• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inventarisasi Keanekaragaman Jenis Flora dan Fauna di Kawasan Chevron Geothermal Darajat Cagar Alam Gunung Papandayan Garut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Inventarisasi Keanekaragaman Jenis Flora dan Fauna di Kawasan Chevron Geothermal Darajat Cagar Alam Gunung Papandayan Garut"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Inventarisasi Keanekaragaman Jenis Flora dan Fauna

di Kawasan Chevron Geothermal Darajat – Cagar Alam

Gunung Papandayan Garut

Kerjasama Antara

BALAI BESAR KOSERVASI SUMBERDAYA ALAM JAWA BARAT CHEVRON GEOTHERMAL INDONESIA, Ltd

YAYASAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA YAYASAN KONSERVASI ELANG INDONESIA

Dipersiapkan oleh:

Tim Monitoring

YKEI dan BBKSDA JABAR

(2)

Hasil Inventarisasi Keanekaragaman Jenis Flora dan Fauna

Di Kawasan Cagar Alam Gunung Papandayan-Darajat, Garut

Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas), adalah satwa subspesies macan tutul yang hanya ditemukan di hutan tropis, pegunungan dan kawasan konservasi pulau Jawa. Saat ini, karena populasinya menyusut, Macan Tutul Jawa masuk kategori dilindungi baik dari pemerintah Indonesia maupun Badan Internasional untuk Konservasi Alam-IUCN. Di Indonesia, Macan Tutul masih dijumpai di Cagar Alam Gunung Papandayan (CAGP). Namun degradasi dan kerusakan hutan lindung ini tak hanya mengancam habitat Macan Tutul, melainkan juga masyarakat yang tinggal di dalam Cagar Alam. Agar habitat macan tetap terjaga, tapi masyarakat juga tetap berdaya, perlu dilakukan kajian untuk merumuskan model kegiatan yang saling mendukung.

Gambar 1. Bentang Alam Cagar Alam Gunung Papandayan-Garut

Chevron Geothermal Indonesia, Ltd (CGI) dengan dukungan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) memulai kajian tersebut dengan survei keanekaragaman hayati di Kawasan CAGP-Gunung Darajat oleh Yayasan Konservasi Elang Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama Chevron dan Yayasan KEHATI dalam program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim berbasis Keanekaragaman hayati di Riau, Sumatera dan Garut Jawa Barat. Di dua kawasan tersebut, yakni Duri, Riau dan Garut, Jawa Barat, adalah wilayah operasional Chevron yang berbatasan dengan wilayah konservasi keanekaragaman hayati. Chevron berkomitmen menjaga lingkungan di setiap kawasan dimana ia bekerja. Tindak lanjut dari komitmen ini berwujud survei keanekaragaman hayati yang diperluas dengan program pemberdayaan masyarakat, agar secara strategis dan integratif, upaya konservasi, pemanfaatan dan penguatan kesadaran lingkungan masyarakat bisa ter wujud.

Di kawasan Cagar Alam Gunung Papandayan-Darajat, Garut, survei keanekaragaman hayati rampung pada Desember 2015. Temuan-temuan satwa dan tumbuhan di kawasan ini antara lain Macan Tutul dan Ajag Merah (anjing hutan khas Indonesia) yang tertangkap kamera jebak. Dua satwa yang diperkirakan punah, ternyata masih hidup. Sehingga diharapkan hasil survei dapat menjadi justifikasi dalam pedoman pengelolaan Cagar Alam Gunung Papandayan-Darajat di masa depan. Baik untuk konservasi maupun untuk pemberdayaan masyarakat. Lantaran tempat ditemukannya satwa langka tersebut, sudah terancam dengan pemukiman dan pembukaan lahan lainnya. Berikut adalah temuan hasil survei keanekaragaman hayati

(3)

Tabel 1. Jenis-jenis Mamalia dan Primata

No Ordo Nama Lokal Nama Latin PP 7 IUCN CITES

1 Carnivora Anjing kampung Canis familiaris - - -

2 Ajag Cuon alpinus √ EN II

3 Kucing Hutan Prionailurus bengalensis √ LC II

4 macan tutul Panthera pardus melas √ CR I

5 musang luwak Paradoxurus hermaproditus - LC III

6 Musang Leher Kuning Martes flavigula √ LC III

7 Biul Selentek Melogale orientalis - DD -

8 Linsang Prionodon linsang √ LC II

9 Primata Lutung jawa Trachypitecus auratus √ Vu II

10 Surili Presbitis comata √ EN II

11 Artiodactyla Babi hutan Sus scrofa scrofa - LC -

12 Kijang Muntiacus muntjak √ LC -

13 Kancil Tragulus javanicus √ DD -

14 Rodentia Bajing Terbang merah Petaurista elegans - LC -

15 bajing tanah 3 garis Lariscus insignis - LC -

16 Tikus X1 - - - 17 Tikus X2 - - - 18 Tikus X3 - - - 19 Tikus X4 - - - 20 Tikus X5 - - - 21 Tupaiodea Tupai X1 - - -

(4)

Gambar 2. Peta lokasi temuan mamalia

Gambar 3. hasil kamera jebak yang menangkap Macan Tutul

Macan Tutul Betina Remaja

Macan Tutul X1

Sepasang Macan Tutul Dewasa

Macan Tutul Jantan X2

(5)

Dari 21 Jenis mamalia yang ditemukan di kawasan Darajat, terdapat beberapa jenis satwa yang merupakan jenis penting bagi ekosistem. Macan tutul, Kucing Hutan, dan Ajag .

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Indonesia (PP) No. 7 tahun 1999, di kawasan Darajat terdapat 9 jenis mamalia dilindungi. Satwa tersebut masuk daftar merah IUCN dengan status terancam punah (Endangered/EN) yaitu Ajag dan Surili, sedangkan Macan Tutul dikategorikan Kritis (Critically Endangered/CR).

Tabel 2. Jenis-Jenis Flora

Suku Jenis Nama Lokal INP (%)

Tumbuhan Bawah

Asteraceae Eupatorium riparium Teklan 42,26

Urticaceae Elatostema rostratum Sisik penyu 20,51

Cyatheaceae Cyathea latebrosa Paku siur 18,16

Semai

Araliaceae Macropanax dispermum Cerem 36,69

Lauraceae Actinodaphne glomerata Huru dapung 27,17

Myrtaceae Syzygium confertum - 26,05

Rutaceae Tetractomia tetandrum - 21,29

Lauraceae Cinnamomum sintoc Huru sintok 16,53

Staphylaceae Turpinia montana Ki bangkong 15,41

Ebenaceae Diospyros subrhomboidea Ki hideung 10,64

Pancang

Staphyleaceae Turpinia montana Ki bangkong 28,95

Lauraceae Actinodaphne glomerata Huru dapung 20,85

Ebenaceae Diospyros subrhomboidea Ki hideung 12,75

Araliaceae Macropanax dispermum Cerem 17,32

Burseraceae Dacryodes rugosa Kenari 17,32

Tiang

Lauraceae Actinodaphne glomerata Huru dapung 45,03

Lauraceae Criptocarya desinflora Huru 38,44

Araliaceae Macropanax dispermum Cerem 36,26

Burseraceae Dacryodes rugosa Kenari 25,53

Pittosporaceae Pittosporum ramiflorum Munika 15,97

Myrtaceae Syzygium claviflorum Ki salam 15,36

Pohon

Sapindaceae Lepisanthes rubiginosa Kelat layu/mertajam 31,72

(6)

Lauraceae Actinodaphne glomerata Huru dapung 20,59

Lauraceae Criptocarya desinflora Huru 19,70

Phyllanthaceae Aporosa octandra Ki sapi 17,61

Juglandaceae Engelhardia spicata Ki hujan 16,69

Keterangan : INP (Indeks Nilai Penting)

Tabel 3. Jenis-jenis Reptil

Balonophora

fungosa

Balonophorac

eae

Podocarpus

nerifolius

Podocarpaceae

Phaius flavus

Orchidaceae

Eria sp.

Orchidaceae

Liparis sp.

Orchidaceae

(7)

No Nama Indonesia Nama Inggris Nama Ilmiah Famili IUCN 1 Kadal moncong-panjang Jawa Javan Long-headed Agama Pseudocalotes tympanistigra Agamidae LC

2 Katak bertanduk Javan Horned Frog Megophrys montana Megophrydae LC

3 Percil mulut sempit Palmated Chorus Frog

Microhyla palmipes Microhylidae LC 4 Katak pohon emas Golden Tree Frog Philautus aurifasciatus Rhacophoridae LC

5 Kongkang jangkrik Nicobarese Frog Hylarana nicobariensis Ranidae LC

Tabel 3. Jenis Burung-burung

No Family Nama Jenis Nama Inggris Nama Ilmiah Status Perlindungan UU RI IUCN CITES

1 Accipitridae Elang-ular Bido Crested Serpent Eagle Spilornis cheela bido LC II

2 Elang Hitam Black Eagle Ictinaetus malayensis LC II 3

Elang Brontok Changeable

Hawk‐Eagle Spizaetus cirrhatus LC II 4 Phasianidae Puyuh-gonggong

Jawa

Chestnut‐bellied

Partridge Arborophila javanica LC Na 5 Ayam Hutan Hijau Green Junglefowl Gallus varius LC

(8)

6 Ayam Hutan

Merah Red Junglefowl Gallus gallus LC

7 Columbidae Uncal Loreng Barred Cuckoo Dove Macropygia unchall LC Na

8 Tekukur Biasa Spotted Dove Streptopelia chinensis LC Na 9 Cuculidae Kangkok Ranting Oriental Cuckoo Cuculus saturatus LC Na

10

Wiwik Kelabu Plaintive Cuckoo Cacomantis

merulinus LC Na

11

Kadalan Birah Chestnut‐breasted Malkoha

Rhamphococcyx

curvirostris LC Na

12 Apodidae Walet Linchi Cave Swiftlet Collocalia linchi ) LC Na

13 Kapinis Laut Fork‐tailed Swift Apus pacificus LC Na 14 Hemiprocnidae

Tepekong Jambul Grey‐rumped Treeswift Hemiprocne

longipennis LC Na

15 Alcedinidae Cekakak Jawa Javan Kingfisher Halcyon cyanoventris LC Na

16 Cekakak Sungai Collared Kingfisher Halcyon chloris LC Na 17 Megalaimidae Takur Tohtor Flame‐fronted Barbet Megalaima armillaris LC Na 18 Hirundinidae Layang-layang

Asia Barn Swallow Hirundo rustica LC Na

19 Layang-layang

Batu Pacific Swallow Hirundo tahitica LC Na

20 Layang-layang

Loreng Striated Swallow Hirundo striolata LC Na

21 Motacillidae

Kicuit Kerbau Western Yellow

Wagtail Motacilla flava LC Na

22 Kicuit Batu Grey Wagtail Motacilla cinerea LC Na 23 Campephagidae Kepudangsungu

Jawa Javan Cuckooshrike Coracina javensis LC Na

24

Sepah Kecil Small Minivet Pericrocotus

cinnamomeus LC Na

25 Sepah Gunung Sunda Minivet Pericrocotus miniatus LC Na 26

Jingjing Batu Black‐winged Flycatcher‐shrike

Hemipus

hirundinaceus LC Na

27 Kepudangsungu

gunung Sunda Cuckooshrike Coracina larvata

28 Chloropseidae Cipoh Kacat Common Iora Aegithina tiphia LC Na

29 Cica-daun

Sayap-biru Blue‐winged Leafbird

Chloropsis

cochinchinensis LC Na

30 Pycnonotidae

Cucak Gunung Orange‐spotted Bulbul Pycnonotus

bimaculatus LC Na

31 Laniidae Bentet Kelabu Long‐tailed Shrike Lanius schach LC Na 32 Dicruridae Srigunting Kelabu Ashy Drongo Dicrurus leucophaeus LC Na 33 Oriolidae Kepudang

Dada-merah

Black‐and‐crimson

Oriole Oriolus cruentus LC Na

34 Aegithalidae Cerecet Jawa Pygmy Bushtit Psaltria exilis LC Na 35 Paridae Gelatik-batu

Kelabu Great Tit Parus major LC Na

36 Sittidae Munguk Loreng Blue Nuthatch Sitta azurea LC Na 37 Timaliidae

Pelanduk Semak Horsfield's Babbler Malacocincla

sepiarium LC Na

38 Berencet Kerdil Pygmy Wren‐Babbler Pnoepyga pusilla LC Na 39

Tepus Dada-putih White‐breasted

Babbler Stachyris grammiceps NT Na

40

Tepus Pipi-perak Crescent‐chested Babbler

Stachyris

melanothorax LC Na

(9)

42

Tepus Gelagah Chestnut‐capped

Babbler Timalia pileata LC Na

43

Ciu Besar White‐browed

Shrike‐Babbler Pteruthius flaviscapis LC Na

44

Ciu Kunyit Chestnut‐fronted Shrike‐Babbler

Pteruthius

aenobarbus LC Na

45 Wergan Jawa Javan Fulvetta Alcippe pyrrhoptera LC Na 46 Turdidae

Cingcoang Coklat Lesser Shortwing Brachypteryx

leucophrys LC Na

47

Cingcoang Biru White‐browed Shortwing

Brachypteryx

montana LC Na

48 Meninting Kecil Sunda Forktail Enicurus velatus LC Na 49 Ciung-batu Kecil Sunda Whistling Thrush Myophonus glaucinus

50 Anis Siberia Siberian Thrush Zoothera sibirica LC Na 51 Anis Sisik Scaly Thrush Zoothera dauma LC Na 52 Anis Gunung Turdus Island Turdus poliocephalus LC

53 Silviidae

Cikrak Muda Sunda Warbler Seicercus

grammiceps LC Na

54 Cikrak Kutub Arctic Warbler Phylloscopus borealis LC Na 55

Cikrak Daun Mountain Leaf Warbler Phylloscopus

trivirgatus LC Na

56 Cica-koreng Jawa Striated Grassbird Megalurus palustris LC Na 57

Cinenen Gunung Mountain Tailorbird Orthotomus

cuculatus LC Na

58 Tesia Jawa Javan Tesia Tesia superciliaris LC Na 59 Ceret Gunung Sunda Bush‐warbler Cettia vulcania LC Na 60 Muscicapidae Sikatan Bubik Asian Brown Flycatcher Muscicapa dauurica LC Na

61 Sikatan Ninon Indigo Flycatcher Eumyias indigo LC Na 62

Sikatan Bodoh Snowy‐browed

Flycatcher Ficedula hyperythra LC Na

63

Sikatan Belang Little Pied Flycatcher Ficedula

westermanni LC Na

64

Sikatan Biru-putih Blue‐and‐white Flycatcher Cyanoptila cyanomelana LC Na 65 Sikatan Kepala-abu Grey‐headed Canary‐Flycatcher Culicicapa ceylonensis LC Na 66 Kipasan

Ekor-merah Rufous‐tailed Fantail Rhipidura phoenicura LC Na

67 Artamidae

Kekep Babi White‐breasted Woodswallow

Artamus

leucorynchus LC Na

68 Nectariniidae Burung-madu

Gunung White‐flanked Sunbird Aethopyga eximia LC Na

69 Burung-madu

Jawa JavanSunbird

Aethopyga

mystacalis LC Na

70 Dicaeidae

Cabai bunga-api Orange‐bellied Flowerpecker

Dicaeum

trigonostigma LC Na

71

Cabai Gunung Blood‐breasted Flowerpecker

Dicaeum

sanguinolentum LC Na

72 Zosteropidae Kacamata Gunung Mountain White‐eye Zosterops montanus LC Na

73

Opior Jawa Grey‐throated Ibon Lophozosterops

javanicus LC Na

74 Ploceidae Burung gereja

(10)

Jenis -Jenis Burung penting di CA.Darajat

Hasil survei mendapati sebanyak sepuluh jenis burung (13.89 persen) yang masuk

dalam kategori dilindungi oleh undang-undang No. 5 Tahun 1990 yang diperkuat oleh

Peraturan Pemerintah RI no. 7 tahun 1999. Berdasarkan regulasi tersebut ke-sepuluh jenis

burung tersebut TIDAK diperkenankan untuk diburu, dipelihara maupun diperjualbelikan,

terkecuali melalui mekanisme khusus yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kehutanan RI (PP No. 8 Tahun 1999). Sebanyak sepuluh Jenis burung yang dilindungi

tersebut terdiri dari 3 jenis dari Family Accipitridae, 2 jenis dari family Alcedinidae, 1 jenis

dari family Timaliidae, 1 jenis dari family Muscicapidae, 2 jenis dari family nectariniidae, dan

1 jenis dari family Zosteropiidae.

1) Elang Ular Bido/ Crested Serpent Eagle 2) Elang Hitam / Black Eagle

3) Elang Brontok / Changeable hawk-Eagle 4) Cekakak Jawa/ Javan Kingfisher

5) Cekakak Sungan/ Collared Kingfisher

6) Tepus pipi-perah/ Crescent‐chested Babbler

7) Kipasan ekor-merah/ Rufous‐tailed Fantail

8) Madu-gunung/ White‐flanked Sunbird

9) Madu jawa/ JavanSunbird

Gambar

Gambar 1. Bentang Alam Cagar Alam Gunung Papandayan-Garut
Tabel 1. Jenis-jenis Mamalia dan Primata
Gambar 3. hasil kamera jebak yang menangkap Macan Tutul
Tabel 3. Jenis-jenis Reptil
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tutkielmassa luodaan alkoholikulttuuria ja alkoholipolitiikkaa käsittelevän tutkimuskirjallisuuden avulla yleiskäsitys siitä, mitkä teemat ovat olleet suomalaisen

Pemberdayaan  P3A  adalah  upaya  penguatan  dan  peningkatan  kemampuan  kelembagaan  petani  pemakai  air  yang  meliputi  aspek  kelembagaan,  teknis  dan 

Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Desa Melalui Paguyuban Pager Gunung dan CAP Pager Gunung .... Kerjasama Eksternal GDM Dalam Peningkatan Kapasitas dan Kemandirian

Dalam penelitian ini dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh Sikacrete-W terhadap sifat mekanik beton tailing yaitu kuat tekan, kuat tarik belah dan kelecakan

Tujuan dilaksanakannya pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk: (1) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani tentang pentingnya nilai tambah komoditas

Hasil dari wawancara dan observasi oleh peneliti, memperlihatkan bahwa kualitas pelayanan yang telah diberikan kampus masih kurang dalam mengelola parkir karena masih

Dalam lingkaran internasional, kritik terhadap seni rupa abstrak mendorong munculnya ‘tikungan representasional’ (the representational turn). Manifestasi gejala tersebut

Se­ telah melalui proses pemikiran panjang, di dalam film karakter utamanya menemukan jawabannya: “cinta bisa kedaluwarsa, tapi orang yang paling tepat untuk kita akan terus ada