya
menggunakan metode mengajar secara konvensional yaitu ceramah dan
pemberian tugas.
Pembelajaran konvensional yang umumnya dilaksanakan di sekolah
kurang efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Proses pembelajaran
yang dilaksanakan di kelas cenderung bertumpu pada aktivitas guru. Guru
berperan aktif sedangkan siswa hanya menerima pengetahuan yang disampaikan
guru. Interaksi antara guru dan siswa tidak berjalan dengan baik. Siswa pada
umumnya bersifat individual, enggan berbagi dengan temannya dan belum
mampu bekerja sama dengan baik. Sebagian besar siswa enggan bertanya pada
mengerjakan di depan kelas atau menjawab pertanyaan guru sehingga guru harus
menunjuk siswa sebagai upaya agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
Dalam menghadapi kompleksitas permasalahan pendidikan matematika
disekolah, pertama kali yang harus dilaksanakan adalah bagaimana menumbuh
kembalikan minat siswa terhadap matematika. Menurut Fathani (2007:23)
mengemukakan bahwa “Tanpa adanya minat, siswa akan sulit untuk mau belajar,
dan kemudian menguasai matematika secara sempurna”.
Dengan demikian selain menguasai materi, guru juga berperan sebagai
motivator yaitu guru harus harus berusaha membuat siswa terdorong dan tertarik
akan materi matematika. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi dan minat
dalam diri siswa sehingga siswa dapat melakukan aktifitas belajar dengan baik
adalah melakukan pengajaran penguatan. Memberi motivasi kepada siswa berarti
menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu.
Sadirman (2006:74) mengatakan “ seseorang siswa yang memiliki intelegensi
cukup tinggi, mentok (boleh jadi) gagal karena kekurangan motivasi” lebih lanjut
lagi Sardiman (2006:75) juga mengatakan bahwa “hasil belajar akan optimal jika
pada diri siswa ada motivasi yang tepat”. Jadi tugas guru adalah bagaimana
mendorong para siswa agar pada dirinya ada motivasi untuk belajar.
Padahal dalam kerangka pembelajaran matematika, siswa mesti dilibatkan
secara mental, fisik dan sosial untuk membuktikan sendiri tentang kebenaran dari
teori-teori dan hukum-hukum matematika yang telah dipelajarinya melalui proses
ilmiah. Jika hal ini tidak tercakup dalam proses pembelajaran dapat dipastikan
penguasaan konsep matematika akan kurang dan akan menyebabkan rendahnya
prestasi belajar siswa yang pada akhirnya akan mengakibatkan rendahnya mutu
pendidikan.
Sedangkan menurut Ghazali (dalam Wibowo,2009:3) bahwa “agar peserta
didik mudah mengingat, menceritakan dan melaksanakan sesuatu (pelajaran) yang
pernah diamati (dialami) di kelas, hal demikian perlu didukung dengan
5
Dengan demikian salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan pemahaman siswa pada konsep kubus dan balok adalah guru harus
menerapan model pembelajaran yang variatif, melibatkan siswa secara mental,
fisik, dan sosial.
Banyak metode pembelajaran yang ditawarkan oleh para ahli pendidikan
matematika yang bertujuan untuk membuat siswa menjadi aktif dan kreatif dalam
pembelajaran, salah satunya adalah dengan pembelajaran realistik. Pembelajaran
matematika realistik adalah atau Realistic Mathematics Education (RME) adalah
sebuah pendekatan pembelajaran matematika yang dikembangkan Freudenthal di
Belanda. Gravemeijer (1994:08) dimana menjelaskan bahwa yang dapat
digolongkan sebagai aktivitas tersebut meliputi aktivitas pemecahan masalah,
mencari masalah dan mengorganisasi pokok persoalan. Matematika realistik yang
dimaksudkan dalam hal ini adalah matematika sekolah yang dilaksanakan dengan
menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran.
Masalah-masalah realistik digunakan sebagai sumber munculnya konsep-konsep
matematika atau pengetahuan matematika formal.
Karakteristik Pembelajaran Matematika Realistik menggunakan: konteks
“dunia nyata”, model-model, produksi dan kontruksi siswa, interaktif dan
keterkaitan. Pembelajaran matematika realistik diawali dengan masalah-masalah
yang nyata, sehingga siswa dapat menggunakan pengalaman sebelumnya secara
langsung. Dengan pembelajaran matematika realistik siswa dapat
mengembangkan konsep yang lebih komplit. Kemudian siswa juga dapat
mengaplikasikan konsep-konsep matematika ke bidang baru dan dunia nyata.
Pada pembelajaran matematika khususnya pada materi Kubus dan Balok
yang dipelajari oleh siswa kelas VIII sering ditemukan siswa yang mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang disajikan mengenai materi
tersebut. Setelah penulis melakukan observasi awal ke sekolah dan mewawancarai
guru matematika di SMP Swasta Al Washliyah 1 Medan, beliau mengatakan
bahwa kendala dalam memberikan materi Kubus dan Balok ini kepada siswa
tingkat aplikasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul : “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa
Dengan Pendekatan Matematika Realistik Pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok
Di Kelas VIII SMP Swasta Al Washliyah 1 Medan.”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika siswa di dalam kelas
masih rendah.
2. Siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah matematika.
3. Kurangnya kemampuan siswa dalam menentukan apa yang diketahui dan
yang ditanya dari soal.
1.3. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah maka penulis
memberikan suatu batasan tentang masalah yang penulis teliti. Dalam kesempatan
ini penulis hanya membahas tentang “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Realistik Pada Pokok
Bahasan Kubus dan Balok Di Kelas VIII SMP Swasta Al Washliyah 1 Medan.”
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan di atas, maka permasalahan
yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan
matematika realistik di kelas VIIISMP Swasta Al Washliyah 1Medan?
2. Bagaimana pelaksanaan pendekatan matematika realistik meningkatkan hasil
7
3. Bagaimana ketuntasan belajar matematika siswa melalui pendekatan
matematika realistik di kelas VIII SMP Swasta Al Washliyah 1 Medan?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah :
1. Untuk meningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan
matematika realistik di kelas VIII SMP Swasta Al Washliyah 1 Medan.
2. Untuk mengetahuipelaksanaan pendekatan matematika realistik meningkatkan
hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Swasta Al Washliyah 1 Medan.
3. Untuk mengetahuiketuntasan belajar matematika siswa melalui pendekatan
matematika realistik di kelas VIII SMP Swasta Al Washliyah 1 Medan.
1.6. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini
diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut :
a. Bagi Sekolah
1. Memberi masukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Memberi gambaran atau informasi hasil belajar Matematika siswa SMP
Swasta Al Washliyah 1 Medan.
b. Bagi Guru
1. Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan mutu proses belajar
mengajar dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam matematika.
2. Memberi masukan tentang perlunya penggunaan model, media serta
strategi dalam pembelajaran matematika.
c. Bagi Siswa
1. Sebagai informasi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa
terutama dalam menyelesaikan permasalahan matematika.
2. Mempermudah dalam mengingat materi pelajaran yang telah dipelajari.
d. Bagi Peneliti dan Pembaca
1. Sebagai bahan masukan sebagai bekal ilmu pengetahuan dalam
1.7Defenisi Operasional
Penelitian ini berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Siswa Dengan Pendekatan Matematika Realistik Pada Pokok Bahasan Kubus dan
Balok Di Kelas VIII SMP Swasta Al Washliyah 1 Medan”. Istilah-istilah yang
memerlukan penjelasan adalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran matematika realisitik merupakan pembelajaran matematika yang
berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari dan merupakan
matematika dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan realistik menuntut
kreatifitas guru dalam upaya memunculkan kreatifitas siswa selama
pembelajaran.
2. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa berupa pengetahuan,
sikap, keterampilan setelah melalui kegiatan belajar yang menyebabkan
perubahan tingkah laku dalam diri siswa tersebut dengan tujuan mendapat
hasil yang baik. Hasil belajar yang dimaksud dalam hal ini adalah hasil belajar
70
1. Peningkatan hasil belajar matematika siswa berdasarkan hasil tes siklus I
dan siklus II diperoleh sebesar 0,6 dengan kategori peningkatan sedang.
Sehingga pendekatan matematika realistik pada materi kubus dan balok
dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Swasta Swasta
Al Washliyah 1 Medan.
2. Pelaksanaan pembelajaran realistik pada materi kubus dan balok dalam
meningkatkan hasil belajar matematika siswa termasuk kategori sangat
baik. Adapun langkah – langkah yang digunakan dengan pembelajaran
realistik adalah sebagai berikut:
a. Guru memberikan masalah kontekstual yang berhubungan dengan
materi kubus dan balok yang sesuai dalam kehidupan sehari-hari.
b. Guru meminta siswa memahami masalah kontekstual tersebut secara
individu.
c. Guru memberi kesempatan kepada siswa menanyakan masalah / soal
yang belum dipahami, dan guru hanya memberikan petunjuk
seperlunya terhadap bagian-bagian situasi dan kondisi masalah/soal
yang belum dipahami siswa.
d. Guru meminta siswa menyelesaikan soal kontekstual yang diberikan
sesuai dengan caranya sendiri berdasarkan pengetahuan awal yang
dimilikinya, sehingga dimungkinkan adanya perbedaan penyelesaian
siswa yang satu dengan yang lainnya.
e. Guru mengamati, memotivasi, dan memberi bimbingan terbatas,
sehingga siswa dapat memperoleh penyelesaian terhadap
penyelesaian masalah-masalah yang telah diselesaikan secara
individu.
g. Guru mengamati kegiatan yang dilakukan siswa, dan memberi
bantuan jika dibutuhkan.
h. Dari hasil diskusi kelas, guru mengarahkan siswa untuk menarik
kesimpulan suatu rumusan konsep/prinsip dari masalah yang dihadapi.
3. Pada pemberian tindakan di siklus I dari 30 siswa terdapat 18 orang
mencapai ketuntasan belajar dan 12 orang siswa yang tidak mencapai
tingkat ketuntasan belajar. Pada siklus II dari 30 siswa terdapat 26 orang
siswa mencapai ketuntasan belajar dan 4 orang siswa yang tidak mencapai
tingkat ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar klasikal pada sklus II
sebesar 86,67%.
5.2. Saran
Berdasarkan simpulan penelitian, bahwa saran (rekomendasi) yang diajukan
adalah :
1. Bagi guru matematika khususnya guru matematika SMP Swasta Al
Washliyah 1, disaranakan memperhatikan hasil belajar siswa dan
melibatkan siswa dalam proses mengajar dan menggunakan pendekatan
pembelajaran matematika realistik sebagai salah satu alternatif pendekatan
pembelajaran.
2. Bagi siswa SMP Swasta Al Washliyah 1 disarankan lebih berani dalam
menyampaikan ide-ide, dapat mempergunakan seluruh potensi yang
dimiliki dalam pelajaran matematika.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik dan permasalahan yang
sama agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan
untuk penelitian selanjutnya dan supaya memperhatikan
kelemahan-kelemahan yang ada pada penelitian ini sehingga di harapkan kedepannya
72
DAFTAR PUSTAKA
A M Sardiman., (2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Abdurahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Yang Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, Suharsini.,dkk.,(2008), Penelitian Tindakan Kelas,Bumi Aksara, Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Daryanto, (2007), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Fathani,(2007), Matematika Realistik,
www.docstoc.com/docs/6132624/Matematika-Realistik (diakses Januari
2013)
Gravemeijer, (1994), Pembelajaran Matematika Realistik, http://zainurie. wordpress. com /2007 /04 /13 /Pembelajaran–Matematika–relistik–rme/
(diakses januari 2013).
Hamalik, Oemar, (2005), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Penerbit Bumi aksara, Jakarta.
Harefa, Lina Marleni, (2007), Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika
dengan Pendekatan Kontekstual Pada Subpokok Bahasan Perbandingan Trigonometri dalam Segitiga Siku-Siku di Kelas X SMA Gadjah Mada Medan T.A. 2006/2007, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Hudojo, Herman., (1988), Mengajar Belajar Matematika, Departemen Pendidikan
Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi PPLPTK, Jakarta.
Purwanto, Ngalim., Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sembiring, T. Ririn, (2009), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Tahun Ajaran 2008/2009, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka cipta, Jakarta.
Sudjana. 2000. Strategi Pembelajaran. Bandung: Farah Production.
Sudjana, N., (2005), Penilaian Proses Hasil Belajar, Penerbit Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Suryanto, (2010). Sejarah PMRI, Jakarta.
Suprijanto. 2005. Pendidikan Orang Dewasa, Bumi Aksara, Jakarta.
Tim MKPBM UPI, (2001)., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,
Penerbit Jika-FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif , Kencana, Jakarta.
Wijaya, Aryadi. (2010). Pendidikan Matematika Realistik, Graha Ilmu, Jakarta.
W.L. Sihombing, (2006), Telaah Kurikulum Matematika Sekolah, FMIPA,
Unimed, Medan