• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kadar Glukosa darah Terhadap Hypertriglyceridemia Pada Penderita Diabetes Mellitus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan Kadar Glukosa darah Terhadap Hypertriglyceridemia Pada Penderita Diabetes Mellitus"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

C - 1

Hubungan Kadar Glukosa darah Terhadap Hypertriglyceridemia

Pada Penderita Diabetes Mellitus

Evy Ratnasari Ekawati

Mahasiswa S2 Biologi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Airlangga

E-mail : ephie.nies@gmail.com

Abstrak

Diabetes Mellitus merupakan golongan penyakit kronis yang ditandai dengan

peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) dalam darah sebagai akibat adanya

gangguan sistem metabolisme dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui ada tidaknya hubungan antara kadar glukosa darah dengan

Hypertriglyceridemia

pada penderita

Diabetes Mellitus.

Populasi diambil dari pasien penderita

Diabetes Mellitus

di Laboratorium

Klinik RSUD Kabupaten Jombang. Sampel yang diamati pada penelitian ini

berjumlah 20 pasien penderita

Diabetes Mellitus

usia 30-55 tahun. Data yang

didapat dianalisis secara statistik menggunakan Uji r dengan tehnik korelasi product

moment dari Pearson (Korelasi Pearson).

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat nyata

(signifikan) antara nilai kadar glukosa darah dengan peningkatan kadar trigliserida

(

Hypertriglyceridemia

) pada penderita

Diabetes Mellitus

yang tidak terkontrol

dengan baik.

Kata Kunci

: Kadar Glukosa Darah,

Hypertriglyceridemia

dan

Diabetes Mellitus

Abstract

Diabetes Mellitus is a group of chronic disease characterized by elevated

levels of blood sugar (hyperglycemia) in the blood as a result of disturbances in the

body's metabolic system. This study aims to determine whether there is a

relationship between blood glucose levels with hypertriglyceridemia in patients

Diabetes Mellitus.

Population taken from patients with Diabetes Mellitus in Clinical Laboratory

Hospital District Jombang. Samples were observed in this study of 20 patients with

Diabetes Mellitus aged 30-55 years. The data obtained were statistically analyzed

using the r – test with the technique of Pearson product moment correlation

(Pearson correlation).

From the research results can be concluded that there is a very real

(significant) between the value of blood glucose levels with elevated levels of

triglycerides (hypertriglyceridemia) in patients with Diabetes Mellitus are not well

controlled.

(2)

C - 2

PENDAHULUAN

Kadar glukosa darah merupakan factor yang sangat penting untuk

kelancaran kerja tubuh. Karena

pengaruh berbagai factor dan hormone insulin yang dihasilkan kelenjar

pankreas, sehingga hati dapat

mengatur kadar glukosa dalam darah Bila kadar glukosa dalam darah meningkat sebagai akibat naiknya proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat, maka oleh enzim-enzim tertentu glukosa dirubah menjadi glikogen. Proses ini hanya terjadi di dalam hati dan dikenal sebagai glikogenesis. Sebaliknya bila kadar glukosa menurun, glikogen diuraikan menjadi glukosa. Proses ini dikenal

sebagai glikogenolisis, yang

selanjutnya mengalami proses

katabolisme menghasilkan energy

(dalam bentuk energy kimia, ATP). Kadar normal glukosa puasa dalam darah adalah 70 – 110 mg/dl (Koestadi, 1989).

Kadar glukosa yang tinggi

merangsang pembentukan glikogen dari glukosa, sintesis asam lemak dan kolesterol dari glukosa. Kadar glukosa darah yang tinggi dapat mempercepat pembentukan trigliserida dalam hati. Trigliserida merupakan salah satu bagian komposisi lemak yang ada dalam tubuh. Dimana jika kadar

trigliserida dalam batas normal

mempunyai fungsi yang normal dalam tubuh, semisal sebagai sumber energy. Kadar trigliserida dalam darah orang yang normal, tidak melebihi kadar 200 mg/dl. Pada keadaan tertentu, seperti Diabetes Mellitus dan obesitas, kadar trigliserida dapat meningkat melibihi 200 mg/dl, yang sering disebut Hypertriglyceridemia (Koestadi,1989). Penderita hipertri -glyceridemia sering merasa ngilu pada leher belakang, kepala sering terasa

pusing, dan ngilu dipunggung

belakang, tapi ada juga beberapa

penderita yang tidak menunjukkan gejala klinis. Hypertriglyceridemia dapat bersifat primer maupun skunder dari suatu keadaan yang mendasari seperti peningkatan kadar glukosa darah kronik pada penderita Diabetes Mellitus yang tidak terkontrol dengan baik (Price, S.A and Wilson, L.M.C., 1995).

Trigliserida juga merupakan

salah satu jenis lemak atau lipid yang relative mempunyai makna klinis

penting sehubungan dengan

artherosklerosis. Peningkatan kadar glukosa darah kronik pada pendertita

Diabetes Mellitus dan Hyper -

triglyceridemia merupakan salah satu

faktor resiko penyebab arthero-

sklerosis yang dapat dirubah

(Price,S.A dan Willson, L.M.C., 1995). Terapi awal penurunan kadar glukosa darah dan penurunan kadar trigliserida terdiri dari pengaturan diet. Maka dari itu salah satu cara untuk

menurunkan kadar glukosa dan

trigliserida dalam darah adalah

mengurangi makanan jenis hidrat arang yang kita makan sehari-hari,

seperti nasi, golongan

tepung-tepungan, dan jenis manis-manisan lainnya. Diet yang banyak me

-ngandung sayuran juga dapat

memperlambat penyerapan hidrat

arang dari usus ke dalam darah,

sehingga proses pembentukan

trigliserida dalam hati dapat

diperlambat juga (Koestadi, 1989). Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan antara kadar glukosa darah

dengan Hypertriglyceridemia pada

penderita Diabetes Mellitus. METODE PENELITIAN 1. Populasi dan Sampel

Populasi diambil dari pasien

penderita Diabetes Mellitus

Laboratorium Klinik RSUD

(3)

C - 3 Sampel yang diamati pada peneitian ini berjumlah 20 pasien

penderita Diabetes Mellitus,

berdasarkan rumus : (t – 1) (r – 1) ≥ 15, dimana : t= perlakuan dan r= ulangan

2. Tempat Penelitian

Pengambilan sampel di - lakukan di Laboratorium Klinik

RSUD Kabupaten Jombang,

sedangkan penelitian dilakukan di

Laboratorium Klinik STIKES

ICME Jombang. 3. Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan dalam

penelitian ini berupa serum

penderita Diabetes Mellitus dengan usia 30-55 tahun

Alat yang digunakan : Kapas alcohol; Spuit 3 cc; Tourniquet; Label; Laekofix; Tabung dan rak tabung; Klinipet 1000 µl; Klinipet 50 µl; Blue tip; Yellow tip; Timer; dan Spektrofotometer “Microlab 200”.

Reagen yang digunakan : Reagen Glucose “Dyasis”; Standart

Glucose “Dyasis”; Reagen

Trigliserida “Dyasis”; Standart

Trigliserida “Dyasis”; Serum

Kontrol Trulab-N. 4. Cara Kerja

Dalam penelitian ini

menggunakan tahapan yang

meliputi pre-analitik, analitik dan post analitik.

5. Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasi. Dimana metode ini

merupakan salah satu tehnik

statistik yang sering kali digunakan

untuk melihat adanya suatu

hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji r dengan tehnik korelasi product moment dari Pearson (Korelasi Pearson).

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil

Hasil analisis kuantitatif

menunjukkan bahwa terdapat

hubungan antara kadar glukosa darah terhadap peningkatan kadar trigliserida pada penderita diabetes mellitus. Hasil penyajian kadar gula darah puasa dan kadar trigliderida pada penderita diabetes mellitus seperti disajikan pada tabel 1.

Pada penelitian ini merupakan eksperimen untuk melihat adanya

suatau hubungan. Hubungan

tersebut menegaskan antara

variabel-variabel yang diteliti. Dari data tabel 1. menunjukkan bahwa peningkatan kadar glukosa darah pada beberapa penderita Diabetes Mellitus diikuti oleh peningkatan kadar trigliserida. 2. Pembahasan

Dari hasil uji korelasi diatas, dimana r – hitung signifikan (0.000 < α(0.01))atau diterima pada

probabilitas 1%, menunjukkan

bahwa kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus ada

hubungan yang sangat nyata

(signifikan) terhadap peningkatan

kadar trigliserida

(hypertriglyceridemia).

Pada penelitian ini dapat

dilihat adanya hubungan

peningkatan kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus terhadap kadar trigliserida yang

menyebabkab Hypertri-

glyceridemia. Diabetes Mellitus meru- pakan golongan penyakit

(4)

C - 4 peningkatan kadar gula darah

(hiperglikemia) dalam darah

sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh,

dimana organ pankreas tidak

mampu memproduksi hormon

insulin sesuai kebutuhan tubuh.

Keadaan hiperglikemia yang

kronik disertai kelainan metabolik, yang diakibatkan oleh gangguan hormonal dapat mengakibatkan komplikasi pada mata seperti katarak, ginjal, saraf dan pembuluh darah.

Pemeriksaan laboratorium

yang digunakan untuk

mendiagnosa Diabetes Mellitus adalah pemeriksaan Gula darah puasa, Gula darah 2 jam post prandial dan HbA 1c.

Ciri-ciri dari Diabetes Mellitus meliputi kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan dan kaki, cepat lelah dan lemah, lapar yang berlebihan (polyphagia), kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya,

frekuensi kencing meningkat

(glycosuria), mudah terkena infeksi

terutama kulit, polyuria,

mengalami rabun penglihatan

secara tiba-tiba, polydipsia, dan apabila ada luka akan lambat penyembuhannya.

Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap kadar glukosa dan trigliserida pada penderita Diabetes Mellitus, maka diambil kesimpulan sebagai berikut : Ada

hubungan yang sangat nyata

(signifikan) antara nilai kadar glukosa

darah dengan peningkatan kadar

trigliserida (Hypertriglyceridemia) pada penderita Diabetes Mellitus. Saran

Dari hasil penelitian diatas, maka penulis menyarankan untuk menguji dan meneliti lebih lanjut mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Diabetes Mellitus. Karena banyak komplikasi terjadi dalam tubuh yang disebabkan oleh Diabetes Mellitus.

Ucapan Terimakasih

Peneliti mengucapkan terimakasih kepada Direktur RSUD Jombang dan dokter PATKLIN beserta Kepala Laboratorium Klinik RSUD Jombang atas kesempatan yang telah diberikan. Tabel 1. Hasil Pengujian Gula Darah Puasa dengan Trigliserida

Subyek No. Gula Darah Puasa (mg/dl) (X) Trigliserida (mg/dl) (Y) Subyek No. Gula Darah Puasa (mg/dl) (X) Trigliserida (mg/dl) (Y) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 191 463 152 392 105 182 231 113 140 317 430 849 182 329 229 400 1388 116 205 252 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 151 199 255 329 234 319 275 178 190 289 1020 206 271 187 387 350 391 142 264 283

(5)

C - 5

Daftar Pustaka

Anonimus, 2002.

Menurunkan Kadar

Trigliserida.

KCM. Jakarta.

Anonimus, 2004.

Diabetes Mellitus

Bisa Menyerang Siapa Saja.

Jakarta.

Aris, W., 2006.

Perawatan dan

Pengobatan

Kencing

Manis.

Minda Jafree. Malaysia.

Hadat, M., 2005.

Bahaya Getol

Mengasup Soft Drink.

Jakarta.

Hadi, S., 1981.

Statistik.

Jilid II.

Yayasan

Penerbitan

Fakultas

Psikologi UGM. Yogyakarta.

Mayes, P.A., et all, 2001.

BIOKIMIA

HARPER.

Edisi 25. Jakarta.

Mohamed

Yeong,

M.Y.,

2006.

Penyakit

Kencing

Manis.

Malaysia.

Koestadi, 1989.

Kimia Klinik Teori

dan Praktek Darah.

AAK Bhakti

Wiyata. Kediri.

Price, S.A., Willson, L.M.C., 1995.

Patofisiologi

Konsep

Klinis

Proses-proses Penyakit.

Edisi IV.

Jakarta.

Rifai, N., et all, 1997.

“Tietz Text Book

of Clinical Chemistry” Lipids,

Lipoproteins, and Apolipo

-protein.

Philadelphia.

Sargowo, D., 2002.

Peranan Kadar

Trigliserida

dan

Lipoprotein

Sebagai Faktor Resiko Penyakit

Jantung

Koroner.

Fakultas

Kedokteran UNBRAW. Malang.

Soehita, S., 2005.

Seminar Diabetes

Mellitus dan HbA 1c.

Surabaya.

Warnick, G.R., Dominiczak, M.H., et

all., 1997.

“Hand Book of

Lipoprotein Testing” Triglyce

-ride Concentration.

Jakarta

Widman, F.K., 1999.

Tinjauan Klinis

Atas

Hasil

Pemeriksaan

Laboratorium.

Edisi IX. Jakarta.

Wirahadikusumah, M., 1985.

“BIO

KIMIA” Metabolisme Energi,

Karbohidrat, dan Lipid.

ITB

Bandung.

Gambar

Tabel 1. Hasil Pengujian Gula Darah Puasa dengan Trigliserida

Referensi

Dokumen terkait

Modifikasi tujuan materi ini dapat dilakukan dengan cara membagi tujuan materi ke dalam tiga komponen yaitu: tujuan perluasan, penghalusan dan penerapan (Yoyo Bahagia dan

Berdasarkan hasil penelitian ini, bahwa adanya hubungan antara tingkat obesitas dengan gangguan Konsep diri: Gambaran Diri remaja, Hal ini bisa terjadi karena

Nilai konsentrasi klorofil-a yang relatif tinggi pada Musim Barat dan Musim Timur pada wilayah Teluk Jakarta berdasarkan data satelit SeaWiFS dan Aqua MODIS serta nilai

Satuan kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah petambak yang melakukan usaha pembesaran udang windu secara monokultur di Desa Lamaran Tarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten

EVALUASI KINERJA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK. MESIN FKIP UNS MENGGUNAKAN METODE

Tujuan yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan ini adalah (1) Mengidentifikasi pesan penyuluhan program Keluarga Berencana Nasional di Puskesmas Pembantu

Dengan adanya sistem informasi penjadwalan ini diharapkan dapat membantu menyusun jadwal mata pelajaran sehingga proses belajar-mengajar dapat dilaksanakan dengan baik..

Hamzah B. Setelah kedua data terkumpul kemudian dilakukan uji dengan menggunakan teknik uji regresi. Dari teknik uji regresi akan diperoleh data yang membuktikan secara empiris