• Tidak ada hasil yang ditemukan

Motivasi Berwirausaha dalam Perspektif Peran Pendidikan dan Lingkungan Keluarga pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2015/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Motivasi Berwirausaha dalam Perspektif Peran Pendidikan dan Lingkungan Keluarga pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2015/2016"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIVASI BERWIRAUSAHA DALAM PERSPEKTIF PERAN

PENDIDIKAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA PADA

MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2015/2016

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

AJI SADEWO PUTRO A210130182

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

MOTIVASI BERWIRAUSAHA DALAM PERSPEKTIF PERAN PENDIDIKAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA PADA MAHASISWA

PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2015/2016

Oleh: Aji Sadewo Putro

A210130182

Telah di pertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Senin, 21 Oktober 2019 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

DewanPenguji:

1. Drs. Sami’an, M.M ( )

2. Drs. Budi Sutrisno, M.Pd ( )

3. Drs. Sudarto, M.M ( )

Surakarta, 21 Oktober 2019 Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan

Dekan,

Prof. Dr. HarunJokoPrayitno, M.Hum NIP. 19650428 199303 1 001

(3)
(4)
(5)

MOTIVASI BERWIRAUSAHA DALAM PERSPEKTIF PERAN PENDIDIKAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA PADA MAHASISWA

PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2015/2016.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh peran pendidikan terhadap Motivasi Berwirausaha, (2) pengaruh lingkungan keluarga terhadap Motivasi Berwirausaha dan (3) Untuk mengetahui pengaruh peran pendidikan dan lingkungan keluarga secara bersama-sama terhadap motivasi berwirausaha. Jenis penelitian kuantitatif asosiatif, populasi adalah mahasiswa pendidikan akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan tahun 2015 yang mengikuti mata kuliah praktik kewirausahaan yang berjumlah 92 mahasiswa. Sampel penelitian sebanyak 72 mahasiswa Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proporsional random sampling cara undian. Alat analisis yang digunakan uji regresi linier berganda, uji t, uji F dan koefisien determinasi (R2). Hasil analisis data uji t menunjukkan bahwa variabel Peran Pendidikan sebesar 2,358 sedangkan ttabel sebesar 1,995, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan antara Peran Pendidikan terhadap Motivasi Berwirausaha secara individu. Variabel Lingkungan Keluarga sebesar 5,845 sedangkan ttabel sebesar 1,995, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan antara Lingkungan Keluarga terhadap Motivasi Berwirausaha secara individu. Hasil analisis uji F diperoleh Fhitung = 92,954 > Ftabel = 3,081, maka Ho ditolak sehingga secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan Peran Pendidikan (X1), dan Lingkungan Keluarga (X2) terhadap Motivasi Berwirausaha.

Kata Kunci : peran pendidikan, lingkungan keluarga dan motivasi berwirausaha

Abstract

The purpose of this study is (1) the effect of the role of education on entrepreneurship motivation, (2) the influence of the family environment on entrepreneurship motivation and (3) to determine the effect of the role of education and family environment together on entrepreneurship motivation. The type of associative quantitative research, the population is accounting students of the Faculty of Teacher Training and Education, University of Muhammadiyah Surakarta class of 2015 who took 92 entrepreneurship practice courses. The research sample of 72 students The sampling technique used was proportional random sampling in the lottery method. The analytical tool used is multiple linear regression test, t test, F test and the coefficient of determination (R2). The results of the t test data analysis showed that the variable Educational Role was 2.358 while the t table was 1.995, then Ho was rejected so there was a significant influence between the Role of Education on Individual Entrepreneurial Motivation. Family Environment Variable is 5,845 while the table is 1,995, then Ho is rejected so there is a significant influence between Family Environment on Individual Entrepreneur Motivation. F test analysis results obtained Fcount = 92.954> Ftable = 3.081, then Ho is rejected so that together

(6)

there is a significant influence on the Role of Education (X1) and Family Environment (X2) on Entrepreneur Motivation.

Keywords: The role of education, family environment and entrepreneurship motivation

1. PENDAHULUAN

Pengangguran merupakan salah satu permasalah di Indonesia yang belum terpecahkan sampai saat ini. Pengangguran memicu timbulnya kemiskinan, kriminalitas, kekumuhan, dan masalah sosial lainnya. Berbagai kalangan pencari kerja dari lulusan tingkat SD, SMP, SMK/A sampai dengan perguruan tinggi. Jumlah lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan pencari kerja, diikuti dengan jumlah lulusan yang terus bertambah tiap tahunnya, akibatnya jumlah pengangguran terus meningkat. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) angka pengangguran di Indonesia pada Agustus 2014 mencapai 5,9%, sedangkan pada Agustus2015 mengalami peningkatan menjadi 6,2%. Tahun 2016 5,6% mengalami penurunan jika di bandingkan tahun 2014 dan 2015. Pada tahun 2017 pengangguran di Indonesia mengalami penurunan menjadi 5,5%. Pada bulan Februari tahun 2018 BPS melaporkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 5,1% dan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPPHIPMI),pihaknya akan terus berupaya untuk pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kewirausahaan menjadi Undang-Undang-Undang-Undang (UU) tahun 2016 ini (suara.com,2016). Selain melipat gandakan wirausaha di Indonesia, UU ini akan berdampak pada kebijakan fiskal. Ketika pengusaha telah sukses tentuya akan mengembangkan usahanya dengan mendirikan usaha baru,pajak yang ditanggung juga semakin besar, ini berdampak baik pada Negara karena pendapatan Negara khususnya dari pajak akan bertambah. Beliau juga mengatakan, jumlah pengusaha di Indonesia hanya 1,5% dari sekitar 252 juta penduduk Indonesia. Masih dibutuhkan 1,7 juta pengusaha lagi untuk mencapai 2%. Jika dibandingkan dengan Negara asia lainnya, seperti Singapura yang memiliki 7% pengusaha dari seluruh jumlah penduduknya, Malaysia 5%, Thailand 4,5%, dan Vietnam 3,3%, Indonesia masih

(7)

teringgal. Tingkat pengangguran terdidik pada lulusan perguruan tinggi dikhawatirkan juga akan terus meningkat jika perguruan tinggi tidak mengarahkan lulusannya untuk menciptakan lapangan kerja setelah lulus.

Motivasi generasi muda untuk berwirausaha dirasa masih rendah, ini menjadi perhatian berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat, dunia industri dan dunia pendidikan. Salah satu solusi yang bisa ditempuh untuk mengurangi jumlah pengangguran adalah dengan menciptakan wirausaha.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan wirausaha, yaitu melalui pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi, dan di masyarakat. Akan tetapi lebih mudah jika pengetahuan mengenai kewirausahaan di berikan di lingkungan keluarga, karena lingkungan keluarga yang paling berpengaruh terhadap anak.

Pendidikan kewirausahaan diharapkan mampu meningkatkan motivasi berwirausaha guna mengembangkan perekonomian nasional. Pendidikan kewirausahaan diharapkan meningkatkan kreatifitas mahasiswa, memunculkan ide-ide usaha baru, inovatif, dan madiri. Dalam prakteknya, pendidikan kewirausahaan seharusnya tidak hanya memberikan landasan teoritis tetapi juga membentuk sikap, mental, perilaku dan pola pikir mahasiswa sebagai seorang wirausaha. Dengan demikian, mahasiswa memiliki investasi modal awal untuk menjadi seorang wirausaha, karena modal tidak hanya dalam bentuk finansial tetapi pengalaman, keterampilan, pengetahuan, dan tekat juga dibutuhkan dalam mengembangkan usaha. Target utama pendidikan kewirausahaan adalah generasi muda. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha terutama merubah pola pikir mahasiswa dari pencari kerja kepencipta lapangan kerja setelah lulus.

Pendidikan kewirausahaan harus diberikan secara detail kepada mahasiswa, agar mahasiswa memperoleh pendidikan kewirausahaan secara menyeluruh. Dengan demikian, mahasiswa akan terdorong untuk mencoba memahami ruang lingkup usaha dan menciptakan usaha baru. Ini artinya mahasiswa telah merealisasikan ilmu yang didapat ke dalam dunia nyata dengan menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Fenomena yang ada saat ini, jumlah pencari kerja dari lulusan perguruan tinggi terus meningkat dari tahun ke tahun. Pola pikir mahasiswa setelah lulus

(8)

rata-rata masih pada pencari kerja buka pencipta lapangankerja, Selain pendidikan kewirausahaan, faktor lain yang dapat memotivasi mahasiswa untuk menjadi wirausaha salah satunya adalah lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan media utama yang dapat mempengaruhi perilaku perkembangan anak. Program Studi Pendidikan Akuntansi mewajibkan mahasiswanya untuk mengambil mata kuliah kewirausahaan karena mata kuliah tersebut adalah mata kuliah wajib.

Dalam perkuliahan, mahasiswa diberikan teori- teori seputar ilmu berwirausaha, mulai dari merancang ide usaha, awal memulai usaha, cara mengelola usaha yang baik, hingga bagaimana mempertahankan usaha agar tetap berdiri dan berkembang. Setelah mahasiswa diberikan teori-teori tersebut, mahasiswa diminta untuk melakukan praktik merancang ide usaha, kemudian membuat produk, mengemasnya, dan kemudian mempromosikan/menjualnya. Tujuannya adalah memotivasi mahasiswa untuk menjadi pelaku usaha sehingga membantu pemerintah dalam pengentasan pengangguran di Indonesia. Ketika mahasiswa termotivasi untuk menjadi wirausaha diharapkan setelah lulus dari perguruan tinggi akan menjadi wirausaha muda sehingga dapat meningkatkan perekonomian Indonesia.

2. METODE

Jenis penelitian kuantitatif asosiatif, populasi adalah mahasiswa pendidikan akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan tahun 2015 yang mengikuti mata kuliah praktik kewirausahaan yang berjumlah 92 mahasiswa. Sampel penelitian sebanyak 72 mahasiswa Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proporsional random sampling cara undian. Alat analisis yang digunakan uji regresi linier berganda, uji t, uji F dan koefisien determinasi (R2).

3. .HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengaruh Peran Pendidikan Terhadap Motivasi Berwirausaha

Hasil dari thitung = 2,358 > ttabel = 1,995, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan Peran Pendidikan terhadap Motivasi Berwirausaha. Dari hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis 1 yang menyatakan “Peran pendidikan berpengaruh

(9)

positif terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan Tahun 2015” terbukti kebenarannya. Berdasarkan hasil analisis di atas menunjukkan “Peran pendidikan berpengaruh positif terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan Tahun 2015” terbukti kebenarannya. Dari hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wikanso (2013), Yunita Widyaning Astiti yang menunjukkan bahwa ada pengaruh Peran Pendidikan terhadap Motivasi Berwirausaha.

Peran Pendidikan adalah kedudukan untuk mengembangkan potensi diri di berbagai lingkungan dalam suatu proses pencipta inovasi dan kreativitas dalam menciptakan suatu kegiatan usaha dalam rangka pemecahan persoalan kehidupan. Pendidikan kewirausahaan memiliki peran penting dalam memotivasi mahasiswa untuk menjadi wirausaha. Dalam proses perkuliahan mahasiswa akan mendapat teori – teori kewirausahaan dan melakukan praktik menjadi wirausaha, sehingga mahasiswa memiliki pengalaman menjadi wirausaha, sehingga mahasiswa memiliki pengalaman menjadi wirausaha dan termotivasi untuk menjadi wirausaha setelah melakukan praktik.

3.2 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Motivasi Berwirausaha

Hasil dari thitung = 5,845 > ttabel = 1,995, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan Lingkungan Keluarga terhadap Motivasi Berwirausaha. Dari hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis 2 yang menyatakan “Lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan Tahun 2015” terbukti kebenarannya. Berdasarkan hasil analisis di atas menunjukkan “Lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan Tahun 2015”, terbukti kebenarannya. Dari hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristi Puspa Wardani dan Wdiyanto yang menunjukkan bahwa ada pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Motivasi Berwirausaha.

Lingkungan adalah jumlah seluruh benda dan keadaan yang terdapat di dalam ruang tempat yang di mana mempengaruhi kehidupan kita”, Soemarwoto (2001:44).

(10)

Adapun pengertian lingkungan menurut Undang – undang No. 23 Tahun 1997 menyebutkan bahwa lingkungan hidup ialah suatu kesatuan ruang dengan seluruh benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup yang termasuk manusia dan segala perilakunya yang dapat mempengaruhi segala kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup yang lainya. Sedangakan menurut J. P. Chaplin (dalam Yusuf, 2000) menyatakan bahwa, “lingkungan adalah keseluruhan aspek fenomena fisik atau sosial yang mempengaruhi perkembangan individu”.

Dari definisi diatas dapat di simpulkan lingkungan sebagai ssesuatu yang ada di sekeliling manusia yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidupnya. Lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia yang baik dan sebaliknya, lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia yang buruk pula. Lingkungan merupakan faktor utama yang mempengaruhi.

3.3 Pengaruh Peran Pendidikan dan Lingkungan Keluarga terhadap Motivasi Berwirausaha

Berdasarkan hasil analisis uji F diperoleh Fhitung = 92,954 > Ftabel = 3,130, maka Ho ditolak sehingga secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan Peran Pendidikan (X1) dan Lingkungan Keluarga (X2) terhadap Motivasi Berwirausaha. Dari hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis 3 yang menyatakan “Peran pendidikan dan lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan Tahun 2015” terbukti kebenarannya.

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa “Peran pendidikan dan lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan Tahun 2015”, terbukti kebenarannya.

Dari hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wikanso (2013), Kristi Puspa Wardani dan Wdiyanto yang menunjukkan bahwa ada pengaruh Peran Pendidikan dan Lingkungan Keluarga terhadap Motivasi Berwirausaha.

Pendidikan kewirausahaan diharapkan mampu meningkatkan motivasi berwirausaha guna mengembangkan perekonomian nasional. Pendidikan kewirausahaan diharapkan meningkatkan kreatifitas mahasiswa, memunculkan

(11)

ide-ide usaha baru, inovatif, dan madiri. Dalam prakteknya, pendidikan kewirausahaan seharusnya tidak hanya memberikan landasan teoritis tetapi juga membentuk sikap, mental, perilaku dan pola pikir mahasiswa sebagai seorang wirausaha. Dengan demikian, mahasiswa memiliki investasi modal awal untuk menjadi seorang wirausaha, karena modal tidak hanya dalam bentuk finansial tetapi pengalaman, keterampilan, pengetahuan, dan tekat juga dibutuhkan dalam mengembangkan usaha. Target utama pendidikan kewirausahaan adalah generasi muda. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha terutama merubah pola pikir mahasiswa dari pencari kerja kepencipta lapangan kerja setelah lulus.

Pendidikan kewirausahaan harus diberikan secara detail kepada mahasiswa, agar mahasiswa memperoleh pendidikan kewirausahaan secara menyeluruh. Dengan demikian, mahasiswa akan terdorong untuk mencoba memahami ruang lingkup usaha dan menciptakan usaha baru. Ini artinya mahasiswa telah merealisasikan ilmu yang didapat ke dalam dunia nyata dengan menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Fenomena yang ada saat ini, jumlah pencari kerja dari lulusan perguruan tinggi terus meningkat dari tahun ke tahun. Pola pikir mahasiswa setelah lulus rata-rata masih pada pencari kerja buka pencipta lapangankerja, Selain pendidikan kewirausahaan, faktor lain yang dapat memotivasi mahasiswa untuk menjadi wirausaha salah satunya adalah lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan media utama yang dapat mempengaruhi perilaku perkembangan anak. Program Studi Pendidikan Akuntansi mewajibkan mahasiswanya untuk mengambil mata kuliah kewirausahaan karena mata kuliah tersebut adalah mata kuliah wajib.

Dalam perkuliahan, mahasiswa diberikan teori- teori seputar ilmu berwirausaha, mulai dari merancang ide usaha, awal memulai usaha, cara mengelola usaha yang baik, hingga bagaimana mempertahankan usaha agar tetap berdiri dan berkembang. Setelah mahasiswa diberikan teori-teori tersebut, mahasiswa diminta untuk melakukan praktik merancang ide usaha, kemudian membuat produk, mengemasnya, dan kemudian mempromosikan/menjualnya. Tujuannya adalah memotivasi mahasiswa untuk menjadi pelaku usaha sehingga membantu pemerintah dalam pengentasan pengangguran di Indonesia. Ketika mahasiswa termotivasi untuk

(12)

menjadi wirausaha diharapkan setelah lulus dari perguruan tinggi akan menjadi wirausaha muda sehingga dapat meningkatkan perekonomian Indonesia.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Peran Pendidikan terhadap Motivasi Berwirausaha secara individu. Ini membuktikan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan “Peran pendidikan berpengaruh positif terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan Tahun 2015”, terbukti kebenarannya.

Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Lingkungan Keluarga terhadap Motivasi Berwirausaha secara individu. Ini membuktikan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan “Lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan Tahun 2015” terbukti kebenarannya.

Hasil analisis uji F menunjukkan bahwa Peran Pendidikan (X1), dan Lingkungan Keluarga (X2) berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Berwirausaha. Dari hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan “Ada pengaruh Peran Pendidikan dan Lingkungan Keluarga terhadap Motivasi Berwirausaha mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta” terbukti kebenarannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rinneka Cipta.

Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta: PT. Asdi Mahastya.

Astiti, Yunita W. (2014). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Motivasi Berwirausaha Dan Ketrampilan Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Skripsi UNY: Tidak Diterbitkan. Basri, Hasan. (2013). Landasan Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

(13)

Bernadib, Imam. (1986). Filsafat Pendidikan, Yogyakarta: Andi offset. Djumali, Dkk. (2013). Landasan Pendidikan. Yogyakarta: Gava Media.

Fahmi, Irham. (2013). Kewirausahaan: Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta. Gunarsa, D. (2009). Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Helmawati. (2014). Pendidikan Keluarga: Teori dan Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Hendro. (2011). Dasar-dasar Kewirausahaan: Panduan Bagi Mahasiswa Untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ihsan, Fuad. (2010). Dasar-dasar Kependidikan Komponen MKDK. Jakarta Timur: Rineka Cipta.

Khairuddin. (1997). Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Liberty.

Machfoed, Mas’ud M. Mahmud. (2005). Kewirausahaan, Metode, Manajemen, dan Implementasi. Yogyakarta. BPFE.

Muhibbin, Syah. (2010). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mudyahardjo, Redja. (2012). Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar Pendidikan Pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Silalahi, K & Meinarno, Eko A. (2010). Keluarga Indonesia Aspek dan Dinamika Zaman. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soekanto, Soerjono. (2015). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soemarwoto. (2001). Ekologi, Lingkungan Hidup, Dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Suryana. (2014). Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.

Syaifudin, Achmad. (2016). Pengaruh Kepribadian, Lingkungan Keluarga, Dan Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa

(14)

Program Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta. Skripsi UNY: Tidak Diterbitkan.

Uno, Hamzah B. (2008). Teori Motivasi dan Pengukuran Analisis Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Wardani, Indhira Kusuma. (2015). Minat Mahasiswa D3 Bahasa Korea UGM Terhadap Kosmetik Korea. Yogyakarta: Sekolah Vokasi UGM. Tidak diterbitkan.

Wibowo, Agus. (2011). Pendidikan Kewirausahaan (Konsep dan Strategi). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Widyaningsih, Ari. (2015). Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi UNY. Skripsi UNY: Tidak Diterbitkan.

Widiyanto, Joko. (2015). SPSS For Windows Untuk Analisis Data Statistik dan Penelitian. Surakarta: BP-FKIP UMS.

Wiratmo, Mansyur. (2001). Pengantar Kewirausahaan Kerangka Dasar Memasuki Dunia Bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Yusuf, Syamsu. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Zimmer, T.W, N.M. Scarborough. (2008). Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, Edisi5. Jakarta: Salemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karenanya pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat tahun 2019 ini, sebagai bentuk kepedulian kami jurusan Administrasi Publik FISIP Universitas Andalas telah

114 tahun 2014, tentang Pedoman Pembangunan Desa, yang dimaksud Perencanaan pembangunan desa adalah proses tahapan kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah Desa

1) Sumber daya manusia sebagai pelaksana dan sumber daya fisik yang berupa fasilitas pendukung pelaksanaan program Jampersal sudah cukup memadai, baik dari segi

(Pada Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 2 Sragen Tahun Ajaran 2010/2011) Febri Dwi Lestari, A410070234, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh desain proses dehidrasi bioetanol dengan teknik “Vacuum Swing Adsorption” (VSA) yang dapat menghasilkan etanol derajat bahan

Pencarian Interpolation Search mencari katadengan cara menebak (guess) posisi kata yang dicaridengan menggunakan rumus tertentu. PencarianInterpolasi hanya dapat dilakukan

Judul Penelitian : Pengaruh Penggunaan Tepung Tempe Sebagai Bahan Pensubstitusi Daging Sapi Terhadap Komposisi Proksimat dan Daya Terima Bakso Nama Mahasiswa :

Apabila suatu partikel menemukan posisi yang terbaik untuk menghasilkan nilai optimal, maka partikel-partikel lain di sekitarnya akan bergerak untuk mendekati posisi