• Tidak ada hasil yang ditemukan

MARKET BRIEF. Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MARKET BRIEF. Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MARKET BRIEF

Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan

Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia

ATASE PERDAGANGAN

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA

ROMA 2016

(2)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik

Dan Karet (HS 6402) di Italia 1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR GAMBAR ... 2 DAFTAR TABEL ... 2 KATA PENGANTAR... 3 ABSTRAKSI ... 4 BAB IPENDAHULUAN ... 6 1.1 Pemilihan produk ... 6

1.2 Profil Geografi Italia ... 9

BAB IIPOTENSI PASAR PRODUK ALAS KAKI DI ITALIA ... 11

2.1 Kinerja Impor ProdukAlas Kaki (HS 6402) di Italia ... 11

2.2 Kinerja EksporAlas Kaki (HS 6402) di Italia ... 14

2.3 Regulasi Perdagangan Produk Alas Kaki di Italia... 16

2.4 Saluran Distribusi Produk Alas Kaki (HS 6402) di Italia ... 18

2.5. Hambatan dan Tantangan Lainnya ... 21

BAB III PELUANG DAN STRATEGI ... 23

(3)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik

Dan Karet (HS 6402) di Italia 2

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Perkembangan ekspor alas kaki Indonesia (2009-2013) ... 7

Gambar 2. Neraca Dagang Produk Alas Kaki HS 6402 di Italia ... 8

Gambar 3. Peta Negara Italia ... 9

Gambar 4. Profil Impor Produk Alas Kaki (HS 6402) di Italia ... 11

Gambar 5. Profil Impor Produk Alas Kaki (HS 6402) Italia dari Indonesia ... 12

Gambar 6. Market Share Negara Pengimpor Produk Alas Kaki ke Italia (2015) ... 13

Gambar 7.Kinerja Ekspor Produk Alas Kaki (HS 6402) dari Italia ... 14

Gambar 8. Nilai ekspor Produk Alas Kaki (HS 6402) Italia ke Indonesia. ... 15

Gambar 9. Bagan saluran perdagangan ... 20

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Trend dan change Ekspor dan Impor Produk Alas Kaki HS6402 di Italia (2011-2015) ... 8

Tabel 2. Aktivitas produksi dan konsumsi alas kaki di Italia ... 8

Tabel 3. Trend dan change Impor Produk Alas Kaki (HS 6402) Italia-Indonesia (2011-2015) ... 12

Tabel 4. Negara Importir Produk Alas Kaki (HS 6402) ke Pasaran Italia 2011-2015 (M USD) ... 13

Tabel 5. Trend dan change Ekspor Produk Alas Kaki (HS 6402) Italia-Indonesia (2011-2015) ... 15

(4)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 3

KATA PENGANTAR

Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, Atase Perdagangan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya.

Pada topik ini dipilih produk alas kaki dengan bagian atas berbahan plastik dan karet

(HS

6402). Pemilihan produk ini

sesuai data yang mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi dan peluang yang besar untuk memasarkan produk alas kaki di Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia.

Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi pihak Pemerintah maupun Swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di italia.

Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk alas kaki dengan bagian atas berbahan plastik dan karet

(HS 6402)

.

Roma , Maret 2016

Atase Perdagangan KBRI Roma

(5)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 4

ABSTRAKSI

Indonesia ada di dalam enam negara terbesar eksportir alas kaki di dunia dan oleh karena itu sektor ini merupakan aset penting untuk industri manufaktur Indonesia (menghasilkan devisa dan menyediakan lapangan kerja bagi banyak orang). Pemain global yang besar, seperti Nike Inc dan beberapa perusahaan dari RRT dan Korea Selatan, memiliki fasilitas produksi di Indonesia karena biaya tenaga kerja di negara ini rendah.

Indonesia memproduksi banyak ragam alas kaki. Tingkat produksi domestik diperkirakan mencapai lebih dari 135 juta pasang dengan jumlah pekerja manufaktur alas kaki lebih dari 450 ribu orang. Nilai ekspor terus bertumbuh dari USD 1.7 miliar pada 2009 menjadi USD 3.86 miliar pada 2013 lalu. Segmen utama ekspor yang adalah produk jadi juga menunjukkan kemampuan produksi Indonesia. Termasuk dalam ekspor ini adalah jenis-jenis seperti sepatu kasual, sepatu resmi, sepatu olahraga dan bahkan sepatu boot. Adapun tujuan ekspor utamanya adalah Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang.

Kinerja impor untuk produk Alas Kaki (HS 6402) ke Italia memiliki nilai impor rata-rata senilai 934 juta USD , dengan profil relatif stabil. Seiring dengan peningkatan profil impor secara global pada 2014-2015, demikian pula profil impor Italia dari Indonesia. Negara-negara yang berperan aktif dalam memasok alas kaki ke Italia cukup bervariasi antara Eropa dan Asia. Pemasok yang paling besar adalah China dengan pangsa pasar 36%. Vietnam merupakan negara Asia terbesar ke dua dengan pangsa pasar 7.61%. Indonesia berada pada rangking ke- 11 dengan pangsa pasar 2.25 %.

Sepatu Italia terkenal dengan corak, model dan kualitas yang tinggi. Oleh karena itu, permintaan terhadap sepatu Italia sangat tinggi pada beberapa tahun sebelumnya. Kinerja ekspor alas kaki Italia ke dunia menurun pada tahun terakhir sebesar 13%. Tekanan persaingan dari negara yang memproduksi sepatu dengan harga yang lebih kompetitif telah menggeser sebagian pangsa pasar Italia dan mengakibatkan produksi sepatu Italia menurun dari tahun ke tahun. Sepatu Italia sulit bersaing dalam harga, karenanya fokus utama produsen sepatu Italia saat ini adalah mempertahankan kualitas sepatu terutama untuk sepatu dengan harga yang sangat mahal yang masih merupakan primadona.

Memlemahnya ekspor Indonesia dikarenakan upah minimum pekerja telah naik pesat dalam beberapa tahun terakhir, melemahkan daya tarik investasi di industri sepatu. Masalah lain adalah bahwa Indonesia perlu mengimpor beberapa bahan baku (kulit dan karet) untuk produksi sepatu. Meskipun produsenkaretutama, Indonesia masih perlu mengimpor bahan karet untuk pembuatan sepatu karena negara ini tidak memiliki fasilitas pengolahan dalam negeri yang memadai.

(6)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 5

Untuk meningkatkan nilai ekspor, beberapa upaya dapat dilakukan. Namun, bagian dari rantai nilai industri alas kaki yang utama adalah riset dan pengembangan produk serta pemasaran. Produsen besar dunia (seperti Nike, Adidas, Camel Active, Rockport) umumnya terus melakukan inovasi produk untuk memikat konsumen dan meningkatkan performa produk (seperti kenyamanan, kecepatan, ketahanan, keindahan fisik). Selain itu juga berinvestasi dalam jumlah besar untuk promosi produk terkait di jalur-jalur penjualan kelas atas, media publikasi khusus dan kegiatan-kegiatan sponsor terkait.

(7)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 6

BAB I

PENDAHULUAN

Alas kaki mencakup penutup luar untuk kaki untuk perlindungan, mode dan olahraga. Indonesia memiliki sektor alas kaki penting yang memproduksi dan mengekspor sepatu dan bot untuk beragam keperluan.

Sektor alas kaki meliputi beragam produk, umumnya diklasifikasikan menurut bahan bakunya, seperti kulit, tekstil, plastik, karet, dan gabus, Alas kaki juga diklasifikasi menurut penggunaan akhirnya untuk olah raga, kasual, formal, atau pelindung kaki. Contoh jenis alas kaki termasuk sepatu lari, sepatu bot untuk memanjat gunung, hak tinggi stiletto, sandal, bakiak, sandal jepit dan selop.

Menurut definisi Uni Eropa, ragam alas kaki bervariasi dari sandal yang bagian atasnya hanya terdiri dari tali atau pita hingga sepatu bot tinggi yang bagian atasnya menutup kaki dan paha1. Contoh termasuk:

 Sepatu datar atau hak tinggi untuk penggunaan umum di dalam dan luar ruang;

 Sepatu bot semata kaki, sepatu bot sebetis, sepatu bot selutut, dan sepatu bot sepaha, beragam jenis sandal, “espadrilles” (sepatu dengan bahan kanvas di bagian atasnya dan sol dari bahan anyaman tanaman), sepatu tenis, sepatu lari dan olah raga lainnya, sandal mandi dan alas kaki kasual lainnya;

 Alas kaki olah raga yang berpaku (spikes), berkancing (studs), berkaret (stops), klip, kerangka (bars); sepatu bot untuk skating, sepatu bot ski dan alas kaki ski lintas alam, sepatu bot gulat, sepatu bot tinju, sepatu untuk bersepeda dan sepatu tari;

 Pelindung sepatu (overshoes);

 Alas kaki sekali pakai; dan

 Alas kaki ortopedis

1.1 Pemilihan produk

Indonesia ada di dalam enam negara terbesar eksportir alas kaki di dunia dan oleh karena itu sektor ini merupakan aset penting untuk industri manufaktur Indonesia (menghasilkan devisa dan menyediakanlapangan kerja bagi banyak orang). Pemain global yang besar, seperti Nike Inc dan beberapa perusahaan dari RRT dan Korea Selatan, memiliki fasilitas produksi di Indonesia karena biaya tenaga kerja di negara ini rendah.2

Indonesia memproduksi banyak ragam alas kaki. Tingkat produksi domestik diperkirakan mencapai lebih dari 135 juta pasang dengan jumlah pekerja manufaktur alas kaki lebih dari 450 ribu orang. Nilai ekspor terus bertumbuh dari USD 1.7 miliar pada 2009 menjadi 1 http://inatrims.kemendag.go.id/id/product/detail/produk-alas-kaki_467/?market=cn 2 http://www.indonesia-investments.com/id/berita/berita-hari-ini/pertumbuhan-ekspor-sepatu-indonesia-berlanjut-di-2016/item6336

(8)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 7

USD 3.86 miliar pada 2013 lalu. Segmen utama ekspor yang adalah produk jadi juga menunjukkan kemampuan produksi Indonesia. Termasuk dalam ekspor ini adalah jenis-jenis seperti sepatu kasual, sepatu resmi, sepatu olahraga dan bahkan sepatu boot. Adapun tujuan ekspor utamanya adalah Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang.3

Gambar 1. Perkembangan ekspor alas kaki Indonesia (2009-2013)4

Seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 1, sementara pasar domestik tetap lamban, ekspor alas kaki dan produk sepatu Indonesia menunjukkan tren yang lebih positif. Asosiasi Alas Kaki Indonesia (Aprisindo)5 memperkirakan ekspor alas kaki nasional naik 6,8% pada basis year-on-year (y/y) menjadi 4,7 miliar dollar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2015. Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Perdagangan di Indonesia, ekspor alas kaki/sepatu Indonesia mencapai 3,66 miliar dollar AS pada periode bulan Januari-Oktober 2015, naik 10% dari ekspor pada periode yang sama di tahun sebelumnya.6

Salah satu peluang untuk memasarkan produk alas kaki Indonesia adalah dengan memasuki pasar Italia. Untuk mengetahuikinerja perdagangan produk ini di Italia, dapat dilihat neraca perdangangan pada Gambar 2.

3 http://www.indonesia-investments.com/id/berita/berita-hari-ini/pertumbuhan-ekspor-sepatu-indonesia-berlanjut-di-2016/item6336 4 http://inatrims.kemendag.go.id/id/product/detail/produksi-dan-perdagangan-indonesia_471/?market=cn 5 http://www.aprisindo.or.id/ 6 http://www.indonesia-investments.com/id/berita/berita-hari-ini/pertumbuhan-ekspor-sepatu-indonesia-berlanjut-di-2016/item6336

(9)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 8

Gambar 2. Neraca Dagang Produk Alas Kaki HS 6402 di Italia (sumber: Istat)

Berdasarkan Gambar 2 di atas, dapat dilihat bahwa industri alas kaki di Italia sangat aktif, meskipun nilai impor lebih banyak dibandingkan ekspor. Hal ini menunjukkan ketertarikan dan keterbukaan Italia terhadap produk asing. Dengan demikian dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk merambah juga pasaran di Italia. Sementara itu Tabel 1 menyajikan persentase pergerakkan nilai impor dan ekspor berupa trend dan change.

Tabel 1. Trend dan change Ekspor dan Impor Produk Alas Kaki HS6402 di Italia (2011-2015)

Deskripsi Trend (%) Change (%)

(2014-2015)

Ekspor -1.31 -12.86

Impor 1.89 2.45

Sumber: Istat

Ekspor alas kaki Italia mengalami penurunan dari tahun ke tahun dikarenakan aktivitas produksi yang menurun (Tabel 2). Italia memposisikan diri dalam persaingan sepatu yang bernilai lebih tinggi, yaitu sepatu dengan harga yang lebih mahal.Permintaan luar negeri atas sepatu produksi Italia menurun dalam volume diakibatkan tekanan persaingan dalam hal produksi sepatu yang lebih murah seperti Cina dan Indonesia.Tabel 2 menyajikan aktivitas produksi dan konsumsi alas kaki di Italia.

Tabel 2. Aktivitas produksi dan konsumsi alas kaki di Italia

2013 2014

Produksi Juta Euro 7.471,96 7.531,19 Juta Pasang 202,1 197,0 Konsumsi Juta Euro 3.918,23 3.715,79

Juta Pasang 199,3 195,7 998,15 839,74 833,95 986,76 1.010,92 849,47 717,09 796,72 842,20 733,90 0,00 200,00 400,00 600,00 800,00 1.000,00 1.200,00 2011 2012 2013 2014 2015 N ila i ( M US D) Tahun

Neraca Dagang Produk Alas Kaki (HS 6402) di Italia 2011-2015 (M USD)

(10)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 9

1.2 Profil Geografi Italia

Italia sebelah utara berbatasan langsung dengan empat negara Eropa yaitu Perancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengah-tengah antara Eropa dan Afrika, Italia meiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke negara Eropa Utara, negara-negara Mediterania dan negara-negara-negara-negara Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorial yang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino.

Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada awal tahun 2014 mencapai € 35.137. Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik.

Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2013, populasi di Italia mencapai 60.782.668 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi

Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi.

Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang rata-rata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat.

Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk serta transportasi penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami

(11)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 10

pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan.

Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya.

Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.

(12)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 11

BAB II

POTENSI PASARPRODUK ALAS KAKIDI ITALIA

Italia merupakan negara produsen sepatu utama yang menduduki posisi ke-enam dan merupakan eksportir terbesar keempat di dunia. Italia tercatat memiliki lebih dari 6.600 perusahaan dengan 94 ribu lebih pekerja. Cerita sukses sektor alas kaki Italia tidak terlepas dari semangat wirausaha dan struktur unik dalam sektor ini yaitu jaringan operasi antara penyedia bahan mentah, komponen, asesoris, mesin, pembuat model dan desainer. Semua ini telah menciptakan wilayah konsentrasi dalam pembuatan alas kaki dalam bentuk distrik pembuatan sepatu. Distrik-distrik utama adalah Marche, Toscana, Venetia, Lombardia, Campania, Apulia, dan Emilia Romagna yang mencakupi 23 propinsi.7

2.1 Kinerja Impor ProdukAlas Kaki (HS 6402) di Italia

Kinerja impor untuk produk Alas Kaki (HS 6402)ke Italia dapat dilihat pada Gambar 4. Nilai impor rata-rata senilai 934 juta USD , dengan profil relatif stabil. Dengan melihat profil lima tahun terakhir (2011-2015), terjadi kenaikan aktivitas impor rata-rata adalah sebesar 1.89%.

Gambar 4. Profil Impor Produk Alas Kaki (HS 6402) di Italia (sumber: Istat) 7 http://www.kemendag.go.id/files/pdf/2012/12/08/potensi-dan-peluang-pasar-alas-kaki-di-italia-id0-1354945616.pdf 998,15 839,74 833,95 986,76 1.010,92 0,00 200,00 400,00 600,00 800,00 1.000,00 1.200,00 2011 2012 2013 2014 2015 N ila i ( M US D) Tahun

Profil Impor Produk Alas Kaki (HS 6402) di Italia 2011-2015 (M USD)

(13)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 12

Gambar 5. Profil Impor Produk Alas Kaki (HS 6402)Italia dari Indonesia (sumber: Istat)

Seiring dengan peningkatan profil impor secara global pada 2014-2015, demikian pula profil impor Italia dari Indonesia. Profil dengan trend negatif dapat dicermati dari Gambar 5 di mana penurunan nilai importerjadi dari tahun 2011-2014.Persentase trend nilai impor 2011-2015 dan perubahan kinerja impor dalam satu tahun terakhir (2014-2015) dapat dilihat dalam Tabel 2.

Tabel 3. Trend dan change Impor Produk Alas Kaki (HS 6402)Italia-Indonesia (2011-2015)

Deskripsi Trend (%) (2011-2015) Change (%) (2014-2015) Impor -2.97 21.47 Sumber: Istat

Negara-negara yang berperan aktif dalam memasok alas kaki ke Italiacukup bervariasi antara Eropa dan Asia (Tabel 4). Pemasok yang paling besar adalah China, dikarenakan produksi sepatu china memang sangat tinggi oleh karena tenaga kerja yang murah. Hal ini menyebabkan banyak produsen sepatu memilih untuk mendirikan pabrik di China.

24,67 21,48 18,81 18,71 22,73 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 2011 2012 2013 2014 2015 N ila i ( M US D) Tahun

Profil Impor Produk Alas Kaki (HS 6402) Italia dari Indonesia 2011-2015 (M USD)

(14)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 13

Tabel 4. Negara ImportirProdukAlas Kaki (HS 6402)ke Pasaran Italia 2011-2015 (M USD)

Peringkat Nama Negara 2011 2012 2013 2014 2015 Trend (%) 2011-2015 Change (%) 2014/15 1 China 381.42 312.53 303.69 355.01 366.41 0.47 3.21 2 Netherlands 74.76 71.26 62.50 88.56 112.08 10.82 26.57 3 Belgium 110.14 93.69 78.67 85.44 82.34 -6.52 -3.63 4 Vietnam 70.80 50.80 52.94 70.59 76.95 5.08 9.01 5 France 60.51 55.05 56.93 62.60 69.60 4.17 11.18 11 Indonesia 24.67 21.48 18.81 18.71 22.73 -2.97 21.47 12 Albania 1.89 7.03 9.48 17.29 19.69 74.85 13.83 13 Austria 10.65 7.08 7.80 8.81 11.04 2.93 25.31 14 Slovenia 5.34 4.24 11.05 14.95 10.88 30.79 -27.24 15 Cambodia 9.66 8.34 10.71 9.14 9.97 1.54 9.01 Sumber: Istat

Impor dari negara-negara di eropa lebih mudah dalam hal distribusi antar negara dalam kawasan Eropa sehinga dapat memasok dalam kuantitas tinggidan harga lebih murah. Sementara itu Indonesia berada pada posisi ke 11 menunjukkan bahwa kualitas dan harga produk alas kaki Indonesia dapat bersaing, meskipun masih diperlukan usaha lebih lanjut untuk meningkatkan kuantitas dan nilai ekspor ke Italia.

Gambar 6. Market Share Negara Pengimpor Produk Alas Kaki ke Italia (2015) (sumber: Istat) [CELLRANGE], [VALUE] [CELLRANGE], [VALUE] [CELLRANGE], [VALUE] [CELLRANGE], [VALUE] [CELLRANGE], [VALUE] [CELLRANGE], [VALUE] [CELLRANGE], [VALUE] [CELLRANGE], [VALUE] [CELLRANGE], [VALUE] [CELLRANGE], [VALUE] [CELLRANGE], [VALUE]

Market Share Negara Pengimpor Produk

(15)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 14

Pesaing Indonesia terutama berasal dari Cina dan Vietnam yang merupakan negara mitra dagang utama Italia dalam perdagangan alas kaki dari Asia. Pangsa pasar Cina pada tahun 2015 tercatat sebesar 36 % dengan peningkatan ekspor selama 2014-2015 adalah 3.21%. Vietnam merupakan negara asia terbesar ke dua dengan peningkatan nilai ekspor 2014-2015 sebesar 9.01%, dan pangsa pasar 7.61%. Indonesia berada pada rangking ke- 11 dengan pangsa pasar 2.25 %

2.2 Kinerja EksporAlas Kaki (HS 6402) di Italia

Sepatu Italia terkenal dengan corak, model dan kualitas yang tinggi. Oleh karena itu, permintaan terhadap sepatu Italia sangat tinggi pada beberapa tahun sebelumnya.

Gambar 7.Kinerja Ekspor ProdukAlas Kaki (HS 6402) dariItalia (sumber: Istat)

Kinerja eksporalas kakiItalia ke dunia dapat dilihat pada Gambar 7 di mana penurunan nilai ekspor terjadi pada tahun terakhir sebesar 13%.Trendsedikit negatif sebesar -1.3% menunjukkan kuantitas ekspor produk-produk alas kakiItalia ke berbagai negara di dunia cukup menurun.

Data saat ini menunjukkan tekanan persaingan dari negara yang memproduksi sepatu dengan harga yang lebih kompetitif telah menggeser sebagian pangsa pasar Italia dan mengakibatkan produksi sepatu Italia menurun dari tahun ke tahun. Sepatu Italia sulit bersaing dalam harga, karenanya fokus utama produsen sepatu Italia saat ini adalah mempertahankan kualitas sepatu terutama untuk sepatu dengan harga yang sangat mahal yang masih merupakan primadona. Walaupun produksi sepatu Italia

849,47 717,09 796,72 842,20 733,90 700,00 720,00 740,00 760,00 780,00 800,00 820,00 840,00 860,00 2011 2012 2013 2014 2015 N ila i ( M US D) Tahun

Profil Ekspor Produk Alas Kaki (HS 6402) dari Italia 2011-2015 (M USD)

(16)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 15

menunjukkan penurunan, tetapi konsumsi sepatu dalam negeri masih cukup tinggi dimana sebagian besar sepatu adalah diimpor dari negara lain terutama Rumania dan Cina.8

Gambar 8.Nilai ekspor Produk Alas Kaki (HS 6402) Italia ke Indonesia.

(sumber: Istat)

Jika dibandingan dengan nilai ekspor dari Italia ke dunia, nilai ekspor ke Indonesia sangat kecil seperti terlihat dalam Gambar 8, bahkan hampir tidak ada. Hal ini dikarenakan pasar di Indonesia yang tidak cukup luas dan daya beli yang rendah.

Tabel 5. Trend dan change Ekspor Produk Alas Kaki (HS 6402) Italia-Indonesia (2011-2015)

Deskripsi Trend (%) (2011-2015) Change (%) (2014-2015) Ekspor 4.81 -51.91 Sumber: Istat 8 http://www.kemendag.go.id/files/pdf/2012/12/08/potensi-dan-peluang-pasar-alas-kaki-di-italia-id0-1354945616.pdf 0,35 0,57 0,35 0,78 0,38 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 2011 2012 2013 2014 2015 Ni la i (M US D) Tahun

Profil Ekspor Produk Alas Kaki (HS 6402) di Italia 2011-2015 (M USD)

(17)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 16

2.3 Regulasi Perdagangan Produk Alas Kaki di Italia

Regulasi Uni Eropa untuk produk-produk yang beredar di pasaran dapat diakses di http://eur-lex.europa.eu/browse/summaries.html. Dalam situs ini, legislasi mengenai berbagai topik termasuk didalamnya budaya, ekonomi, social, pertumbuhan, sustainabilitas dan lain sebagainya dijelaskan secara detail dan rinci.

Berkaitan dengan kegiatan impor, sebagai anggota dari Uni Eropa, Italia menerapkan kebijakan yang secara umum mengacu pada garis besar ketentuan impor yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa. Kebijakan impor, regulasi ekspor, syarat dan ketentuan yang perlu dipenuhi dapat ditemukan pada portal “EU Help Desk”9. Regulasi untuk spesifik produk tertentu, dapat diperoleh dengan memasukkan kode HS pada kolom yang telah ditentukan. Untuk produk alas kaki dengan sol dan bagian atas dari plastik dan karet, kode HS adalah 6402.

Ketentuan impor produk yang ditetapkan oleh EU, termasuk di Italia, terdiri atas beberapa persyaratan mutu yang terdiri menjadi 2 bagian yaitu kebijakan (peraturan resmi) beserta additional requirement-nya dan persyaratan yang sifatnya tidak resmi. Persyaratan-persyaratan yang diatur dalam kebijakan resmi nasional dan additional requirement-nya dapat di akses di website http: //cbi.eu/marketinfo. Sedangkan yang dimaksud persyaratan yang sifatnya tidak resmi adalah persyaratan yang mendukung persyaratan mutu resmi yang telah dikeluarkan pemerintah, misalkan tentang persyaratan lingkungan, contohnya berupa eco text label (dapat dilihat di website http://www.eco-label.com).

Berikut beberapa persyaratan untuk produk alas kaki di kawasan Uni Eropa10: 1. Keamanan Produk (Product Safety)

The General Product Safety Directive11pada dasarnya menyatakan bahwa semua produk yang dipasarkan di Uni Eropa harus aman untuk digunakan. Peraturan ini membentuk kerangka kerja dan undang-undang bagi semua produk dan isu-isu spesifik. Jika tidak ada persyaratan hukum tertentu telah ditetapkan untuk produk tertentu dan penggunaannya, The General Product Safety Directive yang berlaku.

2. Limitasi bahan-bahan kimia

Alas kaki umumnya terdiri dari bagian-bagian kecil dengan bahan-bahan berbeda, sehingga cukup sulit untuk menetapkan standar yang sama untuk 9 http://exporthelp.europa.eu/thdapp/display.htm?page=form/form_MyExport.html&docTyp e=main&languageId=EN 10 https://www.cbi.eu/market-information/footwear/buyer-requirements/ 11http://exporthelp.europa.eu/thdapp/taxes/show2Files.htm?dir=/requirements&reporterId1=E U&file1=ehir_eu15_02v001/eu/main/req_safeprod_eu_010_0612.htm&reporterLabel1=EU&rep orterId2=NL&file2=&reporterLabel2=Netherlands&label=General+product+safety&languageId=e n&status=PROD

(18)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 17

semua jenis alas kaki. Akan tetapi, secara umum, produk yang masuk di kawasan uni eropa perlu memperhatikan dokumen REACH regulation (Regulation (EC) 1907/2006).12 Di samping itu, ada kemungkinan juga untuk beberapa produk tertentu, perlu mematuhi peraturan RSL of the German shoe institute (CADS).13 Selain itu OEKO-TEX dan Bluesign menggalakkan bebas penggunaan bahan kimia berbahaya dalam industri tekstil dan kulit

Beberapa bahan kimia yang dianggap berbahaya untuk industri alas kaki antara lain:

a. Azo dyes (Kulit and tekstil) b. Chromium VI (kulit)

c. Organotin compounds (khususnya bagian PVC)

d. Bagian metal dan aksesoris (resleting dan kancing) yang bersentuhan langsung dengan kulit dalam waktu lama tidak boleh memaparkan nikel lebih dari 0.5 μg/cm per minggu

e. Perfluorooctane sulphonate (PFOS) f. Short-chain chlorinated paraffins (SCCPs)

3. Pemberian Label

Semua sepatu harus memiliki label yang memberikan informasi tentang bahan utama yang digunakan dalam sepatu. Label harus menjelaskan materi dari tiga bagian utama dari alas kaki (bagian atas, lapisan dan kaus kaki, dan sol luar), yang menyatakan dalam setiap bagian apakah bahan yang digunakan adalah "kulit", "kulit dilapisi", "tekstil" atau "lain". Informasi ini dapat disajikan dalam kata-kata atau dengan menggunakan simbol-simbol.

Untuk label “made-in”, produk tekstil harus diberi label dengan komposisi serat dan menggunakan nama-nama fiber sesuai dengan aturan Uni Eropa. Tujuan dari aturan pelabelan adalah untuk memastikan bahwa konsumen tahu apa yang dia beli.

4. CITES – Produk dari tanaman dan hewan liar

Jika menggunakan bahan (sebagian) yang terbuat dari tumbuhan dan satwa liar (misalnya sepatu terbuat dari kulit buaya), perlu memastikan bahwa masih dalam batasan dan mematuhi peraturan Convention on International Trade in Endangered Species (CITES)14. Uni Eropa telah menerapkan persyaratan dalam 12http://exporthelp.europa.eu/thdapp/taxes/show2Files.htm?dir=/requirements&reporterId1=E U&file1=ehir_eu14_02v001/eu/main/req_chetext_eu_010_1303.htm&reporterLabel1=EU&repor terId2=NL&file2=ehir_nl14_02v001/nl/main/req_chetext_nl_010_1306.htm&reporterLabel2=Net herlands&label=Restriction+on+the+use+of+certain+chemical+substances+in+te 13 http://www.cads-shoes.com/ 14 http://exporthelp.europa.eu/thdapp/taxes/show2Files.htm?dir=/requirements&reporterId1=E U&file1=ehir_eu15_02v001/eu/main/req_cites_eu_010_0612.htm&reporterLabel1=EU&reporter

(19)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 18

Peraturan 338/97 dan daftar spesies yang dibatasi (termasuk produk-produknya) dan prosedur khusus yang berlaku.

5. CE Markin untuk sepatusafety15 6. Eco-Label

Global Organic Textile Standard (GOTS)16 dan Naturland (Jerman)17 adalah contoh standarisasi pengolahan tekstil untuk serat organik

Uni Eropa mengenakan potongan tarif Bea masuk impor produk alas kaki preferensi untuk negara-negara berkembang termasuk Indonesia secara bervariasi untuk beberapa jenis alas kaki. Selain itu pihak pemerintah Italia memberlakukan pengenaan pajak pertambahan nilai (VAT) rata-rata 20 persen untuk semua jenis alas kaki, sementara untuk HS 6402 memiliki tarif Bea masuk 11.9%.

Prosedur impor di Italia terdapat dalam The Single Administrative Document (SAD) atau DAU (Documento amministrativo unico) dalam bahasa Italia. Dokumen ini perlu dipersiapkan dalam Bahasa Italia dan harus disajikan baik secara elektronik maupun fisik melalui system kliring pajak terkomputerisasi bernamaServizio Telematico Doganale. SAD diberikan ke otoritas kepabeanan baik oleh importir maupun representatifnya. Area bebas pajak di Italia:

Porto franco di Trieste (Free Port of Trieste) Via L. Von Bruck,3

I-34144 Trieste

Tel: (+39) 040 6731 Fax: (+39) 040 673 2406

E-mail: drd.trieste.urp@agenziadogane.it / protocollo@porto.trieste.it http://www.porto.trieste.it/

2.4 Saluran Distribusi Produk Alas Kaki (HS 6402) di Italia

Pasar Uni Eropa merupakan pasar tunggal yang terdiri dari 28 negara dengan 500 juta konsumen. Keuntungan dari mengekspor ke wilayah Uni Eropa adalah target pasar yang besar serta berlakunya prinsip kebebasan pergerakan barang (the principle of free movement of goods) memberikan kesempatan bagi produk tersebut untuk didistribusikan dan dijual dimanapun di negara-negara anggota Uni Eropa. Suatu barang yang sudah dapat masuk ke salah satu negara Uni Eropa dapat dengan bebas beredar di wilayah Uni Eropa lainnya tanpa melampaui prosedur pabean lagi. Pengiriman barang di wilayah UE dapat seluruhnya dilakukan dengan sarana mobil angkutan atau kereta api (transportasi darat). Keuntungan lainnya adalah beragamnya peraturan dari tiap negara Id2=NL&file2=ehir_nl15_02v001/nl/main/req_cites_nl_010_0612.htm&reporterLabel2=Netherla nds&label=CITES+-+Endangered+Species+Protection&languageId=en&status=PROD 15 http://ec.europa.eu/enterprise/policies/european-standards/harmonised-standards/personal-protective-equipment/index_en.htm 16 http://www.standardsmap.org/review.aspx?standards=30 17http://www.standardsmap.org/review.aspx?standards=96

(20)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 19

digantikan dengan satu set peraturan dari Uni Eropa sehingga memberikan kemudahan bagi para pelaku bisnis yang berujung pada penghematan biaya.

Jalur distribusi produk hingga ke konsumen akhir yang paling murah dan paling murah adalah dengan melalui berbagai lapisan distribusi. Yaitu dari produsen, agen, distributor besar, retailer, konsumen akhir. Namun ini dengan anggapan bahwa retailer memiliki berbagai merek untuk dijual bersamaan. Dengan semakin kuatnya persepsi merek, maka konsumen EU cenderung langsung membandingkan produk dalam satu merek daripada dengan merek lainnya. Model penjualan ini juga cenderung kuno dan kurang teratur dibandingkan dengan sistem department store seperti Batik Keris dan Sogo.

Selain itu jalur distribusi yang juga murah adalah dengan melalui penjualan online. Bahkan dengan waktu tunggu yang lama pun, konsumen memiliki kesabaran untuk menunggu asalkan produk yang dibelinya memiliki harga yang baik serta merek yang terkenal. Segmen pasar yang dituju juga menentukan jalur distribusi. Produk kelas atas umumnya dipasarkan melalui department stores dan mall, serta juga melalui toko online. Sedangkan produk kelas bawah umumnya dijual di supermarket dan hypermarket maupun daerah-daerah pasar umum.18

(21)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 20

Gambar 9.Bagan saluran perdagangan19

Pada Gambar 9 di atas dapat dilihat bahwa terdapat dua ikhtisar saluran pasar untuk alas kaki di Eropa. Sebagai produsen, Anda memiliki beberapa cara untuk menghubungi pembeli di Eropa:

 kontak langsung;

 melalui trader Asia;

 melalui trader Uni Eropa.

Bahkan jika Anda tidak berbasis di Asia, sebagian besar ekspor alas kaki melalui pedagang Eropa atau Asia, dengan negara-negara yang memimpin sepertiCina, Hong Kong, Taiwan, Korea dan Jepang.

Berbagai kombinasi juga mungkin:

 Menghubungi seorang pedagang Asia, yang akan menghubungi seorang pedagang Uni Eropa, yang akan menghubungi pembeli Uni Eropa,yang kemudian akan menghubungi Anda;

 Atau, trader Asia Anda dapat menghubungi pembeli langsung, yang kemudian akan menghubungi Anda secara langsung.

19

https://www.cbi.eu/sites/default/files/study/product-factsheet-tropical-timber-furniture-components-italy-2014.pdf

(22)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 21

Dalam banyak kasus, Anda mungkin tidak dapat langsung berhubungan dengan konsumen kecil, diperlukan trader untuk mengumpulkan permintaan sehingga ekspor impor dilakukan dalam volume besar.

2.5.Hambatan dan Tantangan Lainnya

Indonesia ada di dalam enam negara terbesar eksportir alas kaki di dunia dan oleh karena itu sektor ini merupakan aset penting untuk industri manufaktur Indonesia (menghasilkan devisa dan menyediakanlapangan kerjabagi banyak orang). Pemain global yang besar, seperti Nike Inc dan beberapa perusahaan dari RRT dan Korea Selatan, memiliki fasilitas produksi di Indonesia karena biaya tenaga kerja di negara ini rendah. Namun, upah minimum telah naik pesat dalam beberapa tahun terakhir, melemahkan daya tarik investasi di industri sepatu.

Masalah lain adalah bahwa Indonesia perlu mengimpor beberapa bahan baku (kulit dan karet) untuk produksi sepatu. Meskipun sebuah produsenkaretutama, Indonesia masih perlu mengimpor bahan karet untuk pembuatan sepatu karena negara ini tidak memiliki fasilitas pengolahan dalam negeri yang memadai.20

1. Regulasi

Dengan tujuan melindungi konsumen, peraturan yang diterapkan di Uni Eropa semakin ketat dan standar permintaan pasar semakin tinggi. Untuk mematuhi peraturan ini mengkonsumsi biaya yang tidak murah serta waktu yang tidak singkat, sehingga menyebabkan akses yang cukup sulit bagi eksportir negara berkembang, termasuk Indonesia.

2. Sumber produk

Hambatan lainnya adalah tersedianya produk-produk yang dibuat di Eropa (Made in Europe). Negara-negara ini memanfaatkan biaya rendah dan kedekatan mereka dengan produsen di Ialia. Relokasi produksi ke negara-negara penerbangan murah memberikan kesempatan bagi eksportir negara berkembang, meningkatkan kesempatan mereka untuk membentuk kemitraan dengan perusahaan Italia.

Namun, masih banyak pembeli eceran maupun grosiran memilih untuk membeli barang yang diproduksi lebih dekat dengan lokasi mereka. Hal ini menjadi hambatan bagi Indonesia karena konsumen dapat memperoleh produk dalam waktu yang lebih singkat, dapat ditransportasi dalam jumlah yang fleksibel dan tidak perlu penyimpanan dalam jumlah besar. Komunikasi juga menjadi lebih mudah, murah dan fleksibel. Akan tetapi, Indonesia dan negara selain Eropa lainnya dapat unggul dalam hal diversifikasi produk karena tidak semua jenis barang tersedia di Eropa.

20

http://www.indonesia-investments.com/id/berita/berita-hari-ini/pertumbuhan-ekspor-sepatu-indonesia-berlanjut-di-2016/item6336

(23)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 22

(24)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 23

BAB III

PELUANG DAN STRATEGI

Tren industri alas kaki global adalah perusahaan meng-outsource pembuatan alaskaki atau mendirikan jalur produksi sendiri di Asia. Upah tenaga kerja rendah di Asia merupakan faktor penting pada industri padat karya. Walau ada tingkat konsentrasi rendah dengan empat perusahaan terbesar yang hanya menghasilkan sekitar 1% dari pendapatan industri, perusahaan yang mapan sangatlah bergantung pada penempatan merek, khususnya untuk pakaian olahraga, untuk mempertahankan kepentingan mereka di pasar, seperti Nike dan Adidas untuk sepatu olah raga dan pakaian kasual. Di banyak kasus, perdagangan grosir tidak dilakukan oleh produsen yang memiliki outlet sendiri.21

Industri alas kaki di Indonesia telah berkembang dengan signifikan beberapa dekade terakhir dari toko butik kecil ke pabrik besar yang membuat alas kaki untuk merek ternama seperti Nike. Industri alas kaki Indonesia saat ini memproduksi sekitar 131 juta

pasang alas kaki per tahun senilai sekitar 2,5 miliar USD (data 2008). Indonesia memiliki pasokan kulit sapi Jawa yang berkualitas tinggi yang meningkatkan daya tarik industri alas kaki Indonesia. Pasar utama ekspor Indonesia adalah Amerika, Eropa, dan Jepang. Di bidang organisasi, Asosiasi Pengusaha Sepatu Indonesia (APRISINDO) bertujuan memperbaiki dan melindungi citra industri alas kaki Indonesia dan meningkatkan daya saingnya.22

Bagian dari rantai nilai industri alas kaki yang utama adalah riset dan pengembangan produk serta pemasaran. Produsen besar dunia (seperti Nike, Adidas, Camel Active, Rockport) umumnya terus melakukan inovasi produk untuk memikat konsumen dan meningkatkan performa produk (seperti kenyamanan, kecepatan, ketahanan, keindahan fisik). Selain itu juga adanya biaya besar untuk promosi produk terkait di jalur-jalur penjualan kelas atas, media publikasi khusus dan kegiatan-kegiatan sponsor terkait. Pelaku usaha ini umumnya tidak lagi memiliki kemampuan manufaktur serta umum untuk menyerahkan produksi kepada perusahaan outsourcing untuk mendapatkan biaya

tenaga kerja yang murah. Produsen alas kaki besar lebih berfungsi sebagai lembaga manajemen merek dan pengawas rantai nilai bahan baku hingga pemasaran secara keseluruhan.23

Ekspor alas kaki Indonesia memiliki performa yang baik pada tahun 2015 berkat melemahnya nilai rupiah. Selama tahun 2015 rupiah Indonesia terdepresiasi sekitar 10% terhadap dollar AS, menyiratkan bahwa ekspor Indonesia menjadi lebih menarik di pasar global. Selain itu, produsen sepatu lokal juga menaikkan harga produk mereka dengan 21http://inatrims.kemendag.go.id/id/product/detail/pasar-global_469/?market=cn 22 http://inatrims.kemendag.go.id/id/product/detail/produksi-dan-perdagangan-indonesia_471/?market=cn 23http://inatrims.kemendag.go.id/id/product/detail/rantai-nilai_473/?market=cn

(25)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 24

adanya peningkatan biaya produksi dikarenakan upah minimum yang lebih tinggi dan impor bahan baku yang lebih mahal (terutama kulit dan karet) karena rapuhnya nilai rupiah.Ketua Aprisindo Widjanarko memprediksi ekspor alas kaki Indonesia akan berakselerasi lebih lanjut pada 2016. "Pertumbuhan 10% poin (year-on-year) pada ekspor sepatu dapat terjadi asalkan rupiah tetap stabil."24

24

http://www.indonesia-investments.com/id/berita/berita-hari-ini/pertumbuhan-ekspor-sepatu-indonesia-berlanjut-di-2016/item6336

(26)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 25

BAB IV

INFORMASI PENTING

- Informasi mengenai asosiasi dapat didapatkan di situs ( http://www.anci-calzature.com)

- Manufaktur utama mungkin bisa dikontak misalnya Vigevano Shoes yang mempromosikan sepatu dari region Pavia dan tertarik untuk menjalin partner dari luar (http://www.vigevanoshoes.com).

- Region Romagna terkenal sebagai tempat pembuat sepatu yang luxury. Beberapa produsen seperti Baldini (http://www.baldinini.it) dan Sergio Rossi (http://www.sergiorossi.com).

- Terdapat beberapa organisasi riset komersial yang secara rutin mempublikasikan hasil riset mengenai pasar alas kaki Italia, diantaranya: Pambianco (http://www.pambianco.com) yang berspesialisi dalam sektor fashion, termasuk Mintel (http://www.mintel.co.uk)

- Informasi produksi dapat didapatkan dari Eurostat (http://epp.eurostat.cec.eu.int) dan ISTAT (http://www.istat.it)

- Informasi mengenai asosiasi perdagangan, didapatkan dari Italian National Footwear Assiciation (http://www.anci-calzature.com) dan Association of Footwear Retailer (http://www.federcalzature.it)

- Publikasi utama mengenai alas kaki di Italia dapat ditemukan di Ars Arpel dan Foto Shoe. Newsletter untuk sektor alas kaki Italia dinamakan Shoes & News (http://www.shoesandnews.it). MICAM Shoevent merupakan pekan alas kaki utama yang bertempat di Milan.

- Beberapa situs mengenai manufaktur sepatu dapat ditemukan di (http://www.italian-shoe.com) dan (http://www.italian-shoes-made-in- italy.com) - Daftar mengenai manufaktur dan keterangan mengenai produk dapat ditemukan

di (http://www.italianmoda.com)

- Website untuk mengetahui tariff pajak (impor duty):

http://www.dutycalculator.com/dc/180412547/antiques-collectibles/arts- monuments/original-work-sculptures/import-duty-rate-for-importing-wooden-handicrafts-furniture-from-india-to-italy-is-0/

- Badan hukum di Italia yang mengatur kegiatan Impor khususnya VAT: Agenzia delle Entrate (Revenue Agency)

Centro Operativo di Pescara (Pescara´s Operative Centre)

Sezione Rimborsi IVA ai non residenti (VAT refunds to non-residents Section) Via Rio Sparto 21

I-65100 Pescara

Tel: (+39) 085 577 2204Fax: (+39) 085 577 2325

Email: centrooperativo.pescara.ivanonresidenti@agenziaentrate.it

Website:http://www.agenziaentrate.gov.it/wps/content/Nsilib/Nsi/Documentazi one/Fiscalita+internazionale/

(27)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 26

- Kedutaan Italia di Indonesia. Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310, Indonesia.

- Kamar Dagang Italia di Indonesia. Italian Business Association Indonesia (IBAI). Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend. Sudirman No. 44 46 Jakarta 10210 IndonesiaTel: +62 (21) 571-3540 ; Fax: +62 (21) 571-9013.

- Email: luigicarlo.gastel@pirelli.com. Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President)

- Kedutaan Besar Republic Indonesia untuk Italia di Roma. Ambasciata della Repubblica di Indonesia, Via Campania 53-55,00187 Roma, Italia.Tel: +39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910

- Kantor Promosi Perdagangan Indonesia di Italia. ITPC MILAN, Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia.

- Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute. Departemen Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito Nazionale per il commercio) Estero http://www.ice.gov.it/. Kementrian perdagangan Italiahttp://www.mincomes.it/. atau http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm

- Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Eurodengan mata uang lainnya, dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/Atau dapat juga melalui

Euromonitor International (agensi riset) E-mail:

mailto:info@euromonitor.comhttp://www.euromonitor.com

- International Chamber of Commerce. E-mail: mailto:webmaster@iccwbo.org.

http://www.iccwbo.org

- Organisasi Promosi Perdagangan Italia

ICE, National Institute for Foreign Trade. Address: Via Liszt 21, 00144 Rome, Italy. Telephone: (39) 6-59921 Telefax: (39) 6-59926900

- Prosedur Impor EU

http://www.exporthelp.europa.eu/thdapp/display.htm?page=rt/rt_EUImportProc edures.html&docType=main&languageId=EN

- EU Expanding Exports Helpdesk - http://exporthelp.europa.eu - go to ‘trade statistics’.

Eurostat - http://epp.eurostat.ec.europa.eu/newxtweb - statistical database of the EU.

- Register for the International Trade Statistics site – http://www.trademap.org

- Perbandingan harga alas kaki di Italia dapat ditemukan dalam situs-situs internet berikut:

o Banca Italia (http://www.bancaditalia.it)

o Harga grosir di (http://www.italianmoda.com) atau (http://www.vigevanoshoes.com)

o Toko ritel yang mempublikasikan harga-harga adalah Grimandi Calzature (http://www.grimandicalzature.it) dan Nico (http://www.nico.it)

o Harga online di (http://www.shoestore.net) dan (http://www.shoes.ksm.it)

(28)

Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma: Peluang Usaha Produk Alas Kaki Berbahan Plastik Dan Karet (HS 6402) di Italia 27

- Beberapa Importir produk alas kaki di Italia:

o Campesinas (http://www.campesinas.net) atau Shoe Portal (http://www.shoes-italy.com).

o Agensi yang berspesialis dalam area fashion adalah GruppoItalia (http://www.gruppoitalia.net)

o Grosir utama alas kaki wanita adalah De Robert Calzature (http://www.derobert.com) dan Calzaturifico Ballin ( http://www.ballin-shoes.it).

o Partner potensial dalam sepatu olahraga adalah Sport Trading, yang menyuplai hypermarket dan toko-toko diskon serta department store (telp: +39 080 4575310 atau fax: +39 080 6977487)

o Toko grosir sepatu olahraga lainnya adalah Tecnica (http://www.tecnica.it) o Ritel besar di Italia adalah Bata, Calturifizio Valleverde, Tod’s, Salvatore

Ferragamo, Bruno Magli, Fratelli Rossetti, dan Geox.

o Tod’s adalah manufaktur sekaligus toko ritel (http://www.todsgroup.com), begitu juga Bruno Magli (http://www.brunomagli.it) dan Fratelli Rossetti (http://www.rossetti.it). Geox juga memiliki situs internet di (http://www.rabanser.com).

Gambar

Gambar 1. Perkembangan ekspor alas kaki Indonesia (2009-2013) 4
Gambar 2. Neraca Dagang Produk Alas Kaki HS 6402 di Italia  (sumber: Istat)
Gambar 2. Peta Negara Italia  Gambar 3. Peta Negara Italia
Gambar 4. Profil Impor Produk Alas Kaki (HS 6402) di Italia  (sumber: Istat)                                                              7  http://www.kemendag.go.id/files/pdf/2012/12/08/potensi-dan-peluang-pasar-alas-kaki-di-italia-id0-1354945616.pdf 998
+6

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.27 Soal latihan siswa konsep perbesaran bayangan pada

Game juga menyediakan goals(tujuan) untuk pengguna, sehingga pengguna mempunyai tujuan dalam memainkan game tersebut, jika game tidak mempunyai goals mungkin pengguna akan

Saran yang dapat peneliti berikan adalah pengambilan darah vena sebaiknya melalui vena ekor untuk meminimalkan terjadinya stress pada tikus, digunakan kadar minyak jelantah

Setelah pemberian jus mentimun dan tomat selama 7 hari, pada hari ke-8 dilakukan pengambilan darah post-test pada kelompok kontrol dan perlakuan untuk mengetahui kadar glukosa

Penarikan MS-manipulator ke daerah operasi merupakan kunci keberhasilan untuk mengatasi kerusakan booting dan terputusnya mekanisme pada gerakan naik-turun slave arm

Sedang PT mengimplementasikan kegiatan identifikasi Wana Hijau Pesaguan telah dan inventarisasi tetapi belum mencakup untuk seluruh jenis flora dan fauna yang

Dehidrasi adalah kehilangan cairan tubuh yang berlebihan karena penggantian cairan yang tidak cukup akibat asupan yang tidak memenuhi kebutuhan tubuh dan

Rata-rata penurunan kadar glukosa darah pada kelompok minuman berkarbohidrat lebih kecil daripada kelompok kontrol, akan tetapi menurut statistik tidak ada