• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan. sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini PT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan. sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini PT."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan pengaruh variabel Kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen.

Penetapan objek penelitian ini didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut:

1. Objek yang diteliti dapat memberikan keterangan tentang masalah yang akan diteliti.

2. Data yang diperlukan cukup memadai.

3. Mudah dijangkau baik segi waktu, biaya, tempat maupun tenaga. Dari objek yang telah ditetapkan, maka lamanya waktu yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah terhitung dari bulan November 2013-Januari 2014

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tujuan memberikan gambaran tentang kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen yang ada di PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo. Adapun kerangka variabel penelitian sebagai berikut :

(2)

Gambar 3.1

Variable X merupakan variabel bebas dan Y merupakan variabel terkait, yang mana akan dilakukan analisis pengaruh masing-masing sub variabel bebas terhadap variabel terkait. Jadi dalam penelitian ini digunakan analisis regresi sederhana.

3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011).

Variabel penelitian dapat dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel bebas yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini variabel independen dari kualitas produk dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut :

KUALITAS PRODUK (X)

KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Y)

(3)

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Kualitas Produk Variabel

Bebas (Independen)

Definisi Operasional

Variabel Indikator Sumber

Kualitas Produk

(X)

Kualitas produk yaitu keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan 1. Kinerja 2. Ciri-ciri 3. Kehandalan 4. Kesesuaian dengan spesifikasi 5. Daya tahan 6. Service 7. Estetika 8. kualitas (Tjiptono dan Diana, 2003) 2. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel terikat yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011). Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan pembelian konsumen dapat digambarkan pada tabel berikut.

(4)

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Keputusan Pembelian Konsumen Variabel Terikat (Dependen) Definisi Operasional

Variabel Indikator Sumber

Keputusan Pembelian Konsumen (Y)

Keputusan konsumen merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan 1. Kemantapan pada sebuah produk 2. Kebiasaan dalam membeli produk 3. Memberikan rekomendasi kepada orang lain 4. Melakukan pembelian ulang (Kotler, 1995)

3.4 Populasi Dan Sampel 3.4.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan obyek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik yang terbatas (finite) maupun tidak terbatas (infinite) (Sumarni dan Wahyuni, 2006). Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah konsumen atau pelanggan PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo. Yang diasumsikan tidak diketahui karena jumlah konsumen dan pelanggan yang begitu banyak berkunjung di PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo setiap hari.

(5)

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2011) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Maka untuk menentukan besarnya jumlah sampel konsumen digunakan rumus sebagai berikut, Rao Purba (1996) dalam Sulistyari (2012).

Ket :

n = Jumlah sampel

Z = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% = 1,96 Moe= Margin of error atau kesalahan maksimal yang bisa di

kolerasi, disini ditetapkan 10% atau 0,10

Dengan tingkat keyakinan sebesar 95% atau Z = 1,96 dan moe 10% maka jumlah sampel dapat ditentukan sebagai berikut :

Berdasarkan rumus diatas dapat diperoleh sampel dari populasi sebanyak 96 orang.

Dalam pengambilan sampel teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling, yaitu pemilihan sampel dengan metode-metode nonprobabilitas atau secara tidak

(6)

acak, elemen-elemen populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel (Indriantoro dan Supomo, 2002). Hal ini dilakukan karena berdasarkan pada pertimbangan waktu yang relatif lebih cepat dan biaya yang relatif murah, maka metode pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling

dan Convenience Sampling.

Metode Accidental Sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan yang ditemui atau siapa pun yang dipandang oleh oleh peneliti cocok sebagai sumber data. Langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik pengambilan sampel adalah sebagai berikut :

1. Konsumen/pelanggan yang mengunjungi di PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo

2. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara mendatangi orang yang baru mengunjungi dan membeli produk PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo. Hal ini dilakukan karena diharapkan hasil yang didapatkan dari kuesioner dalam pengujian instrument bersifat valid atau sah dan biasa digunakan dalam pengujian regresi.

Convenience sampling merupakan teknik pengambilan

sampel dari elemen populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh penelitian. Elemen populasi yang dipilih sebagai subjek sampel adalah tidak terbatas sehingga penelitian memiliki

(7)

kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat (Indriantoro dan Supomo, 2002). Dalam penelitian ini mengenai pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen di PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo yang berupa survey kepada konsumen dan pelanggan PT. Sinar Galesong Pratama Gorontalo

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini termasuk penelitian lapangan. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Dalam memperoleh data yang akurat, peneliti mengadakan observasi langsung pada setiap konsumen, guna untuk mendapatkan data yang valid.

2. Kuesioner (daftar pertanyaan)

Dalam pengajuan kuesioner ini dilakukan dengan menggunakan Skala Likert yaitu mengajukan daftar pertanyaan tertulis kepada responden. Kuesioner ini menggunakan sistem tertutup, yaitu bentuk pertanyaan yang disertai alternative jawaban dan responden tinggal memilih salah satu dari alternative jawaban tersebut. Data yang dikumpulkan peneliti meliputi :

(8)

1. Identitas responden

2. Data mengenai tanggapan responden terhadap variable-variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen

Daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk mengenai data yang dikumpul dengan cara memberikan nilai skor masing-masing adalah sebagai berikut :

a. Diberiskor 5, dengan kategori Sangat Setuju (SS) b. Diberiskor 4, dengan kategori Setuju (S)

c. Diberiskor 3, dengan kategori Biasa Saja (BS) d. Diberiskor 2, dengan kategori Tidak Setuju (TS)

e. Diberiskor 1, dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) 3.6 Teknik Analisis Data

Untuk mengidentifikasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan persamaan regresi linear sederhana. Variabel terikat (dependent variabel) dalam penelitian ini adalah

Kualitas Produk dan sebagai variabel bebas (independent variable)

adalah Keputusan Konsumen. Adapun persamaan regresi linier sederhana menurut Husnan, 2003 sebagai berikut :

Keterangan:

ŷ = variabel terikat a = intersep

(9)

x = variabel bebas

b = koefisien regresi / slop

Persamaan di atas adalah rumus dari persamaan regresi linear sederhana. Y adalah variabel tak bebas, a adalah koefisien intersep,

b adalah kemiringan dan x adalah variabel bebas. Rumus untuk b

adalah :

Dan rumus untuk mendapatkan nilai a adalah sebagai berikut :

a = Y b = X

N N

3.7 Pengujian Instrumen 3.7.1 Pengujian Validitas

Pengujian validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2001).

Dalam penguji validitas menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solutions) dan dapat pula digunakan rumus teknik korelasi product moment (Umar, 2003) :

(10)

1. Rumus Korelasi Product Momen Pearson Dimana : r = koefisien korelasi n = jumlah observasi/responden X = skor pertanyaan Y = skor total

2. Menentukan taraf nyata

Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah 95% dan ketidakpercayaan, α = 5% atau 0.05

3. Kriteria pengujian

Pvalue < α atau rhitung > rtabel : mempunyai hubungan signifikan dan bersifat valid

Pvalue > α atau rhitung < rtabel : tidak mempunyai hubungan signifikan dan tidak bersifat valid

Dimana :

Pvalue = tingkat Signifikan

α = batas kelonggaran/error 5% atau 0,05

rhitung = nilai hitung (correlation pearson/product momen)

(11)

4. Cara Pengujian

Pengujian validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masing-masing item dalam kuesioner dan total skor yang ingin diukur yaitu menggunakan Coefficient Corelation

Pearson dalam SPSS. Apabila tingkat PValue lebih besar dari α maka tidak mempunyai hubungan yang signifikan sebaliknya jika tingkat PValue lebih kecil dari α maka mempunyai hubungan yang signifikan. Perhitungan lain membandingkan rhitung dan rtabel, apabila nilai rhitung kurang dari nilai rtabel maka tidak mempunyai hubungan yang signifikan sebaliknya jika nilai rhitung lebih kecil dari rtabel maka mempunyai hubungan yang signifikan.

5. Pengujian Instrumen Responden

Sebelum pengambilan kuesioner ditindak lanjuti maka terlebih dahulu sebagian item pertanyaan harus diuji dengan pengujian instrumen validitas. Pada penelitian ini diuji validitas pada 13 butir pertanyaan terhadap 20 responden. Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.3.

(12)

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas

No Indikator Persepsi rhitung rta

bel Keterang an 1 Kualitas Produk Kinerja Item 1 0,795 0,3 Valid

Ciri-ciri Item 2 0,624 Valid

Kehandalan Item 3 0,497 Valid

Kesesuaian dgn Spesifikasi Item 4 0,400 Valid

Daya Tahan Item 5 0,347 Valid

Service Ability Item 6 0,403 Valid

Estetika Item 7 0,694 Valid

Kualitas Item 8 0,791 Valid

2 Keputusan Pembelian Konsumen

Kemantapan Produk Item 1 0,729

0,3

Valid

Kebiasaan Membeli Produk Item 2 0,749 Valid

Merekomendai Produk Item 3 0,766 Valid

Melakukan Pembelian Kembali Item 4 0,525 Valid

Sumber : Data Primer diolah dalam Satistik SPSS 18, 2013

Pada Tabel 3.3 menunjukan Hasil pengujian validitas untuk item-item pertanyaan yang digunakan dalam mengukur variabel Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian Konsumen menunjukkan dari seluruh item atau pertanyaan yang digunakan, semuanya telah mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari nilai r-kritis yang ditentukan yakni 0.3 atau atau rhitung > rtabel. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan tersebut telah menunjukkan tingkat ketepatan yang cukup baik dan dapat digunakan untuk mengukur keempat variabel tersebut. Selanjutnya

(13)

penyebaran indikator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 96 responden dan di analisis dalam model regresi sederhana.

3.7.2 Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001). Dalam penguji reliabilitas menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solutions), adapun uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan koefisien alpha (α) dari cronbach dengan rumus (Umar, 2003:96) :

Dimana :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan

= jumlah varian butir

= varian total

n = jumlah responden

(14)

1. Kriteria Pengujian

Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala 0 sampai dengan 1. Skala tersebut dikelompokan ke dalam lima kelas dengan range yang sama (Budi, 2006). Hal ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.4 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

No Alpha Tingkat Reliabilitas

1 0,00 S.d. 0,20 Kurang Reliabel 2 > 0,20 S.d. 0,40 Agak Reliabel 3 > 0,40 S.d. 0,60 Cukup Reliabel 4 > 0,60 S.d. 0,80 Reliabel 5 > 0,80 S.d. 1,00 Sangat Reliabel Sumber : Budi, (2006) 2. Cara Pengujian

Dalam penelitian ini misalnya variabel keputusan pembelian konsumen diukur dalam empat pertanyaan berupa satu pertanyaan tiap indikator. Untuk mengukur variabel keputusan pembelian konsumen satu jawaban responden dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten. Karena masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama yaitu keputusan pembelian konsumen. Tingkat reliabilitas suatu konstruk dapat dilihat dari hasil uji statistik Cronbach Alpha.

(15)

3. Pengujian Instrumen Responden

Setelah pengujian instrumen validitas dilakukan, maka dilanjutkan pengujian instrumen reliabilitas, reliabitas berupa penguji beberapa item pertanyaan dalam satu variabel yang dijawab secara konstan atau stabil. Pengujian Reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.5

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas

No. Variabel Alpha Keterangan

1 Kualitas Produk 0,830 Reliabel

2. keputusan pembelian konsumen 0,838 Reliabel

Sumber : Data primer diolah dalam Satistik SPSS 18, 2013

Dari Tabel 3.6. Menunjukan bahwa semua variabel mempunyai Koefesien Alpha yang cukup besar yaitu diantara 0,60 sampai dengan 0,80 sehingga dapat disimpulkan semua item pertanyaan variabel pada kuesioner penelitian adalah reliabel artinya kuesioner yang digunakan dalam penelitian merupakan kuesioner yang baik Selanjutnya penyebaran indikator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 96 responden dan diuji dalam model regresi sederhana.

3.8 Pengujian Hipotesis 3.8.1 Pengujian t-test

Pengujian t dilaksanakan untuk melihat signifikan dari pengaruh independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel dependen yang bersifat kontan Sulaiman

(16)

(2002). Pengujian t digunakan dengan software SPSS (Statistical Product and service solutions). Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam pengujian parsial :

1. Merumuskan hipotesis parsial

- Ho : ≤ 0, yaitu X1 tidak berpengaruh positif terhadap Y.

- H1 : > 0, yaitu X1 berpengaruh positif terhadap Y.

- Ho : ≤ 0, yaitu X2 tidak berpengaruh positif terhadap Y.

- H1 : > 0, yaitu X2 berpengaruh positif terhadap Y.

- Ho : ≤ 0, yaitu X3 tidak berpengaruhpositifterhadap Y.

- H1 : > 0, yaitu X3berpengaruh positif terhadap Y.

2. Menetukan taraf nyata

Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah 95% dan ketidakpercayaan, α = 5% atau 0,05

Derajat bebas “db” = n – k Dimana :

n = Jumlah sampel responden k = Jumlah variable penelitian 3. Mencari t hitung

=

Dimana :

(17)

= parameter ke-I yang dihipotesiskan

= kesalahan standar

4. KriteriaPengujian

< α atau > maka Ho ditolak dan diterima

> α atau < maka Ho diterima dan ditolak

5. Cara Pengujian

Pengaruh signifikan tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai dengan nilai . Apabila nilai

lebih besar dari nilai maka variabel independen secara

individual mempengaruhi variabel dependen, sebaliknya jika nilai lebih kecil dari nilai maka variabel independen secara

individual tidak mempengaruhi variabel dependen, pengujian lain juga membandingkan dan α dengan melihat kriteria pengujian.

3.8.2 Pengujian F

Pengujian F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkandalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Kuncoro, 2007). Pengujian F digunakan denagn software SPSS (Statistical Product

and Service Solutions). Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam

(18)

1. Merumuskan hipotesis simultan

- Ho : = = = 0, yaitu variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh positif terhadap variabel dependen.

- Ho : = = ≠ 0, yaitu variabel independen secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap variabel dependen.

2. Menentukan probabilitas

Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah 95% dan tingkat probability 5% atau 0,05

Df = Regression dan Residual

 Kolom regression yaitu jumlah kuadrat dari varians yang dihasilkan oleh model persamaan regresi.

 Kolom residual yaitu jumlah kuadrat varians yang tidak dihasilkan dari model persamaan regresi.

3. Mencari F hitung

F hitung = =

Dimana :

Y = nilai pengetahuan

Y = nilai Y yang ditaksir dengan menggunakan model regresi Y = nilai rata-rata pengamatan

N = jumlah pengamatan/sampel K = jumlah variabel independen

(19)

4. Kriteria pengujian

< α atau > maka Ho ditolak dan diterima

> αatau < maka Ho diterima dan ditolak

5. Cara pengujian

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai dan

nilai Apakah nilai lebih besar dari nilai maka

variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, sebaliknya jika nilai lebih kecil nilai maka variabel independen secara

bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, pengujian lain juga membandingkan

dan α dengan melihat kriteria pengujian.

3.9 Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dapat dilakukan agar model regresi yang digunakan dapat memberikan hasil yang representatif. Uji asumsi tersebut dapat digunakan dengan software SPSS (Statistical

Product and Service Soultions).

3.9.1 Pengujian Normalitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Kita dapat melihat dari

(20)

normal probability plot yang membentuk suatu garis lurus diagonal,

dan ploting data yang akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada grafik histogram maka menunjukkan pola distribusi normal sebaliknya jika data jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal pada grafik histogram maka menunjukkan pola distribusi tidak normal (Ghozali,2001).

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Kualitas Produk  Variabel
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Keputusan Pembelian  Konsumen  Variabel  Terikat  (Dependen)  Definisi Operasional
Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas

Referensi

Dokumen terkait

Minyak pelumas pada suatu sistem permesinan berfungsi untuk memperkecil- gesekan-gesekan pada permukaan komponen komponen yang bergerak dan bersinggungan. selain itu minyak

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang konsep diri seorang karyawan yang akan memasuki masa pensiun serta

Meski ada perubahan kewenangannya yang luar biasa namun masih ada kewenangan-kewenangan yang masih perlu dibanggakan oleh MPR seperti Pasal 3 Ayat 1 berbunyi:

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi komputer (seperti SPC) akan memberikan suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini

Jika pada putaran kedua menunjukan keberhasilan siswa maka pada putaran ketiga guru akan menggunakan alat bantuan kepada siswa dalam melakukan gerakan guling belakang dengan

Data laporan keuangan dalam bentuk Laporan Target dan Realisasi Penarimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Laporan Target dan Realisasi penerimaan pajak Kota

Sebagai contoh, beberapa bahasa daerah yang terdapat di wilayah Sulawesi masih memiliki sistem afiks yang lengkap dengan jumlah yang relatif banyak.. Hal ini juga terdapat

Dapat menjadi sumber ilmu tambahan untuk berbagai pihak misalnya Aparatur penegak hukum seperti Polisi, Hakim, dan Jaksa yang mengawal jalannya penyelesaian kasus-kasus