iv
TINJAUAN ATAS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA TIMUR NOMOR 1999/PDT.G/2010/PA.JT TENTANG PEMBATALAN PERKAWINAN ISTERI KEDUA OLEH ISTERI PERTAMA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG
PERKAWINAN DAN HUKUM ACARA PERDATA
ABSTRAK
Pembatalan perkawinan merupakan suatu perkawinan yang terjadi tanpa memenuhi syarat-syarat sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Suatu perkawinan yang tidak memenuhi syarat-syarat materiil pada Pasal 6 sampai dengan Pasal 11 Undang-Undang Perkawinan, maka terhadap perkawinan tersebut dapat dibatalkan apabila perkawinan tersebut telah terlaksana. Pada putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur Nomor 1999/PDT.G/2010/PA.JT, Hakim menyatakan bahwa gugatan Penggugat sebagai isteri sah dari J untuk membatalkan perkawinan antara isteri kedua dengan J ditolak seluruhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status perkawinan antara isteri kedua (Tergugat) dengan J akibat Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur Nomor 1999/PDT.G/2010/PA.JT yang menolak gugatan Penggugat ditinjau dari Undang-Undang Perkawinan serta akibat hukum terhadap putusan tersebut terhadap gugatan pembatalan perkawinan Tergugat ditinjau dari Hukum Acara Perdata.
Metode penelitian yang digunakan dalam menganalisa dan meneliti studi kasus ini adalah melalui data yuridis normatif dengan data utama berupa data sekunder yang diperoleh dengan studi kepustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa status perkawinan antara isteri kedua (Tergugat) dengan J akibat Putusan tersebut yang menolak seluruh gugatan Penggugat adalah sah seseuai dengan ketentuan Undang-Undang Perkawinan dan diakui menurut hukum dan negara, hal tersebut dikarenakan gugatan penggugat ditolak, maka perkawinan antara isteri kedua dengan J tidak dibatalkan. Kemudian putusan yang menolak gugatan Penggugat untuk membatalkan perkawinan antara Tergugat dengan J dapat menimbulkan suatu akibat hukum yaitu Penggugat tidak dapat mengajukan gugatan kembali dikarenakan gugatan Penggugat mengandung cacat formil yaitu Error in
Persona yang diklasifikasikan sebagai gugatan kurang pihak (Plurium Litis
Consortium) hal ini dikarenakan pihak yang melangsungkan perkawinan