• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TGT

PADA MATERI BANGUN RUANG

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 1 Langensari Kelas V Semester Genap Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Dea Lathifah

0902926

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

(3)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TGT

PADA MATERI BANGUN RUANG

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 1 Langensari Kelas V Semester Genap Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Dea Lathifah

0902926

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013

(4)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

(5)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TGT

PADA MATERI BANGUN RUANG

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Oleh Dea Lathifah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Dea Lathifah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(6)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TGT

PADA MATERI BANGUN RUANG

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 1 Langensari Kelas V Semester Genap Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Oleh, Dea Lathifah

0902926

Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I

Dr. Hj. Pupun Nuryani, M. Pd. NIP. 196205221986032003

Pembimbing II

Dra. Hj. Ade Rohayati, M.Pd. NIP. 196005011985032002

Diketahui,

Ketua Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(7)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

(8)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA MATERI BANGUN RUANG

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Oleh Dea Lathifah

0902926

(9)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, Bangun Ruang, Hasil Belajar. ABSTRACT

THE USE OF TGT TYPE MODEL OF COOPERATIVE LEARNING IN BUILD SPACE MATERIAL

TO ENHANCE STUDENTS’ LEARNING OUTCOMES

By Dea Lathifah

0902926

(10)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(11)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

iii DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...iii

DAFTAR TABEL...v

DAFTAR GAMBAR...vi

DAFTAR DIAGRAM...vii

DAFTAR LAMPIRAN...viii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah...4

C. Hipotesis Tindakan...5

D. Tujuan Penelitian...5

E. Manfaat Penelitian...6

F. Definisi Operasional...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA...8

A. Konsep Model Pembelajaran Kooperatif TGT dalam Pembelajaran...8

B. Konsep Dasar Matematika di Sekolah Dasar dengan Materi Bangun Ruang di kelas V Sekolah Dasar...15

C. Konsep Hasil Belajar...27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...30

(12)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

iv

B. Model Penelitian...30

C. Subjek Penelitian...31

D. Prosedur Penelitian...31

E. Instrumen Penelitian...35

F. Pengolahan Data dan Analisis Data ...36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...39

A. Hasil Penelitian...39

B. Pembahasan...71

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI...79

A. Simpulan...79

B. Rekomendasi...80

DAFTAR PUSTAKA...81

LAMPIRAN...84

(13)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

v

DAFTAR TABEL

1.1 Nilai UTS Kelas V SDN 1 Langensari Semester Genap 2012/2013... 2

2.1 Tingakatan Penghargaan Turnamen... 12

4.1 Nilai LKS dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Tidakan Pertama Siklus I... 43

4.2 Nilai LKS dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Tindakan Kedua Siklus I... 43

4.3 Hasil Perolehan Skor Kelompok Tindakan Pertama Siklus I... 45

4.4 Hasil Perolehan Skor Kelompok Tindakan Kedua Siklus I... 46

4.5 Kategori Penentuan Tingkatan Penghargaan... 47

4.6 Hasil Post-Test Siklus I... 49

4.7 Nilai LKS dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Tindakan Pertama Siklus II... 55

4.8 Nilai LKS dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Tindakan Kedua Siklus II... 55

4.9 Hasil Perolehan Skor Kelompok Tindakan Pertama Siklus II... 57

4.10 Hasil Perolehan Skor Kelompok Tindakan Kedua Siklus II... 58

4.11 Kategori Penentuan Tingkatan Penghargaan... 59

4.12 Hasil Post-Test Siklus II... 61

4.13 Nilai LKS dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus III... 66

4.14 Hasil Perolehan Skor Kelompok pada Siklus III... 67

4.15 Kategori Penentuan Tingkatan Penghargaan... 68

4.16 Hasil Post-Test Siklus III... 69

(14)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

vi

DAFTAR GAMBAR

2.1 Bagan Penempatan Peserta pada Meja Turnamen... 11

2.2 Macam-macam Bangun Ruang... 19

2.3 Bangun Ruang Kubus... 20

2.4 Jaring-jaring Kubus... 20

2.5 Bangun Ruang Balok... 21

2.6 Jaring-jaring Balok... 21

2.7 Bangun Ruang Prisma segitiga... 22

2.8 Jaring-jaring Prisma segitiga... 22

2.9 Bangun Ruang Prisma segiempat... 22

2.10 Bangun Ruang Prisma segilima... 23

2.11 Bangun Ruang Limas segitiga... 23

2.12 Bangun Ruang Limas segiempat... 24

2.13 Jaring-jaring Limas segiempat... 24

2.14 Bangun Ruang Limas segilima... 25

2.15 Bangun Ruang Tabung... 25

2.16 Jaring-jaring Tabung... 25

2.17 Bangun Ruang Kerucut... 26

2.18 Jaring-jaring Kerucut... 26

(15)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

vii

DAFTAR DIAGRAM

4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I... 49

4.2 Persentase Ketuntasan Belajar Siklus II... 61

4.3 Persentase Ketuntasan Belajar Siklus III... 70

4.4 Rekapitulasi Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa... 72

(16)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perangkat Pembelajaran

A.1.a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 1 A.1.b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II... 9 A.1.c Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III... 18 A.2.a Lembar Kerja Siswa Siklus

I...

23

A.2.b Lembar Kerja Siswa Siklus II... 27 A.2.c Lembar Kerja Siswa Siklus III... 31

Lampiran B Instrumen Penelitian

B.1.a Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa dalam Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT Siklus

I...

33

B.1.b Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa dalam Model

Pembelajaran Kooperatif tipe TGT Siklus II... 37 B.1.c Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa dalam Model

Pembelajaran Kooperatif tipe TGT Siklus III... 41 B.2.a Kisi-kisi Tes Siklus I... 43 B.2.b Kisi-kisi Tes Siklus

II...

49

B.2.c Kisi-kisi Tes Siklus III... 51 B.3.a Soal Tes Siklus

I...

53

(17)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ix

B.5 Soal Games/Turnamen Akademik... 58

Lampiran C Surat Izin Penelitian... 82

Lampiran D Hasil Data dan Pelaksanaan Penelitian D.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa D.1.a Data Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus I... 90

D.1.b Data Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus II... 94

D.1.c Data Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus III... 102

D.2 Hasil LKS D.2.a LKS Siklus I... 104

D.2.b LKS Siklus II... 110

D.2.c LKS Siklus III... 115

D.3 Hasil Tes D.3.a Tes Siklus I... 118

D.3.b Tes Siklus II... 123

D.3.c Tes Siklus III... 128

D.4 Sertifikat... 131

D.5 Dokumentasi Pembelajaran... 132

(18)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika adalah mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran matematika diberikan kepada siswa dari mulai ia bersekolah di sekolah dasar, supaya membekali siswa untuk berpikir logis, sistematis, kritis, kreatif serta kemampuan untuk bekerjasama. Ruseffendi dalam Karso (2008:1.39) menyatakan bahwa:

Matematika itu terorganisir dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil, dimana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif .

Karena matematika disebut ilmu deduktif yang mengartikan bahwa ilmu-ilmu didapat dari masalah-masalah yang luas menjadi masalah yang lebih mengerucut dan dibuktikan kebenarannya. Matematika yang memang adalah ilmu deduktif terasa sulit diterapkan pada pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) karena pemikiran anak-anak usia SD masih sangat konkret dan belum dapat berpikir kritis. Hal ini yang menjadikan Matematika kurang digemari oleh siswa SD dan menjadikan siswa mendapat nilai kurang bagus pada mata pelajaran Matematika, ditambah jika cara penyampaian mata pelajaran Matematika oleh guru kurang tepat. Seperti halnya masalah yang akan diangkat pada penelitian ini.

(19)

2

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

malas memperhatikan) ketika pelajaran berlangsung. Akibatnya banyak ditemukan siswa-siswa yang pasif dalam setiap pembelajaran Matematika di kelas, terlebih pada siswa perempuan yang terlihat tidak banyak melakukan interaksi dengan teman yang lainnya, didalam kelas tidak terjadi suasana yang bernuansa dialog kreatif, sarat dengan hafalan, tidak ada pengembangan berpikir yang dilakukan guru, membosankan, serta adanya pembelajaran yang tidak bermakna. Melihat cara pembelajaran yang dilakukan guru pun, guru kurang dapat mengajak siswa aktif berpikir dan tidak ada unsur interaktif, kurang melakukan tanya jawab sehingga siswa menjadi pasif, guru hanya melakukan model pembelajaran yang konvensional dengan metode ceramah saja, tidak mengaplikasikan model pembelajaran lainnya sehingga pembelajaran hanya berpusat pada guru dan membuat siswa jenuh. Proses pembelajaran tersebut menjadikan hasil nilai siswa rendah. Terlihat dengan hasil nilai Ujian Tengah Semester (UTS) pada mata pelajaran Matematika yang masih banyak siswa belum mencapai KKM.

Tabel 1.1

Nilai UTS Kelas V SDN 1 Langensari Semester Genap 2012/2013

(20)

3

Dari hasil pengamatan nilai UTS mata pelajaran Matematika nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa adalah 59,5 sedangkan KKM yang harus dicapai adalah 63, sebanyak 23 siswa dari 37 siswa yang nilainya sudah mencapai KKM dan 17 siswa belum mencapai KKM, dapat dikatakan sekitar 45,9% yang belum mencapai KKM. Masih banyaknya siswa yang mendapat nilai dibawah KKM dikarenakan kurangnya motivasi siswa dan menjadikan siswa kurang fokus dalam belajar, karena pada saat pembelajaran pun guru hanya memakai model pembelajaran yang masih konvensional dengan menggunakan metode ceramah menyebabkan siswa jenuh dan kurang aktif dalam pembelajaran. Melihat masalah yang terjadi tentang penyebab kurangnya motivasi siswa dan kurang aktif dalam pembelajaran serta guru yang mengajar hanya melakukan model pembelajaran yang konvensional saja sehingga hasil belajar siswa kurang dan banyak yang mengalami ketidaktuntasan, maka peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas dalam mata pelajaran Matematika pada materi Bangun Ruang dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) di kelas V SDN 1 Langensari Kabupaten Lembang yang dapat menjadi obat akan masalah yang terjadi. Penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT belum pernah dilakukan sebelumnya di kelas tersebut. Dalam Pembelajaran Kooperatif terdapat banyak variasi pembelajaran dan salah satunya adalah model pembelajaran Tipe TGT atau dikenal dengan model kompetisi permainan kelompok yang dirasa akan cocok untuk diterapkan.

(21)

4

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Teams), (c) Permainan (Games), (d) Pertandingan (Tournament), dan (e) Penghargaan kelompok (Team Recognize).

Model pembelajaran kooperatif dipandang sebagai proses pembelajaran yang aktif, sebab siswa akan lebih banyak belajar melalui proses pembentukan (contructing) dan penciptaan, kerja dalam kelompok dan berbagi pengetahuan serta tanggung jawab individu tetap merupakan kunci keberhasilan pembelajaran, selain itu model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ini dapat menumbuhkan motivasi karena mengandung unsur permainan sehingga siswa dapat aktif dalam proses belajar, siswa juga dapat bekerja sama dalam kelompok dan dapat menumbuhkan rasa sportifitas dalam kegiatan turnamen. Oleh karena itu model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dirasa dapat diterapkan pada pembelajaran Matematika di kelas V.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya tentang model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) yang dilakukan oleh Nuril Milati dengan skripsinya yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Turnament) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Ar-Rahmah Jabung Malang” membuktikan bahwa adanya motivasi yang tinggi terhadap siswa menyebabkan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa dan meningkatkan motivasi siswa baik dalam akademik maupun dalam proses sosialisasi dengan teman dan lingkungan sekitarnya karena proses belajar kelompok yang terdapat pada Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT.

Setelah menguraikan masalah yang terjadi dan menemukan solusi yang tepat didukung dengan fakta dari penelitian terdahulu mengenai model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang mengandung unsur games dan reward, maka peneliti mengambil judul penelitian tindakan kelas “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT pada Materi Bangun Ruang untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas V SDN 1 Langensari”.

(22)

5

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti mendapatkan permasalahan utama dalam penelitian ini yaitu “bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT?” dan dapat dirumuskan dengan pertanyaan berikut :

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran Matematika materi Bangun Ruang dengan menerapkan model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT di kelas V SDN 1 Langensari?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Matematika materi Bangun Ruang dengan menerapkan model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT di kelas V SDN 1 Langensari?

3. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika materi Bangun Ruang di kelas V SDN 1 Langensari dengan penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT?

C. Hipotesis Tindakan

Penelitian ini direncanakan kedalam tiga siklus, setiap siklus dilaksanakan dengan mengikuti prosedur perenanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Melalui ketiga siklus tersebut dapat diamati peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: ”Penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika materi Bangun Ruang”.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(23)

6

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Matematika materi Bangun Ruang dengan menerapkan model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT di kelas V SDN 1 Langensari.

3. Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika materi Bangun Ruang di kelas V SDN 1 Langensari setelah menggunakan penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT.

E. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai kalangan, diantaranya :

1. Bagi Siswa :

Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe TGT ini siswa dapat memperoleh pengalaman belajar, membangun rasa kebersamaan dalam belajar, meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika.

2. Bagi Guru :

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau pertimbangan guru dalam mengembangkan pembelajaran Matematika sehingga dapat menjadi suatu alternatif menarik dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi Sekolah :

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau pertimbangan juga dapat memberikan inspirasi dalam rangka pengembangan bahan ajar dalam penyempurnaan proses pembelajaran, khususnya pembelajaran Matematika. 4. Bagi Peneliti :

Memperoleh pengalaman dan ilmu dalam kemampuan proses belajar mengajar di sekolah, juga keberagaman penerapan model pembelajaran khususnya pembelajaran Matematika.

(24)

7

Untuk menghindari kemungkinan terjadinya salah penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini, perlu dilaksanakan adanya penafsiran yang sama terhadap istilah-istilah yang digunakan tersebut. Oleh karena itu, peneliti akan mendefinisikan secara operasional terhadap istilah-istilah tersebut.

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Model TGT merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif yang di dalamnya terdapat unsur permainan yang melibatkan siswa secara kelompok dan dengan model pertandingan, sehingga menumbuhkan motivasi dalam pembelajaran. Terdapat langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe TGT, yaitu: penyajian kelas, belajar kelompok, games/ turnamen akademik dan rekognisi kelompok.

2. Bangun Ruang di kelas V SD

Pembelajaran mengenai materi Bangun Ruang di kelas V SDN 1 Langensari meliputi sifat-sifat dan jaring-jaring bangun ruang. Bangun ruang yang dimaksud akan dipelajari diantaranya kubus, balok, prisma, limas, tabung dan kerucut.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar dalam penelitian ini yaitu kemampuan siswa dalam pembelajaran Matematika kelas V SDN 1 Langensari Kecamatan Lembang tahun ajaran 2012/2013 berupa peningkatan nilai dalam mencapai KKM setelah mendapatkan pembelajaran Matematika dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT.

(25)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 30 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam Yuliawati, dkk (2012: 17) menyebutkan:

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data untuk menentukan tingkat keberhasilan jenis tindakan yang dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran.

PTK berangkat dari masalah yang dirasakan dalam pembelajaran di kelas. PTK memiliki beberapa karakteristik yaitu: (1) kegiatan penelitian dipicu oleh permasalah praktis yang dirasakan oleh pendidik dalam pembelajaran di kelas, (2) PTK dilaksanakan secara kolaboratif dengan tenaga pendidik yang kelasnya menjadi subjek penelitian, dan (3) melibatkan tenaga ahli sebagai pengembang pendidikan.

Model PTK yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis & McTaggart. Penelitian ini bersifat reflektif yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. Semua permasalahan di dalam kelas menjadi tanggung jawab guru dan guru dapat melakukan inovasi-inovasi yang dirasakan perlu sebagai upaya dalam memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.

B. Model Penelitian

(26)

31

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berikut ini adalah alur PTK menurut Kemmis dan MC Taggart:

Gambar 3.1

Desain Model PTK Kemmis dan Mc Taggart

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Langensari yang terdiri dari 37 orang siswa, 15 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Penelitian berlokasi di Raya Maribaya No.20, RT 02, RW 04, Desa Langensari, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

D. Prosedur Penelitian

Refleksi

Identifikasi Masalah

Perencanaan I

Pelaksanaan Siklus I

Perencanaan II Observasi

Refleksi

Pelaksanaan Observasi

(27)

32

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas V terhadap materi Bangun Ruang dengan menggunakan model siklus belajar. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Yuliawati, dkk. 2012: 24) alur tindakan penelitian terbagi menjadi tiga, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Tindakan dan observasi, serta (3) Refleksi.

Tahap tindakan penelitian yang akan dilaksanakan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pra Penelitian

a. Permintaan izin dari Kepala Sekolah SDN 1 Langensari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

b. Observasi dan wawancara

Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi dan situasi SDN 1 Langensari secara keseluruhan, terutama siswa kelas V yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian.

c. Identifikasi permasalahan

Kegiatan ini dilakukan mulai dari:

1) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, buku sumber kelas V, pembelajaran Matematika dan model-model pembelajaran Matematika.

2) Menentukan model pembelajaran yang relevan dengan karakteristik siswa, bahan ajar dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung pada pembelajaran Matematika.

3) Merumuskan rencana pembelajaran (RPP) pada pembelajaran Matematika materi Bangun Ruang dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 4) Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahap penelitian.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Perencanaan (planing)

(28)

33

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

TGT, membuat kartu bernomor, membuat daftar nama kelompok siswa secara heterogen berdasarkan kemampuan belajar, membuat daftar nama tim berdasarkan kelompok heterogen, menyiapkan penghargaan berupa sertifikat, membuat lembar observasi.

b. Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan ini guru melakukan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan bantuan media, ceramah, tanya jawab, diskusi, inkuiri yang telah direncanakan. Dalam usaha ke arah perbaikan suatu perencanaan bersifat fleksibel dan siap dilakukan perubahan sesuai dengan yang terjadi dalam proses pelaksanaan di lapangan. 1) Tahap kegiatan pendahuluan

a) Guru memberikan kegiatan pembukaan.

b) Guru melakukan apersepsi dan memberitahu materi pokok yang akan dipelajari.

2) Tahap kegiatan inti

a) Menjelaskan materi dan melakukan tanya jawab.

Guru menjelaskan materi dengan bantuan media dengan cara ceramah, siswa melakukan tanya jawab baik dengan guru maupun dengan siswa. b) Mengatur siswa ke dalam beberapa kelompok.

Guru membagi siswa ke dalam 8 kelompok heterogen masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa. Dan membagikan LKS untuk dikerjakan secara bersama-sama.

c) Melakukan games/ turnamen akademik

(29)

34

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

akan diakumulatifkan dengan poin temannya dalam kelompoknya semula. Poin yang terbanyak akan menentukan “super team” “great

team” dan “good team”.

d) Memberikan penghargaan.

Dalam tahap ini, siswa dalam tiap kelompok diberikan reward baik yang tertinggi, sedang maupun rendah. Semua kelompok diberikan penghargaan atas usaha dan kerja sama dalam pembelajaran.

e) Evaluasi

Setelah semua tahap dilaksanakan, guru memberikan test untuk mengetahui hasil belajar, sejauh mana pemahaman siswa dari serangkaian kegiatan yang telah dilakukan.

3) Tahap kegiatan penutup

a) Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti. b) Melakukan refleksi dan penguatan.

c) Guru menutup pembelajaran. c. Pengamatan (observation)

Observasi yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung sebagai upaya dalam melaksanakan pembelajaran tindakan, dilakukan oleh teman sejawat dan guru kelas, proses pengamatan yang dilakukan mengenai;

1) Kegiatan guru.

2) Situasi kegiatan belajar mengajar. 3) Keaktifan siswa.

4) Kemampuan siswa dalam berdiskusi dan bekerjasama dalam kelompok. 5) Kemampuan siswa dalam melakukan proses games dan turnamen juga

menjawab soal-soal. d. Refleksi (reflecting)

(30)

35

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

refleksi yang didapat akan digunakan sebagai pertimbangan dalam merencakan siklus selanjutnya.

Begitupun pada pada penelitian siklus selanjutnya (siklus II) dilaksanakan perencanaan dan pelaksanaan tindakan yang sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan dirancang berdasarkan hasil pada refleksi terhadap siklus I. Refleksi tindakan pada siklus II berdasarkan pengamatan pelaksanaan tindakan pada siklus II.

Perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada siklus III pun dilaksanakan dengan berdasarkan hasil pada refleksi terhadap siklus II. Kemudian melakukan refleksi terhadap tindakan pada siklus III dan menganalisis serta melakukan kesimpulan atas pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V dalam pembelajaran Matematika pada materi bangun ruang.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat untuk memperoleh informasi atau hasil yang dibutuhkan untuk mengetahui ketercapaian tujuan dalam penelitian. Instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini diantaranya:

1. Lembar Tes Formatif

Lembar tes formatif merupakan alat penilaian, tes disini lebih kepada pertanyaan-pertanyaan mengenai penugasan materi, jawaban tes dapat berbentuk tulisan maupun lisan. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif pada siswa.

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa merupakan alat bantu siswa untuk mendalami materi pembelajaran. Dalam penelitian ini, LKS juga dijadikan instrumen untuk menilai aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

(31)

36

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Lembar observasi dibuat untuk menilai setiap tingkah laku dan aktifitas yang dilakukan guru maupun siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan nontes. Tehnik pengumpulan data dengan tes bermaksud menilai hasil belajar siswa dalam ranah kognitif setelah dilaksanakannya pembelajaran. Selain dengan memberikan tes individu, pengumpulan data pada penelitian ini pun dilaksanakan dengan tehnik non tes yaitu observasi dan dokumentasi.

F. Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan tahap akhir dari penelitian setelah didapat data-data yang dibutuhkan. Data tersebut diperoleh dari hasil observasi dan hasil tes.

a. Hasil Observasi b. Hasil Tes

Dalam pengolahan hasil tes, data yang diolah diantaranya: 1) Penskoran hasil tes

Dalam Arifin (2009: 221) menyebutkan bahwa dalam memberi skor pada hasil tes siswa dilakukan dengan beberapa langkah, diantaranya: (1) menskor, yaitu memberi skor pada hasil tes siswa. (2) mengubah skor mentah menjadi skor standar sesuai dengan norma tertentu. (3) mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, baik berupa huruf maupun angka. (4) melakukan analisis soal (jika diperlukan).

(32)

37

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Nilai = � �� �

� �� � �

(Arikunto, 2010 : 236)

2) Menghitung nilai rata-rata kelas

Setelah melakukan penskoran kemudian dihitung nilai rata-rata kelas dengan rumus :

x = �

(Zainal, dkk, 2009 : 40) Keterangan:

x : nilai rata-rata

∑X : jumlah semua nilai siswa

∑N : jumlah siswa

3) Menghitung ketuntasan belajar

KKM yang ditentukan oleh SDN 1 Langensari untuk mata pelajaran Matematika kelas V adalah 63. Oleh karena itu, jika siswa

mendapat nilai ≥ 63, maka ia telah mencapai ketuntasan belajar.

4) Membuat persentase ketuntasan belajar kelas

Ketuntasan belajar kelas dapat dilihat dari seberapa banyak siswa yang telah mencapai batas ketuntasan belajar. Pengolahan presentasi kecakapan akademik kelas menggunakan rumus sebagai berikut:

P = �

� x 100%

(Zainal, dkk, 2009 : 41) Keterangan:

P : Ketuntasan belajar

(33)

38

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

∑N : Jumlah seluruh siswa 100% : Bilangan tetap

2. Analisis Data

Data yang telah didapat dianalisis untuk melihat kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran yang diterapkan. Pengolahan data ini akan diolah dengan menggunakan analisis data secara kualitatif dan kuantitatif.

Dalam analisis data kualitatif, Sugiyono (2008: 246) menyebutkan bahwa aktifitas dalam analisis data yaitu: (1) data reduction, (2) data display, dan (3) verification. Data dianalisis dengan menggunakan data reduksi yaitu dengan

merangkum, memilih data atau memfokuskan data sesuai dengan tujuan penelitian, dengan seperti itu memudahkan peneliti mengumpulkan data selanjutnya. Kemudian dilakukan display data dengan menyajikan data yang telah didapat dalam bentuk grafik, tabel atau sejenisnya sehingga udah dipahami. Dan terakhir di verification dengan cara menarik kesimpulan awal sehingga dapat disusun tindakan selanjutnya dari kekurangan atau temuan-temuan dalam kegiatan penelitian.

Analisis data kuantitatif dilakukan terhadap tes hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi bangun ruang. Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila memenuhi beberapa syarat, yaitu:

(34)

79

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan pengolahan dan analisis data pada bahasan sebelumnya terhadap hasil penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilakukan di kelas V SDN 1 Langensari mengenai penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dalam materi Bangun Ruang untuk meningkatkan hasil belajar siswa, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran Matematika pada materi Bangun Ruang di kelas V SDN 1 Langensari dengan menerapkan model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT telah disusun dengan mengacu pada langkah-langkah: (1) Presentasi kelas, (2) Belajar kelompok, (3) Games/ Turnamen akademik, dan (4) Rekognisi (penghargaan) kelompok. Langkah-langkah tersebut telah disusun secara baik.

(35)

80

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Langensari pembelajaran Matematika pada materi Bangun ruang dengan menerapkan model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan rata-rata kelas dan meningkatnya siswa yang mencapai nilai ketuntasan di setiap siklusnya.

B. Rekomendasi

Dalam penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Bangun Ruang di kelas V SDN 1 Langensari, peneliti mengajukan beberapa rekomendasi yang mungkin akan bermanfaat untuk keberhasilan proses pembelajaran kedepannya, diantaranya: 1. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe TGT

dapat menjadi alternatif untuk pembelajaran di kelas. Karena dalam model pembelajaran kooperatif Tipe TGT menjadikan siswa lebih aktif, membangun motivasi dan semangat siswa dalam belajar khususnya mata pelajaran yang mengandung hafalan seperti pelajaran matematika, IPS, PKn.

2. Bagi yang akan menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe TGT hendaknya merancang pembelajaran dengan sungguh-sungguh dan memperhatikan pengelolaan waktu, menyesuaikan tahap-tahap yang terdapat pada model pembelajaran kooperatif Tipe TGT dengan alokasi waktu mata pelajaran matematika agar sesuai dengan jadwal yang ada di sekolah. Selain itu, turnamen akademik dirancang semenarik mungkin agar membangun motivasi pada siswa dan dengan aturan-aturan yang jelas supaya tidak ada siswa yang merasa kebingungan. Diharapkan pula untuk dapat mengkaji dan mengimplementasikan model pembelajaran tersebut mengenai materi lain pada pembelajaran Matematika dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran Matematika.

(36)

pelatihan-81

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(37)

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 81

DAFTAR PUSTAKA

Abdussakir. (2011). Pembelajaran Geometri Sesuai Teori Van Hiele. [Online]. Tersedia: http://abdussakir.wordpress.com/2011/02/09/pembelajaran-geometri-sesuai-teori-van-hiele-lengkap/ (Kamis, 4 Juli 2013)

Aqib, Zainal. dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SD, SLB, TK. Bandung: CV. YRAMA WIDYA.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Dedi. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar. [Online]. Tersedia: dedi26.blogspot.com/2013/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hasil.html (Minggu, 14 April 2013)

Depdiknas, (2006). KTSP SD/MI. Jakarta: Depdiknas

Fathani, Abdul Hakim. (2009). Matematika Hakikat & Logika. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Heriawan, Adang. (2012). Metodologi Pembelajaran Kajian Teoritis Praktis. Banten: LP3G (Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru).

Isjoni. (2012). Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(38)

82

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Karim, Muchtar Abdul. (2009). Pendidikan Matematika 2. Jakarta: Universitas Terbuka.

Karso, dkk. (2008). Pendidikan Matematika 1. Jakarta: Universitas Terbuka.

Katleya, Ratih. 2012. Penerapan Model Cooperative Learning tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas pada Materi Koperasi dan Kesejahteraan Rakyat di Kelas IV SDN Tugu Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat). Skripsi pada Program Pendidikan Sekolah Dasar FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan

Lie, Anita. (2004). Cooperative Learning. Jakarta: PT. Grasindo.

Milati, Nuril. (2009). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Turnament) Untuk MeningkatkanPrestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Ar-Rahmah Jabung Malang. [Online]. Tersedia: http://lib.uin-malang.ac.id/files/thesis/fullchapter/07140073.pdf (Minggu, 2 Juni 2013)

Pengertian Matematika. [Online]. Tersedia: kbbi.web.id/matematika. (Minggu, 14 April 2013)

Ruseffendi. (2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensi Dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: PT. Tarsito Bandung.

Slavin, Robert. E. (2009). Cooperative Learning:Teori, Riset dan Praktik.(diterjemahkan oleh: Nurulita) Bandung: Nusa Media

Sudjana, Nana. (2012). Penilaian Hasil proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Rosdakarya

(39)

83

DEA LATHIFAH, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TET pada Mteri Bangun ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Suwangsih, Erna. (2006). Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI PRESS.

Taniredja, Tukiran. dkk. (2011). Model-model Pengembangan Inovatif. Bandung: Alfabeta.

Yuliawati, Fitri. dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas untuk Tenaga Pendidik Profesional. Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani.

Gambar

Gambar Desain Model PTK Kemmis dan Mc. Taggart............................. 31
Tabel 1.1
Gambar 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok atau penting, dengan ketentuanharga satuan penawaranyang nilainya lebih besar dari 110%

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Adapun UKM Sanora yang memproduksi unthuk yuyu juga mengalami kendala proses produksi yang masih menggunakan alat yang sederhana seperti pemarutan kelapa, penggilingan

Berdasarkan kajian literatur mengenai sistem pendanaan KPS (Tabel 1), beberapa faktor kunci keberhasilan skema KPS pada pembangunan infrastruktur mencakupi kerjasama dan

Hal ini mengindikasikan kontribusi dari personal adjustment dan dukungan keluarga sebesar 52,5% sedangkan sisanya 47,5% menyangkut sumbangan dari variabel atau

Buku yang menguraikan terkait bagaimana lahirnya anggota Parlemen yang aspiratif, dengan menggunakan kajian mulai dari mekanisme rekrutmen anggota Partai

sampel dalam penelitian ini adalah metode times series design , yaitu desain penelitian yang bermaksud untuk mengetahui kestabilan dan. kejelasan suatu keadaan yang

Purse Seine disebut juga “pukat cincin” karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin untuk mana “tali cincin” atau “tali kerut” di lalukan di dalamnya.