i DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI
BAB BAB
BAB BAB I I I I PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 1 1 1 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Landasan Hukum ... 3
1.3. Hubungan Antar Dokumen... 3
1.4. Sistematika RKPK ... 4
1.5. Maksud dan Tujuan ... 5
BAB BAB BAB BAB II II II II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 6 6 6 6 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah ... 6
2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi ... 6
2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ... 18
2.1.3. Aspek Pelayanan Umum ... 45
2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah ... 48
2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPK sampai Tahun 2013 dan Realisasi RPJMD... 53
2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah ... 222
2.3.1. Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah ... 222
BAB BAB BAB BAB III III III III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH ... ... ... ... ... ... 2 ... 2 2 22 2 2 24 4 4 4
3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ... 224
3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2012 dan Tahun 2013 ... 225
3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2014 dan 2015 ... 237
3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ... 239
3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan ... 239
3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ... 243
3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ... 243
3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah ... 246
3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah ... 254
BAB BAB BAB BAB IV IV IV IV PRIORITAS DAN SASARAN PRIORITAS DAN SASARAN PRIORITAS DAN SASARAN PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014 TAHUN 2014 TAHUN 2014 ... TAHUN 2014 ... ... ... ... ... ... ... ... 259 ... 259 259 259 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan ... 259
4.2. Prioritas Pembangunan ... 269
BAB BAB BAB
BAB V V V V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
TAHUN 2014 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TAHUN 2014 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. .. .. 2 2 2 284 84 84 84
BAB BAB BAB
BAB VI VI VI VI PENUTUP PENUTUP PENUTUP PENUTUP ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 4 4 4 437 37 37 37
ii DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL,,,, GRAFIK GRAFIK GRAFIK GRAFIK DAN GAMBAR DAN GAMBAR DAN GAMBAR DAN GAMBAR Tabel 2.1. Luas dan Persentase Wilayah Kecamatan
di Banda Aceh ... 6
Tabel 2.2. Nama-nama Kecamatan dan Desa dalam Kota Banda Aceh ... 7
Tabel 2.3. Sungai di Kota Banda Aceh ... 12
Tabel 2.4. Peruntukan Lahan Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2011 ... 14
Tabel 2.5. Rata-rata tekanan udara, suhu udara, kelembaban nisbi, arah dan kecepatan angin pada Badan Metereologi, klimatologi, geofisika Blang Bintang tahun 2011 ... 15
Tabel 2.6. Jumlah penduduk, Rata-rata Kepadatan penduduk per Desa, Dan Rata-rata kepadatan Penduduk per km2 Kota Banda Aceh tahun 2011 ... 16
Tabel 2.7. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun menurut Kelompok Umur Berdasarkan Jenis kelamin Kota Banda Aceh Tahun 2011 ... 17
Tabel 2.8. Nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB tahun 2007 – 2011 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kota Banda Aceh... 19
Tabel 2.9. Perkembangan Sektor Dalam PDRB Atas Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Kota Banda Aceh Tahun 2007 – 2011 ... 20
Tabel 2.10. PDRB per kapita Kota Banda Aceh Tahun 2007 – 2011 ... 22
Tabel 2.11. Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2007 s.d 2011 Kota Banda Aceh ... 24
Tabel 2.12. Perkembangan Jumlah Siswa dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Kota Banda Aceh Tahun 2007 – 2011 ... 27
Tabel 2.13. Jumlah Siswa dan Angka Partisipasi Kasar menurut Kecamatan Kota Banda Aceh Tahun 2011/2012 ... 28
Tabel 2.14. Perkembangan Jumlah Siswa dan Angka Pendidikan Yang Ditamatkan(APT) Kota Banda Aceh Tahun 2007 – 2011 ... 29
Tabel 2.15. Jumlah Siswa dan Angka Partisipasi Murni menurut Kecamatan Kota Banda Aceh Tahun 2011/2012 ... 31
Tabel 2.16. Jumlah Angka Kematian Bayi (AKB) Kota Banda Aceh Tahun 2007 – 2011 ... 33
Tabel 2.17. Jumlah Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB) Per-Kecamatan Kota Banda Aceh Tahun 2011 ... 33
Tabel 2.18. Status Gizi Buruk Balita di Kota Banda Aceh Tahun 2007 – 2011 ... 34
Tabel 2.19. Kondisi Ketenagakerjaan di Kota Banda Aceh tahun 2011 ... 37
Tabel 2.20. Jumlah Pencari Kerja Terdaftar pada Dinsosnaker Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kota Banda Aceh Tahun 2011 ... 37
Tabel 2.21. Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Kota Banda Aceh Tahun 2007 – 2011 ... 41
Tabel 2.22. Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Menurut Kecamatan Kota Banda Aceh Tahun 2011 ... 42
Tabel 2.23. Jumlah Kasus dan Penanganan Pelanggaran Qanun Syari’at Islam Di Kota Banda Aceh Tahun 2007 – 2011 ... 43
Tabel 2.24. Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kota Banda Aceh Tahun 2007 – 2011 ... 46
Tabel 2.25. Rasio Puskesmas Per-Satuan Penduduk di Kota Banda Aceh
Tahun 2008 – 2011 ... 47
Tabel 2.26. Jumlah Puskesmas, Pustu, Polindes/poskesdes menurut
iii
Kecamatan Kota Banda Aceh Tahun 2011 ... 47
Tabel 2.27. Angka konsumsi Rumah Tangga Perkapita Kota Banda Aceh Tahun 2007 – 2011 ... 49
Tabel 2.28. Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan Kota Banda Aceh Tahun 2007 – 2011 ... 49
Tabel 2.29. Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja menurut Sektor Di Kota Banda Aceh Tahun 2011... 50
Tabel 2.30. Rasio Ketergantungan atau Angka Beban Tanggungan Penduduk Kota Banda Aceh Tahun 2010 dan 2011 ... 52
Tabel 2.31. Evaluasi Hasil Pelaksanaan Perencanaan Daerah sampai dengan Tahun 2013 Kota Banda Aceh ... 54
Tabel 3.1. Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kota Banda Aceh ... 227
Tabel 3.2. Produk Domestik Regional Bruto Kota Banda Aceh Tahun 2011– 2013... 229
Tabel 3.3. PDRB Perkapita Kota Banda Aceh Tahun 2011– 2013... 230
Tabel 3.4. Kontribusi sektoral masing-masing terhadap PDRB Kota Banda Aceh menurut lapangan usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2011-2013 ... 233
Tabel 3.5. Laju pertumbuhan PDRB menurutlapangan usaha ADHK 2000 Tahun 2011 – 2013 ... 234
Tabel 3.6. Jumlah Investor PMDN/PMA dan Nilai Investasi Kota Banda Aceh Tahun 2010 – 2012 ... 236
Tabel 3.7. Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Banda Aceh Tahun 2011-2015 ... 253
Tabel 3.8. Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kota Banda Aceh Tahun 2011-2015 ... 256
Tabel 3.9. Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Kota Banda Aceh Tahun 2011-2015 ... 256
Tabel 4.1. Hubungan visi/misi dan tujuan/sasaran pembangunan ... 259
Tabel 4.2. Prioritas Pembangunan Daerah ... 270
Tabel 4.3. Penjelasan Program Pembangunan Daerah ... 271
Tabel 5.1. Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah ... 280
Grafik 2.1. Perkembangan Sektor Dalam PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Kota Banda Aceh Tahun 2007 – 2011 ... 21
Grafik 2.2. Nilai Inflasi Kota Banda Aceh tahun 2007 – 2011 ... 23
Grafik 2.3. Angka Melek Huruf Kota Banda Aceh per-Kecamatan Tahun 2011 ... 25
Grafik 2.4. Angka Rata-rata Lama Sekolah Tahun 2008 – 2011 Di Kota Banda Aceh ... 26
Grafik 2.5. Angka Harapan Hidup di Kota Banda Aceh Tahun 2008 – 2011 .... 35
Grafik 2.6. Perbandingan Antara Angka Harapan Hidup Kota Banda Aceh dengan Angka Harapan Hidup Provinsi Aceh dan Nasional ... 36
Grafik 2.7. Perkembangan Jumlah Penduduk Bekerja dan Pengangguran di Kota Banda Aceh Tahun 2008 – 2011 ... 38
Grafik 2.8. Rasio Panjang Jalan Per-kendaraan tahun 2007 – 2011 ... 50
Grafik 3.1. Pertumbuhan PDRB Kota Banda Aceh Tahun 2011 – 2012 ... 229
Grafik 3.2. Pendapatan Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 dan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2013 ... 231
Grafik 3.3. Inflasi Kota Banda Aceh 2010-2013 ... 232
Grafik 3.4. Index Pembangunan Manusia Kota Banda Aceh Tahun 2011 – 2013 ... 235
Gambar 2.1. Peta Kemiringan Lereng Kota Banda Aceh ... 10
Gambar 2.2. Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh ... 11
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 1
B B B B B B
B BA A A A A A A A B B B B B B B B IIII IIII P
P P P P P P
P E E E E E E E E N N N N N N N N D D D D D DA D D A A A A A A A H H H H H H H H U U U U U UL U U L L L L L L L U U U U U U U U A A A A A AN A A N N N N N N N
1.1.
1.1.
1.1.
1.1. Latar Belakang Latar Belakang Latar Belakang Latar Belakang
Dokumen perencanaan pembangunan daerah disusun sebagai suatu pedoman dalam menentukan kebijakan dan prioritas pembangunan. Secara hirarki perencanaan secara berjenjang disusun mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek, sehingga memiliki keterkaitan dan kontinuitas dalam pelaksanaan pembangunan setiap tahunnya. Rencana Kerja Pembangunan Kota (RKPK) merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah.
RKPK merupakan penjabaran dari RPJMD yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan keuangan daerah, prioritas dan sasaran pembangunan daerah, rencana program dan kegiatan prioritas daerah. Penyusunan RKPK Banda Aceh dilakukan melalui proses dengan melibatkan partisipasi masyarakat dan stakeholder lainnya melalui forum musrenbang, mulai dari tingkat Gampong, Kecamatan, dan Kota.
Dokumen RKPK sebagaimana dimaksud di atas, disusun dengan tahapan sebagai berikut:
a. persiapan penyusunan RKPK;
b. penyusunan rancangan awal RKPK;
c. penyusunan rancangan RKPK;
d. pelaksanaan musrenbang RKPK;
e. perumusan rancangan akhir RKPK; dan
f. penetapan RKPK.
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 2
Tahapan persiapan penyusunan RKPK dimulai dari pembentukan Tim Penyusun RKPK, orientasi mengenai RKPK, penyusunan agenda kerja, serta penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah. Perumusan rancangan awal RKPK merupakan awal dari seluruh proses penyusunan rancangan RKPK untuk memberikan panduan kepada seluruh SKPD dalam menyusun rancangan Renja SKPD dan berfungsi sebagai koridor perencanaan pembangunan daerah dalam kurun waktu 1 (satu) tahun yang disusun menggunakan pendekatan teknokratis dan partisipatif.
Tahap selanjutnya adalah merumuskan dokumen tersebut menjadi rancangan RKPK. Perumusan Rancangan RKPK pada dasarnya adalah memadukan materi pokok yang telah disusun dalam rancangan awal RKPK dengan rancangan Renja SKPD dan diselaraskan dengan kebijakan nasional/provinsi tahun rencana. Dengan demikian, penyusunan rancangan RKPK bertujuan untuk menyempurnakan rancangan awal melalui proses pengintegrasian dan harmonisasi program dan kegiatan prioritas yang tercantum dalam rancangan Renja SKPD serta untuk mengharmoniskan dan mensinergikannya terhadap prioritas dan sasaran pembangunan nasional dan provinsi. Rancangan RKPK ini menjadi bahan untuk dibahas dan disepakati menjadi RKPK pada pelaksanaan Musrenbang RKPK.
Tahap berikutnya adalah melakukan verifikasi dan integrasi program dan kegiatan prioritas, dengan tujuan pokok adalah menyangkut kesamaan materi antara program dan kegiatan prioritas pada rancangan RKPK dengan muatan program dan kegiatan prioritas tiap-tiap SKPD, termasuk informasi tentang indikator kinerja.
Setelah semua program dan kegiatan prioritas termasuk indikator kinerja dalam RKPK selaras dengan rancangan Renja SKPD, selanjutnya dirumuskan menjadi rancangan akhir RKPK untuk kemudian ditetapkan menjadi RKPK melalui Peraturan Walikota.
1.2. 1.2.
1.2. 1.2. Landasan Hukum Landasan Hukum Landasan Hukum Landasan Hukum
Adapun landasan yuridis penyusunan RKPK Banda Aceh tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir kalinya dengan Undang-Undang
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 3
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
6. Undang-undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembangian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Negara;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
12. Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
13. Permendagri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah N0mor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
15. Surat Edaran Mendagri Nomor 640/751/SE tanggal 12 Maret 2009 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPK) dan Musrenbang.
1.3.
1.3.
1.3.
1.3. Hubungan Antar Dokumen Hubungan Antar Dokumen Hubungan Antar Dokumen Hubungan Antar Dokumen
Dalam penyusunan dokumen RKPK Banda Aceh Tahun 2014 berpedoman pada
sejumlah dokumen perencanaan yang ada di tingkat nasional maupun daerah sebagai
keterkaitan antar dokumen. Dokumen perencanaan yang digunakan sebagai
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 4
pendukung RKPK Banda Aceh Tahun 2014 yaitu RPJM Nasional Tahun 2010 – 2014, RPJM Aceh Tahun 2012 – 2017, dan RPJMD Kota Banda Aceh Tahun 2012 – 2017.
Rencana Kerja Pembangunan Kota (RKPK) Tahun 2014 merupakan penjabaran tahun kedua dari dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2012-2017 yang memuat visi, misi dan program prioritas Kepala Daerah terpilih. RKPK akan ditindak lanjuti dengan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) dan menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBK tahun anggaran 2014.
1.4.
1.4.
1.4.
1.4. Sist Sist Sist Siste e e ematika RKPK matika RKPK matika RKPK matika RKPK
Rencana Kerja Pembangunan Kota Banda Aceh Tahun 2014, disusun dengan mengacu pada sistimatika sebagai berikut :
BAB 1 BAB 1 BAB 1
BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Bab ini mengemukakan tentang latar belakang penyusunan RKPK, menguraikan dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan RKPK tahun 2014, menjelaskan maksud dan tujuan penyusunan RKPK, dan hubungannya dengan dokumen RPJMD serta isu strategis dan kaitannya dengan Visi dan Misi Daerah, serta sistematika RKPK.
BAB 2 BAB 2 BAB 2
BAB 2 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKP EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKP EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKP EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPK K K TAHUN LALU K TAHUN LALU TAHUN LALU TAHUN LALU
Mengemukakan tentang status dan kedudukan pencapaian kinerja
pembangunan daerah berdasarkan indikator-indikator makro pembangunan
daerah. Mengetahui sejauh mana capaian kinerja menurut RPJMD dan
kendala serta langkah-langkah yang diperlukan dalam RKPK 2014, dalam bab
ini juga menyampaikan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
RKPK tahun lalu dengan RPJMD dan dari hasil pelaksanaan Renja SKPD
tahun lalu dan realisasi renstra SKPD, serta mengemukakan permasalahan
aktual/krusial/penting yang dihadapi masyarakat maupun pemerintah
daerah yang diidentifikasi dengan menggunakan pendekatan ilmiah
(teknokratik), serta menganalisis data dan informasi yang dapat dipecahkan
sesuai dengan kewenangan pemerintah daerah.
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 5 BAB 3
BAB 3 BAB 3
BAB 3 RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH
Bab ini mengemukakan kondisi ekonomi tahun 2012 perkiraan tahun 2013 dan tantangan serta prospek perekonomian tahun 2013 dan 2014, arah kebijakan ekonomi daerah, analisis dan perkiraan sumber-sumber pendapatan daerah dan arah kebijakan keuangan daerah.
BAB 4 BAB 4 BAB 4
BAB 4 PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH T PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH T PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH T PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN AHUN AHUN AHUN 2013 2013 2013 2013
Bab ini mengemukakan secara eksplisit prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan RKPK tahun 2012, dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD.
BAB 5 BAB 5 BAB 5
BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
Pada bab ini dijelaskan mengenai perencanaan program dan kegiatan, indikator kinerja, target, satuan pagu indikatif, lokasi, SKPD penanggung jawab dan keterkaitannya dengan prioritas dan sasaran pembangunan yang ditetapkan.
BAB 6 BAB 6 BAB 6
BAB 6 PENUTUP PENUTUP PENUTUP PENUTUP
Memuat kesimpulan berbagai harapan dan tindak lanjut pelaksanaan Rencana Kerja Pembangunan Kota Banda Aceh Tahun 2014.
1.5. 1.5.
1.5. 1.5. Maksud dan Tujua Maksud dan Tujua Maksud dan Tujua Maksud dan Tujuan n n n
Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Kota (RKPK) Banda Aceh tahun 2014 dimaksudkan sebagai acuan dan pedoman pembangunan kota Banda Aceh dengan sumber dana baik dari APBN, APBA, APBK, Otsus dan Tambahan Bagi Hasil Migas maupun sumber pendanaan lainnya yang sah. RKPK Banda Aceh merupakan acuan bagi SKPD dalam menyempurnakan dan menetapkan rencana kerja SKPD.
RKPK bertujuan untuk mewujudkan integrasi dan sinergi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan antar wilayah, antar sektor pembangunan, dan antar tingkat pemerintah serta mewujudkan efisiensi alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah.
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 6
B B B B B B
B BA A A A A A A A B B B B B B B B IIII IIIIIIII IIII E
E E E E E E
E V V V V V V V V A A A A A A A A L L L L L L L L U U U UA U U U U A A A A A A A S S S S S S S S IIII IIII H H H H H H H H A A A A A AS A A S S S S S S S IIII IIIIL L L L L L L L P P P P P P P P E E E E E E E E L L L L L LA L L A A A A A A A K K K K K K K K S S S S S SA S S A A A AN A A A N N N N N N N A A A AA A A A A A A A A A A A N N N N N N N N R R R R R R RK R K K K K K K K P P P P P P P P D D D D D D D D T T T T T T T T A A A A A AH A A H H H H H H H U U U U U U U U N N N N N N N N L L L L L L LA L A A A A A A A L L L L L L L L U U U U U U U U D D D D D D D D A A A A A A A A N N N N N N N N C C C
C C C C
CA A A A A A A A P P P P P P P P A A A A A A A A IIIIA IIII A A A A A A A N N N N N N N N K K K K K K KIIII K IIIIN N N N N N N N E E E E E E E E R R R RJJJJ R R R R JJJJA A A A A A A A P P P P P P P P E E E E E E E E N N N N N N N N Y Y Y Y Y YE Y Y E E E E E E E L L L L L L L L E E E E E E E E N N N N N N N N G G G G G G G G G G G G G GA G G A A A A A A A R R R RA R R R R A A A A A A A A A A A A AN A A N N N N N N N P P P P P P P P E E E E E E E E M M M M M M M M E E E E E E E E R R R RIIII R R R R IIIIN N N N N N N N T T T T T TA T T A A A A A A A H H H H H H H H A A A A A AN A A N N N N N N N
2.1.
2.1.
2.1.
2.1. Gambaran Umum Kondisi Gambaran Umum Kondisi Gambaran Umum Kondisi Gambaran Umum Kondisi Daerah Daerah Daerah Daerah 2.1.1.
2.1.1.
2.1.1.
2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi Aspek Geografi dan Demografi Aspek Geografi dan Demografi Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1.1.
2.1.1.1.
2.1.1.1.
2.1.1.1. Letak dan Luas Wilayah Letak dan Luas Wilayah Letak dan Luas Wilayah Letak dan Luas Wilayah
Letak geografis Kota Banda Aceh antara 05
016’15” – 05
036’16” LU dan 95
016’15”
– 95
022’35” BT. Tinggi rata-rata 0,80 meter di atas permukaan laut, dengan luas wilayah 61,36 km
2.
Batas :
- Utara : Selat Malaka
- Selatan : Kecamatan Darul Imarah dan Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar
- Barat : Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar - Timur : Kecamatan Krueng Barona Jaya dan Kecamatan
Darussalam, Kabupaten Aceh Besar
Adapun wilayah administrasi Kota Banda Aceh meliputi 9 kecamatan, 90 gampong (desa) pembagian luas tiap kecamatan dan persentase dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel 2.1.
Tabel 2.1.
Tabel 2.1.
Tabel 2.1.
Luas dan Persentase Wilayah Kecamatan di Banda Aceh Luas dan Persentase Wilayah Kecamatan di Banda Aceh Luas dan Persentase Wilayah Kecamatan di Banda Aceh Luas dan Persentase Wilayah Kecamatan di Banda Aceh NO
NO NO
NO KECAMATAN KECAMATAN KECAMATAN KECAMATAN LUAS LUAS LUAS LUAS ( Km2 ) ( Km2 ) ( Km2 ) ( Km2 )
PERSENTASE PERSENTASE PERSENTASE PERSENTASE
( % ) ( % ) ( % ) ( % ) 1 1
1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4
1 Meuraxa 7,26 11,83
2 Jaya Baru 3,78 6,16
3 Banda Raya 4,79 7,80
4 Baiturrahman 4,54 7,40
5 Lueng Bata 5,34 8,70
6 Kuta Alam 10,05 16,37
7 Kuta Raja 5,21 8,49
8 Syiah Kuala 14,24 23,21
9 Ulee Kareng 6,15 10,02
JUMLAH JUMLAH JUMLAH
JUMLAH 61,3 61,3 61,3 61,36 6 6 6 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : Banda Aceh Dalam Angka, 2012
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 7
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat tiga kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu Kecamatan Syiah Kuala dengan luas 23,21 km
2, diikuti oleh Kecamatan Kuta Alam dengan luas 16,37 km
2, dan Kecamatan Meuraxa dengan luas 11,83 km
2.
Tabel 2.2.
Tabel 2.2.
Tabel 2.2.
Tabel 2.2.
Nama Nama
Nama Nama----nama Kecamatan nama Kecamatan nama Kecamatan nama Kecamatan dan Desa dalam Kota Banda Aceh dan Desa dalam Kota Banda Aceh dan Desa dalam Kota Banda Aceh dan Desa dalam Kota Banda Aceh
Kecamatan Meuraxa Kecamatan Meuraxa Kecamatan Meuraxa Kecamatan Meuraxa
1 Gampong Punge Jurong 2 Gampong Lampaseh Aceh 3 Gampong Alue Deah Tengoh 4 Gampong Deah Baro
5 Gampong Deah Glumpang 6 Gampong Ulee Lheue 7 Gampong Lambung 8 Gampong Punge Ujong 9 Gampong Baro
10 Gampong Lamjabat 11 Gampong Blang 12 Gampong Pie
13 Gampong Cot Lamkeuweuh 14 Gampong Assoe Nanggroe 15 Gampong Blang Oi
16 Gampong Surien Kecamatan Jaya Baru Kecamatan Jaya Baru Kecamatan Jaya Baru Kecamatan Jaya Baru
1 Gampong Punge Blang Cut 2 Gampong Lampoh Daya 3 Gampong Geuceu Menara 4 Gampong Lamteumen Timur 5 Gampong Lamteumen Barat 6 Gampong Emperom
7 Gampong Bitai 8 Gampong Lamjamee 9 Gampong Ulee Pata Kecamatan Banda Raya Kecamatan Banda Raya Kecamatan Banda Raya Kecamatan Banda Raya
1 Gampong Geuceu Komplek
2 Gampong Geuceu Kayee Jatoe
3 Gampong Geuceu Inem
4 Gampong Lam Ara
5 Gampong Peunyerat
6 Gampong Lhoong Raya
7 Gampong Lhoong Cut
8 Gampong Lamlagang
9 Gampong Lampout
10 Gampong Mibo
Kecamatan Baiturrahman
Kecamatan Baiturrahman
Kecamatan Baiturrahman
Kecamatan Baiturrahman
1 Gampong Kampung Baru
2 Gampong Sukaramai
3 Gampong Setui
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 8 4 Gampong Peuniti 5 Gampong Neusu Jaya 6 Gampong Ateuk Pahlawan 7 Gampong Ateuk Jawo
8 Gampong Ateuk Deah Tengoh 9 Gampong Ateuk Munjeng 10 Gampong Neusu Aceh Kecamatan Lueng Bata Kecamatan Lueng Bata Kecamatan Lueng Bata Kecamatan Lueng Bata 1 Gampong Batoh 2 Gampong Sukadamai 3 Gampong Lamdom 4 Gampong Cot Mesjid 5 Gampong Lampaloh 6 Gampong Blang Cut 7 Gampong Pante Riek 8 Gampong Lueng Bata 9 Gampong Lamseupeung Kecamatan Kuta Alam
Kecamatan Kuta Alam Kecamatan Kuta Alam Kecamatan Kuta Alam 1 Gampong Kuta Baru 2 Gampong Bandar Baru 3 Gampong Beurawe 4 Gampong Kuta Alam 5 Gampong Keuramat 6 Gampong Mulia 7 Gampong Laksana 8 Gampong Peunayong 9 Gampong Lampulo 10 Gampong Lamdingin 11 Gampong Lambaro Skep Kecamatan Kutaraja
Kecamatan Kutaraja Kecamatan Kutaraja Kecamatan Kutaraja 1 Gampong Keudah 2 Gampong Peulanggahan 3 Gampong Lampaseh Kota 4 Gampong Merduati 5 Gampong Jawa 6 Gampong Pande Kecamatan Syiah Kuala Kecamatan Syiah Kuala Kecamatan Syiah Kuala Kecamatan Syiah Kuala 1 Gampong Prada 2 Gampong Jeulingke 3 Gampong Lamgugop
4 Gampong Ie Masen Kayee Adang 5 Gampong Pineung
6 Gampong Kopelma Darussalam 7 Gampong Rukoh
8 Gampong Deah Raya
9 Gampong Alue Naga
10 Gampong Tibang
Kecamatan Ulee Kareng
Kecamatan Ulee Kareng
Kecamatan Ulee Kareng
Kecamatan Ulee Kareng
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 9 1 Gampong Pango Raya 2 Gampong Pango Deah 3 Gampong Ilie
4 Gampong Lamteh
5 Gampong Ie Masen Ulee Kareng 6 Gampong Ceurih
7 Gampong Lamglumpang 8 Gampong Lambhuk 9 Gampong Doy
Sumber : Banda Aceh Dalam Angka, 2011
a. a.
a. a. Kondisi Topografi Kondisi Topografi Kondisi Topografi Kondisi Topografi
Kondisi topografi (ketinggian) Kota Banda Aceh berkisar antara -0,45 m sampai dengan +1,00 m di atas permukaan laut (dpl), dengan rata-rata ketinggian 0,80 m dpl.
Bentuk permukaan lahannya (fisiografi) relatif datar dengan kemiringan (lereng) antara 2 - 8%. Bentuk permukaan ini menandakan bahwa tingkat erosi relatif rendah, namun sangat rentan terhadap genangan khususnya pada saat terjadinya pasang dan gelombang air laut terutama pada wilayah bagian utara atau pesisir pantai.
Dalam lingkup makro, Kota Banda Aceh dan sekitarnya secara topografi
merupakan dataran banjir Krueng Aceh dan 70 persen wilayahnya berada pada
ketinggian kurang dari 5 meter dpl. Ke arah hulu dataran ini menyempit dan
bergelombang dengan ketinggian hingga 50 meter dpl. Dataran ini diapit oleh
perbukitan terjal di sebelah barat dan timur dan ketinggian lebih dari 500 m, sehingga
mirip kerucut dengan mulut menghadap ke laut.
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 10
Gambar 2.1.
Gambar 2.1.
Gambar 2.1.
Gambar 2.1.
Peta Kemiringan Lereng Kota Banda Aceh Peta Kemiringan Lereng Kota Banda Aceh Peta Kemiringan Lereng Kota Banda Aceh Peta Kemiringan Lereng Kota Banda Aceh
Sumber : RPJMD Kota Banda Aceh Tahun 2012 - 2017
b.
b.
b.
b. Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi Geomorfologi Geomorfologi Geomorfologi Geomorfologi
geomorfologi wilayah Kota Banda Aceh terletak di atas formasi batuan vulkanis tertier (sekitar Gunung Seulawah dan Pulau Breueh), formasi batuan sedimen, formasi endapan batu (di sepanjang Kr. Aceh), formasi batuan kapur (di bagian timur), formasi batuan vulkanis tua terlipat (di bagian selatan), formasi batuan sedimen terlipat dan formasi batuan dalam.
Geomorfologi daerah pesisir Kota Banda Aceh secara garis besar dibagi menjadi pedataran yang terdapat di pesisir pantai utara dari Kecamatan Kuta Alam hingga sebagian Kecamatan Kuta Raja, dan pesisir pantai yang terletak di wilayah barat atau sebagian Kecamatan Meuraxa.
c. c.
c. c. Kondisi Geologi Kondisi Geologi Kondisi Geologi Kondisi Geologi
Secara geologis, Pulau Sumatera dilalui oleh patahan aktif yang memanjang
dari Banda Aceh di utara hingga Lampung di selatan, yang dikenal sebagai Sesar
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 11
Semangko (Semangko Fault). Oleh karenanya daerah yang terlintasi patahan ini rentan terhadap gempa dan longsor.
Kota Banda Aceh terletak diantara dua patahan (sebelah timur – utara dan sebelah barat – selatan kota). Berada pada pertemuan Plate Euroasia dan Australia berjarak ± 130 km dari garis pantai barat sehingga daerah ini rawan terhadap Tsunami. Litologi Kota Banda Aceh merupakan susunan batuan yang kompleks, terdiri dari batuan sedimen, meta sedimen, batu gamping, batuan hasil letusan gunung api, endapan alluvium, dan intrusi batuan beku, berumur holosen hingga Pra-Tersier, dan secara umum dibagi atas 4 (empat) kelompok, yaitu :
• Alluvium
• Batuan Kuarter (sedimen dan volkanik)
• Batuan Tersier (sedimen dan volkanik)
• Batuan metasedimen, malihan, dan terobosan Pra-Tersier
Gambar 2.2.
Gambar 2.2.
Gambar 2.2.
Gambar 2.2.
Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh
Sumber : RPJMD Kota Banda Aceh Tahun 2012 - 2017
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 12 d. d.
d. d. Kondisi Hidrologi Kondisi Hidrologi Kondisi Hidrologi Kondisi Hidrologi
Kota Banda Aceh dilalui oleh berbagai sungai yang berfungsi sebagai DAS dan sumber air baku, kegiatan perikanan, dan sebagainya. Wilayah Kota Banda Aceh memiliki air tanah yang bersifat asin, payau dan tawar. Daerah dengan air tanah asin terdapat pada bagian utara dan timur kota sampai ke tengah kota. Air payau berada di bagian tengah kota membujur dari timur ke barat. Sedangkan wilayah yang memiliki air tanah tawar berada di bagian selatan kota membentang dari Kecamatan Baiturrahman sampai Kecamatan Jaya Baru, yang juga mencakup Kecamatan Lueng Bata, Ulee Kareng, Banda Raya.
Tabel 2.3.
Tabel 2.3.
Tabel 2.3.
Tabel 2.3.
Sungai di Kota Banda Aceh Sungai di Kota Banda Aceh Sungai di Kota Banda Aceh Sungai di Kota Banda Aceh No.
No.
No.
No. Nama Sungai Nama Sungai Nama Sungai Nama Sungai Luas Daerah Aliran Luas Daerah Aliran Luas Daerah Aliran Luas Daerah Aliran (Km2)
(Km2) (Km2) (Km2) 1
1 1
1 2 2 2 2 3 3 3 3
1 Krueng Aceh 1.712,00
2 Krueng Daroy 14,10
3 Krueng Doy 13,17
4 Krueng Neng 6,55
5 Krueng Lhueng Paga 18,25
6 Krueng Tanjung 30,42
7 Krueng Titi Panjang 7,80 Sumber: URRP Banda Aceh City, JICA. 2005
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat 7 (tujuh) buah aliran sungai yang membelah kota Banda Aceh. Dari ketujuh sungai tersebut, sungai terpanjang adalah Krueng Aceh dengan panjang 1.712 km
2, sedangkan sungai terpendek adalah Krueng Neng dengan panjang 6,55 km
2.
2.1.1.2.
2.1.1.2.
2.1.1.2.
2.1.1.2. Topografi Topografi Topografi Topografi
Secara geologi Kota Banda Aceh merupakan dataran rawan banjir dari luapan
Sungai Krueng Aceh dan 70 persen wilayahnya berada pada ketinggian kurang dari 10
meter dari permukaan laut. Ke arah hulu dataran ini menyempit dan bergelombang
dengan ketinggian hingga 50 m di atas permukaan laut. Dataran ini diapit oleh
perbukitan terjal di sebelah Barat dan Timur dengan ketinggian lebih dari 500 m,
sehingga mirip kerucut dengan mulut menghadap ke laut.
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 13 2.1.1.3.
2.1.1.3.
2.1.1.3.
2.1.1.3. Penggunaan Penggunaan Penggunaan Penggunaan Lahan Lahan Lahan Lahan
Data dan informasi penggunaan lahan dalam suatu wilayah memberikan gambaran mengenai tingkat penggunaan lahan, yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam perumusan kebijakan pembangunan dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan, mengatur, menertibkan, dan mengendalikan kegiatan pembangunan. Kondisi penggunaan lahan kota Banda Aceh secara umum pola penggunaan lahannya terdiri dari kawasan terbangun seluas ± 2.911Ha atau 47,44 persen dan kawasan non terbangun atau berupa ruang terbuka seluas ± 2.680 Ha atau 43,68 persen. Kawasan terbangun meliputi permukiman, perkantoran baik pemerintah maupun swasta, pelayanan umum, perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan, peribadatan, pelabuhan, rekreasi dan wisata, sedangkan ruang terbuka meliputi rawa-rawa, sawah, kebun, padang rumput, tambak, kolam, dan lainnya.
Jenis penggunaan lahan di Kota Banda Aceh menurut wilayah Kecamatan
diperlihatkan pada tabel berikut.
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 14
Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Tabel 2.4.
Tabel 2.4.
Peruntukan Lahan Wilayah Kota Banda Aceh Peruntukan Lahan Wilayah Kota Banda Aceh Peruntukan Lahan Wilayah Kota Banda Aceh Peruntukan Lahan Wilayah Kota Banda Aceh
Tahun 201 Tahun 201 Tahun 201
Tahun 2011 1 1 1 (dalam Ha) (dalam Ha) (dalam Ha) (dalam Ha)
No No No
No Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Bangunan &
Bangunan &
Bangunan &
Bangunan &
Halaman Halaman Halaman Halaman
nya nya nya nya
Hutan Hutan Hutan Hutan Negara Negara Negara Negara
Rawa Rawa Rawa Rawa---- rawa (Tdk rawa (Tdk rawa (Tdk rawa (Tdk ditanami) ditanami) ditanami) ditanami)
Sawah Sawah Sawah
Sawah Kebun Kebun Kebun Ladang Kebun Ladang Ladang Ladang Perkeb Perkeb Perkeb Perkeb unan unan unan unan
Padang Padang Padang Padang Rumput Rumput Rumput
Rumput Tambak Tambak Tambak Tambak Kolam Kolam Kolam Kolam
Semen Semen Semen Semen tara tdk tara tdk tara tdk tara tdk diusaha diusaha diusaha diusaha----
kan kan kan kan
Lain Lain Lain Lain
nya nya nya nya 1
1 1
1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 6 6 6 6 7 7 7 7 8 8 8 8 9 9 9 9 10 10 10 10 11 11 11 11 12 12 12 12 13 13 13 13 14 14 14 14
1 Meuraxa 344 0,0 47,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0 82,0 39,0 66,0 100,0
2 Jaya Baru 290 0,0 6,0 0,0 11,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 54,0
3 Banda Raya 159 0,0 0,0 25,0 25,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 116,0
4 Baiturrahman 377 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 75,0
5 Lueng Bata 402 0,0 20,0 24,0 24,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 63,0
6 Kuta Alam 550 0,0 80,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 119,0 129,0 100,0 27,0
7 Kuta Raja 81 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 78,0 4,0 5,0 222,0
8 Syiah Kuala 442 0,0 0,0 2,0 145,0 0,0 0,0 0,0 288,0 0,0 130,0 231,0
9 Ulee Kareng 226 0,0 0,0 71,0 184,0 0,0 0,0 1,0 0,0 2,0 5,0 72,0
TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL 2 2 2 2....911,00 911,00 911,00 911,00 0,00 0,00 0,00 0,00 153,0 153,0 153,0 153,0 122,0 122,0 122,0 122,0 389,0 389,0 389,0 389,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 10,0 10,0 10,0 10,0 563,0 563,0 563,0 563,0 177,0 177,0 177,0 177,0 306,0 306,0 306,0 306,0 960,0 960,0 960,0 960,0
Sumber : Banda Aceh Dalam Angka, 2012
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 15 2.1.1.4.
2.1.1.4.
2.1.1.4.
2.1.1.4. Klimatologi Klimatologi Klimatologi Klimatologi
Data yang tercatat pada stasiun BMKG Blang Bintang menunjukkan kondisi cuaca di Banda Aceh memiliki suhu udara rata-rata bulanan antara 26,9
oC dengan tekanan 1.009,4 milibar. Suhu terendah dan tertinggi bervariasi antara 26,0
0C hingga 28,4
0C. Kelembaban Nisbi berkisar antara 73 – 89 persen. Rata-rata kecepatan angin selama tahun 2011 adalah 4,9 knot. Kecepatan angin tertinggi terjadi pada bulan Juni dengan kecepatan 5,6 knot. Secara rinci keadaan cuaca Kota Banda Aceh dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.5.
Tabel 2.5.
Tabel 2.5.
Tabel 2.5.
Rata Rata
Rata Rata----rata tekanan udara, suhu udara, kelembaban nisbi, arah dan kecepatan rata tekanan udara, suhu udara, kelembaban nisbi, arah dan kecepatan rata tekanan udara, suhu udara, kelembaban nisbi, arah dan kecepatan rata tekanan udara, suhu udara, kelembaban nisbi, arah dan kecepatan angin pada Badan Metereologi, klimatologi, geofisika
angin pada Badan Metereologi, klimatologi, geofisika angin pada Badan Metereologi, klimatologi, geofisika angin pada Badan Metereologi, klimatologi, geofisika
Blang Bintang tahun 2011 Blang Bintang tahun 2011 Blang Bintang tahun 2011 Blang Bintang tahun 2011
No.
No.
No.
No. Bulan Bulan Bulan Bulan
Tekanan Tekanan Tekanan Tekanan Udara Udara Udara Udara Rata Rata Rata Rata----rata rata rata rata
Suhu Udara Suhu Udara Suhu Udara Suhu Udara
Rata Rata Rata Rata----rata rata rata rata
Kelembaban Kelembaban Kelembaban Kelembaban
Nisbi Rata Nisbi Rata Nisbi Rata Nisbi Rata----
rata rata rata rata
Kecepatan Kecepatan Kecepatan Kecepatan
Angin Angin Angin Angin Rat Rat Rat
Rata a a----rata a rata rata rata 1
1 1
1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5
1 Januari 1.009,4 26,0 82,0 5,0
2 Februari 1 009,6 26,2 84,0 4,5
3 Maret 1 009,4 26,2 84,0 4,8
4 April 1 009,5 26,8 82,0 4,5
5 Mei 1 009,3 27,6 78,0 5,3
6 Juni 1 008,7 28,5 68,0 5,6
7 Juli 1 008,8 27,7 73,0 4,9
8 Agustus 1 009,4 27,3 76,0 5,0
9 September 1 010,1 26,6 78,0 4,9
10 Oktober 1 009,4 26,7 79,0 4,8
11 Nopember 1 009,3 26,2 83,0 4,7
12 Desember 1 009,3 26,4 83,0 4,4
Rata Rata Rata
Rata----rata rata rata rata 1.009,4 1.009,4 1.009,4 1.009,4 26,9 26,9 26,9 26,9 79,2 79,2 79,2 79,2 4,9 4,9 4,9 4,9 Sumber : Banda Aceh Dalam Angka, 2011
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 16 2.1.1.5.
2.1.1.5.
2.1.1.5.
2.1.1.5. Demografis Demografis Demografis Demografis
Kota Banda Aceh sebagai ibukota provinsi Aceh memiliki karakteristik penduduk yang heterogen. Fungsi kota sebagai pusat perdagangan, jasa, dan pendidikan menjadikan Kota Banda Aceh sebagai daerah tujuan bagi warga sekitar Banda Aceh maupun daerah lainnya dari dalam provinsi Aceh maupun luar Aceh
Berdasarkan data statistik, jumlah penduduk Kota Banda Aceh tahun 2011 sebesar 228.562 jiwa, terdiri dari 117.732 orang laki-laki dan 110.830 perempuan dengan sex ratio 106,23 yang berarti bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari jumlah penduduk perempuan. Komposisi penyebaran penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Kuta Alam yaitu 43.184 jiwa dan kecamatan yang paling sedikit penyebaran penduduknya terdapat di Kecamatan Kuta raja sekitar 10.672 jiwa.
Sedangkan jumlah penduduk terpadat terjadi di Kecamatan Kuta Alam dengan kepadatan penduduk sekitar 3.926 jiwa per-desa dan jumlah kepadatan penduduk terjarang di Kecamatan Meuraxa dengan kepadatan 1.054 jiwa per-desa. Berikut data jumlah penduduk dan kepadatan penduduk per-Kecamatan :
Tabel 2.6.
Tabel 2.6.
Tabel 2.6.
Tabel 2.6.
Jumlah penduduk, Rata Jumlah penduduk, Rata Jumlah penduduk, Rata
Jumlah penduduk, Rata----rata Kepadatan penduduk per Desa, dan rata Kepadatan penduduk per Desa, dan rata Kepadatan penduduk per Desa, dan rata Kepadatan penduduk per Desa, dan Rata
Rata Rata
Rata----rata kepadatan Penduduk per km2 Kota Banda Aceh tahun 201 rata kepadatan Penduduk per km2 Kota Banda Aceh tahun 201 rata kepadatan Penduduk per km2 Kota Banda Aceh tahun 201 rata kepadatan Penduduk per km2 Kota Banda Aceh tahun 2011 1 1 1
No.
No. No.
No. Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Rata Rata Rata
Rata----rata Kepadatan rata Kepadatan rata Kepadatan rata Kepadatan Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Per Per Per
Per----desa desa desa desa Per Per----km Per Per km km km
22221
1 1
1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5
1 Meuraxa 16.861 1.054 2.322
2 Jaya Baru 22.535 2.504 5.962
3 Banda Raya 21.369 2.137 4.461
4 Baiturrahman 31.073 3.107 6.844
5 Lueng Bata 24.132 2.681 4.519
6 Kuta Alam 43.184 3.926 4.297
7 Kuta Raja 10.672 1.779 2.048
8 Syiah Kuala 35.648 3.565 2.503
9 Ulee Kareng 23.088 2.565 3.754
Jumlah Jumlah Jumlah
Jumlah 228.562 228.562 228.562 228.562 2.540 2.540 2.540 2.540 3.725 3.725 3.725 3.725 Sumber : Banda Aceh Dalam Angka, 2011
Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur sangat menentukan
pergerakan aktivitas suatu daerah. Kelompok umur dalam usia produktif merupakan
faktor pendorong meningkatnya produktifitas daerah, karena seseorang dalam usia
produktif diharapkan mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu yang memiliki daya
guna bagi masyarakat.
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 17
Tabel 2.7.
Tabel 2.7.
Tabel 2.7.
Tabel 2.7.
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun Pertengahan Tahun Pertengahan Tahun Pertengahan Tahun menurut Kelompok menurut Kelompok menurut Kelompok menurut Kelompok Umur Berdasarkan Umur Berdasarkan Umur Berdasarkan Umur Berdasarkan Jenis kelamin Kota Banda Aceh Tahun 201
Jenis kelamin Kota Banda Aceh Tahun 201 Jenis kelamin Kota Banda Aceh Tahun 201 Jenis kelamin Kota Banda Aceh Tahun 2011 1 1 1
Klp.
Klp.
Klp.
Klp.
Umur Umur Umur Umur
2010 2010 2010 2010
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
2011 2011 2011 2011
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Laki Laki Laki
Laki---- laki laki laki laki
Perem Perem Perem Perem
puan puan puan puan
Laki Laki Laki Laki----
laki laki laki laki
Perem Perem Perem Perem
puan puan puan puan 1 1 1
1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 6 6 6 6 7 7 7 7 00-04 11.842 11.440 23.282 12.113 11.702 23.815 05-10 8.365 8.100 16.465 8.557 8.285 16.842 10-14 7.990 7.477 15.467 8.173 7.648 15.821 15-19 11.271 11.787 23.058 11.529 12.057 23.586 20-25 18.535 18.690 37.225 18.959 19.118 38.077 25-29 14.097 12.392 26.489 14.420 12.675 27.095 30-34 10.421 8.720 19.141 10.659 8.920 19.579 35-39 8.531 7.526 16.057 8.727 7.698 16.425 40-44 6.777 6.352 13.129 6.932 6.498 13.430 45-49 5.696 5.076 10.772 5.827 5.192 11.019 50-54 4.379 3.497 7.876 4.479 3.577 8.056 55-59 2.986 2.567 5.553 3.054 2.626 5.680 60-64 1.794 1.814 3.608 1.835 1.856 3.691 65-69 1.177 1.172 2.349 1.204 1.199 2.403
70-74 676 806 1.482 692 824 1.516
75+ 560 933 1.493 572 955 1.527
Jumlah Jumlah Jumlah
Jumlah 115. 115.097 115. 115. 097 097 097 108. 108. 108. 108.349 349 349 349 223. 223.446 223. 223. 446 446 446 117. 117. 117. 117.732 732 732 732 110. 110. 110. 110.830 830 830 830 228. 228. 228. 228.562 562 562 562 Sumber : Banda Aceh Dalam Angka, 2012
Berdasarkan tabel di atas jumlah penduduk pertengahan tahun menurut
kelompok umur pada tahun 2011, menunjukkan jumlah penduduk terbesar berada
pada kelompok umur 20 – 25 tahun sebesar 38.077 jiwa. Ini menunjukkan bahwa
Kota Banda Aceh memiliki tenaga usia muda yang berpotensi untuk dimanfaatkan
sebagai pendorong perkembangan kota.
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 18 2.1.2.
2.1.2.
2.1.2.
2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat Aspek Kesejahteraan Masyarakat Aspek Kesejahteraan Masyarakat Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.1.2.1.
2.1.2.1.
2.1.2.1.
2.1.2.1. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 2.1.2.1.1.
2.1.2.1.1.
2.1.2.1.1.
2.1.2.1.1. Pertumbuhan PDRB Pertumbuhan PDRB Pertumbuhan PDRB Pertumbuhan PDRB
Kota Banda Aceh memiliki tingkat aktifitas ekonomi yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari indikator pertumbuhan ekonomi makro yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). Pertumbuhan ekonomi Kota Banda Aceh selama 5 tahun terakhir mengalami trend kenaikan yang positif. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK).
Nilai PDRB ADHB dari tahun 2007 sampai dengan 2011 mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2007 PDRB ADHB sebesar 4.346.371,64 (jutaan Rupiah), meningkat menjadi 8.992.047,65 (jutaan Rupiah) pada tahun 2011.
Dengan jumlah penduduk di Kota Banda Aceh sebesar 228.562 jiwa pada tahun 2011 dengan tingkat pertumbuhan PDRB per-kapita sebesar 3,65 persen, maka pendapatan per-kapita di Kota Banda Aceh pada tahun 2011 sebesar 39.341,83 (ribuan rupiah).
Sedangkan pertumbuhan ekonomi Kota Banda Aceh selama 5 tahun terakhir berkisar
antara 5,0 – 6,0 persen dan inflasi pada tahun 2011 sebesar 3,32 persen.
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 19
Tabel 2.8.
Tabel 2.8.
Tabel 2.8.
Tabel 2.8.
Nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB tahun 2007 Nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB tahun 2007 Nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB tahun 2007
Nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB tahun 2007 ---- 2011 2011 2011 2011 Atas
Atas Atas
Atas Dasar Harga Konstan Dasar Harga Konstan Dasar Harga Konstan Tahun Dasar Harga Konstan Tahun Tahun Tahun 2000 Kota Banda Aceh (dalam jutaan rupiah) 2000 Kota Banda Aceh (dalam jutaan rupiah) 2000 Kota Banda Aceh (dalam jutaan rupiah) 2000 Kota Banda Aceh (dalam jutaan rupiah)
No No
No No Sektor Sektor Sektor Sektor 2007 2007 2007 2007 2008 2008 2008 2008 2009 2009 2009 2009 2010 2010 2010 2010 2011 2011 2011 2011 (Rp) (Rp)
(Rp) (Rp) % % % % (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) % % % % (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) % % % % (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) % % % % (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) % % % % 1 Pertanian 102.030,69 3,95 104.401,50 3,82 106.972,49 3,71 109.551,67 3,58 114.449,61 3,53 2 Pertambangan dan
Penggalian
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3 Industi pengolahan 54.146,54 2,09 58.478,86 2,14 63.741,60 2,21 68.840,93 2,25 72.971,39 2,25 4 Listrik, gas dan air
bersih
9.825,04 0,38 11.116,20 0,41 12.167,50 0,42 13.882,73 0,45 15.778,60 0,49
5 Kontruksi 156.633,25 6,06 167.284,31 6,13 178.321,37 6,18 189.803,87 6,21 202.252,09 6,24 6 Perdagangan,hotel
dan restoran
542.601,58 20,99 574.272,69 21,03 622.436,41 21,57 677.703,14 22,17 738.507,55 22,79 7 Pengangkutan dan
komunikasi
413.511,94 16,00 436.400,79 15,98 471.612,94 16,34 510.843,43 16,71 552.715,95 17,05 8 Keuangan,sewa
dan jasa perusahaan
61.289,92 2,37 64.537,89 2,36 68.130,18 2,36 72.627,40 2,38 77.797,38 2,40
9 Jasa-jasa 1.244.927,32 48,16 1.314.146,14 48,13 1.362.304,36 47,21 1.413.820,89 46,25 1.466.700,99 45,25 PDRB PDRB PDRB PDRB 2.584.966,28 2.584.966,28 2.584.966,28 2.584.966,28 100,00 100,00 100,00 100,00 2.730.638,38 2.730.638,38 2.730.638,38 2.730.638,38 100,00 100,00 100,00 100,00 2.885.686,85 2.885.686,85 2.885.686,85 2.885.686,85 100,00 100,00 100,00 100,00 3.057.074,06 3.057.074,06 3.057.074,06 3.057.074,06 100,00 100,00 100,00 100,00 3.241.173,56 3.241.173,56 3.241.173,56 3.241.173,56 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS Kota Banda Aceh Tahun 2012
Dari tabel diatas dapat dilihat kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB dari tahun 2007 – 2011 semakin menurun. Penurunan
tersebut terjadi karena luas lahan untuk pertanian semakin kecil, sedangkan kontribusi sektor industri pengolahan semakin meningkat
dari tahun 2007 – 2011. Hal ini disebabkan peluang disektor ini semakin baik. Hal yang sama ditunjukkan oleh kontribusi sektor listrik,
gas dan air bersih yang meningkat dengan cepat, karena kebutuhan penduduk terhadap listrik dan air bersih merupakan kebutuhan
vital dan ada program penambahan daya.
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 20
Konstruksi merupakan sektor yang berkembang pesat pasca bencana gempa dan tsunami melanda Aceh, sehingga sektor ini mengalami peningkatan yang cepat dari tahun ke tahun. Sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor primadona di Kota Banda Aceh, sehingga perkembangan sektor ini sangat menunjang perekonomian penduduk. Kontribusi sektor pengangkutan dan komunikasi dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dari tahun 2007 – 2008 mengalami penurunan tetapi mengalami peningkatan secara perlahan dari tahun 2009 – 2011. Sektor ini merupakan sektor penunjang bagi sektor lainnya. Sedangkan sektor jasa-jasa dari tahun 2007 – 2010 relatif tinggi, karena Kota Banda Aceh merupakan kota wisata.
Tabel 2.9.
Tabel 2.9.
Tabel 2.9.
Tabel 2.9.
Perkembangan Sektor Dalam PDRB Perkembangan Sektor Dalam PDRB Perkembangan Sektor Dalam PDRB Perkembangan Sektor Dalam PDRB
Atas Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Atas Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Atas Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Atas Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
Kota Banda Aceh Tahun 2007 Kota Banda Aceh Tahun 2007 Kota Banda Aceh Tahun 2007
Kota Banda Aceh Tahun 2007 – –– – 2011 (Persen) 2011 (Persen) 2011 (Persen) 2011 (Persen)
No No No
No Sektor Sektor Sektor Sektor 2007 2007 2007 2007 2008 2008 2008 2008 2009 2009 2009 2009 2010 2010 2010 2010 2011 2011 2011 2011 H
H H
HB B B B H HK H H K K K H H H HB B B B H H H HK K K K H HB H H B B B H HK H H K K K H H H HB B B B H H H HK K K K H HB H H B B B H H H HK K K K
1 Pertanian 1,82 1,46 1,96 1,50 2,12 1,53 2,34 1,57 2,21 1,59
2 Pertambangan dan Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3 Industri pengolahan 1,03 0,55 1,19 0,60 1,38 0,65 1,60 0,71 1,81 0,87 4 Listrik, gas dan air bersih 55,25 22,52 70,24 25,47 92,61 27,88 125,04 31,81 136,41 35,39 5 Kontruksi 16,92 8,96 24,74 9,57 37,49 10,20 39,45 10,85 55,67 15,41 6 Perdagangan,hotel dan
restoran 26,67 12,65 32,88 13,39 37,49 14,52 41,32 15,80 41,12 15,47 7 Pengangkutan dan komunikasi 75,05 32,60 102,37 34,40 142,41 37,18 192,21 40,27 206,63 40,88 8 Keuangan,sewa dan jasa
perusahaan 62,70 26,41 84,49 27,81 104,16 29,36 125,93 31,30 129,35 30,90 9 Jasa-jasa 52,74 42,15 58,70 44,50 66,00 46,13 74,45 47,87 74,78 47,36
PDRB PDRB PDRB
PDRB 11,00 11,00 11,00 11,00 6,54 6,54 6,54 6,54 13,56 13,56 13,56 13,56 6,91 6,91 6,91 6,91 16,46 16,46 16,46 16,46 7,31 7,31 7,31 7,31 19,66 19,66 19,66 19,66 7,74 7,74 7,74 7,74 23,88 23,88 23,88 23,88 9,19 9,19 9,19 9,19
Sumber: BPS Kota Banda Aceh Tahun 2012
RKPK BANDA ACEH TAHUN 2014 21
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat perkembangan kontribusi sektor PDRB atas dasar harga konstan. Untuk sektor pertanian, listrik, gas dan air, bersih, kontruksi, pengangkutan dan komunikasi, dan industri pengolahan mengalami peningkatan dari tahun 2007 – 2011. Tetapi sektor perdagangan, hotel dan restoran, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan jasa- jasa mengalami peningkatan dari tahun 2007 -2010, tetapi tahun 2011 mengalami penurunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 2.1.
Grafik 2.1. Grafik 2.1.
Grafik 2.1.
Perkembangan Sektor Dalam PDRB Perkembangan Sektor Dalam PDRB Perkembangan Sektor Dalam PDRB Perkembangan Sektor Dalam PDRB
Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Kota Banda Aceh Tahun 2007
Kota Banda Aceh Tahun 2007 Kota Banda Aceh Tahun 2007
Kota Banda Aceh Tahun 2007 – –– – 2011 (Persen) 2011 (Persen) 2011 (Persen) 2011 (Persen)
Sumber: BPS Kota Banda Aceh Tahun 2012
2.1.2.1.2.
2.1.2.1.2.
2.1.2.1.2.
2.1.2.1.2. PDRB Perkapita PDRB Perkapita PDRB Perkapita PDRB Perkapita
Salah satu indikator kesejahteraan dapat dilihat dari PDRB per kapita, meskipun distribusi pendapatan per kapita kurang merata. Nilai PDRB dari tahun 2007 – 2011 mengalami kenaikan setiap tahunnya. Tetapi kenaikan PDRB ADHK tidak signifikan, hal ini disebabkan kenaikan pertumbuhan penduduk yang tinggi. PDRB per kapita penduduk akan meningkat ,apabila nilai PDRB meningkat tetapi pertumbuhan penduduk kecil. Apabila pertumbuhan penduduk tinggi, walaupun nilai PDRB tinggi tidak dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk secara merata. Hal ini disebabkan pendapatan penduduk menengah ke bawah masih relatif kecil. Dari
1.460.55 1.500.60 0.65 1.570.71 1.590.87 2 2 .5 2
2 5 .4 7
2 7 .8 8
3 1.8 1
3 5 .3 9
8.96 9.57 10.20 10.85
15.41
12.65 13.39 14.52 15.80 15.47
32.60
37.18
40.27 40.88
26.41 27.81 29.36 31.30 30.90
4 2 .15
4 4 .5 0 4 6 .13 4 7 .8 7 4 7 .3 6
1.53 34.40
0 .0 0 10 .0 0 2 0 .0 0 3 0 .0 0 4 0 .0 0 50 .0 0 6 0 .0 0
2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 10 2 0 11
P e rt a nia n
P e rt a m ba nga n da n P e ngga lia n
Indus t ri P e ngo la ha n
Lis t rik , G a s , da n A ir B e rs ih
Ko ns t ruk s i
P e rda ga nga n, H o t e l, da n R e s t o ra n P e nga ngk ut a n da n Ko m unik a s i Ke ua nga n, S e wa da n J a s a P e rus a ha a n J a s a - ja s a