• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PANJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG VETERAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PANJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG VETERAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

1

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT PANJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG VETERAN

Tahun Sidang : 2011 – 2012 Masa Persidangan : ---

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Sifat Rapat : Terbuka

Rapat ke : ---

Hari/Tanggal : Senin, 25 Juni 2012

Waktu : 10.40

Tempat : Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Gedung Nusantara II Lt. 1, Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270

Dengan : 1. Mabes POLRI

2. Kementerian Sosial Ketua Rapat : Drs Ramadhan Pohan MIS

Sekretaris : Suprihartini, S.I.P., Kabagset. Komisi I DPR RI

Acara : Rapat Dengar Pendapat

Anggota Hadir : ---

Pemerintah : ---

PIMPINAN PANSUS RUU TENTANG VETERAN:

1. DRS. MAHFUDZ SIDDIQ, M.SI 2. DRS. RAMADHAN POHAN, MIS

3. DRS. AGUS GUMIWANG KARTASASMITA 4. TUBAGUS HASANUDDIN, SE, MM

F-PD:

5. DRS. H. GUNTUR SASONO, M.SI

6. DR. HJ. R. ADJENG RATNA SUMINAR, SH, MH

7. MAYJEN TNI (PURN) YAHYA SACAWIRIA, S.IP, MM

(2)

2

8. DRS. LUCY KURNIASARI

9. H. HAYONO ISMAN, S.IP

10. HJ. NANY SULISTYANI HERAWATI F-PG:

11. IR. NEIL ISKANDAR DAULAY 12. FAYAKHUN ANDRIADI, M.KOM.

13. AHMED ZAKI ISKANDAR ZULKARNAEN, B.BUS 14. YORRIS RAWEYAI

15. MEUTYA VIADA HAFID F-PDIP:

16. H. TRI TAMTOMO, SH.

17. IR. H. HERI AKHMADI 18. EVITA NURSANTY, M.SC 19. HELMY FAUZY

F-PKS:

20. DRS ALMUZAMMIL YUSUF, M.SI 21. DR. H.M, HIDAYAT NUR WAHID, MA.

F-PAN:

22. SAYED MUSTAFA USAB, SE, M.SI.

23. IR. CHANDRA TIRTA WIJAYA F-PPP:

24. DR. H. MAIYASYAK JOHAN, SH, MH.

F-PKB:

25. HJ. LILI CHODIDJAH WAHID F-GERINDRA:

26. DRS. H. HARUN AL-RASJID, M.SI F-HANURA:

27. DR. SUSANINGTYAS NEFO HANDAYANI KERTOPATI, M.SI.

(3)

3

KETUA RAPAT (DRS RAMADHAN POHAN MIS) :

Assalamualaikum Warohmatulahi Wabarokatuh.

Salam Sejahtera buat kita semua dalam Rapat kita kali ini menurut data dari Seketariat sudah memenuhi korum sehingga kita bisa laksanakan Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR RI dengan Mabes Polri dan Kemensos RI pada hari ini Senin 25 Juni 2012 dilaksanakan dalam rangka mendapatkan masukan untuk melakukan pembahasan RUU Tentang Veteran Republik Indonesia pada kesempatan ini kami mengucapkan Selamat Datang dan Terima Kasih atas kehadiran Pejabat Mabes Polri dan Kemensos RI yang hadir yaitu KSDM Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Prasetyo, yang kedua Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kemensos RI Bapak Hartono Laras, dan yang ketiga Direktur Kepahlawanan Keperintisan dan Kesejahteraan Sosial Kemensos RI Teguh Raharjo apakah sudah bergabung baik terima kasih.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Presiden Republik Indonesia melalui surat No.

R13/Pres/02/2012 tanggal 2 Februari 2012 Perihal Penyampaian RUU Tentang Veteran Republik Indonesia dan menugaskan Menteri Pertahanan, Menteri Hukum dan Ham, Menteri Keuangan dan Menteri Sosial untuk bersama-sama dengan DPR RI membahas RUU Tentang Veteran Republik Indonesia. Rapat Konsultasi Pimpinan dan Pimpinan Fraksi DPR RI pengganti Bamus tanggal 6 Maret 2012 memutuskan menugaskan Komisi I DPR RI untuk membahas RUU Tentang Veteran Republik Indonesia menindak lanjuti penugasan rapat tersebut Komisi I DPR RI dalam rangka mendapatkan masukan untuk pembahasan RUU Tentang Veteran Republik Indonesia ini telah melakukan beberapa RDP, RDPU pertama tanggal 4 April 2012 dengan LWRI dan PEPABRI yang kedua tanggal 18 Juni 2012 dengan Dirjen Porhan Kemhan RI dan Pejabat Mabes TNI dari 3 Angkatan.

Adapun agenda RDP kita hari ini adalah sebagai berikut : 1. Paparan dari Pejabat Kemensos RI,

2. Paparan dari Pejabat Mabes Polri,

3. Pedalaman dan tanya jawab dengan Anggota Komisi I DPR RI yang di ikuti dengan penutupan.

Selanjutnya kami persilakan kepada para Narasuber untuk menyampaikan paparannya.

Kepada yang pertama Kepada Pejabat dari Kemensos yaitu Bapak Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kemensos RI Bapak Hartono Laras, kami persilakan untuk kali yang pertama terima kasih. Baik dalam rapat kali ini kita nyatakan terbuka untuk umum.

( Rapat Dibuka Untuk Umum ).

Bisa di setujui ?.

RAPAT:SETUJU

Ya terima kasih, kami persilakan Bapak Hartono Laras.

(4)

4

DIRJEN / KEMENSOS :

Terima kasih, Assalamualaikum Warohmatulahi Wabarokatuh Salam Sejahtera untuk kita semua Bapak Pimpinan dan Bapak Ibu Anggota Komisi I DPR RI yang kami hormati, Bapak Asisten Personalia Mabes Polri beserta jajaran yang kami hormati, para Perserta Rapat Dengar Pendapat yang kami muliakan pertama-tama marilah kita Panjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan karunianya kita dapat melakukan Rapat Dengar Pendapat antara Komisi I DPR RI dengan Kemensos dan Mabes Polri guna membahas upaya Negara untuk memperdayakan Veteran Republik Indonesia agar tetap sebagai komponen pedukung yang tangguh bagi keselamatan Republik Indonesia sebagai Bahan dalam rangka pembahasan RUU Tentang Veteran Republik Indonesia Bapak Pimpinan dan Bapak Ibu Anggota Dewan yang kami hormati pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih atas undangan Komisi I DPR RI dalam acara Rapat Dengar Pendapat yang dilaksanakan pada hari ini.

Tentu kami sangat mendapat bahwa Negara disamping harus memperdayakan Veteran sebagai pedukung bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia tapi juga harus memberikan penghargaan dan penghormatan atas jasa-jasanya dalam perjuangan dan keveterannya guna berjuang untuk kemerdekaan membela kemerdekaan dan ikut juga melaksanakan misi perdamaian di Internasional dan perdamaian dunia oleh karena itu maka penyusunan RUU Tentang Veteran ini sangat penting dan memiliki nilai strateghis karena ini menadi kebutuhan kita disamping itu juga bahwa Undang-undang yang selama ini mengatur yaitu Undnag-undang no. 7 tahun 1967 itu dirasa memang tidak memenuhi kebutuhan oleh karena itu maka perlu diganti Undang-undang yang sebelumnya.

Namun dalam penyusunan ini Bapak Ibu sekalian kami harapkan perlu disinergikan dan diselaraskan dengan berbagai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pemberian penghargaan penghormatan terhadap para pejuang dan mereka yang telah berjasa untuk Negara seperti Undang-undang nomor 20 tahun 2009 tentang gelar tanda jasa dan tanda kehormatan kemudian juga undang-undang nomor 5 PRPS tahun 1964 tentang pemberian penghargaan tunjangan kepada perintis kemerekaan dan Ketentuan peraturan lainnya dengan demikian maka upaya Negara untuk memperdayakan dan memberikan penghargaan terhadap Veteran sebagai Komponen Pedukung bagi keselamatan NKRI dan upaya kita untuk meningkatkan terus kesejahteraan Veteran ini dapat disinergikan dengan Komponen Pejuang lainnya seperti Keluarga Kepahlawanan Nasional dan juga Peritis Kemerdekaan.

Selanjutnya kami menyambut baik terhadap proses pembahasan RUU Tentang Veteran ini oleh Komisi I dengan didasarkan pertimbangan sebagai berikut :

1. RUU ini sudah tidak sesuai dengan RUU sebelumnya dan kemudian hal ini sesuai dengan

amanah dari Pasal 5, Pasal 15 dan Pasal 20 dari Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia tahun 1945.

(5)

5

2. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pemberian gelar tanda jasa dan tanda

kehormatan yang dijadikan sebagai landasan hukum terus harus kita sesuaikan dengan kebutuhan dan untuk masa-masa yang akan datang.

3. RUU ini dapat mengganti Undang-undang sebelumnya dan juga undang-undang sebelumnya juga belum mencerminkan tentang pemberian penghargaan secara tepat sesuai dengan perkembangan kebutuhan saat ini dan yang akan datang.

4. Lebih memperkuat komitmen Negara untuk lebih memperhatikan kesejahteraan dan upaya- upaya dalam memberdayakan Veteran sebagai komponen untuk meneruskan nilai-nilai perjuangan.

Bekaitan dengan itu maka pada kesempatan yang baik ini kami menyampaikan pendapat agar substansi Rancangan Undang-undang tentang Veteran ini mengatur hal-hal yang perinsip terhadap veteran dan kemudian jenis-jenis veteran termasuk hak dan tanggung jawab veteran serta optimalisasi peran Pemerintah yaitu Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta kelembagaan sosial masyarakat lainnya dalam rangka peningkatan kesejahteraan veteran sebagai komponen pejuang yang harus memperoleh perhatian semua pihak.

Bapak Ibu sekalian jadi untuk veteran memang masih belum ada kesepakatan sering dengan Kementerian Keuangan khususnya yang terkait dengan veteran pejuang kemerdekaan yang begitu luas cangkupannya maka ini perlu harus kita sepakati bersama, kemudian dilingkungan Kementerian Sosial kita punya namanya Direktorat Kepahlawanan Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial yang mengurusi masalah Kepahlawanan, kemudian Perintis Kemerdekaan dan juga nilai-nilai yang terkandung didalamnya sebagai nilai kesetiakawanan sosial pengalaman yang kami lakukan bahwa untuk menentukan pahlawan ataupun perintis kemerdekaan ini paling tidak ada 3 hal :

1. Itu yang menyangkut masalah kiteria maka kiteria itu sangat penting apalagi kita mengenal apa yang namanya Veteran untuk pejuang yang begitu banyak cangkupannya didalamnya termasuk mereka yang secara langsung maupun tidak langsung dalam melaksanakan tindak keveterannya, kemudian juga veteran pembela yang sebelum dan sesudah dari perjuangan mereka 27 September 1949 dan seterusnya kemudian veteran untuk perdamaian ini sangat penting untuk merumuskan kiteria ini.

2. Adalah menyangkut masalah persyaratan, persyaratan itu sangat penting untuk kita rumuskan bersama sehingga dikemudian hari tidak terjadi apa yang nanti timbul kesalahan ataupun perepsesi yang berbeda kemudian prosedur dari pada penetapan veteran ini.

Bapak ibu sekalian selanjutnya pengalaman yang kami lakukan terkait dengan masalah

tunjangan atau bantuan itu perlu juga kita sepakati dilingkungan kementerian sosial kita

memberikan bantuan untuk pahlawan itu sebanyak 1.500.000 sampai pada keluarga dan anaknya

kemudian kita harus merumuskan untuk veteran ini apakah sampai pada yatim piatu atau

menetapkan siapa yang berhak untuk menitipkan memperoleh dana kesejahteraan sosial tadi

(6)

6

kemudian juga bantuan lainnya termasuk juga dilingkungan Kementerian Sosial juga ada yang terkait dengan masalah perintis kemerdekaan kita juga memberikan bantuan dari Kementerian Sosial dan juga dari Kementerian Keuangan yang jumlahnya untuk Kementerian Sosial itu ada 516 perbulan termasuk bantuan kesehatan 2.000.000 pertahun kemudian bantuan kesehatan 1.500.000. kemudian dari PT. TASPEN itu 1,9 perbulan dan kemudian tunjangan bulanan 1,4 dan ini perlu kita sinergikan supaya tidak menimbulkan kecemburuan dan sebagainya.

Demikian kurang lebihnya dari kami nanti kita bisa diskusikan lebih lanjut terkait dengan persyaratan dan kemudian kiteria prosedur dan lain sebagainya oleh karena itu kami sangat sependapat masalah perlunya penggantian Undang-undang ini untuk disesuaikan dengan berbagai peraturan yang lainnya, demikian hal yang dapat kami sampaikan dan mudahan yang kami sampaikan dapat menadi bahan masukan dalam penyusunan RUU Tentang Veteran ini.

Demikian Wassalamualaikum Warohmatulahi Wabarokatuh.

KETUA RAPAT :

Terima kasih Bapak Hartono Laras selanjutnya kami mempersilakan Bapak Inspektur Jenderal Polisi Prasetyo.

MABES POLRI :

Assalamualaikum Warohmatulahi Wabarokatuh.

Salam Sejahtera bagi kita semua yang saya hormati Bapak Pimpinan Komisi I DPR RI para Anggota Komisi I DPR RI, Bapak Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan dan hadirin sekalian yang berbahagia pertama-tama marilah kita panjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena limpahan rahmat dan karunianya kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk hadir bersama dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR RI dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia pada kesempatan yang baik ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan Komisi I DPR RI atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk menjelaskan kepada Anggota dewan yang terhormat tentang upaya Polri dalam memperdayakan veteran RI agar tetap sebagai komponen pedukung yang tangguh bagi keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia Pimpinan Rapat dan Anggota Dewan yang terhormat dalam rangka meningkatkan pelayanan dan akutabilitas dalam proses pemberian dan penerimaan gelar kehormatan veteran Republik Indonesia Tunjangan Veteran Republik Indonesia dan Dana Kehormatan Veteran Republik Indonesia.

Diperlukan tertib administrasi sehingga Polri dalam pelaksanaannya dilakukan oleh staf

sumber daya manusia Polri yang melakukan penelitian dan penyaringan serta pemeriksaan

perlengkapan dan Keabsahan Persyaratan Calon Veteran Republic Indonesia untuk mendapatkan

Gelar Kehormatan Veteran Republic Indonesia Di Mabes Polri. Polri dalam peroses pemberian

gelar kehormatan Veteran Republik Indonesia dan sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 8

peraturan Direktur Jenderal Potensi Pertahanan nomor per 02 XII 2011 melaksanakan kegiatan

sebagai berikut:

(7)

7

1. Membuat program kerja dan anggaran khususnya yang berkaitan dengan penyelsaian

administrasi Veteran Republic Indonesia.

2. Mendata permohonan penerima gelar penghormatan Veteran Republic Indonesia dilingkungan Mabes atau angkatan di Mabes Polri.

3. Menerima dan menghimpun calon penerima gelar penghormatan Veteran Republic Indonesia dari masing-masing satuan kerja yang berada di Mabes angkatan atau dilingkungan Mabes Polri.

4. Mengusulkan calon Veteran yang akan diperoses untuk mendapatkan gelar kehormatan Veteran Republic Indonesia kepada Direktur Veteran Dirjen Pothan Kemhan.

5. Melaksanakan penelitian dan penyaringan administrasi Veteran Republic Indonesia yang berkaitan dengan gelar kehormatan Veteran Republic Indonesia bersama team dari Kemhan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Kemhan.

6. Menerima piagam atau petikan surat keputusan dan meneruskan kepada yang bersangkutan dan mengembalikan berkas administrasi permohonan Calon Veteran Republic Indonesia yang memenuhi syarat kepada yang bersangkutan.

Polri dalam peroses pemberian dan penerimaan tunjangan Veteran Republic Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 18 peraturan Direktur Jenderal Potensi Pertahanan no/022/XII/2011 tentang prosedur penyelesaian administrasi Veteran Republic Indonesia melaksanakan kegiatan antara lain sebagai berikut:

1. Menerima, mencatat, mendata dan merekapitulasi setiap formulir permohonan Tunjangan Veteran Republic Indonesia yang masuk.

2. Menyelenggarakan penelitian dan penyaringan formulir permohonan Tunjangan Veteran Republic Indonesia.

3. Mengusulkan calon penerima Tunjangan Veteran Republic Indonesia yang akan diperoses untuk mendapatkan keputusan Tunjangan Veteran Republic Indonesia kepada Direktur Veteran Dirjen Pothan Kemhan kemudian

4. Menolak dan mengembalikan formulir tiap permohonan Tunjangan Veteran Republic Indonesia yang tidak memenuhi syarat.

5. Dan menerima piagam atau petikan surat keputusan dan meneruskan kepada yang bersangkutan.

Pimpinan rapat dan Anggota Dewan yang terhormat dapat dijelaskan bahwa Veteran

Pejuang Republik Indonesia adalah warga Negara Republik Indonesia yang dalam revolusi fisik

pada kurun waktu 17 Agustus 1945 sampai dengan 27 Desember 1949 telah secara aktif berjuang

untuk mempertahankan Negara kesatuan Republik Indonesia didalam kesatuan persenjataan

resmi atau kelas kawat yang diakui oleh Pemerintah pada masa perjuangan Veteran Pembela

Republic Indonesia terbagi dalam 3 kiteria yang menerima penghargaan yaitu :

(8)

8

1. Veteran Pembela Republic Indonesia TRIKORA adalah warga Negara Indonesia yang dalam masa perjuangan pembebasan Irian Barat melakukan TRIKORA sejak tanggal 19 Desember 1961 samapi dengan 1 Mei 1963 itu secara aktif berjuang atau bertempur dalam kesatuan persatuan persenjataan resmi didaerah Irian Barat waktu itu.

2. Veteran Pembela Republic Indonesia TRIKORA adalah warga Negara Indonesia yang melakukan tugas TRIKORA antara lain antara tanggal 3 Mei 1964 sampai dengan 11 Agustus 1966 telah turut aktif berjuang atau bertempur dalam kesatuan persatuan persenjataan resmi dalam rangka perjuangan pembebasan Kalimantan Utara.

3. Veteran Pembela Republic Indonesia Timur-timur adalah warga Negara Indonesia yang telah turut aktif bertempur dalam ikatan kesatuan persenjataan resmi dalam rangka penyatuan wilayah Timur-timur kedalam wilayah Republik Indonesia dalam kurun waktu mulai tanggal 21 Mei 1975 sampai dengan 17 Juli 1976 adapun data pemohonan Veteran Republik Indonesia khusus Polri dari tahun 2006 sampai dengan 2011 sebanyak 1809 orang dimana yang telah dimasukan ke Kementerian Pertahanan sebanyak 833 orang namun yang terelisasi sebanyak 604 orang terdiri dari Veteran Pembela Kemerdekaan TRIKORA sebanyak 243 orang Veteran Pembela Kemerdekaan TRIKORA sebanyak 209 orang dan Veteran Pembela Kemerdekaan Timur-timur sebanyak 152 orang sehingga yang belum terealisasi oleh Kementerian Pertahanan sebanyak 229 orang dan yang belum diajukan oleh Polri ke Kementerian Pertahanan sebanyak 976 orang jumlah 976 orang veteran yang masih belum dapat diproses untuk diajukan ke Kementerian Pertahanan disebabkan oleh karena pendaftaran untuk mendapatkan gelar Veteran Republik Indonesia untuk sementara terhenti sebagaimana surat keputusan Menteri Pertahanan No/798/M/X/2007 tanggal 22 Oktober 2007 tentang pelaksanaan pendaftaran untuk mendapatkan gelar penghormatan Veteran Pembela Kemerdekaan Republik Indonesia yang menetapkan pendaftaran dilaksanakan selama 2 tahun terhitung mulai tanggal 2 Januari 2008 dan berakhir tanggal 31 Desember 2009 adapun kendalanya bagi 976 orang yang khusus polri yang belum diajukan adalah secara administrasi para veteran dan penyerahan berkasnya belum dilengkapi sebagaimana mestinya sesuai dengan peraturan Menteri Pertahanan No/04/M/VII/2007 tentang pembukaan kembali pendaftaran bagi prajurit atau anggota Polri dan mantan prajurit atau mantan anggota Polri untuk mendapatkan gelar kehormatan Veteran Pembela Kemerdekaan Republik Indonesia Pada Pasal 8 antara lain tidak dapat dilengkapi surat keterangan persaksian surat seponsorship, surat perintah penugasan serta para veteran terlambat dalam menyerahkan berkas yang seharusnya paling lambat taggal 31 Desember 2009.

Data anggota veteran dari polri telah menerima dana kehormatan sesuai dengan

peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 24 tahun 2008 tentang dana kehormatan Veteran

Pasal 3 sebanyak 375 orang dengan besaran dana kehormatan yang diterima tiap bulannya

Rp.250.000,- selain dana kehormatan masing-masing anggota veteran juga menerima tunjangan

(9)

9

veteran sesuai peraturan Pemerintah RI nomor 23 tahun 2012 tentang perubahan ke 8 atas peraturan Pemerintah no. 34 tahun 1985 tentang pemberian tunjangan Veteran Republik Indonesia pada pasal 4 ayat 1 disebutkan Tunjangan Veteran diberikan kepada Veteran Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia dengan penggolongan sebagai berikut :

 Golongan A adalah masa perjuangan sedikit-dikitnya 4 tahun dengan memperoleh tunjangan veteran Rp. 1.224.000,-/bulan.

 Golongan B adalah masa perjuangan sedikit-dikitnya 3 tahun sebanyak-banyaknya 3 tahun 11 bulan dengan memperoleh Tunjangan Veteran sebesar Rp. 1.192.000,- setiap bulan.

 Golongan C adalah masa perjuangan sedikit-dikitnya 2 tahun sebanyak-banyakanya 2 tahun 11 bulan dengan memperoleh Tunjangan Veteran sebesar Rp. 1. 144.000,-/ bulan.

 Golongan D adalah masa perjuangan sedikit-dikitnya 1 tahun sebanyak-banyakanya 1 tahun 11 bulan dengan memperoleh Tunjangan Veteran sebesar Rp. 1. 115.000,-/ bulan.

 Golongan E adalah masa perjuangan sedikit-dikitnya 6 bulan sebanyak-banyakanya 11 bulan dengan memperoleh Tunjangan Veteran sebesar Rp. 1. 091.000,-/ bulan.

Pasal 4 ayat 2 kepada Veteran Pembela Kemerdekaan Republik Indonesia diberikan tunjangan Veteran dalam 1 golongan yaitu sebesar Rp. 1. 091.000,-/ bulan. Dalam pelaksanaan pembayaran tunjangan veteran tidak berlaku surut peraturan Pemerintah no. 34 tahun 1985 Pasal 10 ayat 2 tentang pemberian tunjangan veteran kepada veteran RI dan kewenangan diberikan kepada PT. TASPEN berdasarkan perjanjian antara PT. TASPEN dengan DPP LFRI nomor jam 40 dir 2010 dan nomor SBK 02 MBL 5 IX 03 2010 tanggal 7 April 2010 Pimpinan Rapat dan Anggota Dewan yang terhormat dari uraian tersebut diatas Polri hanya melaksanakan tugas dibidang pendataan dan administrasi Anggota Veteran Polri sedangkan untuk Proses tunjangan dan adanya dan penyerahan dan dana kehormatan dilaksanakan oleh Dirjen Pothan Kemhan sebagai Liding Sektor artinya secara umum bahwa Domem penanganan masalah Veteran ada pada Kemhan kami Polri hanya sekedar membantu mendatakan mengadministrasi untuk dilaporkan dan diserahkan administrasinya kepada Kemhan.

Akhirnya kami perserta seluruh jajaran Polri mengaturkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada yang terhormat Pimpinan dan segenap Anggota Komisi I DPR RI yang telah mengundang kami dalam memberikan masukan tentang upaya Polri ikut memperdayakan Veteran Republik Indonesia agar tetap sebagai komponen pedukung yang tangguh bagi keselamatan Negara

MABES POLRI :

 Golongan A adalah masa perjuangan sedikit-dikitnya 4 tahun dengan memperoleh tunjangan veteran sebesar Rp. 1.224.000,-/bulan.

 Golongan B adalah masa perjuangan sedikit-dikitnya 3 tahun sebanyak-banyaknya 3 tahun 11

bulan dengan memperoleh Tunjangan Veteran sebesar Rp. 1.192.000,- setiap bulan.

(10)

10

 Golongan C adalah masa perjuangan sedikit-dikitnya 2 tahun sebanyak-banyakanya 2 tahun 11 bulan dengan memperoleh Tunjangan Veteran sebesar Rp. 1. 144.000,-/ bulan.

 Golongan D adalah masa perjuangan sedikit-dikitnya 1 tahun sebanyak-banyakanya 1 tahun 11 bulan dengan memperoleh Tunjangan Veteran sebesar Rp. 1. 115.000,-/ bulan.

 Golongan E adalah masa perjuangan sedikit-dikitnya 6 bulan sebanyak-banyakanya 11 bulan dengan memperoleh Tunjangan Veteran sebesar Rp. 1. 091.000,-/ bulan.

Pasal 4 ayat 2 kepada Veteran Pembela Kemerdekaan Republik Indonesia diberikan tunjangan Veteran dalam 1 golongan yaitu sebesar Rp. 1. 091.000,-/ bulan. Dalam pelaksanaan pembayaran tunjangan veteran tidak berlaku surut peraturan Pemerintah no. 34 tahun 1985 Pasal 10 ayat 2 tentang pemberian tunjangan veteran kepada veteran RI dan kewenangan diberikan kepada PT. TASPEN berdasarkan perjanjian antara PT. TASPEN dengan DPP LFRI nomor jam 40 dir 2010 dan nomor SBK 02 MBL 5 IX 03 2010 tanggal 7 April 2010 Pimpinan Rapat dan Anggota Dewan yang terhormat dari uraian tersebut diatas Polri hanya melaksanakan tugas dibidang pendataan dan administrasi Anggota Veteran Polri sedangkan untuk Proses tunjangan dan adanya dan penyerahan dan dana kehormatan dilaksanakan oleh Dirjen Pothan Kemhan sebagai Liding Sektor artinya secara umum bahwa Domem penanganan masalah Veteran ada pada Kemhan kami Polri hanya sekedar membantu mendatakan mengadministrasi untuk dilaporkan dan diserahkan administrasinya kepada Kemhan.

Akhirnya kami perserta seluruh jajaran Polri mengaturkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada yang terhormat Pimpinan dan segenap Anggota Komisi I DPR RI yang telah mengundang kami dalam memberikan masukan tentang upaya Polri ikut memperdayakan Veteran Republik Indonesia agar tetap sebagai komponen pedukung yang tangguh bagi keselamatan Negara kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan amanah Undang-undang dan harapan pejuang kemerdekaan dan pembela kemerdekaan yang semakin meningkat dan kami juga akan sangat mendukung dengan rencana penyusunan rencana undang-undang masalah veteran yang baru yang tentu akan sangat memberikan manfaat bagi para veteran dan seluruh bangsa kita semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuknya kepada kita sekalian dalam melanjutkan pengabdian kepada masyarakat bangsa dan Negara, sekian dan terima kasih.

Assalamualaikum Warohmatulahi Wabarokatuh atas nama Kapolri asisten SDM Kapolri Prasetyo terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih Bapak Prasetyo sekarang kita masuk dalam sesi pendalaman tanya jawab

dengan para Anggota Komisi I DPR RI dan kita bagikan dengan sector kanan dan sector kiri kami

mulai dari Ibu Nanny dari Fraksi Partai Demokrat.

(11)

11

F-PD (HJ. NANY SULISTYANI HERAWATI) :

Selamat Pagi Assalamuallaikum Warohmatulahi Wabarokatuh terima kasih Ketua dan yang terhormat Teman-teman di Komisi I yang terhormat Bapak Dirjen Penanggulangan Kemiskinan dari Kementerian Sosial Bapak Hartono yang terhormat Bapak Inspektur Jenderal Prasetyo dari Mabes ABRI dan jajarannya.

Bahwa di Komisi I sudah juga mengadakan RDP dengan Dirjen Potensi Pertahanan Direktorat Veteran bahwa disini disebutkan yang disebut Veteran adalah Veteran Pejuang dengan kurun waktu 17 Agustus dan sekian Veteran Pembela dibagi menjadi 3 klasifikasi Veteran Pembela Trikora, pembela Trikora Veteran Pembela Seroja dan yang akan diajukan adalah Veteran Pembela Negara yaitu yang masuk dalam PBB klasifikasi disini yang kami tanyakan sejauh mana dengan adanya bantuan dari pada veteran yang disebut veteran pada saat perang itu adalah veteran juru masak Caraka Operator dan sebagainya termasuk yang masuk dalam tentara pelajar karena didalam peperangan tersebut tentunya ada anak-anak juga yang masuk didalam peperangan tersebut yang itu juga harus dimasukan.

Yang disebut pahlawan nasional atau perintis kemerdekaan dalam hal ini kalau mengacu kepada Departemen Kemensos memang banyak sekali program yang diperbantukan kebetulan saya dari Komisi VIII mengetahui hal tersebut yang terhormat Bapak-bapak di Komisi I bahwa di dalam Kemensos ada bantuan program yang dilalui aspirasi dari pada Anggota kami berharap sekali aspirasi dari bantuan untuk Veteran ini yang diperbantukan melalui rehap perumahan- perumahan untuk para veteran bisa dibantu melalui aspirasi Anggota di Komisi I.

Solusinya tunjangan-tunjangan veteran yang akan diusulkan menjadi rancangan Undang- undang veteran tersebut akan dimasukan dalam antara Departemen yaitu masuk ke Departemen Hankam dan juga ke Legiun Veteran, terutama yang kami harapkan yaitu tunjangan untuk para veteran tersebut yang bisa disamakan disinkronisasi antar Departemen sebesar-besarnya yang tersebut didalam departemen sosial itu 25.000.000,-/unit akan tetapi tadi disebutkan oleh Dirjen bahwa bagaimana bantuan para veteran dan pahlawan untuk anak yatim piatu dan keturunan ataupun ahli waris dalam hal ini banyak sekali veteran yang tidak mampu dan belum mampu untuk mengurus administrasi P itu golongan 4, golongan A sampai E kami usulkan apabila dimungkinkan untuk golongan yang terendah tidak dikenakan biaya administrasi karena mereka pun tidak mempunyai kemampuan untuk hak dalam hal ini.

Hal yang keempat yaitu kiteria Veteran sejauh mana kiteria veteran dalam hal ini bagi para veteran yang tadi disebutkan veteran yang pejuang kemerdekaan yang terkabung didalam PBB tersebut, demikian terima kasih Ketua.

Wassalamuallaikum Warohmatulahi Wabarokatuh.

KETUA RAPAT :

Baik selanjutnya Bapak Tri Tamtomo dari Fraksi PDI Perjuangan.

(12)

12

F-PDIP (H. TRI TAMTOMO, SH):

Terima kasih Pimpinan Rekan-rekan Komisi I yang saya hormati yang mewakili Kapolri dalam hal ini asisten SDM berserta jajaran kemudian yang mewakili Kementerian Sosial dan dalam hal Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan yang kami banggakan Assalamuallaikum Warohmatulahi Wabarokatuh.

Tepat kalau kita lihat dari penjelasan yang disampaikan oleh Mitra kita mengenai perlunya dibuat RUU Veteran yang baru karena RUU Veteran yang lama perlu direvisi karena ada beberapa hal yang ada didalam itu sudah tidak sesuai lagi dengan apa yang ada dilapangan nah berangkat dari penjelasan yang disampaikan oleh Bapak berdua tentunya kita lihat disini ada hal-hal yang sifatnya secara fakta yang menjadi kendala dilapangan bahwa sprin penugasan belum tertib sehingga berpengaruh langsung kepada pemberian hak kepada yang merasa punya hak untuk menerima HOR dan HAR tadi kemudian yang kedua masih ada berbagai pihak yang merasa punya hak menjadi Veteran tapi mengeluh karena factor-faktor antara lain yang saya sebutkan diatas, kemudian yang ketiga pendaftaran ditutup sehingga ini mempersulit proses yang menyangkut dengan HOR, HAR dari person-person yang merasa punya hak dari mereka masing- masing ini fakta dilapangan yang tidak bisa kita pungkiri.

Kemudian masalahnya yang kita lihat sekarang tunjangan veteran belum merata, tunjangan veteran belum merata kemudian yang kedua kemudian yang berhak belum mendapatkan hak tanda jasa dan lain sebagainya padahal RUU Veteran ini tujuannya adalah antara lain untuk pemberdayaan komponen cadangan nantinya Pak kemudian yang kedua untuk memberikan hak kehormatan penghargaan agar tepat sasaran tepat jumlah dan bermanfaat tidak menimbulkan kegoncangan diantara mereka sendiri kemudian yang ketiga tentu berkait dengan masalah penghargaan yang mengkait yang dengan masalah tempat akhir mereka dikebumikan apakah di TMP ataukah di Taman Bahagia nah disini Kementerian Sosial juga hadir karena veteran atau pejuang itu bukan aksi hanya TNI dan Polri semata tapi dari pihak sipil pun dia punya hak untuk itu nah oleh karena itu dari 3 hal yang kami sampaikan tadi sebagai melatar belakangi tadi perlu menjadi potensi buat kita sekalian yang terkait dengan masalah PPRI Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 2001 tentanng pemberhentian pegawai negeri dan pembatasan pensiun disini kami tekankan lebih khusus kepada warga kita yang porak poranda akibat team-team yang lalu.

Disini di PPRI no. 5 tahun 2001 itu tegas dan jelas menyatakan bahwa ex TNI ex Polisi ex

Pegawai Negeri dari tempat itu yang ikhlas menjadi warga Negara Indonesia mendapat hak-

haknya secara penuh nah dari apa yang disampaikan oleh Pak Polri maupun Pak Depsos ini

kenyataan dilapangan atambua dengan 24.000 kepala keluarga yang ada disana ini banyak yang

keleleran dan belum mendapatkan haknya nahtentu dengan RUU ini, ini perlu mendapatkan atensi

dari kita jadi yang baru lalu juga harus menjadikan perhatian bukan yang saat ini saja nah oleh

karena itu ini juga diselaraskan dengan PPRI no. 72 tahun 2011 tentang rencana asli implementasi

(13)

13

rekomendasi KKR ini fakta dilapangan yang berlaku selama 5 tahun dengan tahapan-tahapan tentu ini pada kenyataannya belum berjalan sebagaimana yang diharapkan sehingga masyarakat kita yang ada diperbatasan yang dulu perpindahan dari team-team sekarang Timor Leste ke Timur Barat apakah itu mantan TNI apakah itu Mantan Polri apakah Mantan Pegawai Negeri sangat amat Pak Menteri Pak.

Nah tentunya ini dengan hadirnya Bapak berdua tentu kita minta pada Bab pasal mana kira-kira Hak-hak dia ini bisa diwadahi sehingga tidak menimbulkan staiming belt ini yang sangat penting seperti hak mereka untuk DTMP hak mereka untuk ditaman bahagia mana ini Pak adi hak kewajiban kita tuntut tapi HOR, HAR dia harus kita berikan nah yang kami ingin tanyakan tadi tegas disampaikan oleh rekan dari pihak Kepolisian bahwa segala sesuatunya yang menyangkut dengan tunjangan dan dana kehormatan itu menjadi domains sebagai leading sector Dirjen Pothan nah dari kita bicara kemarin dengan Kemenhan ternyata ada benang merah di sini yang putus nah oleh karena itu menjadi PR buat Pimpinan untuk dapatnya kita ini duduk bersama dengan pihak Kemhan kemudian Angkatan + Polri untuk menyampaikan satu sikap benang merah yang putus tadi supaya benang merah yang putus tadi jelas dimana persoalan pokoknya karena veteran dari pihak manapun harus dihargai dan harus dihormati.

Nah demikian juga dengan pihak Kemsos karena veteran pejuang itu juga dimiliki oleh warga sipil sesuai dengan bidang tugas dengan kiteria yang tertentu ini perlu dimasukan didalam undang-undang yang baru karena dari undang RUU yang baru ini kita perlu untuk mendapatkan masukan dari bapak sekalian dimana itu kiterianya seperti apa sehingga kita perlu wadahi sehingga yang namanya veteran adalah hak dari setiap warga Negara TNI, Polri maupun Sipil sehingga mereka diwadahi nah disini yang kita butuhkan masukan oleh karena itu saran dari kami tulisan dari Bapak kita mintakan sepenggal dua penggal untuk dimasukan didalam RUU yang ada sehingga hari ini kita belanja masalah ternyata banyak masalah-masalah yang ada dilapangan karena ada satu kebijakan yang putus PPRI nya ada tapi aplikasi dilapangan justru memberatkan pihak TNI, Polri maupun Depsos itu sendiri pendataannya kurang akurasi karena apa Pak pemberdayaan dari unsure Dirjen Pothan tadi terputus yang memperdayakan para asisten personalia dari masing-masing kesatuan apakah dulu namanya BABIMINVETCAPDAM berturut- turut kebawah ini belum optimal nah perlu untuk optimalisasi adanya perlu tulisan maupun duduk bersama dari kita sekalian sehingga RUU ini komperhensif dan mampu menjawab pokok-pokok keinginan dari yang menamakan dirinya veteran.

Dengan kiteria-kiteria tertentu untuk mendapat hak-haknya tadi demikian Pimpinan

mudah-mudahan apa yang kami sampaikan ini dapat memberikan satu gambaran utuh bahwa kita

perlu duduk sama-sama perlu minta tulisan sehingga pasal yang perlu disampaikan itu sudah

merangkum seluruh instansi militer, polri sampai dengan sipil terwadahi ini semua sehingga yang

keluar nanti tidak membuat Stanming belt dari perlakuan Negara kepada mereka, demikian terima

kasih, selesai.

(14)

14

KETUA RAPAT :

Terima kasih Pak Tri Tamtomo sebelum kita lanjutkan kepada Bapak Ruslan Fraksi Partai Golkar kepada Bapak Dirjen dan Kepala Sumber Daya Manusia Mabes Polri kami mau memperkenalkan ada kedatangan dari Ibu Pohan Maharani Ketua Fraksi PDI Perjuangan perlu kami tambahkan bahwa di Komisi I ini ada banyak Pimpinan Partai termasuk juga Ketua Fraksi Partai Demokrat Bapak Edi Ibas Yudhayono juga di Komisi I dan sekjen partai PDI Perjuangan dan juga Bapak Cahyo Kumolo juga diKomisi I jadi ini kehormatan bagi Komisi I karena dipenuhi oleh para Pimpinan Partai

F-PD (MAYJEN TNI (PURN) YAHYA SACAWIRYAS. Ip,.MM):

Nasdem belum disebut Pak ada. Nasdem KETUA RAPAT :

Kalau Nasdem belum bisa dikomentari karena belum masuk ya, baik kami persilakan Bapak Ruslan.

F-PG (Drs. H.A. MUHAMMAD RUSLAN):

Bissmilahirohmanirohim Assalamualaikum Warohmatulahi Wabarokatuh Bapak Pimpinan dan Anggota Komisi I yang sangat saya hormati Bapak Irjen Pol Prasetyo yang sangat saya hormati berserta jajarannya Bapak Hartono Laras sebagai Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan berserta jajarannya yang sangat saya hormati tidak banyak yang ingin saya tanyakan tetapi dari 2 makalah atau persentasi yang Bapak-bapak sampaikan, Bapak- bapak menyatakan siap untuk memberikan masukan untuk rancangan undang-undang veteran ini.

Pertanyaan saya adalah di bagian mana masukan-masukan yang Bapak pandang sebagai prioritas untuk memperbaiki rancangan undang-undang veteran ini atau untuk melengkapi undang- undang veteran ini tadi Pak Tri Tamtomo secara rinci sudah menjelaskan tetapi mungkin ada masukan–masukan lain untuk melengkapi rancangan undang-undang veteran ini sebagai contoh Pak Hartono Laras tadi mengatakan ada bantuan kesehatan ya pak ya tetapi di paparan Pak Prasetyo belum ada bantuan kesehatan jadi apakah mungkin bantuan kesehatan ini menjadi seragam keseluruhan untuk anggota veteran kita atau bagaimana itu yang ingin saya sampaikan mohon Bapak-bapak dan masukan–masukan itu bisa disampaikan secara tertulis kemudian yang saya ingin sebagai tambahan saja saya ingin menanyakan kepada Pak Prasetyo disini disebutkan bahwa dari tahun 2006 sampai dengan 2011 ya pak ya Bapak sudah menyampaikan permohonan sebanyak 1809 orang pertanyaan saya adalah beberapa banyak sebenarnya anggota veteran Republik Indonesia di Polri untuk priode sebelum 2006 sampai dengan 2011 tadi mohon dapat dijelaskan sehingga kita akan tahu betapa kalau kita jumlahkan memperoleh setidak-tidaknya angka yang mendekati kebenaran atau mendekati kepastian bagi seluruh anggota veteran diseluruh Indonesia, saya kira demikian terima kasih.

Wassalamualaikum Warohmatulahi Wabarokatuh.

(15)

15

KETUA RAPAT :

Baik Selamat Datang Ibu Lily dari Fraksi PKB selanjutnya kami persilakan balik kembali kesebelah kanan Bapak Yahya ini mirip dengan strategi bola tadi malam Pak, Itali main dikiri main dikanan setelah dari kiri dari kanan itu kombinasi Kapten Naksio, kami persilakan Pak Yahya.

F-PD (MAYJEN TNI (PURN) YAHYA SACAWIRYAS. Ip,.MM):

Terima kasih Pak Pimpinan tapi ujung-ujungnya finalti mas. Tadi sebetulnya waktu apa Rapat ini saya sudah pakai baju Inggris pak tapi karena kalah jadi akhirnya diganti lagi jadi pakai baju ini.

KETUA RAPAT :

Juga Ibu Nuning Doktor dan ahli intelegent kita yang cukup dikenal dimedia sebagai ahli intelegent Ibu Nuning sudah satu kosong. Kurang Pimpinan Ibu Nuning itu The one and only satu–

satunya dari Fraksi Hanura itu. Ya Cuma itu tidak ada yang lain kok saya sebetulnya tadi itu mau tanya kepada Bapak Prasetyo Ibu Nuning sudah masuk tidak didalam catatannya daftar yang sedang dibahas ini.

F-PD (MAYJEN TNI (PURN) YAHYA SACAWIRYAS. Ip,.MM):

Baik Pak saya langsung kepada poin yang mungkin juga saya anggap cukup mendasar mungkin ini juga tehknis untuk dari Kementerian Sosial kira-kira Handycap apa yang selalu dihadapi dalam proses pertama seperti tadi dikatakan masalah ya uang kehormatan kepada para perintis kemerdekaan kemudian veteran karena saya bagi 2 saja kalau perintis kemerdekaan mungkin usianya ya sudah 77, 78 lah itu yang termuda mungkin saya hitung dengan umur saya kira-kira waktu dia berjuang itu umur 14 tahun bagian yang mungkin ikut ke kiri ikut ke kanan gitu kan, nah sedangkan umur yang 20 itu rata-rata juga sudah pada Almarhum gitu.

Ini kaitannya juga dengan mereka itu juga termasuk veteran yang masih punya pekerjaan

tetap ini bagaimana misalnya pekerjaan tetap itu pada saat ini mungkin sudah pensiun atau masih

aktif apakah ini juga berlaku juga uang kehormatan tersebut gitukan karena kan terus terang

mungkin bisa double misalnya contohnya veteran Timur-timur yang sudah masuk disini ya ini juga

sebagai veteran ya dia juga dapat gaji tetapi dia dapat tunjangan kehormatan, kemudian yang

kedua ini kaitannya juga dengan yang tadi pernah disampaikan apabila para veteran tersebut

termasuk mungkin perintis kemerdekaan akan mendapatkan sesuatu dalam bentuk kesejahteraan

misalnya masalah perumahan bagaimana ini pengaturannya gitukan terus kemudian ini

pengaturannya juga dengan tunjangan-tunjangan yang berkaitan dengan kesehatan Handycap-

handycap apa yang nanti akan dihadapi ini yang mungkin penting kemudian yang kedua kepada

Kapolri tadi dikatakan darin sekian banyak usulan sekian banyak juga yang yah saya katakan tidak

tembuslah atau gagal nah handicap yang paling menonjol Pak apakah berkaitan dengan

rekomendasi dari unsure Pimpinan ataupun ada hal-hal lain yang ini mungkin menjadi kendala

dalam proses sehingga usulan tersebut tidak dapat direalisasi kami memberikan contoh misalnya

rekomendasi dari pimpinan kalau veteran tahun 1945 kan mungkin Pimpinannya juga sudah pada

(16)

16

kemana jangankan yang tahun 65 yang waktu Timur-timur saja itu komandan-komandannya juga banyak yan sudah meninggal juga angkatan saya sudah banyak juga yang meninggal padahal dia komandan.

Kalau ada handycap seperti itu kira-kira apa jalan keluarnya sehingga mereka itu tetap sah juga sebagai seorang veteran karena kalau nanti terlalu saklek ini, ini, ini satu persyarat tidak ada gugur misalnya tidak berlaku ini juga menurut saya kasihan juga memang mungkin perlu ada toleransi yang lebih dan kira-kira klosul-klosul apa yang nanti perlu dimasukan didalam rumuskan undang-undang tersebut kira-kira begitu pak terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih Pak Yahya masih ada dari sector kanan atau sector kiri Bu Nuning, ya Ibu Evita Nurshanty dari Fraksi PDI Perjuangan kami persilakan.

F-PDIP (EVITA NURSHANTY M.Sc):

Terima kasih Bapak Pimpinan Bapak-bapak Narasumber yang sangat hormati saya tidak mengetahui banyak mengenai RUU Veteran ini karena saya tidak ikut dipanja hanya saya ingin mempertanyakan saja Pak yang pertama saya ingin menekankan apa yang disampaikan oleh Pak Tri dan rekan saya Pak Yahya yang Bapak sampaikan tadi Bapak-bapak persentasikan tadi itukan hanya sebagai laporan apa yang telah dilakukan pada saat ini justru yang kita perlukan adalah masukan dari Bapak-bapak mengenai draf RUU yang ada sekarang ini sebenarnya apakah draf tersebut sudah mendiskripsikan perlindungan daripada hak-hak veteran. Kemudian untuk Polri dengan pemisahan Polri tidak lagi didalam Golongan Militer dan TNI Pasal-pasal apa hal-hal khusus apa yang sekiranya perlu dimasukan kedalam RUU ini sehingga Ya Polri Veteran Polri itu sendiri tidak terapa tidak live behinelah didalam pengaturan RUU ini.

Kemudian saya ingin tanya Pak mengenai berkas yang bapak berikan ke kami ini kok ada perbedaan angka-angka saya tidak mengerti pak yang laporan daripada Pak dari Kapolrin dari Depsos ini kok angkanya tidak sama pak ya perbedaannya apa ya pak bingung saya pak. Terima kasih. Ko ga pahlawan ya pak. Pri itu adalah veteran yang tidak pahlawan begitu pak, diluar pahlawan nah kalau ada polri yang pahlawan itu gimana ?.

KETUA RAPAT :

Nanti ada ruang bagi Pak Prasetyo dan Pak Dirjen untuk menjelaskannya, saya kira tidak ada lagi ya Ibu Lily silakan.

F-PKB (HJ. LILI CHODIDJAH WAHID):

Terima kasih Pak Ketua yang terhormat Kepala Kepolisian Republic Indonesia dalam hari

ini wakil dari Pak Prasetyo dan dari Depsos yang saya ingin tanyakan terutama kepada Depsos

harus jelas nantinya itu dana kehormatan yang diberikan itu betul-betul apa, bisa paling sedikit itu

memenuhi kebutuhan mereka karena saya lihat pun ya kebetulan saya banyak mengurusi perintis

kemerdekaan KNPI itu relative memang mereka tersantuni tetapi untuk berikut ini sebetulnya kalau

bisa memang kita mengharapkan dari Depsos itu ada sedikit kenaikan dana kehormatan baik itu

(17)

17

untuk para perintis ini kemerdekaan ini tetapi itu juga menjadi basis dari nanti veteran yang berikutnya akan menjadi bagian dari dana yang dikeluarkan oleh Depsos jadi saya rasa itu saja saya ingin ada sedikit kenaikan dari keseluruhan nantinya itu karena patokannya kalau hari mungkin dari perintis kemerdekaan baru yang berikutnya lebih rendah tetapi kalau diatasnya naik saya mengharapakan veteran ini juga akan mengalami kenaikan kalau kita lihat sekarang ini terus terang saja memang sangat tidak memenuhi kebutuhan mereka terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih, sebelum jawaban ataupun penjelasan dari Kepala Sumber Daya Manusia Mabespolri Bapak Prasetyo dan Bapak Dirjen kami ingin mengingatkan hasil ataupun catatan dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi I yang lalu dengan Dirjen Pothan Kemhan RI dan ke 3 Mabes TNI pada tanggal 18 Juni 2012 pekan lalu. Berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh Dirjen Pothan Kemhan RI ada beberapa pasal yang telah disetujui untuk ditambahkan sebagaimana telah disebutkan dalam Draf RUU Veteran RI yaitu sebagai berikut :

1. Bab II Pasal 3 ayat ( 2c ).

2. Bab II Pasal 4d

3. Bab IV Pasal 12 ayat ( 1c ).

4. Bab IV Pasal 12 ayat ( 2 ).

5. Bab VII Pasal 22 dan 23 mengenai ketentuan pidana ( dimana sebelumnya dalam Undang- undang Veteran RI belum diatur).

Terus yang kedua masukan-masukan anggota Komisi I DPR RI yang perlu diakomodir dalam RUU Veteran RI ini sebagai catatan rapat yang lalu untuk lebih mengkuatkan penyegaran kita.

1. Penyebutan Gelar pada nama Presiden pada bagian akhir dari RUU Veteran RI tidak diperlukan dan perlu disesuaikan dengan ketentuan undang-undang no.12 tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan.

2. Terkait hak dan tunjangan Veteran RI Pemerintah perlu melakukan inventarisir ulang yang mengenai data veteran RI sebelum dibuka kembali pendaftaran baru.

3. Perlu penjelasan rinci kiteria pejuang / pahlawan yang akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan dan yang akan Taman Makam Bahagia.

4. Pembahasan RUU Veteran RI perlu melibatkan Kemensos RI mengigat usulan terkait gelar pahlawan diproses oleh Kementerian Sosial RI inilah yang hari ini kita laksanakan.

Baik kami persilakan kalau tadi dimulai oleh Pak Dirjen kami ingin memulainya dari temannya Ibu Nuning dulu silakan Bapak Prasetyo.

MABES POLRI :

Baik terima kasih Bapak Pimpinan dan para Anggota Dewan yang kami hormati

menanggapi beberapa pertanyaan-pertanyaan dari Anggota Dewan yang terhormat pertama kaitan

dengan masalah status Tentara Pelajar dan sebagainya apakah ini maksud dalam Veteran yang

(18)

18

mana Veteran pejuang atau Veteran pembela dan sebagainya. Tentu akan dilihat dari masa perjuangannya itu Bu tentu dilihat dari masa bagaimana dia berjuang disana sudah dijelaskan Bu bahwa kalau mereka itu berjuang secara fisik dalam masa revolufisik antara tanggal 17 Agustus 1945 sampai dengan 27 Desember 1949 berperan secara aktif berjuang untuk mempertahankan NKRI itu tentu masuk dalam veteran pejuang.

Nah kalau pembela itu warga Negara yang tergabung dalam satuan persenjataan resmi yang diakui dengan Pemerintah yang ikut serta secara aktif dalam suatu penyerangan menghadapi Negara lain dalam rangka membela dan mempertahankan NKRI setelah tanggal 27 Desember 1949 baru masuk ke veteran pembela itu artinya PP ini masuk mana kota pelajar itu tentu mereka akan masuk biasanya masuk yang veteran pejuang karena masa perjuangan mereka masa perjuangnya antara tanggal 17 Agustus 1945 sampai dengan 27 Desember 1949 namun ini pun akan sangat tergantung pada bagaimana nanti Dirjen Direktur Veteran dalam Dirjen Pothan menentukan status mereka itu.

Kemudian dari Bapak Tri Tamtomo kendala-kendala didalam masalah bagaimana kita membantu rekan-rekan kita senior-senior kita para veteran ini untuk diakui secara sah menjadi seorang veteran ini sangat terkait dengan masalah administrasi jadi persyaratannya juga dirasakan masih sangat terlalu berat begitu harus ada persaksian, persaksian ini minimal 2 begitukan jadi kalau tidak ada saksi sama sekali temennya pada saat berjuang sudah gugur semua dan sebagainya siapa yang akan jadi saksi kira-kira begitu kemudian keluarganya juga sudah tidak ada ini yang sangat memberatkan kedua juga sponsorship ini jadi mantan komandan kesatuannya waktu itu misalnya komandan kesatuan yang pada saat bergeliya pada saat berjuang waktu itu sudah tidak ada lagi sudah mendahului nah ini tentu sponsorship ini tentu harus akan sulit untuk didapatkan, kecuali sponsorship bagi mereka-mereka memang masih tugas masih hidup dan sebagainya ini masih bisa diharapkan.

Kemudian juga waktunya, waktunya ini sangat terbatas ini pak kemarin yang dibatasi selama 2 tahun, 2 tahun itu juga waktu yang sangat-sangat terbatas dari 2 Januari 2008 sampai 31 Desember 2009 setelah itu ditutup gitu artinya bagi para senior kita para veteran yang mendaftar terlambat menyerahkannya lewat 31 Desember 2009 sudah tidak bisa didaftar lagi sudah tutup krannya sudah tutup artinya tidak bisa menerima lagi pada berkasnya masih banyak sepertinya pak yang masuk kekita ya lewat polri pun banyak apalagi yang langsung ke Direktur Veteran ini mungkin lebih bnyak lagi, ini mungkin kendala-kendala yang ditanggapi sementara ini pak.

F-HANURA (DR. SUSANINGTYAS NEPO HANDAYANI K, M.SI):

Pak Ketua mungkin supaya juga apanamanya sekaligus untuk dijawab saya ada sedikit

apa pertanyaan jadi ini saya baca yang dari Depsos ya ini ( Ibu Nuning apakah terkait langsung

dengan barusan pernyataan ) ya terkait justru itu makanya saya ingin supaya juga ikut termasuk

yang untuk dijawab karena ini kan ada satu kiteria 3 kiteria Pak Pras dimana ini revolusivisi tahun

17 Aguatus 1945 dan 2 dan 3 ya disini yang dihalaman 4 Depsos itu saya ingin bertanya karena

(19)

19

kita bicara veteran tentu kita tidak lepas dari urusan jasa-jasa, jasa para pahlawan yang telah melakukan satu pembelaan kepada bangsa ini yang ingin saya tanyakan apakah juga bagi mereka yang melakukan 1 pembelaan kepada Negara pada saat sekarang ini aturannya juga sudah dibuat untuk kelak diberlakukan kepada mereka itu yang ingin saya tanyakan. Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Silakan dilanjutkan Pak ( nambah sedikit Pak ).

F-PDIP (H. TRI TAMTOMO, SH):

Terima kasih Pak Pras jadi tadi diawal sudah kita sampaikan bahwa ada permasalahan yang mengganjal proses ini bisa bergulir lancar antara lain diakibatkan oleh masalah administrasi dihadapkan kepada pendaftaran yang hanya berlaku 2 tahun yang lalu sehingga ini membatasi ruang gerak dari person-person tadi untuk mendatangi tempat-tempat pendaftaran. Nah tentu disini pak diharapkan ada satu langkah yang sifatnya arif, bijak yang penting tadi sprinnya tidak jelas seperti tadi Pak Yahya sampaikan kemudian saksi-saksinya sudah lewat kemudian sponsorshipnya juga karena dengan likwidasi satuan-satuan banyak yang kabur apakah kita perlu jemput bola membuat 1 data awal sendiri sambil nanti dari pihak Komisi untuk duduk bersama dengan Kementerian maupun Lembaga dan Departemen terkait untuk merumuskan ini tapi minimal dengan jemput bola tadi yang penting diatasnya pernah ada satuan yang pernah mengirim dia sehingga tidak bergumul-gumul dia datang ke kita saya untuk menyampaikan saya punya ini, punya ini, punya ini cuma keterbatasan kita juga kita tidak tahu satuan dari mana anda tapi kita kewajiban ini sebagai rumah rakyat kita tampung kita terima, kita lemparkan nah oleh karena itu dengan 5 Instansi yang terkait tadi Pak Ramadhan Pohan selaku Pimpinan mungkin nanti setelah ini baru kita rumuskan lagi balik untuk mementukan secara arif bijak tentu dalam pembukaan ini perlu kehati-hatian jangan dibedol ora iso dibuka gumpalan ini justru akan membebani kita sekalian karena menyangkut dengan keuangan Negara yang terbatas cuman Negara dengan keterbatasan tadi harus mampu memberikan satu insentif yang pas dengan data-data yang akurat tadi pak demikian Pak Ramadhan terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih Pak Tri saya kira sebelum Pak Dirjen menjawab barang kali dari Bapak Pras bisa menjawab masalah ide dari Pak Tri Tantomo tentang jemput bola tadi soal administrasi.

MABES POLRI :

Baik kami sangat apresiasi dari Pak Tri Tamtomo tadi tentu itu hal yang sangat-sangat

kami harapkan tentu kami dukung pak, kami akan nanti kami akan jemput bola kami akan segera

melakukan langkah-langkah koordinasi dengan Direktur Veteran Dirjen Pothan untuk lebih

memperlunak kira-kira begitu Pak. Sehingga aturan-aturan yang sedemikian ketat itu nanti kita

akan bisa selaraskan sesuai dengan keinginan para Veteran itu sendiri Pak demi kita semua

terima kasih Pak.

(20)

20

KETUA RAPAT :

Ya terima kasih Pak Pras kami persilakan Bapak Dirjen.

DIRJEN KEMENSOS :

Terima kasih Bapak Pimpinan, Bapak Ibu sekalian dan Anggota Komisi VIII, Komisi I mohon maaf saya karena patner saya salah satunya Ibu Nanny ini dari Komisi VIII.

KETUA RAPAT :

Ketemu lagi ni jadi banyak temannya Pak ada temannya Ibu Nuning ada temannya Bu Nanny tinggal temannya Pak Roy nanti.

DIRJEN KEMENSOS :

Yang pertama saya ingin menyampaikan bahwa RUU Tentang Veteran ini sejak awal kami mengikuti jadi kami masuk dalam Anggota team yang menyiapkan RUU ini dan membahas dan pada saat kita menyusun Rancangan Undang-undang nomor 20 tahun 2009 tentang Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan sebagai yunifikasi dari berbagai peraturan perundangan yang terkait dengan tanda kehormatan dan juga tanda jasa memang RUU Veteran ini kita akan khususkan jadi semangat waktu untuk menyatukan pemberian penghargaan dan kehormatan termasuk gelar dan lain sebagainya secara khusus undang-undang veteran ini tidak termasuk, karena ini ada spesifikasi secara khusus akan mengatur mengenai masalah veteran yang tadi sudah disampaikan memang jumlahnya cukup banyak itu dari data awal sebenarnya ada yang bilang 800.000,- kemudian seterlah diteliti lagi itu sekitar ± 300.000,- kami kemarin sepat konsultasi dengan Legiun Veteran jadi sehingga memang harus secara khusus kita harus merumuskan dengan hati-hati terutama yang terkait dengan yang saya sampaikan tadi yang pertama adalah kiteria yang kedua adalah persyaratan dan yang ketiga adalah prosedur untuk pengusulannya.

Untuk yang kiteria ini tentunya kita harus sepakati bersama karena tidak boleh ditawar- tawar lagi dari rancangan undang-undang yang ada ini sudah sangat jelas itu ada veteran untuk pejuang yang sampai saat ini terus terang saja ini karena cakupannya begitu luas baik yang secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan perjuangan atau peperangan mereka dalam memperuangkan kemerdekaan Republik Indonesia itu ada anggota yang bertugas dibidang PMI tenaga kesehatan di lapangan, dapur umum sampai juru masak dan sebagainya ini betul-betul harus kita sepakati didalam rumusan pengertian apa yang dimasuk didalam veteran untuk pejuang.

Kemudian pejuang pembela ini sudah sangat jelas karena itu dilakukan setelah tanggal 27

Desember 1949 sampai sekarang kemudian yang terkait dengan veteran perdamaian juga

demikian dan ini harus masuk didalam rumusan didalam pasal atau norma didalam ketentuan

rancangan undang-undang ini sebagai misal untuk dilingkungan Kementerian Sosial memang tidak

terlalu banyak jumlah ini sebagai pembanding saja karena itu terkait dengan komponen pejuang

juga yang Pemerintah atau Negara harus memperdayakan dan sekaligus memberikan kehormatan

dari 156 jumlah Pahlawan Nasional ini mohon ijin Ibu Pohan ini masuk Bapak Presiden pertama

(21)

21

kita jadi Presiden Pertama kita Ir. Soekarno dan Muhammad Hatta itu sudah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Jadi ini kemarin diskusi di MPR sangat mengemuka dan berbagai media juga perlunya Presiden Republik Indonesia yang pertama Bung Karno dan Pak Hatta ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional ternyata begitu kita lihat didalam data kami ini sudah termasuk didalam 156 Pahlawan Nasional tahun 1986 karena sebagai Pahlawan Proklamator itu hanya ada 2 Ir.

Soekarno dan Muhammad Hatta jadi satu-satunya yang disebut sebagai Pahlawan Proklamator kemudian disetarakan sebagai Pahlawan Nasional itu diperkuat didalam Undang-undang nomor 20 tahun 2009 jadi ada penyebutan Pahlawan Revolusi ada Pahlawan Proklamator ada Pahlawan Kemerdekaan Indonesia itu semua setelah ada Undang-undang nomor 20 tahun 2009 tentang gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan itu adalah sebutannya menjadi pahlawan Nasional sebagai gelar tertinggi tetapi dari data Keluarga yang berhak mendapatkan Tanda Kehormatan dan juga Bantuan Tunjangan lainnya hanya ada 83 karena yang lain sudah tidak ada keluarganya tidak ada ahli warisnya karena sebagai pembanding untuk pahlawan Nasional itu ditetapkan karena mereka sudah meninggal dan hanya sampai pada anak ditetapkan 1 anak saja, kalau yang Bung Karno adalah Bapak Bayu Soekarno itu menadi ahli waris didalam kita memberikan Tunjangan setiap bulan Rp. 1. 500.000,- termasuk juga Bantuan untuk Kesehatan, Bantuan untuk rumah kalau itu memang diperlukan kemudian juga hak-hak untuk pemeliharaan makam Pahlawan Nasional apakah itu ada dalam kaya taman makam pahlawan nasional atau yang diluar PMB termasuk Bapak Hasyim Hasari dan White hasyim itu adalah merupakan Pahlawan Nasional kita.

Kemudian yang perintis kemerdekaan, perintis kemerdekaan itu berjuang memang dia merintis jadi memang.

F-PAN (IR. CHANDARA TIRTA WIJAYA):

Maaf Ketua, Chandra Ketua.

KETUA RAPAT :

Ya masih terkait ini Pak Chandara Tirta Wijaya dari Fraksi PAN kami persilakan.

F-PAN (IR. CHANDARA TIRTA WIJAYA):

Supaya tidak lupa tadi Bapak nyatakan bahwa ahli warisnya ada yang dapat gitu itu sampai batas mana sampai cucu atau hanya sampai anak saja terima kasih.

DIRJEN KEMENSOS :

Izin saja Pak jadi kalau untuk para manula sampai anak Pak misalnya anaknya itu ada 7

atau ada 5 atau 3 kita tetapkan 1 sebagai penerima sebagai Ahli Waris yang menerima tetapi

untuk hal-hal lain terkait dengan Makam apakah itu yang ada didalam Taman Makam Pahlawan

seperti yang ada didalam Taman Makam Pahlawan Nasional Utara Kalibata itu ada sekitar 17

Pahlawan Nasional kemudian untuk Bung Hatta ada di Tanah Kusir sementara Bung Karno ada di

Blitar itu Pemerintah memberikan dukungan untuk pemeliharaan sebagai bentuk penghormatan

kita kepada mereka yang telah berjasa sementara untuk Perintis Kemerdekaan yang beruang

(22)

22

ketika dia merintis kemerdekaan yang memang usianya sampai sekarang paling muda itu 80 sampai 79 lah karena mereka itu 17 tahun sebelum mereka berjuang untuk merebut tanggal 17 Agustus tahun 1945 itu jumlahnya semakin berkurang sekarang itu tinggal 293 tetapi Janda atau Dudanya kita juga berikan tunjangan itu sekitar 1100 san mereka yang kita tetapkan sebagai Janda atau Duda yang didalam Rancangan Undang-Undang itu disebut nanti adalah mereka Janda, Duda dan Yatim Piatu dari Veteran yang Anumerta yang sudah meninggal tadi nah ini mungkin nanti bisa dibandingkan karena kita tidak ingin ini ada yang lebih tinggi kita ada yang lebih rendah karena itu adalah komponen pejuang kita kemudian untuk rumah juga demikian.

F-HANURA (DR. SUSANINGTYAS NEPO HANDAYANI K, M.SI):

Ketua boleh saya ganggu sebentar tidak ya, ini Bapak saya ingin menanyakan tadi terkait dengan Proklamator ya dengan Proklamator itu kiterianya bagaimana pak karena inikan ada Tab MPRS yang belum dicabut mohon coba Bapak jelaskan kepada kami perihalnya bagaimana karena ini memang jadi suatu perdebatan menjadi satu polemik yang mungkin dikemudian hari bisa nanti dirubah lagi dan dirubah lagi itu tidak enak sekali terima kasih.

DIRJEN KEMENSOS :

Setuju Bu Nuning jadi pernah Undang-undang nomor 20 tahun 2009 ini yang terkait dengan persyaratan untuk mereka yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional digugat diuji materil ke Makamah Kontitusi itu terkait pada saat kita ini mungkin sama-sama jelasin pengusulan Pak Harto sebagai Pahlawan Nasional terkait dengan masalah berkelakuan baik dan persyaratan lainnya dianggap itu terlalu mudah tapi dilain pihak ada yang menyatakan itu terlalu sulit untuk mengubernya maka setelah diuji materil didalam Makamah Konstitusi kemarin ditolak sehingga Undang-undang ini tetap berlaku dan sebagai pegangan kita dan didalam Undang-undang nomor 20 ini sangat jelas terkait dengan berbagai persyaratan termasuk kiteria dan prosedur untuk pengusulan Pahlawan Nasional gitu jadi undang-undang nomor 20 ini memberikan satu penegasan kepada mereka yang sudah tadi saya sampaikan ada yang Pahlawan Revolusi, Pahlawan Proklamator kemudian Pahlawan Kemerdekaan yang jumlahnya 156 itu adalah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional gitu.

Memang secara spesifik kita sangat menarik bicara mengenai masalah Pahlawan Nasional termasuk juga berbagai hal yang diusulkan terkait dengan pelanggaran ham misalkan itu juga harus dimasukan didalam persyaratan misalkan ini sudah di uji materil sehingga Makamah Konstitusi menolak itu sehingga Rancangan Undang-undang nomor 20 ini sudah diberlakukan kembali itu.

KETUA RAPAT :

Kami persilakan Bapak Helmy.

F-PDIP (HELMY FAUZY):

Pimpinan, terima kasih Pak Hartono Laras jadi sangat melegakan sekali penjelasan Bapak

tadi dikatakan bahwa Bung Karno telah memang menjadi pahlawan nasional meskipun tadi

(23)

23

dikatakan oleh Mba Nuning juga ada Tab MPRS misalnya yang masih bisa merupakan suatu ganjalan dan mudah-mudahan juga dikemudian hari suatu fuktualsi politik ini tidak serta merta merubah status kepahlawanan seseorang Pak dalam kesempatan ini saya juga ingin menanyakan bagaimana status Tanmalaka Pak karena betapapun juga Tanmalaka adalah Perintis Kemerdekaan dan pernah disebut-sebut sebagai Pahlawan Nasional nah saya ingin klarifikasi statusnya bagaimana jadi jangan sampai kemudian Pahlawan Nasional kita ini menjadi Polemic hanya karena gara-gara terombang ambing suatu fuktualsi politik demikian Pimpinan jadi saya ingin klarifikasi langsung dari Pak hartono Laras soal Tanmalaka ini.

DIRJEN KEMENSOS :

Jadi Tanmalaka yang samapai saat ini makamnya masih menjadi perdebatan sampai- sampai sejarahwan dari Belanda itu meneliti kemarin diteliti di Kediri tapi sampai sekarang belum diputuskan karena begitu lihat DNA nya Pak Pimpinan jadi keluarganya sudah tidak ada lagi, tidak ada lagi nah Tanmalaka masih tetap sebagai pahlawan nasional undang-undang yang terkait dengan Pahlawan bahwa begitu mereka ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional itu tidak boleh dicabut lagi karena itu kesepakatan kita sehingga prosesnya ini memang betul-betul memerlukan satu pekajian maka di Kementerian Sosial itu ada dulu Badan Pembina Pahlawan kemudian sekarang dengan Undang-undang nomor 20 itu berubah menjadi Team Pekaji dan Peniti Gelar hasil dari proses pekajian yang dilakukan oleh team dan Kementerian Sosial itu memfasilitasi karena Menteri Sosial tidak menjadi anggota karena sangat idenpendent hasil itu disampaikan kepada Presiden melalui Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan yang beranggotakan 7 tokoh dan itu setelah ditetapkan itu tidak boleh dicabut lagi termasuk Tanmalaka itu juga banyak yang menanyakan dan juga Pahlawan-Pahlawan Nasional yang lainnya.

Termasuk dulu ada Imam Bonjol dan Pahlawan-pahlawan yang memang karena itu proses yang begitu panjang sehingga kalau pada saat dan ini kita melihat terhadap Kepahlawanan seseorang memang banyak yang menanyakan tapi untuk yang terkait dengan gelar Kepahlawanan Nasional itu tidak ada cabutan kembali dan mereka biasanya sudah meninggal. Saya lanjutkan Pak kemudian yang terkait dengan kendala dalam rangka kita memberikan hak-hak mereka karena sebagai bentuk penghormatan kemudian mereka juga punya hak-hak yang terkait apakah yang menyangkut masalah tunjangan Bulanan Dana Kehormatan dan hak-hak lain yang juga diatur saya kira kami sangat setuju pengaturan hak-hak lain ini seperti misalkan kalau hak lain saya sampaikan terlebih dahulu misalkan untuk pembayaran Pajak Bumi Bangunan misalkan untuk veteran itu diberikan satu keringanan untuk reduksi transportasi misalkan untuk yang ada di Perusahaan Penerbangan kemudian transportasi darat laut dan lain sebagainya ini perlu diatur sehingga mereka itu bukan hanya mendapatkan yang setiap bulan tetapi juga hak-hak lain sebagai bentuk penghormatan kita kepada mereka yang sudah berjuang.

Kemudian kendala yang lainnya adalah persoalan persoalan administrasi kami sering kali

menetapkan Janda atau Duda termasuk juga Perintis Kemerdekaan ini belum sama dengan

(24)

24

Kementerian Keuangan kita sudah tetapkan karena hak untuk menetapkan itu ada di Kementerian Sosial melalui badan pertimbangan Perintis Kemerdekaan karena Kementerian Keuangan tidak ikut dalam satu team kemudian setelah ditetapkan mereka lalu masih memerlukan verifikasi terhadap data yang sudah kita tetapkan kelapangan, nah disini sering kali muncul perbedaan- perbedaan dalam rangka kita memahami terhadap masalah-masalah yang terkait dengan Perintis Kemerdekaan termasuk juga didalam veteran ini kami mendengar mereka yang harus berhak tetapi masih belum terdata atau belum ditetapkan tapi ada juga yang mereka sudah berhak tapi belum mendapatkan akses untuk memulai hak-hak mereka sebagai veteran karena memang jumlahnya cukup besar ini karena ini sekarang ini kalau kita menetapkan RUU dan juga termasuk peraturan lain termasuk PP ini Kementerian Keuangan ini nanti terakhir mereka akan mengkaji lagi jadi dulukan langsung KESEGNEG tapi sekarang ini harus juga mendapatkan apa persetujuan dari kementerian keuangan apalagi yang terkait dengan masalah fiscal.

Kemudian yang terkait dengan masalah team-team tadi jadi pada saat paska jajak pendapat memang ada sekitar 16.000 lebih apakah itu Milisi kemudian rakyat yang memang berjuang untuk kita itu mereka Eksordus ke NTT, kemudian karena mereka juga belum jelas status mereka karena dia sebagai bagian warga Negara kita mereka punya hak-hak untuk seahtera hak- hak untuk memperoleh akses dan lain sebagainya maka Kementerian Sosial juga menangani masalah mereka kita bangun rumah sekitar 11.000 untuk mereka Kementerian Koordinator Keseahteraan Rakyat juga memberikan bantuan modal mereka dan kita juga memberikan bantuan modal untung termasuk yang pada sekarang ini kemarin kami Rapat di Menkohumkam terkait dengan paska berakhirnya misi PBB jadi PBB kita yang ada di Timur Leste ini akan keluar dari Timur Leste artinya Pemerintah itu secara full akan dilakukan oleh Republik Pemerintah Republik Demokratik Timur Leste dan itu kita sudah mengantisipasi pasti juga akan terjadi persoalan- persoalan yang terkait dengan gejolak yang setelah PBB nanti keluar dari Timur Leste nah bagi mereka yang tentunya karana didalam RUU Veteran ini khususnya di Bab II pasal 4 ini akan dibuka Veteran Pembela ini yang ditetapkan oleh Presiden barang kali kalau untuk yang terkait dengan pembela 2007 Desember 4 bulan berikutnya itukan kita baru membagi pembela Trikora itu untuk Pembebasan Irian Barat 19 Desember 1961 sampai 1 Mei 1963 kemudian Dwikora itu perujangan 3 Mei 1964 sampai 21 Agustus 1966, Kemudian Seroja pembela seroja itu perjuangan 17, 21 Mei 1975 sampai 17 Juli 1976.

Nah kalau kita ingin mengakomodir para Pejuang-Pejuang kita yang mereka beruang

untuk mempertahankan kekuatan RI yang ada Timur Leste pada saat itu kita harus melihat

suasana kebatinan waktu itu sekarang karena lepas dari kita sehingga mereka juga dikejar mereka

juga lari mereka juga takut kesana tetapi kalau kondisinya lain mereka juga menjadi Pejuang kita

dan jumlahnya cukup banyak ini sekarang ini jumlah mereka ada yang di NTT langsung kemudian

ada di Maluku, Sulawesi Tenggara dan ditempat-tempat lain bahkan dipulau Jawa itu ada mereka

yang pernah berjuang di Timur Leste itu jumlahnya dari data yang kami dapatkan dari Kementerian

(25)

25

Dalam Negeri itu sekitar 16.000,- lebih, mereka kalau mau di akomodir dalam satu ketentuan Perundang-Undangan Veteran ini nanti secara selektif dan harus memenuhi syarat sebagaimana kami sampaikan tadi bisa diatur didalam Pasal 4 ini yang mengakomodir dari Pejuang Pejuang lainnya dari setelah tanggal 27 Desember 1949 sehingga memang Rancangan Undang-Undang ini harus mempunyai bukan hanya menjawab kebutuhan saat ini tapi juga mempunyai perspektif untuk kedepan.

KETUA RAPAT :

Izin Pak, terima kasih Bapak Laras ini memnyambung dari apa yang bapak sampaikan bahwa khusus untuk team-team itu berlaku sampai dengan tanggal 17 Juli 1976 itu yang mendapat respon nah kemudian dengan berakhirnya misi PBB yang ada di Timor Kupang yang termasuk dalam PPRI nomor 72 tahun 2011 nah disini pak dalam rangka mengorangkan mengwongke orang-orang ini pak yang merasa dia pernah berjuang untuk kepentingan Negara Bangsa tapi karena keputusan politik dia terpaksa exodus namun kenyataan dilapangan dia belum menerima satu kehormatan dan penghargaan yang diharapakan. Nah apakah disini pak ada trobosan yang bisa dilakukan oleh Kemensos untuk berkerja sama dengan Kemdagri yang terkait dengan PPRI ulangi PPRI nomor 23 tahun 2010 tentang peran Pemerintah Daerah Provinsi sebagai mewakili Pemerintah Pusat didaerah yaitu mengenai dana dekosentrasi apakah ini bisa dikawinkan karena disini pak di PPRI nomor 72 segala sesuatunya anggaran dibebankan kepada kementerian lembaga instansi terkait setelah ini bubar pak yaitu dari PBB tadi Pak.

Nah tentu ini pak kalau ini bisa dilakukan karena Bapak tidak bisa berdiri sendiri karena mengamanahkan dari PPRI tadi adanya energisitas dari Kementerian Lembaga yang terkait dalam rangka penyelesaikan masalah KKR tadi pak ini kira-kira terima kasih mohon jawaban pak.

DIRJEN KEMENSOS :

Terima kasih Pak Tri jadi sekarang ini kita sedang lakukan pembahasan melalui Komisi kebenaran dan rekosiliasi yang ada dikantor MENKO HUMKAN sama dengan MENKOKESRA kami termasuk salah satu anggota itu kemarin Bapak Presiden telah melakukan kunjungan ke Timur Leste disamping menghadiri acara pelantikan mantan tuan ruap sebagai Perdana Menteri mengunjungi juga Taman Makam Pahlawan yang ada di Timur Leste Seroja dilli kita punya 11 atau 13 TNB yang berserakan di beberapa wilayah di Timur Leste dan kita sudah punya kesepakatan sama dengan Badan Intelegent Negara kemudian Kementerian Luar Negeri termasuk juga dari Mabes TNI itu akan menyatukan di Taman Pahlawan Seroja Dilli yang sudah kita bongkar kita bangun dan disitu ada sekitar 800 lebih makam mereka adalah pejuang-pejuang kita yang ada di Timur Leste pada saat itu.

Dan memang ada beberapa yang menghendaki supaya Taman Makam Pahlawan itu di

pindahkan ke Inonesia dalam rangka memudahkan para ahli waris dan keluarga untuk melakukan

ziarah ke Taman Makam Pahlawan tetapi dari pertimbangan sementara melalui Komisi ini kita

akan menyatukan untuk supaya juga kita melakukan kemudahan untuk mereka keluarga yang ada

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan energi angin yang ada di Indonesia dan bertujuan untuk merancang turbin angin dengan kapasitas 3 MW menggunakan potensi

10 Informan yang akan dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah beberapa pihak yang dianggap memiliki pengaruh penting dalam indikasi fenomena kanibalisme

Pimpinan Panitia Khusus Rancangan Undang-undang tentang Perubahan Undang-undang Perpajakan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dipilih oleh dan dari Anggota

Dengan disetujuinya hasil pembahasan RUU tersebut dalam Pembicaraan Tingkat I, maka pada kesempatan ini kami menyampaikan Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan ASEAN

Demikian pendapat akhir pemerintah atas RUU Panas Bumi dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia hari ini. Kepada Pimpinan Sidang dan Anggota Dewan

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, kami mengajukan Rancangan Undang-Undang Usul Inisiatif Anggota Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Pak ketua pak Dirjen ada dua hal yang ingin saya sampaikan, yang pertama setelah saat rapat yang pertama RUU arsitek beberapa waktu yang lalu saya sudah menyampaikan suara

Hadirin yang kami hormati, Berdasarkan berbagai pertimbangan yang telah disampaikan, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, dengan mengharapkan ridha Allah SWT, Tuhan Yang