• Tidak ada hasil yang ditemukan

GEOLOGI DAERAH KOTOTUO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SIJUNJUNG, KABUPATEN SIJUNJUNG, PROVINSI SUMATRA BARAT TUGAS AKHIR A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GEOLOGI DAERAH KOTOTUO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SIJUNJUNG, KABUPATEN SIJUNJUNG, PROVINSI SUMATRA BARAT TUGAS AKHIR A"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

GEOLOGI DAERAH KOTOTUO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SIJUNJUNG, KABUPATEN SIJUNJUNG,

PROVINSI SUMATRA BARAT

TUGAS AKHIR A

Disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu di Program Studi Teknik Geologi,

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung

Disusun oleh :

Maria Antonia Niken Saraswati NIM. 12007079

P

ROGRAM

S

TUDI

T

EKNIK

G

EOLOGI

F

AKULTAS

I

LMU DAN

T

EKNOLOGI

K

EBUMIAN

I

NSTITUT

T

EKNOLOGI

B

ANDUNG

2011

(2)

i

SARI

Daerah pemetaan geologi terletak di daerah Kototuo, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat pada koordinat 0° 40’ 18,5" LS - 0°

43' 17,9" LS dan 100° 57' 26,6" BT - 101° 57' 20,5" BT. Pemetaan geologi dilakukan dengan luas 57,40 km2 (10,87 km x 5,28 km) dan skala peta 1:12.500.

Satuan geomorfologi daerah penelitian adalah Satuan Perbukitan Metamorf, Satuan Punggungan Antiklin, Satuan Lembah Sinklin dan Satuan Aluvial. Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi lima satuan tidak resmi, dari tua ke muda, yaitu Satuan Filit, Satuan Konglomerat, Satuan Batupasir, Satuan Batulempung, serta Satuan Endapan Aluvial yang diendapkan tidak selaras di atas satuan lainnya yang lebih muda. Satuan Filit merupakan batuan dasar pada daerah penelitian. Satuan Konglomerat diendapkan pada lingkungan kipas aluvial. Satuan Batupasir diendapkan secara tidak selaras di atas Satuan Konglomerat pada lingkungan sungai teranyam. Satuan Batulempung diendapkan secara selaras di atas Satuan Batupasir pada lingkungan neritik pinggir. Satuan Filit disetarakan dengan Formasi Kuantan yang berumur Perm, Satuan Konglomerat disetarakan dengan Formasi Brani yang berumur Eosen, Satuan Batupasir disetarakan dengan Formasi Sawahtambang yang berumur Oligosen, sedangkan Satuan Batulempung disetarakan dengan Formasi Ombilin yang berumur Miosen Awal. Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian antara lain: Sesar Naik Punggunglading, Antiklin Punggunglading, Sinklin Kandangharimau, Sinklin Lubukbuaya dan Sesar Menganan Naik Punggunglading.

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan karuni-Nya kepada penulis sehingga laporan tugas akhir yang berjudul “Geologi Daerah Kototuo dan Sekitarnya, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatra Barat” ini dapat diselesaikan. Laporan ini disusun sebagai salah satu prasyarat untuk menyelesaikan studi sarjana strata satu di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung.

Penyelesaian laporan tugas akhir ini tidak terlepas dari dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak selama persiapan sampai akhir penulisan laporan ini.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Keluarga, yang telah memberikan doa dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

2. PT. Radiant Bukit Barisan, atas kesempatan dan akomodasi yang diberikan kepada penulis untuk pengambilan data tugas akhir.

3. Dr. Ir. Chalid Idham Abdullah, selaku pembimbing tugas akhir yang berkenan meluangkan waktu serta memberikan ilmu selama bimbingan kepada penulis hingga penulisan laporan ini.

4. Prof. Dr. Ir Yahdi Zaim, Dr.dipl. Yan Rizal, Dr. Aswan, S.T, M.T, Dr. Ir.

Dardji Noeradi dan Dr. Ir Nurcahyo Indra Basuki yang telah membimbing dan memberi ilmunya kepada penulis, baik di lapangan maupun pada tahap penulisan laporan tugas akhir.

5. Dr. Ir. Imam A. Sadisun selaku pimpinan Program Studi Teknik Geologi ITB, yang telah memberikan izin dalam pelaksanaan tugas akhir.

6. Seluruh staf pengajar di Program Studi Teknik Geologi yang telah memberikan banyak ilmu dan pengetahuan tentang geologi.

7. Pimpinan dan segenap staf Tata Usaha dan Perpustakaan atas bantuannya.

8. Tim Ombilin : Ivan T.A.P, Ardhiany Syukri, Elrey Fernando B., Rizky Pratama, Dany Auliansyah, Ramadhan Adhitama, Albert Malvin Richal, Aurio Erdi dan Eko Suwarno yang banyak memberikan bantuan kepada penulis, baik di lapangan maupun dalam proses penulisan tugas akhir.

(4)

iii 9. Andhika Eky Saputra, S.T dan Muhammad Syukrillah, S.T yang telah

sangat membantu penulis dalam penulisan tugas akhir.

10. GEA 2007 : Fiar, Dedew, Devi, Ronald, Rainy, Sate, Ais, Icon, Yantu, Ganda, Diban, Dwi, dkk yang menjadi teman seperjuangan kuliah sampai tugas akhir.

11. Ahmad Kharisma Ramadhan, S.Ds yang hadir dalam kehidupan penulis dan selalu memberikan doa, dukungan dan menjadi inspirasi bagi penulis.

12. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu hingga kegiatan ini berjalan dengan baik.

Besar harapan penulis akan tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan referansi geologi daerah penelitian.

Bandung, September 2011 Penulis

Maria Antonia Niken Saraswati NIM. 12007079

(5)

iv

DAFTAR ISI

Halaman Judul Lembar Pengesahan

Sari i

Kata Pengantar ii

Daftar isi iv

Daftar Gambar vii

Daftar Foto viii

Daftar Lampiran ix

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Lokasi Penelitian 1

1.3 Maksud dan Tujuan 3

1.4 Batasan Masalah 3

1.5 Metode dan Tahapan Penelitian 3

1.5.1 Tahap Persiapan 3

1.5.2 Tahap Pengambilan Data Lapangan 4

1.5.3 Tahap Pengolahan Data dan Analisis 4

1.5.4 Tahap Penyusunan Tugas Akhir 5

BAB II. GEOLOGI REGIONAL

2.1 Latar Regional 6

2.2 Fisiografi Regional 7

2.3 Geologi Regional 8

2.3.1 Stratigrafi Regional 8

2.3.1.1 Batuan Pra-Tersier 8

2.3.1.2 Batuan Tersier 10

2.3.2 Struktur Geologi 13

2.3.2.1 Struktur Geologi Regional 13

2.3.2.2 Struktur Geologi Cekungan Ombilin 13

(6)

v BAB III. GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

3.1 Geomorfologi 17

3.1.1 Morfologi Umum Daerah Penelitian 17

3.1.2 Pola Aliran dan Tipe Genetik Sungai 21

3.1.3 Pola Kelurusan 22

3.1.4 Satuan Geomorfologi 22

3.1.4.1 Satuan Aluvial 23

3.1.4.2 Satuan Lembah Sinklin 24

3.1.4.3 Satuan Punggungan Antiklin 25

3.1.4.4. Satuan Perbukitan Metamorf 26

3.2 Stratigrafi 26

3.2.1 Satuan Filit

3.2.1.1 Persebaran 26

3.2.1.2 Ciri Litologi 26

3.2.1.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan 27

3.2.1.4 Hubungan dan Kesetaraan Stratigrafi 29 3.2.2. Satuan Konglomerat

3.2.2.1 Persebaran 29

3.2.1.2 Ciri Litologi 29

3.2.1.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan 31

3.2.1.4 Hubungan dan Kesetaraan Stratigrafi 31 3.2.3 Satuan Batupasir

3.2.3.1 Persebaran 31

3.2.3.2 Ciri Litologi 31

3.2.3.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan 32

3.2.3.4 Hubungan dan Kesetaraan Stratigrafi 32 3.2.4 Satuan Batulempung

3.2.4.1 Persebaran 34

3.2.4.2 Ciri Litologi 34

3.2.4.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan 35

3.2.4.4 Hubungan dan Kesetaraan Stratigrafi 35 3.2.5 Satuan Endapan Aluvial

3.2.5.1 Persebaran 36

(7)

vi

3.2.5.2 Ciri Litologi 36

3.2.5.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan 36

3.2.5.4 Hubungan Stratigrafi 36

3.3 Struktur Geologi 37

3.3.1 Struktur Lipatan

3.3.1.1 SInklin Kandangharimau 40

3.3.1.2 Antiklin Punggunglading 40

3.3.1.3 Sinklin Lubukbuaya 40

3.3.2 Struktur Sesar

3.3.2.1 Sesar Naik Punggunglading 41

3.3.2.2 Sesar Menganan Naik Punggunglading 41

3.3.3 Mekanisme Pembentukan Struktur Geologi 42

BAB IV. SEJARAH GEOLOGI 43

BAB V. KESIMPULAN 45

DAFTAR PUSTAKA 46

(8)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Peta lokasi daerah penelitian 2

Gambar 2.1. Lokasi Cekungan Ombilin 7

Gambar 2.2. Peta Fisiografi Regional Sumatra Tengah 9

Gambar 2.3. Stratigrafi Cekungan Ombilin 10

Gambar 2.4. Peta Struktur Cekungan Ombilin 16

Gambar 3.1. Peta elevasi daerah penelitian 18

Gambar 3.2. Peta kemiringan lereng daerah penelitian 19 Gambar 3.3. Klasifikasi kemiringan lereng oleh van Zuidam (1985) 20 Gambar 3.4. Peta Pola Aliran dan Tipe Genetik Sungai daerah penelitian 21 Gambar 3.5. Kelurusan dan diagram bungan (roset) daerah penelitian 22 Gambar 3.6. Kolom Stratigrafi tidak resmi daerah penelitian (tanpa skala) 28 Gambar 3.7. Struktur geologi yang terdapat di daerah penelitian 38 Gambar 3.8. Cara penentuan nama bagi sesar translasi 39 Gambar 3.9. Klasifikasi jenis pergeseran relatif dari pensesaran (Ragan, 1973) 39 Gambar 4.1. Diagram blok proses pengendapan pada zaman Karbon, kala

Eosen, Oligosen Akhir dan Miosen Awal 44

Gambar 4.2. Morfologi dan kondisi geologi di permukaan pada saat ini 44

(9)

viii

DAFTAR FOTO

Foto 3.1. Satuan Aluvial 23

Foto 3.2. Satuan Lembah Sinklin 24

Foto 3.3. Satuan Punggungan Antiklin 25

Foto 3.4. Singkapan filit dengan struktur foliasi 27

Foto 3.5. Singkapan Satuan Konglomerat 30

Foto 3.6. Foto singkapan Satuan Batupasir 33

Foto 3.7. Foto singkapan batulempung karbonatan 34 Foto 3.8. Foto singkapan sisipan batugamping di Sungai Salasa 35 Foto 3.9. Lapisan tegak dari batupasir selang-seling batulempung 41

(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Analisa Petrografi

Lampiran B Analisa Mikropaleontologi

Lampiran C Analisa Struktur Geologi

Lampiran D

Lampiran D-1 Peta Lintasan (lampiran lepas) Lampiran D-2 Peta Geologi (lampiran lepas) Lampiran D-3 Peta Geomorfologi (lampiran lepas)

Referensi

Dokumen terkait

Ciri-ciri sistem ekonomi Indonesia menurut pasal 33 UUD 1945 sebagaimana dapat disimpulkan dari penjelasan pasal 33 ayat 1, 2, 3, adalah sebagai berikut: (1)

Berdasarkan data diatas dapat diketahui hasil tes kesegaran jasmani adalah Tingkat Kesegaran Jasmani Indonesia berkategori kurang tidak ada, berkategori

Urusan kerja sama kemitraan di tingkat ITB dikelola oleh Kantor Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan atau Kantor LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada

Semakin banyak konsentrasi suatu ion dalam larutan maka semakin besar nilai daya hantarnya karena semakin banyak ion-ion dari larutan yang menyentuh konduktor dan

Penelitian mencakup tiga tahap utama, yaitu studi beban listrik di salah satu puskesmas di Kecamatan Gema, dalam hal ini dipilih Puskesmas Desa Gema, studi potensi energi surya

Bandung Media Televisi Indonesia (Bandung TV), seorang koordinator liputan harus menjalin komunikasi yang baik dengan para wartawan divisi pemberitaan (news)..

Pengembangan komoditasnya Kriteria penentuan wilayah pengembangan Prioritas program pembangunan industri pengolahan hasil pertanian Analisis MCDM Kelompok industri dan jml unit

Laporan Tugas Akhir “Direktori Online : Rumah Produksi Film Se ASEAN” ini tentu masih terdapat banyak kekurangan dan belum sempurna sehingga penulis mengharapkan kritik