• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam Karya Ilmiah Terapan ini penulis akan menjabarkan tentang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam Karya Ilmiah Terapan ini penulis akan menjabarkan tentang"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

42 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Dalam Karya Ilmiah Terapan ini penulis akan menjabarkan tentang gambaran umum objek penelitian sesuai dengan judul yaitu “PENGARUH TIDAK OPTIMALNYA KINERJA SISTEM PENGABUTAN BAHAN BAKAR TERHADAP PROSES PEMBAKARAN MESIN DIESEL DI KAPAL MT. SP4BSI”. Dengan adanya jabaran ini pemabaca dapat memahami apa yang terjadi pada penulis saat melakukan penelitian diatas kapal MT. SP 4 BSI. Kapal ini berjenis Chemical Tanker dengan type main engine WEICHAI 2 Diesel X6170ZC-21, output and No. Main engine 2 x 456 KW dengan Horse Power 1223 HP/pk yang dimiliki oleh Perusahaan PT. Berjaya Samudera Indonesia dengan data-data kapal (Ship’s Particullar) sebagai berikut:

Gambar 4.1 MT. SP 4 BSI (Sumber : MT. SP 4 BSI)

(2)

Ship’s name MT SP 4 BSI

MMSI number 9755983

Vessel type Chemical Tanker

Call sign YBME2

Date of dilevery 27th June 2016

Flag Indonesia

Owner PT. BERJAYA SAMUDERA

INDONESIA

Class Society BIRO KLASIFIKASI INDONESIA

Lenght Over All 85.00 meters Lenght Between Perpendic 82.10 meters

Net Tonnage 922 meters

Breadth Moulded 16.80 m

Depth Moulded 6.05 m

Gross tonnage 2371 t

Dead weight tonnage 3500 t Main Engine marker WEICHAI Output and No. Main Engine 2 x 456 KW

Type and No. of Main Engine 2 Diesel X6170ZC-21

Fuel Type HSD

Type and No. of propeller Fixed pitch propeller (FPP x 2)

Cylinder 6 Cylinder

Tabel 4.2 Ship’s Particulars MT. SP 4 BSI

Di atas kapal MT. SP4BSI memiliki 19 awak kapal termasuk juga Nahkoda. Awak kapal terdiri dari 3 orang officer, 3 orang enginer, 1 orang bosun, 3 orang juru mudi, 3 orang oiler, 1 orang juru masak, dan 4 orang cadet.

(3)

4.2 HASIL PENELITIAN

1. Penyajian Data

Dari pengamatan penulis di lapangan selama melaksanakan praktek laut dikapal MT. SP 4 BSI dengan objek penelitian ini adalah injector yang terdapat pada mesin induk di kapal MT. SP 4 BSI milik PT. Berjaya Samudera Indonesia memiliki alamat di Jalan Terminal Lama Nomor 75 Rumbai Pesisir, Pekanbaru. Fungsi dari injector adalah untuk mengabutkan bahan bakar diesel dari fuel pump atau bosch pump ke dalam masing-masing cylinder pada saat kompresi dimana posisi piston mendekati titik mati atas (TMA). Oleh karena itu injector harus bisa beroperasi dengan baik agar (revolution per minute) RPM pada mesin dapat stabil atau exhaust gas yang dihasilkan pada saat mesin kompresi tidak berwana putih. Dengan demikian objek yang diteliti penulis adalah pengaruh dari pengabutan bahan bakar tidak optimal terhadap proses pembakaran yang disebabkan oleh injector terhadap main engine selama peneliti melakukan praktek di atas kapal MT. SP 4 BSI.

Pada tanggal 16 Maret 2020 saat kapal MT. SP 4 BSI sedang melakukan perjalanan dari Dumai ke Bengkulu, mendapati masalah yang terjadi pada main engine dimana (revolution per minute) rpm main engine tidak stabil dan exhaust gas mesin tinggi dan berwarna putih. Hal itu dapat dilihat dari pressure gauge masing-masing cylinder dan dilihat dari indicator panel yang terdapat pada engine control room, hal ini yang nantinya akan sangat berpengaruh pada saat main engine running. Dengan didapati masalah seperti ini masinis II sebagai penanggung jawab main

(4)

engine langsung mengecek main engine mencari penyebab mengapa (revolution per minute) rpm mesin tidak stabil, dan suhu masing-masing cylinder main engine berbeda dan tidak sesusai dengan instruction manual book di atas kapal, pada saat pengecekan terdapat kebocoran pada injector. Setelah mengecek dan melaporkan kejadian tersebut kepada chief engineer, maka chief engineer memerintahkan masinis II , oiler jaga dan cadet untuk perbaikan pada main engine. Pembongkaran dan pengecekan di laksanakan pada komponen - komponen main engine terhadap cylinder head cover, injector, high pressure valve, low pressure valve dan komponen lainnya. pada saat pengecekan ditemukan kerak pada nozzle yang menyumbat lubang nozzle pada saat proses injection yang mengakibatkan bahan bakar tidak bisa mengabut bahkan keluar dengan sempurna yang berdampak pada pembakaran yang tidak sempurna ke dalam ruang bakar yang mengakibatkan (revolution per minute) rpm main engine tidak stabil dan tidak ratanya nozzle dengan valve seat yang mengakibatkan kebocoran pada injector dan berdampak pada gas buang (exhaust gas) berwarna putih.

Kemudian dilakukan pembersihan kerak dengan menggunakan brush pada ujung nozzel dan lapping nozzle injector dan seat valve dengan menggunakan cam abrasive grit size medium oleh masinis II, oiler dan cadet, dan langkah selanjutnya adalah pengetesan tekanan pada injector dengan cara pasangkan injector pada alat nozzle tester untuk mengetahui berapa tekanan pressure injektor, setelah selesai masinis II dan cadet melakukan perakitan pada komponen main engine. Dan mencoba start

(5)

main engine untuk mengetahui rpm running sudah stabil atau tidak serta mengecek exhaust gas masih tinggi atau sudah normal asap yang dikeluarkan oleh main engine.

Gambar 4.3 body injector Sumber (MT. SP 4 BSI)

keterangan: dari gambar diatas kita lihat bahwa injector sebelum di bersihkan terdapat banyak kerak dari sisa pengabutan yang masuk ke ruang pembakaran.

Berdasarkan pengamatan penulis diperoleh tanda-tanda ketidak normalan dari kerja injector. Dari hasil pengamatan ditemukan beberapa masalah yang disebabkan karena kurangnya perawatan Injector sesuai

(6)

dengan prosedur dan petunjuk yang tertulis dalam Instruction manual book sehingga mengakibatkan power atau kompresi yang dihasilkan main engine pada saat TMA tidak optimal. Pada kapal tempat penulis melakukan praktek laut saat pengoperasian mesin induk terjadi gangguan yang menyebabkan kinerja mesin menjadi tidak optimal serta mengakibatkan tidak setabilnya (revolution per minute) RPM mesin dan obyek ini yang penulis jadikan untuk bahan penelitian.

Adapun data – data nyata spesifikasi injector dari kapal MT. SP 4 sebagai berikut:

Model : ZK150T828

Working press : 320 Kg/Cm2

Type : Multy Hole Nozzle

2. Analisis Data

Adapun data pengetesan pressure Injector Main Engine selama running 1000 jam sebagai berikut :

Injector Cylinder Main Engine

Injector bekerja Hasil Pengetsan pressure injector

1 1000 jam 290 Kg/cm2

2 1000 jam 300 Kg/cm2

3 1000 jam 280 Kg/cm2

4 1000 jam 300 Kg/cm2

5 1000 jam 290 Kg/cm2

6 1000 jam 280 Kg/cm2

Tabel 4.2 Hasil pengetesan pressure masing-masing injector

(7)

a) Hasil Observasi

Injector adalah salah satu komponen utama dalam sistem bahan bakar mesin diesel dan berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar dari injection pump (fuel pump) ke dalam silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston) mendekati titik mati atas (TMA). Injector dirancang untuk menerima tekanan bahan bakar dari injection pump yang bertekanan tinggi untuk membentuk kabut yang bertekanan. Proses kerjanya memperlukan tekanan yang tinggi dari pompa tekan bahan bakar (Fuel Injection Pump/ Bosch Pump) dengan tekanan antara 280kg/cm2 sampai 320 kg/cm2. Bahan bakar yang masuk ke nozzel mampu mendorong needle valve keatas yang melawan tekanan nop spring, dimana tekanan nop spring ini diatur oleh adjusting screw sesuai dengan tekanan yang dikehendakinya.

Pembukaan jarum dilakukan dengan tekanan bahan bakar, dengan terangkatnya needle valve maka bahan bakar akan keluar melalui atomizer holes dengan terpancar berupa kabut-kabut yang sangat halus. Untuk mencapai pengabutan bahan bakar menjadi bentuk gas atau uap, diperlukan banyak hal yang mempengaruhi pengabutan tersebut. Namun injector yang tidak mampu menghasilkan pengabutan dengan sempurna akan membuat kerugian yang cukup besar terhadap tenaga mesin dan selanjutnya terhadap kecepatan kapal itu sendiri. Bahan bakar diatas kapal merupakan sebuah cairan yang sangat penting dan berfungsi sebagai media pembakaran pada mesin kapal, atau sebagai penghasil tenaga gerak mekanik pada mesin kapal. Diantara sifat-sifat bahan bakar yang terpenting ialah, kualitas penyalaan bahan bakar yang berhubungan dengan kelambatan penyalaan,

(8)

tergantung kepada komposisi bahan bakar. Volatilitas bahan bakar diesel yang merupakan faktor penting untuk memperoleh pembakaran yang memuaskan makin tinggi titik didih atau mkin berat bahan bakar diesel makin tinggi nilai kalor. Viskositas bahan bakar solar perlu dibatasi, viskositas yang terlalu rendah dapat mengakinatkan kebocoran pada pompa injeksi bahan bakar, sedangkan viskositas yang terlalu tinggi dapat mempengaruhi kerja cepat alat injeksi bahan bakar dan mempersulit pengabut bahan bakar. Titik tuang dan titik kabut bahan bakar harus dapat mengalir dengan bebas pada suhu atmosfer terendah dimana bahan bakar ini digunakan. Sifat-sifat bahan bakar lainnya yang perlu diperhatikan ialah kebersihan, kecenderungan bahan bakar untuk memberikan endapan karbon dan kadar belerang. Adanya pasir yang sangat halus yang terikut bahan bakar dapat mengakibatkan kebuntuan pada injector serta kerak karbon yang menempel pada body injector.

Kelancaran operasional kapal sangat tergantung dari keadaan atau kondisi dari permesinan didalamnya. Jika permesinan dalam keadaan baik maka operasional kapal dapat dilaksanakan dengan baik, aman, dan tepat waktu. Dengan demikian, kesinambungan dari mesin satu dengan mesin yang lainnya harus dijaga agar selalu dalam kondisi yang prima dan tidak terjadi kerusakan ataupun masalah apapun selama beroperasi. Pengaruh kerja yang terus menerus tersebut, tentunya akan berpengaruh terhadap penurunan performa pada komponen-komponen mesin, yang dapat memicu kerusakan atau gangguan yang lebih parah jika tidak segera diatasi.

Gangguan atau permasalahan dapat disebabkan oleh pengaruh dari bahan

(9)

itu sendiri, kurangnya perawatan, maupun tidak terjadwalnya penggantian suku cadang, dan lain sebagainya.

b) Hasil Wawancara

Berikut adalah wawancara kepada chief engineer, second engineer dan third engineer antara lain :

Cadet : Apa faktor yang menyebabkan injector tidak optimal pada saat pengabutan bahan bakar?

C/E : Banyak faktor yang menyebabkan injector tidak optimal pada saat pengabutan bahan bakar, salah satunya kebuntuan pada bagian nozzle.

2/E : Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan ketidak optimalan injector pada saat pengabutan bahan bakar, contohnya yaitu jika lubang pengabut terlalu kecil akan mudah tertutup dan mengakibatkan kebuntuan sedangkan jika pengabut terlalu besar maka bentuk kabut tidak sempurna.

3/E : Salah satu faktornya adalah kebuntuan pada lubang nozzle yang mengakibatkan kinerja injektor tidak optimal.

Cadet : Kenapa pada bagian injector bisa terjadi kebuntuan?

C/E : Ada beberapa benyebab yang mengakibatkan terjadinya penyumbatan pada injector, salah satunya adalah terdapat kerak yang menutupi spray hole mengakibatkan bahan bakar tidak terbakar secara optimal dan faktor dari bahan bakar yang berkualitas rendah mengakibatkan kotoran-kotoran bersekala micro menyumbat pada lubang nozzle.

(10)

2/E : Salah satu faktor yang menyebabkan kebuntuan yaitu bahan bakar yang digunakan kotor yang dapat menyebabkan tersumbatnya lubang nozzle.

3/E : Banyak hal yang menyebabkan kebuntuan pada injector contohnya adalah dari kualitas bahan bakar yang digunakan tidak bagus atau dari filter bahan bakar yang kotor.

Cadet : Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?

C/E : Kita melakukan overhaul dan membersihkan komponen- komponen injector dan setelah perbaikan kita lakukan pengetesan pressure dengan tekanan yang sudah ditentukan oleh manual book jika tekanan dari injector tidak sesuai maka bisa mengganti injector dengan spare part yang sudah ada.

2/E : Lakukan pengecekan terhadap injector serta perawatan pada komponen injector dan lakukan pengetesan pressure untuk menentukan berapa tekanan pressure sesuai dengan manual book.

3/E : Langkah yang dilakukan adalah pelepasan injector pada body mesin setelah injektor sudah terlepas lakukan test pressure jika pressure injector tidak sesuai dengan ketentuan manual book maka lakukan perbaikan pada komponen-komponen injector jika setelah dilakukan perbaikan pressure masih tidak sesuai, ganti injector dengan spare yang sudah disiapkan.

Cadet : Apa pengaruh terhadap main engine jika terjadi penyumbatan pada injector?

(11)

C/E : Pengaruhnya terhadap main engine adalah akan susah saat melalukan start engine, dan itu akan sangat fatal karena saat melakukan oleh gerak mesin harus standby sesuai perintah dari anjungan, jika mesin kita susah start dalam perairan yang arusnya kuat kapal kita bisa terbawa arus ataupun bisa bertabrakan oleh kapal lain.

2/E : Ada beberapa pengaruh jika terjadi penyumbatan pada injector salah satunya adalah suara mesin akan berbeda dan gas buang yang dikeluarkan berwarna hitam.

3/E : Pengaruh yang ditimbukan main engine jika terjadi penyumbatan injector yaitu suhu gas buang yang dihasilkan akan tinggi serta mesin susah hidup saat pertama kali start engine.

Cadet : Bagaimana cara mengatasi agar injector tetap bekerja optimal?

C/E : Lakukan Pemeriksaan dan pengetesan injector sesuai dengan planned maintenance system agar hasil yang dicapai dapat maksimal. Pengetesan injector dilakukan tiap jam kerja atau terpakai 500-1000 jam putaran mesin. Sebelum mengadakan pengetesan periksa terlebuh dahulu nozzle atau lubang injeksi jika ada kerak karbon/arang yang menutupi, maka harus dibersihkan terlebih dahulu.

(12)

2/E : Cara mengatatasinya adalah dengan melakukan perbaikan dan pengetesan tiap 500-1000 jam untuk menjaga agar mesin tetap normal.

3/E : Lakukan pengetesan injector sesuai dengan instruction manual book dan lakukan perawatan sesuai dengan planned maintenance system.

Cadet : Siap bas, terima kasih atas penjelasannya 4.3 PEMBAHASAN

Dari permasalahan yang di alami penulis saat praktek laut (PRALA) di atas kapal MT. SP 4 BSI, berikut akan penulis bahas agar memperoleh kebenaran yang akurat. Fuel Injection Nozzle (injector) merupakan komponen yang berperan dalam keberhasilan penyaluran dan pembakaran bahan bakar. Pada dasarnya injector didalam keadaan tertutup oleh dan akan terbuka oleh tekanan bahan bakar yang tinggi dari Injection Pump (pompa injeksi). Injector terdiri atas 2 komponen utama: nozzle holder (pemegang nozzel) dan nozzle. Nozzle holder terdiri dari valve spring (pegas katup), spindle dan spring seat untuk meneruskan penekanan pegas ke nozzle valve, dimana penyetelannya tegangan pegas dengan shim atau dengan pengaturan baut penyetelan (adjusting screw), dan saluran masuk (fuel inlet) dan saluran balik (backleak conenection), serta nozzle capnut yang mengikat nozzle.

Tidak optimalnya pengabutan injector disebabkan oleh beberapa faktor, berdasarkan pengamatan dan hasil penelitian serta data - data yang penulis temukan, maka penulis akan menganalisa mengenai “PENGARUH TIDAK OPTIMALNYA KINERJA SISTEM PENGABUTAN BAHAN BAKAR

(13)

TERHADAP PROSES PEMBAKARAN MESIN DIESEL DI KAPAL MT. SP4BSI” antara lain:

1. Faktor yang mempengaruhi kondisi system pengabutan (injector) yang kurang baik.

Berdasarkan hasil penelitian penulis selama praktek analisa masalah didapatkan beberapa masalah prioritas yang menyebabkan pengaruh tidak optimalnya sistem pengabutan bahan bakar terhadap proses pembakaran mesin diesel di kapal MT sp4bsi yang akan penulis bahas antara lain:

a. Lubang pengabut tersumbat atau terlalu besar

Besarnya diameter dari lubang-lubang pengabut dibuat dengan ukuran tertentu. Apabila lubang pengabut terlalu kecil maka akan mudah tertutup dengan kotoran. Sedangkan apabila lubang pengabut terlalu besar maka bentuk kabut tidak akan halus.

b. Needle valve pengabut tidak mau bergerak (melekat pada rumahnya)

Needle valve atau jarum pada injector berfungsi untuk memberikan jarak (kerapatan antara jarum dengan rumahnya) terhadap bahan bakar yang masuk ke injector. Apabila jarum tidak mau bergerak maka jarum pengabut ini tidak lagi bekerja sebagai pengabut, karena minyak dari pompa bahan bakar yang dengan tekanan tinggi terlalu banyak mengalir melalui rongga antara needle valve atau jarum pengabut dengan rumahnya.

c. Tidak ratanya valve seat dengan nozzle injector.

Pada injector apabila terjadi kebocoran maka pengabutan tidak akan sempurna. Maka untuk mengecek kebocoran dapat

(14)

dilakukan dengan cara mengetes secara manual yaitu dengan cara memompakan alat pengetes yang sudah terpasang pipa-pipa bahan bakarnya dengan rapat dan pompakan tuasnya sampai menuju titik normal pengabutan. Setelah mencapai titik normal tutup valve pada bahan bakar tunggu hingga beberapa saat dan apabila tekanan tekanan pada manometer menurun maka lakukan lapping pada injector tersebut dan lakukan pengetesan kembali sampai tidak terdapat kebocoran. penekan berfungsi untuk menyetel kerapatan jarum terhadap mulut pengabut.

d. Kualitas bahan bakar kurang bagus

Kualitas bahan bakar yang kurang bagus dapat mempengaruhi kinerja mesin menjadi tidak optikal dikarenakan kualitas bahan bakar yang digunakan mengandung partikel- partikel dan kotoran yang berdampak pada cepat kotornya saringan filter bahan bakar yang dapat menurunkan performa dari injection pump dan injector. Langkah yang dilakukan untuk mengatasi bahan bakar yang kurang bagus adalah lakukan pembersihan pada filter saringan bahan bakar sesuai instruction manual book.

2. Pengaruh dari pengabut tidak optimal terhadap pembakaran mesin diesel di kapal.

a. Asap hitam

Bahan bakar yang telah berada dalam silinder sebagian tidak terbakar akibat dari pengabutan yang tidak sempurna (misalnya karena injector menetes) dan ikut keluar dengan gas pembakaran pada langkah

(15)

buang, sehingga bahan bakar terbakar didalam exhaust manifold. Jika bahan bakar terbakar di exhaust manifold maka asap yang keluar cerobong akan berwarna hitam.

b. Mesin susah hidup saat pertama kali start engine

Hal ini diakibatkan karena injector mengalami kebuntuan pada lubang penyemprotan, hal itu disebabkan oleh kerak yang menutupi celah antara needle nozzle bahan bakar tidak bisa mengabut bahkan keluar dengan sempurna dan pada saat start engine komposisi segitiga api yang menjadi factor utama dalam pembentuakan pembaakaran engine tidak terpenuhi.

c. Suhu gas buang tinggi

Pada akhir langkah tekanan efektif dari pompa bahan bakar, maka seluruh bahan bakar tekanan tinggi akan kehilangan tekanan secara cepat, pada saat tersebut, tidak semua bahan bakar dalam siliner terbakar sehingga akan diikuti dengan pembakaran tambahan pada bagian pertama dari langkah kerja. Bila pembakaran tambahan tersebut berjalan lama maka akan mengakibatkan panas yang tinggi.

3. Cara mengatasi ketidak optimalan kinerja sistem pengabutan bahan bakar pada mesin diesel dikapal.

Kondisi pembakaran motor diesel sangat tergantung dari kondisi pengabut bahan bakar, maka dari itu perawatan sistem pengabut bahan bakar harus dilaksanakan dengan baik, untuk itu diperlukan suatu perencanaan perawatan yang tepat agar tidak mengganggu pengoperasian

(16)

kapal, langkah-langkah dalam perawatan pengabut bahan bakar adalah sebagai berikut:

a. Pemeriksaan dan pengetesan injector

Pemeriksaan dan pengetesan injector harus dilakukan sesuai dengan instruction manual book agar hasil yang dicapai dapat maksimal. Hasil dari pemeriksaan dan pengetesan injector dari masing- masing cylinder harus dicatat sehingga dapat dijadikan referensi dan pedoman untuk perawatan berikutnya. Pemeriksaan dan pengetesan tersebut adalah sebagai berikut: Pengetesan injector dilakukan tiap jam kerja (running hours) atau terpakai 500-1000 jam putaran mesin.

Sebelum mengadakan pengetesan periksa terlebih dahulu nozzel atau lubang injeksi jika ada kerak karbon/arang yang menutupi, maka harus dibersihkan terlebih dahulu, pengetesan injector tersebut meliputi:

I. Injection test (tes penyemprotan)

Mengatur tekanan secara perlahan dengan menggunakan injector tester. Mengukur tekanan pada saat injector mulai menyemprot. Sesuai dengan buku petunjuk di kapal taruna praktek yaitu Wichai bahwa pengaturan tekanan pada saat pembukuan katup injector adalah 320 kg/cm2 - 340kg/cm2

II. Atomization test (Tes pengkabutan)

Ketika tekanan bahan bakar menjadi cukup tinggi maka akan membuka katup sehingga bahan bakar akan mengabut. Pengabutan dipengaruhi oleh pergerakan dari jarum pengabut dan ketepatan dari pengaturan tekanan, jika lubang mulut pengabut ada yang tersumbat maka

(17)

pengabutan akan berkurang, jika jondisi jarum pengabut dan rumahnya tidak baik maka injector akan menetes, maka injector harus diatur kembali atau dengan penggantian nozzle.

III. Pressure resistance test (tes penurunan tekanan)

Pengetesan yang dilakukan untuk mengetahui waktu penurunan tekanan dari tekanan yang ditentukan menuju tekanan tertentu harus sesuai dengan yang dikehendaki.

Sesuai instruction manual book waktu untuk penurunan dari 320 kg/cm2 menuju 220 kg/cm2 adalah 30-90 detik.

b. Sumber daya manusia

Di dalam perawatan setidaknya masinis yang bersangkutan harus merawat injector tersebut dan harus mengetahui atau menguasai tentang injector dan juga memahami terhadap apa yang akan dikerjakan dalam perawatan injector. Jika hal ini dilakukan dan tidak mengetahui masalah tentang pengetesan bentuk dari hasil kebocoran dan kemungkinan tidak merawat tetapi akan menambah kerusakan dari pada injector tersebut jika masinis yang bersangkutan tidak memahami prosedur ataupun cara kerja dari injector sendiri.

(18)

59 5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan dari pengaruh tidak optimalnya pengabutan bahan bakar terhadap proses pembakaran mesin diesel dikapal dengan harapan dapat memberikan pedoman atau penyelesaian tentang masalah yang sama kepada pembaca, yaitu sebagai berikut :

1. Pengaruh dari pengabut tidak optimal terhadap proses pembakaran mesin diesel dikapa antara lain:

a) Suhu gas buang tinggi

Suhu atau temperature masing-masing cylinder karena tidak semua bahan bakar dalam cylinder terbakar sehingga akan diikuti dengan pembakaran tambahan pada bagian pertama dari langkah kerja. Bila pembakaran tambahan tersebut berjalan lama maka akan mengakibatkan panas yang tinggi.

b) Asap berwarna hitam

Bahan bakar yang telah berada dalam silinder sebagian tidak terbakar akibat dari pengabutan yang tidak sempurna (misalnya karena injector menetes) dan ikut keluar dengan gas pembakaran pada langkah buang, sehingga bahan bakar terbakar

(19)

didalam exhaust manifold yang mengakibatkan asap berwarna hitam.

c) Mesin susah hidup saat pertama kali start engine.

2. Cara mengatasi ketidak optimalan kinerja sistem pengabutan bahan bakar pada mesin diesel dikapal antara lain:

a) Menjaga sistem pengabutan bahan bakar agar pembakaran pada main engine menjadi optimal.

b) melakukan perawatan sesuai instruction manual book di kapal.

5.2 SARAN

Adapun saran yang dapat penulis kemukakan bedasarkan kesimpulan di atas, sebagai langkah penanganan terhadap tidak optimalnya pengabutan bahan bakar terhadap proses pembakaran mesin diesel di kapal adalah sebagai berikut :

1. Perlunya meningkatkan perawatan terhadap injector untuk mencegah tersumbatnya lubang pengabut dari kerak dan menjaga kualitas bahan bakar agar terjadi pengabutan yang sempurna.

2. Perlunya perawatan pada sistem bahan bakar yang teratur dan terencana sesuai dengan Instruction manual book serta jika ditemukan kelainan dan gangguan pada filter baham bakar harus diatasi sedini mungkin sehingga main engine dapat bekerja dengan optimal sebagai mesin penggerak utama.

Gambar

Gambar 4. 1 MT. SP 4 BSI   (Sumber : MT. SP 4 BSI)
Tabel 4.2 Ship’s Particulars MT. SP 4 BSI
Tabel 4.2 Hasil pengetesan pressure masing-masing injector

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini, biogas digunakan sebagai bahan bakar pada mesin genset diesel stasioner satu silinder yang dimodifikasi dengan sistem berbahan bakar ganda(dual fuel)

SALAM PACIFIC INDONESIA LINES dengan Bendera Indonesia, yang mana selama melakukan Praktek diatas kapal, peneliti mengamati, memperhatikan dan belajar diseluruh crew kapal

Pompa penekan bahan bakar merupakan suatu kelengkapan motor yang mempunyai tugas untuk menekan bahan bakar menuju ke pengabut serta membagi bahan bakar ke setiap

4) Fuel Injection Pump berfungsi untuk mensupply bahan bakar ke nozzle dengan tekanan tinggi (max 300 kg/cm²), serta menentukan timming penyemprotan dan jumlah bahan

Dari grafik perbandingan putaran mesin dengan variasi bukaan throttle 100% menunjukan hasil pada pembebanan 0 sampai 1500 watt, putaran mesin diesel menggunakan

performance mesin dan konsumsi bahan bakar pada mesin diesel.Pada mesin yang menggunakan system FIP( Fuel injection Pump) tekanan injeksinya maksimal 300kg/cm²,sedangkan

Abstrak — Pressure reducer merupakan komponen utama pada conversion kit pada mesin bahan bakar ganda (duel fuel engine) yang berfungsi sebagai penurun tekanan pada bahan

3 Adanya permasalahan yang sering terjadi pada sistem mesin pendingin di atas kapal, rusaknya salah satu komponen dari sistem pendingin, seperti condensor berfungsi untuk mengubah