• Tidak ada hasil yang ditemukan

TECHNICAL HANDBOOK KETENTUAN UMUM DAN PERATURAN PERTANDINGAN KEJUARAAN HOCKEY INDOOR ANTAR PELAJAR SMP DAN SMA TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TECHNICAL HANDBOOK KETENTUAN UMUM DAN PERATURAN PERTANDINGAN KEJUARAAN HOCKEY INDOOR ANTAR PELAJAR SMP DAN SMA TAHUN 2017"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TECHNICAL HANDBOOK

KETENTUAN UMUM DAN PERATURAN PERTANDINGAN KEJUARAAN HOCKEY INDOOR

ANTAR PELAJAR SMP DAN SMA TAHUN 2017

PANITIA PENYELENGGARA

(2)

I. KETENTUAN UMUM

1. PENDAHULUAN

Olahraga hockey ruangan merupakan olahraga yang sedang berkembang di Indonesia dan mulai di ikut sertakan pada ajang empat tahunan Pekan Olahraga sejak tahun 2016. Hockey ruangan juga telah masuk pada even Pekan Olahraga Provinsi di beberapa Provinsi yang ada di Indonesia. Hal ini membuat olahraga hockey ruangan mulai banyak diminati oleh kalangan pelajar yang ingin lebih berprestasi di bidang olahraga. Telah banyak sekolah yang membina olahraga hockey ruangan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler dan sebagian sekolah telah menjadikan olahraga hockey ruangan sebagai agenda tahunan di acara pertandingan antar kelas.

Berkaca pada kejuaraan antar perguruan tinggi membuat kami ingin mengadakan kejuaraan antar pelajar SMP/MTS dan SMA/MA untuk menjaring bibit-bibit unggul atlet hockey Indonesia sekaligus menjadi wadah untuk atlet- atlet pelajar Indonesia mengasah kemampuannya di even . Bertepatan dengan akan di gulirkannya Pekan Olahraga Remaja kegiatan ini akan sangat membantu dalam penjaringan atlet-atlet muda berbakat untuk daerah-daerah yang akan mempersiapkan atletnya yang akan berlaga di PON Remaja. Kegiatan bertaraf yang diadakan oleh Pengurus Provinsi FHI Jawa Timur ini kami harapkan dapat mempererat persaudaraan dan mengembangkan hockey ruangan dikalangan pelajar Indonesia.

Kegiatan yang rencana nya akan di laksanakan setiap tahun ini akan menjadi terobosan untuk pengenalan hockey ruangan kepada masyarakat secara luas dan pelajar pelajar secara khusus. Dengan adanya kegiatan ini kami harapkan akan banyak pelajar yang berprestasi di tingkat . dan melalui kegiatan ini juga, olahraga hockey ruangan menjadi semakin populer dan memiliki prestasi yang tinggi, juga membawa nama pelajar Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Meningkatkan kemampuan dan menyalurkan bakat pelajar SMP/MTS dan SMA/MA dalam olahraga hockey ruangan.

b. Menjadi wadah bagi pelajar untuk berprestasi dalam bidang olahraga hockey ruangan.

c. Meningkatkan partisipasi sekolah dalam melakukan pembinaan olahraga hockey di Indonesia

d. Membangun fondasi prestasi olahraga hockey di Indonesia melalui dunia pendidikan.

e. Membangun karakter bangsa melalui nilai-nilai sportifitas yang tinggi.

4. NAMA KEJUARAAN

Nama kegiatan ini adalah “KEJUARAAN HOCKEY INDOOR ANTAR PELAJAR SMP DAN SMA TAHUN 2017”

(3)

5. TEMPAT & WAKTU PELAKSANAAN Tanggal : 8 - 15 Januari 2017 Waktu : Pukul 08:00 – 20:00

Tempat : GOR Futsal Universitas Negeri Surabaya

6. PESERTA DAN PEMAIN

6.1. Peserta Kejurnas Hockey Indoor antar Pelajar SMP dan SMA tahun 2017 adalah sekolah (SMP dan SMA) seluruh Indonesia yang mendaftar sebagai peserta.

6.2. pendaftaran akan ditutup jika peserta sudah memenuhi quota yaitu :

Kategori SMP/MTs Kategori SMA/MA 16 tim putera 16 tim putera 16 tim puteri 16 tim puteri

6.3 Pendaftaran harus sudah diterima oleh Panitia Penyelenggara paling lambat tanggal 1 Januari 2017 DI SEKRETARIAT KEJUARAAN HOCKEY INDOOR ANTAR PELAJAR SMP DAN SMA TAHUN 2017 Atau di email

6.4. Peserta adalah tim yang telah mendaftar dan lolos verifikasi persyaratan administratif.

II

.

PERATURAN PERTANDINGAN

Peraturan pertandingan yang digunakan berdasarkan pada peraturan yang diterbitkan oleh Federation Internationale de Hockey ( FIH ) yaitu Tournament Regulations Indoor Competitions January 2015 yang telah direkomendasi dan diterapkan dalam kegiatan Federasi Hockey Indonesia (FHI) dan digunakan pada KEJUARAAN HOCKEY 2014.

Setiap peserta wajib mematuhi peraturan pertandingan Kejurnas Hockey Indoor antar Pelajar SMP dan SMA tahun 2017.

1. NOMOR PERTANDINGAN

Nomor yang dipertandingkan adalah : 1.1. Indoor Hockey Putera (kategori SMP) 1.2. Indoor Hockey Puteri (kategori SMP) 1.3. Indoor hockey Putera (kategori SMA) 1.4. Indoor hockey Puteri (kategori SMA) 2. PERSYARATAN PEMAIN

2.1. Peserta adalah tim hockey sekolah (ekstrakurikuler) di Seluruh Indonesia.

2.2. Pemain adalah atlet yang aktif dan terdaftar di sebagai siswa di sekolah (SMP/SMA) masing-masing dengan melampirkan persyaratan sbb :

a. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (Kartu Pelajar) b. Foto Copy Akte Kelahiran/Kartu Keluarga

(4)

c. Fotocopy Raport semester genap (tahun 2015/2016)

d. Terdaftar dalam daftar atlet yang ditandatangani Kepala Sekolah dan disahkan oleh Pengurus KONI Kabupaten/Kota setempat.

e. Melampirkan foto ukuran 3 x 4 berwarna sebanyak 3 lembar.

2.4. Apabila salah satu persyaratan administrasi tersebut tidak lengkap, atlet yang bersangkutan tidak dapat mengikuti Kejuaraan Hockey Indoor antar Pelajar tahun 2017.

3. PENDAFTARAN PEMAIN

3.1. Daftar Nama Pemain dan Official (Formulir terlampir), dan semua persyaratan harus diterima oleh Panitia Penyelenggara paling lambat tanggal 1 J a n u a r i 2 0 1 7 Perubahan daftar pemain masih dapat dilakukan sebelum Pertemuan Teknis (Technical Meeting).

3.5 Pada saat Pertemuan Teknis (Technical Meeting), semua pemain harus menyerahkan dokumen asli untuk pemeriksaan.

4. SERAGAM PEMAIN

4.1 Setiap tim diwajibkan mendaftarkan 2 (dua) warna seragam berbeda (warna gelap dan warna terang). Warna seragam meliputi :

- Kaos

- Celana pendek / rok - Kaos Kaki

- Kaos Penjaga Gawang

4.2 Penjaga gawang harus mengenakan kaos yang berwarna beda dengan seluruh pemain dari kedua tim.

4.3 Warna kostum pertandingan yang akan digunakan oleh setiap tim saat bertanding ditentukan oleh TD/TO.

4.4 Setiap pemain dalam satu tim harus mengenakan nomor punggung yang tetap selama kejuaraan.

- Untuk seluruh pemain, nomor yang dikenakan harus dapat terlihat dengan jelas. Nomor tersebut harus tertera di punggung kaos (ukuran tinggi antara 16 – 20 cm) dan di sebelah kiri celana pendek / rok (ukuran tinggi 7 – 9 cm).

- Khusus untuk penjaga gawang tidak wajib ada nomor di celana penjaga gawang.

4.5 Setiap tim menggunakan nomor kostum 1 – 32.

4.6 Kapten tim harus mengenakan tanda berupa ban kapten / pita.

4.7 Selama pertandingan :

- Seluruh pemain kecuali penjaga gawang harus mengenakan pelindung kaki (shin guard).

- Seluruh pemain harus berpakaian rapi dan sopan serta memasukkan kaos ke dalam celana pendek / rok.

- Pada saat melaksanakan / mengambil penalty shoot out competition, penjaga gawang atau pemain lapangan (lihat butir 13.6) yang memiliki hak istimewa sebagai penjaga gawang dapat melepas pelindung kepala.

(5)

- Pada saat mempertahankan penalty corner, pemain lapangan diperbolehkan mengenakan topeng muka.

4.8. Seluruh Official (2 orang) wajib memakai pakaian hem dan memakai dasi serta memakai celana dan sepatu yang sesuai.

5. KOMPOSISI TIM

5.1 Setiap tim harus menyerahkan daftar pemain yang terdiri dari 6 (enam) pemain inti (starting six) dan 6 pemain cadangan 20 menit sebelum pertandingan dimulai.

5.2 Nominasi pemain dapat dipilih dari nama-nama pemain yang tercantum dalam daftar pemain.

6. SISTEM PERTANDINGAN

Pertandingan akan dilaksanakan dengan sistem ½ (setengah) kompetisi.

Panitia akan membagi menjadi beberapa pool yang disesuaikan dengan jumlah peserta.

7. SISTEM PERINGKAT

7.1 Untuk setiap hasil pertandingan diberikan nilai sebagai berikut : - Menang : nilai 3

- Seri : nilai 1 - Kalah : nilai 0

7.2 Urutan ranking berdasarkan jumlah nilai tertinggi.

7.3 Jika terjadi dua tim atau lebih memiliki jumlah nilai sama, maka urutan ranking ditentukan berdasarkan jumlah kemenangan terbanyak

7.4 Jika butir 7.3 masih sama, maka urutan ranking ditentukan berdasarkan selisih gol.

7.5 Jika butir 7.4 masih sama, maka urutan ranking ditentukan berdasarkan jumlah gol memasukan.

7.6 Jika butir 7.5 masih sama, maka urutan ranking ditentukan berdasarkan pertemuan kedua tim tersebut.

7.7 Jika butir 7.6 masih sama, maka urutan ranking ditentukan dengan penalty shoot out competition.

7.8 Jika butir 7.6 melibatkan lebih dari dua tim, maka urutan ranking ditentukan dengan penalty shootout competition antara tim-tim tersebut dengan nilai sebagai berikut : nilai 3 untuk menang, nilai 1 untuk seri dan nilai 0 untuk kalah.

7.9 Penalty shoot out competition sesuai dengan peraturan Penalty shoot out competition.

7.10 Tidak ada pengundian untuk menentukan urutan ranking 8. KOMPETISI PENALTY (SHOOT OUT COMPETITION)

Indoor

8.1 Masing-masing Tim Manajer harus memilih 3 pemain yang terdaftar dalam lembar pertandingan (match sheet) terkecuali pemain yang

(6)

terkena sanksi larangan bermain.

8.2 Apabila selama pelaksanaan kompetisi penalty shoot out competition, pemain (baik pengambil penalty shoot out competition atau penjaga gawang) terkena larangan bermain, pemain tersebut tidak dapat

8.3. Mengambil bagian pada saat pelaksanaan penalty shoot out competition dan tidak bisa diganti. Apabila penjaga gawang yang terkena larangan bermain, pergantian diperbolehkan dari salah satu pengambil penalty shoot out competition yang terdaftar. Pemain yang menggantikan penjaga gawang tetap dapat melanjutkan mengambil penalty shoot out competition dan pada saat mempertahankan penalty shoot out competition harus mengenakan pelindung muka. Pemain tersebut diperbolehkan juga menggunakan peralatan penjaga gawang yang sudah disetujui.

8.3 Wasit akan memilih gawang yang akan digunakan dan mereka akan mengundi bersama kedua kapten tim untuk menentukan tim mana yang akan melakukan penalty shoot out competition pertama.

8.4 Tim yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan diputuskan menjadi pemenang.

8.5 Jika dalam pelaksanaan kompetisi penalty shoot out competition berakhir dengan hasil sama, maka akan dilaksanakan kompetisi penalty shoot out competition berikutnya dengan pemain yang sama pada seri sebelumnya. Pemain yang dilarang bermain dapat diganti dengan pemain yang lain.

8.6 Kompetisi penalty shoot out competition pada butir 8.5 dilaksanakan dengan sistem “Sudden Death” dimana tim pemenang adalah yang mencetak gol lebih banyak dari lawannya dengan jumlah pengambil penalty shoot out competition yang sama.

8.7 Apabila hasil masih sama juga, dilakukan lagi kompetisi penatly stroke dengan jumlah 3 pemain yang berbeda dari sebelumnya sampai didapat hasil yang berbeda dengan system “Sudden Death”

8.8 Penalty shoot out berakhir bila :

1. 6 detik telah berakhir sejak ditiupnya peluit sebagai tanda dimulainya penalty shoot out.

2. Terjadi gol.

3. Penyerang melakukan pelanggaran.

4. Penjaga gawang melakukan pelanggaran yang tidak disengaja baik di dalam maupun di luar lingkaran (circle), penalty shoot out diulang oleh pemain yang sama.

5. Penjaga gawang melakukan pelanggaran yang disengaja dan berulang-ulang baik di dalam maupun di luar lingkaran (circle), penalty stroke diberikan kepada penyerang.

6. Bola keluar lapangan pertandingan, baik garis belakang maupun papan samping (board), baik disengaja maupun tidak disengaja, baik oleh penyerang ataupun penjaga gawang.

(7)

7. Bola rebound (memantul) dari penjaga gawang dengan tidak disengaja, penalty shoot out selesai; jika bola sengaja dibuang oleh penjaga gawang melewati papan samping (board), penalty shoot out diulang oleh pemain yang sama.

8.9 Selama pelaksanaan penalty shoot out competition, hanya pemain pengambil dan penjaga gawang penalty shoot out competition yang boleh memasuki lapangan pertandingan.

9. WAKTU PERTANDINGAN

9.1 Setiap pertandingan terdiri dari 2 babak yang masing-masing berlangsung selama 20 menit untuk putera & puteri, istirahat selama 5 menit.

9.2 Apabila pada putaran kedua dan seterusnya, pertandingan berakhir dengan hasil yang sama, maka akan diadakan kompetisi penalty shoot out competition.

9.3 Pada saat babak I atau babak II berakhir, pelaksanaan penalty corner tetap dilanjutkan.

Pelaksanan penalty corner dianggap selesai jika : - terciptanya gol.

- penyerang melakukan pelanggaran.

- pemain bertahan melakukan pelanggaran yang tidak menghasilkan penalty corner berikutnya atau penalty shoot out competition.

- bola melintas lebih dari 3 meter dari circle.

- bola melintas keluar circle untuk yang kedua kalinya.

- bola keluar dari circle melewati garis belakang (backline) oleh penyerang atau oleh pemain bertahan dengan tidak sengaja.

9.4 Setiap Tim diperbolehkan mengambil time –out 1 (satu) kali dalam setiap babak.

9.5 Waktu time-out adalah 1 (satu menit) 10. PENGATURAN WAKTU

10.1 Pengaturan waktu dilakukan oleh petugas meja pertandingan yang bertanggungjawab untuk memberikan tanda pada setiap akhir babak pertandingan (babak I & II).

10.2 Wasit harus membunyikan peluit pada saat memulai atau memulai kembali permainan. Mereka juga harus memberikan tanda kepada petugas meja pertandingan setiap kali pemberhentian waktu dan juga pada saat memulai kembali permainan.

11. PENGHENTIAN / PENUNDAAN PERTANDINGAN

Apabila wasit memutuskan untuk menghentikan / menunda pertandingan (karena cuaca atau keadaan lain yang tidak mengijinkan), pertandingan tersebut akan dilanjutkan pada waktu dan tempat yang akan ditetapkan oleh Tournament Director, dengan ketentuan :

- Pertandingan harus diselesaikan/dirampungkan hingga memenuhi waktu yang telah ditentukan. Angka (score) pada waktu pertandingan dilanjutkan adalah kedudukan angka yang sama pada waktu penghentian/penundaan diberlakukan.

(8)

- Apabila keadaan cuaca tidak memungkinkan untuk melanjutkan pertandingan, pelaksanaan waktu pertandingan akan dilakukan kemudian yang ditentukan sisa waktu pertandingan dengan susunan pemain yang sama sebelum penundaan.

12. KESALAHAN / KELALAIAN UNTUK BERTANDING

12.1 Tim yang menolak untuk bertanding atau menyelesaikan sesuai jadwal yang telah ditentukan, akan dinyatakan didiskualifikasi dari kejuaraan ini.

12.2 Apabila suatu tim didiskualifikasi dari kejuaraan ini, seluruh pertandingan yang telah dilakukan, dinyatakan sebagai tidak pernah dipertandingkan, begitu juga terhadap jadwal yang belum dipertandingkan.

13. IJIN UNTUK MEMASUKI LAPANGAN PERTANDINGAN

13.1 Tidak seorangpun kecuali para pemain dan official dan kedua wasit yang mempunyai hubungan dalam pertandingan yang bersangkutan, dapat memasuki lapangan pertandingan selama pertandingan berlangsung, kecuali salah satu wasit mengijinkan. Ketetapan ini berlaku walaupun pemain / wasit dalam keadaan cedera.

13.2 Setiap tim yang bertanding, hanya diperbolehkan mendudukkan sebanyak-banyaknya 8 (sembilan) orang pada bangku cadangan yang telah disediakan untuk regu yang bersangkutan (6 pemain cadangan dan 2 official), dan ia bertanggung jawab atas tingkah laku dan tata tertib semua orang yang duduk dibangku tersebut.

13.3 HANYA PELATIH YANG BOLEH MEMBERIKAN ABA- ABA/PENGARAHAN KEPADA PEMAIN YANG BERTANDING.

13.4 TO yang bertugas dapat memberikan peringatan kepada seluruh pemain dan official yang berada di bangku cadangan dikarenakan melanggar ketentuan yang berlaku.

- Apabila peringatan dikeluarkan untuk pemain cadangan berupa kartu kuning atau merah, maka pemain cadangan tersebut tunduk kepada ketentuan berlaku, sementara itu Tim Manajer/Pelatih harus mengeluarkan 1 pemain yang sedang bermain di tengah lapangan untuk menjalani hukuman yang berlaku sesuai dengan peringatan kartu yang dikeluarkan oleh TO.

- Apabila peringatan dikeluarkan untuk official berupa kartu kuning, official tersebut tetap diperkenankan di bangku cadangan.

Tim Manajer / Pelatih harus mengeluarkan 1 (satu) pemain yang sedang bermain di tengah lapangan untuk menjalani hukuman larangan bermain sementara.

- Apabila peringatan dikeluarkan untuk official berupa kartu merah, maka official tersebut harus meninggalkan bangku cadangan.

13.5 Apabila ada pemain yang cedera, salah satu wasit yang bertugas akan memberikan aba-aba kepada tim medis dari tim yang bersangkutan

(9)

(apabila ada) untuk memasuki lapangan pertandingan untuk membantu pemain yang cedera. Apabila tim tersebut tidak memiliki tim medis maka tim medis yang disediakan oleh panitia didampingi tim manajer yang bersangkutan dapat memasuki lapangan pertandingan. Pelatih tidak boleh memasuki lapangan pertandingan.

13.6 Pemain yang cedera harus segera dibawa keluar lapangan dan apabila hendak masuk kembali ke dalam lapangan tidak boleh melalui daerah antara garis belakang (backline). Untuk penjaga gawang diperbolehkan memasuki lapangan melalui daerah yang dekat dengan gawang dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.

13.7 Pada saat kejadian pemain tersebut cedera dan wasit akhirnya memutuskan untuk memanggil tim medis untuk memasuki lapangan, maka pemain tersebut harus segera dibawa keluar lapangan untuk mendapatkan perawatan dan dapat kembali bermain setelah waktu perawatan sekurang-kurang selama 2 menit terkecuali penjaga gawang. Tim tersebut dapat segera mengganti pemain yang cedera dan langsung memasuki lapangan.

14. PERGANTIAN PEMAIN

14.1 Setiap tim diperbolehkan untuk mengganti pemain selama pertandingan berlangsung kecuali pada saat penalty corner. Tidak ada pergantian pemain pada saat penalty corner kecuali penjaga gawang yang cedera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan dapat segera diganti oleh penjaga gawang pengganti.

14.2 Pergantian pemain dapat dilakukan hanya sebatas dari daftar pemain pada saat pertandingan tersebut saja.

14.3 Pemain yang sudah dengan peraturan substitution).

pernah diganti dapat

pergantian pemain kembali bermain sesuai yang berlaku (rolling

(10)

14.4 Pergantian pemain harus dibawah pengawasan petugas meja pertandingan. Pemain pengganti harus menunggu pemain yang digantikan meninggalkan lapangan terlebih dahulu.

14.5 Setiap tim (Indoor) dapat menggunakan pilihan bermain dengan - 6 pemain lapangan saja

14.6 Pemain yang menjalani hukuman larangan bermain sementara tidak dapat digantikan, sampai dengan masa larangan bermainnya selesai maka pemain tersebut baru bisa digantikan.

14.7 Waktu permainan tidak akan diberhentikan pada saat pergantian pemain, kecuali :

- untuk pergantian pemain yang cedera

- untuk pergantian penjaga gawang yang menggunakan perlengkapan pelindung yang lengkap saja.

Wasit yang akan mengatur dan mengawasi pergantian tersebut.

14.8 Pemain yang terlibat dalam pergantian pemain harus memasuki atau meninggalkan lapangan melalui daerah garis tengah (centre line) lapangan.

14.9 Apabila kapten yang digantikan sementara, dia tetap bertugas sebagai kapten meskipun berada di bangku cadangan dan tidak perlu diganti oleh pemain yang berada di dalam lapangan.

14.10 Apabila pemain yang cedera mengeluarkan darah, maka pemain tersebut harus segera diganti. Pemain tersebut dapat kembali bermain apabila darahnya dibersihkan dan lukanya dibalut. Apabila ada noda darah di kaosnya, maka kaos pemain tersebut harus diganti.

14.11 Penjaga gawang yang terkena hukuman larangan bermain dapat digantikan dengan penjaga gawang cadangan tetapi 1 pemain lapangan harus keluar dari lapangan. Atau dapat digantikan dari salah satu pemain yang berada di dalam lapangan.

15. HUKUMAN KARTU

15.1 Kartu Hijau, pemain keluar selama 1 (satu) menit.

15.2 Kartu Kuning, pemain keluar minimal selama 2 (dua) menit

15.3 Kartu Merah, pemain keluar dari pertandingan tersebut dan tidak diperkenankan bermain 1(satu) kali pertandingan berikutnya.

15.4 TD mempunyai wewenang untuk menambah hukuman tidak bermain tambahan tergantung dari beratnya pelanggaran yang dilakukan.

15.5 TO yang bertugas mempunyai wewenang untuk mengeluarkan pemain cadangan atau official yang berada di bangku cadangan apabila melanggar ketentuan yang berlaku. Hal tersebut akan dilaporkan lebih lanjut ke TD untuk ditindaklanjuti.

15.6 Pemain yang terkena hukuman tidak bermain tidak diperbolehkan duduk di bangku cadangan.

16. KETENTUAN SEBELUM, SELAMA DAN SESUDAH PERTANDINGAN 16.1 30 menit sebelum pertandingan dimulai, tim yang akan bertanding

sudah harus ada di tempat pertandingan.

(11)

16.2 Daftar susunan pemain (entry form) sudah harus diserahkan ke meja panitia 20 menit sebelum pertandingan dimulai.

16.3 Bila saat yang telah ditentukan untuk dimulainya suatu pertandingan, salah satu tim belum siap, maka tim tersebut akan diberi peringatan dan ditunggu selama 10 menit.

16.4 Bila dalam waktu 10 menit yang telah diberikan, tim yang akan bertanding belum juga siap (butir 16.3), maka tim tersebut dinyatakan kalah WO dengan skor 0-5.

16.5 Kalah WO 2 (dua) kali, dianggap mengundurkan diri dari kejuaraan ini dan seluruh hasil pertandingan dinyatakan batal, baik yang sudah dipertandingkan maupun yang belum.

16.6 Apabila karena sesuatu hal, salah satu tim tidak mau memulai atau meneruskan pertandingan, maka tim tersebut dianggap mengundurkan diri dari kejuaraan ini dan seluruh hasil pertandingan dinyatakan batal, baik yang sudah dipertandingkan maupun yang belum.

16.8 Setiap tim diwajibkan menyediakan minimal 2 set kostum dengan warna yang berbeda. Kostum terdiri dari kaos, celana/rok, dan kaos kaki (tidak diperkenankan berwarna dominan putih). Apabila tim yang bertanding menggunakan kostum hampir sama, maka tim pertama yang disebut pada jadwal pertandingan harus mengganti kostumnya.

16.9 Setiap tim akan mengenakan seragam yang telah disampaikan oleh tim manajer pada waktu pendaftaran dengan nomor punggung tiap pemain sama (tetap) dengan nomor pemain yang tercantum dalam daftar nama asli (entry form).

16.10 Setiap pemain lapangan wajib menggunakan pelindung kaki (shin guard) dan sepatu hockey (tidak diperkenankan berwarna dominan putih atau hijau).

16.11 Penjaga gawang harus menggunakan peralatan lengkap dan seragam harus berwarna lain dengan kedua regu yang bertanding dan legguard serta kickers tidak boleh berwarna putih.

16.12 Wasit yang memimpin pertandingan mempunyai wewenang untuk memberikan kartu peringatan kepada para pemain yang berada di lapangan. Sedangkan TO mempunyai wewenang memberikan peringatan lisan dan kartu kepada pemain cadangan dan official yang berada di bangku cadangan.

17. PERANGKAT PERTANDINGAN (TD, TO, JUDGE, UM & WASIT).

17.1 TD, TO, Judge, UM & Wasit ditetapkan oleh FHI Jatim dan mempunyai wewenang untuk melaksanakan kejuaraan ini dan bertanggungjawab penuh agar kejuaraan ini berjalan sebagaimana mestinya.

17.2 TO dengan persetujuan TD, mempunyai wewenang untuk mengeluarkan pemain dari satu atau beberapa pertandingan dalam kejuaraan ini, yang berkelakuan tidak pantas (misbehaved) baik sebelum, selama atau setelah pertandingan berlangsung dalam kejuaraan ini.

17.3 TD akan mengesahkan TO, Judge & Wasit untuk setiap pertandingan.

(12)

17.4 Setiap wasit yang akan memimpin, wajib mengikuti penyegaran wasit sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan (lihat butir 21.1).

17.5 Seluruh TO & Judge yang, harus mengenakan celana panjang / rok berbahan kain berwarna hitam.

17.6 Seluruh wasit yang bertugas, harus mengenakan celana panjang / rok berbahan kain berwarna hitam, sepatu berwarna gelap serta membawa perlengkapan wasit (peluit, kartu & jam tangan).

18. P R O T E S

18.1 Apabila suatu tim hendak mengajukan protes pada akhir suatu pertandingan, Tim Manajer yang bersangkutan harus menyatakan rencana protes tersebut, di bawah tandatangannya pada form laporan pertandingan.

18.2 Tim Manajer yang bersangkutan harus melakukannya dengan cara tertulis dengan menceritakan kronologis protesnya dan menyerahkannya kepada Tournament Director dalam jangka waktu 10 (sepuluh) menit setelah pertandingan berakhir, dengan melampirkan uang sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah).

Apabila butir 18.2 dalam hal protes tidak terpenuhi, protes dinyatakan batal dengan sendirinya.

18.3 TD akan memberikan keputusan secara tertulis dalam waktu 1 (satu) jam setelah menerima surat protes.

18.4 Dalam keadaan apapun uang protes tidak dikembalikan.

18.5 Apapun hasil protes, tidak dapat merubah Skor Akhir pertandingan.

19. SANKSI HUKUMAN

19.1 Pemain yang tidak memenuhi persyaratan peserta yang telah ditentukan dalam kejuaraan ini, pemain tersebut didiskualifikasi dari kejuaraan ini.

19.2 Penghinaan, perkelahian atau pemukulan wasit dalam suatu pertandingan atau diluar pertandingan, di lapangan atau diluar lapangan, yang melibatkan satu atau dua pemain / official, maka pemain / official tersebut akan dikeluarkan dari sisa-sisa pertandingan kejuaraan ini

19.3 Jika yang terlibat sekaligus lebih dari dua pemain/ official, maka timnya akan dikeluarkan dari sisa-sisa pertandingan kejuaraan ini, dan seluruh hasil pertandingan dinyatakan batal

19.4 Tim yang dikeluarkan dari kejuaraan ini, akan direkomendasikan oleh TD kepada KONI Pusat untuk diberikan sanksi.

20. KETENTUAN TAMBAHAN

20.1 Panitia Penyelenggara Kejurnas Hockey Indoor antar Pelajar tahun 2017 dibawah naungan dan tanggung jawab Pengprov FHI Jawa Timur.

20.2 Setiap Pemain dan Official yang terlibat dalam Kejurnas Hockey Indoor antar Pelajar tahun 2017 wajib menandatangani FIH Code Of Conduct.

(13)

21. PERTEMUAN TEKNIS DAN PENYEGARAN TO, JUDGE & WASIT 21.1 Penyegaran Wasit :

Hari / tanggal : Kamis, 5 Januari 2017 Waktu : 08:00 WIB

Tempat : GOR Futsal Unesa Surabaya Peserta : Wasit

21.2 Penyegaran Technical Officer dan Judge : Hari / tanggal : Jum’at, 6 Januari 2017 Waktu : 08:00 WIB

Tempat : GOR Futsal Unesa Surabaya Peserta : Technical Officer dan Judge 21.3 Pertemuan Teknis (Technical Meeting) :

Hari / tanggal : Sabtu, 7 Januari 2017 Waktu : 10:00 WIB

Tempat : Gedung U3 Kampus FIK Unesa Lidah Wetan Surabaya Peserta : Manajer dan Pelatih

Apabila peserta berhalangan hadir, maka dianggap telah menyetujui keputusan yang telah ditetapkan. Dengan membawa contoh seragam pertandingan kiper dan pemain yang akan digunakan.

22. PENUTUP

Panitia hanya menyediakan P3K untuk cidera ringan atau pertolongan pertama pada pertandingan.

Segala sesuatu yang belum tercakup dan tercantum dalam peraturan pertandingan ini, akan dibahas dalam Pertemuan Teknis (Technical Meeting) dan ditetapkan kemudian oleh Panitia dan akan disampaikan secara tertulis kepada masing-masing tim manajer.

Surabaya, 10 November 2016

ttd

Panitia

Kejuaraan Hockey Indoor antar Pelajar tahun 2017

Referensi

Dokumen terkait