PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA
DAN SIFAT-SIFATNYA
(PTK di Kelas V SDN Babakankeusik 1 KecamatanPatiaKabupatenPandeglang)
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyaratdalamMenempuh GelarSarjanaPendidikan Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar
Oleh :
FiviSilviani 0909130
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PenerapanPendekatan
Cooperative
Learning
Tipe
Student Teams
Achievement Divisions
(STAD)
untukMeningkatkanHasilBelajarSisw
aPadaKonsepCahayadanSifat-sifatnya
(PTK di Kelas V SD NegeriBabakankeusik 1
KecamatanPatiaKabupatenPandeglang)
Oleh FiviSilviani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Pendidikan Guru sekolahDasar
© FiviSilviani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA
ABSTRAK
“PenerapanPendekatanCooperative LearningTipeStudent Teams Achievement
Divisions (STAD)
untukMeningkatkanHasilBelajarSiswapadaKonsepCahayadanSifat-sifatnya
(PTK di Kelas V SDN Babakankeusik 1
KecamatanPatiaKabupatenPandeglang)”FIVI SILVIANI. 0909130. 2013.
Latarbelakangmasalahdalampenelitianyaituhasilbelajarsiswapadakonsepcahaya
dansifat-sifatnyamasihkurangdari KKM yang
telahditentukansekolah.Initerjadidisebabkankarenasiswamerasabosandantidakantu
siasbelajar.Makadibutuhkansuasanabelajar yang
menyenangkandanmembuatsiswamenjadiaktif.Untukitu, pendekatancooperative
learningtipe STAD
diharapkandapatmenjadialternatifpendekatanuntukpeningkatanhasilbelajarsiswapa dakonsepcahayadansifat-sifatnya.Berdasarkanlatarbelakangmasalah di atas, makadirumuskanpertanyaan-pertanyaanpenelitiansebagaiberikut: (1) Bagaimanaaktivitasbelajarsiswadenganmenggunakanpendekatancooperative
learning tipe STAD padakonsepcahayadansifat-sifatnya?, (2) Bagaimanatingkathasilbelajarsiswadenganmenggunakanpendekatancooperative
learning tipe STAD padakonsepcahayadansifat-sifatnya?.
Tujuandalampenelitianiniyaitu: (1)
Mendeskripsikanaktivitasbelajarsiswadenganmenggunakanpendekatancooperative
learning tipe STAD padakonsepcahayadansifat-sifatnya; (2) Memaparkantingkathasilbelajarsiswadenganmenggunakanpendekatancooperative
learning tipe STAD padakonsepcahayadansifat-sifatnya.Metode yang digunakandalampenelitianiniadalah PTK model spiral dariKemmisdan Taggart yang terdiridari 3 siklus, dimanasetiapsiklusterdiridariperencanaan, tindakan, observasi, danrefleksi.Hasiltemuandalampenelitianiniyaitu: (1)
adanyapeningkatanaktivitasbelajarsiswapadakonsepcahayadansifat-sifatnyamelaluipenerapanpendekatancooperative learningtipe STAD, peningkatan terlihat dari semakinbertambahnyadeskriptoraktivitas siswa yang adapada
pedoman observasi yang dibuat oleh peneliti;
(2)hasilbelajarsiswapadakonsepcahayadansifat-sifatnyamelaluipendekatancooperative learning tipe STAD semakinmeningkat. Nilai rata-rata padasiklus I sebesar 58,5, siklus II sebesar 66, dansiklus III sebesar 79,5. Dengandemikiandapatdisimpulkanbahwapenggunaanpendekatancooperative
learningtipe STAD
dalampembelajaransainsdapatmeningkatkanaktivitasdanhasilbelajarsiswapadakon
sepcahayadansifat-sifatnya.Disarankan guru
dankepalasekolahdapatmenerapkanpendekatancooperative learningtipeSTAD
sebagaisalahsatualternatifpendekatanbelajaruntukmeningkatkankualitaspembelajar
an di sekolah, dankepadapenelitiselanjutnya agar
FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kata kunci: PenerapanPendekatan Cooperative Learning Tipe Student Teams
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR GRAFIK ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ... 1
B. PerumusanMasalah ... 3
C. TujuanPenelitian ... 4
D. ManfaatPenelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KajianTeoritik ... 6
B. KajianHasilPenelitian ... 16
C. KerangkaBerpikir ... 18
D. HipotesisTindakan... 19
BAB III METODE PENELITIAN A. MetodePenelitianTindakanKelas ... 20
B. ProsedurPenelitian... 22
FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. DefinisiOperasional... 32
E. InstrumenPenelitian... 34
F. TeknikPengolahan Data ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PersiapanPenelitian ... 39
B. PelaksanaanPenelitian ... 40
C. RekapitulasiHasilPenelitian ... 89
D. PembahasanHasilPenelitian ... 96
E. JawabanHipotesisTindakan ... 100
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 102
B. Rekomendasi ... 104
DAFTAR PUSTAKA ... 106
LAMPIRAN – LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah
“Pendidikanadalah proses interaksipendidikdanpesertadidik yang
memilikitujuantertentu”(Wahyudin, 2005: 3.1).Pendidikansebagai proses
padadasarnyamembimbingpesertadidikmenujupadatahapkedewasaan,
denganmelalui program pendidikansekolahataupunpendidikanluarsekolah,
termasukdidalamnyapendidikandalamkeluargasertalingkungan.
Pembangunan di
bidangpendidikansebagaisalahsatubagiandaripembangunanNasional,
perludiwujudkangunapeningkatandankemajuansektorpendidikan.Menurunnya
kualitaspendidikandiakibatkankurangtepatnyametodeyang
digunakanpendidikdalampembelajaranbanyakmendapatperhatiandariberbagai
kalanganmasyarakat, pesertalulusankependidikan,
parapendidikdanpemerintah.Olehkarenaitupemerintahberupayasemaksimalmu
ngkinmengadakanperbaikandanpenyempurnaan di bidangpendidikan.
Sebagailangkahantisipasi, makapendidikanbanyakdiarahkanpadapenataan
proses belajar, penggunaandanpemilihanmetodebelajarsecaratepat.
Kesemuanyadimaksudkanuntukpencapaianhasilbelajarsemaksimalmungkin.
“Belajaradalah proses
perubahantingkahlakuindividusebagaihasildaripengalamannyadalamberintera
FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SelanjutnyaRogersmemaparkanmengenaibelajarsebagaiberikut:
Belajarharusmemilikimakna.pengorganisasianbahandan ide baruharusdalamkerangkamemberimaknakepadapesertadidik.Dilainpihak,
belajar yang optimal
akanterjadimanakalapesertadidikberpartisipasipenuhsertamemilikitanggungjawa bdalambelajar(Wahyudin, dkk, 2005: 3. 26).
“Kondisieksternal yang berpengaruhpadakegiatanbelajaryaitu:
bahanbelajar, suasanabelajar, media atausumberbelajar,
danpendidikitusendiri” (Wahyudin, dkk, 2005: 3. 26). Suasanabelajar yang
baikdapatdilihatdaribagaimanasiswadalamkelassecaraaktifmampubekerjasam
adengantemannyasehinggamateri yang dipelajaridapatditerimadenganbaik.
Saat proses
pembelajaranberlangsungsiswatidakhanyadapatbelajarmelaluipengalamansec
aralangsungnamundapatjugadilakukandengancarabekerjasamadengantemanny
akarenaitudapatmempermudahsiswadalammemahamisuatumateri.
Berdasarkanhasilpengamatan di kelas V SDN Babakankeusik 1
hasilbelajarsiswapadakonsepcahayadansifat-sifatnyamasihkurangdari KKM
yang telahditentukan,
haliniterjadibukandisebabkankarenatingkatberpikirsiswa yang masihrendah,
tetapihalinidisebabkankarenabeberapafaktorsepertisiswamerasabosandantidak
antusiasbelajar, makadibutuhkansuasanabelajar yang
menyenangkandanmembuatsiswamenjadiaktif.
“Student teams achievement divisions (STAD)merupakan model
pembelajarankooperatifdenganmenggunakankelompokkecil”
(HanafiahdanSuhana, 2012: 44).
Untukitu, pendekatancooperative learningtipestudent teams achievement
divisions (STAD) diharapkandapatmenjadialternatifpendekatan yang tepatdalampeningkatanhasilbelajarsiswapadakonsepcahayadansifat-sifatnya di
kelas V SDN Babakankeusik 1 kecamatanPatiakabupatenPandeglang.Dari
latarbelakangitulahpenelitimerasatertarikuntukmengadakanpenelitiandenganj udul “penerapanpendekatancooperative learning tipestudent teams achievement divisions (STAD) untukmeningkatkanhasilbelajarsiwapadakonsepcahayadansifat-sifatnya”.
B. PerumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakangmasalah yang telahdikemukakan,
makarumusanmasalah yang ditetapkanadalah
“Bagaimanapenerapanpendekatancooperative learningtipestudent teams achievement divisions (STAD)
dapatmeningkatkanhasilbelajarsiswapadakonsepcahayadansifat-sifatnya?”.Masalahtersebutdirincikedalampertanyaan
-pertanyaanpenelitiansebagaiberikut:
1. Bagaimanaaktivitasbelajarsiswadenganmenggunakanpendekatancooperat
ive learning tipestudent teams achievement divisions
(STAD)padakonsepcahayadansifat-sifatnya?
2. Bagaimanatingkathasilbelajarsiswadenganmenggunakanpendekatancoop
erative learning tipestudent teams achievement divisions (STAD)
FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. TujuanPenelitian
Tujuan yang hendakdicapaidalampenelitianiniadalahsebagaiberikut:
1. Mendeskripsikanaktivitasbelajarsiswadenganmenggunakanpendekatanco
operative learning tipestudent teams achievement divisions
(STAD)padakonsepcahayadansifat-sifatnya.
2. Memaparkantingkathasilbelajarsiswadenganmenggunakanpendekatancoo
perative learning tipestudent teams achievement divisions (STAD)
padakonsepcahayadansifat-sifatnya.
D. ManfaatPenelitian
Hasilpenelitianinidiharapkandapatmemberikanmanfaatbaikuntuksiswa,
guru ataupunpeneliti.Manfaatpenelitiandapatdiuraikansebagaiberikut:
1. BagiSiswa
a. Siswadapatlebihmudahmemahamikonsep yang
diajarkankarenapembelajarandilakukansecaraberkelompok,
jadisiswadapatmenanyakanapa yang
belumdipahamikepadatemansekelompoknya yang sudahpaham.
b. Dapatmeningkatkanaktivitassosialsiswa,
karenasiswadituntutuntukbelajarbersamadengantemankelompoknya.
d. Dapatmelatihsiswa agar
berpartisipasiaktifdanberkomunikasidalamkegiatanpembelajaran.
2. BagiGuru
a. Dapatmemperbaikicarapengaturan guru dalam proses
belajarmengajar.
b. Dapatmemperbaikikualitasmengajar guru
didalamkegiatanbelajarmengajar.
c. Menambahpengetahuandanwawasandalam proses belajarmengajar.
3. BagiPeneliti
a. Dapatmengetahuipermasalahandalampembelajaran,
baikindividumaupunkelompoksecaralangsung.
b. Dapatmembantusiswadalammenyelesaikanpermasalahan.
c. Menambahwawasandanpengetahuanbarumengenaipembelajaran
FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Metode Penelitian Tindakan Kelas
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK).“Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat” (Wardhani,
2007: 1.4).
Dalam penelitian tindakan kelas ada tiga unsur atau konsep, yakni sebagai berikut :
1. Penelitian adalah aktifitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah.
2. Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu atau kualitas proses belajar mengajar.
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru (Kunandar, 2011: 45).
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan di kelas.
Konsep PTK model Kemmis dan Taggart terdiri dari empat komponen,
yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (Action), pengamatan (
observing), dan refleksi (reflecting). Dibawah ini diuraikan penjelasan tentang
komponen PTK model Kemmis dan Taggart, yaitu :
1. Perencanaan
Rencana tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan
atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.
2. Tindakan
Apa yang dilakukan oleh guru atau penelitian sebagai upaya perbaikan,
peningkatan atau perubahan yang diinginkan.
3. Observasi
Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau
dikenakan terhadap siswa.
4. Refleksi
Penelitian mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau
dampak dari tindakan dari berbagai kriteria.Berdasarkan hasil refleksi ini,
peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap
rencana awal (Nur’aeni, 2012:24).
Karakteristik PTK yang membedakannya dengan penelitian lain adalah sebagai berikut:
1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan.
2. Self-reflective inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan
ciri PTK yang esensial.
3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa prilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.
4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran (Wardhani, 2007: 1.5-1.7).
Suyanto (Basrowi dan Suwandi, 2008: 52) mengemukakan bahwa “Tujuan
akhir dari pelaksanaan PTK adalah untuk meningkatkan (1) kualitas praktik, (2) relevansi pendidikan, (3) mutu hasil pendidikan, dan (4) efisiensi
pengelolaan pendidikan”.Selanjutnya Borg mengemukakan mengenai tujuan utama PTK sebagai berikut:
FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B.Prosedur Penelitian
Model PTK yang peneliti gunakan adalah PTK model Kemmis dan Taggart yang banyak dijadikan acuan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
Kemmis & Taggart (Basrowi dan Suwandi, 2008: 26) mengemukakan bahwa Penelitian tindakan digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis di mana keempat aspek, yaitu perencanaan, tidakan, observasi dan refleksi …, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Alur PTK kegiatan pembelajaran dalam mensingkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran sains pada konsep cahaya dengan menggunakan
pendekatan cooperative learning tipe student teams achievement divisions
(STAD), yaitu sebagai berikut:
Gambar 3.1
Modifikasi Model PTK Kemmis dan Taggart(Basrowi dan Suwandi, 2008: 107)
Refleksi
Refleksi SIKLUS III
Observasi
1. Pra Siklus
a. Observasi
Dalam upaya mendapatkan data kondisi awal siswa, maka peneliti
melakukan pengamatan atau observasi dikelas dengan keadaan yang
sebenarnya ketika proses kegiatan belajar mengajar sebelum menerapkan
pendekatan cooperative learning tipe student teams achievement division
(STAD).
b. Refleksi
Pada kegiatan refleksi ini, peneliti bersama guru menganalisis dan
merefleksikan hasil pengamatan terhadap kegiatan belajar mengajar di di
kelas yang masih belum optimal. Kemudian membahas rencana tindakan
yang akan dilakukan untuk menindaklanjuti hal-hal yang diperoleh pada
saat observasi sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan siklus I.
2. Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan ini dimaksudkan peneliti bersama guru merencanakan
rencana pembelajaran dari hasil observasi dan refleksi dari kegiatan pra
siklus sebagai wujud revisi dari kelemahan yang terjadi pada kegiatan pra
siklus.
Rencana tindakan pada siklus I sesuai dengan hasil refleksi pada pra
FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Peneliti dan guru menyusun RPP dengan menggunakan pendekatan
cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD)
pada konsep cahaya merambat lurus dan cahaya dapat dipantulkan.
2) Menyusun lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa dalam
pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan cooperative
learning tipe student teams achievement division (STAD).
3) Menyiapkan soal-soal evaluasi yang berkaitan dengan konsep cahaya
merambat lurus dan cahaya dapat dipantulkan.
b. Tindakan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah
melakukan proses pembelajaranmenggunakan pendekatancooperative
learning tipe student teams achievement division(STAD) dalam
pembelajaran IPA Pada konsep cahaya merambat lurus dan cahaya dapat
dipantulkan. Pada tahap ini tindakan yang akan dilakukan, yaitu :
1) Pada awal pembelajaran guru memberikan soal pre test. Kemudian
melakukan apersepi mengenai cahaya merambat lurus dan cahaya
dapat dipantulkan yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan siswa
yang dikaitkan dengan kejadian yang ada disekitar.
2) Siswa dibagi ke dalam empat kelompok berdasarkan hasil pretest,
dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang siswa dengan kemampuan
yang beragam.
3) Guru menyampaikan materi pelajaran secara garis besar, guru
4) Guru melakukan praktikum dan satu orang perwakilan dari tiap
kelompok memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh guru
sedangkan anggota kelompok yang lain membaca dan memahami
lembar kerja siswa. Kemudian masing-masing kelompok bekerja
sama, melakukan diskusi, mengerjakan LKS yang diberikan guru dan
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
5) Guru mengevaluasi hasil belajar siswa melalui pemberian kuis
mengenai cahaya merambat lurus dan cahaya dapat dipantulkan secara
individu.
6) Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing tim atau
kelompok sesuai dengan nilai rata-rata yang diperoleh oleh setiap
kelompok.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Peneliti dan guru mitra bekerja sama untuk mengamati kegiatan
pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekataan
cooperativelearning tipe student team achievement division (STAD) pada
konsep cahaya merambat lurus dan cahaya dapat dipantulkan.
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti bersama guru mitra mendiskusikan dan
merefleksi hasil pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD)
FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hasil refleksi belum mencapai tujuan yang diharapkan maka dilanjutkan
ke siklus II.
3. Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan ini dimaksudkan peneliti bersama guru merencanakan
rencana pembelajaran dari hasil observasi dan refleksi dari kegiatan
siklus I sebagai wujud revisi dari kelemahan yang terjadi pada kegiatan
siklus I.
Rencana tindakan pada siklus II sesuai dengan hasil refleksi pada
siklus I adalah sebagai berikut :
1) Peneliti dan guru menyusun RPP dengan menggunakan pendekatan
cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD)
pada konsep cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat menembus
benda bening.
2) Menyusun lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa dalam
pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan cooperative
learning tipe student teams achievement division (STAD).
3) Menyiapkan soal-soal evaluasi yang berkaitan dengan konsep cahaya
dapat dibiaskan dan cahaya dapat menembus benda bening.
b. Tindakan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah
learning tipe student teams achievement division(STAD) dalam
pembelajaran IPA Pada konsep cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat
menembus benda bening. Pada tahap ini tindakan yang akan dilakukan,
yaitu :
1) Pada awal pembelajaran guru memberikan soal pre test. Kemudian
melakukan apersepi mengenai cahaya dapat dibiaskan dan cahaya
dapat menembus benda bening yaitu dengan melakukan tanya jawab
dengan siswa yang dikaitkan dengan kejadian yang ada disekitar.
2) Gurumengingatkan siswa mengenai kelompok yang telah dibuat pada
pembelajaran sebelumnya dan menyuruh siswa duduk bersama
dengan kelompoknya.
3) Guru menyampaikan materi pelajaran secara garis besar, guru
menjelaskan prosedur kegiatan dan tata cara kerja kelompok.
4) Setelah membaca dan memahami LKS yang diberikan guru, siswa
melakukan praktikum bersama dengan kelompoknya mengenai materi
cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat menembus benda bening.
Kemudian masing-masing kelompok bekerja sama, melakukan
diskusi, mengerjakan LKS yang diberikan guru dan mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya.
5) Guru mengevaluasi hasil belajar siswa melalui pemberian kuis
mengenai cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat menembus benda
FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6) Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing tim atau
kelompok sesuai dengan nilai rata-rata yang diperoleh oleh setiap
kelompok.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Peneliti dan guru mitra bekerja sama untuk mengamati kegiatan
pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekataan cooperative
learning tipe student team achievement division (STAD) pada konsep
cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat menembus benda bening.
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti bersama guru mitra mendiskusikan dan
merefleksi hasil pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD)
pada konsep cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat menembus
bendabening.Jika hasil refleksi belum mencapai tujuan yang diharapkan
maka dilanjutkan ke siklus III.
4. Siklus III
a. Perencanaan
Kegiatan ini dimaksudkan peneliti bersama guru merencanakan
siklus II sebagai wujud revisi dari kelemahan yang terjadi pada kegiatan
siklus II.
Rencana tindakan pada siklus III sesuai dengan hasil refleksi pada
siklus II adalah sebagai berikut :
1) Peneliti dan guru menyusun RPP dengan menggunakan pendekatan
cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD)
pada konsep pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana.
2) Menyusun lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa dalam
pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan cooperative
learning tipe student teams achievement division (STAD).
3) Menyiapkan soal-soal evaluasi yang berkaitan dengan konsep
pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana.
b. Tindakan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah
melakukan proses pembelajaranmenggunakan pendekatancooperative
learning tipe student teams achievement division(STAD) dalam
pembelajaran IPA pada konsep pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam
karya sederhana. Pada tahap ini tindakan yang akan dilakukan, yaitu :
1) Pada awal pembelajaran guru memberikan soal pre test. Kemudian
melakukan apersepi mengenai pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam
karya sederhana yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan siswa
FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Gurumengingatkan siswa mengenai kelompok yang telah dibuat pada
pembelajaran sebelumnya dan menyuruh siswa duduk bersama
dengan kelompoknya.
3) Guru menyampaikan materi pelajaran secara garis besar, guru
menjelaskan prosedur kegiatan dan tata cara kerja kelompok.
4) Setelah membaca dan memahami LKS yang diberikan guru, siswa
melakukan praktikum bersama dengan kelompoknya mengenai materi
pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana. Kemudian
masing-masing kelompok bekerja sama, melakukan diskusi,
mengerjakan LKS yang diberikan guru dan mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya.
5) Guru mengevaluasi hasil belajar siswa melalui pemberian kuis
mengenai pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana.
6) Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing tim atau
kelompok sesuai dengan nilai rata-rata yang diperoleh oleh setiap
kelompok.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Peneliti dan guru mitra bekerja sama untuk mengamati kegiatan
pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekataan cooperative
learning tipe student team achievement division (STAD) pada konsep
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti bersama guru mitra mendiskusikan dan
merefleksi hasil pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD)
pada konsep pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana.Jika
hasil refleksi belum mencapai tujuan yang diharapkan maka dilanjutkan
ke siklus selanjutnya.
C.Subjek dan Lokasi Penelitian
1. Subjek penelitian
Yang menjadi subjek penelitian tindakan kelas ini adalah kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan cooperative learning tipe
student teams achievement divisions (STAD) pada konsep cahaya dan
sifat-sifatnya di kelas V SDN Babakankeusik 1 kecamatan Patia kabupaten
Pandeglang.Dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang yang terdiri dari
jumlah siswa laki-laki 8orang dan siswa perempuan 12 orang.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi yang menjadi tempat penelitian tindakan kelas ini adalah SDN
Babakankeusik 1 kecamatan Patia kabupaten Pandeglang.Alasan memilih
lokasi tersebut karena jarak dari lokasi ke tempat tinggal peneliti tidak
FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D.Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
“Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan” (Suprijono, 2012:5).
Dalam penelitian ini pengukuran pengetahuan yang dipahami siswa
mengenai cahaya diperoleh dari tes dan kegiatan belajar siswa pada konsep
cahaya diukur dengan lembar observasi.
2. Konsep Cahaya dan Sifat-sifatnya
Materi pada penelitian ini adalah konsep cahaya dan sifat-sifatnya.
Cahaya berasal dari sumber cahaya.“Semua benda yang dapat memancarkan
cahaya disebut sumber cahaya” (Haryanto, 2004: 141).
Cahaya dan sifat-sifatnya dalam penelitian ini adalah materi
pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) di kelas V semester 2.
Penjelasan mengenai sub bab dalam konsep cahaya dan sifat-sifatnya
meliputi: cahaya merambat lurus dan cahaya dapat dipantulkan, cahaya
dapat dibiaskan dan cahaya dapat menembus benda bening dan pemanfaatan
sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana.
3. Pendekatan Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement
Slavin memaparkan bahwa “Gagasan utama didalam STAD adalah
memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk
menguasai keterampilan yang diajarkan guru”(Rusman, 2012:214).Adapun
langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe student teams
achievement divisions (STAD) yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Tahap 1: Siswa diberikan pre test untuk mengetahui kemampuan setiap
individu.
Tahap 2: Dari hasil pre test yang telah dilakukan siswa dibagi ke dalam
beberapa kelompok.
Tahap 3: Guru memberikan materi mengenai konsep cahaya secara garis
besarnya saja.
Tahap 4: Guru membagikan lembar kerja siswa kepada semua kelompok,
kemudian siswa melakukan praktikum bersama kelompoknya dan
mendiskusikan hasilnya dengan teman kelompok.
Tahap 5: Guru memberikan kuis secara individu dan siswa tidak boleh
saling membantu.
Tahap 6: Skor kuis semua anggota dijumlahkan dalam kelompok,
kemudian dibagi sejumlah anggota dalam kelompok tersebut
(dirata-ratakan).
Tahap 7: Pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok
FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diberi predikat sesuai skor yang didapat kelompok(good team, great team
dan super team).
Tahap 8: Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran pada konsep
cahaya dan sifat-sifatnya.
Dalam pelaksaan pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions (STAD) ini dibutuhkan perangkat penunjang yaitu
berupa buku panduan siswa, RPP, dan media yang sesuai.
E.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2011: 148).
Dalam kegiatan penelitian ini, instrumen yang akan digunakan adalah
observasi dan tes.
1. Pedoman Observasi
Hadi (Sugiyono, 2011: 203) mengemukakan bahwa, “observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis”.
Observasi adalah suatu kegiatan dimana peneliti melakukan suatu
penilaian mengenai kegiatan atau aktifitas, maupun proses yang dilakukan
Dalam suatu kegiatan mengobservasi peneliti haruslah menggunakan
lembar pedoman observasi agar apa yang di observasi oleh peneliti dapat di
tulis dalam lembar pedoman observasi tersebut.
Dengan menggunakan lembar pedoman observasi juga peneliti dapat
lebih rinci meneliti proses pembelajaran yang dilakukan. Berikut merupakan
pedoman observasi yang akan digunakan peneliti dalam meneliti aktivitas
belajar siswa dengan menggunakan pendekatan cooperative learning tipe
student teams achievement divisions (STAD) pada pembelajaran IPA di
kelas V.
Tabel 3.1
Pedoman Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPA pada Konsep Cahaya dan Sifat-sifatnya dengan Menggunakan Pendekatancooperative
learning tipe student teams achievement divisions (STAD)
No Aspek yang diamati Ya Tidak 1
Penyampaian tujuan dan motivasi
Motivasi belajar
2 Persentasi kelas
Konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran
Menyimak pembelajaran
Antusiasme/semangat dalam mengikuti pembelajaran
3 Kegiatan belajar dalam Tim
Menyelsaikan permasalahan secara bersama
Terlibat aktif dalam kelompok
4
Kuis
Keseriusan dan tanggung jawab dalam mengerjakan kuis
FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
Rekognisi Tim
Menerima apa adanya skor yang diperoleh
Bekerja keras agar mendapatkan penghargaan
Jumlah Deskriptor
Presentase
Komentar:
2. Tes Hasil Belajar
“Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang
atausejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat
perkembanhgan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam
dirinya”(Kunandar 2011:186).
Sebelum melakukan tes, peneliti atau guru membuat kisi-kisi soal
terlebih dahulu.karena tes yang diberikan di dalam suatu pembelajaran
haruslah mengacu pada kisi-kisi yang telah dibuat. Berikut di bawah ini
adalah kisi-kisi soal secara umum pada konsep cahaya dan sifat-sifatnya.
a. Standar Kompetensi: Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan
membuat suatu karya/model.
b. Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.
Tabel 3.2 Kisi-kisi soal
Supiyani, S. Pd NIP: 197601012008011012
Siklus Pokok / Sub Pokok Bahasan
Cahaya dapat dibiaskan dan cahaya menembus benda
3. Pemanfaatan sifat-sifat
cahaya dalam karya sederhana
Mudah *1,2,3 3
Sedang *4,5,6,7,8 5
Sukar *9,10 2
Jumlah 3 5 2 10
* = nomor soal
F.Teknik Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul dari penelitian yang telah dilakukan pada
pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan cooperative learning tipe
student teams achievement divisions (STAD)kemudian dianalisis dan
dipaparkan dalam teknik pengolahan data ini.
Teknik pengolahan data yang berkaitan dengan keaktifan belajar siswa
danhasil belajar adalah sebagai berikut:
1. Lembar Observasi
Untuk mengumpulkan data dari kegiatan pembelajaran yang diobservasi
haruslah menggunakan lembar pedoman observasi. Dengan menggunakan
lembar pedoman observasi yang telah disediakan data yang diperoleh akan
terinci dengan baik.Maka untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan siswa
di kelas dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peneliti menuliskan temuan-temuan yang diperoleh didalam lembar
pedoman observasi yang telah dibuat sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai.
2. Tes Hasil Belajar
Penskoran tes hasil belajar siswa untuk mengetahui tingkat kemampuan
siswa, yaitu:
Skor maksimal adalah 100
Untuk menentukan nilai hasil siswa yaitu:
Nilai =Skor Perolehan (benar) Jumlah soal x100
Dan nilai rata-rata kelasnya ditentukan dengan rumus:
Kriteria Penilaian sebagai berikut :
- Skor nilai 90 – 100 = A (baik sekali)
- Skor nilai 80 – 89 = B (baik)
- Skor nilai 65 – 79 = C (cukup)
- Skor nilai 55 – 64 = D (kurang)
- Skor nilai 55 = E (buruk)
(Sumber: Cece Rakhmat dan Solehudin 2006 : 67 dalam Enzelina, 2012: 56). Nilai Rata-rata Kelas = ∑ Nilai Akhir Siswa
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaanpenelitian yang dilaksanakan di SDN
Babakankeusik 1danpembahasanhasilpenelitian,
makadapatditarikbeberapakesimpulandarimulaipelaksanaansiklus I
sampaisiklus III, yaitusebagaiberikut:
1. Pembelajaran IPA
padakonsepcahayadansifat-sifatnyadenganmenggunakanpendekatancooperative learningtipestudent teams achievement division (STAD) yang diberikanoleh guru model
(peneliti) cukupmenyenangkandanmenarikbagisiswa. Hal
initerlihatdarihasilobservasi yang dilakukanoleh observer (guru mitra)
darisiklus I sampaisiklus III
bahwaaktivitassiswamengalamipeningkatanditiapsiklusnya, peningkatan
terlihat dari semakinbertambahnyadeskriptoraktivitas siswa yang adapada
pedoman observasi yang dibuat oleh peneliti.
Siswaterlihatsangatantusiasdanbersemangatketikapembelajaranberlangsungt
erutamaketikamerekadiharuskanuntukmelakukanpraktikumdanberdiskusiber
samadengankelompoknya.
Siswabersamadengankelompoknyadapatbekerjasamadenganbaikdanturutber
partisipasiaktifdalammelakukanpraktikumdanmengerjakanlembarkerjasiswa
yang diberikanoleh guru, siswamenunjukkan rasa
FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pun sudahcukupbaik.Apalagiketikadiberitahuoleh guru bahwakelompok
yang mendapatskoryang sesuaidengan yang telahditentukanoleh guru model
(peneliti) akandiberikanpenghargaankelompok,
siswasemakintermotivasidansemakinbersemangatdalambelajar,
memahamimateri, melakukanpraktikumdanmelaksanakandiskusikelompok.
2. Hasil belajar siswa pada konsep cahayadansifat-sifatnya dengan
menggunakan pendekatancooperative learningtipestudent teams achievement division (STAD) mengalami peningkatan yang sangat baik, hal
ini dapat dilihat dari nilairerata hasil belajar siswa mulai dari siklus I yaitu
58,5 dan presentase 40% dengan kategorikurang, pada siklus II nilai rerata
siswa meningkat menjadi 66 dengan presentase 50% dengan kategori cukup,
dan kemudian pada siklus III mencapai 79,5dan presentase 100% termasuk
dalam kategori baik. Skorkelompok yang diperolehsiswadalampembelajaran
IPA padakonsepcahayadansifat-sifatnyajugameningkat,
halinidapatdilihatdarirerataskorkelompoksiswapadasiklus I yaitu
10,2danpresentase 0%
dengankategorikurangkarenadariempatkelompokbelumadasatukelompokpun
yang mendapatkanpenghargaan. Padasiklus II
rerataskorkelompoksiswayaitu 12,8 danpresentase 75%
dengankategoricukupkarenadariempatkelompok,
tigakelompoksudahmendapatkanpenghargaan good team dan 1
kelompokbelummendapatkanpenghargaan. Dan padasiklus III
karenakeempatkelompoktersebutsudahmendapatkanpenghargaan, 1
kelompokmendapatkanpenghargaan great team (timhebat)
dantigakelompokmendapatkanpenghargaan super team (tim super). Hal ini
menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA konsep
cahayadansifat-sifatnyamelaluipenerapanpendekatan cooperative learning
tipe student teams achievement division (STAD) mengalamipeningkatan.
Dari uraian di atas,
penelitidapatmenyimpulkanbahwapenelitianpadapenerapanpendekatancooperat
ive learningtipestudent teams achievement divisions (STAD)
untukmeningkatkanhasilbelajarsiswapadakonsepcahayadansifat-sifatnyainitelahberhasildanmemperolehhasil yang
sangatbaikdansudahmencapaihasil yang
diharapkandenganmeningkatnyahasilbelajarsiswa.Pembelajaran IPA
padakonsepcahayadansifat-sifatnyadenganmenggunakanpendekatancooperative learningtipestudent teams
achievement divisions (STAD) sudahtelaksanadenganbaikdanaktivitassiswasudahmeningkat.
Siswasudahdapatberpartisipasiaktif,
bekerjasamadalamkelompokdalammelakukanpraktikum,
diskusidanmengerjakanlembarkerjasiswa yang diberikanoleh guru
bersamadengankelompoknya.
FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan temuan-temuan penelitian tindakan kelas di kelas V SDN
Babakankeusik1pada pembelajaran IPA, peneliti mengajukan beberapa
rekomendasi sebagai berikut:
1. Guru kelas
Padasaatpembelajarandimulai guru
sebaiknyatidaklangsungmenjelaskanmateri, tetapi guru
terlebihdahulumemotivasisiswadanmelakukanapersepsiuntukmengetahuipen
getahuanawal yang dimilikisiswa.Guru sebaiknyadapatmenjadifasilitatordan
motivator yang baikbagisiswadan guru
dapatmemberikankesempatankepadasiswauntukberperanaktifsaatpembelajar
an agar siswadapatlebihmudahmemahamimateri yang dipelajari.Cooperative
learningtipestudent teams achievement divisions (STAD)
merupakanpendekatan yang
dapatmengatasikesulitansiswadalammemahamimateripadasaat proses
belajarmengajarkarenadenganmenggunakanpendekataninisiswadapatsalingb
erinteraksi, bekerjasamadanbertukarpikirandengansiswa lain
dalamkelompoknyamengenaitugas yang diberikanoleh guru.
2. Kepalasekolah
Kepalasekolahhendaknyadapatmemberikandukungandanpenghargaankep
ada guru yang
berusahameningkatkankualitaspembelajarandenganmerencanakanpembelaja
ran yang baikbersama guru-guru
alebihsering agar dapatmengetahuikekurangan yang
adadandapatsegeramemperbaikinya.
3. Penelitiselanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya, dikarenakan dalam penelitian ini masih
ditemukan adanya kekurangan, maka hasil penelitian ini
dapatdijadikanbahandiskusi untuk diteliti lebih lanjut sebagai upaya
memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan pada pembelajaran IPA
FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. (2008). Learning To Teach BelajaruntukMengajar. New York: McGraw Hill Companies.
Asy’ari, M. (2006).PenerapanPendekatan STM dalamPembelajaranSains di SekolahDasar. Jakarta: DepartemenPendidikanNasional.
Azmiyawati, C, Dkk. (2008). IPA Salingtemas 5. Jakarta: PusatPerbukuanDepartemenPendidikanNasional.
Barlia, L. (2009). TeoriPembelajaranSains di SekolahDasar.Subang :Royyan Press.
BasrowidanSuwandi.(2008). ProsedurPenelitianTindakanKelas.Bogor :Ghalia Indonesia.
Enzelina. (2012). PenerapanMetodeProblem Based Learning
(PBL)PadaKonsepDaur Air UntukMeningkatkanHasilBelajarSiswa..Skripsi.Prodi.[Tidakditerbitka
n].
Hanafiah, N, Dkk. (2012). KonsepStrategiPembelajaran. Bandung: RefikaAditama.
Haryanto. (2004). SAINS untukSekolahDasarKelas V. Jakarta: Erlangga.
Kunandar.(2011).
LangkahMudahPenelitianTindakanKelasSebagaiPengembangProfesi Guru. Jakarta: Rajawali Press
Noviyanti.(2012). Penerapan Model PembelajaranCooperative LearningTipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD)untukMeningkatkanHasilBelajarSiswadalamPemahamanKonse pPesawatSederhana.Skripsi.Prodi.[Tidakditerbitkan].
Nuraeni. (2012). MetodePenelitianPendidikan di SD. Serang: IkhwanMandiri Press.
Riyanto,Y. (2009). ParadigmaBaruPembelajaran. Jakarta: KencanaPrenada Media Group
(Student Teams Achievement Division).Skripsi.Prodi.[Tidakditerbitkan].
Rusiana (2012) PenggunaanTeknik Student Teams Achievement Divisions (STAD)
untukMeningkatkanHasilBelajarSiswapadaKonsepSumberDayaAlam (SDA).Skripsi.Prodi.[Tidakditerbitkan].
Rusman.(2012). Model-model Pembelajaranmengembangkanprofesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Press.
Sugiyono. (2011).
MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatifkualitatifdan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning TeoridanAplikasi PAIKEM. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Wahyudin, D, Dkk. (2005). PengantarPeendidikan, jakarta: Universitas Terbuka.