RISALAH RAPAT
PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG
OTONOMI KHUSUS BAGI PROVINS! PAPUA Tahun Sidang
Masa Persidangan : Rapat ke
Jenis Rapat Dengan Sifat Rapat Hari/fanggal Pukul Tempat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara
Hadir
KETUA RAPAT :
2001-2002 I
4 (empat)
Rapat Kerja ke-4
Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Terbuka
Senin, 8 Oktober 2001
14.30 WIB. sampai dengan 22.15 WIB Ruang Rapat Pansus D Gedung Nusantara II Sabam Sirait
Juliasih, S.H.
Pembahasan Materi Daftar Inventarisasi Masalah Pemerintah
1. Anggota Panitia Kerja Pansus : 34 dari 50 orang Anggota Pansus 2. Pemerintab
- Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah (Hari Sabamo, S.IP., M.B.A., M.M.) Pejabat Eselon I Inter Departemen
Selamat siang, salam sejahtera dan Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Rapat saya buka dan rapat saya nyatakan terbuka untuk umum.
(RAPAT DIBUKA)
KETUA RAPAT (SABAM SIRAIT) :
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara semua baik keadilan dan kemakmuran tadi disebutkan Saudara Jimmy tentang Tap MPR saya kira Pemerintah mengangap Tap itu sama pendapatnya dengan Pansus tinggal menambah lagi nanti pada Timus tadi ada usul juga dari Saudara Morin, Saudara Ruben silakan.
F. PG (DRS. RUBEN GOBAY) :
Hanya koreksi kecil Pak konsideran mengingat Pasal 21 Penetapan Presiden Nomor l/Pnps/1963 tentang Pemerintahan di Irian Barat segera setelah diserahkan Kepada Republik Indonesia.
KETUA RAPAT :
Nanti dicek lagi Tahun 1963 atau Tahun 1962 oleh Timus.
F. TNI/POLRI (DRS. POSMA LUMBAN TOBING):
Komentar sedikit Pak menambahkan tadi ada usul dari Pemerintah DIM Nomor 25, DIM Nomor 26 ini ditunda <lulu dan usul ditambahkan, saya setuju kalau ada beberapa pandangan perlu ditambah kaitannya seperti yang dikatakan teman-teman yaitu suatu koridor untuk tidak lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan demikian juga apabila undang-undang ini menjadi dasar Perdasus yang dilakukan di sana, pemikirannya demikian dan apabila ada saran lagi dari Pemerintah itu tambah bagus ada aspek-aspek tertentu sehingga tidak lari kemana-mana, enak sekali menjabarkannya baik di dalam mengurai isi ini juga di dalam menjabarkan Perdasus nantinya terima kasih.
F. TNI/POLRI (CHRISTINA M. RENTETANA, S.K.M, M.P.H.) :
Tambahan sedikit Pak, tadi seperti yang Bapak Pimpinan
kemukakan bahwa tambahan dari Pemerintah nanti dibahas dalam
Timus karena Timus tidak merubah substansi sehingga perlu untuk di
ketok di sini, kalau kita setuju TAP Nomor IV /MPR-RI/2000
dimasukkan jadi tidak diabaikan Timus yang mengurus karena itu
substansi Pak terima kasih, termasuk DPRD 2000 diketuk terlebih
dahulu kalau kita setuju barn nanti ke Timus.
PEMERINTAH (MENDAGRI DAN OTONOMI DAERAH/
HARi SABARNO, S.IP., M.B.A., M.M.) :
Begini Pimpinan tanpa ivendahului, memang hams resmi Pemerintah yang ada usul tambahan pada TAP MPR RI Nomor IV/MPR-RI/2000 nanti pembahan itu akan kami sampaikan secara resmi tidak hanya lisan, jadi kalau mau diketuk boleh-boleh saja, nanti secara resmi akan kami susulkan terima kasih.
F. KKI (DRS. ANTHONIUS RAHAIL) :
Sepertinya substansi seperti yang teman dari TNl/Polri karena ini raker maka kita sahkan walaupun secara teknis tertulis disampaikan tetapi dalam Raker ini kita hams mensahkan substansi kemudian formulasi semacam itu bisa di Timus nanti, yang kedua tolong dicek Penetapan Presiden 1/Pnps/1963 terima kasih Pak.
KETUA RAPAT :
Kita sepakat dengan prosedur bahwa apabila ada usul pembahan itu hams diajukan secara resmi, itu yang saya anut tetapi kalau ada tambahan dari itu tidak apa-apa untuk mempermudah pekerjaan kita, jadi sesuatu yang diusulkan temyatajadi enak diputuskan sekarang itu tidak keberatan tetapi seperti yang dikatakan Jimmy mesti ada Keputusan DPRD Nomor 7 tahun 2000 mengganti nama Irian Jaya ke Papua yang ingin saya sebutkan ini ke Timus ia hanya menyebutkan nomomya saja, juga tadi disebutkan TAP MPR RI Nomor IV Tahun 2000 tanpa menyebutkan tentang apa.
Oleh karena itu kita menunggu secara tertulis pengusul-pengusul itu sehingga konkret jadi tanpa mengurangi hak Saudara-saudara kita hanya apa yang sudah kita sepakati tanpa menunggu yang tertulis nanti apa-apa yang fraksi-fraksi usulkan tambahan, kecuali yang diusulkan Saudara Jimmy untuk DIM Nomor 25 dan DIM Nomor 26. Saya kira hal ini kita tunda pengesahannya sambil kita menunggu hak asasi dan pasal-pasal di Batang Tubuh supaya ada hubungannya jadi akan lebih baik kalau kita tangguhkan, Raker bisa menerima itu 18, 19 dan 20 kita sepakati Saudara- saudara.
(RAPAT SETUJU)
Sedangkan yang sudah tetap walaupun ada usul tambahan dari
Saudara Jimmy tadi bisa saja karena sudah kita sepakati materi sebetulnya
sudah tetap karena sudah kita sepakat mencari usulan materi yang lebih
baik usulan tambahan itu nanti kita terima usulan penambahan, jadi DIM Nomor 21 dan DIM Nomor 28 hanya memeriksa tahunnya apa 1962 atau 1963 dari pada Pnps tersebut jadi dengan demikian substansinya kita bisa terima 21.
(RAPAT SETUJU)
DIM Nomor 22 pada prinsipnya sudah dapat kita terima dan ada tambahan dari Sdr. Jimmy, DIM Nomor 23 dan DIM Nomor 24 tetap tidak ada yang menyinggung oleh karena itu kita sahkan (Tok-Tok-Tok).
DIM Nomor 25 dan DIM Nomor 26 seperti tadi diusulkan dan sudah saya katakan kita tunda persetujuannya bersamaan dengan pembicaraan di Batang Tubuh, demikian Saudara-saudara bagian yang mengingat bisa kita sepakati dengan catatan tersebut di atas, DIM Nomor 27 ada usul Pemerintah Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Irian Jaya Tengah, Provinsi Irian Jaya Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Sorong sebagaimana telah diubah ini sudah dibicarakan tetapi ditunda pembicaraan ini di akhir pembicaraan kita usul dari Pemerintah ini sebenamya sudah hampir disepakati.
WAKIL KETUA RAPAT (DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN) : Artinya kita ingin menjelaskan posisinya bahwa kita sudah setuju untuk ini kita membahas judul kemudian posisinya ketika kita membahas penutup tentang hal ini atau pada penjelasan umum juga mengawali proses ini semula begitu kita sudah setuju judul itu barang kali, penundaannya jadi seperti itu.
PEMERINTAH (MENDAGRI DAN OTONOMI DAERAH/
HARi SABARNO, S.IP., M.B.A., M.M.) :
Boleh Pimpinan tentu Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 ini memang tidak hanya berbicara lrja Tengah dan Irja Barat ada Kabupaten- kabupaten yang tentu nanti di dalam masa penghitungan nantikan kalau kita mengabaikan tidak mengingat sama sekali nanti Kabupaten itu seolah- olah tidak mempunyai hak pada realitasnya sudah ada jadi cuma untuk mengingat saja.
KETUA RAPAT :
Pemerintah kita memang berbicara halus mengingat-ingat memang
tidak penting Pak Menteri tetapi Mengingat penting, apakah tidak lebih
baik supaya yang diusulkan Pak Ferry, kita bicarakan nanti pada waktunya ini kalau disepakati masuk di mengingat karena pemekaran itu pada rancangan Pasal 70 ada pemekaran, pemekaran itu terbuka fleksibel, Pasal 74 RUU yang disepakati oleh Pansus jadi saya kira supaya bisa disetujui.
PEMERINTAH (MENDAGRI DAN OTONOMI DAERAH HARi SABARNO, S.IP., M.B.A., M.M.) :
Saran dari Pemerintah, kalau itu mau sementara ditinggalkan tetapi nanti pada saat pembahasan yang berkaitan dengan ini dan dalam catatan terjadi DIM bagian mengingat usulan Pemerintah jangan sampai masuk ke sana mengingat sudah habis dan mengingat yang mana lagi, jadi mohon ada catatan saja sebab ada Kabupaten-kabupaten yang posisi dan kedudukannya dilindungi karena ia berdiri atas dasar Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 jadi kalau boleh dalam Pansus ini dalam 3 hari justru saya punya agenda Iain yang nanti masuk Panja kalau bisa dilanjutkan nanti malam kira-kira 5 kali pertemuan lagi sehingga efektif, mohon oleh sekretariat di Inventarisir kembali berapa DIM yang memerlukan pembahasan mana yang sudah disetujui untuk melihat dari sekian pertemuan masih ada sekian DIM yang harus diselesaikan oleh Pansus.
KETUA RAPAT :
Baik Saudara Menteri, kalau Pemerintah lupa nanti mengenai DIM ini kita mengingatkan Pemerintah supaya jangan lupa dengan apa yang diusulkannya, sudah tercapai banyak menurut Pak Ferry 17 ditambah 77 sudah lebih dari seratus yang sudah tercapai 160 dari 400, DIM Pemerintah masih sedikit kalau begitu .... , silakan Ibu Marthina.
F. PG (MARTHINA MEHUE WALLY, S.E.) :
Terima kasih Pimpinan penjelasan Pak Menteri tentang pemekaran provinsi tetapi kalau kita melihat alasan mereka, undang-undang ini berlaku efektif dan belum dicabut sehingga dasar pembentukan provinsi ini pemekarannya kepada pembentukan provinsi dan Kabupaten kalau alasan ini dicabut mungkin itu bisa dipertimbangkan kalau pemekaran wilayah saya kira maaf saja.
KETUA RAPAT :
Saya kira kita tidak merumuskan seperti penjelasan ini tidak
dimasukkan nanti.
WAKIL KETUA RAPAT (DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN) : Jadi pada dasarnya kite. tunda kalau Pansus mengusulkan pada penutup itu berkaitan dengan dasar hukum dari Kabupaten kota yang dibentuk dengan undang-undang ini. Jadi kalau kita mau memisahkan atau pada ketentuan umum atau di dalam penutup itu bisa permasalahannya kita tidak bisa menghilangkan eksistensi ini begitu saja, kita harus dapat memilah karena kalau tidak sama sekali misalnya kota Sorong nanti Bupati yang dilantik akan hilang kekuasaannya. Jadi itu pada prinsipnya mengenai provinsi tadi Pak Menteri sudah menjelaskan, memang untuk ini kita berkeinginan untuk mencabut dengan undang- undang ini jadi itu posisinya bukan dihilangkan hanya ditunda.
KETUA RAPAT :
Baik Saudara-saudara dapat kita sepakati masalah ini kita tunda, tidak berarti bahwa apa yang sudah kita sepakati jadi ditunda dan apa yang dibahas pada Pansus mengenai hal ini tetap dalam rumusan kita perubahan atas Pasal 70 menjadi Pasal 74 RUU ini.
Saudara-saudara dengan demikian saya kira kita bisa meninggalkan bagian mengingat ini dengan beberapa catatan yang dilakukan Timus beberapa yang ditunda pembicaraannya termasuk DIM Nomor 27 penempatannya yang mulai kita cari dan DIM Nomor 25 dan DIM Nomor 26 yang ditunda juga sambil membicarakan ini di Batang Tubuh.
Jadi Saudara-saudara, kecuali yang tadi saya sebutkan tadi dapat kita terima Saudara-saudara, kita setujui dengan demikian walaupun ada catatan-catatan dan perbaikan dan usaha untuk merumuskan lagi beberapa, menimbang dan mengingat sudah kita selesaikan dan sekarang kita bisa masuk pada ketentuan umum pasal demi pasal.
WAKIL KETUA RAPAT (DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN) :
J adi dalam hal ini Pak Effendy Choirie mendapat input dari Tim
Asistensi ada 63 DIM usulan Pemerintah yang sebetulnya substansinya
tidak berubah hanya perubahan redaksinya saja sejumlah 63 DIM ini
mulai dari DIM Nomor 14 sampai pada DIM. Nomor 427 kita periksa
satu persatu bahasanya saja kita di sini adalah untuk contoh saja yaitu
pada DIM Nomor 44 bisa kita lihat bunyi kalimatnya adalah
perumusannya tidak banyak berubah kemudian melengkapi redaksional
dan melengkapi rumusan banyak kalimat seperti itu sejumlah 63 DIM
sebelum kita sisir itu Pak Ketua.
KETUA RAPAT :
Jadi begitu terima kasih Pak Ferry yang disebutkan Tim Asistensi berasal dari Papua, mereka dan di sini dalam rangka membantu kami karena merupakan tugas mereka untuk memperlancar pekerjaan kita akan tetapi keputusan terakhir berpulang kepada kita dalam Rapat Kerja memilih mana yang terbaik DIM Nomor 28 mengenai judul ini sudah kita bahas cukup lama untuk itu saya minta persetujuan bersama yaitu dengan persetujuan bersama DPR RI memutuskan dst ... Disini Pemerintah mengajukan persetujuan bersama dengan DPR RI Presiden menyetujui teknik penyusunannya RUU ini diserahkan kepada Timus dan Legal Drafter.
Terima kasih Saudara-saudara kita setujui.dengan catatan sekarang kita masuk pada Ketentuan Umum.
(RAPAT SETUJU)
PEMERINTAH (MENDAGRI DAN OTONOMI DAERAH/
HARi SABARNO, S.IP., M.B.A., M.M.): INTERUPSI
Sebentar Bapak Pimpinan ada tawaran dari Pak Ferry bagaimana kalau sekarang kita skors <lulu nanti dilanjutkan malam Pukul 19.00 WIB.
KETUA RAPAT :
Bagaimana kita skors dan kita lanjutkan malam hari pukul 19.30 WIB tepat dengan demikian rapat saya skors terima kasih.
(RAPAT DISKORS) KETUA RAPAT :
Saudara-saudara skors saya cabut dan Rapat Kerja kembali kita lanjutkan menurut Tim Asistensi mereka mencatat 6 DIM usulan Pemerintah yang mengalami perubahan redaksi yang langsung ke Timus kalau memang yang dibaca Tim Asistensi itu benar, oleh karena itu mari kita uji, kita dahulukan wakil dari Pemerintah dapat kita setujui (Tok- Tok-Tok).
Kita mulai dari DIM Nomor 44 menurut catatan disini apakah menurut Tim dari Pemerintah cukup di Timus kan tadi ada usul dari Sdr.
Tommy dan Ibu Marthina bahwa DIM Nomor -;t.4 usul dari Pemerintah
yang diubah diterima dengan sedemikian rupa.
F. PDIP (ALEXANDER LITAAY) :
Mungkin dapat dijelaskan istilah asal usul dan adat istiadat setempat yang menurut kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan istiadat masyarakat setempat yang diakui perlu dijelaskan.
PEMERINTAH (STAF AHLI MENDAGRl/DRS. SITUMORANG, M.Si):
Terima kasih Bapak Pimpinan yang kami hormati, usul Pemerintah
m1