Herdoles, Deden. 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLAVOLIDI SMAN 1 CINIRU KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR
KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLAVOLI DI SMAN 1 CINIRU KUNINGAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi sebagai Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Olahraga Rekrasi
Oleh
Deden Herdoles
0900578
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDKAN INDONESIA BANDUNG
Herdoles, Deden. 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLAVOLIDI SMAN 1 CINIRU KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR
KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLAVOLI DI SMAN 1 CINIRU KUNINGAN
Oleh Deden Herdoles
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
©Deden Herdoles 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Herdoles, Deden. 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLAVOLIDI SMAN 1 CINIRU KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
DEDEN HERDOLES
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR
KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLAVOLI DI SMAN 1 CINIRU KUNINGAN
Disetujui Dan Disahkan Oleh Dosen Pembimbing Pembimbing I
Dr. Tite Juliantine, M.Pd NIP. 196807071992032001
Pembimbing II
Carsiwan, M.Pd NIP. 197101052002121001
Mengetahui Ketua Program Studi
Herdoles, Deden. 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLAVOLIDI SMAN 1 CINIRU KUNINGAN
Herdoles, Deden. 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLAVOLIDI SMAN 1 CINIRU KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Deden Herdoles (2014). Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Belajar Keterampilan
Passing Atas Bolavoli di SMAN 1 CINIRU KUNINGAN. Pembimbing I
Dr.Tite Juliantine, M.Pd Pembimbing II Carsiwan, M.Pd
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar keterampilan passing atas bolavoli di SMAN 1 Ciniru Kuningan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, desain penelitian pretest and posstes control group design. Populasi kelas XI yang berjumlah 140 orang, sedangkan sampel yang di ambil kelas XI IPS 5 SMAN 1 Ciniru sebanyak 24 orang dengan teknik purposive sampling.Instrumen penelitian yang digunakan tes keterampilan passing atas bolavoli dari Nurhasan (184-185). Dari hasil pengujian dan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran langsung memberikan pengaruh terhadap hasil belajar passing atas bolivoli, sedangkan Model pembelajaran kooperatif memberikan pengaruh lebih signifikan dibandingkan dengan model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar passing atas bolavoli.
Kata-kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif, Model Pembelajaran Langsung,
Herdoles, Deden. 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLAVOLIDI SMAN 1 CINIRU KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Deden Herdoles (2014). Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Belajar Keterampilan
Passing Atas Bolavoli di SMAN 1 CINIRU KUNINGAN. Pembimbing I
Dr.Tite Juliantine, M.Pd Pembimbing II Carsiwan, M.Pd
This research aims to know the influence of cooperative learning models and the models of learning directly against the results of the learning skills of the passing of volleyball in 1 Ciniru SMAN Kuningan. The research method used was experimental, design method research of pretest and posstes control group design. The population of Class XI of 140 people, whereas samples taken class XI IPS 5 SMAN 1 Ciniru as many as 24 people with technical purposive sampling.
Research instrument used for volleyball passing skills test from Nurhasan (184-185). From the results of testing and analysis of the data obtained to the conclusion that learning models cooperative learning and direct effect on the results of the study give passing over volleyball, while cooperative learning models provides a more significant influence compared to the direct results of the instructional models of learning passing over volleyball.
Herdoles, Deden. 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLAVOLIDI SMAN 1 CINIRU KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN……...i
ABSTRAK……….....ii
KATA PENGANTAR……...iii
UCAPAN TERIMA KASIH……...……….……..……..iv
DAFTAR ISI ……….....vi
DAFTAR TABEL…...viii
DAFTAR GAMBAR……...ix
DAFTAR LAMPIRAN……...x
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah…...1
B.Identifikasi Masalah……...5
C.Rumusan Masalah...6
D.Tujuan Penelitian...6
E. Manfaat Penelitian ...,..7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A.Kajian Pustaka…...8
1. Hakekat Belajar……...12
2. Model Pembelajaran ...15
3. Model Pembelajaran Kooperatif...15
4. Model Pembelajaran Langsung………...23
B.Kerangka Berpikir ...32
C.Hipotesis Penelitian……......33
Herdoles, Deden. 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLAVOLIDI SMAN 1 CINIRU KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A.Metode Penelitian...35
B.Populasi dan Sampel...31
C.Desain Penelitian...32
D.Instrumen Penelitian...33
E. Pelaksanaan Penelitian...35
F. Prosedur Pengolahan data...37
G.Analisis Data...43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Pengolahan Dan Analisis Data...44
B.Diskusi Penemuan...49
BAB V KESIMPILAN DAN SARAN A.Kesimpulan...50
B.Saran...51
DAFTAR PUSTAKA...52 LAMPIRAN-LAMPIRAN
Herdoles, Deden. 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLAVOLIDI SMAN 1 CINIRU KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa sistem pendidikan nasional harus
mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, danglobal sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan yang terencana dan terarah. Pembaharuan pendidikan secara nasional mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini, bisa dilihat dengan adanya perubahan dan pembaharuan dari sistem pendidikan baik di tingkat nasional maupun daerah. Adapun perubahan tersebut menyangkut sistem pembelajaran, kurikulum, materi-materi pembelajaran, strategi pembelajaran dan pendekatan pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani tidak dapat dipisahkan dari unsur permainan maupun bermain. Sesuai dengan keadaan Pendidikan Jasmani pada masa sekarang, Pendidikan Jasmani lebih diarahkan pada pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dan suasan yang kondusif kepada siswa untuk memperoleh, dan mengembangkan pengetahuan, sikap, nialai serta keterampilan-keterampilan sosial yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat. Pendidikan Jasmani seyoganya harus bisa membentuk karakter-karakter yang positif pada diri siswa dan bisa merangsang motivasi siswa untuk bisa berbuat lebih baik dalam kehidupan sehari-harinya maupun dalam proses pembelajran di sekolah. Setiap materi pembelajaran Pendidikan Jasmani harus diselaraskan dengan karakter yang akan di bentuk melalui proses pembelajaran tersebut dan
2
pembelajaran yang diarahkan dan mendorong kepada pendidik agar seluruh potensi peserta didik tumbuh dan berkembang untuk mencapai suatu tujuan secara utuh dan menyeluruh.
Berdasarkan uraian tersebut Pendidikan Jasmani mempunyai peranan penting dan berbeda yang menjadi ciri khas dibandingkan dengan bidang setudi yang lainnya, karena Pendidikan Jasmani tidak hanya mementingkan pengembang
intelektual saja tetapi pengembangan diri baik dari segi keterampilan menjadi hal yang dikembangkan dalam proses Pendidikan Jasmani itu sendiri, jika mata
pelajaran yang lain lebih mementingkan pengembangan intelektual, maka melalui Pendidikan Jasmani akan terbina aspek-aspek pendidikan jasmani yang menjadi ciri khas pendidikan diantaranya aspek kognitif, afektif, dan psikomotor maupun aspek sosial.
Peranan Guru Pendidikan Jasmani dalam hal ini harus dapat mengarahkan siswa ke arah tujuan yang sesuai dengan tujuan kurikulum yang telah diterapkan. Salah satu cara yang ditempuh oleh guru untuk membiasakn siswa terlibat dalam kegiatan belajar yang kondusif sesuai dengan pemaparan di atas adalah menggunakan model-model pembelajaran maupun metode-metode pengajaran yang bisa merangsang siswa untuk lebih termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar juga bisa membawa hasil yang diharapkan oleh kurikulum. Pemahaman maupun pengetahuan siswa di zaman sekarang ini sangat dimudahkan dengan adanya tekhnologi yang serba cepat dan canggih, siswa bisa setiap saat mengakses berbagai informasi yang ada. Hal ini mengakibatkan rasa keingintauan siswa lebih besar. Dalam hal ini guru harus bisa lebih variatif lagi mencari sumber pembalajaran agar rasa keingintauan dan motivasi yang besar untuk belajar pada diri siswa dapat mudah dipahami oleh guru. Dengan keadaan guru yang kreatif dalam pembelajaran memberikan aura yang positif pada kondisi pembelajaran itu
sendiri, agar tujuan pembelajaran yang disampaikan tercapai dan mudah dipahami oleh semua siswa.
3
perkembangan anak yang dapat memberikan dan merangsang semua anggota tubuh berfungsi sebagai mestinya. Bukan hanya mengajarkan aspek motorik saja tetapi juga aspek biologis mentalitas (psikologis) maupun aspek sosial yang dapat di kembangkan.Karena dalam pendidikan jasmani aspek kognitif, afektif dan aspek psikomotorik adalahsebuahkesatuan yang tidak dapat di pisahkan.
Menciptakan model pembelajaran yang menarik bagi siswa tidak mudah,perlu
kecermatan dari guru dalam menentukan dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik bahan pelajaran yang akan diberikan (diajarkan)
sehingga tercipta proses belajar mengajar yang efektif. Oleh karena itu, guru harus menguasai beberapa jenis model pembelajaran agar proses belajar mengajar berjalan lancar.
Dalam pelaksanan proses pembelajaran penjas model kooperatif dan model pembelajaran langsung merupakan dua model pembelajaran yang sering digunakan. Pembelajaran kooperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, tugas dan tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih berinteraksi komunikasi sosialisasi karena kooperatif adalah miniatur kehidupan bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jadi model pembelajaraan kooperatif adalah kegiatan pembelajaraan secara berkelompok untuk bekerjasama saling membantu mengkontruksi konsep dan meyelesaikan permasalahan.
Sehubungan dengan pengertian tersebut, bahwa model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Selanjutnya dikatakan pula, keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual, maupun secara kelompok.
4
sebagai suatu struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan di antara sesama anggota kelompok. Tujuan utamanya dalam model pembelajaran ini adalah untuk membentuk kepribadian siswa siswa agar dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang lain dalam berbagai situasi sosial, dan mengajak siswa untuk membangun pengetahuan secara aktif karena dalam pembelajaran dengan model kooperatif, siswa tidak hanya menerima pengetahuan
dari guru tetapi siswa juga menyusun pengetahuan yang terus menerus sehingga menempatkan siswa sebagai siswa yang aktif.Selanjutnya model pembelajaran
yang sering digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani adalah model pembelajaran langsung. Model pembelajaran langsung merupakan di mana guru mentransformasikan informasi atau keterampilan secara langsung kepada siswa dan dan pembelajaran berorientasi pada tujuan dan diistrukturkan oleh guru. Yang artinya dalam pelaksanaannya berorientasi pada penguasaan tehnik, merupakan model pembelajaran yang biasa digunakan disekolah, proses pembelajaran dalam model ini adalah guru sebagai sumber utama pembelajaran dan guru sangat mendominasi pembelajaran. Semua harus sesuai dengan apa yang diperintah oleh gurunya. Tujuan utama dalam model ini adalah untuk memaksimalkan penggunaan waktu belajar siswa dan bagaimana siswa dapat menguasai suatu teknik gerakan tertentu dengan panduan dan tuntunan yang selalu diberikan dan didemontrasikan oleh guru. Beberapa temuan dalam teori prilaku di antaranya adalah pencapaian siswa yang dihubungkan dengan waktu yang digunakan oleh siswa dalam belajar, tugas dan kecepatan siswa untuk berhasil dalam mengerjakan tugas sangat postif.
Jadi model ini sangat cocok jika guru menginginkan siswa menguasai informasi atau keterampilan tertentu. Model ini merupakan model pengajaran yang bersifat teacher center, artinya dalam proses pembelajaran terjadi interaksi
atau hubungan antara guru dengan siswa secara langsung, guru memiliki peran yang sangat dominan guru dituntut agar dapat menjadi model yang menarik bagi siswanya.
5
dan memilih menggunakan model yang digunakan. Agar proses pembelajaran dapat tercipta dengan baik serta kemampuan siswa terdorong untuk ditampilkan dan berkembang secara maksimal. Hal ini mendorong peneliti untuk memilih kegiatan permainan bolavoli sebagai bentuk materi dari tujuan yang akan dicapai. Agar materi pembelajaran materi itu dapat mencerminkan target yang jelas dan perilaku siswa setelah mengalami proses belajar. Permainan bolavoli ini dipilih
sebagaimateri yang akan disajikan dalam kegiatan pembelajaran karena sifatnya positif yang dapat meningkatkan kerjasama antar pemain satu denganpemain yang
lain. Selain itu materi pembelajaran bolavoli salah satu materi pembelajaran dalam pendidikan jasmani, serta tercantum dalam kurikulum, juga merupakanolahraga yang diminati oleh sebagian besar siswa. Isi dari proses pembelajaran diharapkan dapat tercermin dalam materi pembelajaran yang hendak dipelajari oleh siswa.
Oleh karena itu berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “Perbandingan antara model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar passing atas dalam permainan bolavoli di SMAN 1 CINIRU KUNINGAN kelas XI” Penelitian ini diharapkan dapat membentuk suasana yang lebih menarik guna tercapainya hasil belajar siswa yang memuaskan.`
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut dapat di identifikasikan variabel-variabel penelitiannya yaitu model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran langsung, dan hasil belajar passing atas dalam permainan bolavoli. Masalah yang akan muncul diantaranya adalah penilaian hasil belaja biasanya hanya di lihat dari aspek motorik saja, sedangkan hasil belajar dalam pendidikan seharusnya di nilai dari tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Selanjutnya dalam pencapaian keberhasilan penerapan dalam suatu model seorang guru harus
6
C. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian inia dalah:
1. Bagaimana pengaruh model kooperatif terhadap hasil belajar passing atas bolavoli di SMAN 1 Ciniru Kuningan?
2. Bagaimana pengaruh model langsung terhadap hasil belajar passing atas
bolavoli di SMAN 1 Ciniru Kuningan?
3. Manakah yang lebihberpengaruh antara model kooperatif dengan model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar passing atas bolavoli di SMAN 1 Ciniru Kuningan?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh model koopertif terhadap hasil belajar keterampilan passing atas bolavoli di SMAN 1 Ciniru Kuningan. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh model langsung terhadap hasil
belajar passing atas bolavoli di SMAN 1 Ciniru Kuningan.
3. Untuk mengatahui manakah yang lebih berpengaruh antara model koopertaif dan model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar passing atas bolavoli di SMAN 1 Ciniru Kuningan.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Manfaat Ilmiah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan untuk memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan
pemikiran mengenai hasil belajar siswa SMA khususnya tentang perbandingan pengaruh antara model pembelajaran kooperatif dan model
7
b. Manfaat Praktis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat disajikan bahan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di dunia pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Khususnya sebagai masukan sistem model pembelajaran agar dapat tercapai system pengajaran yang
diharapkan.
c. Bagi Guru dapat digunakan sebagai gambaran atau masukan untuk dapat
disajikan sebagai model pembelajaran. d. Bagi Penulis
Herdoles, Deden. 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLAVOLIDI SMAN 1 CINIRU KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Mengenai metode ini Nazir dalam Maulina (2011:56) menjelaskan, eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi tersebut
diatur dan di buat oleh peneliti.’’Metode eksperimen sesuatu hal atau masalah
sehingga diperoleh hasil.
Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimen yaitu mencoba sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment.Disamping itu penulis ingin mengetahui pengaruh variabel terikat yang diselidiki atau diamati. Jadi dalam metode eksperimen harus ada faktor yang dicobakan, Dalam hal ini fakta yang akan dicobakan dan merupakan variabel bebas adalah model pembelajaran kooperatif dan model
pembelajaran langsung untuk diketahui pengaruhnya terhadap hasil belajar keterampilan passing bawah bolavoli di SMAN 1 Ciniru Kuningan.
B.Populasi dan Sampel Penelitian 1.Populasi
36
ditarik kesimpulanya”. Berdasarkan gambaran tersebut populasi merupakan suatu
keseluruhan objek penelitian berupak gejala-gejala pristiwa-pristiwa baik benda, ataupun mahluk hidup / manusia yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1 Ciniru Kuningan.
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai populasi. Maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa populasi merupakan suatu keseluruhan atau totalitas dari sekumpulan objek peneliti, baik benda hidup, manusia, benda mati, atau berupa gejala maupun peristiwa-peristiwa yang dijadikan sebagai sumber data yang memiliki berbagai ciri atau karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalahsiswa-siswi kelas XI jurusan IPS 5 di SMAN 1 Ciniru Kuningan.
2. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Adapun teknik yang
digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alasan mengapa peneliti menggunakan teknik purposive
sampling dalam penelitian ini, karena siswa yang akan menjadi sampel harus
memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut :
1. Siswa yang menjadi sampel adalah siswa kelas XI IPS 5 yang berada di sekolah SMAN 1 Ciniru Kuningan
2. Sehubungan siswa yang homogen
3. Sesuai dengan penelitian yang diberikan oleh pihak sekolah, kelas XI IPS 5
37
C.Desain Penelitian
Menurut Nazir dalam Maulina (2011:56) desain penelitian adalah ‘‘semua
proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.’’
Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain.Penggunaan desain tersebut disesuikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang diinginkan.
Penulis menggunakan desain Pres-tes Post-tes desain sebagai desain penelitianya.Dalam desain penelitian ini sampel diperoleh menggunakan teknik.sampel ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling.Alasan mengapa peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam penelitian ini, karena siswa yang akan menjadi sampel harus memiliki kriteria-kriteria.
[image:18.595.206.420.454.528.2]Maka menurut Arikunto (2002:79) desain penelitian yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Keterangan:
E1 adalah kelompok eksperimen (Model Pembelajaran Kooperatif)
E2 adalah kelompok eksperimen (Model Pembelajaran Langsung)
O1 dan O3 adalah tes awal
X1 adalah pembelajaran dengan menggunakan model koopertif
X2 adalah pembelajaran dengan menggunakan model langsung.
O2 dan O4 adalah tes akhir
Adapun langkah-langkah penelitian penulis mendeskripsikan dalam bentuk sebagai berikut:
E1 O1 X1 O2
38
Langkah langkah penelitian
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tes keterampilan bermain bolavoli menggunakan cara skor penguasaan gerak teknik dasar bolavoli. Adapun bentuk tes keterampilan bolavoli yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tes keterampilan penguasaan teknik dasar passing atas bolavoli Nurhasan (2013:184-185) bentuk tesnya adalah sebagai berikut :
Bentuk tes dan pemberian skor tes keterampilan bermain bolavoli dengan cara semua sampel bermain bolavoli kemudian diberi skor sesuai penampilannya dalam bermain, adapun penilainya adalah sebagai berikut:
SAMPEL
TES AWAL : PENGUASAAN GERAK DASAR PASSING ATAS
KELOMPOK B
PEMBELAJARAN BOLVOLI MENGGUNAKAN MODEL LANGSUNG
KELOMPOK A
PEMBELAJARAN BOLAVOLI MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF
TES AKHIR : PENGUASAAN DASAR PASSING ATAS
PENGOLAHAN DATA
39
Sumber: Nurhasan (2013:184-185) Instrumen Penilaian Penguasaan Gerak Dasar
Passing Atas Bolavoli
Tahapan gerak
No Kriteria Penilaian SKOR
1 2 3 4
Persiapan Pelaksan aan Gerak Lanjutan( Follow Trought) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Jemari terbuka 16-20 cm didepan pelipis.
Kedua kaki terbuka selebar bahu dan kedua lutut di tekuk.
Lihat bola melalui jendela yang terbentuk dari ibu jari dan jari telunjuk yang meregang
Mata mengikuti datangnya arah bola
Menerima bola dibagian belakang, bawah bola
Terima bola dengan dua persendian teratas jari-jari dan ibu jari
Luruskan kedua lengan dan kedua tungkai kea rah sasaran
Arahkan bola ke aarah sasaran
Luruskan kedua lengan dengan sepenuhnya Pinggul dan kedua kaki bergerak kearah sasaran Bola bergerak kearah sasaran
Nilai Proses (Jumlah Skor Siswa)
Skor Maksimal 44
Kriteria Normal Penilaian Passing Atas BolaVoli
Presentase Renta Skor Nilai Produk Passing Atas
80-100 34-44 Baik sekali
66-79 27-33 Baik
56-65 25-26 Cukup
40
0-40 0-17 Kurang Sekali
E. Pelaksanaan Penelitian
Pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan di lapangan olahraga SMAN 1 Ciniru kuningan dilaksanakan selama 1 bulan.Dan penelitian eksperimen ini penulis mengacu kepada kurikulum yang ada disekolah.Penelitian dilakukan
sebanyak 14 kali pertemuandengan frekuensi 3 kali pertemuan dalam seminggu untuk frekuensi latihan pembelajaran mengacu pada pendapat Harsono (1988:194)
dalam Riyan (2012:61) ‘‘Sebaiknya latihan dilakukan tiga kali dalam
seminggu.’’Setiap minggu penelitian di laksanakan sebanyak 3 kali di SMAN 1 Ciniru Kuningan.Pada hari senin, rabu, jumat.Mengenai hal ini penulis mengacu
pada Bompa (1991:86) dalam Riyan yang menyatakan: ‘‘During this time
athleties should trening 3-5 time for week depending on their of development in
athletes.’’ Maksudnya adalah atlet perlu berlatih 3-5 kali dalam seminggu
tergantung dari tingkat kebutuhanya sebagai atlet dalam olahraga.
F.Prosedur Pengolahan Data
Setelah data dari tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut dengan statistik. Langkah- langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur menggunakan rumus dari Sudjana (2001:242-446) sebagai berikut:
1). Menghitung skor rata-rata kelompok sampel menggunakan rumus sebagai
berikut
=
Arti dari tanda –tanda dalam rumus tersebut adalah
= skor rata-rata yang dicari
= jumlah nilai data
41
2). Menghitung simpangan baku dengan rumus sebagai berikut:
S=
Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah
S = simpangan baku yang dicari
n = jumlah sampel
∑ = jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata
3). Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan liliefors.
Prosedur yang digunakan sebagai berikut :
a. (x dan S masing- masing merupakan rata-rata simpangan baku dari sampel)
b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku,kemudian dihitung peluang F ( Z1) = P ( ZZ1).
c. Selanjutnya menggunakan porsi hitung Jika proporsi ini
dinyatakan S (Zi), maka:
S(Zi) =
d. mengitung selisih F (Zi- S (Zi) Kemudian tentukan harga mutlaknya
e. Ambil harga paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Untuk
menolak atau menerima hypothesis, kita bandingkan Lo dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata yang dipilih.
Kriteria adalah : tolak hipotesis nol jika Lo diperoleh dari data
42
4). Menguji homogenitas. Menggunakan α rumus sebagai berikut :
F =
Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis jika F hitung lebih kecil dari f table
distribusi dengan derajat kebebasaan = (v1,V2) dengan taraf nyata ( ) = 0.01
5). Untuk menguji hipotesis satu pihak dengan menggunakan rumus :
=
Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah :
S = simpangan baku
= jumlah sampel kelompok 1
= jumlah sampel kelompok 2
= rata-rata kelompok 1
= rata-rata kelompok 2
43
G. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kesamaan dua rata-rata satu pihak atau uji t arah ( Sudjana, 1992:242) yang lebih dahulu
dilakukan satu pihak atau uji persyaratan analisis. Uji persyaratan analisis yang digunakan adalah uji normalitas populasi dengan uji liliefors (Sudjana, 1992:466)
dan uji homogenitas populasi dengan uji kesamaan dua variasi ( Sudjana,
Herdoles, Deden. 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLAVOLIDI SMAN 1 CINIRU KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN
A. Kesimpulan
Beradasarkan hasil penelitian yang telah didapat dari berbagai sumber dan
data yang telah diolah secara ilmiah menggunakan hasil penghitungan statistik, maka dapat beberapa kesimpulan:
1. Model pembelajaran kooperatif memberikan pengaruh terhadap hasil belajar keterampilan passing atas bolavoli siswa SMAN 1 Ciniru Kuningan
2. Model pembelajaran langsung memberikan pengaruh terhadap hasil belajar keterampilan passing atas bolavoli siswa SMAN 1 Ciniru
Kuningan
3. Model pembelajaran kooperatif memberikan pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar keterampilan passing atas bolvoli siswa SMAN 1 Ciniru Kuningan
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang akan penulis sampaikan sebagai masukan dan saran sebagai berikut.
52
2. Kepada rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang pendekatan model pembelajaran kooperatif, penulis menganjurkan untuk mencari variable dan sampel penelitian yang lebih relevan demi kemajuan ilmu pendidikan khususnya bidang keilmuan pendidkan jasmani.
3. Perlu diadakan publikasi penggunaan model pembelajaran kooperatif, kepada para guru penjas dan orang-orang yang terkait dengan dunia pendidikan.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan, semoga hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya serta menjadi sumbangsih yang berarti
Herdoles, Deden. 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLAVOLIDI SMAN 1 CINIRU KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar,B danKusumah D,J. (2010). Modul Aplikasi Statistik Dalam Penjas.
Bandung.FPOK UPI.
Abduljabar,B. (2009). Manajemen Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. FPOK UPI.
Arikunto,S. (2007).Prosedur Penelitian. Jakarta :Rienika Cipta.
Depdiknas.(2003). Dalampasal 42 undang-undang No.20 tahun 2003.Jakarta
Hidayat,Y.(2012). Proposal Disertasi. Program Doktor Psikologi. UGM.Yogyakarta. Disertasi.
Heriyana, (2013). “Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Iknuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan
Bermain Sepakbola Di Smpn 1 Lembang”.Bandung: FPOK. Universitas Pendidikan Indonesia.skripsi.
Juliantine,Titedkk.(2010).Belajar dan Pembelajaran Penjas.Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.
Metzler. (2000).Intructional Models For Physical Education. USA: Allyn And Bacon.
Herdoles, Deden. 2014
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLAVOLIDI SMAN 1 CINIRU KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Muhamad NurAlif. (2013). Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Terhadap Proses dan Hasil Pembelajaran Karate Nomor Kata. Bandung.
Universitas Pendidikan Indonesia.skripsi
Nurhasan. (2013). Tes dan Pengukuran dalamPendidikanJasmani. Bandung.
Ramliyana. (2013). Model Pembelajaran kooperatif. [Online] Tersedia:
http://ramliyana-fisika.blogspot.com/2013/01/model-pembelajaran-kooperatif-.html. [10 November 2013]
Sanjaya,Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta :Kencana.
Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudjana. (1992).Metoda Statistik. Bandung. FPOK UPI.
Sugih. (2012). Perbandingan antara Model Pembelajaran Langsung Dan Model
Pembelajaran Kooperatif. Bandung.FPOK UPI.
Sugiono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R/D. Bandung Alfabet
Subroto,dkk. (2011).Model-model pembelajaran PendidikanJasmani. Bandung. FPOK UPI.
Herdoles, Deden. 2014