• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPENSASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI : Studi Kasus Pada Pt. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPENSASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI : Studi Kasus Pada Pt. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 16

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 16

1.2.2 Rumusan Masalah ... 17

1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Hasil Penelitian ... 17

1.3.1 Tujuan Penulisan ... 17

1.3.2 Kegunaan Hasil Penelitian ... 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS .. 19

2.1 Kajian Pustaka ... 19

2.1.1 Kompensasi ... 19

2.1.1.1 Pengertian Kompensasi………....………19

2.1.1.2 Jenis Kompensasi………. ... 20

2.1.1.3 Asas dan Prinsip Kompensasi……….…… .. ………24

2.1.1.4 Tujuan Kompensasi……….……… . ………26

2.1.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi.…... . ………28

2.1.2 Pengembangan Karir ... 31

2.1.2.1 Pengertian Karir………....……… .. …………..31

2.1.2.2 Pengertian Pengambangan Karir……… .. …..…..32

2.1.2.3 Tahapan-Tahapan dan Proses Pengembangan Karir………… 33

(2)

2.1.3 Komitmen Organisasi... 38

2.1.3.1 Pengertian Komitmen Organisasi...………. …...38

2.1.3.2 Komponen Komitmen Organisasi…………...……….. . ..39

2.1.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi... .41

2.1.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi.... ..43

2.2 Kerangka Pemikiran ... 46

2.3 Hipotesis ... 49

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 50

3.1 Objek Penelitian ... 50

3.2 Metode Penelitian... 50

3.3 Operasionalisasi Variabel... 51

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.4.1 Sumber Data ... 53

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 55

3.5 Populasi dan Sampel ... 56

3.5.1 Populasi ... 56

3.5.2 Sampel ... 57

3.6 Teknis Analisis Data ... 60

3.6.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 60

3.6.1.1 Pengujian Validitas Instrumen...………... …...60

3.6.1.2 Pengujian Reliabiltas Instrumen…………...……….. .... ..62

3.6.2 Teknik Analisis Data ... 63

3.6.3 Methode Succssesive Internal ... 66

3.6.4 Analisis Korelasi Ganda ... 67

3.6.5 Analisis Regresi Ganda ... 68

3.6.6 Uji Hipotesis ... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 71

(3)

4.1.1.2 Visi Perusahaan…………...……….. ... ..72

4.1.1.3 Misi Perusahaan…………...……….. ... ..73

4.1.2 Hasil Pengukuran Variabel yang Diteliti ... 73

4.1.2.1 Gambaran Umum Karakteristik Karyawan ... …...73

4.1.2.2 Pengukuran Kompensasi…………...……….. ... ..76

4.1.2.3 Pengukuran Pengembangan Karir…………...……….. . ..78

4.1.2.4 Pengukuran Komitmen Organisasi…………...……….. ..81

4.1.2.5 Gambaran Persepsi Karyawan Mengenai Kompensasi…….. ..83

4.1.2.6 Gambaran Persepsi Karyawan Mengenai Pengembangan Karir…..94

4.1.2.7 Gambaran Persepsi Karyawan Mengenai Komitmen Organisasi...104

4.1.3 Hasil Pengujian Statistik ... 117

4.1.3.1 Uji Asumsi ... …...117

4.1.3.2 Analisis Korelasi…………...………... ..120

4.1.3.3 Regresi Linier Berganda…………...……….. ... ..122

4.2 Pembahasan ... 125

4.2.1 Pembahasan Kompensasi di PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja ... ... 126

4.2.2 Pembahasan Pengembangan Karir di PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja ... 129

4.2.3 Pembahasan Komitmen Organisasi di PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja ... 131

4.2.4 Pembahasan Pengaruh Kompensasi dan Pengembangan Karir terhadap Komitmen Organisasi di PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja ... 135

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 137

5.1 Kesimpulan ... 137

5.2 Saran ... 138

(4)

Tabel 1.1 Daftar Penelitian Terdahulu Menganai Komitmen Organisasi ... 6

Tabel 1.2 Data Turnover Karyawan Tahun 2010-2011 ... 11

Tabel 1.3 Persentase Ketidakhadiran Karyawan Tahun 2010-2011 ... 12

Tabel 1.4 Persentase Keterlambatan Karyawan Tahun 2010-2011 ... 13

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 51

Tabel 3.2 Data Populasi Karyawan PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja ... 56

Tabel 3.3 Proporsi Sampel Responden... 59

Tabel 3.4 Uji Validitas Untuk Soal Kompensasi ... 61

Tabel 3.5 Uji Validitas Untuk Soal Pengembangan Karir ... 61

Tabel 3.6 Uji Validitas Untuk Soal Komitmen Organisasi ... 61

Tabel 3.7 Uji Reliabiltas Variabel ... 63

Tabel 3.8 Kriteria Bobot Alternatif ... 64

Tabel 3.9 Rekapitulasi Perubahan Data ... 65

Tabel 3.10 Pedoman untuk Memberikan Intepretasi terhadap Nilai Koefisien Korelasi ... 68

Tabel 4.1 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 74

Tabel 4.2 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Usia ... 74

Tabel 4.3 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Pendidikan... 75

Tabel 4.4 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Masa Kerja ... 75

Tabel 4.5 Case Processing Summary ... 83

Tabel 4.6 Analisis Kompensasi dengan Jenis Kelamin ... 84

Tabel 4.7 Analisis Kompensasi dengan Usia ... 85

Tabel 4.8 Analisis Kompensasi dengan Pendidikan Terakhir . ... 85

Tabel 4.9 Analisis Kompensasi dengan Masa Kerja ... 86

Tabel 4.10 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kesesuaian Kompensasi Dengan Upah Minimum Regional ... 87

Tabel 4.11 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kesesuaian Kompensasi Dengan Beban Kerja ... 88

(5)

Tabel 4.14 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Ketepatan Waktu

Pembayaran Kompensasi ... 90

Tabel 4.15 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kompensasi Memenuhi Kebutuhan Pokok ... 90

Tabel 4.16 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kompensasi Memotivasi Karyawan ... 91

Tabel 4.17 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kompensasi Memicu Produktivitas Kerja ... 92

Tabel 4.18 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Transparansi Sistem Kompensasi ... 92

Tabel 4.19 Rekapitulasi Tanggapan Karyawan Secara Keseluruhan Menganai Kompensasi ... 93

Tabel 4.20 Case Processing Summary ... 94

Tabel 4.21 Analisis Pengembangan Karir dengan Jenis Kelamin . ... 95

Tabel 4.22 Analisis Pengembangan Karir dengan Usia . ... 95

Tabel 4.23 Analisis Pengembangan Karir dengan Pendidikan Terakhir ... 96

Tabel 4.24 Analisis Pengembangan Karir dengan Masa Kerja . ... 97

Tabel 4.25 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kesesuaian Minat dengan Pekerjaan ... 98

Tabel 4.26 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kesesuaian Keahlian dengan Pekerjaan ... 99

Tabel 4.27 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Ketepatan Pengembangan Karir di Perusahaan ... 99

Tabel 4.28 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kejelasan Rencana Karir Karyawan ... 100

Tabel 4.29 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Perencanaan Karir Perusahaan ... 101

(6)

Terhadap Pengembangan Karir ... 102

Tabel 4.32 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Pemberian Pendidikan Dan Pelatihan Menunjang Karir Karyawan ... 103

Tabel 4.33 Rekapitulasi Tanggapan Karyawan Secara Keseluruhan Menganai Pengembangan Karir ... 103

Tabel 4.34 Case Processing Summary ... 104

Tabel 4.35 Analisis Komitmen Organisasi dengan Jenis Kelamin . ... 105

Tabel 4.36 Analisis Komitmen Organisasi dengan Usia . ... 105

Tabel 4.37 Analisis Komitmen Organisasi dengan Pendidikan Terakhir . ... 106

Tabel 4.38 Analisis Komitmen Organisasi dengan Masa Kerja . ... 107

Tabel 4.39 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kepercayaan terhadap Nilai dan Tujuan Perusahaan... 108

Tabel 4.40 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kepedulian terhadap Perusahaan ... 109

Tabel 4.41 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kesediaan Bekera Keras untuk Kemajuan Perusahaaan ... 109

Tabel 4.42 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kesediaan untuk Mengutamakan Kepentingan Perusahaan ... 110

Tabel 4.43 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Keinginan untuk Bertahan di Perusahaan... 111

Tabel 4.44 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Menyelsaikan Tugas Tepat Waktu ... 111

Tabel 4.45 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kesediaan Mengerjakan Pekerjaan diluar Jam Kerja ... 112

Tabel 4.46 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kesediaan Mengerjakan Pekerjaan Sebaik Mungkin... 113

Tabel 4.47 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kepatuhan terhadap Aturan Perusahaan ... 113

(7)

Tabel 4.50 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kebanggan Menjadi Bagian

Perusahaan ... 115

Tabel 4.51 Rekapitulasi Tanggapan Karyawan Secara Keseluruhan Menganai

Komitmen Organisasi ... 116

Tabel 4.52 Hasil Uji Multikolinnieritas ... 118

Tabel 4.53 Korelasi Kompensasi, Pengembangan Karir dengan Komitmen

Organisasi ... 118

Tabel 4.54 Hasil Uji Autokorelasi ... 120

Tabel 4.55 Output Koefisien Korelasi ... 120

Tabel 4.56 Pedoman untuk Memberikan Intepretasi terhadap Nilai Koefisien

Korelasi ... 121

Tabel 4.57 Output Pengaruh Kompensasi dan Pengembangan Karir terhadap

Komitmen Organisasi ... 122

Tabel 4.58 Output ANOVA ... 123

(8)

Gambar 1.1 Model Tiga Komponen Komitmen Organisasi ... 8

Gambar 1.2 Proses Terjadinya Komitmen Organisasi ... 8

Gambar 1.3 Jenis Perusahaan yang Menggunakan Outsource ... 8

Gambar 1.4 Data Turn Over Karyawan Tahun 2010-2011 ... 11

Gambar 1.5 Persentase Ketidakhadiran Karyawan Tahun 2010-2011 ... 12

Gambar 1.6 Persentase Keterlambatan Karyawan Tahun 2010-2011 ... 13

Gambar 2.1 Tahap-Tahap Karir ... 33

Gambar 2.2 Proses Pengembangan Karir ... 34

Gambar 2.3 Efek Perencanaan Karir ... 36

Gambar 2.4 Faktor-faktor Pembentuk Komitmen Organisasi ... 39

Gambar 2.5 Proses Terjadinya Komitmen Organisasi (Initial Commitment) .... 41

Gambar 2.6 Proses Terjadinya Komitmen Organisasi (Commitment During Early Emplyoment) ... 42

Gambar 2.7 Proses Terjadinya Komitmen Organisasi (Commitment During Later Career) ... 42

Gambar 2.8 Kerangka Pemikiran ... 48

Gambar 4.1 Daerah Kontinum Variabel X1 ... 78

Gambar 4.2 Daerah Kontinum Variabel X2 ... 80

Gambar 4.3 Daerah Kontinum Variabel Y ... 83

Gambar 4.4 Uji Normalitas ... 117

(9)
(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dunia industri merupakan dunia yang sangat dinamis, karena didalam

dunia industri selalu terjadi kompetisi yang menuntut perusahaan untuk

melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Saat ini, persaingan di dunia

industri khususnya industri perbankan semakin kompetitif. Kompetisi dalam

industri perbankan bukan lagi terbatas pada kompetisi memperebutkan pangsa

pasar dan laba, akan tetapi juga kompetisi perusahaan untuk mendapatkan sumber

daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas tentunya

akan memudahkan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Adanya kompetisi untuk mendapatkan sumber daya manusia yang

berkualitas dan ditambah dengan banyak bermunculan bank yang baru tentunya

akan menimbulkan dampak pada aspek sumber daya manusia. Salah satu isu yang

menarik untuk dikaji, khususnya dalam aspek manajemen sumber daya manusia

adalah isu mengenai rendahnya komitmen organisasi di perusahaan perbankan.

Saat ini karyawan di industri perbankan menunjukan tingkat turnover yang tinggi.

Tingginya turnover karyawan menunjukan lemahnya komitmen karyawan

terhadap organisasi, hal ini dikarenakan karyawan memiliki kecenderungan yang

rendah untuk bertahan menjadi bagian dari organisasi atau perusahaan, akibatnya

(11)

Menurut Wulandari (2008), Tingginya tingkat turnover karyawan yang

ada di industri perbankan terdapat pada data yang ada di VIBIZmanagement.com

tahun 2008 yang menyebutkan bahwa :

“Rata-rata turnover karyawan pada perbankan nasional mencapai 10-11%

per tahun. Meskipun jumlah ini lebih kecil dari tingkat turnover pada

industri migas yang mencapai 12% tetapi melebih sektor manufaktur yang

berkisar 8%”.

Selain itu berdasarkan laporan dari Outlook Perbankan Syariah tahun 2011

(2010:25) menyebutkan bahwa :

“Di sisi lain pertumbuhan perbankan syariah belum didukung oleh penambahan dan pengembangan Sumber Daya Insani (SDI). Keterbatasan SDI tersebut telah menimbulkan fenomena turnover antar bank syariah yang cukup tinggi, sehingga bank-bank syariah yang memiliki SDI yang kompeten dan memadai hanyalah bank-bank yang mampu memberikan insentif yang lebih tinggi atau memiliki program pengembangan SDI syariah secara mandiri.

Dari informasi diatas menunjukan bahwa tingkat turnover karyawan di

industri perbankan khususnya di perbankan syariah mengalami peningkatan yang

signifikan. Turnover karyawan dapat berdampak negatif bagi organisasi. Menurut

Ridho (2012) yang bersumber dari

http://www.scribd.com/doc/78478535/Turn-Over-Karyawan-Kajian-Literatur, menyebutkan bahwa, dampak turnover

karyawan pada organisasi adalah sebagai berikut :

1. Biaya penarikan karyawan. Menyangkut waktu dan fasilitas untuk

wawancara dalam proses seleksi karyawan, penarikan dan mempelajari

penggantian.

2. Biaya latihan. Menyangkut waktu pengawas, departemen personalia dan

(12)

3. Apa yang dikeluarkan buat karyawan lebih kecil dari yang dihasilkan

karyawan baru tersebut.

4. Tingkat kecelakaan para karyawan baru, biasanya cenderung tinggi.

5. Adanya produksi yang hilang selama masa pergantian karyawan.

6. Peralatan produksi yang tidak bisa digunakan sepenuhnya.

7. Banyak pemborosan karena adanya karyawan baru.

8. Perlu melakukan kerja lembur, kalau tidak akan mengalami penundaan

penyerahan.

Dari berbagai informasi diatas, menggambarkan komitmen organisasi di

industri perbankan mengalami penurunan sehingga perlu ditingkatkan dan

dikelola dengan baik guna meningkatkan daya saing perusahaan. Mengenai

komitmen organiasi, Mathis dan Jackson dalam Sopiah (2008:155) menyatakan

bahwa:

Organizational commitment is degree to which employees believe in and accept organizational goals and desire to remain with the organization‟.

(komitmen organisasional adalah derajat yang mana karyawan percaya dan menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasi).

Dari definisi diatas dapat dilihat bahwa komitmen organisasi menunjukan

sikap percaya karyawan terhadap tujuan dan nilai nilai perusahaan, selain itu

menunjukan adanya loyalitas karyawan terhadap perusahaan yang dibuktikan

untuk tetap bertahan menjadi bagian dari organisasi, hal inilah yang nantinya akan

menekan tingkat turnover karyawan. Suatu bentuk komitmen yang muncul bukan

hanya bersifat loyalis pasif, tetapi juga melibatkan hubungan yang aktif dengan

organisasi kerja yang memiliki tujuan memberikan usaha demi keberhasilan

(13)

Menurut Meyer et al (2002:22), menyebutkan bahwa ada tiga komponen

komitmen organisasi seperti yang terdapat pada gambar 1.1 berikut ini:

Gambar 1.1

Model tiga kompenen komitmen organisasi Sumber : Meyer et al (2002:22)

Dari gambar 1.1 dapat kita jelaskan bahwa komitmen organisasi memiliki

tiga kompenen yaitu :

1. Affective commitment, terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari

organisasi karena adanya ikatan emosional.

2. Continuance commitment, muncul apabila karyawan tetap bertahan pada

suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan

lain, atau karena karyawan tersebut tidak menemukan pekerjaan lain.

3. Normative commitment, timbul dari nilai-nilai dalam diri karyawan.

Karyawan bertahan menjadi anggota organisasi karena adanya kesadaran

bahwa komitmen terhadap organisasi merupkan hal yang seharusnya

dilakukan. (Meyer dalam Sopiah, 2008:157) Attendent of

On the Job Behaviour

 Attendence

 OCB

 Performance

(14)

Selanjutnya Koch dalam Sopiah (2008:166) menyebutkan bahwa „ditinjau

dari segi organisasi, karyawan yang berkomitmen rendah akan berdampak pada

turnover‟. Selain berdampak pada turnover karyawan, rendahnya komitmen

organisasi juga dapat berdampak pada hal lain. Menurut Angle dalam Sopiah

(2008:166), menyebutkan bahwa „redahnya komitmen organisasi akan

menyebabkan tingginya absensi, meningkatnya kelambanan kerja, dan kurangnya

intensitas untuk bertahan sebagai karyawan di organisasi tersebut‟. Secara

internasional dampak komitmen organisasi yang tinggi telah diuji, Misalnya di

India, Agrawal (1993) menyimpulkan dampak dari komitmen organisasional yang

tinggi adalah rendahnya niat untuk meninggalkan organisasi (Sopiah, 2008:167).

Komitmen organisasi tidak terjadi begitu saja terjadi, hal ini tentunya

memerlukan waktu dan proses yang berkesinambungan. Dalam proses

terbentuknya komitmen karyawan terhadap organisasi ada beberapa faktor yang

dapat mempengaruhinya, salah satunya menurut Minner dalam Sopiah

(2008:162), seperti yang terdapat pada gambar 1.2 berikut ini :

Gambar 1.2

Proses terjadinya komitmen organisasi (commitemnt during early employment) Sumber : Minner dalam Sopiah (2008:162)

Initial Work Experience

Job

Supervision Work group

Pay

Organizational

Initial

Commitment

Felt

Responsibility

Availability of Alternative Jobs

(15)

Selain itu menurut Hellriegel dan Slocum (2004:54) mengungkapkan

bahwa komitmen organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

1. Pay (gaji)

2. Relationship with supervisor (hubungan dengan penyelia)

3. Working conditions (kondisi kerja)

4. Opportunities for advancement. (peluang untuk berkembang)

Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi ada

dua faktor yang sangat menarik untuk diteliti yaitu pay atau kompensasi dan

opportunities for advancment atau pengembangan karir. Malayu Hasibuan

(2008:118) mengemukakan bahwa : “Kompensasi adalah semua pendapatan yang

berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan

sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan”. Sedangkan

Veithzal Rivai (2009:290) menyebutkan bahwa : “Pengembangan karir adalah

proses peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka

mencapai karir yang diinginkan.”

Kompensasi dan pengembangan karir merupakan bentuk penghargaan

yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan. Pemberian kompensasi yang

adil dan layak diharapkan akan memberikan ketenangan sehingga membuat

karyawan tetap bertahan diperushaan. Adanya program pengembangan karir yang

jelas, tentunya akan mendorong kemauan kerja karyawan sehingga menjadi

termotivasi untuk berkarya lebih baik lagi.

Penulis telah merangkum beberapa penelitian mengenai pengaruh

kompensasi dan pengembangan karir terhadap komitmen organisasi, seperti yang

(16)

Tabel 1.1

Daftar Penelitian Terdahulu Mengenai Komitmen Organisasi

No Penulis Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Peneiltian

1 Dra. Lieke E.

Korelasi antara Kompensasi dengan Komitmen Organisasi sebesar 0,377 dengan signifikansi sebesar 0,016 (p<0,05); korelasi antara Motivasi Kerjadengan Komitmen Organisasi sebesar 0,710 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05); dan korelasi antara Kompensasi dengan Motivasi Kerja sebesar 0,242, dengan sigifikansi sebesar 0,132 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubunganyang signifikan antara Kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasi. (Studi Kasus: PT. Bank Maspion Indonesia

Variabel pengembangan karir merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap komitmen organisasi dengan nilai standardized

regression weight sebesar 0,35 kemudian variabel peran kepemimpinan sebesar 0,30. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk) (2010)

Pengembangan karir mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi sebagaimana yang ditunjukan oleh hasil uji koefisien korelasi dan regresi sederhana sebesar 52,1%

4 Alrendia

Hasil analisa data menunjukkan terdapat hubungan yang meyakinkan antara kepuasan kompensasi dengan komitmen organisasi dengan nilai kompensasi sosial dan kompensasi aktivitas memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi sebesar 72,1%

(17)

TIDAK Industri Pengolahan Karet & Plastik Industri Jasa Pendidikan Industri Kertas Industri Telekomunikasi &

Informasi Teknologi Industri Farmasi & Kimia Dasar Industri Alat Berat, Mesin, dan Sarana Transportasi (otomotif dan suku cadang) Industri Perbankan

Dari beberapa hasil penelitian diatas, dapat kita lihat bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap komitmen organisasi dan

pengembangan karir terhadap komitmen organisasi. Mengenai kompensasi,

penulis telah melakukan wawancara dengan salah seorang karyawan di salah satu

bank syariah yang menyebutkan bahwa :

“Kalau boleh dikatakan tingkat kompensasi yang ada di bank konvensional masih lebih kompetitif dibanding dengan bank syariah, selain itu dengan adanya sistem outsourching, karyawan juga harus membayar management

fee kepada perusahaan outsourching sehingga pendapatan yang diterima

semakin berkurang”.

Dari hasil wawancara diatas dapat kita lihat bahwa tingkat kompensasi

yang ada di industri perbankan syariah khususnya masih lebih rendah dibanding

dengan perbankan konvensional, selain itu adanya management fee yang harus

dikeluarkan oleh karyawan yang berstatus outsource membuat pengahasilan yang

diterima menjadi semakin kecil. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kepuasan

kerja karyawan dan komitmen organisasi dari karyawan itu sendiri.

Saat ini di industri perbankan banyak bank yang menggunakan sistem

outsourching dalam merekrut karyawan. Berikut data dari PPM Manajemen yang

menunjukan jenis perusahaan yang menggunakan outsource :

Gambar 1.3

(18)

Dari data diatas dapat kita lihat bahwa berdasaran hasil riset PPM

Manajemen tahun 2008, industri perbankan menggunakan 100% tenaga

outsource. Penggunaan tenaga outsource ini pada umumnya diperuntukan untuk

pekerja yang bukan menjadi core bisnis perusahaan seperti security dan office

boy, tetapi sekarang tidak hanya itu, rekrutmen pegawai level frontliner pun sudah

menggunakan sistem outsource. Penggunaan sistem outsourcing ini tentunya

menimbulkan pro dan kontra, terlebih lagi bagi karyawan. Menurut Najitama

(2011) bersumber dari

http://shnajitama.wordpress.com/2011/05/05/sekilas-tentang-sistem-kerja-kontrak-dan-outsourcing-di-indonesia/ menyebutkan bahwa :

Sesuai dengan jenisnya, PKWT (termasuk PKWT yang berada dalam sistem outsourcing) merupakan pekerjaan sementara sehingga buruh hanya dipekerjakan untuk jangka waktu tertentu saja. Keterbatasan jangka waktu ini menjadi kekhawatiran dan ketidakpastian bagi buruh karena buruh dapat sewaktu-waktu diberhentikan dan harus kembali mencari pekerjaan. Terlebih ketika mencari pekerjaan semakin sulit, usia yang semakin kurang kompetitif, dan tidak adanya pesangon dari perusahaan”

Dari pernyataan diatas, ada hal yang penting untuk dikaji bahwa penerapan

sistem outsourching telah menimbulkan ketidakpastian kerja terhadap karyawan,

karena tidak ada kejelasan mengenai masa kerja karyawan. Apabila karyawan

merasa bahwa saat bekerja diperusahaan tidak merasakan adanya kepastian karir,

maka akan menimbulkan kecemasan dalam diri karyawan. Rasa khawatir ini

tentunya akan menurunkan kepercayaan karyawan terhadap nilai-nilai dan tujuan

yang ada di perusahaan.

Hal ini dapat menjadi masalah yang serius bagi perusahaan terutama dalam

industri perbankan syariah, karena SDM yang ada di indutri perbankan syariah

masih terbatas, sehingga apabila harus kehilangan SDM yang kompeten maka

(19)

Salah satu bank yang ada dalam bisnis industri perbankan adalah PT Bank

BRI Syariah. PT Bank BRI Syariah adalah perusahaan yang berawal dari akuisisi

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada

19 Desember 2007. Kemudian PT. Bank BRI Syariah merubah kegiatan usaha

yang semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi

kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam. PT. Bank BRI Syariah

tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana

pihak ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRI

Syariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai

ragam produk dan layanan perbankan.

Saat ini dengan semakin berkembangnya perusahaan, Bank BRI Syariah

terus melakukan rekrutmen pegawai. Ada 3 jalur perekrutan karyawan di Bank

BRI Syariah yaitu :

1. Jalur Officer Development Program (ODP), yaitu merekrut calon

karyawan dari fresh graduate yang diposisikan sebagai tenaga marketing

dan langsung ikatan dinas dengan Bank BRI Syariah. Apabila dalam dua

tahun kinerja karyawan bagus maka akan diangkat sebagai karyawan tetap.

Karyawan dari jalur ODP juga disiapkan untuk menjadi pemimpin Bank

BRI Syariah.

2. Special hire, yaitu merekrut calon karyawan yang berpengalaman untuk

mengisi jabatan yang dibutuhkan diperusahaan. Apabila dalam satu tahun

kinerja karyawan menunjukan kinerja yang baik maka akan diangkat

(20)

3. Jalur outsourching, yaitu merekrut calon karyawan yang diposisikan untuk

tenaga frontliner. Dalam hal ini Bank BRI Syariah bekerja sama dengan

vendor outsourching. Apabila dalam satu tahun karyawan menunjukan

kinerja yang baik, maka karyawan bisa dikontrak langsung oleh Bank BRI

Syariah sehingga mendapatkan kesempatan untuk menjadi karyawan tetap.

Selanjutnya dalam membangun kualitas SDM perusahaan, ada hal lain

yang tidak kalah penting selain program seleksi dan pengembangan karir yaitu

adalah kompensasi. Kompensasi merupakan balas jasa yang diterima oleh

karyawan atas kinerja karyawan terhadap perusahaan. Kompensasi dapat

mempengaruhi komitmen dan prestasi kerja karyawan. Sistem kompensasi yang

diberlakukan di Bank BRI Syariah yaitu :

1. Gaji : kompensasi tetap yang diberikan kepada karyawan.

2. Lembur : kompensasi yang diberikan kepada karyawan bagian frontliner

(selain marketing), apabila bekerja melebihi jam kerja yang telah

ditetapkan.

3. Bonus : kompensasi yang diberikan kepada karyawan apabila mencapai

kinerja yang baik. Besarnya bonus bergantung terhadap prestasi kerja

karyawan

4. Kompensasi tidak langsung seperti asuransi, jaminan kesehatan, tunjangan

transportasi dan lain-lain.

Pemberian kompensasi yang adil dan layak kepada karyawan diharapkan

dapat mempertahankan karyawan yang kompeten, meningkatkan motivasi

karyawan agar bekerja lebih baik lagi, serta manrik minat SDM yang profesional

(21)

Dalam perkembanganya dari tahun 2010-2011, berdasarkan data yang ada

dilapangan menunjukan ada fenomena menarik yang terjadi di PT Bank BRI

Syariah Cabang Bandung Suniaraja yaitu adanya peningkatan turnover karyawan

yang terlihat dari tabel dan grafik data turnover karyawan sebagai berikut :

Tabel 1.2

Data Turnover Karyawan

PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja Tahun 2010-2011

Sumber : Bagian HRD Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja

Gambar 1.4

Jumlah Karyawan yang Keluar dari Pekerjaan PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja

Tahun 2010-2011

Sumber : Bagian HRD Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja

Dari data diatas pada tahun 2010 ada peningkatan jumlah karyawan yang

keluar dari perusahaan yaitu dari 12 orang pada tahun 2010 menjadi 15 orang

pada tahun 2011 atau bertambah 3 orang pada tahun 2011. Jumlah karyawan pada

tahun 2010 adalah 62 orang, sedangkan pada tahun 2011 berjumlah 60 orang.

Peningkatan jumlah karyawan yang keluar ini bisa dikatakan cukup tinggi karena

hampir mecapai 25% dari jumlah karyawan yang ada.

Tahun Jumlah karyawan yang keluar

2010 12 Orang

(22)

Selanjutnya data mengenai persentase ketidakhadiran karyawan yang

menunjukan tren fluktuatif yang meningkat dari tahun 2010-2011 yang terlihat

dari tabel dan grafik berikut :

Tabel 1.3

Persentase Ketidakhadiran Karyawan PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja

Tahun 2010-2011

Bulan Persentase % Keterangan %

2010 2011

Jan 1 3 Naik 2

Feb 2 10 Naik 8

Mar 1 1 Tetap

Apr 3 3 Tetap

Mei 1 1 Tetap

Jun 1 1 Tetap

Jul 2 2 Tetap

Agust 2 15 Naik 13

Sep 15 1 Turun 14

Okt 3 2 Turun 1

Nop 10 3 Turun 7

Des 1 1 Tetap

Sumber : Bagian HRD Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja

Gambar 1.5

Persentase Ketidakhadiran Karyawan PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja

Tahun 2010-2011

Sumber : Bagian HRD Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja

Selain itu data mengenai persentase keterlambatan karyawan pun

mendukung data ketidakhadiran karyawan yang menunjukan tren fluktuatif yang

(23)

Tabel 1.4

Persentase Keterlambatan Karyawan

PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja Tahun 2010-2011

Bulan Persentase % Keterangan %

2010 2011

Jan 10 7 Turun 3

Feb 5 5 Tetap

Mar 7 2 Turun 5

Apr 5 4 Turun 1

Mei 9 3 Turun 6

Jun 9 3 Turun 6

Jul 7 2 Turun 5

Agust 5 10 Naik 5

Sep 2 5 Naik 3

Okt 4 7 Naik 3

Nop 3 5 Naik 2

Des 2 9 Naik 7

Sumber : Bagian HRD Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja

Gambar 1.6

Persentase Keterlambatan Karyawan

PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja Tahun 2010-2011

Sumber : Bagian HRD Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja

Dari data diatas, dapat kita lihat bahwa adanya peningkatan turnover

karyawan dari tahun 2010-2011, selanjutnya tingkat ketidakhadiran dan

keterlambatan karyawan berfluktuasi dengan tren yang meningkat. Hal tersebut

(24)

Penanganan sumber daya manusia yang tepat menjadi faktor penentu

dalam mempertahankan kontinuitas dan daya saing perusahaan. Hal ini dapat

dilakukan dengan cara meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi,

sehingga perilaku negatif karyawan yang merugikan perusahaan dapat

diminimalisir. Perusahaan harus berusaha untuk menciptakan dan menumbuhkan

suatu kondisi perusahaan yang dapat mengikat simpati kesadaran untuk

mengabdikan diri (karyawan) sehingga mereka dapat mencurahkan seluruh tenaga

dan fikirannya pada kemajuan perusahaan.

Banyak hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan

kembali komitmen dari karyawannya. Adanya program kompensasi yang adil dan

layak serta program pengembangan karir yang jelas kepada karyawan diharapkan

dapat menjadi faktor yang dapat meningkatkan kembali komitmen karyawan

terhadap organisasi.

Berdasarkan permasalahan diatas, studi mengenai komitmen organisasi

disektor perbankan adalah hal yang sangat menarik untuk diteliti yaitu

memprediksi seberapa besar faktor kompensasi dan pengembangan karir

mempengaruhi komitmen organisasi dan memberikan masukan kepada

perusahaan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kembali komitmen

organisasi sehingga kinerja perusahaan menjadi optimal.

Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk menulis

(25)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Komitmen organisasi menunjukan sikap percaya karyawan terhadap tujuan

dan nilai-nilai perusahaan, selain itu menunjukan adanya loyalitas karyawan

terhadap perusahaan yang dibuktikan untuk tetap bertahan menjadi bagian dari

organisasi. Tanpa adanya komitmen karyawan terhadap organisasi tentunya akan

menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan seperti tingginya turnover,

kelambanan kerja dan menurunya produktivitas.

Kompensasi dan pengembangan karir merupakan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi komitmen organisasi. Kedua faktor ini merupakan bentuk

penghargaan yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan. Tanpa adanya

pemberian kompensasi yang adil dan layak maka akan membuat karyawan merasa

tidak puas dengan pekerjaanya dan menimbulkan keinganan untuk berpindah dari

perusahaan (turnover intention). Selanjutnya, apabila program pengembangan

karir yang ada di perusahaan dirasa tidak jelas oleh karyawan maka tentunya akan

menurunkan kemauan kerja karyawan sehingga menjadi tidak termotivasi untuk

berkarya lebih baik lagi.

PT Bank BRI Syariah adalah perusahaan yang bergerak dalam industri

perbankan syariah. Kompetisi di industri perbankan sangat kompetitif sehingga

menuntut SDM yang ada didalam perusahaan untuk memberikan kontribusi yang

optimal bagi perusahaan. Tapi kontribusi itu tidak akan dapat terwujud tanpa

adanya komitmen yang kuat dari karyawan terhadap organisasi. Maka sudah

seharusnya manajemen PT. Bank BRI Syariah memperhatkan masalah komitmen

(26)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, Penulis mengajukan rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana gambaran tingkat kompensasi di PT Bank BRI Syariah Cabang

Bandung Suniaraja?

2. Bagaimana gambaran tingkat efektivitas pengembangan karir di PT Bank

BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja?

3. Bagaimana gambaran tingkat komitmen organisasi di PT Bank BRI

Syariah Cabang Bandung Suniaraja?

4. Bagaimana pengaruh tingkat kompensasi terhadap tingkat komitmen

organisasi di PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja?

5. Bagaimana pengaruh tingkat efektifitas pengembangan karir terhadap

tingkat komitmen organisasi di PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung

Suniaraja?

1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran tingkat kompensasi di PT. Bank BRI Syariah

Cabang Bandung Suniaraja?

2. Untuk mengetahui gambaran tingkat efektivitas pengembangan karir di

PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja?

3. Untuk mengetahui gambaran tingkat komitmen organisasi di PT. Bank

(27)

4. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kompensasi terhadap tingkat

komitmen organisasi di PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung

Suniaraja?

5. Untuk mengetahui pengaruh tingkat efektivitas pengembangan karir

terhadap tingkat komitmen organisasi di PT. Bank BRI Syariah Cabang

Bandung Suniaraja?

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis berharap hasil penelitian dapat

memberikan manfaat, baik manfaat secara teoritis maupun manfaat secara praktis,

yaitu sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan

menambah temuan penelitian terdahulu mengenai komitmen organisasi,

kompensasi dan pengembangan karir. Selain itu hasil penelitian ini dapat

menjadi acuan bagi peneliti berikutnya untuk meneliti lebih lanjut

menganai komitmen organisasi dan variabel-variabel lain yang belum

diteliti dalam penelitian ini.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada perusahaan bahwa

kompensasi dan pengembangan karir menjadi faktor yang penting dalam

membangun komitmen karyawan terhadap organisasi. Selanjutnya hasil

penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam

melaksanakan kebijakan kompensasi dan pengembangan karir sehingga

(28)
(29)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, pokok bahasan atau variabel yang diteliti terdiri dari

variabel dependen dan independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

komitmen organisasi, sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah

kompensasi dan pengembangan karir. Objek yang akan diteliti adalah

variabel-variabel tersebut. Subjek atau sasaran dalam penelitian ini adalah karyawan

PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja. Berdasarkan objek dan subjek

penelitian tersebut, maka akan dianalisis bagaimana Pengaruh Kompensasi dan

Pengembangan Karir terhadap Komitmen Organisasi.

3.2 Metode Penelitian

Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

sampel atau populasi sebagaimana adanya (Sugiyono, 2011:29). Melalui

penelitian deskriptif maka akan diperoleh :

1. Deskripsi tentang persepsi karyawan mengenai tingkat kompensasi pada

PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja

2. Deskripsi tentang persepsi karyawan mengenai tingkat efektivitas

pengembangan karir pada PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung

(30)

3. Deskripsi tentang persepsi karyawan mengenai tingkat komitmen

organisasi pada PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja

Sedangkan penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk

mengecek kebenaran hasil penelitian (Arikunto, 2006:8). Dalam hal ini penelitian

verifikatif bertujuan untuk :

1. Mengetahui pengaruh tingkat kompensasi terhadap tingkat komitmen

organisasi

2. Mengetahui pengaruh tingkat efektivitas pengembangan karir terhadap

tingkat komitmen organisasi.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Seperti yang telah diungkapkan pada subjek penelitian, bahwa masalah

yang akan diteliti adalah komitmen organisasi. Sebagai variabel independen

adalah Kompensasi (X1) dan Pengembangan Karir (X2), sebagai variabel

dependen adalah komitmen organisasi (Y). Secara lebih rinci operasionalisasi

variabel dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Kompensasi (X1)

Variabel Indikator Sub Indikator Ukuran Skala

Kompensasi

Beban kerja  Tingkat kesesuaian pembayaran sesuai

 Ketepatan waktu  Tingkat ketepatan waktu pembayaran kompensasi

(31)

pekerjaan yang

Kebutuhan pokok  Tingkat kompensasi dapat memenuhi

 Memotivasi  Tingkat kompensasi memotivasi karyawan

Ordinal

 Produktivitas kerja  Tingkat kompensasi memicu produktivitas

 Transparan  Tingkat transparansi dalam sistem

 Kesesuaian minat dengan pekerjaan

 Tingkat kesesuaian minat dengan pekerjaan

Ordinal

 Kesesuain keahlian dengan pekerjaan

 Tingkat kesesuain keahlian dengan

 Kejelasan rencana karir karyawan

 Tingkat kejelasan rencana karir

 Tingkat kesesuaian perencanaan karir

(32)

kecenderungan untuk tetap bekerja di perusahaan tugas diluar jam kerja

Ordinal

 Kesediaan untuk mengerjakan pekerjaan sebaik mungkin

 Tingkat kesediaan untuk mengerjakan

 Tingkat kepatuhan terhadap pekerjaan

Ordinal

 Keteribatan dalam penyusunan kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan

 Tingkat keteribatan dalam penyusunan

 Tingkat tanggung jawab terhadap

 Tingkat kebanggan menjadi bagian dari peruasahaan

Ordinal

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Sumber data di dalam penelitian merupakan faktor yang sangat penting,

karena sumber data akan menyangkut kualitas dari hasil penelitian. Oleh karena

itu, sumber data menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan metode

pengumpulan data. Sumber data terdiri dari : sumber data primer dan sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian,

dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung dengan

(33)

Data primer dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, yaitu teknik

pengumpulan data dengan cara memberikan memberikan lembaran pertanyaan

kepada setiap responden untuk dijawab secara tertulis. Metode ini merupakan cara

untuk memperoleh data primer yang digunakan peneliti sebagai bahan dasar

analisis dimana pembuatan daftar pernyataan didasarkan atas indikator yang

melekat pada masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Butir-butir pernyataan dibuat sedemikian rupa yang memudahkan responden untuk

mengisi jawaban yang tersedia dalam bentuk pilihan ganda dimana setiap butir

pernyataan berisi lima pilihan jawaban yang disesuaikan dengan kriteria variabel,

indikator dan parameter yang diujikan dalam penelitian ini.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh secara tidak

langsung dari objek penelitian yang bersifat publik, yang terdiri atas : struktur

organisasi data kearsipan, dokumen, laporan-laporan serta buku-buku yang

berkenaan dengan penelitian ini (Purhantara, 2010:79).

Untuk memudahkan dan dan memperjelas jenis dan sumber data didalam

penelitian ini, maka data sekunder perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Profil PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja

b. Data karyawan PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja

c. Data kompensasi, pengembangan karir, komitmen organisasi di PT Bank

(34)

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam membahas masalah

penelitian, maka penulis menggunakan beberapa teknik yang digunakan dalam

mengumpulkan data, yaitu :

1. Pedoman Observasi

Pedoman Observasi, merupakan alat pengumpul data data yang dilakukan

dengan melakukan pengamatan pada objek penelitian secara langsung dan

kemudian dilakukan pencatatan untuk kejadian-kejadian yang

berhubungan dengan permasalahan yang diajukan oleh penulis.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman Wawancara, merupakan alat pengumpul data dalam bentuk tanya

jawab dengan berbagai pihak yang diperkirakan mengetahui situasi dan

kondisi objek penelitain serta dapat membantu penulis untuk mendapatkan

data yang lengkap sesuai dengan data yang dibutuhkan.

3. Kuesioner atau Angket

Kuesioner atau angket merupakan alat pengumpulan data dalam bentuk

pertanyaan tertulis untuk dijawab oleh masing-masing responden sebagai

sampel yang telah dipilih.

4. Studi Dokumentasi

Alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencatat dan

mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen-dokumen perusahaan

(35)

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan diambil kesimpulannya (Sugiyono, 2011:61).

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang akan dijadikan sebagai

subjek penelitian adalah seluruh karyawan PT. Bank BRI Syariah Cabang

Bandung Suniaraja. Berdasarkan data yang ada jumlah populasi karyawan

PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Data Populasi Karyawan PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja

No Bagian Jumlah (orang)

1 Pemimpin Cabang 1

2 Bagian Operation 12

3 Bagian Finance Support 9

4 Bagian Consumer 11

5 Bagian Mikro 22

6 Bagian SME & Commercial 8

7 Satpam 7

8 Supir 3

9 Purnabakti 4

Jumlah 77

Sumber : PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2011:62). Penarikan sampel perlu dilakukan mengingat

jumlah populasi yang terlalu besar, sedangkan waktu, biaya dan kemampuan

(36)

Dalam menarik sampel dari populasi, sampel yang refresentatif harus

diupayakan agar setiap subjek dalm populasi memiliki peluang yang sama

menjadi unsur sampel. Keabsahan sampel terletak pada sifat dan karakteristiknya,

mendekati populasi atau tidak, bukan besar atau banyaknya. Sehubungan dengan

jumlah populasi yang ada maka penulis tetapkan untuk mengambil sampel.

Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportionate

stratified random sampling. Teknik ini digunakan karena populasi mempunyai

anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Rumus

yang digunakan untuk menentukan besarnya ukuran sampel yang diteliti adalah

Solvin yaitu ukuran sampel yang merupakan perbandingan dari ukuran populasi

dengan persentase kelonggaran ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampel

yang masih dapat ditolerir atau diinginkan. Taraf kesalahan ditetapkan sebesar

α = 10%. Teknik sampling yang digunakan dalam menentukan sampel penelitian

ini menggunakan rumus :

n = N N.d2 + 1

Sumber : Riduwan (2005:65)

Keterangan:

n = Jumlah sampel

d2 = Bond of errors 10% = 0,1

N = Jumlah populasi

Perhitungan sampel

n =

77

(37)

Berdasarkan perhitungan diatas maka sampel yang diambil adalah 44

orang karyawan. Sedangkan rumus yang digunakan untuk mengitung proprsi

sampel untuk tiap bagian adalah :

ni = Ni X n N

Sumber : Riduwan (2005:66)

Keterangan :

ni = Anggota sampel pada proporsi ke 1

Ni = Populasi ke 1

N = Populasi total

n = Sampel yang diambil dalam penelitian

Perhitungan Proporsi karyawan :

1. Pemimpin Cabang

ni = 1 X 44 = 0,57 = 1 orang 77

2. Bagian Operation

ni = 12 X 44 = 6,85 = 7 orang 77

3. Bagian Financing Support

ni = 9 X 44 = 5,14 = 5 orang 77

4. Bagian Consumer

ni = 11 X 44 = 6,28 = 6 orang 77

5. Bagian Mikro

(38)

6. Bagian SME & Commercial

ni = 8 X 44 = 4,57 = 5 orang 77

7. Bagian Supir

ni = 3 X 44 = 1,71 = 2 orang 77

8. Bagian Satpam

ni = 7 X 44 = 4 = 4 orang 77

9. Bagian Purnabakti

ni = 4 X 44 = 2,28 = 2 orang 77

Tabel 3.3

Proporsi Sampel Responden

No Bagian Jumlah (orang)

1 Pemimpin Cabang 1

2 Bagian Operation 7

3 Bagian Finance Support 5

4 Bagian Consumer 6

5 Bagian Mikro 13

6 Bagian SME & Commercial 5

7 Satpam 4

8 Supir 2

9 Purnabakti 2

Jumlah 45

(39)

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.6.1 Penggujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Mengingat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner,

maka kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari

kuesioner merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Instrumen

yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu harus valid dan reliabel.

3.6.1.1Pengujian Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau

keshahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006:168). Suatu instrumen yang valid

mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas yang rendah. Untuk menguji validitas menggunakan rumus

Pearson Product Moment sebagai berikut :

r

xy

=

N ∑XY – (∑X) (∑Y)

(N ∑X2– (∑X)2) - (N ∑Y2– (∑Y)2)

Sumber : Sugiyono, (2011 : 228)

Keterangan :

r : koefisien validitas yang dicari

X : skor yang diperoleh subjek dalam setiap item

Y : skor total yang diperoleh dalam setiap item

∑X : jumlah skor dalam distribusi X

∑Y : jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2 : jumlah kuadrat masing-masing skor X

∑Y2 : jumlah kuadrat masing-masing skor Y

(40)

Bila r hitung ≥ r tabel pada α = 0.05 berarti data tersebut signifikan (valid)

dan layak digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Sebaliknya bila

r hitung ≤ r tabel berarti data tersebut tidak signifikan (tidak valid) dan tidak dapat

diikutsertakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Secara teknis pengujian

instrumen dengan rumus-rumus diatas menggunakan fasilitas software SPSS 16

for window. Hasilnya terdapat pada tabel berikut :

Tabel 3.4

Uji Validitas untuk Soal Kompensasi Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9

rxy 0.687 0.829 0.880 0.693 0.626 0.743 0.640 0.545 0.775

r tabel 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 16, 2012

Tabel 3.5

Uji Validitas untuk Soal Pengembangan Karir Item

1 2 3 4 5 6 7 8

rxy 0.562 0.600 0.688 0.776 0.780 0.827 0.748 0.666

r tabel 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 16, 2012.

Tabel 3.6

Uji Validitas untuk Soal Komitmen Organisasi

Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

rxy

0.734 0.530 0.824 0.722 0.854 0.570 0.506 0.701 0.686 0.413 0.508 0.807

r tabel 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288

Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 16, 2012.

Dari tabel uji validitas variabel-variabel penelitian pada Tabel di atas,

dapat diketahui bahwa semua butir soal dinyatakan valid, yang berarti soal

(41)

3.6.1.2Pengujian Reliabilitas Instrumen

Setelah menguji validitas kuesioner, langkah selanjutnya adalah uji

reliabilitas. Uji reliabiltas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul

data tersebut menunjukan tingkat ketetapan, keakuratan, kestabilan atau

konsistensi dalam mengungkap gejala tertentu dalam dari sekelompok individu

walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda. Suharsimi Arikunto (2006:178)

menyatakan bahwa reliabiltas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya,

yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya.

Untuk menguji reliabiltas dalam penelitian ini digunakan teknik dengan

rumus Alpha Cronbanch sebagai berikut :

Cα =

(

k

)

(

1 - ∑σb

2

)

k-1 σt2

Sumber : (Sugiyono, 2007:282)

Keterangan :

: Cronbanch Alpha (reliabiltas instrumen)

K : Banyaknya item angket

α

b 2

: Jumlah varian butir

α

t 2

: Varian total

sedangkan rumus variansnya adalah sebagai berikut :

σt2

=

∑Y2 - (∑Y)

2

N N

(42)

Keterangan :

αt2 : harga varians

∑Y2 :jumlah kuadrat masing-masing skor Y

(∑Y)2 :jumlah kuadrat dari jumlah skor total

N : jumlah responden

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :

r hitung ≥ r tabel berarti item pertanyaan tersebut reliabel, sebaliknya bila

r hitung ≤ r tabel berarti item pertanyaan tersebut tidak reliabel. Hasil pengujian

reliabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.7

Uji Reliabilitas Variabel

Variabel Reliabilitas r tabel Keterangan Komitmen Organisasi 0.918 0.288 Reliabel

Kompensasi 0.905 0.288 Reliabel

Pengembangan Karir 0.909 0.288 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 16, 2012

Pada Tabel di atas menunjukkan bahwa instrumen penelitian pada

variabel-variabel penelitian memiliki reliabilitas yang tinggi karena angka

reliabilitas rata-rata variabel yaitu sebesar 0,90. Dengan kata lain semua item

masing-masing variabel dalam penelitian ini merupakan instrumen yang dapat

dipercaya.

3.6.2 Teknik Analisis Data

Setelah semua angket yang sebelumnya telah teruji valid dan reliabel,

maka langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data angket.

Didalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan melalui beberapa

(43)

1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang telah terkumpul setelah diisi oleh

responden seperti memeriksa kelengkapan pengisian angket dan

pemeriksaan jumlah lembaran

2. Coding, yaitu pembobotan dari setiap item instrumen berdasarkan pada

pembobotan untuk jawaban positif rangking pertama dimulai dari skor

yang terbesar sampai dengan yang terkecil dan untuk jawaban negatif

dimulai dari skor yang terkecil sampai dengan skor yang terbesar. Nilai

atau bobot untuk setiap jawaban positif diberi nilai 5-4-3-2-1, dan untuk

jawaban negatif diberi nilai 1-2-3-4-5. Pada penelitian ini, kriteria

pembobotan nilai untuk alternatif jawaban dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 3.8

Kriteria Bobot Alternatif

Pilihan Jawaban Bobot Pernyataan Sangat sesuai/sangat setuju/selalu/

sangat jelas/sangat tinggi 5

Sesuai/setuju/sering/jelas/tinggi 4

Kurang sesuai/kurang setuju/

kadang-kadang/kurang jelas/sedang 3

Tidak sesuai/tidak setuju/jarang/

tidak jelas/rendah 2

Sangat tidak sesuai/sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat tidak jelas/sangat rendah

1

3. Tabulating adalah menghitung hasil scoring, yang dituangkan kedalam

tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel.

(44)

Tabel 3.9

Rekapitulasi Perubahan Data

Responden Skor

1 2 3 4 N

1 2 3 4 N

4. Melakukan analisis deskriptif, yaitu mengolah data dari angket dengan

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan skor kiteruim (SK) dengan menggunakan rumus :

SK = ST X JB X JR

Keterangan :

SK = Skor Kriterium

ST = Skor Tertinggi

JB = Jumlah Butir

JR = Jumlah Responden

b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor

kriterium untuk mencari skor hasil angket dengan menggunakan rumus:

∑Xi = X1 + X2 + X3 + ...+ Xn

Keterangan :

Xi = jumlah skor hasil angket variabel x

(45)

c. Membuat daerah kategori kontinum

Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara

keseluruhan yang diharapkan responden, maka penulis menggunakan

daerah kategori sebagai berikut :

Sangat tinggi = ST X JB X JR

Sangat rendah = SR X JB X JR

Keterangan :

ST = Skor Tertinggi

SR = Skor Terendah

JB = Jumlah Butir

JR = Jumlah Responden

d. Menentukan garis kontinum dan menentukan daerah letak skor untuk

variabel kompensasi (X1), Pengembangan Karir (X2), dan Komitmen

organisasi (Y)

3.6.3 Method Successive Internal

Merubah data ordinal ke interval. Mengingat data variabel penelitian

seluruhnya diukur dengan skala ordinal, sementara pengolahan data dengan

penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus

terlebih dahulu diukur dalam skala interval. Dengan demikian semua data ordinal

yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan

(46)

3.6.4 Analisis Korelasi Ganda

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menghitungnya

dengan menggunakan analisis korelasi berganda yang bertujuan untuk mencari

hubungan antara variabel yang diteliti. Menurut Sugiyono (2007:216) korelasi

ganda (multiple correlation) merupakan angka yang menunjukan arah dan

kuatnya hubungan antara dua variabel secara bersama-sama atau lebih dengan

variabel yang lain. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas, yakni

Kompensasi (X1) dan Pengembangan Karir (X2), dan satu variabel terikat yaitu

Komitmen Organisasi (Y1). Penggunaan korelasi ganda digunakan untuk menguji

hubungan kedua variabel bebas (X1) dan (X2) dengan variabel terikat (Y).

Rumus korelasi ganda dua variabel ditunjukan dengan rumus berikut :

ryx1x2 =

r2yx1+r2yx2-2ryx1 ryx2 rx1x2

1-r2 x1x2

Sumber : (Sugiyono, 2011:233)

Keterangan :

r

yx1x2 : korelasi antara variabel X1 dan X2 secara bersama sama dengan

variabel Y

ryx1 : korelasi product moment antara X1 dan Y

ryx2 : korelasi product moment antara X2 dan Y

rx1x2 : korelasi product moment antara X1 dan X2

Hubungan dua variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan positif dan

hubungan yang negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan

(penurunan) X pada umunya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y. Ukuran yang

(47)

koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar

(-1≤r≥1) artinya :

 Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel

sangat kuat dan positif

 Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel

sangat kuat dan negatif

 Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antara kedua variabel

tidak ada sama sekali atau sangat lemah.

Untuk mengetahui tingkat hubungan kedua variabel tersebut maka dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.10

Pedoman untuk Memberikan Intrepretasi terhadap Koefisien Korelasi

Sumber : Sugiyono (2011:183)

3.6.5 Analisis Regregsi Ganda

Analisis regresi dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana

perubahan nilai variabel dependen dan variabel independen. Penelitian ini

menggunakan regresi ganda ganda. Analisis regresi ganda menurut Sugiyono

(2011:275) digunakan oleh peneliti apabila peneliti bermaksud meramalkan

bagaimana keadaan (naik turunya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau

lebih variabel independent sebagai faktor prediktor dimanipulasi. Interval Koefisien Tingkat korelasi

0,80 – 1,000

0,60 – 0,799

0,40 – 0,599

0,20 - 0,399

0,00 – 0,199

Sangat kuat

Kuat

Cukup Kuat

Rendah

(48)

Dalam analisis regresi ganda ini variabel yang dianalisis yaitu Komitmen

Organisasi (Y), Kompensasi (X1) dan Pengembangan Karir (X2).

Persamaan regresi dua faktor adalah :

Y = a+b1X1+b2X2

Sumber : (Sugiyono 2011:275)

Keterangan :

Y : komitmen organisasi

X1 : kompensasi

X2 : pengembangan karir

a : harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b1b2 : koefisien regresi yang menunjukan peningkatan atau penurunan variabel

dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik,

bila b (-) maka terjadi penurunan.

3.6.6 Uji Hipotesis

Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah melakukan uji

hipotesis. Tujuan dari uji hipotesis adalah mengetahui apakah terdapat hubungan

yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dan variabel

dependen. Melalui langkah ini dapat diambil sebuah kesimpulan menerima atau

menolak hipotesis yang telah dirumuskan. Rumus yang diajukan oleh penulis

untuk menguji hipotesis yaitu Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji T-Student)

untuk menguji hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian, seperti

dikemukakan oleh Sugiyono (2007:215).

(49)

Rumus yang digunakan adalah

t = r √ n-2 √ 1-r2

Keterangan :

R : Koefisien korelasi

n : Banyaknya sampel

Dengan kriteria sebagai berikut :

1) Taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = N-2

2) Apabila t hitung ≥ t tabel maka H1 diterima dan H0 ditolak

3) Apabila t hitung≤ t tabel maka H1 ditolak dan H0 diterima

Sedangkan pengujian signifikasi terhadap koefisien korelasi ganda, yang

dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian utama dapat menggunakan

rumus pengujian untuk uji F (Sugiyono, 2007:219)

F =

R2 K (1-R2)

n-k-1

Keterangan :

R2 : koefisien korelasi ganda

K : jumlah variabel bebas

n : banyaknya sampel

Bila F hitung lebih besar dari F tabel maka koefisien korelasi ganda yang diuji

adalah signifikan, kriteria penolakan hipotesisnya adalah :

1) Taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = N-2

2) Apabila F hitung≥ F tabel maka H1 diterima dan H0 ditolak

(50)
(51)
(52)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan terhadap karyawan

untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan pengembangan karir terhadap

komitmen organisasi pada PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat kompensasi pada PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung

Suniaraja, berdasarkan persepsi karyawan dinilai pada kategori sedang.

Skor tertinggi terdapat pada pernyataan tingkat kompensasi dapat memicu

produktivitas kerja dan skor terendah terdapat pada pernyataan kesesuaian

kompensasi dengan harapan.

2. Tingkat efektivitas pengembangan karir pada PT. Bank BRI Syariah

Cabang Bandung Suniaraja, berdasarkan persepsi karyawan dinilai pada

kategori sedang. Skor tertinggi terdapat pernyataan kesesuaian keahlian

dengan pekerjaan dan skor terendah terdapat pada pernyataan

pertimbangan masa kerja untuk pengembangan karir.

3. Tingkat komitmen organisasi pada PT. Bank BRI Syariah Cabang

Bandung Suniaraja, berdasarkan persepsi karyawan dinilai pada kategori

sedang. Skor tertinggi terdapat pada pernyataan tingkat tanggung jawab

terhadap pekerjaan dan skor terendah terdapat pada pernyataan dilibatkan

(53)

4. Kompensasi berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Semakin

tinggi kompensasi maka komitmen organisasi semakin tinggi.

5. Pengembangan karir berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi.

Semakin tinggi pengembangan karir maka komitmen organisasi semakin

tinggi.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, penulis mengajukan beberapa

saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak manajemen dalam

menentukan kebijakan organisasinya dimasa yang akan datang. Berikut beberapa

saran yang diajukan oleh penulis :

1. Mengenai harapan dalam pemberian kompensasi sebaiknya perusahaan

memberikan informasi yang semakin terbuka mengenai kondisi

perusahaan sehingga karyawan bisa memahami kondisi yang ada sehingga

tidak menjadi over expected terhadap perusahaan.

2. Berdasarkan hasil penelitian, lebih baiknya PT. Bank BRI Syariah Cabang

Bandung Suniaraja lebih memperhatikan masa kerja sebagai bahan

pertimbangan dalam pengembangan karir.

3. Mengenai keterlibatan dalam penyusunan kebijakan sebaiknya manajemen

lebih membuka dialog kepada karyawan, memang tidak setiap kebijakan

akan melibatkan karyawan akan tetapi untuk beberapa keputusan yang bisa

melibatkan karyawan yang lain sebaiknya mereka dilibatkan sesuai dengan

(54)

Gambar

Gambar 1.1  Model tiga kompenen komitmen organisasi
Tabel 1.1 Daftar Penelitian Terdahulu Mengenai Komitmen Organisasi
Gambar  1.4 Jumlah Karyawan yang Keluar dari Pekerjaan
Tabel 1.3 Persentase Ketidakhadiran Karyawan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data epidemiologi diketahui kurang lebih 20% dari perokok memiliki risiko delapan kali menjadi penyalahguna NAPZA, dan berisiko sebelas kali untuk menjadi peminum

ANALISIS KELAYAKAN BUKU TEKS KIMIA SMA/MA KELAS XII MATERI SENYAWA TURUNAN ALKANA BERDASARKAN KRITERIA TAHAP SELEKSI DARI 4S TMD.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Dari gambar 8 terlihat bahwa waktu yang diperlukan untuk proses dekripsi pada algoritma Sosemanuk lebih besar daripada waktu enkripsi pada algoritma Dicing. Hasil

Hasilnya proses pembimbingan berjalan lancar dan hasil skor rata-rata yang diperoleh oleh 47 (empat puluh tujuh) orang guru selama mengikuti pembimbingan adalah (3,60)

Dalam hal ini harus ada media pendukung yang akan menginformasikan atau mempromosikan Perkampungan Budaya Betawi, sehingga dengan ada nya media promosi tersebut masyarakat

[r]

Yang akan disajikan dalam penulisan ini adalah menentukan biaya transportasi dari sumber (pabrik) ke tempat penampungan (gudang) yang seminimum dan seoptimal mungkin sehingga

Kriteria yang digunakan adalah perencanaan produksi untuk memenuhi pesanan produksi yang cenderung terjadi fluktuasi atau perubahan permintaan untuk setiap periodenya sehingga