• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh: Eko Arifianto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh: Eko Arifianto"

Copied!
256
0
0

Teks penuh

(1)

POTONGAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN KENTUCKY FRIED CHIKEN (KFC) CABANG

AHMAD YANI PADANG

SKRIPSI

Diajukan Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

Oleh: Eko Arifianto

14090049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

PGRI SUMBAR PADANG

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

EKO ARIFIANTO (14090049), Pengaruh Store Atmosphere, Lokasi, Keragaman Produk dan Potongan Harga terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Kentucky Fried Chiken (KFC) Cabang Ahmad Yani Padang Dibawah Bimbingan Ibu Sri Wahyuni, M. Pd Dan Bapak Alfattory Rheza Syahrul, SE, MM

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis 1) pengaruh store atmosphere secara parsial terhadap keputusan pembelian, 2) pengaruh lokasi secara parsial terhadap keputusan pembelian, 3) pengaruh keragaman produk secara parsial terhadap keputusan pembelian, 4) pengaruh potongan harga secara parsial terhadap keputusan pembelian, 5) pengaruh store atmosphere, lokasi, keragaman produk, potongan harga secara stimultan terhadap keputusan pembelian konsumen kentucky fried chiken (KFC) Cabang Ahmad Yani Padang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung yang datang melakukkan pembelian di KFC Ahmad Yani Padang yang bertempat di jalan patimura No.23 Padang berjumlah 100 sampel. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling sampling. Instrumen yang digunakan untuk penelitian berupa angket tertutup dengan digunakan uji Regresi Linear Berganda dan uji hipotesa dengan uji t dan uji F.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara store atmosphere secara parsial terhadap keputusan pembelian dengan nilai koefisien 0,235, nilai thitung sebesar 5,037>ttabel sebesar 1,985; (2) terdapat pengaruh yang signifikan antara lokasi secara parsial terhadap keputusan pembelian dengan nilai koefisien 0,282 nilai thitung 5,814>ttabel 1,985 (3) terdapat pengaruh yang signifikan keragaman produk secara parsial terhadap keputusan pembelian dengan nilai koefisien 0,273 nilai thitung 3,810>ttabel 1,985; (4) terdapat pengaruh yang signifikan potongan harga secara parsial terhadap keputusan pembelian dengan nilai koefisien 0,163 dan nilai thitung sebesar 2,798>ttabel sebesar 1,985; (5) terdapat pengaruh yang signifikan antara store atmosphere, lokasi, keragaman produk, potongan harga secara stimultan terhadap keputusan pembelian dengan F hitung 36,101 > Ftabel 2,70.

Berdasarkan hasil penelitian maka penulis menyarankan.(1)diharapkan kepada pihak KFC Ahmad yani Padang agar selalu memberikan informasi kepada konsumen tentang produk terbaru dengan cara melalui spanduk dan gambar- gambar menarik.(2)diharapkan kepada pihak KFC Ahmad Yani Padang untuk memamfaatkan luas KFC dengan Fasilitas atau tempat duduk yang menarik sehingga hal tersebut membuat konsumen semakin tertarik untuk melakukan pembelian di KFC.(3)diharpkan kepada pihak KFC Ahmad Yani Padang agar memberikan informasi yang luas kepada konsumen bahwa lokasi menuju KFC sangat mudah terjangkau dan mudah untuk dikunjungi.(4)diharapkan kepada pihak KFC agar semakin menambah dari variasi keragaman produk.(5)diharapkan kepada pihak KFC untuk lebih menawarkan diskon bagi setiap pembelian produk.

(6)

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul ““Pengaruh Store Atmosphere, Lokasi, Keragaman Produk, Dan Potongan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Ketucky Fried Chiken (KFC) Cabang Ahmad Yani Padang”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan yang telah diberikan oleh Kedua orang tua yang penulis cintai dan sayangi. Penulis haturkan sembah sujud sebagai ucapan terima kasih yang tentunya penulis belum mampu membalas pengorbanan Ayahanda dan Ibunda, yang telah membesarkan, mendidik dan akan selalu memberikan doa restu, perhatian, kasih sayang, serta dukungan yang tidak ternilai harganya demi kelancaran dan keberhasilan penulis dalam segala hal. Kakak-kakak dan adik yang penulis sayangi beserta keluarga besar yang telah banyak memberikan motivasi baik dalam segi materil dan moril kepada penulis. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2014, khususnya yang telah membantu penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, sukses selalu untuk rekan-rekan semua., oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

(7)

1. Ibuk Sri Wahyuni, M.Pd selaku Pembimbing I dan Bapak Alfattory Rheza Syahrul,SE,MM selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta telah memberikan banyak masukan kepada penulis.

2. Ibu Dina Amaluis, SE,MM selaku Penguji I, Ibu Mareta Kemala Sari,SE, MM selaku penguji II dan Ibu Meri Rahmania, M. PdE selaku penguji III skripsi yang telah memberikan masukan untuk menyempurnakan pembuatan skripsi ini dan mendidik penulis selama perkuliahan.

3. Bapak H. Dasrizal, M.P selaku Ketua Yayasan STKIP PGRI Sumatera Barat, Ibu Dr. Hj. Zusmelia, M.Si selsaku Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat, Ibu Sri Imelwaty, M.Pd, Ph.D selaku Waka I, Bapak Jarudin, M.A, Ph.D selaku Waka II, Ibu Liza Husnita, M. Pd. Wakil ketua II bidang administrasi umum dan keuangan.

4. Ibu Citra Ramayani, S. Pd, ME selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

5. Ibu Sri Wahyuni, M. Pd selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis selama proses perkuliahan.

7. Bapak dan Ibu Pegawai Perpustakaan STKIP PGRI Sumatera Barat.

(8)

dengan menyelesaikan skripsi ini yang telah menemani dan membantu selama 4 tahun ini.

9. Terima kasih kepada pihak KFC Ahmad yani Padang karena telah memberikan izin untuk penelitian dalam penyelesaian tugas akhir (Skripsi). 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih untuk

semuanya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan keterbatasan sehingga hasilnya masih jauh dari sisi sempurna. Untuk itu, demi kesempurnaan skripsi ini penulis mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Semoga Allah SWT, melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta membalas segala kebaikan semua pihak yang memberikan bantuan kepada penulis.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Padang, 13 Juli 2018 Penulis

Eko Arifianto

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... i

HALAMAN PENGESAHAN LULUS UJIAN SKRIPSI ... ii

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 17

C. Batasan Masalah ... 17

D. Perumusan Masalah ... 18

E. Tujuan Penelitian ... 18

F. Manfaat Penelitian ... 19

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 21

1. Keputusan Pembelian ... 21

a. Pengertian Keputusan Pembelian ... 21

b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 22

c. Indikator Keputusan pembelian... 30

2. Store Atmosphere ... 33

a. Pengertian Store Atmosphere ... 33

b. Indikator Store Atmosphere ... 34

c. Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian ... 35

3. Lokasi ... 36

a. Pengertian Lokasi ... 36

b. Indikator Lokasi... 37

c. Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian ... 38

4. Keragaman Produk ... 39

a. Pengertian Keragaman Produk ... 39

b. Indikator Keragaman Produk ... 41

c. Pengaruh Keragaman Produk Terhadap Keputusan Pembelian .... 42

5. Potongan Harga ... 43

(10)

b. Indikator Potongan Harga... 44

c. Pengaruh Potongan Harga Terhadap Keputusan Pembelian ... 45

B. Penelitian Terdahulu ... 46

C. Kerangka Konseptual ... 51

D. Hipotesis Penelitian ... 52

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 55

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 55

C. Populasi dan Sampel ... 55

1. Populasi ... 55

2. Sampel ... 56

D. Jenis dan Sumber Data Penelitian... 57

1. Jenis Data... 57

a. Data Primer ... 57

b. Data Sekunder... 57

2. Sumber Data ... 57

E. Teknik Pengumpulan Data... 58

1. Teknik Observasi ... 58

2. Teknik Kuesioner ... 58

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian... 58

1. Keputusan Pembelian (Y) ... 59

2. Store Atmosphere (X1) ... 59 3. Lokasi (X2) ... 59 4. Keragaman Produk (X3) ... 60 5. Potongan Harga (X4) ... 60 G. Instrumen Penelitian ... 60 H. Penyusunan Instrumen ... 62

I. Pengujian Instrumen Penelitian ... 62

1. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 62

2. Uji Validitas... 62

3. Uji Reliabilitas... 69

J. Teknik Analisis Data... 71

1. Analisis Deskriftif ... 71

2. Analisis Induktif ... 73

a) Uji Kelayakan Model... 73

1) Uji Likelihood Ratio ... 73

2) Uji Ramsey ... 75

b) Uji Asumsi Klasik... 77

1) Uji Normalitas ... 77

2) Uji Multikolinieritas ... 78

3) Uji Heteroskedastisitas ... 79

4) Uji Autokorelasi... 80

c) Analisis Regresi Linear Berganda ... 81

d) Uji Koefisien Determinasi ... 82

e) Pengujian Hipotesis ... 83

(11)

1) Uji t ... 83

2) Uji F ... 84

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umun Tempat Penelitian... 86

1. Sejarah Profil Perusahaan ... 86

2. Visi Dan Misi ... 88

a) Visi ... 88

b) Misi... 88

3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 89

B. Identitas Responden ... 90

C. Teknik Analisis Data... 91

1. Analisis Deskriptif ... 91

a) Analisis Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian (Y) ... 91

b) Analisis Deskriptif Variabel Store Atmosphere (X1)... 94

c) Analisis Deskriptif Variabel Lokasi (X2) ... 97

d) Analisis Deskriptif Variabel Keragaman Produk (X3) ... 99

e) Analisis Deskriptif Variabel Potongan Harga(X4) ... 101

2. Analisis Induktif ... 104

a. Uji Kelayakan Model... 104

1) Uji Maximum Likelihood (ML) ... 104

2) Uji Ramsay... 106

b. Uji Asumsi Klasik... 106

1) Hasil Uji Normalitas ... 108

2) Hasil UJI Multikolinieritas ... 109

3) Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 110

4) Hasil Uji Autokorelasi ... 112

c. Analisi Linier Berganda... 114

d. Koefisien Determinasi ... 114

e. Hipotesis ... 114

1) Hasil Uji t... 117

2) Hasil Uji f ... 117

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 118

BAB V. PENUTUP A. Simpulan ... 127

B. Saran... 128 DAFTAR PUSTAKA

(12)

Tabel Halaman

1. Data Jumlah Top Brand Indeks Restoran fast food 2016 ...3

2. Daftar Jumlah Cabang KFC Ahmad Yani Padang ... 5

3. Jumlah Pengunjung dn Jumlah Transaksi KFC Ahmad Yani Padang ...8

4. Jenis Suasana Toko KFC Cabang Ahmad Yani Padang ...9

5. Jenis Produk KFC Ahmad Yani Padang ...14

6. Jenis Potongan Harga Pada Bulan April 2017 ...16

7. Penelitian yang Relevan ...46

8. Kisi-kisi Instrumen Penelitian...61

9. Daftar Bobot Penilaian ...62

10. Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y) ...64

11. Hasil Uji Validitas Variabel Store Atmosphere (X1) ...65

12. Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi (X2)...66

13. Hasil Uji Validitas Variabel Keragaman Produk (X3) ...67

14. Hasil Uji Validitas Variabel Potongan Harga (X4)...68

15. Klasifikasi Tingkat Reabilitas ...70

16. Hasil Analisa Uji Reliabilitas Uji Coba Angket ...70

17. Rentang Skala TCR...72

18. Pengambilan Keputusan Autokorelasi ...80

19. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ...90

20. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ...91

21. Distribusi Frekuensi Keputusan Pembelian (Y)...92

22. Distribusi Frekuensi Store Atmosphere (X1) ...95

23. Distribusi Frekuensi Lokasi (X2)...97

24. Distribusi Frekuensi Keragaman Produk (X3)...99

25. Distribusi Frekuensi Potongan Harga(X4)...102

26. Hasil Uji Log Likelihood ...104

27. Hasil Uji Ramsey RESET ...106

28. Uji Normalitas ...107

29. Uji Multikolonieritas ...108

30. Uji Heteroskedastisitas...110

31. Uji Autokorelasi ...111

32. Hasil Analisis Regresi Berganda...112

33. Hasil Uji Koefisien determinasi ...114

34. Hasil Uji T...115

35. Hasil Uji F ...117

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. Gambar Suasana KFC Ahmad Yani Padang ...10 2. Lokasi KFC Ahmad Yani Padang ...12 3. Kerangka Konseptual ...52

(14)

Halaman

Lampiran 1: Angket Uji Coba Penelitian ... 134

Lampiran 2: Tabulasi Uji Coba Penelitian ... 142

Lampiran 3: Hasil Uji Coba Penelitian ... . 143

Lampiran 4: Angket Penelitian ... . 149

Lampiran 5: Tabulasi Penelitian ... . 156

Lampiran 6: Hasil Olah Data Penelitian . ... 162

Lampiran 7: Hasil Analisa TCR ... . 189

Lampiran 8: Dokumentasi ... . 194 Lampiran 9: Tabel Chi-Square

Lampiran 10: Tabel Durbin-Watson

Lampiran 11: Tabel Titik Persentase Distribusi t (df) Lampiran 12: Tabel Titik Persentase Distribusi F Lampiran 13: Tabel Titik Persentase Distribusi r

(15)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, tidak hanya berakibat pada sektor pendidikan, sektor ekonomi, sosial dan budaya juga ikut berpengaruh. Perubahan kebudayaan juga tidak dapat dihindari, salah satu perubahan budaya yang terjadi adalah makanan cepat saji fast food yang sebelumnya di Indonesia belum ada, akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman makanan siap saji banyak dijual di indonesia termasuk kota padang. Persaingan antara perusahaan penghasil produk makanan cepat saji fast food saat juga sangat kompetitif.

Salah satu alternatif yaitu memilih untuk makan makanan cepat saji fast food yang sekarang sudah menjadi fenomena makanan yang cukup potensial dan diakui keberadaannya oleh masyarakat. Karena sudah malas memasak, orang akan cenderung membeli makanan cepat saji. Ditambah dengan layanan cepat antar dan ekslusif. Meski kebanyakan makanan fast food bukan masakan asli Indonesia, jenis makanan ini sudah popular dan diterima baik sejak diperkenalkan di Indonesia.

Perkembangan fast food yang semakin besar dapat pula dirasakan dampaknya di Kota Padang. Kehadiran restoran fast food di kota Padang mempengaruhi pola konsumsi masyarakat di Kota Padang. Perilaku masyarakat dalam memilih jenis makanan dan minuman dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti budaya, sosial, pribadi dan psikologis.

(16)

Disamping masyarakat yang banyak menyukai dikarenakan kepraktisan, rasa dan harga yang terjangkau. Ini semua terkait gaya hidup. Gaya hidup orang yang pada saat ini sudah mengarah ke modernitas. Disadari atau tidak perkembangan zaman akan membawa perubahan pada gaya hidup life style, pola hidup life term dan kebutuhan needs dari masyarakat pada saat ini. Pencarian dan perolehan informasi bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya mencari iklan berbagai koran, mendengar dan melihat iklan di televisi, mendengar dari teman, tetangga dan lain-lain.

Melalui media masa yang semakin menuntut masyarakat untuk bisa mengenal secara luas produk-produk makanan baru yang sedang berkembang di masyarakat. Media masa memberi dampak yang nyata akan hal ini. Masyarakat dengan cermat memberikan berbagai komentar mereka. Ini merupakan respon masyarakat akan makanan cepat saji ini. Media masa yang berbentuk iklan makanan cepat saji yang ditampilkan membuat para konsumennya ingin membeli dan mencoba produk ini. Media memberi dampak positif mengenai penyebaran informasi tentang berbagai hal.

Kekuatan media dalam mempersuasi masyarakat akan sesuatu menjadi hal sensitif yang diserap oleh masyarakat. Iklan yang bagus mampu membuat orang tertarik untuk membeli ataupun

(17)

Selain itu informasi melalui mulut kemulut, melalui teman sepermainan juga memberi pengetahuan tentang keberadaan makanan cepat saji ini. Informasi dari teman, sahabat dan orang tua lebih bernilai daripada informasi yang yang dilihat dari brosur atau iklan. Makan di restoran fast food juga mengisyaratkan seseorang ada di kelas tinggi, hal ini berhubungan dengan prestise dan simbolisasi bagi orang tertentu sebagai sesuatu yang disukainya. Makan di restoran cepat saji membuat orang merasa eksis dan menumbuhkan sensasi emosional tersendiri bagi konsumennya. KFC merupakan salah satu makanan siap saji yang menjadi top brand, Makanan siap saji ini diminati semua generasi baik muda maupun tua. KFC menyediakan makanan dan minuman yang cepat saji, yang dapat langsung dinikmati oleh para konsumennya. Berikut merupakan data top brand restoran fast food pada tahun 2016 pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Data top brand indeks restoran fast food tahun 2017

No Merek TBI 2016 Top

1 KFC 64 %

2 Mc. Donal‟s 19,7 %

3 Hoka hoka bento 3,7 % -

4 A & W 2,9 % -

5 CFC 2,7 % -

Sumber : www.topbrand-award.com

Dari tabel 1. Di atas dapat kita lihat bahwa, KFC menduduki peringkat 1 dari data top brand restoran fast food di indonesia pada tahun 2017 dengan TBI 64 %. Ini menunjukkan bahwa banyaknya jumlah pengunjung yang terus melakukkan keputusan pembelian pada KFC yang

(18)

Di kota Padang produk makanan cepat saji sudah bermunculan. Meliputi berbagai jajanan pinggir jalan serta restoran-restoran yang menyiapkan produk makanan cepat saji. Salah satunya adalah KFC (Kentucky Fried Chicken), yaitu sebuah restoran internasional yang diminati masyarakat. Salah satunya yang berada di Jalan Patimura No 23. Kondisi masyarakat Kota Padang yang masih berkembang tidak menjadi masalah bagi perkembangan restoran ini. Restoran KFC pertama kali berdiri pada tahun 1930 di Sanders Court, Amerika oleh Harland Sanders. Tetapi mulai dikenal di Indonesia pada Oktober 1979 dengan dibukanya restoran KFC pertama di Jalan Melawai, Jakarta Selatan. Dari awal beroperasi, KFC memiliki daya saing produk yang mampu menempatkan KFC sebagai restoran dengan hasil olahan ayam goreng yang lezat. Produk unggulannya yaitu Original Recipe Chicken dan Hot and Crispy Chicken. Dalam menjalankan bisnisnya, PT. Fast Food Indonesia, Tbk membidik segmen pasar yang luas, tidak terbatas oleh faktor gender ataupun usia.

Restoran KFC ini mempunyai icon tersendiri yaitu “jagonya ayam”, ini dikarenakan oleh menu utama yang ditawarkan oleh KFC adalah ayam goreng empuk dan renyah. Disamping itu KFC juga menyediakan menu lainnya selain ayam goreng seperti burger, twister, spaghetti, kentang, dan lainnya. KFC yang ada di kota padang memiliki 6 cabang di antaranya dapat kita lihat pada tabel 2 dibawah ini.

(19)

Tabel 2. Daftar Jumlah Cabang KFC di kota Padang

No Nama Cabang Lokasi

1 KFC Ambacang Jln. Bundo kanduang 14-16 2 KFC Purus veteran Jln. Veteran

3 KFC Plaza Andalas Jln. Pemuda

4 KFC Ahmad Yani Jln. Patimura No 23 5 KFC Basko grand mall Jln. Prof. Dr Hamka

6 KFC SPBU Jln. Khatib Sulaiman

Sumber:https://www.google.com/search?q=daftar+cabang+kfc+di+kota+ padang.

Dari data tabel 2. di atas dapat kita lihat bahwa, KFC mengalami perkembangan yang cukup bagus khususnya di kota Padang. Dari yang tadinya hanya ada 1 (satu) cabang yang terletak di Ambacang jalan bundo kanduang No. 14-16, sekarang sudah berkembang menjadi 6 cabang yang tersebar di seluruh kota Padang.

KFC Cabang Ahmad Yani Padang memiliki letak yang strategis di pusat kota padang yang memiliki tempat yang luas, dan didukung dengan fasilitas yang lengkap dengan di dukung free wiffi, ruangan parkir basement (bagi pengendara roda dua), dan jumlah pengunjung di KFC Ahmad Yani Padang yang ramai, selain itu faktor suasana restoran yang mewah dengan 2 lantai yang dapat menarik konsumen untuk berkunjung. Dan banyak anak muda yang berkunjung di tempat tersebut dikarenakan letak yang strategis dan tidak jauh dari pusat perbelanjaan, area kampus, perkantoran dan hotel dikarenakan KFC Ahmad Yani Padang buka 24 jam. Di samping itu yang membedakan KFC Ahmad Yani Padang dengan cabang KFC lainya dikota padang adalah di bagian lantai 2 terdapat KFC Krushers dimana KFC Krushers menjual donat, minuman espresso, taste our brulle signature, ice blended, grean tea latte, KFC Krushers, dan tea dan juga terdapat arena

(20)

bermain untuk bermain anak-anak, jadi apabila pengunjung konsumen yang datang bersama keluarga akan lebih mudah dan nyaman untuk berkunjung di KFC Ahmad Yani Padang. Selain itu yang memudahkan untuk berbelanja di KFC Ahmad Yani Padang adalah ketika ingin pesan tanpa turun ke restoran tersebut dibagian lantai 1 KFC Ahmad Yanii Padang menyediakan Drive Thrue sehingga memudahkan konsumen untuk bebelanja di KFC Ahmad Yani Padang sehingga konsumen tidak turun masuk ke dalam restoran tersebut dikarenakan terdapat akses jalan untuk pesan tanpa masuk kedalam restoran sehinga mempermudah konsumen melakukkan keputusan pembelian di KFC Ahmad Yani Padang.

Keputusan pembelian merupakan keputusan yang terdiri dari beberapa tahap yang digunakan para konsumen dalam melakukkan pembelian. Proses keputusan pada dasarnya berakhir pada lima tahap Pengambilan keputusan antara lain pemecahan masalah di awali dengan adanya kebutuhan, konsumen mengenali tempat atau kondisi yang di inginkan yang disebabkan oleh rangsangan dan daya tarik tempat yang ingin dituju dilihat dari bentuk suasana toko baik di dalam maupun diluar dan jenis produk yang sesuai dengan keinginan sehingga menjadi sebuah dorongan untuk melakukkan keputusan pembelian, di samping itu pada umumnya ketika ingin membeli kentucky fried chiken konsumen membandingkan dengan produk kentucky fried chiken yang lain, dengan melihat bagaimana kondisinya sehingga konsumen memutuskan untuk mencari informasi mulai dari media cetak atau televisi. Bahkan menghubungi teman teman yang lain yang sudah melakukkan pembelian

(21)

kentucky fried chiken dengan bertanya apa apa saja produk yang dijual dan harga serta bagaimana suasana restoran kentucky fried chiken tersebut. Selanjutnya konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi dengan membentuk penilaian atas produk KFC yang akan dibeli, dimana proses evaluasi konsumen dengan memenuhi suatu kebutuhan yang diinginkan dan mencari solusi atau altrnatif tempat lain yang akan dituju apakah ada tempat KFC yang lain.

Disamping itu masing masing tempat apakah memiliki manfaat yang memuaskan kebutuhan sehingga konsumen mengembangkan sekumpulan keyakinan tentang dimana tempat untuk melakukkan keputusan pembelian. Dengan demikian konsumen dapat memutuskan keputusan pembelian nya di KFC Ahmad Yani Padang berdasarkan hasil pencarian informasi, setelah melakukkan keputusan pembelian di KFC Ahmad Yani Padang konsumen akan mengalami level kepuasan atau tidaknya dapat dilihat dari melakukkan keputusan pembelian di KFC tersebut sebagai proses untuk melakukkan pembelian ulang di kemudian hari.

Berdasarkan defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, proses evaluasi dan sikap konsumen untuk melakukkan pembelian. Berikut adalah data tentang jumlah pengnjung dan jumlah transaksi KFC Ahmad Yani Padang pada bulan juli sampa desember 2017 KFC Ahmad Yani

(22)

Tabel 3. Data jumlah pengunjung dan jumlah transaksi KFC Ahmad Yani Padang pada bulan juli sampai desember tahun 2017

No Bulan Jumlah transaksi Jumlah pengunjung/ orang 1 Juli 19.890 20.030 2 Agustus 25.831 26.102 3 September 26.134 28.241 4 Oktober 20.002 24.712 5 November 24.947 27.003 6 Desember 30.752 32.017 Total 147.556 158.105

Sumber : kentucky fried chiken ahmad yani padang, 2017

Dari tabel 3. menunjukkan bahwa jumlah pengunjung KFC Ahmad Yani Padang pada 6 bulan terakhir sebanyak 158.105 orang sedangkan jumlah transaksi sebesar 147.556 transaksi. Dimana rekapitulasi jumlah pengunjung dan jumlah transaksi yang paling banyak adalah pada bulan desember. Adapun salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah Store Atmosphere.

Store Atmosphere merupakan kombinasi dari pesan secara fisik yang telah direncanakan. Store atmosphere dapat digambarkan sebagai perubahan terhadap perencanaan lingkungan pembelian yang menghasilkan efek emosional khusus yang dapat menyebabkan konsumen melakukan tindakan pembelian. Elemen-elenmen yang ada di dalam suasana toko adalah komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, aroma.

Dengan demikian Store Atmosphere merupakan salah satu cara untuk menarik konsumen atau pelanggan yang dimiliki toko. Setiap toko mempunyai tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan pembeli untuk berputar-putar didalamnya. Store atmosphere dapat memposisikan toko dalam benak konsumen, dapat dilihat dari bentuk restoran yang

(23)

membuat kenyamanan bagi konsumen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat data jenis suasana toko KFC pada tabel 4 dibawah ini.

Tabel 4. Jenis Suasana Toko KFC Cabang Ahmad Yani di kota Padang

No Jenis Suasana Toko Keadaan

1 Letak tatanan kursi Tersusun dengan rapi

2 Besar gedung ± 25 x 30 M

3 Tata cahaya Terang

4 Musik Tenang

5 Sistem pengaturan udara AC

6 Tata warna Menarik

7 Aroma Wangi

Sumber : KFC Ahmad Yani Padang.

Dari tabel 4. di atas dapat kita ketahui bahwa suasana toko di KFC Ahmad Yani Padang sangat mendukung untuk kenyamanan konsumen saat membeli. Dapat kita lihat bahwa dari letak tatan kursi, aroma, tatanan warna, sisitem pengaturan udara, dan ditunjang dengan wiffi sangat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di KFC Ahmad Yani Padang.

Kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperature, musik, serta aroma yang secara menyeluruh akan menciptakan citra dalam benak konsumen Store Atmosphere memiliki dua jenis bagian yang pertama (1). Bagian dalam instore dan (2). Bagian luar outstore. Adapun gambar suasan toko di KFC

(24)

No Gambar Keterangan Bagain luar (Instore) Bagian Dalam (Outstore) 1. Delivery order (Pesan Antar) KFC Ahmad Yani Padang. - . 2 Kasir Bagian Fried Chiken KFC Ahmad Yani Padang. 3 Kasir bagian Donat / Roti KFC Ahmad yani Padang 4 Area bermain Anak-Anak di KFC Ahmad Yani Padang 5.

Kursi dan meja di KFC Ahmad yani Padang.

(25)

6. Kondisi suasana KFC Ahmad Yani Tampak luar. 7. Bagian luar KFC Ahmad Yani padang pada malam hari. 8. - Bagaian parkir basement di KFC Ahmad yani Padang bagi pengendara roda 2

Sumber : hasil dokomentasi KFC Ahmad Yani Padang, Maret 2017

Selain dari Store Atmosphere di duga ada faktor lain yang memengaruhi dalam keputusan pembelian adalah lokasi. Menurut Lupiyoadi (2009 : 81) menyatakan lokasi berarti berhubungan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi. Perusahaan harus berusaha menentukan suatu lokasi strategis yang mempunyai potensi untuk meningkatkan keputusan pembelian. Adapun lokasi KFC Ahmad Yani

(26)

Padang yang terletak di jalan Patimura No.23, padang barat Pada gambar 2 dibawah ini.

Gambar 2. Lokasi KFC Ahmad Yani Padang.

Sumber :Google maps

Pada gambar 2. Diatas menunjukkan bahwa KFC Ahmad Yani Padang terletak di jalan Patimura No.23, padang barat. Dimana letak KFC Ahmad Yani Padang sendiri tidak jauh dari pusat kota yang hanya berjarak ±800 M , disamping itu KFC Ahmad Yani Padang yang letaknya juga tidak jauh pusat perbelanjaan baik itu mall bahkan pusat pasar raya yang hanya ditempuh dengan jarak ±600 M. Tak jauh dari KFC Ahmad Yani Padang juga terdapat kampus yang bisa dikunjungi hanya dengan berjalan kaki

(27)

saja. selain itu tidak jauh dari KFC Ahmad Yani tersebut terdapat rumah sakit yang dapat diakses ±100 M saja. Dan jalan untuk menuju KFC Ahmad Yani Padang tersebut lancar dan mudah di akses, kemudian KFC Ahmad Yani Padang sudah memiliki tempat parkir bagi pengendara roda dua yang terletak di basement sedangkan roda 4 yang sudah tersedia di luar restoran tersebut yang luas serta aman.

Kalau kita lihat secara umum lokasi yang dimiliki oleh KFC Ahmad Yani Padang sudah cukup baik dan aman bagi pengunjung mulai dari sudut pandang kenyamanan pengunjung terutama dari segi lingkungan yang bersih dan nyaman di sekitar lokasi KFC Ahmad Yani Padang yang membuat pengunjung merasa nyaman.

Selain dari Store Atmosphere dan lokasi diduga ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah keragaman produk. Konsumen cenderung memilih tempat yang menawarkan produk yang bervariasi dan lengkap menyangkut kedalaman, luas, dan kualitas keragaman barang yang ditawarkan oleh penjual. Semua hal tersebut dilakukan perusahaan agar terjadi kenaikan dari tingkat pembelian konsumen dan karena terdapat berbagai macam produk sejenis yang ditawarkan oleh berbagai macam perusahaan. Adapun data tentang jenis produk KFC pada tabel 5 dibawah ini.

(28)

Tabel 5. Jenis menu KFC Cabang Ahmad Yani di kota Padang

No Jenis Menu Harga

Crispy Original 1. Menu kfc combo :

Chaki kids meal Kombo super family Kombo super star + puding Rp. 34.545 Rp. 98.182 Rp. 71.818 Rp. 34.545 Rp. 100.909 Rp. 76.636 2. Menu super besar 1 Rp. 24.091 Rp. 25.000 3. Menu super besar 2 Rp. 35.000 Rp. 36.818 4. Menu KFC praktis : Chiken fillet Fish fillet OR Burger Oriental bento Twisky Rp. 9.999 Rp. 9.999 Rp. 9.999 Rp. 9.999 Rp. 9.999 5. Menu KFC goreng : Cream soup KFC puding KFC suop Prekedel Rp. 5000 Rp. 5000 Rp. 5000 Rp. 5000 Rp. 5000 6. Menu KFC Beverage : pepsi can Aqua Frestea Rp.9.091 Rp. 5.909 Rp. 8.182 7 Menu KFC Krusher : Donut A la carte Donut 1 dozen ( 12 pcs) ½ dozen ( 6 pcs) Espresso hot : Single Double Cappuccino Mocha late Cramel macchiato Espresso cold : Iced latte Hot chocolate Fresh brewed coffe Hazelnut coffe Rp. 7.273 Rp. 72.728 Rp. 37.273 Rp.8.182 Rp. 15.455 Rp. 16.364 Rp. 16 818 Rp. 20.909 Rp. 20.000 Rp. 20.000 Rp.14. 545 Rp. 14. 545 Sumber : http://daftarhargamenudelivery.blogspot.cVom/2014/06/daftar-harga-menu-kfc-indonesia.html

(29)

Dari tabel 5. diatas dapat kita ketahui bahwa jenis menu yang di jual di KFC sangat beragam, terdiri dari 6 jenis menu yang bervariasi yang tersedia mulai dari pilihan crispy, original bahkan KFC Krusher dengan harga yang berbeda setiap masing-masing nya. Dengan harga yang terjangkau dalam setiap pembelian produk KFC yang menawarkan berbagai pilihan mulai dari anak-anak, dewasa sampai untuk pilihan keluarga.

Selain dari store atmosphere, lokasi, keragaman produk Di duga terdapat Faktor lain yang dapat mempengaruhi dalam keputusan pembelian pembelian konsumen KFC Ahmad Yani Padang adalah diskon atau potongan harga. Diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual. Para konsumen tertarik untuk mendapatkan harga yang pantas. Harga yang pantas berarti nilai yang di persepsikan pantas pada saat transaksi dilakukan. Konsumen beranggapan bahwa suatu produk dengan harga yang mahal berarti mempunyai kualitas yang baik, sedangkan apabila harga yang murah mempunyai kualitas yang kurang baik. Berdasarkan definisi diatas, disimpulkan bahwa potongan harga adalah nilai yang diberikan sebagai bentuk pengurangan biaya dalam proses pembayaran. Berikut adalah data tentang jenis potongan harga di KFC pada tabel 6. Di bawah ini.

(30)

Tabel 6. Jenis Potongan Harga pada Bulan April 2017 No Tanggal Promo/ diskon Jenis Promo/ Diskon Syarat dan Ketentuan Berlaku hingga

1. 2 April 2017 Diskon 50% Dengan mandiri fiesta point

15 Maret-30 April

2. 3 April 2017 Beli 1 gratis 1

Beli 1 gratis 1 paket super besar

01 Maret- 30 April 2017 3. 4 April 2017 KFC promo paket BIG 5. Paket 5 potong ayam mulai Rp. 55.000,- 15-25 April 2017 4. 18 April 2018 Diskon Rp. 10.000,- berlaku untuk pengguna TCASH TAP Potongan Rp. 10.000,- untuk pembelian paket super besar, super besar family 31 Maret 2018 Sumber : katalogpromosi.com

Dari tabel 6. Menjelaskan bahwa jenis diskon/ promo yang di promosikan oleh produk KFC sangat beragam mulai dari diskon 50% dengan menggunakan mandiri fiesta point, beli 1 gratis 1, dan KFC promo paket BIG 5, hingga diskon Rp.10.000,- dengan syarat ketentuan menggunakan Tcash tap dan tanggal berlakunya produk yang di promosikan.

Menyadari pentingnya suasana restoran, lokasi, keberagaman produk, dan potongan harga terhadap keputusan pembelian. Maka penulis tertarik untuk melakukkan penilitian dengan judul “Pengaruh Store Atmosphere, Lokasi, Keragaman Produk, Dan Potongan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Ketucky Fried Chiken

(31)

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dikemukakkan identifikai masalah sebagai berikut :

1. Perusahaan dihadapkan bagaimana konsumen bisa meningkat setiap harinya.

2. Lingkungan fisik restoran menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen KFC Ahmad Yani Padang.

3. Kurangnya ketersediaan kursi di saat pengunjung ramai di KFC Ahmad Yani Padang.

4. Diskon harga yang membuat antrian panjang terjadi di KFC Ahmad Yani Padang.

5. Lokasi yang tidak bisa diakses melalui jalur angkot.

6. Banyaknya pesaing dalam memasarkan produk fried chicken. 7. Harga fried chicken merek lain lebih murah.

8. Rasa ayam KFC Ahmad Yani Padang yang hampir sama dengan produk lain.

9. Diskon harga KFC Ahmad Yani Padang hampir sama dengan produk lain.

C. Batasan Masalah

Dari indentifikasi masalah yang dipaparkan diatas mengingat luasnya permasalahan yang ada, watu dan biaya maka penulis membatasi masalah ini pada Pengaruh Store Atmosphere, lokasi, Keragaman Produk, dan Potongan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Ketucky Fried Chiken

(32)

D. Rumusan masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen kentucky fried chiken (KFC) cabang ahmad yani padang ?

2. Apakah terdapat pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen kentucky fried chiken (KFC) cabang ahmad yani padang ? 3. Apakah terdapat pengaruh keragaman produk terhadap keputusan

pembelian konsumen kentucky fried chiken (KFC) cabang ahmad yani padang ?

4. Apakah terdapat pengaruh potongan harga terhadap keputusan pembelian konsumen kentucky fried chiken (KFC) cabang ahmad yani padang ?

5. Apakah terdapat pengaruh store atmosphere, lokasi, keragaman produk, dan potongan harga secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian konsumen kentucky fried chiken (KFC) cabang ahmad yani padang.

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk melihat pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen kentucky fried chiken (KFC) cabang ahmad yani padang.

(33)

2. Untuk melihat pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen kentucky fried chiken (KFC) cabang ahmad yani padang. 3. Untuk melihat pengaruh keragaman produk terhadap keputusan

pembelian konsumen kentucky fried chiken (KFC) cabang ahmad yani padang.

4. Untuk melihat pengaruh potongan harga terhadap keputusan pembelian konsumen kentucky fried chiken (KFC) cabang ahmad yani padang.

5. Untuk melihat pengaruh store atmosphere, lokasi, keragaman produk, dan potongan harga secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian konsumen kentucky fried chiken (KFC) cabang ahmad yani padang.

F. Manfaat penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi : 1. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan menambah pemahaman mengenai manfaat dari keputusan pembelian dalam dunia bisnis untuk diterapkan dimasa yang akan datang dan sebagai salah satu syarat untuk memeperoleh gelar sarjana pendidikan di STKIP PGRI Sumbar.

2. Bagi pihak akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan dan referensi perpustakaan bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang

(34)

3. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak manajemen dan Penelitian ini pun diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan sehingga dapat dipergunakan dalam menentukan kebijakan kedepannya.

4. Bagi Konsumen

Sebagai bahan pertimbangan dan reverensi bagi konsumen saat melakukan pembelian di KFC Ahmad Yani Padang.

(35)

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Keputusan Pembelian

a. Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan konsumen yang di pengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya, produk, harga, lokasi, promosi, physical evidence, people dan process, sehingga membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan mengambil kesimpulan erupa response yang muncul produk apa yang akan dibeli. Berdasarkan defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah proses evaluasi dan sikap konsumen untuk mengolah data menjadi respon untuk melaukkakan pembelian ( Buchari 2010 : 96).

Menurut ( Setiadi 2010 : 332) menyatakan bahwa pengambilan keputusan konsumen aalah proses pengintrgrasian yang mengkombinasikan pengentahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilkau alternatif dan memilih satu diantaranya.

Kotler ( 2000 : 138 ) ada lima tahapan dalam proses pengambilan keputusan yaitu : Pengenalan Masalah, Pencarian Informasi, Evaluasi Alternatif, Tahap Pembelian, Perilaku Sesudah Pembelian. Keputusan pembelian merupakan proses dalam pembelian yang nyata, apakah membeli atau tidak. Sedangkan menurut ( Swastha dan Handoko 2008 : 110 ) Pengambilan keputusan merupakan pekerjaan sehari-hari alam manajemen

(36)

sehingga kita perlu mengetahui apakah pengambilan keputusan itu, bagaimana kita tiba pada konsumen, apa keputusan itu, tingkat- tingkat klasifikasinya, dan jenis-jenisnya. Selain itu perlu pula diketahui teknik pengmabilan keputusan, pendekatan metodenya, teori-teorinya, etika dalam pemgambilan keputusan, peranan birokras dalam pengambilan keputusan dan hubungan antara pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah. Jadi dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah proses kegiatan manusia untuk melakukkan tindakan untuk memutuskan pembelian barang.

b. Faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukkan pembelian.

Menurut Philip kotler (2003:02) perilaku pembelian konsumen di pengaruhi oleh 4 faktor di antaranya sebagai berikut :

1. Faktor budaya, dalam faktor ini terbagi-bagi lagi budaya itu sendiri menjadi beberapa sub variabel, penjelasan mengenai sub-sub bagian tersebut adalah berikut ini:

a. Budaya, merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Meliputi kumpulan berbagai nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku, kebiasaan.

b. Sub-budaya, masing-masing dari budaya terdiri dari sub- sub budaya yang lebih kecil lagi. Dimana memberikan memberikan ciri lebih banyak dan sosialisasi khusus

(37)

bagi para anggotanya. Sub budaya meliputi: kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. c. Kelas sosial, pembagian masyarakat yang relatif

homogen dan permanen, yang hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat, perilaku yang serupa.

2. Faktor Sosial, Merupakan faktor yang timbul dari lingkungan sosial konsumen tersebut. faktor-faktor sosial meliputi, sebagai berikut:

a. Kelompok acuan, merupakan sebuah kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang, yang meliputi: rekan kerja, teman dekat, teman sekomunitas, kelompok keagamaan, dan sebagainya.

b. Keluarga, merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Disebabkan keluarga merupakan kumpulan orang-orang terdekat konsumen tersebut.

c. Peran dan status, peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Sedangkan status adalah kedudukan seseorang dalam sebuah lingkungan.

3. Faktor individu, Perilaku pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karateristik tersebut meliputi sebagai berikut:

(38)

a. Usia dan tahap siklus hidup, perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh usia konsumen tersebut, dan juga kebutuhan juga dipengaruhi oleh usia konsumen. Semakin tua makan kebutuhan akan semakin besar. Sedangkan tahap siklus hidup merupakan pembagian dari periode hidupnya.

b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi, jenis pekerjaan sangat mempengaruhi pola kebutuhan, semakin baik jenis pekerjaan konsumen, maka tingkat kebutuhan penghasilan, semakin besar penghasilan maka akan semakin besar pula kebutuhan.

c. Gaya hidup, merupakan pola hidup seseorang yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup juga menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkunganya dan keinginannya akan semakin besar. Lingkungan ekonomi juga berpengaruh terhadap perilaku konsumen hal ini berkaitan dengan penghasilan, semakin besar penghasilan maka akan semakin besar pula kebutuhan. d. Kepribadian dan konsep diri, kepribadian merupakan

karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkunganya.

(39)

4. Faktor psikologis, Dalam perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa bagian psikologis seorang manusia, rneliputi: a. Motivasi atau dorongan, merupakan dorongan dari diri

sendiri untuk melakukan sebuah aktivitas. Dalam hal ini adalah dorongan untuk melakukan pembelian.

b. Persepsi, merupakan proses yang digunakan seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.

c. Pembelajaran, meliputi perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang yang didasarkan pada pengalaman.

d. Keyakinan dan sikap, keyakinan merupakan gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang suatu hal. Sedangkan sikap merupakan evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau merugikan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan.

Adapun faktor lain dalam keputusan pembelian adalah terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari: kebutuhan dan motivasi, kepribadian, psikografis, persepsi, pembelajaran, sikap. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari: keluarga, kelas sosial, budaya dan sub budaya, kelompok acuan, dan komunikasi pemasaran.

(40)

1. Faktor atau pengaruh internal yang meliputi beberapa item tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kebutuhan dan motivasi, kebutuhan adalah esensi dari konsep pemasaran modern. Dalam hal ini kebutuhan meliputi; kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosialisasi, dan kebutuhan aktualisasi. Sedangkan motivasi daya dorong untuk berperilaku dan perilaku itu mengarah kepada tujuan tertentu.

b. Kepribadian, merupakan esensi yang mencerminkan perbedaan individu. Kepribadian bersifat konsisten dan bertahan dalam waktu yang lama. Serta kepribadian itu dapat berinteraksi dengan situasi.

c. Psikografis, menurut Mowen didalam Ristiyanti dan John Ihalauw, psikografik merupakan kajian tentang apa yang mernbentuk seorang konsumen secara psikologis. Ada dua konsep dalam psikografik yaitu; memberi gambaran mengenai ciri-ciri psikologis konsumen yang mengarah pada identifikasi kepribadian konsumen, memandang psikografis sebagai kajian tentang activity (aktivitas), Interest (minat), dan opinions (pendapat). Dari sini maka dapat disimpulkan bahwa psikografis dapat menggambarkan gaya hidup seseorang konsumen.

(41)

d. Persepsi, merupakan proses di mana sensasi yang diterima oleh seseorang dipilah dan dipilih, kemudian diatur dan diinterpretasikan.

e. Pembelajaran, merupakan perubahap perilaku yang relatif tetap, yang terjadi sebagai akibat dari pengalaman. Pembelajaran dapat disebut pula dari sebuah akibat pengalaman dalam sebuah kejadian.

f. Sikap, merupakan langkap yang bersifat permanen yang mempengaruhi perilaku seseorang konsumen dalam bertindak.

2. Sedangkan faktor atau pengaruh eksternal pada kosnumen yang menyebabkan konsumen membeli sebuah produk, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Keluarga, sangat mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi sebuah produk. Dalam artian individu- individu yang ada didalamnya adalah sebagai referensi konsumen untuk mengetahui sebuah produk.

b. Kelas sosial, merupakan pembagian masyarakat berdasarkan kriteria tertentu. Kelas sosial dengan kriteria ternetu dapat dilihat melalui tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat penghasilan. Adapun dalam penerapanya sebuah kelas sosial sangat pembagiannya sangatlah berbeda-beda berdasarkan sudut pandang yang dianut oleh masyarakat tersebut.

(42)

c. Budaya, merupakan keyakinan, nilai-nilai, perilaku, dan obyek-obyek materi yang dianut dan digunakan oleh komunitas atau masyarakat.

d. Kelompok acuan, kelompok acuan dapat diartikan sebagai dua atau lebih orang yang melakukan interaksi untuk mencapai tujuan tertentu baik bersifat pribadi dan tujuan bersama. Kelompok acuan dalam kaitannya konsumen membeli sebuah produk meliputi: keluarga dan sanak keluarga, teman dekat, kel

e. Kelompok sosial formal atau rekan sekomunitas, kelompok kerja atau rekan kerja, kelompok belanja.

f. Komunikasi pemasaran, pada dasarnya adalah praktik yang dilakukan untuk memberikan atau sating bertukar informasi. Komunikasi pemasaran dapat dilakukan melalui pemasaran langsung, periklanan, promosi penjualan, dan sebagainya.

Adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian yaitu Store Atmosphere merupakan salah satu cara untuk menarik konsumen/ pelanggan yang dimiliki toko. Setiap toko mempunyai tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan pembeli untuk berputar-putar didalamnya Store Atmosphere adalah suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasaranya dan dapat menarik konsumen untuk membeli. Store Atmosphere mempengaruhi keadaan emosi pembeli yang

(43)

menyebabkan atau mempengaruhi pembelian ( Kotler 2006). Menyatakan bahwa store atmosphere merupakan salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah lokasi Menurut Tjiptono (2002 : 92) Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempsat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya. Menurut Lupiyoadi (2009 : 55) karena jasa tidak dapat diantarkan dan agar mudah jasa dicapai oleh pelanggan maka faktor tempat penjual harus mudah dicapai pelanggan. Menurut Ma‟ruf ( dalam Tyas, 2005:114) mengatakan bahwa lokasi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.

Adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah keragaman produk terhadap keputusan pembelian menurut Engel (2009:58) adalah kelengkapan produk yang menyangkut kedalaman, luas, dan kualitas produk yang ditawarkan juga ketersediaan produk tersebut setiap saat di toko terhadap keputusan konsumen.

Hubungan antara keragaman produk dan perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian sangat erat kaitannya pada kelangsungan penjualan suatu perusahaan. Perusahaan yang tidak mampu menciptakan produk baru akan menghadapi resiko penurunan volume penjualan, karena

(44)

munculnya pesaing yang lebih kreatif, adanya perubahan selera konsumen, munculnya teknologi baru dalam proses produksi.

Selain dari store atmosphere, lokasi, keragaman produk adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah potongan harga Menurut Assauri (dalam mariana, 2009:49) mengatakan bahwa potongan harga merupakan potongan harga yang ada, dimana pengurangan tersebut dapat berbentuk tunai atau berupa potongan yang lain. Menurut Sutisna (2002:302) discount adalah potongan harga adalah pengurangan harga produk dari harga normal dalam periode tertentu.

Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (2008:166) Discount merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual. Berdasarkan pengertian diatas jelas tergambar Potongan Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.

c. Indikator keputusan pembelian

Ada lima tahap yang dilalui konumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk. Kemantapan pada sebuah produk, menurut Kotler (2007:184) adalah:

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat

(45)

dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu kategori produk. Pemasar yang kemudian dapat mengembangkan strategi pmasaran yang memicu minat konsumen. Kotler (2007:185).

2. Pencarian Informasi

Seseorang konsumen yang timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak lagi, dapat dibedakan dua tingkat yaitu tngkat pencarian informasi yang sedang-sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat. Pencarian informasi secara aktif dimana ia membawa bahan- bahan bacaan, menelpon teman-temannya dan melakukkan kegiatan-kehiatan mencari untuk mempelajari yang lain. Umumnya jumlah aktivitas pencarian konsumen akan meningkat bersamaan dengan konsumen berpindah dari satu pemecahan masalah yang terbatas ke pemecahan yang ekstensif.

3. Evaluasi Alternatif

Merupakan tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-alternative dalam satu susunan

(46)

pilihan. Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu perusahaan memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama pada pertimbangan yang sadar dan rasional.

4. Keputusan Pembelian

Konsumen padaa ahap evaluasi membent preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat piilihan. Konsmen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor berikut dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang utama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternative pilihan seseorang akan tergantung pada intensitas sikap negative orang lain terhaadap alternative yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin tinggi intensitas sikap orang lain tersebut akan sekamin dekat hubungan orang tesebut dengan konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tuujun pembelianya. Tujuan pembelian dipengaruhi oleh fakor-faktor keadaan yang tidak terduga. Konsumen membentuk juga leh faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang dharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Paada saat konsumen

(47)

ingin bertindak, faktor-faktor keadaaan yang tidak terduga, mungkin timbul dan mengubah tujuan pembeli.

5. Perilaku Pacsa Pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan menglami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan hingga periode pasca pembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakainan produk pasca pembelian.

2. Store Atmosphere

a. Pengertian Store Atmosphere

Store Atmosphere merupakan salah satu cara untuk menarik konsumen/ pelanggan yang dimiliki toko. Setiap toko mempunyai tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan pembeli untuk berputar-putar didalamnya Store Atmosphere adalah suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasaranya dan dapat menarik konsumen untuk membeli. Store Atmosphere mempengaruhi keadaan emosi pembeli yang menyebabkan atau mempengaruhi pembelian ( Kotler 2006). Keadaaan emosional akan membuat dua perasaan yang dominan yaitu perasaan senang dan membangkitkan keinginan ( MowBerman dan Evans, 2010 : 508).

Store Atmosphere merupakan karakteristik fisik toko yang digunakan untuk membanggun kesan menarik pelanggan (Widyanto 2014:2). Sedangkan menurut ( Utami 1010: 52)

(48)

mengemukakkan pengaruh keadaan toko adalah dari karakter keadaan toko, seperti arsitektur, tata letak, penanda, pemanjangan, warna, pencahayaan, temperatur, musik serta aroma, yang secara menyeluruh, akan menciptakan citra dalam benak konsumen. Jadi dapat disimpulkan bahwa Store Atmosphere adalah suasana atau keadaan suatu toko yang dapat menarik pelanggan untuk melaukkan keputusan pembelian yang memiliki karakteristik seperti musik, warna toko, aroma yang dapat mendukung suasana toko yang nyaman.

b. Indikator Store Atmosphere

Kotler (2006:102) , membagi elemen-elemen suasana toko ke dalam 4 elemen yaitu sebagai berikut :

1. Interior (bagian dalam toko)

Berbagai motif konsumen memasuki toko, hendaknyamemperoleh kesan yang menyenangkan. Kesan ini dapat diciptakan misalnya dengan warna dinding toko yang menarik, musik yang diperdengarkan, serta aroma/bau dan udara di dalam toko.

2. Exterior (bagian depan toko)

Bagian depan toko adalah bagian yang termuka. Maka hendaknya memberikan kesan yang menarik, dengan mencerminkan kemantapan, maka bagian depan dan bagian luar harus dapat menciptakan kepercayaan dan goodwill. Di samping itu hendaklah menunjukan kekuatan perusahaan dan

(49)

sifat kegiatan yang ada di dalamnya. Karena bagian depan dan eksterior berfungsi sebagai identifikasi atau tanda pengenalan maka sebaiknya dipasang lambang-lambang.

3. Store layout (tata letak)

Merupakan rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan dari jalan/gang di dalam toko yang cukup lebar dan memudahkan orang untuk berlalu-lalang, serta fasilitas toko yang baik dan nyaman.

4. Interior display

Display yang baik berperan penting dalam mengubah barang pajangan menjadi penjualan yang menguntungkan.

Display atau pemajangan barang, adalah salesman bisu. display dapat mendorong munculnya minat membeli dengan menjelaskan kegunaan barang dan latar belakangnya. Di samping itu displaymenjadikan barang nampak lebih menarik dan lebih hidup. Display produk dapat dilakukan berdasarkan pada pengelompokkan atau kombinasi produk, warna, gaya, ukuran, kualitas, harga dan karakteristik produk itu sendiri. c. Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian

Store Atmosphere merupakan salah satu cara untuk menarik konsumen/ pelanggan yang dimiliki toko. Setiap toko mempunyai tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan pembeli untuk berputar-putar didalamnya Store Atmosphere adalah suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasaranya dan dapat menarik

(50)

konsumen untuk membeli. Store Atmosphere mempengaruhi keadaan emosi pembeli yang menyebabkan atau mempengaruhi pembelian ( Kotler 2006). Dapat disimpulkan bahwa store atmosphere merupakan salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

3. Lokasi

a. Pengertian Lokasi

Fitzsimmons dalam Nasution (2004: 34) menjelaskan bahwa lokasi adalah pemilihan suatu tempat yang menentukan suatu usaha produksi atau penyedia jasa berdasarkan pertimbangan tertentu dan sering kali menentukan kesuksesan suatu usaha, karena lokasi erat kaitannya dengan pasar potensial suatu usaha.

Lokasi berarti berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan beroperasi melakukan kegiatan usahanya (Lupiyoadi, 2006:73). Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu:

1. Konsumen mendatangai pemberi jasa (perusahaan): apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis. 2. Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak

terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.

(51)

3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: berarti penyedia jasadan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telephone, komputer atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua belah pihak terlaksana dengan baik.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lokasi adalah tempat dimana perusahaan didirikan untuk melakukan suatu usaha produksi atau penyedia jasa dengan menggarap pasar potensial yang ada.

b. Indikator lokasi

Tjiptono (2007:92) menjelaskan bahwa terdapat faktor-faktor dalam pemilihan tempat atau lokasi, pada penelitian ini indikator lokasi yang digunakan dalam pemilihan tempat atau lokasi adalah: 1) Akses adalah kemudahan untuk menjangkau lokasi obyek wisata yang

meliputi:

a) Lokasi yang mudah dijangkau. b) Kondisi jalan menuju lokasi.

c) Waktu yang ditempuh menuju lokasi.

2) Lalu-lintas (traffic), banyaknya orang yang lalulalang bisa memberikan peluang besar terhadap terjadinya impulse buying, Kepadatan dan kemacetan lalu-lintas bisa juga menjadi hambatan.

(52)

3) Visibilitas adalah lokasi dapat dilihat dari jalan utama dan terdapat petunjuk lokasi keberadaan, meliputi:

a) Lokasi yang bisa dilihat dari jalan raya. b) Petunjuk yang jelas menuju lokasi .

4) Tempat parkir yang luas dan aman adalah sarana tempat parkir yang luas danterjamin keamanannya.

5) Lingkungan adalah keadaan lingkungan keadaan sekitar restoran, meliputi kebersihan dan kenyamanan lingkungan.

c. Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian.

Menurut Tjiptono (2002 : 92) Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempsat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya. Menurut Lupiyoadi (2009 : 55) karena jasa tidak dapat diantarkan dan agar mudah jasa dicapai oleh pelanggan maka faktor tempat penjual harus mudah dicapai pelanggan

Menurut Ma‟ruf ( dalam Tyas, 2005:114) mengatakan bahwa lokasi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bhwa lokasi dapat berpengaruh terhadap

(53)

4. Keragaman Produk

a. Pengertian Keragaman Produk

Menurut Kotler dan Keller (2007), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, tempat, properti, organisasi, dan gagasan. Setiap produk secara hirarki berhubungan dengan produk tertentu lainnya (Kotler, 2003) Berikut penjelasan mengenai tujuh hirarki produk:

a. Kelompok kebutuhan

Kebutuhan inti yang mendasari keberadaan suatu kelompok produk.

b. Kelompok produk

Semua kelas produk yang dapat memenuhi kebutuhan inti dengan cukup efektif.

c. Kelas produk

Sekumpulan produk di dalam kelompok yang dianggap memiliki ikatan fungsional tertentu.

d. Lini produk

Sekumpulan produk dalam kelas produk yang saling terkait erat,karena fungsinya yang sama atau karena dijual pada kelompokkonsumen yang ada atau karena dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama, atau karena berada dalam

(54)

e. Tipe produk

Tipe produk adalah barang atau hal yang berada dalam lini produk dan memiliki bentuk tertentu dari sekian banyak kemungkinan bentuk.

f. Merek

Merek adalah nama yang dapat dihubungkan dengan suatu atau lebih barang atau hal yang melihat dalam lini produk dan digunakan untuk mengenal sumber atau ciri barang/hal tersebut. g. Jenis produk

Jenis produk adalah sesuatu yang khusus di dalam suatu merek atau lini produk yang dapat dibedakan dengan ukuran, harga, penampilan, atau atribut yang lain. Produk menurut Stanton yang dikutip oleh Buchari Alma (2007), merupakan seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak terwujud.

Hubungan antara keragaman produk dan perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian sangat erat kaitannya pada kelangsungan penjualan suatu perusahaan. Perusahaan yang tidak mampu menciptakan produk baru akan menghadapi resiko penurunan volume penjualan, karena munculnya pesaing yang lebih kreatif, adanya perubahan selera konsumen, munculnya teknologi baru dalam proses produksi. Pengembangan produk dapat dilakukan oleh perusahaan dengan cara mengembangkan produk yang sudah ada, dapat pula menyewa

(55)

para peneliti guna menciptakan produk baru dengan model-model yang sesuai.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keragaman produk adalah macam-macam produk dalam artian kelengkapan produk mulai dari merek, ukuran, dan kualitas serta ketersediaan produk tersebut setiap saat di toko.

b. Indikator Keragaman Produk

Utami (2008:116) mengungkapkan bahwa dalam keragaman produk hal- hal yang harus dipertimbangkan meliputi:

1. Variasi merek produk

Variasi merek produk merupakan banyaknya jenis merek produk yang ditawarkan, dapat didefinisikan sebagai presentase permintaan untuk beberapa standart kualitas umumyang memuaskan.

2. Variasi kelengkapan produk

Variasi kelengkapan produk adalah sejumla kategori barang barang yang berbeda didalam toko atau departement store . Toko dengan banyak jenis atau tipe produk barang yang dijual dapat dikatakan mempunyai banyak ragam kategori produk yang ditawarkan.

3. Variasi ukuran produk

Variasi ukuran produk atau keberagaman (assortmen) merupakan sejumlah standar kualitas umum dalam kategori toko

(56)

dengan keberagaman yang luas dapat dikatakan mempunyai kedalaman depth yang baik.

4. Variasi kualitas produk

Kualitas produk merupakan standar kualitas umum dalam kategori barang berkaitan dengan kemasan, lebel, ketahanan suatu produk, jaminan, bagaimana produk dapat memberikan manfaat.

c. Pengaruh Keragaman Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sedangkan pengaruh keragaman produk terhadap keputusan pembelian menurut Engel (2009:58) adalah kelengkapan produk yang menyangkut kedalaman, luas, dan kualitas produk yang ditawarkan juga ketersediaan produk tersebut setiap saat di toko terhadap keputusan konsumen.

Hubungan antara keragaman produk dan perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian sangat erat kaitannya pada kelangsungan penjualan suatu perusahaan. Perusahaan yang tidak mampu menciptakan produk baru akan menghadapi resiko penurunan volume penjualan, karena munculnya pesaing yang lebih kreatif, adanya perubahan selera konsumen, munculnya teknologi baru dalam proses produksi.

Berdasarkan pengertian diatas jelas tergambar bahwa Keragaman Produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.

Gambar

Tabel 1. Data top brand indeks restoran fast food tahun 2017
Tabel 2. Daftar Jumlah Cabang KFC di kota Padang
Tabel 3. Data jumlah pengunjung dan jumlah transaksi KFC Ahmad  Yani Padang pada bulan juli sampai desember tahun 2017
Gambar 1. Gambar suasana KFC Ahmad Yani Padang.
+7

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Puji Syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Dari hasil observasi dan wawancara dengan berbagai nara sumber yang ada seperti tokoh masyarakat, warga pondok pesantren dan masyarakat Desa Padati Mondok, peningkatan

Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini yang berjudul “ Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja

Pengaruh Harga Dan Kualitas Layanan Terhadap kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Online Go-Ride Milik Go-Jek (Studi Pada Mahasiswa Strata Satu Universitas

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini

Sesuai dengan tabel skor mentah, maka dapat diketahui bahwa hubungan sosial dengan guru dalam belajar yang merupakan peringkat tiga tertinggi antara lain siswa yang

Pembahasan Berdasarkan ciri-ciri morfologi ulat penggerek polong yang ditemukan di Kelurahan Wirotho Agung Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Jambi termasuk spesies Maruca