(Adam) A.
(Adam) A. Supriatna
Supriatna
(Adam) A.
(Adam) A. Supriatna
Supriatna
Birding specialist
Birding specialist
dan
dan praktisi
praktisi ekowisata
ekowisata di
di Gunung
Gunung Gede
Gede--Pangrango
Pangrango dan
dan kawasan
kawasan sekitarnya
sekitarnya
Disampaikan pada pelatihan pemandu ekowisata oleh WWF di Taman Nasional Tesso Nilo (30
“Dalam pelatihan ini kita akan
mendiskusikan tentang
wisata
dan
ekowisata
serta
interpretasi
dan
ekowisata
serta
interpretasi
dak tekniknya dalam pelaksanaan
ekowisata di Tesso Nilo”
Pengertian
Pengertian…
…
Wisata: kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Wisatawan: orang yang
melakukan wisata.
Pariwisata: berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
Kepariwisataan : keseluruhan kegiatan yangterkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta
multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan
masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.
Usaha
Usaha Pariwisata
Pariwisata
Usaha pariwisata meliputi, antara lain: a) daya tarik wisata;
b) kawasan pariwisata; c) jasa transportasi wisata; d) jasa perjalanan wisata;
e) jasa makanan dan minuman; f) penyediaan akomodasi;
g) penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi;
h) penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran;
i) jasa informasi pariwisata; j) jasa konsultan pariwisata; k) jasa pramuwisata;
l) wisata tirta; dan
Beberapa
Beberapa contoh
contoh bentuk
bentuk Wisata
Wisata?
?
Agrowisata Agrowisata Wisata Wisata bulan bulan Wisata Wisata belanja belanja Wisata Wisata kuliner kuliner Wisata penelitian
Wisata terkait alam
Wisata berorientasi alam
Bentuk
Bentuk
Wisata
Wisata
Wisata Wisata budaya budaya Wisata Wisata maritim maritim Wisata Wisata sejarah sejarah Wisata Wisata religi religi Ekowisata EkowisataTentang Ekowisata…
Tujuan
Tujuan::
(1)Mewujudkan penyelenggaraan
wisata yang bertanggung
jawab, yang mendukung
upaya-upaya pelestarian
lingkungan alam, peninggalan
sejarah dan budaya;
Pengertian
Pengertian::
“…pengembangan pariwisata
berkelanjutan yang bertujuan
untuk mendukung upaya-upaya
pelestarian lingkungan (alam
dan budaya), meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam
sejarah dan budaya;
(2)Meningkatkan partisipasi
masyararakat dan memberikan
manfaat ekonomi kepada
masyarakat setempat;
(3)Menjadi model bagi
pengembangan pariwisata
lainnya, melalui penerapan
kaidah-kaidah ekowisata.
partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan, sehingga
memberikan manfaat ekonomi
kepada masyarakat
setempat…”
Ancaman
Ancaman
Peluang
PRINSIP EKOWISATA KRITERIA EKOWISATA
1. Memiliki kepedulian,
tanggung jawab dan komitmen
terhadap pelestarian lingkungan
alam dan budaya, melaksanakan
kaidah-kaidah usaha yang
bertanggung jawab dan ekonomi
berkelanjutan
. Memperhatikan kualitas daya dukung lingkungan kawasan tujuan, melalui pelaksanaan sistem
pemintakatan (zonasi).
Mengelola jumlah pengunjung, sarana dan
fasilitas sesuai dengan daya dukung lingkungan daerah tujuan.
Meningkatkan kesadaran dan apresiasi para
Prinsip dan Kriteria Ekowisata
berkelanjutan
. pelaku terhadap lingkungan alam dan budaya. Memanfaatkan sumber daya lokal secara lestari dalam penyelenggaraan kegiatan ekowisata.
Meminimumkan dampak negatif yang
ditimbulkan, dan bersifat ramah lingkungan.
Mengelola usaha secara sehat.
Menekan tingkat kebocoran pendapatan (leakage)
serendah-rendahnya.
2. Pengembangan harus
mengikuti kaidah-kaidah
ekologis dan atas dasar
musyawarah dan pemufakatan
masyarakat setempat.
Melakukan penelitian dan perencanaan terpadu
dalam pengembangan ekowisata.
Membangun hubungan kemitraan dengan
masyarakat setempat dalam proses perencanaan dan pengelolaan ekowisata.
Menggugah prakarsa dan aspirasi masyarakat setempat untuk pengembangan ekowisata.
Memberi kebebasan kepada masyarakat untuk bisa Memberi kebebasan kepada masyarakat untuk bisa
menerima atau menolak pengembangan ekowisata.
Menginformasikan secara jelas dan benar konsep
dan tujuan pengembangan kawasan tersebut kepada masyarakat setempat.
Membuka kesempatan untuk melakukan dialog dengan seluruh pihak yang terlibat (multi-stakeholders) dalam proses perencanaan dan pengelolaan ekowisata.
3. Memberikan manfaat kepada
masyarakat setempat.
Membuka kesempatan keapda masyarakat setempat untuk membuka usaha ekowisata dan menjadi pelaku-pelaku ekonomi kegiatan ekowisata baik secara aktif maupun pasif.
Memberdayakan masyarakat dalam upaya peningkatan usaha ekowisata untuk meningkatkan kesejahtraan penduduk setempat.
Meningkatkan ketrampilan masyarakat setempat dalam bidang-bidang yang berkaitan dan menunjang
pengembangan ekowisata.
Menekan tingkat kebocoran pendapatan (leakage) serendah-rendahnya.
4. Peka dan menghormati
nilai-nilai sosial budaya dan tradisi
keagamaan masyarakat setempat.
Menetapkan kode etik ekowisata bagi wisatawan, pengelola dan pelaku usaha ekowisata.
Melibatkan masyarakat setempat dan pihak-pihak lainya (multi-stakeholders) dalam penyusunan kode etik
wisatawan, pengelola dan pelaku usaha ekowisata.
Melakukan pendekatan, meminta saran-saran dan mencari masukan dari tokoh/pemuka masyarakat setempat pada tingkat paling awal sebelum memulai langkah-langkah dalam proses pengembangan ekowisata.
Melakukan penelitian dan pengenalan aspek-aspek sosial budaya masyarakat setempat sebagai bagian terpadu dalam proses perencanaan dan pengelolaan ekowisata.
5. Memperhatikan perjanjian, peraturan,
perundang-undangan baik ditingkat
nasional maupun internasional.
•Memperhatikan dan melaksanakan secara konsisten: Dokumen-dokumen Internasional yang mengikat (Agenda 21, Habitat Agenda, Sustainable Tourism, Bali Declaration dsb.). GBHN Pariwisata Berkelanjutan, Undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku.
•Menyusun peraturan-peraturan baru yang diperlukan dan memperbaiki dan
menyempurnakan peraturan-peraturan lainnya yang telah ada sehingga secara keseluruhan yang telah ada sehingga secara keseluruhan membentuk sistem per-UU-an dan sistem hukum yang konsisten.
•Memberlakukan peraturan yang berlaku dan memberikan sangsi atas pelanggarannya secara konsekuen sesuai dengan ketentuan yang
berlaku (law enforcement).
•Membentuk kerja sama dengan masyarakat setempat untuk melakukan pengawasan dan pencegahan terhadap dilanggarnya peraturan yang berlaku.
Stakeholder
dalam
Tahap-tahap perencanaan Ekowisata
DIAGNOSIS
PARAR
TENTUKAN
TUJUAN
OBSERVASI
TAHAP PERUMUSAN
OBSERVASI
ANALISIS DATA
PENETAPAN
RENCANA
PELAKSANAAN
RENCANA
TAHAP PERUMUSAN
RENCANA
Acara wisata (
itinerary
)
“dokumen yang yang dapat dipakai untuk
menggambarkan penyelenggaraan sebuah wisata
yang berisi
program
suatu wisata (tour)
Itinerary
bisa berbentuk
uraian
,
tabel
,
Itinerary
bisa berbentuk
uraian
,
tabel
,
atau
grafik
Dalam membuat
itinerary
perlu diperhatikan:
rute
perjalanan, variasi objek, urutan kunjungan
, dan
Interpretasi Alam…?
“
Menerjemahkan
bahasa atau istilah
teknis kedalam bahasa/
istilah populer sehingga
bahasa-bahasa atau
“
Suatu aktivitas
pendidikan yang
bertujuan menyingkap
berbagai makna dan
hubungan melalui
bahasa-bahasa atau
istilah-istilah teknis
tersebut bisa dipahami
masyarakat umum
(Ham, 1992)”
objek-objek menarik
(asli), pengalaman
langsung dan gambar/
ilustrasi - jadi tidak
semata-mata
menyampaikan fakta/
informasi
(Tilden,
Cara membuat
itinerary…
1)Distribusi waktu
(a:b) x 60 menit dimana
a
=jarak,
b
=kecepatan rata-rata kendaraan
2)Penyesuaian waktu dan penetapan jadwal
3)Pindahkan distribusi waktu yang sudah
Jadi interpretasi adalah proses…
Merubah
Bahasa teknis
bahasa populer
dan
Menjelaskan
dan
Menjelaskan
Makna/ hubungan
menyingkap
fakta/
informasi
Interpretasi yang baik
seharusnya…
1. Menyenangkan
2. Relevant/ terkait
2. Relevant/ terkait
3. Tersusun/ sistimatis
4. Memiliki tema
Bagaimana agar interpretasi
•
Informal
•
Senyum
•
Gunakan kalimat aktif
Tunjukan adanya sebab-akibat
1. MENYENANGKAN
•
Tunjukan adanya sebab-akibat
•
Kaitkan dengan perkembangan
•
Gunakan metafora visual
•
Gunakan personifikasikan
•
Gunakan analogi
•
Perhatikan kata/ kalimat penghubung
•
Fokus
Interpretasi yang
“relevant” :
•
Bermakna
•
personal
2. RELEVANT
Agar
bermakna
maka:
•
terkait dengan yang sudah
dipahami (sudah ada dalam otak);
•
Hindari bahasa/ kalimat sulit dan
teknis;
•
memfasiliasi pemahaman peserta
tour tentang konservasi alam,
misalnya dengan contoh-contoh
dalam masyarakat, analogi atau
perbandingan, misalnya burung
dalam sangkar …
•
personal
Agar
personal
maka:
•
terkait dengan yang orang sangat
peduli dengannya, misalnya
tentang diri, keluarga, nilai-nilai,
prinsip, kepercayaan dan
3. TERSUSUN/ SISTEMATIS
Sistematis = Mudah dipahami…
Kemampuan otak manusia mencerna informasi baru terbatas –
apalagi kalau informasi itu sulit dipahami dan berbelit-belit
Ada informasi A dan B…. mana yang lebih mudah dicerna?
(A)
(B)
Ekowisata
Ekowisata
di
di Taman
Taman
Nasional
Nasional dan
dan
hutan
hutan Lindung
Lindung
Membutuhkan
Membutuhkan
Pemandu
Pemandu yang
yang
profesional
profesional
Profesional
Profesional Taman
Taman
Nasional
Nasional Lindung
Lindung
hutan
hutan Ekowisata
Ekowisata di
di
pemandu
pemandu
Membutuhkan
Membutuhkan
Dan yang
Dan yang
(A)
(B)
Contoh topik dan tema…
Topik sebuah
pembicaraan/
presentasi bukanlah
sebuah tema. Topik
adalah
subyek
pembicaraan/
presentasi
. Sedangkan
4. MEMILIKI TEMA
Contoh topik
:
Burung, Hutan, Gunung Api, Sungai,
Keragaman hayati, Erosi, dll.
Contoh tema untuk topik burung
:
•
Burung adalah satwa menarik karena
tema adalah
pesan
utama
dari subyek
pembicaraan/
presentasi
•
Burung adalah satwa menarik karena
kemampuan adaptasinya.
•
Jenis burung endemik Tesso Nilo.
•
Burung pemakan biji di Tesso Nilo.
•
Burung pemangsa
Sebuah tema harus sederhana, memiliki satu gagasan, mencerminkan isi presentasi secara, keseluruhan, spesifik dan jika mungkin, gunakan kalimat aktif!
•
Porter
•
Guide
•
Interpreter
Untuk program interpretasi,
apakah kita seorang…
Teknik Interpretasi
1)
1) Penyampaian
Penyampaian secara
secara lisan
lisan (talks)
(talks)
1)
1) Penyampaian
Penyampaian secara
secara lisan
lisan (talks)
(talks)
2)
Bentuk
interpretasi
lisan (Talks)
Contoh
Peserta
Tujuan interpretasi
lokasi
Orientasi
Pengunjung, Memberikan
Pusat
Contoh program interpretasi…
Orientasi
Pengunjung,
turis, anak
sekolah,
Memberikan
penjelasan kepada
peserta tempat apa
yang mereka bisa
lihat dan lakukan
disana
Pusat
informasi,
museum,
Kebun
Binatang
Andy Drumm and Alan Moore. 2005. An Introduction to Ecotourism Planning Second Edition Volume l. The Nature Conservancy, Arlington, Virginia USA.
Prof. Dr. I Gede Pitana, M.Sc dan I Ketut Surya Diarta, SP., MA. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Penerbit Andi Yogyakarta.
Sam. H. Ham. 1992. Environmental Interpretation: a practical guide for people with big ideas and small budgets. North American Press.
Sumber bacaan…
small budgets. North American Press.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Garis Besar Pedoman Pengembangan Ekowisata Indonesia yang merupakan draft dari Direktorat Jenderal Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya,1999.