• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Perempuan Dalam Politik Di Era Refolusi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peran Perempuan Dalam Politik Di Era Refolusi"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Latar BelakangBelakang

Kehidupan politik yang berlangsung di suatu Negara sangatlah Kehidupan politik yang berlangsung di suatu Negara sangatlah kompleks, mulai dari pembuatan keputusan, berfungsinya lembaga- lembaga kompleks, mulai dari pembuatan keputusan, berfungsinya lembaga- lembaga  politik, praktik praktik politik dan sebagainy

 politik, praktik praktik politik dan sebagainya.a.

Di era kontemporer terdapat kebutuhan yang pasti untuk Di era kontemporer terdapat kebutuhan yang pasti untuk mendefenisikan peran perempuan dalam arena sosial dan politik. Tampilnya mendefenisikan peran perempuan dalam arena sosial dan politik. Tampilnya  perempuan

 perempuan di di panggung panggung politik politik Indonesia Indonesia sudah sudah terjadi terjadi sejak sejak zamanzaman kerajaan-kerajaan di Nusantara. Perjuangan fisik melawan kolonialisme kerajaan-kerajaan di Nusantara. Perjuangan fisik melawan kolonialisme Belanda juga banyak tampil tokoh-tokoh perempuan. Beberapa diantaranya Belanda juga banyak tampil tokoh-tokoh perempuan. Beberapa diantaranya seperti Dewa Agung Istri Kaniya adalah tokoh perempuan yang memimpin seperti Dewa Agung Istri Kaniya adalah tokoh perempuan yang memimpin  perang

 perang Kusamba, Kusamba, di di wilayah wilayah Kerajaan Kerajaan Klungkung Klungkung Bali, Bali, yang yang dijulukidijuluki ―wanita besi‖ dari Bali oleh pihak pemerin

―wanita besi‖ dari Bali oleh pihak pemerintah Belanda. Cut Nyak Dien dantah Belanda. Cut Nyak Dien dan Cut Meutia dari Aceh, Marta Tehahahu dari Maluku, Emmy Saelan dari Cut Meutia dari Aceh, Marta Tehahahu dari Maluku, Emmy Saelan dari Sulawesi Selatan dll. Di Jawa Tengah R.A. Kartini dikenal sebagai tokoh Sulawesi Selatan dll. Di Jawa Tengah R.A. Kartini dikenal sebagai tokoh yang memperjuangkan kesetaraan perempuan khususnya dalam bidang yang memperjuangkan kesetaraan perempuan khususnya dalam bidang  pendidikan.

 pendidikan. Di Di Jawa Jawa Barat Barat nama nama Dewi Dewi Sartika Sartika dikenalsebagai dikenalsebagai tokoh tokoh yangyang  juga

 juga bergerak bergerak dalam dalam meningkatkan meningkatkan pendidikan pendidikan perempuan. perempuan. KeikutsertaanKeikutsertaan  perempuan

 perempuan dalam dalam perjuangan perjuangan Bangsa Bangsa Indonesia Indonesia untuk untuk memperolehmemperoleh kemerdekaan, membebaskan bangsa dari penjajahan telah terpatri dalam kemerdekaan, membebaskan bangsa dari penjajahan telah terpatri dalam  berbagai dokumen bang

 berbagai dokumen bangsa ini.sa ini.

Studi partisipasi politik bila dikaitkan dengan wanita, ini membawa Studi partisipasi politik bila dikaitkan dengan wanita, ini membawa implikasi bahwa

implikasi bahwa wanita, ini wanita, ini membawa wanmembawa wanita sebagai ita sebagai sosok ysosok yang patutang patut diperhitungkan dan diteliti secara tersendiri atau diperlakukan sebagai actor diperhitungkan dan diteliti secara tersendiri atau diperlakukan sebagai actor atau subyek yang eksklusif dalam politik. Meningkatnya kepedulian terhadap atau subyek yang eksklusif dalam politik. Meningkatnya kepedulian terhadap  partisipasi

 partisipasi politik politik wanita wanita menunjukan menunjukan bahwa bahwa para para ilmuwan ilmuwan dan dan parapara  pengambil

 pengambil keputusan keputusan kini kini mulai mulai menyadari menyadari bahwa bahwa persoalan persoalan mengenaimengenai  pembangunan

 pembangunan tidak tidak terlepas terlepas dari dari peran peran wanita wanita dalam dalam segala segala aspekaspek  pembangunan.

(2)

Pemerintahan di masa Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto Pemerintahan di masa Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto mempunyai karakteristik yang berbeda dari pemerintahan sebelum dan mempunyai karakteristik yang berbeda dari pemerintahan sebelum dan sesudah masa kepemimpinannya. Orde Baru yang bersifat otoriter sesudah masa kepemimpinannya. Orde Baru yang bersifat otoriter mempunyai kekuasaan penuh atas pemerintahan Indonesia saat itu. Tidak mempunyai kekuasaan penuh atas pemerintahan Indonesia saat itu. Tidak ada yang berani mencoba untuk menentang apa yang menjadi keinginan ada yang berani mencoba untuk menentang apa yang menjadi keinginan Soeharto pada saat itu. Tidak ada ruang untuk menyuarakan pendapat rakyat Soeharto pada saat itu. Tidak ada ruang untuk menyuarakan pendapat rakyat dan semua tunduk terhadap apa yang telah dimandatkan oleh Soeharto. dan semua tunduk terhadap apa yang telah dimandatkan oleh Soeharto. Semua berada dalam kendali keotoriteran Soeharto.

Semua berada dalam kendali keotoriteran Soeharto.

Rezim Soeharto berkuasa penuh pada saat itu. Peran orang-orang Rezim Soeharto berkuasa penuh pada saat itu. Peran orang-orang yang bukan berasal dari kerabat dekat Soeharto tidak terlalu signifikan di era yang bukan berasal dari kerabat dekat Soeharto tidak terlalu signifikan di era ini. Terlebih lagi kaum wanita. Berbagai macam pandangan tentang wanita ini. Terlebih lagi kaum wanita. Berbagai macam pandangan tentang wanita di masyarakat tidak jarang menimbulkan pro dan

di masyarakat tidak jarang menimbulkan pro dan kontra. Kaum wanita masihkontra. Kaum wanita masih dianggap tabu untuk melakukan hal-hal yang biasanya dilakukan oleh kaum dianggap tabu untuk melakukan hal-hal yang biasanya dilakukan oleh kaum  pria.

 pria. Kaum Kaum wanita wanita yang yang dianggap dianggap lemah lemah sering sering dimarginalkan dimarginalkan dalamdalam masyarakat. Kodrat kaum wanita hanya dianggap sebagai seorang istri, atau masyarakat. Kodrat kaum wanita hanya dianggap sebagai seorang istri, atau ibu rumah tangga saja. Sehingga apabila wanita ingin berperan dalam hal-hal ibu rumah tangga saja. Sehingga apabila wanita ingin berperan dalam hal-hal yang baru terlebih berperan dalam hal politik masih sangat dipertimbangkan. yang baru terlebih berperan dalam hal politik masih sangat dipertimbangkan. Hal tersebut semakin dipersulit ketika Orde Baru, mengingat semua kontrol Hal tersebut semakin dipersulit ketika Orde Baru, mengingat semua kontrol  pemerintah berada di bawah kekuasaan rezim otoriter Soeharto.

 pemerintah berada di bawah kekuasaan rezim otoriter Soeharto.

Padahal banyak kemampuan kaum wanita yang tidak dimiliki oleh Padahal banyak kemampuan kaum wanita yang tidak dimiliki oleh kaum pria. Ada beberapa indikator bahwa wanita dalam aspek-aspek tertentu kaum pria. Ada beberapa indikator bahwa wanita dalam aspek-aspek tertentu secara alamiah unggul terhadap pria. Ketika wanita diberikan kesempatan secara alamiah unggul terhadap pria. Ketika wanita diberikan kesempatan untuk berperan lebih maka banyak keuntungan-keuntungan yang dapat untuk berperan lebih maka banyak keuntungan-keuntungan yang dapat dimanfaatkan. Wanita yang pada awalnya tidak mendapatkan pendidikan, dimanfaatkan. Wanita yang pada awalnya tidak mendapatkan pendidikan, namun dengan jasa R.A Kartini wanita dapat mengenyam pendidikan yang namun dengan jasa R.A Kartini wanita dapat mengenyam pendidikan yang sama dengan yang diterima oleh kamu pria. Dengan pendidikan yang telah sama dengan yang diterima oleh kamu pria. Dengan pendidikan yang telah diterima oleh kaum wanita itulah mereka mampu berpikir mengenai hal-hal diterima oleh kaum wanita itulah mereka mampu berpikir mengenai hal-hal yang baru, yang mana dapat mengubah keadaan sekitar. Kaum wanita yang baru, yang mana dapat mengubah keadaan sekitar. Kaum wanita mencoba untuk membuat inisiatif-inisiatif baru yang mana dapat mencoba untuk membuat inisiatif-inisiatif baru yang mana dapat mengangkat harkat mereka dan dapat berperan dalam masyarakat terlebih mengangkat harkat mereka dan dapat berperan dalam masyarakat terlebih

(3)

dalam berpolitik yang mana mana pada saat ini politik masih dianggap dalam berpolitik yang mana mana pada saat ini politik masih dianggap sebagai hal yang sangat elit yang hanya diperuntukkan bagi kaum pria.

sebagai hal yang sangat elit yang hanya diperuntukkan bagi kaum pria.

Di era Orde Baru yang peluang untuk bersuara sangatlah kecil, kaum Di era Orde Baru yang peluang untuk bersuara sangatlah kecil, kaum wanita mencoba mengajukan berbagai macam tuntutan untuk mendapatkan wanita mencoba mengajukan berbagai macam tuntutan untuk mendapatkan  perannya

 perannya dalam dalam berpolitik. berpolitik. Mereka Mereka mencoba mencoba untuk untuk memperjuangkan memperjuangkan hak- hak-haknya. Mereka berharap pemerintah dapat mendengarkan dan haknya. Mereka berharap pemerintah dapat mendengarkan dan memperhitungkan aspirasi-aspirasi kaum wanita tersebut. Dengan adanya memperhitungkan aspirasi-aspirasi kaum wanita tersebut. Dengan adanya tuntutan-tuntutan tersebut diharapkan kaum wanita mempunyai andil dan tuntutan-tuntutan tersebut diharapkan kaum wanita mempunyai andil dan dapat turut serta dalam menduduki jabatan yang strategis dalam dapat turut serta dalam menduduki jabatan yang strategis dalam  pemerintahan.

 pemerintahan. Meskipun Meskipun perjalanan perjalanan perjuangan perjuangan kaum kaum wanita wanita di di Orde Orde BaruBaru tidak mendapatkan hasil yang maksimal di era itu namun wanita dapat tidak mendapatkan hasil yang maksimal di era itu namun wanita dapat mengambil jerih payah yang mana keterwakilan wanita dapat diajukan mengambil jerih payah yang mana keterwakilan wanita dapat diajukan  paling

 paling sedikit sedikit 30% 30% setiap setiap partai partai politik politik peserta peserta pemilu pemilu untuk untuk anggota anggota DPR,DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota pada era Reformasi

DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota pada era Reformasi

1.2 Tujuan 1.2 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui Peran Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui Peran Perempuan Dalam Politik di Era Reformasi.

Perempuan Dalam Politik di Era Reformasi.

1.3

1.3 Ruang Ruang LingkupLingkup

Ruang lingkup yang akan dibahas dalam makalah ini adalah : Ruang lingkup yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

―Membahas tentang Peran Perempuan Dalam Politik di Era Reformasi..‖ ―Membahas tentang Peran Perempuan Dalam Politik di Era Reformasi..‖

(4)

BAB II BAB II

LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI

2.1

2.1 Landasan Landasan KonseptuaKonseptuall

Pendekatan sistem politik pada mulanya terbentuk dengan mengacu Pendekatan sistem politik pada mulanya terbentuk dengan mengacu  pada

 pada pendekatan pendekatan yang yang terdapat terdapat dalam dalam ilmu ilmu eksakta. eksakta. Akan Akan tetapi tetapi sistemsistem  politik

 politik dalam dalam ilmu ilmu politik politik itu itu sendiri sendiri sudah sudah tampak tampak jelas jelas berbeda berbeda dengandengan ilmu eksakta. Sebagai suatu sistem, sistem politik memiliki ciri-ciri tertentu. ilmu eksakta. Sebagai suatu sistem, sistem politik memiliki ciri-ciri tertentu. Perbedaan pendapat mulai muncul ketika harus menentukan batas antara Perbedaan pendapat mulai muncul ketika harus menentukan batas antara sistem politik dengan sistem lain yang terdapat dalam lingkungan sistem sistem politik dengan sistem lain yang terdapat dalam lingkungan sistem  politik.

 politik. Namun Namun demikian, demikian, batas batas akan akan dapat dapat dilihat dilihat apabila apabila kita kita dapatdapat memahami tindakan politik sebagai sebuah tindakan yang ingin berkaitan memahami tindakan politik sebagai sebuah tindakan yang ingin berkaitan dengan pembuatan keputusan yang men

dengan pembuatan keputusan yang menyangkut publik.yangkut publik.

Dalam berbagai kehidupan politik untuk menganalisis sebuah sistem Dalam berbagai kehidupan politik untuk menganalisis sebuah sistem  politik

 politik akan akan lebih lebih mudah mudah apabila apabila kita kita menggunakan menggunakan pendekatan pendekatan untukuntuk menjelaskan kehidupan politik yang beragam. David Easton telah menjelaskan kehidupan politik yang beragam. David Easton telah mengembangkan suatu kerangka analisis sistem yang disebut pendekatan mengembangkan suatu kerangka analisis sistem yang disebut pendekatan sistem politik. Kerangka ini menjelaskan cara kerja sistem politik yang mana sistem politik. Kerangka ini menjelaskan cara kerja sistem politik yang mana melibatkan proses input dan output.

melibatkan proses input dan output.

Selain itu, dalam menganalisa sistem politik kita juga dapat Selain itu, dalam menganalisa sistem politik kita juga dapat menggunakan tiga konsep dasar Almond yang menjelaskan fenomena politik menggunakan tiga konsep dasar Almond yang menjelaskan fenomena politik dalam suatu negara yang mempunyai hubungan interaksi dengan masyarakat dalam suatu negara yang mempunyai hubungan interaksi dengan masyarakat yang melingkupinya, baik masyarakat politik domestik maupun yang melingkupinya, baik masyarakat politik domestik maupun internasional. Adapun salah satu dari ketiga konsep yang digunakan dalam internasional. Adapun salah satu dari ketiga konsep yang digunakan dalam  paper ini adalah sebagai berikut:

 paper ini adalah sebagai berikut: Fungsi politik

Fungsi politik a.

a. Sosialisasi poSosialisasi politik, litik, merupakan merupakan fungsi fungsi untuk untuk mengembangkan mengembangkan dandan memperkuat sikap-sikap politik di kalangan penduduk, atau melatih memperkuat sikap-sikap politik di kalangan penduduk, atau melatih rakyat untuk menjalankan peranan-peranan politik, administratif, dan rakyat untuk menjalankan peranan-peranan politik, administratif, dan yudisial tertentu.

(5)

 b.

 b. Rekrutmen politik, Rekrutmen politik, merupakan merupakan fungsi fungsi penyeleksian penyeleksian rakyat rakyat untukuntuk kegiatan politik dan jabatan pemerintahan melalui penampilan dalam kegiatan politik dan jabatan pemerintahan melalui penampilan dalam media komunikasi, menjadi anggota organisasi, mencalonkan diri untuk media komunikasi, menjadi anggota organisasi, mencalonkan diri untuk  jabatan tertentu, pendidikan, dan ujian.

 jabatan tertentu, pendidikan, dan ujian. c.

c. Komunikasi Komunikasi politik, politik, merupakan merupakan jalan jalan mengalirnya mengalirnya informasi informasi melaluimelalui masyarakat dan melalui berbagai struktur yang ada dalam system masyarakat dan melalui berbagai struktur yang ada dalam system  politik.

 politik. Ketiga Ketiga fungsi fungsi tersebut tersebut tidak tidak secara secara langsung langsung terlibat terlibat dalamdalam  pembuatan dan pelaksanaan kebijakan instansi negara.

 pembuatan dan pelaksanaan kebijakan instansi negara. d.

d. Agregasi kepentingan Agregasi kepentingan oleh oleh partai partai politik. politik. Parati Parati politik politik mengakomodasimengakomodasi suara, tuntutan, atau keinginan masyarakat.

suara, tuntutan, atau keinginan masyarakat. e.

e. Artikulasi kepentingArtikulasi kepentingan oleh an oleh kelompok kelompok kepentingan. kepentingan. Di dDi dalamalam masyarakat terbentuk kelompok-kelompok yang saling berbeda masyarakat terbentuk kelompok-kelompok yang saling berbeda kepentingan.

kepentingan.

Fungsi politik tersebut berlandasakan budaya politik yang melekat Fungsi politik tersebut berlandasakan budaya politik yang melekat  pada lingkunganny

 pada lingkungannya.a.

2.2

2.2 PerempuaPerempuan n dalam dalam Perjuangan Perjuangan PolitikPolitik

Berbicara soal politik tak pernah habisnya. Politik terus mengalir dan Berbicara soal politik tak pernah habisnya. Politik terus mengalir dan digerakkan. Bukan saja lelaki yang bisa bergerak di bidang politik, tetapi digerakkan. Bukan saja lelaki yang bisa bergerak di bidang politik, tetapi  perempuan

 perempuan juga juga ada ada haknya. haknya. Perjuangan Perjuangan emansipasi emansipasi perempuan, perempuan, telahtelah menuntun perempuan untuk mewujudkan terciptanya persamaan hak antara menuntun perempuan untuk mewujudkan terciptanya persamaan hak antara kaum perempuan dan kaum laki-laki. Emansipasi yang menjadi wujud kaum perempuan dan kaum laki-laki. Emansipasi yang menjadi wujud gerakan perjuangan persamaan hak-hak perempuan dari ketidakadilan dan gerakan perjuangan persamaan hak-hak perempuan dari ketidakadilan dan ketertindasan.

ketertindasan.

Dalam sejarah pergerakan perjuangan emansipasi perempuan, Dalam sejarah pergerakan perjuangan emansipasi perempuan, sesungguhnya tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat Eropa saja. Tetapi sesungguhnya tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat Eropa saja. Tetapi  juga

 juga terjadi terjadi di di kalangan kalangan masyarakat masyarakat Islam Islam seperti seperti yang yang terjadi terjadi di di beberapabeberapa  Negara-negara

 Negara-negara Islam. Islam. Perjuangan Perjuangan itu itu muncul, muncul, karena karena perempuan perempuan masihmasih diperlakukan secara tidak adil. Sebagai gambaran, sampai tahun 30-an diperlakukan secara tidak adil. Sebagai gambaran, sampai tahun 30-an meskipun sekularisme sudah muncul, tapi perempuan di negara-negara Islam meskipun sekularisme sudah muncul, tapi perempuan di negara-negara Islam tersebut masih belum mendapatkan hak-hak mereka sepenuhnya. Kondisi tersebut masih belum mendapatkan hak-hak mereka sepenuhnya. Kondisi

(6)

demikian yang memaksa perempuan barat terus memperjuangkan demikian yang memaksa perempuan barat terus memperjuangkan hak-haknya.

haknya.

Hak-Hak Politik Kaum Perempuan Hak-Hak Politik Kaum Perempuan

Menurut Ja‘far yang dimaksud hak 

Menurut Ja‘far yang dimaksud hak -hak politik adalah hak-hak yang-hak politik adalah hak-hak yang ditetapkan dan diakui undang-undang atau konstitusi berdasarkan ditetapkan dan diakui undang-undang atau konstitusi berdasarkan keanggotaan sebagai warga Negara. Pada umumnya, konstitusi mengaitkan keanggotaan sebagai warga Negara. Pada umumnya, konstitusi mengaitkan antara pemenuhan hak-hak ini dan syarat kewarganegaraan.

antara pemenuhan hak-hak ini dan syarat kewarganegaraan.

Dalam hak-hak politik terhimpun antara konsep dan kewajiban Dalam hak-hak politik terhimpun antara konsep dan kewajiban sekaligus. Sebab hak-hak politik pada tingkatan tertentu menjadi hak bagi sekaligus. Sebab hak-hak politik pada tingkatan tertentu menjadi hak bagi individu karena hak-hak itu menjadi wajib bagi mereka. Hal itu disebabkan individu karena hak-hak itu menjadi wajib bagi mereka. Hal itu disebabkan hak mutlak, sebagaimana yang diterima, membolehkan seseorang hak mutlak, sebagaimana yang diterima, membolehkan seseorang menggunakannya atau tidak menggunakannya tanpa ikatan apapun.

menggunakannya atau tidak menggunakannya tanpa ikatan apapun.

Hak-hak politik ini menyiratkan partisipasi individu dalam Hak-hak politik ini menyiratkan partisipasi individu dalam  pembentukan pendapat

 pembentukan pendapat umum, umum, baik dalam baik dalam pemilihan wakilpemilihan wakil-wakil -wakil mereka mereka didi majelis-majelis dan berbagai lembaga perwakilan, atau pencalonan diri majelis-majelis dan berbagai lembaga perwakilan, atau pencalonan diri mereka untuk menjadi anggota majelis atau lembaga-lembaga perwakilan mereka untuk menjadi anggota majelis atau lembaga-lembaga perwakilan tersebut.

tersebut.

Hak-hak politik sesuai yang dikemukakan oleh Dahla, bahwa dalam Hak-hak politik sesuai yang dikemukakan oleh Dahla, bahwa dalam sebuah Negara yang demokratis, harus menjamin kebebasan dan hak-hak sebuah Negara yang demokratis, harus menjamin kebebasan dan hak-hak untuk:

untuk: 1)

1) Kebebasan Kebebasan untuk untuk membentuk membentuk dan dan ikut ikut aktif aktif dalam dalam suatu suatu organisasiorganisasi 2)

2) Kebebasan Kebebasan beraktivitasberaktivitas 3)

3) Kebebasan Kebebasan memilih memilih dan dan berpendapatberpendapat 4)

4) Serta Serta kebebasan kebebasan untuk untuk berpatisipasi berpatisipasi aktif aktif dalam dalam kegiatan kegiatan pemerintahanpemerintahan yang diselenggarakan oleh negara.

(7)

BAB III BAB III PEMBAHASAN PEMBAHASAN

3.1

3.1 Alur Alur Kerja Kerja Sistem Sistem PolitikPolitik

Pada awal tahun 1950-an, seorang sarjana sains politik, David Pada awal tahun 1950-an, seorang sarjana sains politik, David Easton, mengembangkan suatu kerangka kerja yang diharapkan dapat Easton, mengembangkan suatu kerangka kerja yang diharapkan dapat digunakan untuk menjelaskan kehidupan politik dan dapat diterapkan secara digunakan untuk menjelaskan kehidupan politik dan dapat diterapkan secara universal. Kerangka kerja ini kemudian disebut sebagai pendekatan sistem universal. Kerangka kerja ini kemudian disebut sebagai pendekatan sistem  politik.

 politik. Dalam Dalam suatu suatu sistem, sistem, bagian-bagiannya bagian-bagiannya akan akan saling saling berinteraksi,berinteraksi, saling membutuhkan dan bergantung satu dengan lain, dan semua bagian saling membutuhkan dan bergantung satu dengan lain, dan semua bagian tersebut akan saling bekerja sama untuk menunjang terselenggaranya sistem tersebut akan saling bekerja sama untuk menunjang terselenggaranya sistem tersebut. Ketika mendapatkan tekanan-tekanan dari lingkungan, sistem tersebut. Ketika mendapatkan tekanan-tekanan dari lingkungan, sistem tersebut akan tetap dapat bertahan apabila berusaha memelihara tersebut akan tetap dapat bertahan apabila berusaha memelihara keseimbangannya. Pendekatan sistem politik ini dirasa sangat mempermudah keseimbangannya. Pendekatan sistem politik ini dirasa sangat mempermudah untuk menganalisis suatu sistem politik di berbagai negara.

untuk menganalisis suatu sistem politik di berbagai negara.

Kerangka analisis yang dikemukakan oleh David Easton masih Kerangka analisis yang dikemukakan oleh David Easton masih terdapat kekurangan-kekurangan yang mana kemudian kerangka analisis terdapat kekurangan-kekurangan yang mana kemudian kerangka analisis tersebut dikembangkan oleh Gabriel Almond. Gabariel Almond berpendapat tersebut dikembangkan oleh Gabriel Almond. Gabariel Almond berpendapat  bahwa semua sistem mempunyai struktur (institusi atau lembaga), dan  bahwa semua sistem mempunyai struktur (institusi atau lembaga), dan unsur-unsur dari struktur ini menyelenggarakan beberapa fungsi. Fungsi tersebut unsur dari struktur ini menyelenggarakan beberapa fungsi. Fungsi tersebut  bergantung

 bergantung pada pada sistem sistem dan dan juga juga bergantung bergantung pada pada fungsi-fungsi fungsi-fungsi lainnya.lainnya. Pandangan tersebut sering disebut pandangan structural-functional. Pandangan tersebut sering disebut pandangan structural-functional. Kemudian, sistem tersebut tidak lepas dari lingkungan, baik lingkungan Kemudian, sistem tersebut tidak lepas dari lingkungan, baik lingkungan domestik dan lingkungan internasional yang saling mempengaruhi.

domestik dan lingkungan internasional yang saling mempengaruhi.

Easton memandang sistem politik sebagai tahapan pembuatan Easton memandang sistem politik sebagai tahapan pembuatan keputusan yang memiliki batasan (misal, semua sistem politik mempunyai keputusan yang memiliki batasan (misal, semua sistem politik mempunyai  batas

 batas yang yang jelas) jelas) dan dan sangat sangat luwes luwes (berubah (berubah sesuai sesuai kebutuhan). kebutuhan). ModelModel sistem politik terdiri dari fungsi input, berupa tuntutan dan dukungan; fungsi sistem politik terdiri dari fungsi input, berupa tuntutan dan dukungan; fungsi  pengolahan/pengubahan

 pengolahan/pengubahan (conversion); (conversion); dan dan fungsi fungsi output output sebagai sebagai hasil hasil daridari  proses

 proses sistem sistem politik. politik. Apabila Apabila sistem sistem berfungsi berfungsi seperti seperti tahapan tahapan yangyang semestinya, sistem politik akan tetap stabil. Sedangkan apabila sistem tidak semestinya, sistem politik akan tetap stabil. Sedangkan apabila sistem tidak

(8)

 berjalan

 berjalan sesuai sesuai tahapan, tahapan, maka maka kita kita akan akan mendapatkan mendapatkan ―sistem ―sistem politikpolitik disfungsional.‖

disfungsional.‖

Pendekataan sistem yang dikembangkan Easton kemudian dijabarkan Pendekataan sistem yang dikembangkan Easton kemudian dijabarkan dalam suatu diagram sistem politik untuk memperjelaskannya.

dalam suatu diagram sistem politik untuk memperjelaskannya.

Gambar Model Arus Sistem Politik Gambar Model Arus Sistem Politik

Dari diagram sistem politik dapat dilihat dengan jelas bagaimana Dari diagram sistem politik dapat dilihat dengan jelas bagaimana sistem politik bekerja. Dalam lingkungannya, setiap bagian berinteaksi satu sistem politik bekerja. Dalam lingkungannya, setiap bagian berinteaksi satu dengan lain. Pada awalnya tuntutan dan dukungan (demands and Supports) dengan lain. Pada awalnya tuntutan dan dukungan (demands and Supports) yang mana disebut sebagai inputs masuk ke dalam sistem politik dan melalui yang mana disebut sebagai inputs masuk ke dalam sistem politik dan melalui  proses pengubahan (conversion procces) keluar dalam bentuk keputusan atau  proses pengubahan (conversion procces) keluar dalam bentuk keputusan atau kebijakan. Kemudian keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan diikuti kebijakan. Kemudian keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan diikuti oleh tindakan-tindakan kebijakan/keputusan atau implementasi oleh tindakan-tindakan kebijakan/keputusan atau implementasi keputusan/kebijakan akan menghasilkan outputsistem politik.

keputusan/kebijakan akan menghasilkan outputsistem politik.

Dalam paper ini yang akan digunakan sebagai contoh adalah Dalam paper ini yang akan digunakan sebagai contoh adalah kebijakan keterwakilan wanita dalam jabatan-jabatan pemerintahan atau kebijakan keterwakilan wanita dalam jabatan-jabatan pemerintahan atau strategis lainnya. Kemudian outputs sistem politik ini akan menghasilkan strategis lainnya. Kemudian outputs sistem politik ini akan menghasilkan  perubahan-perubahan

 perubahan-perubahan dalam dalam lingkungan lingkungan yang yang mana mana akan akan kembalikembali mempengaruhi sistem politik. Proses ini dinamakan umpan balik (feedback). mempengaruhi sistem politik. Proses ini dinamakan umpan balik (feedback).

(9)

Selanjutnya sistem mengitari lingkungannya yang menurut Almond dan Selanjutnya sistem mengitari lingkungannya yang menurut Almond dan Powell, Jr. terdiri dari lingkungan domsetik dan lingkungan internasional. Powell, Jr. terdiri dari lingkungan domsetik dan lingkungan internasional.

Menurut Almond ada lima fungsi dalam suatu sistem politik, namun Menurut Almond ada lima fungsi dalam suatu sistem politik, namun ada tiga yang hampir selalu ada. Pertama, fungsi sosialisasi politik yang ada tiga yang hampir selalu ada. Pertama, fungsi sosialisasi politik yang mana fungsi ini merupakan fungsi untuk mengembangkan dan memperkuat mana fungsi ini merupakan fungsi untuk mengembangkan dan memperkuat sikap-sikap politik di kalangan penduduk, atau melatih rakyat untuk sikap-sikap politik di kalangan penduduk, atau melatih rakyat untuk menjalankan peranan-peranan politik, administratif, dan yudisial tertentu. menjalankan peranan-peranan politik, administratif, dan yudisial tertentu. Kedua, rekrutmen politik, merupakan fungsi penyeleksian rakyat untuk Kedua, rekrutmen politik, merupakan fungsi penyeleksian rakyat untuk kegiatan politik dan jabatan pemerintahan melalui penampilan dalam media kegiatan politik dan jabatan pemerintahan melalui penampilan dalam media komunikasi, menjadi anggota organisasi, mencalonkan diri untuk jabatan komunikasi, menjadi anggota organisasi, mencalonkan diri untuk jabatan tertentu, pendidikan, dan ujian. Ketiga, komunikasi politik, merupakan jalan tertentu, pendidikan, dan ujian. Ketiga, komunikasi politik, merupakan jalan mengalirnya informasi melalui masyarakat dan melalui berbagai struktur mengalirnya informasi melalui masyarakat dan melalui berbagai struktur yang ada dalam system politik. Ketiga fungsi tersebut tidak secara langsung yang ada dalam system politik. Ketiga fungsi tersebut tidak secara langsung terlibat dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan instansi negara.

terlibat dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan instansi negara.

Dalam sistem politik, budaya politik termasuk salah satu aspek Dalam sistem politik, budaya politik termasuk salah satu aspek  politik yang dapat diperhitungkan. Ga

 politik yang dapat diperhitungkan. Gabriel Almond dan Bingham Powell, Jr.,briel Almond dan Bingham Powell, Jr., mendefinisikan budaya politik sebagai ―the set of attitudes, beliefs, and mendefinisikan budaya politik sebagai ―the set of attitudes, beliefs, and feeling about politics current in a nation at given time‖.

feeling about politics current in a nation at given time‖.   Mereka juga  Mereka juga  berpendapat

 berpendapat bahwa bahwa pola-pola pola-pola sikap sikap yang yang berasal berasal dari dari pengalaman pengalaman masamasa lampau ini sangat penting dalam mempengaruhi perilaku politik pada masa lampau ini sangat penting dalam mempengaruhi perilaku politik pada masa depan. Budaya politik mempengaruhi individu dalam peran politik mereka depan. Budaya politik mempengaruhi individu dalam peran politik mereka terhadap isi tuntutan politik, dan respon mereka terhadap hukum. Budaya terhadap isi tuntutan politik, dan respon mereka terhadap hukum. Budaya  politik

 politik juga menentukan juga menentukan tindakan-tindakan itindakan-tindakan individu ndividu yang melakukan yang melakukan peran- peran- peran politik melalui sistem politik tersebut.

 peran politik melalui sistem politik tersebut.

3.2

3.2 Capaian Capaian Gerakan Gerakan PerempuaPerempuan dan n dan Adopsi Adopsi Kebijakan Kebijakan NegaraNegara

Capaian dari proses gerakan perempuan di era reformasi ini Capaian dari proses gerakan perempuan di era reformasi ini dian

diantaranya adalah penggunaan kata ‗perempuan‘ yang semula kata initaranya adalah penggunaan kata ‗perempuan‘ yang semula kata ini merupakan kata yang dipergunakan sebagai counter terhadap penggunaan merupakan kata yang dipergunakan sebagai counter terhadap penggunaan kata ‗wanita‘ yang

kata ‗wanita‘ yang dipakai pemerintah Ordipakai pemerintah Orde Baru. de Baru. Di Era reformasi ini, Di Era reformasi ini, katakata ‗perempuan‘ semakin populer dipergunakan masya

(10)

nama-nama

nama lembaga lembaga negara negara seperti seperti ‗Komnas ‗Komnas Perempuan‘, Perempuan‘, KementerianKementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KPPA) yang semula bernama Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KPPA) yang semula bernama ―Menteri Peranan Wanita‖ dan biro

―Menteri Peranan Wanita‖ dan biro-biro Pemberdayaan Perempuan di-biro Pemberdayaan Perempuan di  pelbagai

 pelbagai daerah daerah di di Indonesia. Indonesia. Selain Selain itu, itu, adanya adanya penggantian penggantian istilah istilah padapada organisasi perempuan PKK, sebuah organisasi yang dibentuk oleh organisasi perempuan PKK, sebuah organisasi yang dibentuk oleh  pemerintah

 pemerintah Orde Orde Baru Baru untuk untuk perempuan perempuan akar akar rumput rumput dari dari singkatansingkatan ―Pembinaan Kesejahteraan Keluarga‖ menjadi ―Pemberdayaan kesejahteraan ―Pembinaan Kesejahteraan Keluarga‖ menjadi ―Pemberdayaan kesejahteraan Keluarga‖. Penggantian istilah i

Keluarga‖. Penggantian istilah ini merupakan implementasi dari kebijakanni merupakan implementasi dari kebijakan yang menggunakan perspektif pemberdayaan perempuan dimana yang menggunakan perspektif pemberdayaan perempuan dimana aspirasi-aspirasi perempuan dari bawah dimunculkan ke atas untuk menjadi bagian aspirasi perempuan dari bawah dimunculkan ke atas untuk menjadi bagian dari keputusan dan kebijakan pemerintah.

dari keputusan dan kebijakan pemerintah.

Adanya pengakuan hak-hak asasi perempuan sebagai hak-hak asasi Adanya pengakuan hak-hak asasi perempuan sebagai hak-hak asasi manusia melalui Undangundang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi manusia melalui Undangundang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang mempunyai aturan khusus untuk melindungi hak-hak Manusia yang mempunyai aturan khusus untuk melindungi hak-hak  perempuan (dalam

 perempuan (dalam Undang-undang disebut Undang-undang disebut hak Wanita) hak Wanita) diantaranya adalah:diantaranya adalah: 1) Pengakuan hak perempuan sebagai hak asasi manusia; 2) Jaminan 1) Pengakuan hak perempuan sebagai hak asasi manusia; 2) Jaminan keterwakilan perempuan dalam sistem pemilihan umum, kepartaian, keterwakilan perempuan dalam sistem pemilihan umum, kepartaian,  pemerintahan,

 pemerintahan, baik baik legislatif, legislatif, eksekutif eksekutif maupun maupun yudikatif; yudikatif; 3) 3) Hak Hak untukuntuk memperoleh pendidikan; 4) Hak untuk memilih, dipilih dan diangkat serta memperoleh pendidikan; 4) Hak untuk memilih, dipilih dan diangkat serta  perlindungan

 perlindungan terhadap terhadap hak hak kesehatan kesehatan reproduksi. reproduksi. UndangUndang  –  – undang iniundang ini disahkan di masa presiden BJ Habibie (1998-1999)

disahkan di masa presiden BJ Habibie (1998-1999)

Diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) No.9 tahun 2000 tentang Diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) No.9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional. Kebijakan ini Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional. Kebijakan ini terbit di masa pemerintahan Abdurrahman Wahid (November 1999- Juli terbit di masa pemerintahan Abdurrahman Wahid (November 1999- Juli 2001) yang bertujuan agar semua departemen pemerintah, termasuk birokrasi 2001) yang bertujuan agar semua departemen pemerintah, termasuk birokrasi di daerah harus memberlakukan pengarusutamaan gender dengan di daerah harus memberlakukan pengarusutamaan gender dengan  penekanannya

 penekanannya pada pada program program penguatan penguatan institusi. institusi. Meskipun Meskipun dalamdalam  pelaksanaannya,

 pelaksanaannya, Inpres Inpres ini ini belum belum sepenuhnya sepenuhnya berjalan berjalan karena karena masihmasih lemahnya komitmen dan kesadaran pemerintah di tingkat departemen lemahnya komitmen dan kesadaran pemerintah di tingkat departemen mengenai pemenuhan hak-hak perempuan. Selain itu, para birokrat pun mengenai pemenuhan hak-hak perempuan. Selain itu, para birokrat pun  belum

(11)

 pandangan

 pandangan bahwa bahwa ‗gender‘ ‗gender‘ dipahami dipahami dengan dengan jenis jenis kelamin, kelamin, sehinggasehingga kebijakan ini seringkali diserahkan pengelolaannya kepada para birokrat kebijakan ini seringkali diserahkan pengelolaannya kepada para birokrat  perempuan.

 perempuan.

Capaian lainnya adalah disahkannya Undang-Undang Nomor 23 Capaian lainnya adalah disahkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (PKDRT). Undang-undang ini bertujuan untuk mencegah segala bentuk (PKDRT). Undang-undang ini bertujuan untuk mencegah segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga, melindungi korban dan kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga, melindungi korban dan menindak pelakunya. Undang-undang ini hasil kerja panjang yang dilakukan menindak pelakunya. Undang-undang ini hasil kerja panjang yang dilakukan oleh sejumlah LSM gerakan perempuan yang bekerja sama dengan oleh sejumlah LSM gerakan perempuan yang bekerja sama dengan  pemerintah dan

 pemerintah dan parlemen. Sebagai parlemen. Sebagai tindak lanjut tindak lanjut dari pemberlakuan dari pemberlakuan Undang- Undang-undang tersebut, terdapat beberapa kerja sama antara Menteri Pemberdayaan undang tersebut, terdapat beberapa kerja sama antara Menteri Pemberdayaan Perempuan, berbagai instansi pemerintah dan LSM perempuan untuk Perempuan, berbagai instansi pemerintah dan LSM perempuan untuk menyediakan pelayanan khusus bagi para perempuan korban kekerasan, menyediakan pelayanan khusus bagi para perempuan korban kekerasan, terutama bagi instansi kepolisian yang ditangani oleh para polisi wanita, terutama bagi instansi kepolisian yang ditangani oleh para polisi wanita, rumah sakit dan berbagai instansi lainnya.

rumah sakit dan berbagai instansi lainnya.

Hanya sampai sejauh ini, masih banyak aparat penegak hukum yang Hanya sampai sejauh ini, masih banyak aparat penegak hukum yang  belum

 belum memahami memahami Undang-undang Undang-undang ini ini dan dan beragamnya beragamnya penafsiran penafsiran atasatas Undang-undang tersebut. Kurangnya pemahaman aparat penegak hukum ini Undang-undang tersebut. Kurangnya pemahaman aparat penegak hukum ini ditengarai

ditengarai terkait karena terkait karena kurangnya kurangnya sosialisasi atas unsosialisasi atas undang- dang- undang undang tersebuttersebut yang dilakukan dari tingkat nasional ke tingkat lokal dan unit-unit terkecil yang dilakukan dari tingkat nasional ke tingkat lokal dan unit-unit terkecil dari pemerintahan. Perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga pun dari pemerintahan. Perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga pun masih cukup sulit mendapatkan akses keadilan, terutama di pelosok-pelosok masih cukup sulit mendapatkan akses keadilan, terutama di pelosok-pelosok  pedesaan

 pedesaan karena karena lokasi lokasi yang yang cukup cukup jauh jauh dengan dengan lembaga-lembaga lembaga-lembaga penegakpenegak hukum, sikap aparat penegakan yang men

hukum, sikap aparat penegakan yang menyalahkan korban dan proses hukumyalahkan korban dan proses hukum yang berkepanjangan. Meskipun demikian, isu kekerasan terhadap yang berkepanjangan. Meskipun demikian, isu kekerasan terhadap  perempuan

 perempuan telah telah menjadi menjadi isu isu yang yang memperoleh memperoleh perhatian perhatian publik. publik. BanyakBanyak  perempuan

 perempuan yang yang memiliki memiliki keberanian keberanian untuk untuk mengadu mengadu atas atas kekerasan kekerasan yangyang dialaminya kepada lembaga-lembaga layanan yang ada dan juga seringkali dialaminya kepada lembaga-lembaga layanan yang ada dan juga seringkali kasus-kasusnya menjadi berita utama di media nasional maupun lokal. kasus-kasusnya menjadi berita utama di media nasional maupun lokal. Undang-undang ini disahkan di masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri Undang-undang ini disahkan di masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri (2004) di bulan September 2004.

(12)

Pada tahun 2007, disahkannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun Pada tahun 2007, disahkannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang yang 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang yang  bertujuan

 bertujuan untuk untuk mencegah mencegah sedini sedini mungkin mungkin perdagangan perdagangan orang, orang, khususnyakhususnya  perempuan

 perempuan dan dan anak anak dan dan memberi memberi sanksi sanksi yang yang berat berat kepada kepada para para pelakupelaku (traffiker) tersebut. Kebijakan-kebijakan tersebut diikuti dengan (traffiker) tersebut. Kebijakan-kebijakan tersebut diikuti dengan  perkembangan

 perkembangan dan dan munculnya munculnya lembaga-lembaga lembaga-lembaga yang yang secara secara khususkhusus menangani kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan hak keadilan menangani kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan hak keadilan atas korban seperti didirikannya Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atas korban seperti didirikannya Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan ada 253 lembaga baru

(LPSK) dan ada 253 lembaga baru  –  – dari Aceh hingga Papuadari Aceh hingga Papua —  —   telah  telah didirikan oleh masyarakat dan negara: 129 Unit Pelayanan bagi Perempuan didirikan oleh masyarakat dan negara: 129 Unit Pelayanan bagi Perempuan dan Anak dalam institusi kepolisian, 42 Pusat Pelayanan Terpadu di dan Anak dalam institusi kepolisian, 42 Pusat Pelayanan Terpadu di rumah-rumah sakit, 23 Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan rumah sakit, 23 Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dann 41 Women Crisis Centre

Anak (P2TP2A) dann 41 Women Crisis Centre di pelbagai daerah. Meskipundi pelbagai daerah. Meskipun lembaga-lembaga tersebut seringkali mengalami keterbatasan dan bahkan lembaga-lembaga tersebut seringkali mengalami keterbatasan dan bahkan kekurangan dukungan pendanaan, baik dari pemerintah maupun dukungan kekurangan dukungan pendanaan, baik dari pemerintah maupun dukungan  pendanaan dari masyarakat sipil.

 pendanaan dari masyarakat sipil. Sementara

Sementara beragam beragam capaian ycapaian yang ang diperoleh diperoleh dari pdari proses roses gerakangerakan  perempuan

 perempuan di di daerah-daerah, daerah-daerah, seperti seperti memberikan memberikan akses akses keadilan keadilan bagibagi  perempuan

 perempuan korban, korban, mendorong mendorong adanya adanya kebijakan kebijakan yang yang memberikanmemberikan  perlindungan

 perlindungan terhadap terhadap perempuan perempuan korban, korban, adanya adanya kemitraan kemitraan strategisstrategis dengan para penegak hukum, seperti kejaksaan dan kepolisian dan adanya dengan para penegak hukum, seperti kejaksaan dan kepolisian dan adanya  penyebarluasan

 penyebarluasan pemahaman pemahaman publik publik tentang tentang kekerasan kekerasan terhadap terhadap perempuan.perempuan. Selain itu tumbuhnya kemampuan daya analisis perempuan di pedesaan Selain itu tumbuhnya kemampuan daya analisis perempuan di pedesaan untuk mengontrol berjalannya pemerintahan, adanya sikap kritis terhadap untuk mengontrol berjalannya pemerintahan, adanya sikap kritis terhadap  pelbagai kebijakan

 pelbagai kebijakan dan dan adanya keberanian adanya keberanian dari dari para para perempuan di perempuan di pedesaanpedesaan untuk menyampaikan aspirasi mereka ke lembaga-lembaga penyelenggara untuk menyampaikan aspirasi mereka ke lembaga-lembaga penyelenggara negara

negara seperti seperti ke ke DPRD DPRD untuk untuk menyampaikan menyampaikan aspirasi aspirasi berdasarkanberdasarkan kebutuhan praktis mereka sehari-hari.

kebutuhan praktis mereka sehari-hari.

Berbagai keberhasilan dan capaian gerakan perempuan tersebut tak Berbagai keberhasilan dan capaian gerakan perempuan tersebut tak lepas dari beragam faktor pendukungnya, diantaranya adalah memilih isu lepas dari beragam faktor pendukungnya, diantaranya adalah memilih isu yang tepat yang dibutuhkan oleh publik luas sehingga m

(13)

dari masyarakat, adanya aktor gerakan dan konsisten dengan isu yang dari masyarakat, adanya aktor gerakan dan konsisten dengan isu yang dipilihnya, tersedianya arena dialog diantara sesama anggota gerakan dipilihnya, tersedianya arena dialog diantara sesama anggota gerakan sehingga memungkinkan terjadinya pembagian peran diantara anggota sehingga memungkinkan terjadinya pembagian peran diantara anggota gerakan, dan pendukung lain yang tak kalah penting bagi keberhasilan gerakan, dan pendukung lain yang tak kalah penting bagi keberhasilan gerakan perempuan adalah teknologi yang memudahkan anggota gerakan gerakan perempuan adalah teknologi yang memudahkan anggota gerakan  berkomunikasi

 berkomunikasi seperti seperti handphone, handphone, email, email, milis, milis, internet, internet, facebook, facebook, twittertwitter dan lainnya.

dan lainnya.

3.3

3.3 AnalisiAnalisis s Mengenai Mengenai Tuntutan-TuTuntutan-Tuntutan ntutan BekBekerja erja MempengarMempengaruhiuhi Kebijakan-kebijakan

Kebijakan-kebijakan

Rakyat Indonesia pada era Orde Baru tidak mendapatkan kebebasan Rakyat Indonesia pada era Orde Baru tidak mendapatkan kebebasan  berpendapat

 berpendapat maupun maupun menjabat menjabat dalam dalam kursi kursi pemerintahan. pemerintahan. Organisasi- Organisasi-organisasi dan birokrasi-birokrasi yang seharusnya menjadi wadah organisasi dan birokrasi-birokrasi yang seharusnya menjadi wadah masyarakat untuk menampung pendapatnya dalam kenyataannya tidak masyarakat untuk menampung pendapatnya dalam kenyataannya tidak  bekerja

 bekerja sesuai sesuai dengan dengan perannya. perannya. Hal Hal ini ini menyebabkan menyebabkan ketidakpuasanketidakpuasan tersendiri terhadap pemerintah. Input yang berupa tuntutan-tuntutan adanya tersendiri terhadap pemerintah. Input yang berupa tuntutan-tuntutan adanya keterbukaan pemerintah kepada rakyat dan pemberian peran khususnya keterbukaan pemerintah kepada rakyat dan pemberian peran khususnya terhadap kaum wanita serta dukungan-dukungan seperti dengan adanya terhadap kaum wanita serta dukungan-dukungan seperti dengan adanya emansipasi wanita, Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi emansipasi wanita, Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi wanita (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination wanita (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women) yang berasal dari pengaruh politik lingkup internasional against Women) yang berasal dari pengaruh politik lingkup internasional menjadi hal yang dipertimbankan dalam sistem politik.

menjadi hal yang dipertimbankan dalam sistem politik.

Dalam menganalisis sistem politik dapat dinyatakan bahwa ketika Dalam menganalisis sistem politik dapat dinyatakan bahwa ketika kebutuhan publik untuk memenuhi kesejahteraannya tidak tercapai, warga kebutuhan publik untuk memenuhi kesejahteraannya tidak tercapai, warga negara dapat mengajukan tuntutan. Dari sinilah rakyat Indonesia yang tidak negara dapat mengajukan tuntutan. Dari sinilah rakyat Indonesia yang tidak  puas terhadap pemerintahan Soeharto mengajukan tuntutan-tuntutan agar apa  puas terhadap pemerintahan Soeharto mengajukan tuntutan-tuntutan agar apa yang mereka inginkan dapat terakomodir dengan baik. Kemudian tuntutan yang mereka inginkan dapat terakomodir dengan baik. Kemudian tuntutan tersebut diproses dalam sistem politik yang akan menghasilkan tersebut diproses dalam sistem politik yang akan menghasilkan kebijakan-kebijakan. Akan tetapi, Orde Baru yang masih memegang kuat pemerintahan kebijakan. Akan tetapi, Orde Baru yang masih memegang kuat pemerintahan yang bersifat tertutup membuat kebijakan yang telah dibuat hanya sekedar yang bersifat tertutup membuat kebijakan yang telah dibuat hanya sekedar untuk menguntungkan pihak Soeharto untuk melanggengkan kekuasaannya. untuk menguntungkan pihak Soeharto untuk melanggengkan kekuasaannya.

(14)

Buruknya pemerintahan pada masa Orde Baru membuat wanita yang Buruknya pemerintahan pada masa Orde Baru membuat wanita yang sering terdiskriminasi menciptakan perubahan. Perempuan-perempuan sering terdiskriminasi menciptakan perubahan. Perempuan-perempuan kemudian membentuk organisasi-organisasi yang diharapkan dapat kemudian membentuk organisasi-organisasi yang diharapkan dapat mensaranai hak-hak mereka.Karena mereka juga menginginkan pergantian mensaranai hak-hak mereka.Karena mereka juga menginginkan pergantian  bentuk pemerintahan yang lebih demokratis yang mana salah satunya dengan  bentuk pemerintahan yang lebih demokratis yang mana salah satunya dengan melindungi hak-hak manusia. Meskipun demikian, hasilnya kurang melindungi hak-hak manusia. Meskipun demikian, hasilnya kurang maksimal karena masih adanya kontrol dari rezim Soeharto. Keadaan itulah maksimal karena masih adanya kontrol dari rezim Soeharto. Keadaan itulah yang mendorong organisasi-organisasi perempuan melancarkan gerakan yang mendorong organisasi-organisasi perempuan melancarkan gerakan  peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen melalui kebijakan afirmasi  peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen melalui kebijakan afirmasi (affirmative action) dalam bentuk kuota 30% perempuan dalam pemilu (affirmative action) dalam bentuk kuota 30% perempuan dalam pemilu demokratis. Sebab, berdasarkan pengalaman banyak negara penerapan demokratis. Sebab, berdasarkan pengalaman banyak negara penerapan kebijakan afirmasi dalam sistem pemilu, terbukti berhasil signifikan kebijakan afirmasi dalam sistem pemilu, terbukti berhasil signifikan meningkatkan jumlah perempuan di parlemen.

meningkatkan jumlah perempuan di parlemen.

3.4

3.4 Peran Peran Wanita Wanita dari dari Orde Orde Baru Baru hingga hingga ReformasiReformasi

Organisasi-organisasi wanita sudah mulai muncul pada era Orde Organisasi-organisasi wanita sudah mulai muncul pada era Orde Baru. Organisasi wanita dalam hal ini mempunyai sikap dan peran politik Baru. Organisasi wanita dalam hal ini mempunyai sikap dan peran politik menolak kooperasi Orde Baru. Selain itu organisasi wanita juga membela menolak kooperasi Orde Baru. Selain itu organisasi wanita juga membela dan membawa suara wanita yang terepresi Orde Baru. Organisasi-organisasi dan membawa suara wanita yang terepresi Orde Baru. Organisasi-organisasi wanita yang bermunculan tersebut mengangkat derajat kaum wanita yang wanita yang bermunculan tersebut mengangkat derajat kaum wanita yang sering termarginalkan. Keberadaan kaum wanita menjadi lebih sering termarginalkan. Keberadaan kaum wanita menjadi lebih diperhitungkan.

diperhitungkan.

Pada tahun 1954 lahir gerakan perempuan yang monumental dalam Pada tahun 1954 lahir gerakan perempuan yang monumental dalam sejarah Indonesia, yaitu Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani), sebagai sejarah Indonesia, yaitu Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani), sebagai  perubahan

 perubahan nama nama (Garwis) (Garwis) yang yang didirikan didirikan tahun tahun 1950. 1950. Muncul Muncul jugajuga organisasi sebagai penerus perkumpulan perempuan di tingkat RT maupun organisasi sebagai penerus perkumpulan perempuan di tingkat RT maupun RW, yaitu Jaringan Perempuan Usaha Kecil (Jarpuk). Organisasi tersebut RW, yaitu Jaringan Perempuan Usaha Kecil (Jarpuk). Organisasi tersebut merupakan hasil dorongan dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), merupakan hasil dorongan dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Kelompok Wanita Pengembangan Sumber Daya (KWPS). Kemudian LSM Kelompok Wanita Pengembangan Sumber Daya (KWPS). Kemudian LSM mewadahi

(15)

Walaupun pada awalnya organisasi-organisasi perempuan tersebut Walaupun pada awalnya organisasi-organisasi perempuan tersebut difasilitasi LSM karena peran perempuan yang telah termarginalkan oleh difasilitasi LSM karena peran perempuan yang telah termarginalkan oleh negara, namun organisasi-organisasi tersebut dikoopetasikan untuk negara, namun organisasi-organisasi tersebut dikoopetasikan untuk mendukung Golkar di masa Orde Baru, dan dibuat sistem ―ibuisme‖ oleh mendukung Golkar di masa Orde Baru, dan dibuat sistem ―ibuisme‖ oleh negara dalam memperlakukan perempuan Indonesia, dan perempuan pada negara dalam memperlakukan perempuan Indonesia, dan perempuan pada masa Orde Baru juga cenderung dipilih untuk menempati posisi penting masa Orde Baru juga cenderung dipilih untuk menempati posisi penting dalam politik Indonesia beradasarkan struktur ikatan sosial atau kedekatan dalam politik Indonesia beradasarkan struktur ikatan sosial atau kedekatan dengan pemimpin Golkar sehingga cenderung mengakibatkan kurang dengan pemimpin Golkar sehingga cenderung mengakibatkan kurang terbukanya ruang partisipasi tersebut secara luas bagi perempuan. Dari terbukanya ruang partisipasi tersebut secara luas bagi perempuan. Dari situlah terlihat peran wanita yang didiskriminasikan. Sehingga kemudian situlah terlihat peran wanita yang didiskriminasikan. Sehingga kemudian  bermunculan

 bermunculan lagi lagi oraganisasi-organisasi oraganisasi-organisasi perempuan perempuan seperti seperti PKK, PKK, PancaPanca Dharma Wanita, dan lain sebagainya. Akan tetapi, Dharma Wanita yang Dharma Wanita, dan lain sebagainya. Akan tetapi, Dharma Wanita yang merupakan organisasi wanita tujuan utamanya bukanlah mempromosikan merupakan organisasi wanita tujuan utamanya bukanlah mempromosikan hak-hak wanita atau mengadvokasi isu-isu feminis. Dharma Wanita masih hak-hak wanita atau mengadvokasi isu-isu feminis. Dharma Wanita masih digunakan untuk mengimplementasikan program-program PKK yang mana digunakan untuk mengimplementasikan program-program PKK yang mana agennya masih didominasi oleh pegawai pria. Hal inilah yang menjadi agennya masih didominasi oleh pegawai pria. Hal inilah yang menjadi kendala mengapa peran wanita masih sering termarginalkan.

kendala mengapa peran wanita masih sering termarginalkan.

Setelah Indonesia kembali menjadi anggota Perserikatan Setelah Indonesia kembali menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), gerakan wanita tumbuh semakin pesat, seperti Komisi Bangsa (PBB), gerakan wanita tumbuh semakin pesat, seperti Komisi nasional Kedudukan Wanita Indonesia (KNKWI) (1968) yang bertugas nasional Kedudukan Wanita Indonesia (KNKWI) (1968) yang bertugas menunjang pergerakan wanita melalui koleksi data dan melakukan riset menunjang pergerakan wanita melalui koleksi data dan melakukan riset tentang keadaaan dan kedudukan wanita, serta memberikan rekomendasi tentang keadaaan dan kedudukan wanita, serta memberikan rekomendasi kepada pemerintah maupun oraganisasi yang layak menerimanya. Pada 30 kepada pemerintah maupun oraganisasi yang layak menerimanya. Pada 30 Januari 1967 Mendagri mengangkat kembali satu-satunya perempuan dari 31 Januari 1967 Mendagri mengangkat kembali satu-satunya perempuan dari 31 kursi Wa Ode Siti Halidjah (Golongan Karya Wanita) untuk periode kursi Wa Ode Siti Halidjah (Golongan Karya Wanita) untuk periode 1967-1971. Di periode 1971

1971. Di periode 1971 –  – 1977, hasil Pemilu 1971 diresmikan 40 anggota1977, hasil Pemilu 1971 diresmikan 40 anggota Parlemen Sultra. 15% (6 kursi) berhasil diisi kelompok perempuan yang Parlemen Sultra. 15% (6 kursi) berhasil diisi kelompok perempuan yang semuanya berasal dari Golongan Karya.

semuanya berasal dari Golongan Karya.

Hal ini terlihat jelas bahwa keterwakilan perempuan dalam politik Hal ini terlihat jelas bahwa keterwakilan perempuan dalam politik Indonesia masih bersifat pada satu arah tidak terbuka secara luas, karena Indonesia masih bersifat pada satu arah tidak terbuka secara luas, karena Golkar pada zaman ini merupakan dominasi dalam parlemen Indonesia. Golkar pada zaman ini merupakan dominasi dalam parlemen Indonesia.

(16)

Walaupun begitu, partisipasi perempuan pada zaman orde baru sudah cukup Walaupun begitu, partisipasi perempuan pada zaman orde baru sudah cukup diperhatikan walaupun memang mengalami ketidaksetaraan dengan politisi diperhatikan walaupun memang mengalami ketidaksetaraan dengan politisi laki-laki dalam parlemen Indonesia, selain itu juga perempuan cenderung laki-laki dalam parlemen Indonesia, selain itu juga perempuan cenderung  partisipasinya

 partisipasinya tidak tidak terbuka terbuka secara secara luas, luas, melainkan melainkan hanya hanya dalam dalam internalinternal Golkar sendiri dan cenderung sedikit keterwakilannya dibandingkan dengan Golkar sendiri dan cenderung sedikit keterwakilannya dibandingkan dengan laki-laki.

laki-laki.

Di era reformasi, Partai Golkar semakin memperhatikan kepentingan Di era reformasi, Partai Golkar semakin memperhatikan kepentingan  perempuan,

 perempuan, hal hal tersebut tersebut dapat dapat dilihat dilihat dari dari meningkatnya meningkatnya jumlah jumlah kaderkader  perempuan

 perempuan dalam dalam Partai Partai Golkar Golkar dari dari pemilu pemilu 1999 1999 memenuhi memenuhi 13,3 13,3 persenpersen menjadi 14,28 persen tahun 2004, dan pada pemilu 2009 Partai Golkar menjadi 14,28 persen tahun 2004, dan pada pemilu 2009 Partai Golkar memenuhi kuata 30 persen. Dari 640 calon legislator, terdapat 164 memenuhi kuata 30 persen. Dari 640 calon legislator, terdapat 164  perempuan

 perempuan atau atau 30, 30, 27 27 persen. persen. Partai Partai Golkar Golkar tidak tidak mempersulit mempersulit calegcaleg  perempuan

 perempuan jika jika caleg caleg tersebut tersebut memang memang berkompeten berkompeten dan dan dapat dapat bersaingbersaing mendapatkan suara. Seperti telah disebutkan dalam surat edaran Partai mendapatkan suara. Seperti telah disebutkan dalam surat edaran Partai Golkar Nomor 8/2008 sebagai hasil keputusan Rapimnas

Golkar Nomor 8/2008 sebagai hasil keputusan Rapimnas IV tahun 2008.IV tahun 2008. Menjelang Pemilu Legisaltif 2009, pada saat DPR dan pemerintah Menjelang Pemilu Legisaltif 2009, pada saat DPR dan pemerintah menyusun undang-undang politik baru, organisasi-organisasi perempuan menyusun undang-undang politik baru, organisasi-organisasi perempuan kembali berjuang dengan target agar formulasi kebijakan afirmasi kuota 30% kembali berjuang dengan target agar formulasi kebijakan afirmasi kuota 30%  perempuan

 perempuan di di undang-undang undang-undang lebih lebih kongkrit kongkrit dan dan lebih lebih menguntungkanmenguntungkan  perempuan.

 perempuan. Meskipun Meskipun pemilu pemilu 2009 2009 Partai Partai Golkar Golkar mengalami mengalami penurunanpenurunan  pendapatan

 pendapatan suara suara dari dari 127 127 kursi kursi menjadi menjadi 97 97 kursi, kursi, caleg caleg perempuan perempuan yangyang terpilih tidak mengalami penurunan drastis, bahkan dapat dikatakan stagnan terpilih tidak mengalami penurunan drastis, bahkan dapat dikatakan stagnan dari 18 menjadi 17. Jika dilihat dari kursi yang didapat Partai Golkar, dari 18 menjadi 17. Jika dilihat dari kursi yang didapat Partai Golkar, keterwakilan perempuan dalam parlemen meningkat dari 14,17 persen keterwakilan perempuan dalam parlemen meningkat dari 14,17 persen menjadi 17,5 persen. Terpilihnya caleg perempuan kebanyakan yang menjadi 17,5 persen. Terpilihnya caleg perempuan kebanyakan yang menempati urutan atas dalam nomor urut daftar calon pemilu. Hal ini tentu menempati urutan atas dalam nomor urut daftar calon pemilu. Hal ini tentu merupakan kebijakan partai untuk menempatkan caleg perempuan dalam merupakan kebijakan partai untuk menempatkan caleg perempuan dalam urutan atas, kebijakan ini memperlihatkan dukungan partai terhadap urutan atas, kebijakan ini memperlihatkan dukungan partai terhadap terpilihnya caleg perempuan.

(17)

3.5

3.5 Kendala- Kendala- Kendala Kendala Partisipasi Partisipasi Politik Politik PerempuanPerempuan

Untuk dapat terlibat baik secara mental maupun emosi dalam segala Untuk dapat terlibat baik secara mental maupun emosi dalam segala aspek kegiatan politik tidaklah mudah melakukannya karena beberapa faktor. aspek kegiatan politik tidaklah mudah melakukannya karena beberapa faktor. Kondisi wanita Indonesia yang dicapai sekarang ini terbentuk oleh adanya Kondisi wanita Indonesia yang dicapai sekarang ini terbentuk oleh adanya kendala yang menghambat partisipasi politiknya. Kendala pokok yang kendala yang menghambat partisipasi politiknya. Kendala pokok yang seringkali dipergunakan sebagai alasan lemahnya partisipasi politik wanita, seringkali dipergunakan sebagai alasan lemahnya partisipasi politik wanita, dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: hambatan internal dan eksternal. dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: hambatan internal dan eksternal.

Hambatan internal, pertama: kurangnya kesadaran sebagian besar Hambatan internal, pertama: kurangnya kesadaran sebagian besar  perempuan

 perempuan untuk untuk berkiprah berkiprah dan dan berpartisipasi berpartisipasi dalam dalam kegiatan kegiatan politik.politik. Kurangnya kesadaran ini dikarenakan sosio-kultural mereka yang belum Kurangnya kesadaran ini dikarenakan sosio-kultural mereka yang belum memungkinkan bisa aktif menyuarakan, dan menyampaikan memungkinkan bisa aktif menyuarakan, dan menyampaikan keinginan-keinginan di bidang politik. Kedua: aktivitas politik dianggap tidak layak keinginan di bidang politik. Kedua: aktivitas politik dianggap tidak layak untuk perempuan, karena sifat- sifatnya yang berjauhan dari citra untuk untuk perempuan, karena sifat- sifatnya yang berjauhan dari citra untuk wanita. Dunia pol

wanita. Dunia politik dianggap ―keras‖, ―kotor‖, ―main kayu‖, dan penuhitik dianggap ―keras‖, ―kotor‖, ―main kayu‖, dan penuh muslihat sehingga dianggap tidak cocok untuk citra wanita. Pandangan ini muslihat sehingga dianggap tidak cocok untuk citra wanita. Pandangan ini membuat dunia politik itu bias laki- laki, bahkan dianggap tabu untuk membuat dunia politik itu bias laki- laki, bahkan dianggap tabu untuk wanita. Konsekuensi lebih lanjut wanita menjadi enggan memasukinya. wanita. Konsekuensi lebih lanjut wanita menjadi enggan memasukinya. Wanita menjadi pasif dalam berpolitik. Ketiga: lingkungan social budaya Wanita menjadi pasif dalam berpolitik. Ketiga: lingkungan social budaya yang kurang mendukung pengembang

yang kurang mendukung pengembangan potensi wanita, antara laan potensi wanita, antara lain wawasanin wawasan orang tua, adat, penafsiran terhadap ajaran agama yang tidak tepat, tingkat orang tua, adat, penafsiran terhadap ajaran agama yang tidak tepat, tingkat  pendapatan

 pendapatan keluarga, keluarga, dan dan system system pendidikan pendidikan yang yang diskriminatif. diskriminatif. MasihMasih lekatnya budaya tradisional dan kecilnya akses wanita pada penguasaan lekatnya budaya tradisional dan kecilnya akses wanita pada penguasaan factor social ekonomi, menyebabkan terbentuknya image dalam diri wanita factor social ekonomi, menyebabkan terbentuknya image dalam diri wanita  bahwa memang sewajarnya mereka berada di belakang

 bahwa memang sewajarnya mereka berada di belakang pria.pria.

Dominasi budaya patriarkhi seolah memberi garisan tegas bahwa Dominasi budaya patriarkhi seolah memberi garisan tegas bahwa antara perempuan dan politik, merupakan dua dunia yang berbeda dan antara perempuan dan politik, merupakan dua dunia yang berbeda dan tidak dapat bersinergi satu dengan yang lainnya. Dunianya perempuan tidak dapat bersinergi satu dengan yang lainnya. Dunianya perempuan adalah di rumah yang meliputi wilayah domestik, mengurus anak

adalah di rumah yang meliputi wilayah domestik, mengurus anak  –  –  anak anak dengan segala tetek bengeknya dan kalaupun berkarir di luar rumah maka dengan segala tetek bengeknya dan kalaupun berkarir di luar rumah maka  pekerjaan/karir

 pekerjaan/karir bukanlah bukanlah hal hal yang yang utama. utama. Perempuan Perempuan diharuskan diharuskan siapsiap memainkan peran ganda, sebagai ibu dan perempuan bekerja. Sedangkan memainkan peran ganda, sebagai ibu dan perempuan bekerja. Sedangkan

(18)

 politik adalah tempat

 politik adalah tempat yang cocok bagi lakiyang cocok bagi laki  –  –  laki karena penuh dengan intrik laki karena penuh dengan intrik  – 

 –   intrik   intrik berbahaya, terlihat berbahaya, terlihat macho, pmacho, penuh manuvenuh manuver er serta identik serta identik dengandengan uang dan kekuasaan.

uang dan kekuasaan.

Dalam pandangan Walby, meskipun sudah terdapat banyak Dalam pandangan Walby, meskipun sudah terdapat banyak  pencapaian

 pencapaian kaum kaum wanita wanita terhadap terhadap hak-hak hak-hak sipil sipil mereka mereka misalnya misalnya hakhak mendapatkan pekerjaan, kemudahan bercerai, tunjangan bagi kaum wanita mendapatkan pekerjaan, kemudahan bercerai, tunjangan bagi kaum wanita non-pekerja,sensor pornografi, kemudahan mendapatkan alat kontrasepsi dan non-pekerja,sensor pornografi, kemudahan mendapatkan alat kontrasepsi dan aborsi, serta hokum yang memudahkan bagi kaum wanita untuk aborsi, serta hokum yang memudahkan bagi kaum wanita untuk meninggalkan kaum pria yang melakukan kekerasan-tetap saja bersifat meninggalkan kaum pria yang melakukan kekerasan-tetap saja bersifat  patriarchal,sebagaimana

 patriarchal,sebagaimana halnya halnya dengan dengan kapitalis kapitalis dan dan rasis. rasis. Kebijakan- Kebijakan-kebijakan negara belum lama diar

kebijakan negara belum lama diarahkan pada upaya untuk meyakinkan kaumahkan pada upaya untuk meyakinkan kaum wanita akan ranah privat dari rumah,dengan sedikit upaya yang nyata untuk wanita akan ranah privat dari rumah,dengan sedikit upaya yang nyata untuk memajukan posisi kaum wanita diranah public.Kaum wanita masih sedikit memajukan posisi kaum wanita diranah public.Kaum wanita masih sedikit mendapatkan mendapatkan upah dibanding kaum pria dan peluang yang mendapatkan mendapatkan upah dibanding kaum pria dan peluang yang sama dalam legislasi sering tidak diperkuatkan.Kaum wanita dalam keluarga sama dalam legislasi sering tidak diperkuatkan.Kaum wanita dalam keluarga orang tua tunggal memperoleh sedikit manfaat dari negara dan kaum wanita orang tua tunggal memperoleh sedikit manfaat dari negara dan kaum wanita masih disakiti dengan ketersediaan pornografi yang semakin besar masih disakiti dengan ketersediaan pornografi yang semakin besar dimasyarakat.

dimasyarakat.

Kendala eksternal menurut Afan Gaffar (1991:25) antara lain dari Kendala eksternal menurut Afan Gaffar (1991:25) antara lain dari  birokrasi

 birokrasi yang yang paternalistic, paternalistic, pola pola pembangunan pembangunan ekonomi ekonomi dan dan politik politik yangyang kurang seimbang dan kurang berfungsinya partai politik.

kurang seimbang dan kurang berfungsinya partai politik.

3.6

3.6 Upaya Upaya Peningkatan Peningkatan Partisipasi Partisipasi Politik PPolitik Perempuanerempuan

Untuk mendorong peningkatan dalam partisipasi politik perempuan, Untuk mendorong peningkatan dalam partisipasi politik perempuan,  perlu

 perlu pemahaman pemahaman dan dan analisis analisis secara secara menyeluruh menyeluruh sehingga sehingga dihasilkan dihasilkan suatusuatu rekomendasi kebijaksanaan yang tepat.

rekomendasi kebijaksanaan yang tepat.

Pertama, harus dimulai pendidikan dari keluarga, bahwa berkiprah serta Pertama, harus dimulai pendidikan dari keluarga, bahwa berkiprah serta  berpartisipasi

 berpartisipasi di di dunia dunia pillitik pillitik adalah adalah salah salah satu satu bagian bagian yang yang penting penting untukuntuk membangun masyarakat, bangsa dan Negara.

membangun masyarakat, bangsa dan Negara.

Kedua, anak perempuan yang mengikuti pendidikan sejak disekolah Kedua, anak perempuan yang mengikuti pendidikan sejak disekolah menengah sampai Universitas, sebaiknya didorong untuk aktif mengikuti menengah sampai Universitas, sebaiknya didorong untuk aktif mengikuti

(19)

organisasi seperti OSIS, BEM, dan organisasi ekstra universiter seperti HMI, organisasi seperti OSIS, BEM, dan organisasi ekstra universiter seperti HMI, GMNI, organisasi pemuda seperti KNPI, dan organisasi kemasyarakatan GMNI, organisasi pemuda seperti KNPI, dan organisasi kemasyarakatan seperti Muhammadiyah, NU, dan lain-lain.Maka berarti secara sadar kaum seperti Muhammadiyah, NU, dan lain-lain.Maka berarti secara sadar kaum  perempuan

 perempuan telah telah mempersiapkan mempersiapkan diri diri menjadi menjadi pemimpin. pemimpin. Sekarang Sekarang ini,ini,  perempuan yang banyak berkiprah di

 perempuan yang banyak berkiprah di dunia politik adalah dunia politik adalah mereka yang semereka yang sejakjak menjadi pelajar dan mahasiswa telah aktif diberbagai organisasi pelajar, dan menjadi pelajar dan mahasiswa telah aktif diberbagai organisasi pelajar, dan organisasi kemahasiswaan.

organisasi kemahasiswaan.

Ketiga, melakukan advokasi terhadap kaum perempuan supaya Ketiga, melakukan advokasi terhadap kaum perempuan supaya terpanggil untuk berpartisipasi dalam kancah politik.

terpanggil untuk berpartisipasi dalam kancah politik.

Keempat, mempersiapkan anak-anak perempuan sejak dini untuk Keempat, mempersiapkan anak-anak perempuan sejak dini untuk terpanggil dan tertantang memasuki dunia politik. Dengan cara ini, maka terpanggil dan tertantang memasuki dunia politik. Dengan cara ini, maka dimasa depan akan semakin banyak perempuan yang berkiprah dan dimasa depan akan semakin banyak perempuan yang berkiprah dan  berpartisipasi dalam kancah politik.

 berpartisipasi dalam kancah politik.

Kelima, memberi pencerahan, penyadaran dan dorongan kepada Kelima, memberi pencerahan, penyadaran dan dorongan kepada kaum perempuan supaya dalam berbagai kegiatan politik seperti kaum perempuan supaya dalam berbagai kegiatan politik seperti  berpartisipasi

 berpartisipasi dalam dalam kampanye, kampanye, pemilih, pemilih, menjadi menjadi calon calon legislative, legislative, caloncalon Gubernur/Wakil Gubernur, Walikota/Walkil Walikota,Bupati/Wakil Bupati, Gubernur/Wakil Gubernur, Walikota/Walkil Walikota,Bupati/Wakil Bupati, dan lain sebagainya.

dan lain sebagainya.

Beberapa peluang bagi perempuan untuk dapat meningkatkan kualitas Beberapa peluang bagi perempuan untuk dapat meningkatkan kualitas  perannya dibidang p

 perannya dibidang politik antara lain:olitik antara lain: 1.

1. Pasal Pasal 17 17 dan dan 21 21 UUD UUD 1945;1945; 2.

2. GBHN GBHN yang yang sejak sejak tahun tahun 1978;1978; 3.

3. Konferensi-konferensi Konferensi-konferensi wanita wanita se-dunia.se-dunia.

Peluang-peluang yang mendukung tersebut,Kaum perempuan Peluang-peluang yang mendukung tersebut,Kaum perempuan sebenarnnya mempunyai peluang dan kesempatan yang besar untuk bisa sebenarnnya mempunyai peluang dan kesempatan yang besar untuk bisa  berkiprah

 berkiprah dan dan berpartisipasi berpartisipasi dalam dalam dunia dunia politik. politik. Meskipun Meskipun memang memang padapada akhirnya akan dikembalikan kepada wanita untuk memanfaatkannya atau akhirnya akan dikembalikan kepada wanita untuk memanfaatkannya atau tidak. Di era Orde Reformasi, peluang perempuan semakin terbuka untuk tidak. Di era Orde Reformasi, peluang perempuan semakin terbuka untuk menjadi pemain, bukan lagi sekedar partisipan pasif. Setidaknya, ada empat menjadi pemain, bukan lagi sekedar partisipan pasif. Setidaknya, ada empat factor yang memberikan harapan terbukanya peluang kepada kaum factor yang memberikan harapan terbukanya peluang kepada kaum  perempuan untuk meningk

Gambar

Gambar Model Arus Sistem PolitikGambar Model Arus Sistem Politik

Referensi

Dokumen terkait

Tim Satuan T\rgas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah ( SPIP ) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017,.. mempunyai tugas

keluarga, kerabat, rekan yang bertempat �nggal di wilayah Palur, Karanganyar, dan sekitarnya, Saudara bisa mengabarkan berita sukacita ini kepada mereka, sehingga semakin

Penelitian dilakukan di tingkat ranting yang telah atau belum melihat tayangan atau program Muhammadiyah, meskipun dalam penelitian ini masih skala kecil (+/- 25 warga

[r]

Solusio plasenta sedang dalam hal ini plasenta telah lebih dari seperempatnya tetapi belum sampai dua pertiga luas permukaannya. Gejala : perdarahan pervaginan yang

Deteksi sampel tanaman lada dari Bangka dengan diuji dengan ELISA menunjukkan bahwa lada bangka dominan terinfeksi CMV (65%), sedangkan yang terinfeksi PYMV dan infeksi

Luigi Galvani dan Alexandro Volta menemukan prinsip pembentukan energi listrik dari reaksi kimia yang terjadi dalam suatu alat yang kini dikenal sebagai sel Galvani atau sel

Tidak adanya hubungan secara simultan kedua variabel independen terhadap variabel dependen telah menggugurkan pendapat yang menyatakan bahwa kepuasan kerja