K
AIDAH
P
ELAKSANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2010 – 2014 Kota Bogor merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bogor 2005 – 2025, RPJMD Provinsi Jawa Barat 2008 – 2013 serta RPJPD Provinsi Jawa Barat 2005 – 2025, serta merupakan kesinambungan Rencana Strategis Kota Bogor 2005 – 2009.
9.1. PROGRAM TRANSISI
9.2. KAIDAH PELAKSANAAN
RPJMD Kota Bogor 2010 – 2014 merupakan pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja SKPD, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahunan, sampai penganggaran tahunan tahun 2010, tahun 2011, tahun 2012, tahun 2013 dan tahun 2014. Dengan demikian, kaidah-kaidah pelaksanaan RPJMD adalah sebagai berikut :
a. SKPD Kota Bogor dan masyarakat termasuk dunia usaha, berkewajiban untuk melaksanakan program-program dalam RPJMD Tahun 2010 – 2014 dengan sebaik-baiknya
b. Walikota, dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan daerah berkewajiban untuk mengarahkan pelaksanaan RPJMD Kota Bogor tahun 2010 – 2014 dengan mengerahkan semua potensi dan kekuatan daerah
c. Sekretariat Daerah, berkewajiban mengkoordinasikan dan menjadi pelaksana harian dalam pelaksanaan RPJMD Kota Bogor tahun 2010 – 2014
bagi instansi atau unit kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bogor. Sesuai dengan tugas dan fungsi, SKPD harus menyusun Rencana Strategis (Renstra SKPD). Dalam penyusunan Renstra SKPD tersebut harus mempedomani dan mengacu pada program-program yang telah digariskan dan tertuang pada dokumen RPJM Daerah. Jika RPJMD memuat program kerja pemerintah daerah seluruh sektor dan bidang kewenangan selama 5 (lima) tahun ke depan maka Renstra SKPD memuat program kerja perangkat daerah sesuai bidang atau sektor kewenangannya. Renstra SKPD merupakan rencana kerja dan target yang ingin dicapai oleh masing-masing SKPD sesuai bidang kerja masing-masing dan dengan memanfaatkan sumber daya yang mereka miliki. Renstra SKPD disusun untuk program kerja lima tahunan, secara sistematis juga memuat indikasi program setiap tahunnya.
dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), yang secara operasional anggaran tercermin dalam APBD.
adalah prinsip yang menunjukkan setiap kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertangguangjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
pembangunan cenderung memperlakukan masyarakat hanya sekedar objek pembangunan yang harus memenuhi keinginan pemerintah atau dengan kata lain masyarakat belum ditempatkan pada posisi inisiator (sumber bertindak). Ke depan pemerintah haruslah adaptif terhadap perubahan dan mampu mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pelaksanaan pembangunan.