• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sepeda motor merupakan pengembangan dari sepeda konvensional yang lebih dahulu ditemukan. Pada tahun 1868, Michaux ex Cie, suatu perusahaan pertama di dunia yang memproduksi sepeda dalam skala besar, mulai mengembangkan mesin uap sebagai tenaga penggerak sepeda. Namun usaha tersebut masih belum berhasil dan kemudian dilanjutkan oleh Edward Butler, seorang penemu asal Inggris. Butler membuat kendaraan roda tiga dengan suatu motor melalui pembakaran dalam. Sejak penemuan tersebut, semakin banyak dilakukan percobaan untuk membuat motor dan mobil. Salah satunya dilakukan oleh Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach dari Jerman.

Kedua penemu tersebut bertemu ketika bekerja bersama di Deutz-AG-Gasmotorenfabrik, produsen mesin stasioner terbesar pada tahun 1872. Pemilik Deutz-AG-Gasmotorenfabrik yang bernama Nikolaus Otto berhasil membua mesin empat langkah atau yang disebut juga mesin empat tak dan penemuan tersebut dipatenkan pada tahun 1877. Walaupun mesin empat tak tersebut masih terlalu sederhana dan kurang efisien, namun mesin tersebut diharapkan dapat menggantikan mesin uap. Pada tahun 1880, Daimler dan Maybach dipecat dari perusahaan tersebut dan keduanya mendirikan sebuah bengkel di Suttgart. Pada tahun 1885, keduanya menciptakan karburator untuk mencampur bensin dan udara sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin empat tak ciptaan Otto. Mereka mengembangkan mesin empat tak tersebut menjadi silinder 100 cc dan meletakkan mesin tersebut pada sebuah sepeda kayu. Sepeda kayu bermesin tersebut disebut sebagaiReitwagen ("riding car") dan menjadi sepeda motor pertama di dunia

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah: 1. Apa saja komponen utama sepeda motor? 2. Apa saja komponen pendukung sepeda motor?

3. Apa yang dimaksud dengan sistem pemindah tenaga, sistem bahan bakar, dan sistem kelistrikan?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah:

1. Dapat mengetahui komponen utama sepeda motor. 2. Dapat mengetahui komponen pendukung sepeda motor.

3. Dapat mengerti apa yang dimaksud dengan sistem pemindah tenaga, sistem bahan bakar, dan sistem kelistrikan.

(2)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Komponen Utama Sepeda Motor

Pada umumnya komponen utama sepeda motor terdiri dari tiga kelompok besar yaitu:

2.1.1 Bagian Rangka

Berfungsi sebagai wadah penempatan mesin, sistem kelistrikan, dan penyangga penumpang. Terdiri dari beberapa komponen untuk menunjang agar sepeda motor dapat berjalan dan berbelok. Komponennya dalah:

a. Rangka

Rangka pada sepeda motor berfungsi sebagai wadah penempatan engine, sistem kelistrikan dan kelengkapan-kelengkapan lainnya serta sekaligus sebagai penyangga penumpang. Bagian rangka juga mencakup komponen komponen lain yang berhubungan dengan fungsi keindahan dan kenyamanan berkendara. Rancangan pembuatan sebuah rangka ditentukan oleh beberapa kepentingan yaitu disesuaikan dengan besar kapasitas mesin (cc) yang dipasangnya, kemudahan penggunaan dari sepeda motor tersebut, dan ekonomis dalam perawatan.

b. Kelompok kemudi

Sistem kemudi berfungsi untuk membelokkan roda depan ke kiri dan ke kanan dengan cara mempergunakan tenaga tangan melalui batang kemudi (stang) yang diterusakan ke garpu depan (front fork). Kelengkapan kemudi berfungsi sebagai pengarah jalannya kendaraan. Selain penampilan, panjang pendeknya stang kemudi merupakan unsur yang harus diperhitungkan, karena batang kemudi yang panjang akan ringan untuk digerakkan, namun kendaraan menjadi kurang lincah. Sebaliknya batang kemudi yang pendek membuat gerakan kendaraan menjadi lincah, namun berat untuk dikendalikan.

c. Kelompok suspensi

Suspensi merupakan bagian kendaraan yang menghubungkan roda terhadap rangka. Konstruksinya dibuat sedemikian rupa sehingga kendaraan dapat berjalan dengan nyaman dan aman, untuk itu maka suspensi sepeda motor harus dapat :

- Menyerap bantingan dan goncangan akibat kondisi jalan. - Meneruskan gaya pengereman dan pengemudian.

- Mengantar gerakan roda.

- Memungkinkan roda tetap menapak pada jalan.

Sistem suspensi merupakan gabungan atau perpaduan antara pegas dan peredam kejut (unit shock absorber ). Pada sepeda motor umumnya ada dua sua suspensi, yaitu suspensi depan dan suspensi belakang.

(3)

Suspensi depan sepeda motor dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

- Jenis Telescopic

Sistem suspensi depan jenis telescopic paling banyak digunakan pada sepeda motor baik jenis sport, bebek, dan scooter. Suspensi jenis ini bekerja berdasarkan pergerakan turun naik pipa garpu yang mendapat bantuan tekanan pegas dan sebagai fungsi damping (peredam) dari system suspensi.

- Jenis bottom link Leading link

Jenis suspensi depan yang dirancang memiliki pivot link (lengan ayun) menghadap ke arah depan dan shock absorber ditahan oleh leading edge pada garpu. Suspensi ini banyak digunakan pada sepeda motor jenis bebek.

- Trealing link

Jenis suspensi depan yang dirancang memiliki posisi poros (axle) yang didukung oleh Jinks dan shock absorber. Leading link memiliki lengan ayun yang menghadap ke arah belakang. Suspensi ini banyak digunakan pada sepeda motor jenis scooter / vespa.

Suspensi Belakang

Suspensi belakang jenis swing arm memberikan kenyamanan dalam pengendaraan serta mambantu daya tarik dan kemampuan mengontrol gerakan roda yang baik. Pada umumnya semua sepeda motor menggunakan system kerja dasar suspensi belakang seperti ini. Suspensi belakang dengan system dasar swing arm ini dirancang untuk beberapa jenis, tergantung dari kebutuhan sistem redamnya serta disain dari swing armnya.

- Suspensi Double Shock

Jenis ini mempunyai dua peredam kejut yang mendukung bagian belakang frame body dan swing arm. Suspensi ini umum digunakan, karena sangat sederhana proses pemasangannya, jumlah komponen yang lebih sedikit, serta mempunyai sistem dasar yang ekonomis.

- Suspensi Single Shock

Belakang frame body dan bagian swing arm. Suspensi ini mempunyai konstruksi yang rumit. Tetapi lebih stabil dibanding jenis double suspensi. Banyak digunakan pada sepeda motor modern dan untuk keperluan sport. Jenis suspensi ini mempunyai satu peredam kejut yang mendukung bagian

136

- Shock Absorber, rem dan roda

Shock absorber atau peredam kejut adalah komponen dari suspensi untuk meredam getaran bodi sepeda motor, sehingga jalannya sepeda motor dapat rnemberikan kenyamanan pada pengendara. Energi gerak dari bagian yang bergetar dirubah melalui gerakan menjadi panas. Fungsi dari peredam kejut pada suspensi adalah mengontrol gerakan balik dari pegas suspensi. Sehingga dapat memelihara kenyamanan pada pengendaraan. Pada chasis, penempatan posisi rem sangat penting, mengingat fungsi rem sendiri adalah untuk

(4)

menghentikan putaran atau memperlambat kecepatan sepeda motor itu sendiri. Sepeda motor pada umumnya memiliki dua rem, yaitu rem depan dan rem belakang.

d. Lain-lain

Tangki bahan bakar, tempat duduk, roda, rem dan fender. 2.1.2 Bagian kelistrikan

Mekanisme kelistrikan dipakai untuk menghasilkan daya pembakaran untuk proses kerja mesin dan sinyal untuk menunjang keamanan berkendaraan. Jadi semua komponen yang berhubungan langsung dengan energi listrik dikelompokan menjadi bagian kelistrikan. Bagian kelistrikan terdiri dari komponen pengapian, pengisian dan kelompok beban.

Mekanisme kelistrikan yaitu tenaga listrik menghasilkan daya pembakaran untuk proses kerja mesin dan sinyal untuk menunjang keamanan berkendara.

- Mekanisme pengapian menghasilkan listrik dengan voltase yang tinggi untuk membakar gas dalam untuk kerja mesin.

- Mekanisme dynamo power suply memberikan tenaga listrik secara kontinyu pada saat berjalan kesemua komponen listrik.

- Mekanisme sinyal dan penerangan sebagai penerangan dan sinyal untuk keamanan dalam berkendara dan indikator petunjuk.

- Mekanisme stater sebagai perlengkapan untuk memutar crank shaft dengan tenaga listrik / motor stater.

2.1.3 Bagian mesin

Adalah seluruh komponen yang mengkonsumsi energi listrik selain sistem pengapian terdiri atas:

Sistem tenaga mesin adalah sebagai sumber tenaga penggerak untuk berkendara yang terdiri dari bagian-bagian berikut ini :

- Engine / mesin berfungsi merubah energi panas dari ruang pembakaran ke energi mekanis menjadi tenaga putar.

- Sistem pemasukan bahan bakar merubah bahan bakar cair menjadi gas sehingga mudah terbakar dengan mencampur udara.

- Sistem pelumasan dengan lapisan oli yang timbul melindungi keausan komponen yang berputar dan pendingin.

- Sistem pembuangan menghentikan tekanan panas yang timbul dari proses pembakaran.

(5)

2.2 Komponen pendukung sepeda motor

Sepeda motor memiliki beberapa komponen pendukung, diantaranya yaitu: 2.2.1 Teknologi

Teknologi memiliki peranan penting pada sepeda motor. Salah satu kemajuan teknologi yang populer dan banyak diterapkan pada sepeda motor saat ini ialah teknologi FI atau Fuel Injection sebagai pengganti karburator, selain teknologi FI, ada juga teknologi pada lampu yg menggunakan lampu LED, teknologi pembuatan komponen sepeda motor itu sendiri.

2.2.2 Material yang digunakan

Material juga tidak luput dari pendukung sepeda motor, penggunaan material yang tepat pada pembuatan komponen motor akan membuat komponen tersebut berumur panjang dan terlihat menarik.

2.3 Sistem Pemindah Tenaga, Sistem Bahan Bakar Dan Sistem Kelistrikan

Sistem pemindah tenaga adalah suatu mekanisme memindahkan tenaga dari mesin ke transmisi yang selanjutnya diteruskan ke roda sehingga sepeda motor dapat berjalan dengan putaran roda.

2.3.1 Sistem Pemindah Tenaga

Berikut adalah komponen pemindah tenaga pada sepeda motor: a. Transmisi

Transmisi dipasang pada kendaraan bertujuan untuk mengatur kecepatan sesuai dengan beban dan kondisi jalan, ketika berada pada jalanan yang menanjak, atau ketika mobil berjalan pertama kali, maka kendaraan membutuhkan momen yang besar, transmisi akan memperbesar momen ini sehingga kendaraan dapat kuat melewati jalanan yang menanjak, tetapi untuk menghasilkan momen yang besar ini disertai dengan penurunan kecepatan, pada saat ini transmisi berada pada tingkat gigi terendah.

Berbeda lagi ketika berada di jalan yang mendatar, kendaraan sudah tidak lagi membutuhkan momen yang besar, sehingga transmisi akan memperkecil momen dan kecepatan mobil meningkat. Pada saat ini transmisi berada pada tingkat gigi tertinggi.

Transmisi digunakan untuk merubah momen dengan cara memindah perbandingan roda gigi sehingga dihasilkan momen yang sesuai dengan beban mesin dan kondisi jalan , dan memindahkan momen tersebut keroda–roda. Bila kendaraan harus mundur, arah putaran dibalik oleh transmisi sebelum dipindah ke roda. Secara umum transmisi sebagai salah satu komponen sistem pemindah tenaga (power train) mempunyai fungsi:

Meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling ke poros propeler (counter scraft)

Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin dan kondisi jalan)

(6)

Pada sepeda motor terdapat 2 macam transmisi yang memiliki cara kerja yang berbeda, yaitu :

- Transmisi mekanik (constant mesh)

Cara kerja dalam pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser, agar terjadi perpindahan tenaga dari poros input ke poros output. Transmisi jenis ini antara roda gigi input dan outputnya selalu berkaitan, tetapi roda gigi output tidak satu poros dengan poros output transmisi. Tenaga akan diteruskan ke poros output melalui mekanisme kopling geser. Transmisi jenis ini memungkinkan penggunaan roda gigi yang lebih dari satu jenis.

Cara kerja transmisi manual dengan 5 tingkat kecepatan : Posisi Netral

Handel transmisi belum diinjak, semua roda gigi transmisi masih dalam keadaan bebas sehingga putaran poros utama tidak diteruskan ke poros lawan.

Kecepatan 1

Handel kopling ditarik, handel transmisi diinjak pada bagian depan satu kali, sehingga roda C3 didorong mengikuti arah panah sampai tonjolan-tonjolan penghubungnya masuk ke dalam lubang-lubang didalam sisi roda gigi bebas C1, aliran perputaran dari poros utama ke roda gigi tetap M1, ke roda gigi bebas C1, ke roda gigi C3, dank e poros lawan.

Kecepatan 2

Handel transmisi diinjak bagian belakangnya untuk yang pertama kali. Roda gigi geser C3 dilepaskan dari roda gigi bebas C1. Roda gigi geser C5 didorong mengikuti arah panah sampai bergabung dengan roda gigi bebas C2. Aliran perputaran dari poros utama ke roda gigi tetap M2, ke roda gigi bebas C2, ke roda gigi geser C5, dan ke poros lawan.

Kecepatan 3

Handel transmisi diinjak bagian belakang untuk yang kedua kali, maka roda gigi geser C5 dilepaskan dari roda gigi C2, roda gigi geser M4 didorong mengikuti arah sampai bergabung dengan roda gigi bebas M3. Aliran peputaran daari poros utama ke roda gigi geser M4, ke roda gigi bebas M3, ke roda gigi geser C3, dan ke poros lawan.

Kecepatan 4

Handle transmisi diinjak dibagian blakang untuk ketiga kali maka roda gigi geser M4 dilepaskan dari roda gigi bebas M3, roda gigi gesr C3 di dorong mengikuti

(7)

arah panah sampai bergabung dengan roda gigi bebas C4. Aliran perputaran dari poros utama ke roda gigi geser M4, ke roda gigi bebas C4, keroda gigi geser C3, dan ke poros lawan.

Kecepatan 5

Handle transmisi diinjak begian belakang untuk yang keempat kali, maka roda gigi geser C3 dilepaskan dari roda gigi bebas C4. Roda gigi geser M4 didorong mengikuti arah panah sampai bergabung dengan roda gigi bebas M5. Aliran perputaran dari poros utama ke roda gigi geser M4, keroda gigi bebas M5, keroda gigi geser C5, dan keporos lawan.

Menetralkan

Handle transmisi diinjak bagian depannya 5 kali kemudian, diinjak bagian belakang satu kali maka roda gigi geser M4 dilepaskan dari roda gigi bebas M5. Semua roda gigi dalam keadaan bebas maka perputaran poros utama tidak dapat diteruskan ke poros lawan. Posisi roda gigi transmisi kembali netral, ditandai dengan lampu netral berwarna hijau.

- Transmisi otomatis

Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan perpindahan gigi percepatan secara otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan pada sistem transmisi otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan tekanan minyak transmisi otomatis. Pada transmisi otomatis roda gigi planetari berfungsi untuk mengubah tingkat kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda gigi pada transmisi manual. Kecendenderungan masyarakat untuk menggunakan transmisi otomatis semakin meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini, khususnya untuk mobil-mobil mewah, bahkan type-type tertentu sudah seluruhnya menggunakan transmisi otomatis. Kenderungan yang sama terjadi juga pada sepeda motor matic

continous variable transmision (cvt) adalah model transmisi otomatis yang dapat mengubah rasio putaran(gear ratio) tanpa tingkatan-tingkatan. Dengan kata lain, rasio putaran akan berubah secara kontinyu tergantung pada putaran mesin dan beban. Pada cvt terdapat dua pulley, pulley yang berhubungan dengan mesin biasa disebut drive pulley sedangkan yang berhubungan dengan roda disebut driven pulley. Pada setiap pulley terdapat dua sisi, sisi yang tetap dan sisi yang bergerak

b. Kopling

kopling merupakan bagian utama dari sistem pemindah tenaga pada sepeda motor. Kopling pada sepeda motor berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan putaran mesin dari poros engkol ke transmisi untuk selanjutnya diteruskan ke roda belakang melalui rantai roda.

(8)

proses memutuskan dan menghubungkan putaran mesin pada sepeda motor saat ini dilakukan dengan beberapa cara. Cara yang umum digunakan saat ini adalah menggunakan handel kopling manual (pada tipe sport) dan mengatur kecepatan mesin supaya ada pada putaran rendah (tipe bebek). Sementara itu, teknologi terbaru saat ini adalah pada sepeda motor tipe matic. Dalam hal ini untuk mengatur kecepatan kendaraan tidak perlu menggunakan handel kopling maupun menurunkan kecepatan, tetapi langsung secara otomatis mengikuti putaran mesin.

Jenis-jenis kopling serta komponennya - Kopling manual/mekanis

Kopling manual atau mekanis yang dikenal juga dengan istilah kopling sekunder adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh handel kopling. Kopling manual banyak digunakan pada sepeda motor tipe sport, di antaranya honda tiger, honda mega pro, yamaha v-ixion, yamaha scorpio, dan suzuki thunder. Komponen kopling manual terdiri atas beberapa bagian utama, dan berikut ini dijelaskan bagian-bagian dari komponen kopling manual tersebut, yaitu: 1) pelat pengungkit, 2) pegas kopling, 3) clutch center, 4) kanvas kopling, 5) pelat kopling, 6) pelat penekan, dan 7) clutch outer.

Kopling ini mulai bekerja pada saat handel kopling ditekan. Apabila handel kopling ditekan, hubungan putaran poros engkol ke transmisi menjadi terputus. Sebaliknya, pada saat handel kopling dilepas maka putaran poros engkol kembali berhubungan dengan transmisi. Lebih rinci lagi dijelaskan pada saat handel kopling di tekan, pelat penekan (liōerplate) akan menekan pegas kopling sehingga kanvas kopling (clutch disk) dan pelat kopling (clutch plate) menjadi bebas (tidak tertekan). Akibatnya, putaran poros engkol akan terputus ke poros utama transmisi. Pada saat putaran putus tersebut, perpindahan gigi transmisi dilakukan.

- Kopling sentrifugal

Kopling sentrifugal atau otomatis yang dikenal juga dengan istilah kopling primer adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh kecepatan putaran mesin dan gaya sentrifugal. Kopling sentrifugal ini digunakan hampir pada sepeda motor tipe matic, di antaranya honda vario, honda beat, honda spacy, yamaha mio, yamaha fino, dan suzuki sky wave. Kopling sentrifugal juga digunakan pada sepeda motor tipe bebek/cub yang cara kerjanya bergabung dengan kopling manual.

Kopling ini mulai bekerja apabila putaran mesin mulai meningkat,mulai berputar sekitar 2.500-2.700 rpm. Pada saat putaran mesin mencapai angka tersebut, kanvas kopling atau clutch weight akan mengembang atau menghasilkan gaya sentrifugal yang akan mengakibatkan clutch weightmenempel dengan rumah kopling primer atau primary clutch outer sehingga primary clutch outer ikut berputar. Poros primary clutch outer ini berhubungan langsung dengan poros transmisi yang akan diteruskan ke roda belakang. Akan tetapi, pada saat putaran mesin diturunkan (kurang dari 2.500 rpm), clutch weight akan terlepas dan tidak menempel lagi pada primary clutch outer akibat gaya pengembalian pegas kopling. Dengan demikian,

(9)

hubungan putaran poros engkol ke transmisi menjadi terputus. Pada saat putaran tersebut putus, putaran poros engkol tidak diteruskan ke roda belakang, seperti halnya sepeda motor tipe matic yang apabila putarannya rendah (idle), roda belakang tidak ikut berputar.

- Kopling ganda (mekanis dan sentrifugal)

Kopling ganda merupakan gabungan dari kopling mekanis dan sentrifugal atau kopling primer dan sekunder yang cara kerjanya dimulai dari kopling sentrifugal, kemudian diteruskan ke kopling mekanis. Dengan demikian, yang mengatur putussambungnya putaran dari poros engkol ke kopling mekanis pada saat putaran rendah adalah kopling sentrifugal.sementara itu, pada saat putaran menengah sampai dengan tinggi, pengaturannya dilakukan oleh kopling mekanis. Kopling ganda digunakan hampir pada semua sepeda motor tipe bebek atau cub, yang diantaranya honda supra x 125, honda karisma, honda blade, honda revo, yamaha vega, jupiter z, suzuki shogun, dan suzuki smash. Secara umum mengenai komponen kopling ganda ini sudah dijelaskan pada dua jenis kopling di atas.yang membedakan adalah istilah nama komponennya saja, seperti istilah kanvas kopling dan clutch weight.

Mulai bekerja apabila mesin berputar minimal 2.500-2.700 rpm. Akan tetapi, karena kopling ganda diterapkan pada sepeda motor tipe bebek/cub, maka diperlukan adanya perubahan gigi transmisi (berbeda dengan tipe matic). Perubahan gigi dilakukan sebaiknya pada saat putaran idle, yaitu ketika gaya sentrifugal pada kopling primer belum bekerja. Kemudian, dilanjutkan dengan menekan pedal pemindah gigi supaya kanvas kopling dan pelat kopling bebas. Pada saat itulah perpindahan gigi transmisi dilakukan.

2.3.2 Sistem Bahan Bakar

Sistem bahan bakar pada motor bensin berfungsi untuk menyediakan dan mengatur banyak sedikitnya campuran bahan bakar secara tepat yang dibutuhkan mesin (engine) sesuai dengan kondisi dan beban mesin itu sendiri.

Sistem bahan bakar (fuel system) terdiri dari beberapa komponen utama, umumnya komponen utama sistem bahan bakar motor bensin terdiri dari tangki bahan bakar, fuel filter (saringan bensin), pompa dan karburator, serta selang dan pipa pipa penghubung (fuel line). Pada sebagian mobil ada juga yang ditambah dengan charcoal canister yang berfungsi sebagai penyimpan sementara gas HC yang berbahaya pada saat mesin mati.

Bahan bakar yang tersimpan di dalam tangki melalui saringan, selang dan pipa hisap. Bensin yang sebelumnya sudah di saring kemudian dikirim oleh pompa bahan bakar ke karburator melalui pipa pipa dan selang. Di karburator, bensin dicampur dengan udara dengan suatu perbandingan tertentu menjadi campuran udara dan bahan bakar yang dibutuhkan mesin. Di karburator bahan bakar juga di atomisasikan (di pecah pecah) sehingga menjadi lebih mudah dibakar pada proses pembakaran.

(10)

Umumnya aliran bahan bakar pada sistem bahan bakar motor bensin adalah sebagai berikut :

Tangki bahan bakar > Fuel filter > Pompa bahan bakar > Karburator > Intake Manifold > Ruang bakar.

Pada sistem bahan bakar bensin, pada dasarnya terdiri dari beberapa komponen, diantaranya sebagai berikut :

 Tangki bahan bakar bensin (Fuel tank), berfungsi untuk menampung bahan bakar yang akan di perlukan mesin untuk proses pembakaran. Tangki bahan bakar (fuel tank) pada motor bensin dan motor diesel adalah sama. Tangki bahan bakar terbuat dari plat baja tipis yang bagian dalamnya dilapisi anti karat. Dalam fuel tank terdapat fuel sender gauge yang berfungsi menunjukkan jumlah bensin yang ada dalam tangki dan juga separator yang berfungsi sebagai damper bila kendaraan berjalan atau berhenti secara tiba-tiba atau bila berjalan dijalan yang tidak Rata. Fuel inlet ditempatkan 2 – 3 mm dari bagian dasar tanki, ini dimaksudkan untuk mencegah ikut terhisapnya kotoran dan air.  Saluran bahan bakar, bensin dialirkan dari tangki ke karburator melalui saluran

bahan bakar (pipa dan selang). Pipa bahan bakar dibuat dari pelat seng (zinc-plated) dan tembaga (copper lined steel). Untuk bagian tertentu ada juga pipa bahan bakar yang terbuat dari selang karet.

 Saringan Bahan Bakar (Fuel Filter), air dan pasir, kotoran dan benda benda lainna di saring oleh saringan bahan bakar agar bahan bakar bersih, dan tidak menyumbat saluran saluran bahan bakar, khusunya saluran yang kecil kecil. Contohnya pada jet jet karburator.

 Pompa bahan bakar, biasanya tangki terletak tidak sejajar dengan karburator, untuk mengalirkan bahan bakar tersebut diperlukan pompa bahan bakar. Ada dua tipe pompa bahan bakar yaitu tipe mekanik dan tipe elektrik.

 Karburator, berfungsi untuk menyediakan campuran bahan bakan dan udara dengan perbandingan tertentu sesuai denga yang dibutuhkan mesin. Karburator juga berfungsi untuk mengatomisasikan bahan bakar menjadi butiran butiran kecil berbentuk kabut dan mudah menguap menjadi gas sehingga mudah terbakar pada proses pembakaran.

(11)

2.3.3 Sistem Kelistrikan

Sistem Kelistrikan sepeda motor Dibagi Menjadi 3 Bagian Yaitu : a. Sistem Kelistrikan Mesin

Sistem Kelistrikan Mesin yakni system kelistrikan yang mendukung agar mesin bias menyala dan system pada mesin tetap bekerja. Kelistrikan Mesin pada kendaraan dibagi dalam 4 bagian yaitu :

 Ignition System (Sistem Pengapian), Yaitu sistem yang berguna untuk menaikkan tegangan listrik battery menjadi tegangan tinggi yang akan dipergunakan untuk membakar campuran bensin dan udara oleh percikan bunga api listrik pada busi.

Fungsi :

- Menyediakan bunga api listrik yang baik untuk membakar campuran bensin & udara.

- Memberikan / mengatur pengapian yang tepat.

Jenis Ignition System yaitu: Contact Point (Platina), Semi transistor, CDI, Full Transistor (MPI/EFI)

 Starter System (Sistem Penggerak Mula), Yaitu Sistem yang digunakan untuk memutar mesin pertama kali dengan bantuan motor starter.

Komponen- komponen motor starter yaitu: Yoke & Pole Core, Field Coil, Armature & Shaft, Brush, Drive Lever, Over running Clutch, Sakelar Magnet (Magnetic Switch)

 Charging System (Sistem Pengisian), Yaitu sistem yang digunakan untuk melakukan pengisian listrik pada battery sehingga listrik dapat terus digunakan oleh sistem kelistrikan lainnya.

 Glow System, Yaitu system yang digunakan untuk pemanasan awal pada mesin diesel sehingga mesin mudah untuk dihidupkan.

b. Sistem Kelistrikan Body

Sistem Kelsitrikan body yakni system kelistrikan yang mengatur kinerjanya komponen – komponen seperti system penerangan, dan lampu – lampu lainnya.

adapun komponen komponen pendukung sistem kelistrikan pada bodu adalah sebagai berikut:

 Baterai

Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 6 Volt.

Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau minus diberi kode 31.

Kunci Kontak (Switch)

Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).

(12)

Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ; Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)

ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris

ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition ) START : untuk start

 Saklar

Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik dan melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi 0), tidak ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke saklar dim).

 Sekring (fuse)

Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis filamennya.

Pengedip (Flase)

Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet.  Relay

Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung. Ada dua jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak poin akan terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.

 Kabel Penghubung

Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.

(13)
(14)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Pada umumnya komponen sepeda motor terdiri dari 3 (tiga) kelompok besar, yaitu  Bagian Rangka

Berfungsi sebagai wadah penempatan mesin, sistem kelistrikan dan penyangga penumpang. Terdiri dari beberapa komponen untuk menunjang agar sepeda motor dapat berjalan dan berbelok. Komponennya adalah:

- Rangka

- Kelompok kemudi - Kelompok suspensi - Kelompok roda - Kelompok rem - Tangki bahan bakar - Tempat duduk - Fender

 Bagian Kelistrikan

Mekanisme kelistrikan dipakai untuk menghasilkan daya pembakaran untuk proses kerja mesin dan sinyal untuk menunjang keamanan berkendaraan. Bagian kelistrikan terdiri dari komponen pengapian, pengisian dan kelompok beban.

 Bagian Mesin

Adalah seluruh komponen yang mengkonsumsi energi listrik selain sistem pengapian, terdiri atas :

Sistem tenaga mesin

Sebagai sumber tenaga penggerak untuk berkendaraan, terdiri dari bagian: - Mesin/engine

- Sistem bahan bakar - Sistem pelumasan - Sistem pembuangan - Sistem pendinginan 3.2 Saran

Komponen utama mesin merupakan komponen penting yg membuat sepeda motor dapat berfungsi, oleh karena itu diperlukan perawatan agas masa pakai sepeda motor bertahan lama dan dilakukan penggantian komponen untuk keselamatan pengendara.

(15)

Daftar Pustaka http://www.viarohidinthea.com/2014/11/chasis-sepeda-motor.html http://apritos.com/1934/mengenal-macam-macam-rangka-sepeda-motor/ http://www.teknikotomotif.com/2015/12/mempelajari-dasar-dan-fungsi-komponen-motor.html http://www.viarohidinthea.com/2014/10/pengetahuan-sepeda-motor.html http://www.infokursus.net/download/180316142707_OTOMOTIF_B5.pdf http://www.teknikotomotif.com/2015/11/fungsi-pemindah-gerakan-pada-motor-dan-mobil.html

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi : Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Buzz Group untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 2 Sukoharjo

Selain itu masih dengan memperhatikan asosiasi kedua unsur ini dapat diketahui pula asal batuan sumber dari sedimen-sedimen dimana mineral tersebut terakumulasi, karena

JPHide merupakan program yang mampu menyembunyikan sebuah file dalam gambar berformat JPEG yang mana penyembunyian file tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga mustahil

Namun, dalam software watermarking, penyisipan informasi tersebut harus dapat menjaga fungsionalitas perangkat lunak yang disisipi dan memiliki tingkat keamanan yang

Data primer, data sekunder dan data tersier yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif secara deskriptif dengan memperhatikan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh laba dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. Penelitian ini tergolong penelitian

Meskipun dalam kenyataannya transformator masih dapat dibebani lebih dari kapasitasnya akan tetapi lebih baik dioperasikan pada keadaan optimal effesiensinya, dimana

Fungsi lain kalsium yaitu mengaitkan rangsang eksitasi saraf dengan kontraksi otot di neuromuskular, merupakan kompenen penting dalam jenjang pembekuan darah,