• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN ANGGOTA KELUARGA DALAM PENGELOLAAN KEBUN PEKARANGAN DI DUSUN III LOA DURI ILIR KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN ANGGOTA KELUARGA DALAM PENGELOLAAN KEBUN PEKARANGAN DI DUSUN III LOA DURI ILIR KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN ANGGOTA KELUARGA DALAM PENGELOLAAN

KEBUN PEKARANGAN DI DUSUN III LOA DURI ILIR

KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI

KARTANEGARA

Oleh:

NUR JANNA

NIM. 070 500 022

PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN

JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(2)

2

PERAN ANGGOTA KELUARGA DALAM PENGELOLAAN

KEBUN PEKARANGAN DI DUSUN III LOA DURI ILIR

KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI

KARTANEGARA

Oleh:

NUR JANNA

NIM. 070 500 022

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Kehutanan PadaProgram Diploma III Politeknik Pertanian Negeri

Samarinda

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(3)

3

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah : PERAN ANGGOTA KELUARGA DALAM

PENGELOLAAN KEBUN PEKARANGAN DI DUSUN III LOA DURI ILIR, KECAMATAN LOA JANAN, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Nama : Nur Janna

Nim : 070 500 022

Program Studi : Manajemen Hutan Jurusan : Pengelolaan Hutan

Menyetujui,

Pembimbing, Penguji I,

Ir. Sofyan Bulkis, MP Ir. Herijianto Thamrin, MP NIP. 19600321 198903 1 002 NIP. 19621107 198903 1 015

Penguji II,

Ir. Rita Yuliani

NIP. 19630708 199203 2 002

Mengesahkan Direktur,

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir. Wartomo, MP NIP. 19631028 198803 1 003

(4)

4

ABSTRAK

NUR JANNA. Peran Anggota Keluarga Dalam Pengelolaan Kebun Pekarangan di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. (di bawah bimbingan Sofyan Bulkis).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan kepala keluarga dan para wanita dalam pengelolaan kebun pekarangan di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Hal ini untuk memberikan informasi peranan kepala keluarga dan para wanita dalam pengelolaan kebun pakarangan kepada masyarakat.

Penelitian ini dilaksanakan di Dusun III Loa – Duri Ilir, Kecamatan Loa – Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, selama 2 (dua bula n) yaitu dari tanggal 25 Mei – 25 Juli 2010 . Obyek penelitian adalah masyarakat yang ditentukan secara acak sebanyak 60 responden. Pengambilan data dilakukan secara langsung dengan metode wawancara dan pengisian kuisioner. Hasil penelitian diolah dan dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

Berdasarkan hasil penelitian, pengelolaan kebun pekarangan di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara paling banyak dikerjakan para wanita, dari sejak pengolahan tana h, penyemaian, penanaman, pemanenan, pengangkutan, sampai pemasaran. Pola tanam kebun pekarangannya merupakan pencampuran antara tanaman berkayu (buah – buahan) dan diselingi tanaman semusim (sayur – sayuran). Pengelolaan kebun pekarangan ini telah dapat memberikan tambahan bagi pendapatan keluarga.

(5)

5

RIWAYAT HIDUP

NUR JANNA. Lahir pada tanggal 09 Maret 1987 di Ujung pandang. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan keluarga Bapak Gabil dan Ibu Rahma Wati.

Pada tahun 1994 Ia memulai pendidikannya di Sekolah Dasar (SDN) Negeri 168 Sumbang, Kecamatan Alla’ Timur, Kabupaten Enrekang dan berijasah pada tahun 2000. Pada tahun yang sama melanjutkan studinya di Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTPN) Negeri 4 Alla’ Kecamatan Alla’ Timur, Kabupaten Enrekang, dan berijasah pada tahun 2003. Selanjutnya pada tahun yang sama melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kesatuan II Samarinda dan berijasah pada tahun 2007. Pendidikan tingginya di mulai pada tahun yang sama di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Program Studi Manajemen Hutan, Jurusan Pengelolaan Hutan.

Tanggal 18 Maret sampai dengan 09 Mei 2010. Ia mengikuti Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. WANA ADIPRIMA MANDIRI Kecamatan Malinau Utara, Kabupaten Malinau.

(6)

6

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat - Nya . Penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini tepat pada waktunya. Penyusunan Karya Ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Penelitian ini telah dilakukan selama dua bulan (60 hari) mulai dari tanggal 25 Mei – 25 Juli 2010 di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Peran Anggota Keluarga Dalam Pengelolaan Kebun Pekarangan di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Selama proses penelitian dan penyusunan Karya Ilmiah ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu Penulis tak lupa pula mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah banyak memberikan dorongan serta do‘a selama penulis menyelesaikan proses belajar di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

2. Bapak Ir. Sofyan Bulkis, MP, selaku Dosen pembimbing yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan Karya Ilmiah ini. 3. Bapak kepala Desa dan Bapak Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan,

Kabupaten Kutai Kartanegara.

4. Bapak dan ibu Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara yang sudi meluangkan waktunya untuk kegiatan pendataan. 5. Bapak Ir. Herijianto Thamrin, MP, selaku Dosen wali sekaligus selaku Dosen Penguji Karya Ilmiah dan Ibu Ir. Rita Yuliani, selaku Dosen Penguji Karya Ilmiah.

6. Saudara Samsul Arifin dan Saudari Masmaul selaku penyangga seminar Karya Ilmiah

(7)

7

8. Ibu Emi Malaysia, MP, selaku Ketua Program Studi Manajemen Hutan.

9. Bapak Ir. Wartomo, MP, selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

10. Seluruh rekan – rekan Angkatan 2007 atas dukungan dan kerjasamanya yang telah diberikan selama ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunannya, oleh karena itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga apa yang tertulis dalam Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.

Penulis

(8)

8

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

I. PENDAHULUAN... 1

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Keadaan Umumn Lokasi Pengamatan ... 3

B. Kebun Pekarangan... 5

C. Kegia tan Kepala Keluarga Dan Para Wanita Dalam Pengelolaan Kebun Pekaranga n………. 8

III. METODE PENGAMATAN A. Lokasi dan Waktu Pengamatan... 9

B. Alat dan Bahan... 9

C. Prosedur Kerja ... 9

D. Pengolahan Data... 10

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil... 11

B. Pembahasan... 18

IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 22

B. Saran... 22

DAFTAR PUSTAKA... 23

(9)

9

DAFTAR TABEL

No. Tubuh Utama Halaman 1. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Dusun III

Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan' Kabupaten Kutai Kartanegara

Akhir Tahun 2009 ... 4

2. Peranan Responden Dalam Pemeliharaan Kebun Pekarangan ... 11

3. Tujuan Responden Dalam Pengelolaan Kebun Pekarangan... 12

4. Peruntukkan Kebun Pekarangan yang Diusahakan Responden... 13

5. Jenis Tanaman yang Ditanam di Kebun Pekarangan Responden... 14

6. Pola Tanam Kebun Pekaranga n Responden... 15

7. Alasan responden Mengelola Kebun Pekarangan... 16

8. Manfaat yang Dirasakan Responden Mengelola Kebun Pekarangan... 17

(10)

10

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Lampiran 1. Lembar Kuisioner... 24 2. Lampiran 2. Jenis Tanaman yang Ditanam di Kebun Pekarangan

Responden... . 27 3. Lampiran 3. Gambar Tanaman Singkong (Manihot utillisima)……… 32 4. Lampiran 4. Gambar Tanaman Buah – buahan. ... . 32 5. Lampiran 5. Gambar Tanaman Jambu Air (Eugenia aquea)………… 33 6. Lampiran 6. Gambar Tanaman Lombok (Capcicum sp)………. 33 7. Lampiran 7. Gambar Tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)……. 34

(11)

11

I. PENDAHULUAN

Pada umumnya di daerah pedesaan Kalimantan Timur para petani

memanfaatkan lahan di sekitar rumah sebagai kebun dan pekarangan. Hal tersebut

diupayakan untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari sebagai sistem jangka

panjang dan dapat memberikan manfaat bagi sumber kehidupan yang lebih baik

bagi penduduk.

Usaha membangun masyarakat pedesaan perlu ditingkatkan terutama

melalui pengembangan kemampuan masyarakat dalam sumber daya alam untuk

menciptakan kondisi prakarsa dan swadaya masyarakat desa. Selain itu perlu

ditingkatkan kemampuan masyarakat desa untuk berproduksi, mengolah dan

memasarkan hasilnya, sekaligus menciptakan lapangan kerja.

Kegiatan kebun pekarangan melalui sistem Agroforestry dirasakan sangat

membantu pendapatan keluarga, baik dari tanaman menahun (buah – buahan)

maupun tanaman semusim (sayur – sayura). Manfaat yang dirasakan oleh

masyarakat tersebut telah mendorong kepala keluarga dan para wanita ikut serta

dalam pengelolaan kebun pekarangan dan memasarkan hasilnya, sehingga

berkembang menjadi usaha tani ya ng produktif yaitu usaha tani para wanita

Pengembangan usaha tani para wanita ini beralasan sebab usaha dan

keahlian secara individual yang dimiliki penduduk yang berbeda telah

mendatangkan tambahan pendapatan bagi keluarganya (Mubyarto, 1994).

Berdasarkan alasan tersebut maka diadakan penelitian dengan maksud

(12)

12

kebun pekarangan di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten

Kutai Kartanegara.

Hasil yang diharapkan adalah agar dapat memberikan informasi peranan

kepala keluarga dan para wanita dalam pengelolaan kebun pekarangan di Dusun

III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara kepada

(13)

13

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografi

Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai

Kartanegara merupakan salah satu Dusun yang terdapat di Desa Loa Duri Ilir ,

Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Berdasarkan monografi Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan ,

Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai batas – batas wilayah sebagai

berikut:

a. Sebelah Selatan : Desa Loa Duri Ilir

b. Sebelah Utara : Sungai Mahakam

c. Sebelah Barat : Desa Loa Duri Ilir

d. Sebelah Timur : Dusun II dan Dusun III Loa Duri Ilir.

Luas wilayah Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten

Kutai Kartanegara + 105,000 m2, (10,5 hektar) jarak dari kampus +10 KM

dengan kondisi jalan beraspal yang cukup baik dan dapat ditempuh dengan

kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua.

2. Keadaan Alam

Tofograpi Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten

Kutai Kartanegara umumnya berbukit dan bergelombang serta datar, dengan

ketinggian 0 – 12 meter di atas permukaan laut. Jenis tanah terdiri dari

(14)

14

dengan bulan basah terjadi antara bulan Desember, September dan Oktober.

(Sumber: Data Monografi Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan,

Kabupaten Kutai Kartanegara).

3. Keadaan Penduduk

Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai

Kartanegara sebagian besar penduduknya berasal dari Jawa Timur, jumlah

penduduk berdasarkan perhitungan akhir tahun 2009 sebanyak 1.855 jiwa

dengan 494 Kepala Keluarga (KK).

a. Keadaan penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Dusun III Loa Duri

Ilir , Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara penduduk

berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Tingkat Pendidikan Penduduk di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Jenis Kelamin No Pendidikan LK PR Jumlah Persentase (%) Tidak Sekolah Sekolah Dasar SLTP SLTA Diploma Sarjana 193 157 280 265 20 6 240 198 199 285 9 3 433 355 479 550 29 9 23,34 19,13 29,65 25,82 1,56 0,48 1 2 3 4 5 6 Jumlah 867 934 1.885 100,00 (Sumber data: Mongrafi Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan,

(15)

15

b. Keadaan penduduk berdasarkan mata pencahariannya masyarakat yang

berada di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai

Kartanegara.

Masyarakat yang tinggal di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan,

Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai mata pencaharian sebagai petani seperti

di daerah asalnya dulu. Namun ada juga sebagian kecil mempunyai pekerjaan

seperti, pedagang, sebagai buruh industri dan Pegawai Negeri.

B. Kebun Pekarangan

Pekarangan atau home garden mempunyai arti sebagai tempat bermukim

dan satuan produksi, juga merupakan ekologis yang mencakup interaksi manusia,

tumbuh - tumbuhan , hewan, tanah dan air (Raharjo, 1995).

Kebun dalam pengertian sehari – hari adalah lahan kering milik perorangan

atau warga yang digunakan untuk usaha tani jenis tanaman holtikultura

(semusim).

Kebun pekarangan menurut Lahjie ( 1988 ), yaitu sebidang lahan kering di

sekitar rumah yang pada umumnya dibatasi oleh pagar dan biasanya mempunyai

beraneka ragam peruntukan seperti fungsi keindahan yang ditanami dengan

tanaman hias, rekreasi (bermain, beristirahat dan olah raga , memelihara ternak

serta tanaman holtikultura).

Seiring dengan lajunya pertumbuhan penduduk yang begitu pesat membawa

pengaruh terhadap perkembangan sistem pengolahan lahan dan sumber daya

hutan. Maka pada kondisi demikian dapat dilihat dengan melakukan sistem

(16)

16

meningkatkan pemeliharaan dan perbaikan lingkungan. Dalam mengelola kebun

pekarangan sebaiknya secara bertahap dari tanaman semusim (sayur – sayura)

seperti pada tanaman singkong, pepaya, jagung, lombok, bayam dan lain – lain ke

tanaman menahun (buah - buahan) seperti pada tanaman durian, kedondong,

kelapa, rambutan, jambu air, nangka, mangga, sukun, belimbing, jambu biji dan

lain – lain.

Pencampuran tanaman semusim (sayur – sayuran) dan menahun (pohon –

pohon) yang menyebabkan penyusunan ruang berlapis – lapis seperti pada tajuk

pohon yang memberikan pengaruh yang sangat baik terhadap sistem kebun

pekarangan tersebut tidak lain adalah Agroforestry.

Agroforestry dalam bahan pola atau bentuk dan sasarannya menurut

Wasink dan King (1978) dalam Sarjono (1993) adalah sebagai berikut : a. Bentuk Sistem Agroforestry

1. Agrisilvikultur adalah perpaduan antara komposisi pertanian dan kehutanan

2. Silvopastural adalah perpaduan antara kehutanan dan peternakan

3. Agrosilvopastural adalah perpaduan antara kompenen pertanian dengan

kehutanan dan peternakan

4. Sistem perhutanan serba guna adalah membudidayakan pohon hutan untuk

menghasilkan kayu

5. Juga makanan ternak berupa buah dan daun

b. Sasaran Agroforestry

1. Mengoptimumkan produksi gabungan pertanian, perhutanan dan peternakan

(17)

17

3. Memanfaatkan tenaga kerja yang tersedia sebaik – baiknya

Menurut Lahjie (1988), pekarangan mempunyai fungsi yaitu :

a. Sebagai penghasil bahan pangan

b. Sumber penghasil tetap, tetapi sebagian pekarangan dapat dijual tiap – tiap

harinya untuk memperoleh uang tunai meskipun tidak besar nilainya.

c. Sumber penghasil bahan bangunan seperti sengon, bambu dan kayu lainnya.

d. Sumber penghasil bumbu masakan, rempah – rempah dan obat – obatan serta

bunga.

e. Sumber penghasil kayu bakar, terutama dari cabang rantingnya tidak berguna

bagi bahan bangunan.

Kebun pekarangan (home garden) pada daerah – daerah pedesaan

masyarakat asli merupakan pengembangan kebun buah, sedangkan pada

masyarakat transmigrasinya merupakan usaha diversifikasi atau keberagaman

jenis tanaman khususnya untuk peningkatan pendapatan. Beberapa tanaman

perdagangan seperti, cengkeh, coklat, kopi dan kelapa juga tanaman tahunan dan

(18)

18

C. Kegiatan Kepala Keluarga Dan Para Wanita Pengelolaan Kebun Pekarangan

Pada umumnya setiap Kepala keluarga di pedesaan pengelolaan kebun

pekarangan yang pemanfaatannya khususnya ditanami tanaman, tergantung dari

selera dan anggapan mereka mempunyai nilai atau lebih menguntungkan. Namun

dalam hal kegiatan pemeliharaan sering dilakukan oleh para wanita seperti halnya

pemeliharaan, penyemaian, penanaman, pemanenan hasil kebun pekarangan.

Sedangkan untuk kegiatan pengelolaan dan pengangkutan dilakukan oleh suami

mereka. Tetapi ada juga para wanita yang melakukannya sendiri seperti

pengelolaan lahan, penyemaian, penanaman, pemanenan serta memasarkan hasil

kebun pekarangan. Maka dari tahapan – tahapan tersebut telah menunjukkan

partisipasi keluarga dalam kegiatan pemeliharaan.

Biasanya para wanita desa mengelola kebun pekarangan merupakan usaha

sampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari dan keberhasilan diharapkan

mampu memberikan dampak dinamis pada peningkatan pendapatan dan

mencip takan jenis – jenis tanaman yang beraneka ragam di kebun pekarangan, sehingga apa yang telah mereka kelola di kebun pekarangan dapat menghasilkan

(19)

19

III.

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Dusun III Loa Duri Ilir, kecamatan Loa

Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Waktu yang digunakan untuk penelitian ini

adalah selama dua bulan (60 hari) mulai dari tanggal 25 Mei – 25 Juli 2010.

B. Alat dan Bahan 1. Alat yang di gunakan yaitu:

a. Alat tulis menulis

b. Kalkulator

2. Bahan yang di gunakan yaitu :

a. Lembar Kuisioner.

b. 60 orang responden

C. Prosedur Kerja 1. Orientasi lapangan

Orientasi lapangan dilakukan untuk melihat keadaan penduduk yang berada di

Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara

terutama yang mempunyai kebun pekarangan

2. Administrasi dan perizinan

Penyelesaian administrasi yang dilakukan adalah permohonan izin untuk

(20)

20

Bapak kepala Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai

Kartanegara.

3. Penyebaran kuisioner

Dari 203 kepala keluarga di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan,

Kabupaten Kutai Kartanegara yang mempunya i kebun pekarangan, hanya 60

Ibu rumah tangga (29%). Responden diambil secara acak atau secara diundi

dengan mendatangi rumah terutama yang mempunyai kebun pekarangan serta

membagikan kuisioner dan wawancara.

4. Pengambilan data

Melakukan wawancara langsung dengan responden, di mana responden

mengisi pertanyaan – pertanyaan dipandu oleh penulis.

5. Pengolahan data

Kegiatan pengolahan data dilakukan setelah kegiatan penyebaran kuisioner dan

pengambilan data serta dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

D. Pengolahan Data

Data hasil penelitian di lapangan diolah dengan menggunakan rumus

seperti di bawah ini:

A x 100% B

Dimana

A = Jumlah responden menjawab (a/ b/c)

(21)

21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Berdasarkan hasil penelitian di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa

Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Adapun peranan responden dalam pemeliharaan kebun pekarangan dapat

dilihat pada Tabel 2 berikut,

Tabel 2. Peranan Responden dalam Pemeliharaan Kebun Pekarangan

Pemeliharaan Jumlah Responden (Orang) Persentase (%)

a b c 39 13 8 65 21,67 13,33 Total 60 100 Keterangan:

a. Dari pengolahan tanah, penyemaian, penanaman, serta pemeliharaan,

pemanenan dan pengangkutan serta memasarkan hasilnya hanya istri yang

mengerjakannya

b. Hanya dari penyemaian, dan pemeliharaan serta pemanenan saja yang

dikerjakan ibu rumah tangga sedangkan pengangkutan dan memasarkan

hasil kebun pekarangan dibantu oleh suami

(22)

22

Tujuan responden dalam pengelolaan kebun pekarangan disajikan pada

Tabel 3 berikut ini,

Tabel 3. Tujuan Responden dalam Pengelolaan Kebun Pekarangan

Tujuan

Pengelolaan Jumlah Responden (Orang)

Persentase (%) a b c 11 18 31 18,33 30 51,67 Total 60 100 Keterangan:

a. Hanya sebagai kebun pekarangan untuk segi keindahan

b. Sebagai penghasil pangan atau makanan untuk kebutuhan sehari – hari

c. Merupakan usaha sampingan untuk memperoleh apa yang telah dikelola

sehingga mendapat nilai tambah bagi pendapatan keluarga dan juga

dipergunakan untuk kebutuhan sehari – hari

(23)

23

Peruntukkan kebun pekarangan yang diusahakan responden dapat dilihat

pada Tabel 4 berikut,

Tabel 4. Peruntukkan Kebun Pekarangan yang Diusahakan Responden

Peruntukkan Jumlah Resaponden (Orang) Persentase (%) a b c 40 15 5 66,67 25 8,33 Total 60 100 Keterangan:

a. Sebagai tempat untuk ditanami berbagai jenis tanaman baik jenis tanaman

semusim maupun tanaman menahun serta memelihara ternak

b. Sebagai tempat khusus menanam tanaman bunga

(24)

24

Jenis tanaman yang ditanam di kebun pekarangan responden dapat dilihat

pada Tabel 5 berikut,

Tabel 5. Jenis Tanaman yang Ditanam di Kebun Pekarangan Responden

Jenis

Tanaman Jumlah Responden (Orang)

Persentase (%) a b c 22 16 22 36,67 26,67 36,67 Total 60 100 Keterangan:

a. Tanaman sayur – sayuran dan buah – buahan

b. Tanaman bunga dan buah – buahan

c. Tanaman campuran (sayur – sayuran dan bunga, buah – buahan serta

(25)

25

Pola tanam kebun pekarangan responden dapat dilihat pada Tabel 6

berikut,

Tabel 6. Pola Tanam Kebun Pekarangan Responden

Pola Tanam Jumlah Responden (Orang) Persentase

(%) a b c 8 45 7 13,33 75 11,67 Total 60 100 Keterangan:

a. Hanya tanam bunga yang ada di kebun pekarangan

b. Merupakan pencampuran antara tanaman berkayu (buah – buahan) dan

diselingi tanaman non kayu (sayur – sayuran)

c. Hanya tanaman sayur – sayuran

d. Hanya tanaman buah – buahan.

(26)

26

Alasan responden mengelola kebun pekarangan tersaji pada Tabel 7

berikut,

Tabel 7. Alasan Responden Mengelola Kebun Pekarangan

Alasan Jumlah Responden (Orang) Persentase

(%) a b c 29 18 13 48,33 30 21,67 Total 60 100 Keterangan:

a. Mengelola kebun pekarangan dapat menambah penghasilan yang merupakan

usaha sampingan sehingga hasilnya dapat dijual dan juga digunakan utuk

keperluan sehari – hari

b. Kebun pekarangan yang dikelola bukan untuk ditanami tanaman musiman atau

menahun melainkan hanya untuk segi keindahan yaitu tanaman bunga

(27)

27

Manfaat yang dirasakan responden mengelola kebun pekarangan dapat

dilihat pada Tabel 8 berikut,

Tabel 8. Manfaat yang Dirasakan Responden Mengelola Kebun Pekarangan

Manfaat Jumlah Responden (Orang) Persentase

(%) a b c 12 39 9 20 65 15 Total 60 100 Keterangan:

a. Sebagai tempat beristirahat

b. Sebagai tempat untuk beristirahat, kebun pekarangan juga ditanami tanaman

yang berkayu (buah – buahan) yang diselingi tanaman semusim (sayur –

sayuran) sehingga sangat baik untuk perbaikan lingkungan serta menambah

keasrian tempat tinggal

(28)

28

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa kegiatan peran anggota

keluarga dalam penge lolaan kebun pekarangan masyarakat di Dusun III Loa Duri

ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, tidak hanya dilakukan

oleh kepala keluarga (laki – laki), namun para wanita juga ikut berperan dalam

kegiatan dalam pengelolaan kebun pekarangan.

Kegiatan peran anggota keluarga dalam pengelolaan kebun pekarangan di

Dusun III Loa Dur i Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanega terdiri

dari pengolahan tanah, yaitu tanah dibalik dengan linggis atau garpu kemudian

diratakan pengolahan . Selanjutnya lahan dibuatkan bedeng dengan jarak ½

meter dan lebar setiap bedeng 1 meter. Langkah selanjutnya tanah digemburkan

dengan cangkul untuk membuat lubang benih. kegiatan ini biasanya dilakukan

oleh kepala keluarga. Kegiatan penyemaian benih, penanaman dan pemeliharaan

seperti mengganti tanaman yang sudah mati (menyulam) di sekitar tanaman

dilakukan para wanita sampai tiba masa panen. Kegiatan pengangkutan dan

pemasaran hasil panen biasanya dilakukan oleh kepala keluarga, namun

sebanyak 65% ada juga hanya para wanita yang melakukan sendiri dari

pengolahan lahan, penyemaian, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan, serta

memasarkan hasil kebun pekarangan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal.

Pertama, suami mereka sedang tugas di luar daerah. Kedua, para wanita yang

sudah bercerai atau pun ditinggal mati suaminya. Berdasarkan hasil penelitian ini

(29)

29

Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara telah ikut berpartisipasi dalam mengelola

kebun pekarangan.

Tujuan masyarakat di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan,

Kabupaten Kutai Kartanegara mengelola kebun pekarangan adalah sebanyak

51,67% merupakan usaha sampingan, sehingga dari apa yang mereka kelola dapat

memberikan penghasilan tambahan dari penghasilan pokok, dan dapat

dipergunakan untuk keperluan sehari – hari. Sebanyak 30% hasil yang diperoleh

untuk dipergunakan sendiri bukan untuk tambahan pendapatan penghasilan

keluarga dan sebanyak 18,33% pengelolaan kebun pekarangan peruntukkannya

untuk segi keindahan seperti menanam tanaman bunga bluntas dan tanaman

bunga rosela.

Kebun pekarangan yang diusahakan sebanyak 66,67% peruntukkanya

sebagai tempat yang ditanami berbagai jenis tanaman, baik tanaman semusim

(sayur – sayuran) seperti: tanaman kangkung, bayam, singkong lombok, papaya

maupun tanaman menahun (buah – buahan) seperti: tanaman durian, kedondong,

sukun, mangga, rambutan, nangka. Selain itu juga mereka memelihara ternak

seperti: ayam, angsa, kambing di sekitar kebun pekaranga n. Berdasarkan hai

tersebut, maka dapat dikatakan kebun pekarangan yang ada di Dusun III Loa Duri

Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara termasuk dalam sistem

Agrosilvopastural. Menurut Wasink (1977) dan King (1978) dalam Sardjono(1993) bahwa Agrosilvopastural merupakan kombinasi antara komponen pertanian dengan kehutanan dan peternakan.

(30)

30

Jenis tanaman yang ada di kebun pekarangan adalah tanaman sayur –

sayuran , bunga , dan buah – buahan . Pola tanamnya merupakan pencampuran

antara tanaman berkayu (buah – buahan) dan diselingi tanaman semusim (sayur –

sayura ). Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah.

Alasan masyarakat di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan,

Kabupaten Kutai Kartanegeara mengelola kebun pekarangan bersistem

Agrosilvopastural adalah karena merupakan perpaduan antara komponen

pertanian dengan kehutanan dan peternakan sehingga dapat menambah

penghasilan sampingan dari hasil kebun pekarangan yang dijual selain digunakan

untuk kebutuhan sendiri, dan pekerjaan responden sebagian besar sebagai

Pegawai Negeri seperti: Guru, Polisi, TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan

Buruh Industri seperti tambang batu bara . Hal ini seperti yang dikatakan Lahjie (1988), bahwa kebun pekarangan mempunyai fungsi sebagai penghasil bahan pangan dan bahan bangunan untuk berbagai keperluan yang akan memberikan

penghasilan tetap sehingga dari apa yang dikelola memperoleh uang tunai

meskipun tidak besar nilainnya.

Kebun pekarangan di Dusun III Loa Duri ilir, Kecamatan Loa Janan,

Kabupaten Kutai Kartanegara paling banyak dimanfaatkan sebagai tempat

beristirahat, selain itu juga ditanami berbagai jenis tanaman di mana sistem

penanamannya yaitu dengan ditanami tanaman berkayu seperti: durian, mangga,

rambutan, sukun, nangka, kedondong, kelapa, bambu, sengon, karet dan tanaman

lainnya, diselingi tanaman non kayu seperti: pepaya, pisang, jeruk nipis, lombok,

(31)

31

Tanaman berkayu dimanfaatkan sebagai penaung, pencegah erosi,

maupun untuk diambil hasilnya. Tanaman menahun (buah - buahan) dan tanaman

semusim (sayur – sayuran) ditanam secara bersamaan, sehingga produk yang

dihasilkan dapat berperan ganda baik untuk produksi pangan maupun sebagai

penghasil bahan bangunan. Hal ini dapat menambah pendapatan keluarga sebagai

usaha sampingan, di mana pekerjaan utama responden sebagian besar sebagai

Pegawai Negeri seperti: Guru, Polisi, TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan

(32)

32

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Peran anggota keluarga dalam pengelolaan kebun pekarangan di Dusun III

Loa Duri Ilir , Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara paling

banyak dikerjakan para wanita, dari sejak pengolahan tanah, penyemaian,

penanaman, pemanenan, pengangkutan, sampai pemasaran

2. Pola tanam kebun pekaranga n di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa

Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan pencampuran antara

tanaman berkayu (buah – buahan) diselingi tanaman semusim (sayur –

sayuran).

3. Peran anggota keluarga dalam pengelolaan kebun pekarangan telah dapat

memberikan tambahan bagi pendapatan keluarga.

B. Saran

Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang kegiatan peran anggota

keluarga dalam pengelolaan kebun pekarangan di Dusun III Loa Duri Ilir,

Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara seperti analisa biaya dalam

(33)

33

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Lahjie, A.M. 1988. Agroforestry unt uk Pengembangan Daerah Pedesaan Kalimantan Timur.Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Samarinda

Mubyarto, dkk. 1994. Keswadayaan Masyarakat Desa Tertinggal. Aditya Media. Yogyakarta.

.

Raharjo, 1995. Kearifan Tradisional dalam Upaya Pemeliharaan Lingkungan Hidup. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jawa timur.

Sardjono, M.A. 1993. Agroforestry Bagian : I Konsep Dasar. Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman.

(34)

34 Lampiran 1 LEMBAR KUISIONER NO.URUT RESPONDEN 1. Identitas responden a. Nama : b. Suku : c. Jumlah Keluarga :

2. Apakah ibu ikut berperan langsung dalam pengelolaan kebun pekarangan, misalnya :

a. Dari hasil pengolahan tanah, penyemaian, penanaman, pemeliharaan pemanenan dan pengangkutan, memasarkan hasil kebun pekararangan dilakukan ibu

b. Hanya dari penyemaian dan tanam, pemeliharaan serta pemanenan saja yang dikerjakan ibu sedangkan pengangkutan dan memasarkan hasil kebun pekarangan dibantu suami

c. Dari tahapan tersebut hanya pemeliharaan saja yang dikerjakan ibu 3. Tujuan ibu mengelola kebun pekarangan

a. Hanya sebagai kebun pekarangan untuk segi keindahan

b. Sebagai penghasil pangan atau makanan untuk kebutuhan sehari – hari c. Merupakan usaha sampingan untuk memperoleh apa yang telah dikelola

sehingga mendapat nilai tambah bagi pendapatan keluarga 4. Kebun pekarangan yang ibu usahakan sebagai apa

a. Sebagai tempat untuk ditanami berbagai jenis tanaman baik jenis tanaman semusim maupun tanaman menahun serta memelihara ternak

b. Sebagai tempat khusus menanam tanaman bunga untuk segi keindahan c. Tempat untuk ternak

5. Tanaman apa saja yang ada dikebun pekarangan a. Tanaman sayur – sayuran dan buah – buahan

(35)

35

b. Tanaman bunga dan buah – buahan

c. Tanaman campuran (sayur – sayuran, tanaman buah – buahan dan bunga serta pohon sengon, gamal dan lain – lain)

6. Pola tanam kebun pekarangan

a. Hanya tanaman bunga yang ada dikebun pekarangan

b. Merupakan pencampuran antara tanaman berkayu (buah - buahan) dan tanaman non kayu (sayur – sayuran)

c. Hanya tanaman sayur – sayuran

7. Apakah dengan mengelola kebun pekarangan dapat meningkatkan pendapatan keluarga

a. Dikelolanya kebun pekarangan dapat menambah penghasilan keluarga yang merupakan usaha sampingan sehingga hasilnya dapat dijual dan juga dipakai untuk kebutuhan sehari – hari

b. Kebun pekarangan yang dikelola bukan untuk ditanami tanaman semusim atau menahun melainkan hanya untuk segi keindahan yaitu tanaman bunga

c. Selain hasilnya untuk dijual juga dapat digunakan untuk keperluan sehari – sehari

8. Manfaat yang dirasakan dalam mengelola kebun pekarangan a. Sebagai tempat beristirahat

b. Selain sebagai tempat beristirahat kebun pekarangan juga ditanami tanaman semusim sehingga sangat baik untuk perbaikan lingkungan serta menambah keasrian tempat tinggal

(36)

36

Gambar Tanaman Singkong (Manihot utillisima)

(37)

37

Gambar Tanaman Jambu Air (Eugenia aquea

(38)

38

Tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia).

Gambar

Tabel 1. Tingkat Pendidikan Penduduk di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa  Janan,  Kabupaten Kutai Kartanegara
Tabel 2. Peranan Responden dalam Pemeliharaan Kebun Pekarangan
Tabel 3. Tujuan Responden dalam Pengelolaan Kebun Pekarangan  Tujuan
Tabel 4. Peruntukkan  Kebun Pekarangan yang Diusahakan Responden
+5

Referensi

Dokumen terkait

Untuk pengaturan menggunakan terminal X-CTU, hal pertama yang harus dilakukan adalah masuk pada mode AT Command dengan mengetikkan tiga karakter “+++” secara

Dipantai-pantai arus pasang surut akan berulang secara teratur (periodik), sedangkan dilautan akan berputar kembali arah dan kecepatan dari jam ke jam. Arus laut akibat pasang

Maharaja Sri Jayasakti adalah seseorang yang mempunyai kedudukan sebagai raja pada masa pemerintahan kerajaan Bali Kuno yang berkisar dari tahun 1055 M sampai tahun 1072

Membangun bisnis merupakan langkah penting yang harus dilakukan agar bisnis kita dikenal dan diingat orang. Dan boleh jadi image ini menjadi aset yang sangat bernilai bagi

hipotesis yang menyatakan bahwa Norma Subjektif berpengaruh terhadap Minat Mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi Universitas Abdurrachman Saleh Situbondo

Berdasarkan kondisi tersebut peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam bentuk

Pada penelitian ini guna mempertahankan loyalitas pendengar strategi komunikasi yang di terapkan Radio Tidar 94.3FM adalah strategi mengenal khalayak, strategi mengenal sasaran