• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPRESENTASI LAKI – LAKI PADA IKLAN PRODUK KECANTIKAN NATASHA VERSI KULIT KERIPUT (Representasi Model Laki – laki Pada Iklan Natasha Versi “kulit keriput”).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "REPRESENTASI LAKI – LAKI PADA IKLAN PRODUK KECANTIKAN NATASHA VERSI KULIT KERIPUT (Representasi Model Laki – laki Pada Iklan Natasha Versi “kulit keriput”)."

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

(Representasi Model Laki – laki Pada Iklan Natasha Versi “kulit keriput”)

SKRIPSI

Oleh:

KANIA SHEILLA ANGGRIANI NPM. 0843010090

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

(2)

Komunikasi Orangtua Dengan Anak Pengguna Game Online Yang Berprestasi dan Berdomisili Di Kawasan Penyewaan Game Online)

Disusun Oleh :

WINDI PUNGKY SUKAPUTRI NPM. 0843010175

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi Menyetujui,

Pembimbing

Dra, Sumardjijati, M.si NIP. 19620323 199309 2001

Mengetahui,

DEKAN

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(3)

iii keriput”) Disusun Oleh :

KANIA SHEILLA ANGGRIANI 0843010090

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan

Nasional ‘’Veteran’’ Jawa Timur Pada Tanggal 13 Juni 2012

Menyetujui

Tim Penguji : Pembimbing Utama 1. Ketua

Yuli Candrasari, S.Sos. M.Si

NPT. 3 7107 94 0027 1 Dra. Sumardjijati, M.Si NIP. 19620323 199309 20

(4)

iii

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan segala karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul REPRESENTASI LAKI-LAKI PADA IKLAN PRODUK KECANTIKAN NATASHA VERSI “ KULIT KERIPUT”

Tak lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu selama menyusun penulisan proposal skripsi ini.

Adapun penulis sampaikan rasa terima kasih, kepada:

1. Allah SWT. Karena telah melimpahkan segala karuniaNYA, sehingga penulis mendapatkan kemudahan selama proses penulisan proposal skripsi ini.

2. Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP. Selaku Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur

3. Dra. Ec. Hj. Suparwati M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur

4. Bapak Juwito, S.Sos, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur.

5. Bapak Saifuddin Zuhri. Msi. Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi

6. Ibu Yuli Candrasari S,Sos. M,Si selaku dosen pembimbing peneliti. Trimakasi ibu atas kesabaran dan ilmunya.

(5)

iv karena gk lulus Januari kemarin..

2. Ibu Rahayuni, yang selalu memberikan motivasi, kasih sayang, semangat, dorongan dan pengertiannya bagi penulis, dan juga gak marah karena gk lulus Januari kemarin 3. Adek Hanif, yang selalu menghibur dikala hati gundah dan putus asa..

4. Keluarga besar Jono M Soediro, Eyang kakung(alm), eyang uti, bu ria dan pakde Timo,bu Maya dan pakde Nano,bu Cicik,bu Indri dan om Nonot,bu Nana dan om Karman,pak Tut dan bu Dewi.saudara – saudara mas widi,mbak yunda, mbak nadia, mas rizal,dek nanda,dek lucky,dek dani.dek firsa,dek nina.

5. Keluarga besar Abdoellah. Mbah kakung, Mbah Putri, pakde tajul dan bude sri,pakde sholahudin dan bude ayik,bude siti dan pakde Fajar,tante Erick dan om Rudi,tante Wawang dan om Hariok.saudara –saudara mbak Maya dan mas Wahyu, mbak Rosa,mbak Fany, Mbak Tiwi dan Mas doni,mas Oki, mas Dino dan Amel, Albam,Akbar,Kiki,Zahra,Kemal serta keponakan-keponakan.

6. M Agus NR, trimakasi atas segalanya, kesabaran, tenaga, support,yang telah diberikan kepada penulis, semoga setelah ini, semua cita – cita kita akan terwujud. amiiinnn

7. Sahabat-sahabat terbaik yang selalu ada, Windi,Nanik,Lia,Poet yang tak henti memberikan semangat, masukan untuk kelancaran penyusunan skripsi.

(6)

v

crew yang lainnya, serta Abah Imam dan Umi untuk doanyaaa

10. Seluruh keluarga besar JTV, Pak eko (kepprod), Mas biyan dan Mas Rama (EP), rekan – rekan sesama Assisten produser, cameramen, FD,PD, sampai security atas doa dan dukungannya hingga terselesaikannya penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah dibutuhkan guna memperbaiki kekurangan yang ada. Akhir kata semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, khususnya untuk rekan-rekan Program Studi Ilmu Komunikasi.

Surabaya, 7Juni 2012

(7)

v

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

ABSTRAK ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Landasan Teori ... 10

2.1.1. Iklan ... 10

2.2Komunikasi Sebagai Suatu Proses Semiotik ... 11

2.3Semiotik ... 12

2.3.1 Semiotik Iklan ... 14

2.3.2 Model Semiotik Charles S.Pierce ... 16

2.3.3 Konsep Makna ... 18

2.4 Konsep Metroseksual ... 19

2.5 Konsep Laki-laki ... 22

(8)

vi

2.8 Pemaknaan Dasi ... 31

2.9 Pemaknaan Jam Tanagan ... 33

3.0 Pemaknaan Anjing ... 38

3.0.1 Sekilas Tentang Bulldog ... 39

3.1 Kerangka Pikir ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

3.1Metode Penelitian ... 44

3.2 Corpus ... 44

3.3 Unit Analisis ... 45

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.5 Teknik Analisis Data ... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 49

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 49

4.1.2 Produk Natasha ... 49

4.2 Penyajian Data ... 52

4.2.1 Ikon ... 55

4.2.2 Indeks ... 56

(9)

vii

(10)

Profil 21st Night ... 76

(11)

viii

IKLAN PRODUK KECANTIKAN NATASHA “ VERSI KULIT

KERIPUT”(Representasi model laki – laki pada iklan Natasha versi kulit keriput)

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui maksud dari iklan produk kecantikan Natasha versi kulit keriput yang di pasang pada billboard yang berada di jalan yos sudarso Surabaya. Objek ini merik perhatian dari peneliti untuk di teliti karena Natasha adalah produk kecantikan yang sebenarnya memiliki segmentasi perempuan, tapi pada iklan Natasha versi kulit keriput ini, menggunakan model laki – laki.

Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori model semiotika Charles pierce, selain itu juga menggunakna konsep metroseksual, konsep makna,konsep laki – laki,konsep pemaknaan warna.

Metode pada penelitian ini menggunakan metode semiotika.. Corpus pada penelitian ini adalah iklan produk kecantikan natsha yang terpajang di jalan yos sudarso Surabaya, dan menjadi fokusnya adalah model laki – laki pada iklan.

Hasil dari penelitian ini adalah pada iklan produk kecantikan Natasha ini, menggambarkan laki – laki metroseksual yang pada era ini membutuhkan perawatan seperti yan g di tawarakan oleh produk kecantikan nataha untuk mendukung penampilan sebagai kebutuhan mereka.

This study aims to determine the purpose of advertising beauty products Natasha wrinkles version that is installed on the billboard is located on Jalan Yos Sudarso Surabaya. This object ters to the attention of researchers because Natasha is meticulous beauty products that actually have the segmentation of women, but the ad Natasha version of this wrinkled skin, using a model of male – male.

Theory used in this study is a theoretical model of semiotics Charles pierce, but it also menggunakna metrosexual concept, the concept of meaning, the concept of male - male, meaning the concept of color.

The method in this study using the method of semiotics .. Corpus in this study were natsha beauty product ads displayed in Jalan Yos Sudarso Surabaya, and became the focus is on male models - men in the ad

(12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Media iklan pada periode berkembang sangat pesat, diiringi dengan perkembangan dunia usaha yang semakin jauh berkembang. Organisasi dan pengelolaan perusahaan- perusahaan yang semula kecil dan sederhana kini telah berubah menjadi besar dan komplek. Begitu pula dengan biro – biro reklame yang mulai di akui keberadaan dan perannya dalam setiap bidang usaha sebagai kepanjangan (extention) dari bagian pemasaran. Sukses tidaknya sebuah usaha dalam pengelolaan sebuah perusahaanhaan besar dalam bidang ekonomi saat ini meletakkan manajemen periklanan sebagai pemegang tanggung jawab terberat (Sandra E. Moriarty, 1991). Dengan manajemen periklanan yang baik, sebuah perusahaan akan mampu beradaptasi dan melangkah lebih jauh ke depan. Manajemen periklanan membuat perusahaan bukan saja akan menguasai perencanaan dan organisasinya, namun juga pelaksanaan tugas dan pengendaliannya.

(13)

Wright dalam bukunya “Advertaising", dikemukakan bahwa pesan iklan yang telah disampaikan kepada pembaca saat itu juga komunikasi periklanan secara tidak langsung membentuk prilaku pembaca sesuai dengan yang diharapkan dan memebentuk prilaku merupakan efek atau akibat panyampaian pesan dalam bentuk komunikasi periklanan (Nuryanto, 1993:10). Iklan adalah komunikasi komersial dan non personal tentang sebuah organisasi dan produk – produknya yang di transmisikan ke sesuatu khalayak target melalui media, missal seperti televise, radio, Koran, majalah, pengeposan langsung, reklame luar ruang atau kendaraan umum (Lee&Carla,2004:3).

Media massa dan iklan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan secara teoritis, media massa bertujuan untuk menyampaikan informasi denga benar secara efisien dan efektif. Sedangkan yang disebut media dari iklan adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan pesan – pesan iklan kepada khalayak, seperti surat kabar, majalah, radio, televise, papan reklame, pamphlet, brosur, dan sebagainya. Dan salah satu dari media massa yang digunakan oleh para pengiklan adalah media cetak. Media cetak dipilih oleh para pengiklan karena pengiklan bebas memilih pasar mana(dalam cangkuoan geografis) yan akan diprioritaskan dan cocok untuk pemasangan iklannya(Kasali,1992:107). Media cetak merupakan seuatu media yang statis dan mengutamakan pesan – peasan visual.

(14)

melihat, mengatakan tentang produk barang atau jasa yang dinyatakan dengan jelas, dengan memadukan kata dan visual singkatnya. Konsep memadukan seluruh unsur (naskah, judul dan ilustrasi) sebuah iklan menjadi sebuah ide yang tunggal (Russel&Lane.1992:187).

Dengan demikian, iklan harus menampilkan selayaknya dibuat semenarik mungkin sebagai rangsangan awal dalam mempengaruhi pemilih dan pembeli dalam mengambil keputusan. Salah satu caranya adalah membuat iklan agar tampil menarik dengan menggunakan pengilustrasian yang tepat. Ilustrasi tersebut dapat mengandung banyak fungsi, misalnya mendorong penangkapan ide-ide sehingga dapat membantu mengidentifikasikan produk tersebut pada saat dilakukan penjualan maupun dapat menimbulkan rasa senang (Anastasi,1993:44).

Untuk mendapatkan ilustrasi yang baik sesuai dengan yang diharapkan, suatu iklan harus mempunyai mutu yang baik supaya dapat mempengaruhi tanggapan terhadap kegiatan pemasaran. Suatu iklan bisa mempunyai mutu yang baik apabila iklan tersebut menyampaikan pesan dengan kreatif, sebab iklan yang kreatif dapat lebih penting bagi keberhasilan iklan daripada jumlah uang yang dikeluarkan (Kotler&Amstrong,1997:116).

(15)

Suatu iklan harus berdasarkan pada konsep – konsepnya, pada segmen yang dituju, segmen adalah kelompok masyarakat tertentu yang menjadi sasaran penjualan suatu produk. Segmen harus diketahui oleh kreator iklan agar iklan yang dihasilkan dapat diterima oleh sasaran, karena apabila kreator tidak mengetahui segmennya maka pesan atau iklan yang akan disampaikan tidak akan diterima baik oleh sasarannya.

Segmentasi produk pada iklan biasanya dituunjukan oleh seorang model dalm iklan tersebut. Apabila model dalam iklan tersebut adalh balita maka segmentasi produk tersebut adalah balita dan apabila model dalam iklan adalah orang tua, maka segmentsinya juga orang ta. Begitu pula dengan iklan produk dan jasa kecantikan, target utamanya adalah wanita usia remaja hingga dewasa maka seharusnya model dalam iklan tersebut adalah wanita usia remaja hingga wanita dewasa.

(16)
(17)

dijumpai laki – laki yang sudah tidak enggan melakukan perawatan yang sama seperti yang dilakukan kaum perempuan.

Dalam perkembangan iklan dan periklanan(advertaising) di dalam masyarakat komsumer dewasa ini telah memunculkan berbagai persoalan sosial dan cultural mengenai iklan, khususnya mengenai tanda (sign) yang dugunakan, citra (Image) yang ditampilkan, informasi yang disampaikan, makna yang diperoleh, serta bagaimana semuanya mempengaruhi persepsi, pemahaman, dan tingkah laku masyarakat.

Sesungguhnya tidak ada kegiatan bisnis lain yang berhadapan dengan begitu banyak kritik dan tanda Tanya seperti halnya periklanan. Lebih – lebih pada era globalisasi ekonomi yang disongkong oleh revolusi informasi dan kompetisi terbuka seperti sekarang ini, periklanan telah menjadi persoalan yang dilematis yang kian tak berujung pangkal. Disatu sisi iklan merupakan “pembenaran” untuk suatu tujuan, dipihak lain iklan dipandang sebagai gerakan manipulasi, iklan mempengaruhi kemauan orang lain sedemikian rupa, sehingga menginginkan sesuatu yang sebenarnya tidak dipilih oleh orang itu sendiri. Karena dimanipulasi, sesorang mengikuti motivasi yang tidask berasal dari dirinya sendiri, tetapi ditanamkan dari luar.

(18)

yang menghadirkan model laki – laki dan seekor anjing bulldog sebagai penggambaran kulit keriput yang,laki – laki digambarkan dengan mengenakan setelan jas yang menggambarkan strata seseorang. Sementara anjing bulldog yang memiliki kulit keriput sebagai penggambaran kulit keriput yang tidak disukai oleh laki – laki hal ini didukung juga dengan adanya tulisan yang mengatakan “ Saya tidak suka memelihara kulit keriput.

Penggunana model laki – laki Model dalam satu iklan kecantikan memang sangat jarang dan unik, pembuat iklan mencoba memanfaatkan kebutuhan konsumen akan kecantikan yang kini bukan saja menjadi kebutuhan perempuan melainkan juga kebutuhan laki – laki.

Kontroversi yang berkembang diseputar keberadaan iklan berkaitan dengan kenyataan, bahwa diddalam iklan seringkali terdapat jurang antara apa yang dilukiskan tenytang sebuah produk, denga nrealitas produk itu sesungguhnya. Iklan menampilkan realitas palsu dengan cara yang demikian iklan telah melakukan kebohongan public.

(19)

peneliti terletak pada konsep iklannya yang unik yang menyimpang dari pola umum iklan yang ada.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas yang menjadi permasalahan dalam penelitian disini adalah bagaimana representasi laki – laki pada iklan produk kecantikan Natasha versi kulit keriput yang di pasang pada billboard

1.3 Tujuan penelitian

Penelitian dilakukan untuk mengetahui makna pesan yang digambarkan dalam iklan Natasha versi kulit keriput yang dipasang di billboard jalan pemuda. 1.4 Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perkembnagan dan pendalaman studi komunikasi tentang analisa iklan dan pendekata semiotic.

2. Manfaat Praktis

(20)

BAB ll

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Iklan

Iklan memiliki peranan penting dalam memasarkan suatu produk, seperti

yang dikemukakanoleh Fedderick R. Gamble dalam rivers and Mathew

(1994:248) sebagai berikut :

iklan dalam distribusi dapat diibaratkan mesin mesin produksi, dengan

menggunakan mesin- mesin produksi barang dan jasa kita lipatgandakan. Dengan

menggunakan media massa, periklanan melipatgandakan penjualan. Periklanan

merupakan daya pemercepat yang lebih besar dalam distribusi karena menjangkau

banyak sekali orang dengan biaya yang rendah, pengiklaln mempercepat

penjualan (dan) mengubah prospek menjadi pelanggan dalam jumlah yang besar

dalam kecepatan yang tinggi. Oleh karena itu dalam perekonomian berproduksi

missal dan tanggungjawab yang paling besar untuk mendapat pelanggan.

Media cetak merupakan satu sarana bagi pembuat iklan yang dalam hal ini

adalh pihak advertising untuk menuangkan pesan pesan dari pihak produsen

kedalam bentuk iklan media cetak. Media cetak adalah, suatu bentuk media yang

statis dan menggunakan pesan- pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran

dengan sejumlah kata, gambar,atau foto dalam tata warna dan halaman putih

(Puspitawati, 20037).

(21)

yang disampaikan melalui media cetak oleh pemrakarsa serta ditujukan kepada

khalayak sasarannya. Iklan iklan yang muncul di kalangan khalayak sasaran

dalam suatu bentuk publikasi berupa barang cetakan, misalnyaposter, brosur,

pamphlet, serta iklan iklan pada surat kabar dan majalah (nuryanto1993:15).dari

definisi tersebut, dapat dikatakan tujuan penampilan iklan media cetak adalah

untuk membawa pesan yang ingin disampaikan oleh pihak produsen melalui

penggambaran isi pesan produksi tersebut kepada pembaca.

Penggambaran merupakan salah satu bagian dari kreatifitas iklan, karena

mengandung unsure tekhnik penggambaran yang merupakan pekerjaan keratif

dan dipadukan sedemikian rupa dengan merekayasa gambar atau produk yang

ingin disampaikan hingga menjadi sebuah karya seni yang dapat mempengaruhi

khalayak/ pembaca,sehingga iklan dapat menarik perhatian khalayak atau

pembaca. Semantara itu iklan yang dipasang dengan menggunakan media

billboard yang dipasang dipinggir jalan akan lebih menarik perhatian khalayak

karena ukuurannya yang besar dan disain yang menarik untuk dilihat, maka

disitulah iklan bisa dikaytakan berhasil mempengaruhi khalayak.

Dalam pengertian ini media cetak yang digunakan sebagai media iklan

dibatasi pada brosur yang dipasang pada billboard . berdasarkan hal tersebut ,

maka peneliti akan mengkaji mengenai define atau pengertian media cetak

khususnya poster. Hal tersebut dikarenakan obyek penelitian yang akan diteliti

adalah mengenai penggambaran iklan berbentuk poster yang menggunakan media

(22)

2.2 Komunikasi Sebagai suatu Proses Semiotik

Salah satu kebutuhan manusia, seperti yang dikatakan Susane k. Langer,

adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Manusia memang satu

satunya hewan yang menggunakan lambang (animal symbolium).

Dalam bahasa komunikasi symbol seringkali diistilahkan sebagai

lambang. Lambang atau symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk

menunjukan sesuatu yang digunakan untuk menunjukan sesuatu yang lainnya,

berdasarkan kesepakatan kelompok orang lambang meliputi kata kata (pesan

verbal), perilaku non verbal dan obyek yang maknanya disepakati bersama (sobur,

2003157).

Sedangkan Pierce (dalam Perrida, 1992 dalam Sobur, 2003:156)

mengemukakan bahwa

“A symbol is assign which refers to the object than is denotes by vitue of a

law, usuallyis association of general ideas, which operatesto cause the symbol to

be interpreted to that object”

Symbol diartikan sebagai tanda yang mengacu pada objek tertentu diluar

tanda itu sendiri. Hubungan antara symbol dan obyek yang diacu dan mencari

hubungan antara symbol dengan obyek yang diacu dan menafsirkan maknanya.

Dalam hal ini, membegai tanda (sign) atas ikon(icon), indeks (index) dan simbol

(symbol). Ikon adalah sebuah benda fisik(dua atau tiga dimensi) yang menyerupai

apa yang dipresentasikan obyek lainnya. Indeks muncul berdasarkan hubungan

antara sebab dan akibat yang mempunyai kedekatan ekstensi (Mulyana,2001 84).

(23)

suatu kelaziman yang tidak dapat dipisahkan, apa saja bisa dijadikan lambang,

tergantung kepada kesepakatan bersama. Kata-kata (Lisan dan tulisan), isyrat

anggota tubuh, makana dan cara makan. Bahkan dandanan dan penampilan fisik

seseorang , seperti cara berpakaian, alas kaki yang digunakan, sampai warna kulit

pun juga dapat menjadi symbol kepribadian seseorang.

Pada dasarnya, symbol adalah sesuatu yang berdiri atau ada untuk sesuatu

yang lain, kebanyakan diantaranya tersembunyi atau tidak jelas. Sebuah symbol

dapat berdiri untuk suatu institusi, cara berpikir, ide, harapan, dan banyak lain.

Kebanyakan dari apa yang paling menarik tentang symbol-simbol adalah

hubungannya dengan ketidak sadaran. Symbol-simbol seperti kata (Asa Berger,

2002:84 dalam Sobur, 2003:163), adalah kata kunci yang memungkinkan kita

untuk membuka pintu yang menutupi persaan-peraan ketidak sadaran dan

kepercayaan kita melalui penelitian yang mendalam. Simbom-siombol merupakan

pesan dari ketidak sadaran kita.

2.3 Semiotika

Kata Semiotika berasal dari bahasa yunani, semion, yang berarti tanda

atau seme, yang berarti penafsir tanda (Sobur, 2003:16). Semiotika berakar dari

studi klasik dan skolastik atas seni logika, dan etika Tanda pada masa itu masih

bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada adanya hal ini. Contoh asap menandai

adanya api (Kurniawan, 2001:14).

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisi untuk mengkaji tanda.

Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari

(24)

Semiotika, atau dalam istilah. Barhes, semiologi,pada dasrnya hendak

mempelajari bagaimana kemanusiaan(humanity) memakai hal hal (things).

Memakai berarti bahwa obyek obyek tidak hanya membawa informasi, dalam hal

mana obyek obyek itu berkomunikasi tapi juga mengkosntitusi system terstruktur

dari tanda (kurniawan, 200153).

Menurut devinisi Van Zoest (dalam Sobur,2001:96), semiotika diartikan

sebagai ilmu tanda (sign) dan segala yang berhubungan dengannya, cara

fungsinya, hubungannya dengan tanda lain,pengirimnya, dan penerimanya oleh

mereka yang mempergunakannya. Suatu tanda menandakan sesuatu selain dirinya

sendiri, dan makna (meaning) ialah hubungan antara suatu obyek atau ide dan

suatu tanda. Secara umum, studi tentang tanda merujuk kepada semiotika

Definisi semiotika menurut beberapa ahli (Sobur,2003; 16) seperti Lechte

mendefinisikan semiotika sebagai suatu teori tentang tanda dan penandaan. Lebih

jelasnnya, semiotika adalah suatu disiplin yang menyelidiki semua bentuk

komuunikasi yang terjadi dengan sarana signs tanda tanda dan berdasarkan pada

sign system (code) system tanda sedangkan Hjelmslev mendefinisikan tanda

sebagai suatu keterhubungan antara wahana ekspresi (ekspression plan) dan

wahana isi (content plan). Cobley dan Jansz menyebutkan sebagai discipline is

simply the analyse of the study of functioning of sign system (ilmu analisi tanda

atau studi tentang bagaimana system penandaan berfungsi). Charles Sander Pierce

mendefinisikan semiotik sebagai a relationship, a sign, an object, and a meaning

(suatu hubungan diantara tanda, obyek, dan makna). Charles Morris menyebut

(25)

tanda bagi beberapa organisasi.

Salah satu tokoh semiotic, Charles S. Pierce dalam Mulyana memabagi

system tanda menjadi tiga katagori, yaitu :

1. Ikon adalah benda fisik yang menyerupai obyek karena keserupaan. Contoh

foto bung karno adalah incomicdari bung karno, karena tanda dalam lukisan

tersebut menyerupi dengan obyeknya.

2. Indeks adalah tanda yang dapat merepresentasikan obyek. Contoh ketika

melihat asap yang mengepul maka kita membayangkan api, karena asapa yang

mengepul dapat menjelaskan adanya api.

3. Symbol adalah sesuatu yang berlaku umum dimasyarakat semata-mata karena

kesepakatan bersama. Symbol tidak harus mempunyai kesamaan, kemiripan

atau hubungan dengan obyeknya. Contoh memasang bendera di halaman

rumah untuk menyatakan penghormatan atau kecintaan pada Negara

(Mulyana,2002;84).yang dalam iklan ini di gambarkan oleh anjing yang

memiliki kulit keriput.

Yang perlu digaris bawahi dari berbagai definisi diatas adalah bahwa para

ahli semiotika sebagai ilmu atau proses yang berhubungan dengan tanda.

2.3.1 Semiotik Iklan

Dalam konteks semiotic komunikasi, bila memandang atau mendengar

sebuah iklan hal yang pertamayang dirasakan ialah berada didalam situasi

komunikasi. Dimana iklan dapat dilihat sebagai suatu kegiatan komunikasi antara

penjual dengan calon pembeli (Sobur 2001132). Bila dilihat dari prespektif

(26)

pemahaman sebagai sebagian dari proses semiotic. Dalam signifikasi ini yang

terpenting adalah interpretan.

Iklan sebagai sebuah obyek semiotik mempunyai perbedaan mendasar

dengan disain yang mempunyai sifat tiga dimensioanal. Iklan pada umumnya

mempunyai fungsi komunikasi langsung. Sepertihalnya pada media komunikasi

massa pada umumnya, selain itu iklan juga memiliki aspek aspek komunikasi

seperti pesan merupakan unsur utama iklan.

Metode analisis semiotic iklan secara khusus telah dikembang oleh

beberapa ahli periklanan. Pengiklanan dapat mempertanyakan apa yang dapat

dilakukan dengan pengertiansemiotik dibidang periklanan, selain itu pengiklanan

juga dapat melihat semiotic dari sudut pandang periklanan. Maksudnya pengiklan

akan mempertanyakan apa yang dapat disumbangkan dari berbagai temuan di

bidang periklanan pada teori semiotik.

Sebenarnya terdapat dimensi-dimensi khusus pada sebuah iklan, dimana

yang membedakan iklan secara semiotik dari obyek obyek disain lainnya, yaitu

bahwa sebuah iklan selalu berisikan unsur unsur tanda obyek yang diklankan,

konteks berupa lingkungan, oaring atau makhluk lainnya yang memberikan

makna pada obyek, yang selalu hadir dalam sebuah iklan ialah teks yang dapat

memperkuat makna. Dari sini dapat dikatakan bahwa iklan adalah sebuah ajang

permaiantanda , dimana tanda yang satu dengan yang lainnya saling mendukung

(27)

2.3.2 Model Semiotik Charles S. Pierce

Bagi Pierce (dalam Sobur,200341), tanda is something which stand to

somebody, for something in some respect or capity. Seuatu yang digunakan agar

tanda bisa berfungsi oleh Pierce disebut ground. Konsekuensinya, tanda(sign or

representation) selalu terdapat dalam hubungan triadic, yaitu ground, object,

interpretan.

Teori segitiga makna (triangle meaning) Pierce terdiri atas sign (tanda),

object(obyek), dan interpretant(interpretan). Menurut Pierce salah satu bentuk

tanda adalah kata. Sedangkan obyek adalah sesuatu yang dirujuk tanda.

Sementara interpretan adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang

obyek yang dirujuk oleh sebuah tanda(Sobur,2001:115). Yang dikupas teori

segitiga makna adalah persoalan bagaimana makna muncul dari sebuah tanda

ketika tanda itu digunakan orang pada waktu berkomunikasi. Hubungan segitiga

makna Pierce lazim digunakan sebagai berikut

Sign

Object Interprenant

Gambar 1 John Fiske dalam Sobur,2001:115

Garis berpanah tersebut hanya bisa dimengerti dalam hubungan antara

(28)

sendiri, yaitu obyek yang dipenuhi oleh seseorang. Interpretan merupakan konsep

mental yang diproduksi oleh tanda dan pengalaman pengguna tanda suatu obyek.

Adapun ketiga kategori tanda digambarkan dalam sebuah model segitiga

sebagai berikut :

Gambar 2 Model Kategori Tanda Pierce

Ikon adalah suatu tanda dimana hubungan antara tanda dan acuannya

berupa hubungan kemiripan. Umumnya sering terlihat pada tanda-tanda visual,

misalnya adalah pada peta pulau Madura yang merupakan ikonik pulau Madura

atau foto seseorang yang merupakan ikonik pada orang yang ada pada foto

tersebut. Hal ini disebabkan tanda dalam peta atau foto menyerupai obyek

masing-masing (Sobur, 2004:42).

Indeks merupakan suatu tanda dimana hubungan antara tanda dan

acuannya ada karena kedekatan eksitensi seperti asap sebagai indek akan adanya

api atau bersin sebagai indek sakit flu.

Simbol merupakan tanda yang berhubungan dengan acuan merupakan

simbol konvensi. Symbol digunakan oleh parapengguna tanda yang diketahui

secara cultural oleh penggunanya. Pengetahuaan tentang hal tersebut didapat

Indeks

Simbol

(29)

pengguna tanda melalui berbagai jenis literaksi social sebagai anggapan

msyarakat atau budaya tertentu, berupa satu bentuk pengalaman dalam

menghadapi bentuk peristiwa atau obyek. Pengguna tanda akan

menginterpretasikan obyek atau tanda tersebut sesuai dengan kerangka referensi

yang dimiliki. Karena hal tersebut, hubungan antara obyek menggunakan tanda

dan tanda adalah hubungan makna. Anggukan kepala misalnya, ,menandakan

persetujuan yang terbentuk secara konvensional.

Dengan mengacu pada model Pierce, makna dalam suatu teks tidak terjadi

dengan sendiri, melainkan diproduksi dalam hubungan antara teks dan pengguna

tanda. Hal ini merupakan tindakan dinamis, dimana kedua elemen saling member

sesuatu yang sejajar. Bila suatu teks dan pengguna tanda berasal dari budaya yang

relative sama, interaksi keduanya lebih mudah terjadi, konotasi dan mitos dalam

teks telah menjadi referensi pengguna yang bersangkutan.

2.3.3 Konsep Makna

Makna sebagai mana dikemukakan oleh Fisher (1986:343) merupakan

konsep yang abstrak yang telah menarik perhatian para ahli filsafat dan para

teorisi ilmu social selama 200tahun silam adalah makna dari sebuah tanda yang

merupakan satuan kultural dan diperagakan oleh wahana-wahana tanda lainnya.

Serta dengan begitu secara sematik menunjukkan pula ketidak tergantungan pada

wahana tanda sebelumnya (Pateda, 2001:7).

Ada tiga hal yang dijelaskan pada filsuf dan linguistic sehubungan dengan

usaha menjelaskan istilah makna. Tiga hal tersebut yaitu (1) menjelaskan makna

(30)

makna dalam proses komunikasi (Kempson, dalam Pateda, 2001:79).

Agar dapat mengungkapkan makna perlu dibedakan beberapa pengertian

antara lain (1) terjemah atau translation, (2) tafsir atau interpretasi, (3) eksplantasi,

dan (4) pemaknaan atau meaning (Muhajir, 1998:138). Menurut Devito makna

tidak terletak pada kata-kata melainkan manusia. Manusia menggunakan makna

yang ingin dikomunikasikan lewat kata-kata tetapi kata-kata ini tidak secara

sempurna dan lengkap menggambarkan makna yang dilakukan. Makna yang

didapat dari pesan-pesan kita akan sangat berbeda dengan makna yang ingin

dikomunikasikan. Komunikasi adalah proses yang kita gunakan untuk

mereproduksi dibenak pendengar apa yang ada dibenak kita dan proses ini adalah

proses parsial yang bisa saja salah (Devito, 1997:123-124).

2.4 Konsep Metroseksual

Metroseksual adalah sebuah istilah baru, sebuah kata majemuk yang

berasal dari paduan dua istilahmetropolitan dan heteroseksual. Istilah ini

dipopulerkan pada tahun 1994 untuk merujuk kepada pria (khususnya yang hidup

pada masyarakat post-industri, dengan budaya kapitalis) yang menampilkan

ciri-ciri atau stereotipe yang sering dikaitkan dengan kaum pria homoseksual (seperti

perhatian berlebih terhadap penampilan), meskipun dia bukanlah seorang

homoseksual. Istilah ini memicu perdebatan seputar penanda teoritis dekonstruksi

seksual serta hubungannya dengan konsumerisme.

Istilah ini dipelopori oleh artikel yang ditulis oleh seorang wartawan

bernama Mark Simpson. Artikelnya diterbitkan pada tanggal 15 November 1994,

(31)

Pria Metroseksual, pria lajang belia dengan pendapatan berlebih, hidup

dan bekerja di kawasan perkotaan (karena disitulah toko-toko terbaik tersedia),

mungkin adalah pasar produk konsumen yang paling menjanjikan pada dekade

ini. Pada dekade 80-an pria seperti ini hanya dapat ditemukan di dalam majalah

fashion seperti GQ, dalam iklan televisi jeans Levi's atau dalam bar gay. Pada

dekade 90-an ia ada di mana-mana dan ia gemar berbelanja.

Istilah ini semakin populer dengan munculnya artikel Simpson's

Salon.com pada tahun 2002 Meet the metrosexual, yang mendaulat David

Beckham sebagai poster boy (model) pria metroseksual. Biro iklan Euro RCSG

sedunia mengadopsi istilah ini sebagai studi pemasaran, serta New York Times

menerbitkan tulisan ficer Minggunya, Metroseksuals Come Out; tulisan ini

menyebar ke seluruh Amerika Utara dan semakin memopulerkan istilah ini.

Definisi oleh Simpson's Salon.com lebih memiliki nuansa daripada

pengertian umum istilah ini.

Ciri khas metroseksual adalah pria muda yang memiliki uang untuk

dibelanjakan, hidup dekat atau di metropolis - karena disanalah terletak toko,

klub, pusat kebugaran, dan penata rambut terbaik. Ia bisa saja seorang gay,

heteroseksual, atau biseksual, akan tetapi ini hanyalah imaterial belaka, karena

nyatanya ia lebih mencintai dirinya sebagai obyek cinta, kenikmatan, dan pilihan

seksualnya. Profesi tertentu seperti model, pelayan restoran, media, industri

musik, dan olahraga tampaknya menarik bagi kaum ini, akan tetapi sesungguhnya

seperti herpes, produk gengsi (atau produk kegenitan) untuk pria ada di

(32)

Setelah sekian lama, heteroseksualitas yang tidak berpelembab, tertindas,

kuno dan (re)produktif; kini telah diberi slip merah jambu oleh kapitalisme. Pria

kokoh yang penuh penyangkalan diri, sederhana dan rendah hati, jarang

berbelanja untuk dirinya sendiri (peran utamanya adalah mencari nafkah dan

mendapat uang untuk dibelanjakan istrinya), kini digantikan oleh pria baru,

seseorang yang kurang yakin dengan identitasnya dan lebih tertarik pada citra

dirinya sendiri - hal ini untuk menyatakan, seseorang yang ingin dilihat dan

diperhatikan (karena dengan demikian anda baru yakin bahwa anda itu ada).

Seorang pria, dengan kata lain, yang menjadi impian bagi para pengiklan.

Dalam perkembangannya, konsep metroseksual mengarah kepada gaya

hidup pria perkotaan modern yang berpenghasilan lebih dan sangat peduli kepada

penampilan dan citra dirinya. Gaya hidup ini berkait erat dengan konsumerisme,

kapitalisme dan bahkan dengan perilaku narsisme. Pria metroseksual menaruh

perhatian lebih kepada penampilan, ia cenderung memiliki kepekaan mode dan

memilih pakaian berkualitas atau bermerek, serta memiliki kebiasan merawat diri

(grooming) atau kebiasaan-kebiasaan yang dahulu lazim dikaitkan dengan kaum

perempuan. Misalnya menyukai kosmetik untuk pria, pergi ke salon atau spa, atau

melakukan perawatan tubuh seperti perawatan rambut, kuku dan kulit. Karena

merupakan pasar potensial bagi berbagai produk yang dikhususkan bagi kaum

pria, konsep metroseksual menjadi penting dalam industri fashion dan kosmetik

(33)

2.5 Konsep Laki-laki

Laki-laki atau lelaki adalah salah satu dari dua jenis kelamin manusia,

yaitu lelaki dan perempuan. Penggunaan istilah lelakidalam bahasa Indonesia

khusus untuk manusia; bagi hewan dipergunakan istilah jantan.

Lelaki mempunyai berbagai ciri jenis kelamin yang membedakan mereka

daripada perempuan. Serupa dengan perempuan, organ seks mereka merupakan

sebagian dari sistem pembiakan yang terdiri dari zakar, testis, vas deferens serta

korda spermatik yang lain, dan kelenjar prostrat. Sistem reproduksi lelaki

berfungsi semata-mata untuk penghasilan dan pemancaran air mani yang

mengandung sperma.Informasi genetik terkandung dalam sel zoosperma. Sperma

kemudian memasuki rahim perempuan dan kemudian tuba falopi untuk

membuahi telur yang akan berkembang menjadi janin, dengan kata lain sistem

perkembangbiakan lelaki tidak memainkan peranan apapun sewaktu gestasi.

Ciri-ciri kelamin sekunder seperti bulu roma dan pertumbuhan otot

dipergunakan untuk menarik perhatian pasangan atau untuk menaklukkan

pesaing. Bagaimanapun, semua ciri sekunder itu sering berkaitan dengan

pembiakan. Berbeda dengan perempuan, kebanyakan dari organ seks lelaki terdiri

dari bagian-bagian luar, walaupun terdapat juga bagian dalam, umpamanya

kelenjar prostrat. Penyelidikan pembiakan lelaki dan organ-organ berkait disebut

andrologi. Kebanyakan meski tak semuanya lelaki mempunyai jumlah kromosom

46/XY.

Secara umum, lelaki mengalami banyak penyakit yang serupa dengan

(34)

atau lebih sering, pada lelaki saja. Umpamanya, lelaki lebih sering mengalami

autisme dan buta warna dibandingkan wanita. Sebagian penyakit terkait umur,

seperti penyakit Alzheimer, kelihatannya lebih lazim di kalangan lelaki, walaupun

tidak pasti adakah ini disebabkan oleh kejadian yang benar-benar lebih banyak

ataupun karena lelaki mempunyai harapan hidup yang lebih pendek dibandingkan

perempuan.

Faktor-faktor biologi biasanya bukan merupakan penentu tunggal untuk

menganggap adakah seseorang itu lelaki atau tidak. Umpamanya, banyak lelaki

dilahirkan tanpa fisiologi lelaki yang tipikal (perkiraannya berbeda-beda di antara

satu per-2.000, dan satu per-100.000), dan sebagian individu dengan kromosom

XY mungkin mempunyai perbedaan hormon ataupun perbedaan genetik (seperti

sindrom ketidaksensitifan androgen), atau keadaan interseks yang lain; seseparuh

orang interseks dan orang-orang lain yang mempunyai jenis kelamin tertentu

sewaktu dilahirkan, kemudian menggantikan jenis mereka. (Lihat jugaIdentitas

jenis kelamin, peranan jenis kelamin dan banci.)

Perdebatan hebat di kalangan masyarakat bertumpu pada perbedaan

persepsi dari segi sosial, intelektual, atau emosi antara lelaki dan perempuan.

Perbedaan-perbedaan ini amat susah dihitung disebabkan alasan-alasan sains dan

politik. Beberapa tuntutan stereotipe lelaki yang kadang-kadang dikemukakan

untuk perbandingan dengan perempuan adalah seperti berikut:

1. Lebih bersikap agresif dibandingkan perempuan. Bagaimanapun, dalam

hubungan antarpribadi, sebagian besar penyelidikan mendapati bahwa

(35)

cenderung lebih agresif di luar rumah dan sebaliknya.

2. Lebih bersikap kompetitif, tetapi juga lebih keras kepala dibandingkan

perempuan.

3. Mempunyai keyakinan diri lebih besar (malah kadang-kadang sombong juga)

dan mempertunjukkan kemahiran kepemimpinan yang lebih baik

dibandingkan perempuan.

4. Lebih dapat mengedepankan akal dan emosi.

5. Mempunyai kemahiran teknis lebih besar dan pengurusan dibandingkan

perempuan.

6. Lebih cenderung pada pemikiran abstrak dibandingkan perempuan.

7. Lebih kasar dibandingkan perempuan.

8. Lebih gemar bercakap dan lebih cenderung mencela saat orang sedang

bercakap dibandingkan perempuan.

9. Lebih cenderung membuat perbedaan antara homoseksual dan lesbian.

10.tidak menggunakan DHT blocker .... itu terlalu berbahaya

11.Lebih cenderung menyindir dan menggunakan metafora dalam pembicaraan.

Sebagian dari perbedaan-perbedaan ini telah didukung oleh penyelidikan ilmiah,

tetapi ada juga yang tidak. Semua ini harus diterima dengan hati-hati kerana terdapat

kelainan yang amat besar di kalangan lelaki dan perempuan.

Secara fisik, laki-laki memiliki struktur fisiologi yang tangguh, seperti masa otot

yang jauh lebih banyak daripada perempuan, tubuh wanita memiliki kekuatan hanya 1/3

dari tubuh laki-laki, pengaruh hormon pria seperti testosreron memengaruhi dengan

(36)

Beberapa stereotipe di atas tidak dilihat dari segi yang sama dengan masa kini

(yaitu, penggunaannya dalam aspek dan lingkungan penghidupan yang tertentu, seperti

kerja luar rumah) hingga abad ke-19, bermula dengan industri.

Dari segi rupa dan perawakan, tidak banyak lelaki menggunakan kosmetik atau

pakaian yang secara umum terkait kepada perempuan. (Berbuat demikian dikenal sebagai

bencong alias waria dan, secara umum dipandang hina.).Namun kini hal ini malah

berbanding terbalik, fenomena laki-laki yang peduli terhadap penampilan dan

pencitraannya dirinya kini sudah banyak di temui,di pusat pusat perbelanjaan,

perkantoran, bahkan tempa umum. Hal ini tentu tidak lepas dari peran serta media yang

mempersuasif pikiran para laki laki untuk lebih memperhatikan penampilan, apalagi

sekarang sudah menjamur film film korea yang secara tidak langsung juga

mempengaruhi pola dan gaya hidup masyarakat Indonesia. Laki laki kini tak enggan lagi

untuk tampil dengan kulit bersih mulus tanpa noda dan jerawat, berpakaian rapid an

modis serta menggunakan wawangian yang bisa mengundang perhatian siapa saja.

2.6 Konsep Pemaknaan Warna

Dalam pengolahan image, dikenal dua macam warna paling populer yang menjadi

standar internasional, yaitu RGB dan CMYK. RGB adalah singkatan dari

Red-Green-Blue. 3 warna dasar yang dijadikan patokan warna secara universal (primary colors).

Dengan basis RGB, seorang desainer bisa mengubah warna ke dalam kode-kode angka

sehingga warna tersebut akan tampil universal. Dasar warna ini menjadi standar pasti

dalam konteks profesional, seorang desainer tidak bisa mengatakan sebuah warna

berdasar pertimbangan subektif, misalbiru muda menurut orang awam adalah birunya

(37)

yang lain pula.

Untuk menyamakan persepsi dalam definisi warna, perlu adanya standar

internasional dalam konteks kerja profesional. Dengan standar RGB, seorang desainer

dapat mengatakan warna dengan komposisi angka yang jelas, warna biru memiliki

komposisi perpaduan antara unsur Red, Green, Blue dengan derajat angka untuk R 115

G 221 B 240.

Standar warna internasional lainnya yang digunakan untuk dunia percetakan

adalah CMYK yang merupakan Singkatan dari Cyan Magenta Yellow, dan K mewakili

warna hitam. Seperti halnya RGB, CMYK menggunakan standardisasi warna dalam

koordinat. Rangenya antara 10sehingga kehadiran unsur K sangat menentukan.

Berapapun koordinat CMY-nya, selama K- nya 10maka warna tersebut akan jadi warna

hitam. CMYK merupakan standar warna berbasis pigment-based, menyesuaikan diri

dengan standar industri printing. Sampai saat ini dunia cetak- mencetak memakai 4 warna

dasar dalam membuat warna apapun.

2.6.1 Arti warna

1. Merah

Melambangkan kekuatan, kemauan, eksentrik, aktif, agresif, bersaing, warna

ini memberikan pengaruh berkemauan keras dan penuh semangat. Power, energi,

kehangatan, cinta, nafsu, agresi, bahaya.

Catatan:Warna

Merah kadang berubah arti jika dikombinasikan dengan warna lain. Merah

dikombinakan dengan Hijau, maka akan menjadi symbol Natal. Merah jika

(38)

Ini adalah warna yang dinamis dan dramatis. Bila dipakai dalam dunia

profesional- memiliki kesan yang sangat kuat. Warna ini tak Cuma memengaruhi

psikologi tapi juga fisik. Penelitian menunjukkan menatap warna merah bisa

meningkatkan detak jantung dan membuat kita bernapas lebih cepat.

2. Biru

Melambangkan kekuatan, kemauan, eksentrik, aktif, agresif, bersaing,

Kepercayaan, Konservatif, Keamanan, Tehnologi, Kebersihan, Biru memiliki arti

stabil karena itu adalah warna langit. Meski langit kelabu dan warna ini memberikan

pengaruh berkemauan keras dan penuh semangat. Keteraturan.

Catatan:

Banyak digunakan sebagai warna pada logo Bank di Amerika Serikat untuk

-memberikan kesan kepercayaan. hujan, kita tahu di atas awan-awan itu warna langit

tetaplah biru. Biru tua lebih cocok untuk sesuatu yang formal atau seragam,

sementara biru muda untuk yang sifatnya non formal.

3. Hijau

Melambangkan elastisitas keinginan. Cenderung pasif, bertahan, mandiri,

posesif, susah menerima pemikiran orang lain. Pengaruh dari warna ini antara lain

teguh dan kokoh, mempertahankan miliknya, keras kepala, dan berpendirian tetap.

Alami, Sehat, Keberuntungan, Pembaharuan.

Catatan

Warna Hijau tidak terlalu sukses untuk ukuran Global. Di Cina dan Perancis,

kemasan dengan warna Hijau tidak begitu mendapat sambutan. Tetapi di Timur

(39)

santai. Sedangkan hijau pastel cocok untuk mengekspresikan kegembiraan. Hijau

melambangkan alam, kehidupan, dan simbol fertilitas.

4. Kuning

Warna ini bersifat menonjol, semangat untuk maju dan toleransi tinggi.

Pengaruh warna ini antara lain riang, dermawan, dan sukses. Optimis, Harapan,

Filosofi, Ketidak jujuran, Pengecut (untuk budaya Barat), pengkhianatan.

Catatan:

Kuning -adalah warna keramat -dalam agama Hindu. -Banyak orang yang

kurang pede memakai warna ini karena takut terlihat mencolok. Padahal warna

kuning hadir dalam berbagai variasi, mulai dari pastel hingga kuning cerah. Warna

kuning akan meningkatkan konsentrasi, itusebabnya warna ini dipakai untuk kertas

legal atau post it. Kuning juga merupakan warna persahabatan.

5. Ungu

Ungu adalah campuran warna merah dan biru. Menggambarkan sikap

gempuran keras yang dilambangkan dengan warna biru. Perpaduan antara keintiman

dan erotis atau menjurus kepengertian yang dalam dan peka. Bersifat kurang teliti

namun penuh Spiritual, Misteri, Kebangsawanan, Transformasi, Kekasaran,

Keangkuhan.

Catatan

Warna Ungu -sangat jarang ditemui -di alam. -Warna ungu pada zaman

kerajaan seringkali dipakai untuk melambangkan kekuasaan dan pemerintahan. Ungu

(40)

6. Oranye

Melambangkan- kekuatan, kemauan, eksentrik, aktif, agresif, bersaing, warna

ini memberikan pengaruh berkemauan keras dan penuh semangat. Energy,

-Keseimbangan, -Kehangatan.

Catatan:

Menekankan -sebuah produk yang -tidak mahal. -Warna oranye memberikan

kesan kegembiraan dan keceriaan. Warna ini cocok digunakan- untuk situasi yang

meriah dan ramai. Cocok pula digunakan untuk menggambarkan jiwa anak-anak yang

masih senang bermain.

7. Coklat

Natural, terkesan alami, warna dasar (foundation) kulit. Terkesan kokoh dan

kuat seperti batang pohon. Tanah/Bumi, Reliability, Comfort, -Daya Tahan.

Catatan:

Kemasan makanan di Amerika sering memakai warna Coklat dan sangat

sukses, tetapi di Kolumbia, warna Coklat untuk kemasan kurang begitu membawa

hasil. Warna coklat memberikan kesan alami, karena coklat juga merupakan warna

tanah, yang merupakan salah satu unsur di alam ini. Warna ini juga cukup serasi jika

digunakan untuk situasi yang formal dan resmi.

8. Hitam

Elegan, kuat, sophisticated Hitam punya reputasi buruk. Warna ini dipakai

oleh para penjahat di komik atau film. Hitam juga melambangkan duka dan murung.

Tapi, hitam juga punya sisi lain, -misalnya saja untuk menyatakan sesuatu yang

(41)

Power, Seksualitas, Kecanggihan, Kematian, Misteri,Ketakutan, Kesedihan,

Keanggunan.

Catatan:

Melambangkan kematian dan kesedihan di budaya Barat. Sebagai warna

Kemasan, Hitam melambangakan Keanggunan (Elegance), Kemakmuran (Wealth)

dan Kecanggihan (Sopiscated).Warna hitam mudah dipadukan dengan warna apa

pun. Dapat juga ditambahkan sedikit keceriaan, misalnya menggunakan warna cerah,

warna bebatuan, warna merah, atau stiletto warna silver.

9. Abu Abu

Serius, bisa diandalkan dan stabil Warna abu-abu adalah warna alam. Di luar

sana warna abu-abu merupakan warna yang permanen, misalnya batu atau karang.

Intelek, Masa Depan (kayak warna Milenium), Kesederhanaan,

Catatan:

Warna Abu abu adalah warna yang paling gampang/mudah- dilihat oleh mata.

Abu-abu adalah warna yang kuat dan praktikal. Tapi bila warna ini dipakai terlalu

banyak akan dianggap membosankan. Beri sentuhan warna lain, warna yang cukup

cerah.

10.Putih

Melambangkan kemurnian dan kepolosan, memberikan perlindungan,

ketentraman, kenyamanan dan memudahkan refleksi. Namun terlalu banyak

(42)

2.7 Pemaknaan Rambut

Rambut adalah salah satu bentuk cara untuk menginterpretasikan karakter

seseorang. Kadang status kehidupan seorang laki-laki juga dapat terlihat dari jenis

rambutnya. Contohnya, lelaki berambut pendek sering dipandang sebagai

seseorang yang senang berada di bawah aturan, pekerja harian atau karyawan.

Sedangkan lelaki berambut panjang dipandang sebagai seseorang yang senang

membelot, seniman atau memiliki pandangan di luar mainstream. Tetapi

perbedaan pandangan itu hanyalah gambaran sempit saja, karena persepsi setiap

orang akan suatu hal pastilah berbeda.

2.8 Pemaknaan Dasi

Dasi, menurut Asosiasi Aksesori Leher Amerika, punya sejarah panjang

yang melilit perkembangannya. Sejak zaman batu pun aksesori di leher dan dada

sudah ada, khususnya untuk memberi ciri pada kelompok pria dari strata tinggi.

Malah, pada masa Romawi Kuno sudah dipakai kain untuk melindungi

leher dan tenggorokan, khususnya oleh para jurubicara. Pada perkembangannya

prajurit militer Romawi pun memakainya. Bukti dipakainya aksesori kain leher

tampak pada patung batu di makam kuno, Xian, Tiongkok.

Aksesori leher terkenal lainnya muncul pada masa Shakespeare (1564 -

1616), yakni "ruff". Kerah kaku dari kain putih itu bentuknya serupa piringan

besar yang melingkari leher. Untuk mempertahankan bentuk, ruff sering dikanji.

Lambat laun orang merasa ruff yang bertumpuk-tumpuk hingga mencapai

(43)

Lahirlah "cravat" pada masa pemerintahan Louis XIV tahun 1660-an.

Namun, Kroasia lebih tepat disebut sebagai tanah asal dasi. Bahkan konon kata ini

berasal dari nama negara Kroasia dalam bahasa setempat Hrvatska.

Ini sesuai penuturan Francoise Chaile dalam buku La Grande Historie de

la Cravate (Flamarion, Paris, 1994).

"... Sekitar tahun 1635, sekitar enam ribu prajurit dan ksatria datang ke

Paris, yang disewa oleh Louis XIII dan Richelieu. Pakaian tradisional mereka

amat menarik. Sehelai sapu tangan diikatkan di leher dengan cara khusus. Sapu

tangan itu terbuat dari berbagai kain, dari yang serupa seragam, katun halus,

hingga sutera. Gaya unik ini segera 'menaklukkan Perancis'. Apalagi cara ini

lebih praktis ketimbang kerah kaku. Sapu tangan itu cuma diikat, dengan

ujung-ujungnya dibiarkan lepas."

Maka disebutlah sapu tangan itu cravat, artinya "penduduk dari Kroasia".

Sebagaimana aksesori leher di zaman batu, keindahan cravat dan cara

mengikatnya menunjukkan kelas si pemakai. Konon Beau Brummell (1778 -

1840), yang banyak memengaruhi perkembangan mode, perlu waktu berjam-jam

untuk mengikat cravat-nya.

Banyak buku teknik mengikat cravat diterbitkan. Salah satunya

menampilkan 32 cara, meski kenyataannya ada lebih dari 100 cara yang resmi

dikenal saat itu. Begitupun, ada saja orang yang ingin mengekspresikan

(44)

Selanjutnya muncul adab mengenakan cravat. Seseorang pantang

menyentuh cravat orang lain. Kalau sampai terjadi, tindakan itu bisa berakibat

fatal, yakni duel.

Bahkan takhayul pun berkembang di seputaran cravat. Konon saat

Napoleon Bonaparte mengenakan cravat hitam yang dililitkan dua kali memutari

leher, ia selalu menang perang. Celakanya, saat terjun di Waterloo ia memakai

cravat putih. Akibatnya? Ia pun "jatuh".

Tahun 1860-an cravat dengan ujung yang panjang mulai menyerupai

aksesori leher modern alias dasi. Ketika muncul mode kemeja berkerah, dasi

disimpulkan di bawah dagu, ujung panjangnya terjuntai di depan kemeja.

Sementara dasi berbentuk kupu-kupu baru populer tahun 1890-an.

Dengan kemajuan teknologi, kini dasi jadi makin beragam warna, desain,

dan teksturnya. Alhasil, lebih dari 100 juta dasi menyerbu berbagai gerai dasi

setiap tahun.

Pada tahun 2002 penyanyi asal Kanada, Avril Lavigne memopulerkan

pemakaian dasi secara casual bagi para remaja wanita.

2.9 Pemaknaan Jam Tangan

Setiap orang cenderung memiliki selera jam tangan berbeda. Sesekali coba

perhatikan selera jam tangan- teman atau pasangan Anda. Pasalnya, jam tangan

juga bisa menggambarkan karakter si pemakainya. Berikut karakter seorang Pria

yang dilihat dari Jam Tangannya :

(45)

Gambar 3. Jam Tangan Pria Tidak Berangka

Model jam tangan berjarum tanpa angka menggambarkan bahwa

pemakainya sangat cermat dalam merumuskan konsep, tetapi tidak ingin semua

hal diuraikan secara langsung. Pria dengan jam tangan ini lebih mencari tantangan

intelektual dan senang berhadapan dengan masalah yang tematis. Selain itu,

mereka juga tak mudah putus asa dan rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk

memecahkan suatu masalah, meskipun orang lain sudah menyerah. Ia akan

menuntaskan permasalahan antara Anda dengan dirinya secara cepat dan tepat,

dan takkan mau berlarut-larut tenggelam dalam masalah yang sama.

2. LED Watch ( Light Emitting Diode )

Gambar 4. Jam LED

(46)

cahaya monokromatik berwarna merah jika tombol waktunya ditekan. Sedangkan

jika tidak ditekan, permukaannya akan tetap gelap. Jika si dia menggunakan jam

tangan model ini, berarti ia termasuk orang yang pandai menyimpan rahasia. Ia

bukan orang yang senang memperlihatkan perasaandan emosinya pada orang lain.

Biasanya pria tipe ini terkesan misterius. Wah, hati-hati saja bila si dia tipe pria

ini. Ada baiknya Anda mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang dirinya

sebelum menyatakan ya untuk menjadi kekasihnya. Tidak mau kan, Anda tahu

belakangan kalau si dia ternyata suami orang.

3. Liquid Crystal Display ( LCD )

Gambar 5. Liquid crystal Display

Berbeda dengan tipe jam tangan LED, Liquid Crystal Display, atau LCD

justru menggambarkan si pemakai yang penuh keyakinan dan menghindari

konsep-konsep yang terlalu abstrak. Karakter pria pengguna tipe jam tangan ini

cenderung simpel dan senang melihat hal-hal yang diuraikan secara jelas. Tidak

suka basa-basi dan to the point. Jadi, bila ingin mencuri hatinya, berikan sinyal

yang jelas kalau Anda suka padanya. Jangan memakai gaya tarik ulur atau

sindiran, karena dia tidak akan mengerti.

(47)

Gambar 6. Jam Tangan Berwarna Emas Klasik

Pria yang memilih jam tangan ini akan rela mengorbankan

kesenangan-kesenangan singkat demi mendapatkan kesenangan-kesenangan yang lebih lama. Bisa dibilang

pria tipe ini juga cenderung konvensional, sabar, dan penuh pemikiran. Ia tak suka

menekan atau memaksa orang lain. Gayanya memang sedikit old school dan lebih

suka melakukan hal-hal yang menghasilkan sesuatu daripada sekadar

kumpul-kumpul bersama teman. Ia sangat menjaga perasaan Anda dan selalu berusaha

untuk menyenangkan Anda.

5. Jam tangan Dual Time / Waktu di Beberapa Tempat

Gambar 7. Jam Tangan Dual Time

Bila si dia mengenakan jam tangan dengan model yang menunjukkan

waktu di beberapa kota berbeda di dunia, berarti si dia termasuk tipe pria yang

(48)

satu per satu. Karena itu, dia termasuk tipe pekerja keras. Saat sedang dilanda

jenuh, semangatnya akan segera bangkit begitu ia diingatkan kembali tentang

impiannya. Walaupun kesibukannya terkadang membuat si dia terkesan cuek, tapi

ia tipe yang fokus, apalagi bila si dia sudah mencantumkan nama Anda ke dalam

rangkaian mimpinya

6. Jam Tangan atau Arloji Model Putar

Gambar 8. Jam Tangan atau Arloji Putar

Dari berbagai model jam tangan yang lebih canggih, tapi si dia memilih

model jam tangan ini, berarti si dia termasuk pria yang punya rasa percaya diri

tinggi, mandiri, dan suka kebebasan. Ia lebih senang mengatasi masalahnya

sendiri, daripada mengandalkan bantuan orang lain. Baginya, semakin sulit

sebuah pekerjaan, justru semakin membuatnya merasa tertantang. Tipe yang tidak

keberatan mengerjakan pekerjaan rumah, seperti memangkas rumput, mengecat

rumah, atau membetulkan atap yang bocor. Meskipun terkesan keras, namun pria

tipe ini selalu melindungi apa yang menjadi miliknya.

(49)

Gambar 9. Arloji Saku

Ia tipe pria yang tak mau diatur oleh waktu. Sesibuk apa pun jadwalnya, ia

tahu bagaimana caranya bersantai. Ia selalu berusaha membuat hidupnya

seimbang. Selain itu, ia juga tipe orang yang senang menyimpan benda-benda

yang memiliki nilai kenangan. Jangan heran bila ia masih menyimpan mainan

masa kecilnya, berbagai hadiah dari Anda, bahkan masih menyimpan SMS saat

pertama kali dirinya berkenalan dengan Anda. Pria tipe ini juga biasanya tak

terburu-buru dalam memutuskan sesuatu, termasuk urusan cinta. Jadi, maklum

saja kalau si dia membutuhkan waktu sedikit lama dalam pendekatan.

Bagaimana kalau si dia tak suka mengenakan jam tangan? Menurut Kahn

dan Rutnisky, pria seperti ini senang kebebasan dan individualistis. Hm, atau

jangan-jangan ia sengaja tak memakai jam tangan agar selalu punya kesempatan

untuk berkenalan dengan perempuan-perempuan cantik, dengan menanyakan

waktu sebagai pembuka percakapan.

3.0 Pemaknaan Anjing

Bulldog adalah salah satu anjing ras tertua di dunia yang berasal dari

Inggris, maka sering dikenal sebagai English Bulldog. Mula-mula anjing ini

(50)

Bulldog merupakan anjing yang agresif dan tangguh.Sekitar tahun 1835,

pertarungan anjing dilarang oleh Undang-undang di Inggris, sehingga Bulldog

dipelihara dan dibiakkan untuk maksud yang berbeda, yakni anjing sahabat

(Companion Dog). Secara bertahap Bulldog dibiakkan menjadi anjing sahabat

manusia yang baik, termasuk dengan anak-anak. Anatomi juga mengalami

perubahan dari anjing yang cukup tinggi menjadi anjing yang pendek dan lucu

serta berhidung pesek.

Saat ini Bulldog dikenal sebagai anjing sahabat yang baik , tidak agresif

walaupun tampangnya menyeramkan. Bulldog cocok dipelihara di dalam rumah

sebagai anjing keluarga yg setia dan baik.Namun simbol sebagai anjing yang

tangguh dan berani tetap melekat pada Bulldog. Bulldog banyak digunakan sbagai

lambang keberanian dan ketangguhan di militer maupun anjing nasional

kebanggaan Inggris.

3.0.1 Sekilas Tentang Bulldog

1. Ukuran

Bulldog yang baik adalah medium size (ukuran sedang) , body

compact (padat dan kekar), moncong lebar dan pendek, dada lebar, kaki

kekar.Secara umum menampilkan kekuatan dan kegagahan dan keseimbangan

(balance) antara ukuran kepala, badan dan kaki adalah hal yang penting.

2. Berat badan

Jantan kurang lebih 3kg dan betina kurang lebih 25 kg.

(51)

Batok kepala (skull) rata (flat), dan lebar.Telinga berbentuk seperti

Bunga mawar (halaman belum tersedia)bunga mawar(rose ear) yakni melipat

ke dalam, tetapi terbuka, tidak menutup (jatuh) atau berdiri (erect).Moncong

lebar dan pendek, rahang bawah lebar dan lebih maju dibanding rahang atas

(undershot) tetapi menekuk keatas (turn up) sehingga 2 taring bawah tidak

kelihatan saat mulut tertutup.Hidung hitam dan lubangnya besar.Mata agak

lonjong dan berwarna gelap.

4. Leher, punggung, dan badan

Leher, pendek dan tebal/kekar. Top line (punggung) agak menungging

di belakang (pinggul lebih tinggi dari bagian punggung tengah). Hal ini

dikarenakan kaki belakang lebih tinggi dibanding kaki depan.Badan, padat,

kekar dan lebar dibagian depan kemudian mengecil dibagian perut dan

melebar sedikit dipinggul.Badan dilihat dari atas seperti buah pir.Dada lebar,

lebih lebar dibanding pinggul.Ekor pendek dan mengarah kebawah, lurus

yang paling baik, melingkar-lingkar boleh tetapi kurang baik.

5. Kaki depan

Kekar, relatif pendek dan membentang lebar (sesuai dengan lebar

dada), agak mengarah keluar (outward), lurus kebawah, tidak bengkok

tulangnya.

6. Kaki belakang

Kekar, lebih panjang dari kaki depan. Terbentang lebih sempit

dibanding kaki depan (sesuai dengan pinggul). Ada sedikit tekukkan di

(52)

bagian bawah lebih pendek dari bagian atas.

7. Bulu dan warna

Bulu lurus dan pendek. Warna bermacam-macam-Brindle, putih,

fawn, coklat dan kombinasi warna tersebut dengan putih. Warna hitam

(polos) dalam jumlah besar sangat tidak disukai, walaupun sangat jarang.

8. Gait (Jalan/gerakan)

Jalannya (kaki belakang) mengayun kedepan samping (side wise

motion) tetapi harus lancar. Kaki depan mengayun lurus ke depan.

9. Temperamen

Berani tetapi tidak agresif, cocok sekali sebagai anjing keluarga yg

dipelihara di dalam rumah.

10.Diskualifikasi

Hidung berwarna coklat/merah tidak boleh.

3.1 Kerangka Pikir

Setiap individu mempunyai latar belakang yang berbeda-beda dalam

memahami suatu peristiwa atau obyek. Hal ini dikarenakan latar belakang

pengalaman (field of experience) dan pengetahuan (frame of reference) yang

berbeda-beda pada setiap individu. Begitu juga dalam penelitian memahami tanda

dan lambang yang ada dalamobyek, yang berdasarkan pengalaman dan

pengetahuan peneliti.

Pada penelitian ini peneliti akan menganalisa makna iklan Natasha versi

kulit keriput yang dipasang pada billboard ukuran besar yang terdapat di depan

(53)

billboard yang sangat besar,ntuk mencari target market dari suatu produk, lokasi

ini sangat stategis, karena setiap harinya jalan yos sudarso yang menjadi lokasi

dipasangnaya iklan ini dilewatioleh banyak kendaraan dan berdekatan dengan

pusat pemerintahan dan pusat kegiatan masyarakat surabaya.Masyarakat

mengenal Natasha adalah sebuah usaha kecantikan yang menawarkan produk dan

jasa di bidang kecantikan yang identik dengan wanita cantik, namun dalam iklan

ini, natsha menggunakan model seorang pria tampan dengan kulit bersih terawat

yang menggunakan setelan jas seperti dandanan para eksekutif muda, dengan

memangku anjing bulldog yang memiliki kulit yang keriput. Secara konsep

kecantikan adalah kodrat dari perempuan dan symbol laki laki , Dari segi rupa

dan perawakan, tidak banyak lelaki menggunakan kosmetik atau pakaian yang

secara umum terkait kepada perempuan. Dan produk natsha adalah produk

kecantikan yang memiiki target market perempuan.namun pada iklan ini Natasha

mencoba memahami representgasi laki – laki pada iklan ini yang menggambarkan

kesan metroseksual yang terjadi di masyarakat.

Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan pemahaman terhadap tanda

dan lambang yang dalam hal ini adalah iklan produk kecantikan Natasha versi

kulit keriput. Tanda tanda yang terdapat dalam setiap bentuk penggambaran iklan

secara keseluruhan tersebut dikaji berdsarkan teori yang sesuai dengan peristiwa

yang melatarbelakangi pembuatan iklan Natasha versi kulit keriput, yang

dijabarkan seecara terperinci dalam pemilihan gambar,warna, dankata kata. Teori

teori yang dimaksud diantaranya adalah komunikasi sebagai proses semibolik,

(54)

Berdasarkan landasan teori tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa

untuk mengerti dan memahami makna dari iklan Natasha di billboard raksasa,

maka peneliti menggunakan metode semiotic dari Charles S. pierce, yaitu teori

segitiga makna (triangle meaning), yang terdiri dari sign(tanda),obyek dan

interpretan. Tanda merujuk pada sesuatu diluar tanda itu sendiri.Sedangkan obyek

adalah sesuatu yang dirujuk tanda sementara interpretan adalah tanda yang ada

dalam benak seseorang tentang obyek yang dirujuk oleh sebuah tanda. Pierce

membagi tanda dala tiga katagori, yaitu ikon,indeks, dan symbol.

Sehingga dalam penelitian ini diperoleh tiga katagori tanda yang akan

diinterpretasi atau dimaknai oleh peneliti yaitu Ikon, Indeks, dan Symbol.Dengan

menggunakan pendekatan semiotik Charles S. Pierce dan teori teori yang dipakai

oleh peneliti guna mendukung penelitian ini ,maka dapat diperoleh suatu hasil

interpretasi mengenai pemaknaan iklan Natasha versi kulit keriput yang

menggunakan model laki-laki yang menggunakan setelan jas dan memangku

anjing bulldog serta adanya tulisan saya tidak suka memelihara kerut .

(55)

BAB III

METODEOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif akan dapat diperoleh pengungkapan secara rinci penggambaran perempuan dalam iklan yang berbentuk poster yang dipasang pada billboard. Adapun digunakan etode deskriptif kualitatif karena metode deskriptif kualitatif akan lebih mudah menyesuaikan bila dalam penelitian ditemukan kenyataan ganda, kemudian metode deskriptif kualitatif menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan obyek peneliti, serta kualitatif lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banayak pengaruh terhadap pola – pola nilai yang dihadapi(Moleong,1995:5). Untuk menginterpretasikan penggambaran laki – laki dan anjing dalam iklan kecantikan Natasha versi kulit keriput, maka perlu diketahui terlebih dahulu system tanda pada gambar iklan yang menjadi korpus(sampel) dalam penelitian ini. Kemudian peneliti menggunakan pendekatan semiotik untuk menganalisis dan menginterpretasikan makna yang terdapat dalam iklan tersebut.

3.2 Corpus

(56)

Corpus adalah kata lain dari sample, bertujuan tetapi khusu digunakan untuk analisis semiotika dan analisi wacana. Pada penelitian kualitatif ini memberikan peluang yang besar bagi dibuatnya interpretasi alternative. Sehingga korpus dari penelitian ini yang terdapat pada iklan kecantikan Natasha versi kulit keriput berdasarkan tiga katagori yaitu:

1. Ikon

Ikon dalam iklan kecantikan Natasha versi kulit keriput adalah seorang laki- laki yang pada dasarnya memiliki kulit keriput. Hal tersebut karena aadanya hubungan kemiripan antara tanda dan acuannnya

2. Indeks

Indeks dari iklan kecantikan Natasha versi kulit keriput adalah tulisan saya tidak suka memelihara kerut,jas,dasi,jam tangan, kusi dan warna – warna yang digunakan oleh model.

3. Simbol

Simbol adalah sesuatu yang berlaku umum dimasyarakat semata – mata karena kesepakatan bersama. Sehingga symbol dalam iklan kecantikan Natasaha versi kulit keriput adalah seorang laki-laki dan anjing bulldog, logo Natasha dan warna yang terdapat dalam iklan natsaha versi kulit keriput.

3.3 Unit Analisa

(57)

kulit keriput, berupa laki – laki berjas rapi sedang memangku anjing bulldog yang menjulurkan lidah dan mengeryitkan dahi dan tulisan – tulisan yang memberikan hubungan sebab akibat dalam iklan tersebut. Kemudian diinterpretasikan oleh peneliti dengan menggunakan model semiotika milik pierce dalam katagori ikon,indeks, dan simbol.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi dan mengamati langsung keseluruhan iklan kecantikan Natasha versi kulit keriput yang dipasang pada billboard ukuran besar. Selanjutnya dari hasil pengamatan dan data yang diperoleh, akan dianalisa dengan caradiinterpretasikan oleh peneliti berdasarkan metode semiotika Charles S. Pierce, kemudian dari data inilah diketahui makna yang terkandung dalam iklan kecantikan Natasha versi kulit keriput.

3.5 Teknik Analisi Data

Metode analsis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa kata – kata, gambar, dan bukan berupa angka – angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi jawaban terhadap obyek yang diteliti.

(58)
(59)

Gambar

Gambar 1 John Fiske dalam Sobur,2001:115
Gambar 5. Liquid crystal Display
Gambar 6. Jam Tangan Berwarna Emas Klasik
Gambar 8. Jam Tangan atau Arloji Putar
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari latar yang ditampilkan pada iklan sabun mandi lux, menampilkan kecantikan dari kemewahan dan elegan, Lux memberikan sesuatu yang berbeda pada perempuan yaitu kecantikan

Tanda Pierce.... Iklan Indoparts versi Biker dan Bayi.... Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana representasi kepercayaan dalam iklan Indoparts versi biker

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan nilai patriarki yang terdapat pada iklan televisi Extra Joss versi” Laki” yang tergambar dalam setiap scene yang terdapat

Penelitian ini diberi judul Analisis Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan Sebagai Variabel Intervening Pada Jasa Kecantikan Kulit “Natasha Skin

Cara inipun ditempuh oleh produsen produk kecantikan Ponds untuk mempertahankan produknya yang telah terbentuk selama ini, yaitu dengan menayangkan iklan Ponds versi 3 generasi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) pemakaian gaya bahasa dalam iklan produk kecantikan perawatan kulit wajah di televisi; (2) tanggapan masyarakat terhadap

Dari data yang diperoleh, dianalisis dan diinterpretasikan berdasarkan teori maka akan dapat disimpulkan bahwa iklan Minuman Energi M-150 versi “Hero” ini sarat akan pesan

Tetapi dalam penelitian ini menunjukan hasil mencari makna dari iklan Rasisme warna kulit pada iklan Nivea Natural Fairness Body Lotion dengan menemukan tanda tanda denotasi, konotasi,