Laporan Auditor Independen
Halaman
Laporan Keuangan
Neraca
1 - 2
Laporan Laba Rugi
3
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Laporan Arus Kas
5
Catatan atas Laporan Keuangan
6 - 40
PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk
31 Desember 2001 dan 2000
2000
(disajikan kembali)
Rp '000
Rp '000
AKTIVA
Investasi :
2b
Deposito berjangka
Pihak ketiga
3
32,310,000
33,759,000
32,310,000
33,759,000
Surat berharga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
4
28,596,418
27,095,277
Pihak ketiga
4
4,140,719
4,560,718
32,737,137
31,655,995
Dikurangi : Penyisihan nilai surat berharga
(31,048,325)
(29,065,634)
1,688,812
2,590,361
Penyertaan langsung
5
3,683,708
3,682,852
Jumlah investasi
37,682,520
40,032,213
Kas dan bank
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
6
44,839
44,839
Pihak ketiga
6
4,969,192
3,383,096
5,014,031
3,427,935
Piutang premi
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2d, 7
8,232,597
3,759,767
Pihak ketiga
2d, 7
20,967,883
16,187,189
29,200,480
19,946,956
Piutang reasuransi
2e, 8
7,837,481
1,523,290
Uang muka klaim
9
458,792
1,756,576
Piutang lain-lain
10
2,055,013
2,940,808
Biaya dibayar dimuka
476,850
225,706
Pajak dibayar dimuka
18a
3,448,786
5,855,652
Piutang hubungan istimewa
11
4,266,347
4,342,817
Aktiva pajak tangguhan
18d, 40
2,126,612
4,042,799
Aktiva tetap
2c, 12, 20
18,469,480
16,232,269
Aktiva lain-lain
13
2,760,622
817,558
JUMLAH AKTIVA
113,797,012
101,144,579
Catatan
2001
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk.
NERACA
31 Desember 2001 dan 2000
AKTIVA
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan
2000
(disajikan kembali)
Rp '000
Rp '000
KEWAJIBAN
Hutang klaim
2f, 14
13,923
539,960
Estimasi klaim retensi sendiri
2f, 15
21,727,244
31,559,526
Premi yang belum merupakan pendapatan
2d, 16
39,986,568
24,772,763
Hutang reasuransi
2e, 17
5,802,624
6,670,439
Hutang komisi
2g
165,640
409,496
Hutang pajak
2i, 18b
812,102
862,703
Hutang lain-lain dan biaya masih
harus dibayar
4,908,388
2,359,596
Pendapatan premi ditangguhkan
2d
7,603,606
3,306,529
Penyisihan uang jasa karyawan
19
256,392
-Jumlah kewajiban
81,276,487
70,481,012
EKUITAS
Modal saham:
Modal dasar - 35.373.600 saham seri A
dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan
176.868.000 saham seri B dengan nilai
nominal Rp 300 per saham untuk tahun
2001 dan 60.000.000 saham dengan nilai
nominal Rp 500 per saham untuk tahun
2000. Modal ditempatkan dan disetor penuh
35.373.600 saham dengan nilai nominal Rp
500 per saham.
20
17,686,800
17,686,800
Tambahan modal disetor - agio saham
21
1,649,200
1,649,200
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
22
9,310,863
9,310,863
Saldo laba :
Cadangan umum
23
2,750,000
2,750,000
Saldo laba yang belum ditentukan
penggunaannya
40
1,123,663
(733,296)
Jumlah ekuitas
32,520,526
30,663,567
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
113,797,013
101,144,579
KEWAJIBAN
Catatan
2001
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan
2000
(disajikan kembali)
Rp '000
Rp '000
Pendapatan underwriting
Premi bruto
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2d, 25
11,357,342
20,840,853
Pihak ketiga
2d, 25
105,388,754
61,443,923
116,746,096
82,284,776
Premi reasuransi
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2e, 26
(379,438)
(2,946,308)
Pihak ketiga
2e, 26
(16,400,238)
(17,406,559)
(16,779,676)
(20,352,867)
Penurunan/(kenaikan) premi yang belum
merupakan pendapatan
2d, 16
(15,213,805)
(6,662,941)
Jumlah pendapatan premi
84,752,615
55,268,968
Beban underwriting
Beban klaim
Klaim-bruto
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2f, 27
9,644,865
30,196,946
Pihak ketiga
2f, 27
46,066,621
19,604,017
55,711,486
49,800,963
Klaim reasuransi
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2f, 28
(86,776)
(17,005)
Pihak ketiga
2f, 28
(8,413,233)
(6,507,447)
(8,500,009)
(6,524,452)
Kenaikan/(penurunan) estimasi
klaim retensi sendiri
2f, 15
(9,832,282)
(18,371,260)
Jumlah beban klaim
37,379,195
24,905,251
Beban komisi-neto
2g, 29
28,703,119
18,284,358
Jumlah beban underwriting
66,082,314
43,189,609
Hasil underwriting
18,670,301
12,079,359
Hasil investasi :
2b
Hasil/(beban) investasi
30
2,930,068
(400,555)
Penyisihan surat promes
4, 30
-
(21,201,114)
Jumlah hasil/(beban) investasi
2,930,068
(21,601,669)
Beban umum dan administrasi
31
(21,086,981)
(16,851,198)
Laba/(rugi) usaha
513,388
(26,373,508)
Penghasilan/(beban) lain-lain
32
3,259,758
11,910,230
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan
3,773,146
(14,463,278)
Penghasilan/(beban) pajak
18e
(1,916,187)
(2,482,581)
Laba/(rugi) bersih
1,856,959
(16,945,859)
Laba/(rugi) bersih per saham
52
(479)
Catatan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000
2001
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk.
LAPORAN LABA RUGI
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan
2000
(disajikan kembali)
Rp '000
Rp '000
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan premi
113,952,996
75,405,882
Penerimaan klaim reasuransi/retrosesi
2,185,818
9,711,574
Penerimaan lain-lain
7,147,666
5,883,247
Pembayaran premi reasuransi
(17,682,036)
(21,536,554)
Pembayaran komisi
(31,075,778)
(18,237,601)
Pembayaran klaim
(56,237,522)
(37,592,398)
Pembayaran beban umum dan administrasi
(20,501,007)
(15,433,916)
Penerimaan pajak
2,356,266
(735,254)
Pembayaran beban lain-lain
(906,420)
(1,475,741)
Penerimaan dividen
774,180
3,004
Penerimaan dari penjualan surat berharga untuk tujuan
diperdagangkan
-
136,887
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) untuk operasi
14,163
(3,870,870)
Arus kas dari aktivitas investasi
Pencairan deposito
1,449,000
4,895,500
Pembelian obligasi
-
(1,000,000)
Penerimaan hasil investasi
3,057,439
3,351,099
Perolehan surat berharga
-
(2,431,900)
Perolehan aktiva tetap
(3,077,159)
(2,471,640)
Hasil penjualan aktiva tetap
142,653
751,286
Kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi
1,571,933
3,094,345
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Pembayaran dividen
-
(353,736)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
-
(353,736)
Penurunan bersih kas dan setara kas
1,586,096
(1,130,261)
Kas dan setara kas pada awal tahun
3,427,935
4,558,196
Kas dan setara kas pada akhir tahun
5,014,031
3,427,935
Skedul tambahan atas aktivitas pendanaan yang tidak
mempengaruhi kas
Keuntungan/(kerugian) penurunan surat berharga untuk
tujuan diperdagangkan yang belum direalisasi
(901,551)
(1,938,661)
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
-
9,310,863
Perolehan aktiva tetap
1,100,000
-Penyisihan surat promes
-
21,201,115
Bagian laba/(rugi) dari perusahaan asosiasi
-
(1,803,050)
2001
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Modal Tambahan
ditempatkan modal Selisih Cadangan belum
dan disetor disetor penilaian Umum ditentukan
penuh - disetor aktiva tetap penggunaan
penuh nya
Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 17,686,800
1,649,200 - 2,500,000 15,864,534 37,700,534 Koreksi saldo laba 40 - - - - 951,765 951,765 Saldo yang disajikan kembali 17,686,800 1,649,200 - 2,500,000 16,816,299 38,652,299 Selisih penilaian kembali
aktiva tetap 22 - - 9,310,863 - - 9,310,863 Rugi bersih periode berjalan - - - - (14,481,638) (14,481,638)
24 - - - - (353,736) (353,736) 23 - - - 250,000 (250,000)
-17,686,800
1,649,200 9,310,863 2,750,000 1,730,925 33,127,788 Koreksi saldo laba 40 - - - - (2,464,221) (2,464,221) Saldo yang disajikan kembali 17,686,800 1,649,200 9,310,863 2,750,000 (733,296) 30,663,567 Laba bersih periode berjalan - - - - 1,856,959 1,856,959
17,686,800
1,649,200 9,310,863 2,750,000 1,123,663 32,520,526
Saldo per 31 Desember 2000
Saldo per 31 Desember 2001 Saldo per 31 Desember 1999
Dividen Cadangan umum
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000
Catatan
Laba ditahan
Jumlah
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan
1. Umum
1. Umum (Lanjutan)
31 Desember 2001 31 Desember 2000 Dewan Komisaris :
Komisaris Utama Bpk. Suyanto Gondokusumo Bpk. Suyanto Gondokusumo Komisaris Bpk. Eddy Edgar Hartono Bpk. Kenny Harjo
Bpk. Ridwan Teowarang Bpk. Ridwan Teowarang Bpk. Sadijono Harjokusumo Dewan Direksi :
Presiden Direktur Bpk. Suhanda Wiraatmadja Bpk. Suhanda Wiraatmadja Wakil Presiden Direktur Bpk. Raden Mohamad Mulyatno Bpk. Raden Mohamad Mulyatno Direktur Bpk. Tanadi Iwan Saputra Tanjung Bpk. Tanadi Iwan Saputra Tanjung
Ibu Herlani Sunardi Ibu Herlani Sunardi
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. ("Perusahaan") didirikan dan berkedudukan di Jakarta sesuai akta No. 78 dari Kartini Mulyadi S.H., notaris di Jakarta, tanggal 12 Oktober 1982 dengan nama PT Asuransi Bina Dharma Arta dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman pada tanggal 22 Februari 1983 dalam Surat Keputusan No. C2-1668.HT.01.01.TH'83. Anggaran dasar telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 80 tanggal 13 November 2001, dari Rachmat Santoso, S.H., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dasar dari Rp 30.000.000.000 menjadi Rp 70.747.200.000, dan perubahan nilai nominal atas saham yang belum ditempatkan dan disetor dari Rp 500 menjadi Rp 300. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. C-13803.HT.01.04.TH.2001 tanggal 21 November 2001.
Sesuai dengan izin usaha dari Menteri Keuangan No. Kep-3666/MD/1986 tanggal 29 Mei 1986 dan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang asuransi kerugian. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: menyelenggarakan usaha-usaha di bidang asuransi kerugian dalam bentuk dan jenis menurut dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.
Perusahaan memperoleh surat izin Menteri Keuangan No. SI-033/SHM/MK.10/1989 tanggal 22 Mei 1989 untuk menawarkan saham kepada masyarakat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Perusahaan telah melakukan Penawaran Umum Perdana pada tanggal 6 Juli 1989 sebanyak 900.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000, sedangkan penawaran Umum Terbatas I dilakukan pada tanggal 7 Agustus 1990 sebanyak 3.240.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 dan sampai dengan 18 Juli 1991 telah ditempatkan sebanyak 8.940.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000, dalam perkembangannya Perusahaan membagikan saham dividen pada tanggal 23 September 1991 dan saham bonus pada tanggal 22 Februari 1996 masing-masing sebanyak 886.000 lembar saham dan 7.860.800 lembar saham sehingga modal yang ditempatkan menjadi 17.686.800 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000.
Pada tanggal 16 Desember 1996, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per lembar menjadi Rp 500 per lembar yang menyebabkan adanya penambahan jumlah lembar saham sebanyak 17.686.800 saham, sehingga jumlah saham yang ditempatkan menjadi 35.373.600 lembar dengan nilai nominal Rp 500 per lembar saham.
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang tercantum dalam akta No. 89 tanggal 19 Desember 2001 yang dibuat dihadapan Rachmat Santoso, S.H., Notaris di Jakarta, disetujui penawaran umum terbatas II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang terdiri dari 70.747.200 saham biasa seri B atas nama dengan nilai nominal Rp 300 (tiga ratus rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga Rp 300 (tiga ratus rupiah) setiap saham. Penawaran umum terbatas II di atas telah dinyatakan efektif oleh BAPEPAM berdasarkan surat No. 4029/PM/2001 tanggal 13 Desember 2001.
Perusahaan berkedudukan di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 32, Jakarta Pusat. Jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2001 dan 31 Desember 2000 masing-masing sebanyak 297 dan 241 orang (tidak diaudit). Perusahaan sudah mulai beroperasi sejak didirikannya.
Komposisi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2001 dan 31 Desember 2000 adalah sebagai berikut :
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini :
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2001 dan 2000
a.
b.
•
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. • • • c. Tahun 20 5 3 5
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c.
Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan Perusahaan, yang disajikan dalam ribuan rupiah, disusun atas dasar akrual dengan konsep biaya historis, kecuali dinyatakan lain.
Aktiva Tetap
Perlengkapan kantor
Investasi dalam surat berharga terdiri dari surat berharga untuk tujuan diperdagangkan dan surat berharga untuk tujuan dimiliki hingga jatuh tempo. Surat berharga untuk tujuan diperdagangkan terdiri dari saham dan obligasi, dinilai dengan harga pasar atau nilai wajar jika perdagangannya tidak likuid/harga pasar yang tersedia tidak dapat diandalkan. Selisih kenaikan/(penurunan) harga pasar atas harga perolehan diakui sebagai laba/(rugi penurunan) nilai surat berharga yang belum direalisasi pada tahun berjalan dan disajikan dalam laporan laba rugi. Selisih antara harga jual dengan harga perolehan diakui sebagai laba/(rugi) penjualan surat berharga. Surat berharga untuk tujuan dimiliki hingga jatuh tempo dinilai dengan nilai nominal setelah dikurangi nilai diskonto yang belum diamortisasi. Investasi penyertaan langsung dalam perusahaan lain dengan kepemilikan kurang dari 20% dari hak suara dicatat dengan harga perolehan. Sedangkan investasi di perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Perusahaan asosiasi adalah suatu badan usaha yang dimiliki Perusahaan baik langsung maupun tidak langsung 20% atau lebih hak suara di badan usaha tersebut, atau Perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap badan usaha itu, akan tetapi Perusahaan tidak mengendalikan badan usaha tersebut.
Pendapatan investasi diakui atas dasar akrual sebagai hasil investasi. Penghasilan dari dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima.
Aktiva tetap dinyatakan dengan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap seperti berikut :
Peralatan kantor Investasi
Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan No. 28 tentang "Akuntansi Asuransi Kerugian" yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan arus kas disusun dengan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasional, investasi dan pendanaan.
Investasi terdiri dari deposito berjangka, surat promes/surat berharga hutang dan penyertaan dalam bentuk saham, baik yang diperdagangkan di bursa efek maupun tidak.
Deposito berjangka merupakan deposito wajib dan sukarela. Investasi pada deposito tersebut dicatat atas dasar nominal.
Bangunan Kendaraan bermotor Investasi (lanjutan)
Sehubungan dengan penerapan PSAK 47 "Akuntansi Tanah", mulai tanggal 1 Januari 1999, seluruh biaya yang timbul sehubungan dengan perolehan hak atas tanah antara lain, biaya perijinan, survey lokasi, biaya pengukuran, biaya notaris dan pajak yang berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah dan diamortisasi selama masa berlaku hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. Selain itu PSAK 47 juga menyatakan bahwa atas tanah bukan merupakan subyek amortisasi, kecuali untuk kondisi yang ditentukan.
Tanah dinyatakan berdasarkan harga perolehan dan tidak disusutkan.
d.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e.
f.
g.
h.
Komisi - bersih
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Pengeluaran untuk perbaikan dan perawatan aktiva tetap untuk menjaga manfaat masa yang akan datang dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Penyempurnaan yang menambah nilai (kegunaan) dan masa manfaat, yang penambahannya dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutan yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan suatu aktiva tetap diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi periode berjalan.
Aktiva tetap tanah dan bangunan yang diperoleh sebelum tanggal 31 Desember 1999, dinyatakan dengan nilai revaluasi berdasarkan metode revaluasi sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 384/KMK.04/1998. Nilai pasar wajar aktiva tetap yang direvaluasi tersebut ditetapkan oleh penilai independen, PT Zodiac Perintis Penilai, PT Sarana Penilai, PT Tunas Apresindo Utama dengan menggunakan market data approach dan cost approach.
Premi yang belum merupakan pendapatan merupakan premi diterima dalam tahun berjalan yang memiliki masa pertanggungan (polis) untuk tahun berikutnya. Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara agregat tanpa memperhatikan tanggal penutupan sebesar 40% dari jumlah premi tanggungan sendiri yang sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 481/KMK.017/1999 tanggal 7 Oktober 1999. Penurunan/(kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan adalah selisih premi yang belum merupakan pendapatan periode berjalan dengan periode lalu.
Pengakuan Pendapatan Premi, Piutang Premi dan Premi yang Belum Merupakan Pendapatan
Aktiva yang telah dinilai kembali tersebut dicatat sebesar nilai pasar wajar dan disusutkan berdasarkan taksiran sisa masa manfaat aktiva yang bersangkutan, kecuali tanah yang disajikan dengan nilai pasar wajar dan tidak diamortisasi. Penyusutan atas aktiva yang telah dinilai kembali tersebut dihitung sejak 30 September 2000. Selisih penilaian kembali aktiva tetap tersebut disajikan sebagai suatu akun terpisah di bagian ekuitas di neraca.
Pendapatan premi merupakan premi bruto dikurangi premi reasuransi dan ditambah penurunan/dikurangi kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan. Piutang premi dinyatakan berdasarkan jumlah bruto. Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang premi tak tertagih dan apabila terdapat piutang yang benar-benar tak tertagih, maka piutang tersebut dihapuskan dan dibebankan pada tahun berjalan. Penerimaan kembali piutang yang telah dihapuskan diakui pada saat dipulihkan.
Premi bruto merupakan premi yang diperoleh dari tertanggung, broker maupun dari perusahaan asuransi lain. Premi yang diperoleh, diakui sebagai pendapatan selama periode polis berdasarkan proporsi jumlah pertanggungan yang diberikan dengan dasar akrual, dan dicatat berdasarkan diterbitkannya polis asuransi dan/ atau debit nota untuk pendapatan premi asuransi langsung dan fakultatif. Sedangkan pendapatan premi dari reasuransi diakui dan dicatat pada saat statement of accounts diterima.
Reasuransi
Komisi tanggungan sendiri merupakan selisih komisi yang dikeluarkan untuk mendapatkan penutupan pertanggungan dengan komisi yang diterima dari reasuradur. Komisi diakui dan dicatat pada saat terjadinya. Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi diakui pada saat terjadinya dan dicatat sebagai pengurang beban komisi.
Untuk mengurangi resiko penutupan polis asuransi, Perusahaan mereasuransikan sebagian resiko polis yang ditutupnya ke perusahaan reasuradur dan tidak mengakui ganti rugi atas klaim asuransi yang menjadi tanggungan perusahaan reasuradur. Jika perusahaan reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian reasuransi, maka Perusahaan memiliki kewajiban kontinjensi atas seluruh klaim tersebut. Perjanjian reasuransi yang dimiliki Perusahaan meliputi perjanjian reasuransi treaty proporsional dan non proporsional (excess of loss), maupun perjanjian reasuransi fakultatif.
Beban klaim merupakan klaim bruto dikurangi klaim reasuransi serta ditambah kenaikan atau dikurangi penurunan estimasi klaim retensi sendiri. Beban penyelesaian klaim diakui sebagai beban klaim pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.
Pengakuan Beban Klaim dan Estimasi Klaim Retensi Sendiri
Estimasi klaim retensi sendiri merupakan cadangan atas klaim yang pada tanggal neraca masih dalam proses penyelesaian dan klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan (Incurred But Not Reported
/IBNR). Pada tahun 1998, Perusahaan belum mencadangkan IBNR. Kenaikan/(penurunan) estimasi klaim retensi sendiri merupakan selisih estimasi klaim retensi sendiri periode berjalan dan periode lalu.
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2001 dan 2000
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h.
2001 2000 Rp Rp 15,081 14,299 1 (satu) Dollar Amerika Serikat 10,400 9,595 100 (seratus) Yen Jepang 7,900 8,400 1 (satu) Dollar Australia 5,310 5,319 1 (satu) Dollar Singapura 5,621 5,539 1 (satu) Mark Jerman 4,698 4,557 1 (satu) Dollar Hong Kong 1,334 1,230 1 (satu) Gulden Belanda 4,170 4,044 1 (satu) Franc Perancis 1,401 1,359 i.
j.
k.
l.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m 3. 2001 2000 Rp'000 Rp'000 a. Deposito wajib : DEPOSITO BERJANGKA
Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi berjalan.
Penurunan Nilai Aktiva
Kewajiban diestimasi harus diakui apabila Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang besar kemungkinan(probable)
penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Laba Per Saham
Transaksi Hubungan Istimewa
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi masing-masing laba operasi dan laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Pada tanggal neraca, pos aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.
Pajak penghasilan ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk periode yang bersangkutan. Perusahaan melakukan penangguhan pajak (deferred income tax) atas perbedaan waktu pengakuan pendapatan untuk tujuan komersial dan pajak, terutama yang berhubungan dengan penyusutan. Saldo rugi fiskal yang dikompensasi diakui sebagai aktiva pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan keberatan tersebut telah ditetapkan.
1 (satu) Poundsterling Inggris
Pajak Penghasilan
Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan kebijakan harga dan persyaratan normal serta sesuai dengan kebijakan transaksi dengan pihak ketiga, kecuali piutang pegawai yang tidak dikenakan bunga. Sifat hubungan istimewa di atas meliputi kepemilikan dan kepengurusan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
Kewajiban Diestimasi
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi.
Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aktiva apabila taksiran yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aktiva lebih rendah dari nilai tercatatnya. Perusahaan melakukan penelahaan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai atau pemulihan nilai. Setiap rugi penurunan nilai atau pemulihan nilai diakui pada laporan laba rugi periode berjalan.
Dalam mata uang Rupiah
PT Bank Mandiri 700,000 600,000 PT (Persero) Bank Rakyat Indonesia 100,000 100,000 Jumlah deposito wajib 800,000 700,000 b. Deposito sukarela :
Pihak ketiga :
Dalam mata uang Rupiah :
PT Bank Mandiri 4,590,000 7,595,000 PT Bank Negara Indonesia 1946 Tbk 4,000,000 2,000,000 PT Bank Mega 4,000,000 1,000,000 PT Bank Central Asia Tbk 2,000,000 -PT Bank Bali Tbk 2,000,000 4,000,000 PT Bank Danamon Tbk 1,500,000 2,500,000 Bangkok Bank Limited 1,500,000 -PT (Persero) Bank Rakyat Indonesia 1,000,000 1,000,000 PT Bank Pan Indonesia Tbk 1,000,000 1,000,000 Lainnya (di bawah Rp 1 milyar) 1,600,000 2,450,000
23,190,000
21,545,000 Dalam mata uang US Dollar :
PT (Persero) Bank Rakyat Indonesia 5,200,000 4,797,500 Bangkok Bank Limited 3,120,000 4,317,750 PT Bank Pan Indonesia Tbk - 2,398,750
8,320,000
11,514,000 31,510,000
33,059,000 Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa : - -Jumlah deposito sukarela 31,510,000 33,059,000 Jumlah deposito berjangka 32,310,000 33,759,000
3.
4. SURAT BERHARGA
2001 2000 Rp'000 Rp'000 a. Untuk tujuan diperdagangkan
a.1. Saham
PT Aster Dharma Industries Tbk. 2,909,000 2,909,000 PT Putra Surya Multidana Tbk. 1,532,863 1,532,863 PT Dharmindo Adhiduta Tbk. 1,006,000 1,006,000 PT Dharmala Agrifood Tbk. 446,150 446,150 PT Bayu Buana Tbk 150 150 Jumlah saham (harga perolehan) 5,894,163 5,894,163 dikurangi : Rugi yang belum direalisasi atas penurunan
harga pasar (5,894,115) (5,894,094) 48
69 Pihak ketiga :
Jumlah saham (harga perolehan) 3,140,719 3,560,718 dikurangi : Rugi yang belum direalisasi atas penurunan
harga pasar (2,450,756) (1,959,426) 689,963 1,601,292 690,011 1,601,361 a.2. Obligasi Pihak ketiga 1,000,000 1,000,000 dikurangi : Penyisihan rugi penurunan nilai obligasi yang
belum direalisasi (1,200) (11,000) Jumlah obligasi 998,800 989,000 Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(catatan 34) :
DEPOSITO BERJANGKA (Lanjutan)
Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Menteri Keuangan q.q. Perusahaan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 tahun 1992 tanggal 30 Oktober 1992 pasal 7 ayat 1 (disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah No 63 tahun 1999). Besarnya deposito wajib adalah 20% dari minimum modal yang dipersyaratkan.
Tingkat bunga rata-rata dari deposito wajib dan sukarela pada tanggal 31 Desember 2001 dan 31 Desember 2000 masing-masing sebesar 14,23% per tahun dan 11,66% per tahun untuk deposito dalam mata uang Rupiah dan sebesar 4,42% per tahundan 4,67% per tahun untuk deposito dalam mata uang US Dollar.
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2001 dan 2000
Jumlah surat berharga untuk tujuan diperdagangkan 1,688,811 2,590,361
4. SURAT BERHARGA (Lanjutan)
2001 2000 Rp'000 Rp'000 b. Untuk tujuan dimiliki hingga jatuh tempo
b.1. Surat promes
PT Dharmala Realindo (Rupiah) 9,435,046 9,098,886 PT Dharmala Realindo (USD) 13,267,209 12,550,416 dikurangi : diskonto atas surat promes - (448,188) Jumlah surat promes 22,702,255 21,201,114 dikurangi : Penyisihan surat promes (22,702,255) (21,201,114) Jumlah surat promes setelah penyisihan - -Jumlah surat berharga untuk tujuan dimiliki hingga jatuh tempo - -Jumlah surat berharga 1,688,811 2,590,361
5. PENYERTAAN LANGSUNG 2001 2000 Rp'000 Rp'000 3,605,036 5,408,086 (1,803,050) 3,605,036 3,605,036 20,000 20,000 58,672 57,816 3,683,708 3,682,852 Persentase penyertaan langsung Perusahaan pada PT Menara Proteksi dan Asean Reinsurance Corporation Ltd pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing sebesar 0,17% dan 0,20%.
Pada tahun 1999, saham atas nama PT Aster Dharma Industries Tbk, PT Dharmindo Adhiduta Tbk dan PT Dharmala Agrifood Tbk telah batal catat (de-listing) dari Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal 28 Desember 1999, PT Putera Surya Multidana Tbk, telah dinyatakan pailit dan pada tahun 2000 telah batal catat (de-listing) dari Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Perusahaan telah melakukan penyisihan atas saham-saham tersebut di atas.
Obligasi adalah obligasi pada PT Dankos Laboratories yang akan jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2005. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo, peringkat obligasi tersebut pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah A-.
Surat promes adalah wesel tagih yang diterbitkan oleh PT Dharmala Realindo yang diperoleh oleh Perusahaan dalam mata uang Rupiah dan US Dollar masing-masing pada tanggal 20 Maret 1998 dan 13 Mei 1998, dan masing-masing untuk pertama kali jatuh tempo pada tanggal 19 Maret 1999 dan 19 Mei 1999. Dalam perkembangannya surat promes tersebut telah diperpanjang beberapa kali dan saat ini surat promes tersebut tidak diperpanjang kembali.
Untuk mengantisipasi semakin memburuknya kondisi keuangan debitur dan kemungkinan tidak tertagihnya surat-surat promes tersebut, maka pada tahun 2000, Manajemen melakukan penyisihan atas seluruh nilai surat promes tersebut. Penambahan saldo penyisihan surat promes pada tanggal 31 Desember 2001 disebabkan oleh selisih kurs atas surat promes dalam mata uang US Dollar dan dicatat sebagai laba/(rugi) dari selisih kurs. Saat ini Manajemen masih mengusahakan untuk melakukan penagihan atas surat promes tersebut.
Nilai penyertaan awal tahun pada perusahaan asosiasi
Penyertaan langsung merupakan penyertaan kepada perusahaan asosiasi dan investasi lainnya. Sejak tanggal 1 Desember 2000, Perusahaan merubah metode pencatatan penyertaan langsung pada PT Zurich Insurance Indonesia menjadi metode harga perolehan, sedangkan sebelumnya Perusahaan menggunakan metode ekuitas. Penyertaan langsung Perusahaan pada PT Zurich Insurance Indonesia pada tanggal 31 Desember 2001 dan 31 Desember 2000 masing-masing sebanyak 30.000 saham atau 17,65%. Perubahan ini terjadi karena PT Zurich Insurance Indonesia meningkatkan modal disetor, dari 150.000 lembar saham menjadi 170.000 lembar saham. Nilai penyertaan langsung adalah sebagai berikut :
Bagian laba/rugi perusahaan asosiasi
Asean Reinsurance Corporation Ltd.
Nilai penyertaan akhir tahun pada perusahaan asosiasi
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 34)
Secara keseluruhan Manajemen berkeyakinan atas kecukupan penyisihan surat berharga yang telah dibentuk.
Investasi lain-lain : PT Menara Proteksi
6. KAS DAN BANK 2001 2000 Rp'000 Rp'000 135,457 68,309 44,839 44,839 44,839 44,839 2,697,029 1,950,815 1,106,696 594,035 338,837 131,047 294,878 292,772 116,649 -279,646 346,118 4,833,735 3,314,787 5,014,031 3,427,935 *) Bank Beku Operasi
6. KAS DAN BANK (Lanjutan)
7. PIUTANG PREMI
2001 2000 Rp'000 Rp'000 PT Marsh Indonesia (d/h PT Sedgwick Dharmala) 3,919,535 1,671,546 PT BBL Dharmala Finance 1,994,801 860,678 PT Primaswadana Perkasa Finance 458,022 49,164 Perusahaan lainnya (dibawah 500 juta) 1,860,239 1,178,379
8,232,597
3,759,767 Pihak ketiga 20,967,883 16,187,189
USD 10,996) 29,200,480 19,946,956 Piutang premi berdasarkan klasifikasi umur:
2001 2000 Rp'000 Rp'000 Kurang dari 90 hari 21,770,036 13,703,910 Lewat jatuh waktu 90-120 hari 2,156,003 1,332,244 Lewat jatuh waktu lebih dari 120 hari 5,274,441 4,910,802
29,200,480
19,946,956 asing lainnya ekivalen dengan USD 53,589 untuk 2000 termasuk
USD 805,478 dan valuta asing lainnya ekivalen dengan Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 34) :
Jumlah (31 Desember 2001 termasuk USD 609,127 dan valuta Kas
Pihak ketiga PT Bank Mandiri
Saldo bank pada PT Bank Putra Surya Perkasa sedang dalam proses penyelesaian dengan Tim Pengelola Sementara PT Bank Putra Surya Perkasa dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan atas saldo bank tersebut telah dilakukan penjaminan oleh Bank Indonesia, sehingga Manajemen tidak melakukan penyisihan atas saldo bank tersebut.
PT Bank Kesawan PT Bank Central Asia Tbk Bangkok Bank Limited
Bank lainnya (saldo di bawah Rp 100 juta) PT Bank NISP
Bank
Manajemen tidak melakukan penyisihan atas piutang premi yang tidak dapat ditagih dan atas piutang premi yang tidak dapat ditagih tersebut dibebankan pada tahun berjalan.
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 34) : PT Bank Putra Surya Perkasa *)
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2001 dan 2000
8. PIUTANG REASURANSI
2001 2000 Rp'000 Rp'000 Kurang dari 90 hari 6,827,462 1,086,202 Lewat jatuh waktu 90-120 hari 78,811 386,713 Lewat jatuh waktu lebih dari 120 hari 931,208 50,375
7,837,481
1,523,290
9. UANG MUKA KLAIM
10. 2001 2000 Rp'000 Rp'000 193,711 117,130 1,861,302 2,823,678 2,055,013 2,940,808 11. 2001 2000 Rp'000 Rp'000 1,765,842 2,865,842 2,500,505 1,476,975 4,266,347 4,342,817 11. 12.
Saldo awal Penambahan Pengurangan Revaluasi Saldo akhir Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 8,216,756 453,944 89,800 - 8,580,900 2,535,415 1,307,101 195,880 - 3,646,636 4,526,303 1,135,481 134,691 - 5,527,093
PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
PIUTANG LAIN-LAIN Piutang bunga Lain-lain Piutang pegawai Biaya perolehan : Bangunan
Pemberian piutang kepada PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk, pemegang saham utama, merupakan transaksi benturan kepentingan, atas transaksi ini Perusahaan tidak mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Independen.
2 0 0 1
AKTIVA TETAP
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang tersebut dapat tertagih sehingga penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan nihil.
Merupakan uang muka klaim atas klaim-klaim yang masih dalah proses penyelesaian. Saldo uang muka klaim pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing adalah sebesar Rp 458.791.588 dan Rp 1.756.576.007.
PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA
PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk. (catatan 34)
Kendaraan Peralatan Kantor
Piutang pegawai merupakan pinjaman kepada pegawai dan tidak dikenakan bunga.
Piutang pada PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk. merupakan piutang tanpa bunga, yang diberikan kepada PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk, sebagai pemegang saham utama. Piutang tersebut telah diakui oleh kurator PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk. Penurunan piutang tersebut pada tahun 2001 disebabkan Perusahaan telah menerima angsuran pengembalian berupa bangunan yang telah dinilai oleh penilai independen atas bangunan tersebut dengan nilai Rp 1.100.000.000
Piutang reasuransi merupakan tagihan kepada reasuradur sesudah memperhitungkan komisi dan klaim reasuransi atas penyerahan sebagian resiko berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kedua belah pihak atau lebih. Klasifikasi umur piutang reasuransi adalah sebagai berikut:
Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut : Pemilikan langsung :
1,251,649 464,215 12,836 - 1,703,028 5,855,713 816,418 - - 6,672,131 22,385,836 4,177,159 433,207 - 26,129,788 166,748 644,618 4,490 806,876 1,345,024 530,557 175,737 - 1,699,844 3,449,816 512,584 98,574 - 3,863,826 1,191,979 109,536 11,753 - 1,289,762 6,153,567 1,797,295 290,554 - 7,660,308 16,232,269 18,469,480 12.
Saldo awal Penambahan Pengurangan Revaluasi Saldo akhir Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 3,715,915 279,409 326,335 4,547,767 8,216,756 1,394,445 1,305,750 164,780 - 2,535,415 4,241,189 303,381 18,267 - 4,526,303 1,207,564 50,228 6,143 - 1,251,649 1,687,500 532,873 - 3,635,340 5,855,713 12,246,613 2,471,641 515,525 8,183,107 22,385,836 1,142,652 303,544 151,692 (1,127,756) 166,748 1,022,210 455,854 133,040 - 1,345,024 2,914,417 550,777 15,378 - 3,449,816 1,150,728 47,395 6,144 - 1,191,979 6,230,007 1,357,570 306,254 (1,127,756) 6,153,567 6,016,606 16,232,269
Jumlah Nilai Jumlah Nilai Pertanggungan Buku Pertanggungan Buku Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 9,120,000 7,774,025 7,410,000 8,050,008 4,451,300 1,946,792 3,280,350 1,190,391 4,471,636 2,076,532 4,234,460 1,136,157 18,042,936 11,797,349 14,924,810 10,376,556 13. 2001 2000 Rp'000 Rp'000 1,740,226 766,374 960,176 -60,220 51,184 2,760,622 817,558 Biaya emisi ditangguhkan
Peralatan dan perlengkapan kantor
AKTIVA LAIN-LAIN
Uang jaminan
Materai dan barang cetakan
Uang jaminan merupakan aktiva perusahaan dalam bentuk uang jaminan sewa dan keanggotaan klub. Peralatan Kantor
Aktiva tetap (selain tanah) diasuransikan dengan jumlah pertanggungan per 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 18.042.936.051 dan Rp 14.924.809.735 yang menurut manajemen memadai terdiri dari : Bangunan Kendaraan 2000 2001 Tanah Akumulasi penyusutan : Tanah Akumulasi penyusutan : Bangunan Perlengkapan Kantor Pemilikan langsung : 2000 Biaya perolehan : Kendaraan Kendaraan Peralatan Kantor
AKTIVA TETAP (Lanjutan)
Perlengkapan Kantor
Bangunan Peralatan Kantor Perlengkapan Kantor
Penyusutan yang dibebankan pada beban usaha untuk periode 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 1.797.294.810 dan Rp 1.357.570.919. Nilai buku aktiva yang dijual per 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 142.652.861 dan Rp 209.270.875 dengan harga jual masing-masing sebesar Rp 401.808.989 dan Rp 751.286.210 sehingga keuntungan dari penjualan aktiva tetap masing-masing sebesar Rp 259.156.138 dan Rp 542.015.345.
Pada tanggal 30 September 2000, Perusahaan telah melakukan penilaian kembali atas tanah dan bangunan yang diperoleh sebelum tanggal 31 Desember 1999. Jumlah selisih penilaian kembali aktiva tetap adalah Rp 9.310.863.141 (lihat catatan 22).
Bangunan
Kendaraan Perlengkapan Kantor
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2001 dan 2000 14. 15. 2001 2000 Rp'000 Rp'000 1,406,872 1,709,614 11,429,574 20,109,653 960,981 998,315 3,517,303 3,131,667 1,608,027 1,611,923 1,486,610 3,528,980 1,317,877 469,374 Rp 2.089.354.570 dan Rp 2.864.198.804) 21,727,244 31,559,526 2001 2000 Rp'000 Rp'000 31,559,526 49,930,786 21,727,244 31,559,526 (9,832,282) (18,371,260) 16. 2001 2000 Rp'000 Rp'000 3,591,932 1,833,551 26,046,257 18,622,861 37,499 145,473 4,331,942 937,399 1,204,411 506,068 1,699,958 1,409,894 3,074,569 1,317,517 39,986,568 24,772,763 2001 2000 Rp'000 Rp'000 24,772,763 18,109,822 39,986,568 24,772,763 (15,213,805) (6,662,941) 17. 2001 2000 Rp'000 Rp'000 1,417,075 1,448,340 790,742 -754,805 3,503,066 441,680 254,675 2,398,322 1,464,358
USD 548,336 dan valuta asing lainnya ekivalen dengan USD 8,754) 5,802,624 6,670,439 Reliance National Insurance Co
Perusahaan lainnya Saldo awal
Jumlah (31 Desember 2001 termasuk USD 226,734 dan valuta
Penurunan/(Kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan dihitung dengan cara sebagai berikut :
JLT Risk Solution (d/h Jardine Thompson) BPPDAN
PT Jasa Asuransi Indonesia
Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan
HUTANG REASURANSI
Merupakan kewajiban kepada reasuradur sehubungan dengan premi, komisi dan klaim.
asing lainnya ekivalen dengan USD 1,045 dan 2000 termasuk Saldo akhir Kebakaran Kendaraan bermotor Rekayasa Rangka kapal Pengangkutan Peralatan berat Aneka Jumlah Saldo awal Saldo akhir
Penurunan estimasi klaim retensi sendiri
PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN
Aneka
Jumlah (termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan per 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing sebesar
Kenaikan/(penurunan) estimasi klaim sendiri dihitung dengan cara sebagai berikut : Rekayasa Rangka kapal Pengangkutan Peralatan berat Kendaraan bermotor HUTANG KLAIM
Merupakan hutang atas klaim yang disetujui yaitu berdasarkan laporan kerugian pasti baik dengan laporan dari pihak penilai maupun tidak. Saldo per 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 13.923.494 dan Rp 539.959.555.
ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI
18. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar dimuka
2001 2000 Rp'000 Rp'000 Pajak penghasilan pasal 25 3,428,286 5,855,652 Pajak penghasilan pasal 23 20,500
-3,448,786
5,855,652 b. Hutang pajak
2001 2000 Rp'000 Rp'000 Pajak penghasilan pasal 21 743,634 768,024 Pajak penghasilan pasal 23 65,185 91,050 Pajak penghasilan final pasal 4 ayat 2 3,283 3,629
812,102
862,703 c. Pajak penghasilan kini
2001 2000 Rp'000 Rp'000 Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi 3,773,146 (14,463,278) Dikurangi: Perbedaan tetap Biaya representasi 201,132 335,956 Sumbangan 24,426 13,950 Pendapatan bunga (3,577,156) (5,755,835) Pendapatan dividen (774) (3,005) Rugi perusahaan asosiasi - 1,803,050 Rugi penjualan surat berharga - 12,947 Penyisihan nilai surat berharga 416,000 23,139,776 Lain-lain 733,872 958,690
(2,202,500)
20,505,529 dipindahkan 1,570,646 6,042,251
18. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak penghasilan kini (lanjutan)
2001 2000 Rp'000 Rp'000 pindahan 1,570,646 6,042,251 Perbedaan waktu
Beban penyusutan 825,734 15,650 Laba penjualan aktiva tetap 7,437 45,549 Penyisihan uang jasa karyawan 256,392 -Klaim IBNR (774,844) (308,352)
314,719
(247,153) Laba fiskal tahun berjalan 1,885,365 5,795,098 Rugi fiskal tahun 1999 (2,815,709) (5,830,957) Rugi fiskal tahun 1998 (4,026,324) (17,727,138) Akumulasi rugi fiskal akhir tahun (4,956,668) (17,762,997) Pajak penghasilan badan - -Dikurangi :
Pajak dibayar dimuka tahun 2000 1,163,262 1,163,262 Menurut ketentuan perpajakan yang berlaku kewajiban pajak penghasilan dihitung oleh wajib pajak sendiri. Namun demikian, pihak fiskus dapat memeriksa kewajiban pajak dihitung sendiri tersebut dalam jangka waktu sepuluh tahun.
Rekonsiliasi antara perhitungan pajak kini dengan pajak menurut fiskal yang dihitung oleh Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut :
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2001 dan 2000
Pajak dibayar dimuka tahun 1999 2,285,524 2,285,524 Pajak dibayar dimuka tahun 1998 - 2,406,866 Taksiran lebih bayar 3,448,786 5,855,652 Laba/(rugi) kena pajak hasil rekonsiliasi telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT).
18. PERPAJAKAN (Lanjutan) d.
Perhitungan jumlah pendapatan/(beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
2001 2000 Rp'000 Rp'000 (disajikan kembali) (975,666) 182,627 7,437 (15,650) 256,392 -(774,844) (308,352) (4,900,611) (8,133,894) (6,387,292) (8,275,269) (1,916,188) (2,482,581) Beda waktu kumulatif yang menghasilkan aktiva pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
2001 2000 Rp'000 Rp'000
(disajikan kembali)
Aktiva pajak tangguhan
Penyusutan aktiva tetap (64,112) 226,355 Penyisihan uang jasa karyawan 76,918 -Klaim IBNR 626,806 859,260 Rugi fiskal yang dapat dikompensasi 1,487,000 2,957,184 Aktiva pajak tangguhan 2,126,612 4,042,799
18. PERPAJAKAN (Lanjutan) e. Penghasilan /(beban) pajak
Penyisihan uang jasa karyawan Klaim IBNR
Penyusutan aktiva tetap Laba penjualan aktiva tetap
Pada tanggal 28 November 2000, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak tentang keberatan wajib pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 1997. Berdasarkan surat tersebut Perusahaan ditetapkan kurang bayar pajak penghasilan Badan sebesar Rp 742.190.252.
30% x Rp 8.275.269.187 untuk 2000 Pajak penghasilan tangguhan
30% x Rp 6.387.291.458 untuk 31 Desember 2001 dan Perbedaan waktu tangguhan :
Koreksi atas rugi fiskal yang dapat dikompensasi Pajak penghasilan tangguhan
Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga menerima Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak tentang keberatan wajib pajak atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan untuk tahun 1998. Berdasarkan surat tersebut Perusahaan ditetapkan lebih bayar pajak sebesar Rp 2.406.866.132 dan rugi fiskal yang dapat dikompensasi sebesar Rp 17.727.138.265. Pengembalian atas kelebihan pembayaran pajak tersebut telah diterima oleh Perusahaan pada tahun 2001.
Pada tanggal 22 Juni 2001, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan untuk tahun 1999. Berdasarkan surat tersebut Perusahaan ditetapkan lebih bayar pajak sebesar Rp 2.285.524.125 dan rugi fiskal yang dapat dikompensasi sebesar Rp 2.815.709.459.
Perusahaan telah melakukan penyajian kembali atas perhitungan aktiva pajak tangguhan dan pengaruh atas perhitungan tersebut diuraikan dalam catatan 40.
2001 2000 Rp'000 Rp'000
(disajikan kembali)
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan badan 3,773,146 (14,463,278) Tarif maksimum yang berlaku 30% 30%
1,131,944
(4,338,983) Penyesuaian atas :
Beda tetap (660,750) 6,059,153 Kompensasi kerugian fiskal (565,609) (1,738,529) Koreksi atas aktiva pajak tangguhan (1,821,772) (2,464,221) Beban pajak (1,916,187) (2,482,581) Beban pajak terdiri atas :
Pajak kini - -Pajak tangguhan (1,916,187) (2,482,581) Jumlah beban pajak (1,916,187) (2,482,581)
19. PENYISIHAN UANG JASA KARYAWAN
20. MODAL SAHAM
2001 Lembar Persentase
Pemegang Saham Saham Kepemilikan Jumlah % Rp'000 PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk. 21,782,978 61.58 10,891,489 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia 7,792,468 22.03 3,896,234 Masyarakat umum 3,342,274 9.44 1,671,137 Yayasan Dana Tunjangan Hari Tua dan Kesejahteraan
Bank Exim Indonesia 2,160,180 6.11 1,080,090 Koperasi 295,700 0.84 147,850
35,373,600
100.00 17,686,800 2000
Lembar Persentase
Pemegang Saham Saham Kepemilikan Jumlah % Rp'000 PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk. 22,017,178 62.24 11,008,589 Masyarakat umum 8,057,242 22.78 4,028,621 Yayasan Dana Tunjangan Hari Tua dan Kesejahteraan
Rekonsiliasi antara laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan badan dengan penghasilan/(beban) pajak adalah sebagai berikut :
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 80 tanggal 13 Nopember 2001 dari Racmat Santoso, S.H, Notaris di Jakarta, modal dasar Perusahaan tanggal 31 Desember 2001 sebesar Rp 70.747.200.000 terdiri dari 35.373.600 saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 176.868.000 saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham, sedangkan tanggal 31 Desember 2000 sebesar Rp 30.000.000.000 terdiri dari 60.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 per lembar saham. Jumlah modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebesar Rp 17.686.800.000 terdiri dari 35.373.600 lembar saham. Seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh tersebut tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 dapat dirinci sebagai berikut :
Pada tahun 2001, Perusahaan mencatat cadangan untuk uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian sebesar Rp 256.392.000 sebagaimana yang ditentukan dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000 tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di Perusahaan. Besarnya cadangan atas kewajiban tersebut dinilai oleh aktuaris independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo sesuai dengan laporannya tanggal 26 Februari 2002, dengan menggunakan MetodeProjected Unit Credit Cost, dan merupakan penyesuaian (partial offset) atas uang jasa yang akan diterima dari program dana pensiun yang telah diikuti oleh karyawan Perusahaan.
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2001 dan 2000
Bank Exim Indonesia 2,160,180 6.11 1,080,090 PT Jasuma Securities Investama 2,074,000 5.86 1,037,000 RBS Client's UK Nominees Limited 712,800 2.02 356,400 Koperasi 352,200 0.99 176,100
35,373,600
100.00 17,686,800
20. MODAL SAHAM (Lanjutan)
Lembar Persentase
Dewan komisaris dan direksi Saham Kepemilikan Jumlah % Rp'000 Dewan Komisaris Suyanto Gondokusumo 1,000 0.003 500 Kenny Harjo 1,000 0.003 500 Direksi Suhanda Wiraatmadja 2,500 0.007 1,250 Raden Mohamad Mulyatno 2,500 0.007 1,250 Tanadi Iwan Saputra Tanjung 2,500 0.007 1,250 Herlani Sunardi 2,500 0.007 1,250
12,000
0.034 6,000
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR - AGIO SAHAM
22. 22. Rp'000 Rp'000 5,322,840 7,977,434 13,300,274 2,919,271 1,693,742 4,613,013 8,687,261 4,613,013 (3,989,411)
SELISIH PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP (Lanjutan)
Selisih antara nilai buku fiskal dan nilai buku akuntansi : Nilai buku fiskal
Nilai buku akuntansi
Merupakan selisih harga jual pada saat penawaran perdana dengan nilai nominal saham Perusahaan. Saldo agio saham pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 sebesar Rp 1.649.200.000.
PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk saat ini telah dipailitkan dan dalam proses likuidasi serta dalam penanganan kurator. Kecuali kemungkinan bergantinya kepemilikan saham PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk, sejauh ini proses likuidasi tidak berpengaruh terhadap kegiatan normal perusahaan.
Dewan komisaris dan direksi yang memiliki saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut:
Tanah
SELISIH PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP
Penilaian kembali tanah dan bangunan per 30 September 2000, yang dilakukan sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998, menghasilkan selisih penilaian kembali aktiva tetap yang dihitung sebagai berikut:
Nilai pasar wajar :
Selisih penilaian aktiva tetap, basis pajak Bangunan
Nilai buku fiskal : Tanah Bangunan
623,602 17,727,138 5,830,956 23,558,094 9,310,863 23. 24. 25. 2001 2000 Rp'000 Rp'000 19,185,632 15,408,195 66,323,479 47,668,732 606,404 1,038,912 12,949,002 5,888,512 5,158,038 3,487,979 4,592,545 4,145,236 7,930,996 4,647,210 116,746,096 82,284,776 11,357,342 20,840,853 105,388,754 61,443,923 116,746,096 82,284,776 26. 2001 2000 Rp'000 Rp'000 10,205,803 10,824,319 1,207,836 1,111,580 512,657 675,230 2,119,146 3,545,013 2,147,011 2,222,808 342,649 620,501 244,574 1,353,416 16,779,676 20,352,867 Rangka kapal Pengangkutan Peralatan berat Aneka PREMI REASURANSI Kebakaran Kendaraan bermotor Rekayasa Aneka
Premi bruto berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi : Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 34) : Pihak ketiga
Rekayasa Rangka kapal Pengangkutan Peralatan berat
Selisih penilaian kembali aktiva tetap basis pajak sebesar Rp 8.687.260.650, telah disetujui oleh fiskus berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa No. KEP-02/WPJ.06/KP.0404/2001 tanggal 9 Februari 2001.
CADANGAN UMUM
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1995, tentang Perseroan Terbatas di Indonesia yang mulai berlaku pada bulan Maret 1996, setiap tahunnya Perusahaan diwajibkan menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan sampai dengan cadangan tersebut mencapai sekurang-kurangnya 20% dari modal yang ditempatkan.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham tahunan yang diselenggarakan tanggal 15 Juni 2001, tidak ada cadangan umum ditetapkan untuk tahun 2000.
Pajak penghasilan atas selisih penilaian kembali aktiva tetap Selisih penilaian kembali aktiva tetap, basis akuntansi Kerugian fiskal yang dapat dikompensasi
Rugi fiskal tahun 1998 (sesuai SKP) Rugi fiskal tahun 1999
Jumlah kerugian fiskal yang dapat dikompensasi
Sedangkan sesuai dengan hasil keputusan rapat umum pemegang saham tanggal 10 Juli 2000, Perusahaan telah menetapkan cadangan umum sebesar Rp 250.000.000 dari laba tahun 1999. Saldo cadangan umum tahun 1999 adalah 2.500.000.000, sehingga saldo cadangan umum per 31 Desember 2001 adalah sebesar Rp 2.750.000.000.
DIVIDEN
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham tahunan yang diselenggarakan tanggal 15 Juni 2001 disetujui untuk tidak melakukan pembayaran dividen untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2000.
Sedangkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tahunan yang diselenggarakan tanggal 10 Juli 2000, telah disetujui pembayaran dividen untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999 sebesar Rp 353.736.000 atau Rp 10 per lembar saham.
Kendaraan bermotor
PREMI BRUTO
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2001 dan 2000 26. 2001 2000 Rp'000 Rp'000 379,438 2,946,308 16,400,238 17,406,559 16,779,676 20,352,867 27. 2001 2000 Rp'000 Rp'000 7,927,173 6,794,027 33,284,396 36,092,826 480,386 218,804 2,871,928 999,673 2,700,766 1,005,575 4,832,673 2,483,136 3,614,164 2,206,922 55,711,486 49,800,963 2001 2000 Rp'000 Rp'000 9,644,865 30,196,946 46,066,621 19,604,017 55,711,486 49,800,963 28. 2001 2000 Rp'000 Rp'000 5,018,440 4,435,882 307,953 52,509 331,504 215,274 1,818,104 712,429 928,241 211,588 13,420 493,155 82,347 403,615 8,500,009 6,524,452 28. 2001 2000 Rp'000 Rp'000 86,776 17,005 8,413,233 6,507,447 8,500,009 6,524,452 29. 2001 2000 Rp'000 Rp'000 a. 3,675,362 2,870,507 22,593,762 15,293,624 92,828 165,870 1,590,234 538,178 1,223,491 804,115 523,146 461,018 973,749 688,501 30,672,572 20,821,813 Aneka Komisi dibayar Rekayasa Rangka kapal Pengangkutan Peralatan berat Pihak ketiga BEBAN KOMISI Kebakaran Kendaraan bermotor Peralatan berat Aneka
Premi bruto berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi : Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 34) :
KLAIM REASURANSI (Lanjutan) Kendaraan bermotor
Rekayasa Rangka kapal Pengangkutan
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 34) : Pihak ketiga KLAIM REASURANSI Kebakaran Pengangkutan Peralatan berat Aneka
Premi bruto berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi : Kebakaran
Kendaraan bermotor Rekayasa Rangka kapal
Premi reasuransi berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi : Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 34) : Pihak ketiga
KLAIM BRUTO
b. 1,820,151 1,862,328 -52,045 90,939 53,028 140,220 44,229 84,690 45,160 314,118 1,969,453 2,537,455 28,703,119 18,284,358 30. 2001 2000 Rp'000 Rp'000 3,196,545 2,867,493 264 1,115 148,750 37,188 3,345,559 2,905,796 436,556 9,861 510 1,890 510 448,307 65,550 (12,947) Rugi penurunan nilai surat berharga yang belum direalisasi (481,551) (1,938,661)
(416,001)
(1,951,608) Bagian rugi dari perusahaan asosiasi (catatan 34) - (1,803,050) Total hasil/(beban) investasi sebelum penyisihan surat promes 2,930,068 (400,555) Penyisihan surat promes (catatan 4) - (21,201,114) Jumlah hasil/(beban) investasi 2,930,068 (21,601,669)
31. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2001 2000 Rp'000 Rp'000 Gaji 11,418,281 8,750,891 Iuran pensiun 523,848 404,561 Pengobatan 10,654 62,317 Pendidikan dan latihan 636,213 421,041 Iuran keanggotaan 51,706 39,016 Laba/(rugi) penjualan surat berharga
Komisi dibayar Kebakaran
Aneka
Beban komisi - bersih
HASIL INVESTASI
Pihak ketiga : Bunga deposito Dividen Bunga obligasi
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 34) : Bunga surat promes
Bunga deposito Dividen Kendaraan bermotor Rekayasa Rangka kapal Pengangkutan Peralatan berat
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2001 dan 2000
Telepon dan faksimili 884,862 620,236 Pengiriman dokumen 97,363 199,560 Perjalanan dinas 63,621 24,535 Bahan bakar 165,377 94,118 Pemasaran 359,598 483,126 Jamuan dan representasi 261,029 386,986 Photo copy dan percetakan 1,029,301 658,881 Perbaikan dan pemeliharaan 163,047 151,635 Administrasi efek 76,482 57,875 Jasa profesi 616,116 1,057,639 Asuransi 653,440 394,580 Bank 135,413 119,847 Perijinan 333,794 217,895 Sewa 1,148,686 916,616 Pemeliharaan kantor 298,728 148,279 Penyusutan aktiva tetap 1,797,295 1,357,570 Lain-lain 124,970 98,269 Sumbangan 24,426 13,950 Listrik dan air 212,731 171,775
21,086,981
16,851,198
32. PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN
2001 2000 Rp'000 Rp'000 Laba/(rugi) bersih dari selisih kurs 2,067,386 8,219,507 Jasa giro 231,862 289,356 Laba/(rugi) penjualan aktiva tetap 259,156 542,015 Pendapatan/(beban) lainnya-bersih 701,354 2,859,352
3,259,758
11,910,230
33. LABA BERSIH PER SAHAM
2001 2000 Rp Rp Laba/(rugi) bersih setelah pajak
Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar (dalam lembar)
Laba/(rugi) bersih per saham 52 (479) 1,856,958,488 35,373,600 (16,945,859,416)
Biaya gaji termasuk di dalamnya biaya gaji untuk dewan komisaris & dewan direksi untuk periode 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 2.252.240.033 dan Rp 1.634.414.700.
Iuran pensiun, merupakan pembayaran kepesertaan pegawai Perusahaan pada program dana pensiun manfaat pasti dari Dana Pensiun Benefit 2000, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Termasuk di dalamnya iuran pensiun untuk dewan direksi, untuk periode 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 80.444.000 dan Rp 36.240.000.
Laba bersih per saham dihitung berdasarkan laba bersih setelah pajak dibagi jumlah saham yang beredar, dimana jumlah saham yang beredar dihitung menggunakan metode rata-rata tertimbang.
Jumlah lembar saham yang beredar berjumlah 35.373.600 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham.
35,373,600
34. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
2001 2000 Rp'000 Rp'000 Premi bruto (catatan 25) 11,357,342 20,840,853 % terhadap total premi bruto 9.73% 25.33% Premi reasuransi (catatan 26) 379,438 2,946,308 % terhadap total premi reasuransi 2.26% 14.48% Klaim bruto (catatan 27) 9,644,865 30,196,946 % terhadap total klaim bruto 17.31% 60.64% Klaim reasuransi (catatan 28) 86,776 17,005 % terhadap total klaim reasuransi 1.02% 0.26% Hasil investasi
Hasil investasi (catatan 30) 510 2,552,057 Bagian rugi dari perusahaan asosiasi (catatan 30) - (1,803,050) Penyisihan surat promes (catatan 4b.1) - (21,201,114)
510
(20,452,107) % terhadap total hasil investasi 0.02% 94.68% Aktiva :
Kas di bank (catatan 6) 44,839 44,839 Piutang premi (catatan 7) 8,232,597 3,759,767 Saham (catatan 4a.1) 48 69 Piutang hubungan istimewa (catatan 11) 4,266,347 4,342,817
12,543,831
8,147,492 % terhadap total aktiva 11.02% 13.86%
35. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
Pada 31 Desember 2001 dan 2000, aktiva dan kewajiban dalam valuta asing adalah sebagai berikut: 2001 2000 USD USD Aktiva
Investasi 945,948 1,200,000 Kas dan bank 121,327 62,472 Piutang premi 662,716 816,474 Piutang lain-lain 55,013 18,909 Piutang reasuransi 271,373 63,880 Total aktiva dalam mata uang asing (ekuivalen dalam US Dollar) 2,056,377 2,161,735 Total aktiva ekuivalen dalam Rupiah (ribuan) 21,386,320 20,741,847 Kewajiban
Premi yang belum merupakan pendapatan 471,241 447,560 Estimasi klaim retensi sendiri 314,203 380,732 Hutang reasuransi 227,779 539,582 Hutang lain-lain 190,485 80,048 Perusahaan melakukan transaksi dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa, terutama menyangkut penjualan polis, transaksi asuransi, jual-beli surat-surat berharga baik yang telah maupun yang belum terdaftar di pasar efek. Transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Transaksi hubungan istimewa dalam penjualan polis dan klaim, termasuk di dalamnya transaksi dengan PT Putera Surya Multidana dan PT BBL Dharmala Finance yang merupakan lembaga keuangan yang memberikan kredit untuk kendaraan bermotor.