• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENCANAANGGARAN BIAYA (RAB) PADA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENCANAANGGARAN BIAYA (RAB) PADA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

(TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENCANA ANGGARAN

[image:1.612.75.549.82.734.2]

BIAYA (RAB) PADA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

SAMHOT PARDAMEAN SIMANULLANG

NIM. 508311035

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

(TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENCANA ANGGARAN

[image:2.612.75.549.82.734.2]

BIAYA (RAB) PADA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

SAMHOT PARDAMEAN SIMANULLANG

NIM. 508311035

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(3)
(4)

ABSTRAK

Samhot Pardamean Simanullang, NIM. 508311035. Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Rencana

Anggaran Biaya (RAB) Pada Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK

Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk menemukan

model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Rencana Anggaran

Biaya (RAB) Pada kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1

Lubuk Pakam.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XIB Program Keahlian Teknik Gambar

Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak

30 siswa, metode penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui rata-rata

hasil belajar siswa pada saat penelitian dilaksanakan.

Sebelum penelitian ini dilakukan terlebih dahulu di ujicobakan dan dilanjutkan dengan

uji validitas dan reliabilitas. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan teknik

analisis data secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif

yaitu mencari nilai rata-rata, persentase keberhasilan belajar.

Berdasarkan hasil evaluasi proses dan hasil pada setiap pembelajaran dan berdasarkan

kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, terjadi peningkatan aktivitas

belajar siswa pada setiap siklus dari siklus pertama skor aktivitas siswa rata-rata 73,06 %

meningkat menjadi 85,10 % pada siklus ke dua. Selanjutnya peningkatan hasil belajar siswa juga

terjadi, pada siklus pertama dengan rata-rata 74,71 meningkat menjadi 88,71 pada siklus kedua.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa dengan melakukan pembelajaran

bermakna dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW)

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya (RAB)

pada Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.

Selain itu dapat menimbulkan suasana belajar yang menyenangkan karena siswa aktif dan belajar

untuk menemukan sendiri makna dari pembelajarannya.

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR……….. ii

DAFTAR ISI……… v

DAFTARGAMBAR……….... vii

DAFTAR TABEL……… viii

DAFTAR LAMPIRAN………... ix

BAB I. PENDAHULUAN………... 1

A. Latar Belakang Masalah………... 1

B. Identifikasi Masalah……….. 6

C. Pembatasan Masalah………... 7

D. Rumusan masalah………. 7

E. Tujuan penelitian………. 8

F. Manfaat penelitian……… 8

BAB 11. KAJIAN PUSTAKA………. 10

A. Landasan Teoretis………. 10

1. Hakekat hasil belajar RAB………... . 10

2. Hakekat Pembelajaran TTW………... . 14

2.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif………... . 14

2.2. Model TTW………. 19

2.3. AktivitasBelajar Siswa………... 22

B. Penelitian Yang Relevan……….. 24

C. Kerangka Berpikir………... . 24

D. Hipotesis Tindakan……….. . 28

BAB 111. METODOLOGI PENELITIAN………. 30

A. Tempat dan Waktu penelitian………... 30

B. Subyek Penelitian………. 30

C. Defenisi Operasional………. 30

D. Prosedur Penelitian………... 32

E. Kegiatan Penelitian………... 33

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data………. 38

(6)

2. Observasi……… 39

3. Uji Coba Instrumen Penelitian………... 41

3.1. Validitas Tes……… 41

3.2. Indeks Kesukaran Soal………... . 42

3.3. Uji daya Pembeda………... . 42

3.4. Reliabilitas………... 43

G. Hasil Uji Coba Instrument……… 44

H. Teknik Analisis Data……… 46

I. Indikator Kinerja……….. 48

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN……….. 50

A. Siklus Pertama………... 50

1. Tahap Perencanaan………... 50

2. Tahap Pelaksanaan……….. 51

3. Tahap Pengamatan………... 53

3.1. Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus 1……….. 53

3.2.Hasil Belajar Siswa Siklus I………... 55

4. Tahap Refleksi……….. 57

B. Siklus Kedua………... 58

1. Tahap Perencanaan……….. 58

2. Tahap Pelaksanaan………... 58

3. Tahap Pengamatan……… 59

3.1. Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II……….. 59

3.2.Hasil Belajar Siswa Siklus II………... . 61

4. Tahap Refleksi………... 63

C. Uji Hipotesis Penelitian………... 66

D. Pembahasan Hasil Penelitian………... 67

E. Temuan Penelitian………... 99

F. Keterbatasan Penelitian……… 70

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……….. 72

A. Kesimpulan………... 72

B. Saran………... 72

Daftar Pustaka………... 74

Lampiran

(7)
[image:7.612.87.549.66.654.2]

DAFTAR TABEL

Tabel :

1. Indikator Keberhasilan

……….

6

2. Pelaksanaan Tindakan

……….

.

35

3. Tes materi perhitungan volume pekerjaan dan anggaran biaya pada pekerjaan pondasi

dan sloof ( siklus 1 )

………

38

4. Tes materi perhitungan volume pekerjaan dan anggaran biaya pada pekerjaan pondasi

dan sloof ( siklus II )

………...

38

5. Format observasi aktifitas siswa

……….

40

6. Perolehan nilai aktivitas siswa pada siklus I

………..

53

7. Perolehan nilai hasil belajar siswa pada siklus I

………

55

8. Perolehan nilai aktivitas sisw

a pada siklus II………

59

9. Perolehan nilai hasil belajar siswa pada siklu

s II………..

61

10. Hasil nilai siswa pada sikl

us 1 dan II……….

64

11. C

apaian indikator………

65

12.

Hasil perhitungan uji validitas tes RAB siklus I………

105

13.

Hasil perhitungan indeks kesukaran soal RAB siklus I……….

106

14.

Hasil perhitungan daya pembeda soal siklus I………...

108

15. Hasil

perhitungan uji validitas tes RAb siklus II………...

111

16.

Hasil perhitungan indeks kesukaran soal RAB siklus II………....

112

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN :

1. Silabus RAB

……….

76

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus 1

………..

78

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus 2

………..

83

4. Naskah Pembelajaran Siklus 1

……….

...

88

5. Naskah Pembelajaran Siklus 2

……….

....

92

6. Tes Kemampuan Siswa Siklus 1

………

...

95

7. Tes Kemampuan Siswa Siklus 2

……….

...

98

8. Kunci Jawaban Siklus 1

………

102

9. Kunci Jawaban Siklus 2

……….

..

103

10.

Perhitungan Hasil Uji Instrumen………...

...

104

11.

Lembar observasi aktivitas siswa siklus 1………..

...

116

12. Lembar observasi aktivitas

siswa siklus 2………

118

13. Sebaran uji coba test hasil bela

jar siswa siklus 1……….

120

14. Sebaran uji coba test hasil bela

jar siswa siklus 2……….

123

15.

Dokumentasi ………...

....

126

(9)
[image:9.612.84.534.72.631.2]

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR:

1. Mekanisme pembelajaran cooperative learning

……….

18

2. Desain pembelajaran dengan model TTW

……….

22

3. Model penelitian tindakan kelas

……….

32

4. Grafik hasi

l aktivitas siswa pada siklus I………..

54

5. Grafik hasil belajar siswa p

ada siklus I………..

56

6. Grafik hasil aktivitas siswa pada

siklus II………..

60

7. Grafik hasil belajar siswa pa

da siklus II………...

62

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran adalah interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar

dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran

adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi belajar dan kompetensi

pengajar. Peserta didik yang memiliki motivasi tinggi didukung dengan pengajar yang

mampu menumbuhkan motivasi akan membawa pada keberhasilan pencapaian hasil belajar.

hasil belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses

belajar. Desain pembelajaran yang baik, didukung fasilitas yang memadai, didukung dengan

kompetensi guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai hasil belajar yang

optimal.

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas Pemerintah Indonesia

telah melakukan perubahan. Kunandar (2008) Perubahan yang telah dilaksanakan diantaranya

: 1) peningkatan kualitas guru, 2) perbaikan metode pembelajaran, 3) penyediaan

bahan-bahan pembelajaran, 4) pengembangan media-media pendidikan , dan 5) pengadaan alat-alat

laboratorium.

Namun dalam berbagai usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah, pihak sekolah

masih tetap mengalami kesulitan untuk mencapai tingkat keberhasilan pendidikan. Salah satu

(11)

observasi awal yang dilakukan peneliti di sekolah dan hasil wawancara dengan guru yang

mengajar mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya (RAB) model pembelajaran yang

digunakan selama ini adalah ceramah dan penugasan dimana guru sebagai pusat informasi

tanpa adanya interaksi yang baik dari siswa sehingga siswa kurang berperan aktif dalam

kegiatan belajar mengajar, rendahnya jumlah siswa yang mendengarkan penjelasan guru dan

motivasi yang jarang didapatkan siswa . Sehingga proses belajar mengajar tidak berjalan

dengan baik maka hasil belajar kurang memuaskan. Rendahnya tiangkat keaktifan siswa

dalam proses belajar mengajar merupakan hal yang sangat sering ditemukan dan merupakan

hal yang dapat menghambat tercapainya keberhasilan proses pembelajaran. Dengan

kevakuman dan pasifnya siswa dalam proses mengajar dapat mengakibatkan beberapa hal

yang bisa merugikan berbagai pihak. Bagi siswa sendiri selain kurang terlatihnya skill dalam

berpendapat juga mengakibatkan kejenuhan dalam belajar, atau bahkan dapat mengakibatkan

kurangnya ilmu pengetahuan yang dapat ditransfer oleh siswa sendiri. Dilain pihak guru juga

akan merasakan hal yang kurang baik, selain merasa ragu apakah materi yang diberikannya

sudah cukup diterima atau tidak dapat dimengerti oleh siswa.

Hal ini dapat dilihat pada nilai hasil mata pelajaran RAB untuk siswa kelas XI di

SMK Negeri 1 Lubuk Pakam untuk tahun ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa sebanyak

35 0rang diperoleh presentase 54,28 % belum tuntas, 25,72 % tuntas, 11,43 % baik, 8,57 %

sangat baik. Standart ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh pihak SMK Negeri 1 Lubuk

Pakam adalah 7.0. Dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa nilai hasil belajar

masih sangat rendah, masih banyak siswa memperoleh nilai di bawah standart ketuntasan

minimal dan juga terlihat bahwa masih sangat jauh bagi siswa untuk bisa mencapai nilai

ketuntasan maksimal.

Dalam menciptakan interaksi yang aktif, agar tercapai tujuan pembelajaran seorang

(12)

mengetahui berbagai macam metode atau model pembelajaran merupakan pengetahuan yang

pokok dalam ilmu mengajar, seperti yang dikemukakan Slameto (2003:2) “Mengajar adalah

merupakan salah satu komponen dari kompetensi-kompetensi guru. Setiap guru harus

menguasainya serta terampil melaksanakan mengajar itu”. Dengan demikian keterampilan

mengajar untuk menerapkan metode yang sesuai cenderung diharapkan sebagai strategi yang

dilakukan guru. Memilih dan menggunakan metode-metode atau model pembelajaran yang

tepat, disesuaikan dengan masing-masing materi pelajaran serta kondisi belajar mengajar

pula. Dengan memperhitungkan berbagai faktor mengenai kebaikan dan kekurangan suatu

metode atau model pembelajaran, seorang guru diharapkan dapat memilih model

pembelajaran yang baik agar proses pembelajaran berkualitas.

Di sisi lain menurut Windura (2008 :26) rendahnya hasil belajar ditentukan oleh

berbagai faktor antara lain: (1) tidak konsentrasi, (2) tidak paham apa yang dipelajari, (3)

mudah lupa, (4) jenuh, (5) belajar monoton dan individual.

Kemampuan awal siswa yang rendah dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar

siswa. Guru yang tidak memperhatikan kemampuan siswa dalam mempelajari ilmu yang

mendasari pembelajaran yang akan dilanjutkan pada pembelajaran yang berkesinambungan.

Kemungkinan akan menjadi hal yang fatal jika siswa tidak diasa untuk memahami

pengetahuan dasar yang akan digunakan pada pembelajaran selanjutnya.

Proses belajar mengajar tidak terlepas dari kemampuan dasar siswa, karena akan

mempengaruhi kemampuan siswa dalam pembelajaran selanjutnya. Kemampuan awal yang

dimiliki siswa akan mempermudah siswa dalam mempelajari setiap mata pelajaran yang

hubungan dengan perhitungan. Seperti pada siswa SMK Teknik gambar bangunan dalam

pembelajaran RAB. Mata pelajaran ini merupakan aplikasi dari kemampuan matematika

(13)

Berdasarkan kondisi yang dikemukakan di atas, maka perlu diterapkan model

pembelajaran yang baru sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran, Sejalan dengan observasi yang telah dilakukan bahwa metode

atau model pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih berpusat kepada guru sehingga

kegiatan belajar mengajar belum menekankan keaktifan dan partisipasi siswa, sehingga siswa

tidak termotivasi untuk berperan aktif dalam belajar dan menemukan pengalaman sendiri.

Sesuai dengan kenyataan di atas peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe Think Talk Write (TTW) dalam pembelajaran. Model TTW ini merupakan model

pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Model ini juga merupakan

proses pembelajaran yang memiliki langkah kegiatan secara sistematis sehingga tidak

membingungkan dalam pelaksanaannya, apalagi mengingat proses dalam berdiskusi

membutuhkan beberapa langkah yang harus dilakukan. Adapun langkah-langkah yang

diterapkan dalam model TTW ini yaitu : (1) Think diartikan sebagai berpikir. Dalam tahap ini

siswa secara individu membaca teks bacaan ataupun modul yang telah disediakan. Setiap

siswa diberi kesempatan untuk memahami isi bacaan dan mencoba membuat kemungkinan

penyelesaian dari permasalahan yang disajikan disertai dengan alasan yang mendukung serta

menuangkan dalam catatan kecil. (2) Talk diartikan sebagai berbicara. Dalam tahap ini siswa

berdiskusi dengan teman dalam kelompoknya masing-masing, bertukar ide, untuk memahami

teks bacaan dan menyelesaikan permasalahan yang di sajikan. (3) Write yaitu menulis hasil

diskusi/dialog. Aktivitas menulis berarti mengkonstruksi ide, karena setelah berdiskusi atau

berdialog antar teman dan kemudian mengungkapkannya melalui tulisan.

Dengan penerapan model pembelajaran TTW ini diharapkan siswa dapat lebih aktif

dan kreatif dalam mengikuti proses belajar mengajar, siswa lebih luwes untuk

mengungkapkan pendapatnya masing- masing di dalam kelas. Dengan demikian maka dapat

(14)

pembelajaran TTW ini dilaksanakan yaitu meningkatnya hasil belajar siswa pada setiap

[image:14.612.93.526.96.406.2]

siklus.

Tabel 1. Indikator Keberhasilan

No Idikator Sebelum Perbaikan

(Nilai TA.2010/2011)

Harapan Setelah

Perbaikan

1 Model Pembelajaran Ceramah Model TTW

2 Aktifitas Siswa Tidak Aktif Aktif

3 Hasil Belajar

< 0.7 = 54,28 %

70–79 = 25,72 %

80–89 = 11,43 %

90–100 = 8,57 %

< 0,7 =

7,0–79 = 50 %

80–89 = 30 %

90–100 = 20 %

Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang

berjudul: “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW)

Untuk Meningkatkan Hasil belajar Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) pada kelas XI

Progran Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun

Ajaran 2012/2013".

B . Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah penelitiaan ini dapat diidentifikasi

sebagai berikut:

1. Rendahnya aktifitas siswa mempelajari RAB sehingga hasil belajar rendah.

2. Siswa cenderung pasif ketika berlangsung proses belajar mengajar RAB sehingga

(15)

3. Guru dominan menggunakan metode pembelajaran ceramah dan penugasan sehingga

siswa tidak aktif.

4. Guru belum menerapkan model pembelajaran TTW dalam meningkatkan hasil belajar

RAB pada siswa kelas XIB SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

C . Pembatasan Masalah

Guna memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah, mengingat begitu luas dan

kompleksnya permasalahan, maka perlu dibuat suatu pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Peningkatan aktifitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran TTW pada

mata pelajaran RAB.

2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini yaitu perhitungan volume pekerjaan dan

anggaran biaya bangunan pada pekerjaan pondasi dan sloof.

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XIB program keahlian Teknik Gambar

Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013

D . Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran TTW dapat meningkatkan

aktifitas belajar RAB pada materi perhitungan volume pekerjaaan dan anggaran biaya

pekerjaan pondasi dan sloof pada siswa kelas XIB program keahlian Teknik Gambar

Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam?

2. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran TTW dapat meningkatkan hasil

(16)

pondasi dan sloof pada siswa kelas XIB program keahlian Teknik Gambar Bangunan

SMK Negeri 1 Lubuk Pakam?.

E . Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah seperti yang disebutkan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran dengan model

pembelajaran TTW.

2. Untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran RAB pada kompetensi dasar teori

perhitungan volume pekerjaan dan anggaran biaya pada pekerjaan pondasi dan sloof

dengan menggunakan model pembelajaran TTW.

F . Manfaat Penelitian.

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat :

1. Bagi siswa : sebagai model pembelajaran dalam peningkatan hasil belajar.

2. Bagi guru : sebagai bahan informasi untuk memilih alternatif dan model

pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan serta meningkatkan

kompetensi guru dalam merancang atau mendesain pembelajaran.

(17)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A . Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas

siswa pada setiap siklus dari siklus pertama dengan rata- rata 73,06 %

meningkat menjadi 85,10 % pada siklus kedua.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TTW dapat meningkatkan

hasil belajar siswa, terlihat pada setiap siklus dari siklus pertama dengan

rata-rata 74,71 meningkat menjadi 88,71 pada siklus kedua.

B . Saran

Dari hasil belajar yang diperoleh pada penelitian ini dapat membuktikan

bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TTW dapat meningkatkan keaktifan dan

hasil belajar siswa karena telah melakukan belajar bermakna dalam mata pelajaran

RAB, maka peneliti memberi saran sebagai berikut:

1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan model

pembelajaran kooperatif tipe TTW sebagai suatu alternatif dalam mata

pelajaran RAB untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

(18)

2

2. Pada saat pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TTW ini sebaiknya

keaktifan siswa lebih diperhatikan lagi dan sebaran pertanyaannya lebih

merata.

3. Bagi para peneliti yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

TTW, untuk lebih memperhatikan penggunaan alokasi waktu yang tepat

sesuai dengan materi pelajaran yang akan diajarkan.

4. Sebaiknya guru mendorong keberanian siswa dalam menjawab dan

mengajukan pertanyaan.

5. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka

diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam

(19)

74

DAFTAR PUSTAKA

Ansari. 2008. Komunikasi Matematik Konsep dan Aplikasi. Banda Aceh: Yayasan Pena Banda

Aceh Divisi Penerbiatan

Arikunto, Suharsimi, 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Djamarah, Syaiful Bachri. 2003. Psikolog Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Esteria, 2012. Penerapan Strategi Pembelajaran Kuantum Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Rencana Anggaran Biaya Siswa kelas XI Program Keahlian Batu dan Beton SMK Negeri

1 Berastagi Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. UNIMED. Medan

Fajaroh, F. 2003. Penggunaan Model Pembelajaran Learning Cycle Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Kimia Zat Adiktif Dalam Bahan Makanan Pasa Siswa

Kelas X SMA Negeri 1 Tumpang. Skripsi FMIPA. Unimed. Medan

Isjoni. 2009. Model- Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kunandar.2008. Langkah mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi

Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Muko-Muko. 1980. Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Jakarta: Gaya Media Pratama

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta: Grasindo

Sinurat, Daut. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Dalam Upaya

Meningkatkan Aktifitas Hasil Belajar Perhitungan Statika Bangunan Siswa Kelas X

Program Keahlian Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran

2010/2012. Skripsi. UNIMED. Medan

Sudjana. 2002. Metode Statika, Tarsinto. Bandung

Sanjana, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Bererientasi Standar Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sardiman, A.M. 2008. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grasindo

Slameto.2003. Belajar Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Asti

Solihatin, Etin. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: Bumi Aksara

(20)

75

Wardani, I. dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka

Gambar

GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAMTAHUN AJARAN 2012/2013
GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAMTAHUN AJARAN 2012/2013
Tabel :1. Indikator Keberhasilan………………………………………………………….
GAMBAR:1. Mekanisme pembelajaran cooperative learning……………………………….
+2

Referensi

Dokumen terkait

Bisa juga diartikan sebagai sistem ajaran (doktrin) dan praktek yang didasarkan pada sistem ke- percayaan seperti itu, atau sebagai kepercayaan akan keberadaan dan pengaruh

empirical solution: larutan empiris Engler degree: derajat Engler eosin indicator: penunjuk eosin epoxy-coated test tube rack: rak. tabung reaksi berJapis epoksin

Hal ini mengasumsikan bahwa variasi perubahan variabel produktivitas (Y) dipengaruhi oleh variabel terikat yaitu pengalaman kerja (X1) dan pelatihan kerja (X2) sebesar 67,2%.

Natrium sitrat juga merupakan salah satu agen hidrotrop dalam sistem hidrotropik yang telah dilaporkan dapat meningkatkan kelarutan obat sukar larut melalui reaksi kompleksasi

2) Berilah tanda checklist (  ) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat anda alami sebagai tenaga kerja pada komponen-komponen variabel.

Berdasarkan temuan Tim Inspeksi Veteriner dan semakin meningkatnya jumlah perusahaan pengolah perikanan Indonesia yang masuk dalam daftar RASFF Komisi Eropa, serta respon yang

System Development Life Cycle – merupakan kumpulan dari berbagai modul ilmu pengetahuan yang ter- kait dengan pengembangan sebuah sistem atau entitas komputasi (sistem

(200 M x 106 M) dan 1 (satu) pintu rumah papan yang terletak di atas tanah tersebut dengan ukuran 4 x 3 M sama dengan luas 12 M, yang terletak di kampung Pilar Jaya, Kecamatan