• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. Yang dimaksud dengan kata biaya menurut Kamus Besar Bahasa. uang sebagai pengganti akan barang atau jasa yang akan diterima.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. Yang dimaksud dengan kata biaya menurut Kamus Besar Bahasa. uang sebagai pengganti akan barang atau jasa yang akan diterima."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Untuk melakukan penelitian ini perlu ditulis beberapa pengertian dan teori- teori yang melandasi penelitian ini dan berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.

A. PENGERTIAN BIAYA

Yang dimaksud dengan kata biaya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 1 1 3 ) adalah uang yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan, dan sebagainya) sesuatu, ongkos, belanja, pengeluaran

Menurut Fremgen (1 972: 1 5 ) , biaya atau cost adalah suatu jumlah satuan uang sebagai pengganti akan barang atau jasa yang akan diterima.

Menurut Sumarni dan Soeprihanto (1995:342) yang dimaksud biaya (cost) dalam arti luas adalah pengorbanan sumber-sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan terjadi dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit biaya berarti bagian dari harga pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan.

Menurut Mulyadi (1 991 :23) biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan terjadi untuk tujuan tertentu. Sedang dalam arti sempit adalah penorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Dan pengertian- pengertian tersebut, maka arti biaya memiliki 4 unsur yaitu:

5

(2)

1 . Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi 2. Biaya diukur dengan satuan uang

3. Biaya merupakan sesuatu yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi

4. Biaya digunakan untuk tujuan tertentu

Menurut Matz, Usry, dan Hammer ( 1990:65) biaya merupakan nilai tukar, prasyarat, atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh manfaat.Dari pengertian-pengertian itu secara garis besar bisa diartikan bahwa biaya adalah suatu jumlah yang dihitung dengan satuan uang atau keuangan atau sejumlah kas yang dibelanjakan untuk benda-benda atau pelayanan yang diterima dalam suatu periode tertentu.

B. PENGERTIAN PROMOSI

Untuk mendefinisikan promosi adalah bukan pekerjaan yang mudah karena dalam setiap kegiatan suatu perusahaan selalu mempunyai potensi promosi.

Menurut Burnett ( 1 984:262) beberapa definisi mengenai promosi adalah sebagai berikut .

1 . Setiap usaha dari produsen untuk mempengaruhi konsumen agar menerima dan mengingat informasi yang diberikan produsen.

2. Program komunikasi dari suatau perusahaan akan produknya kepada calon konsumen untuk mencapai keuntungan jangka panjang.

(3)

3 . Aktivitas komunikasi yang bertujuan untuk meningkatkan produk, pelayanan atau ide dalam jalur distribusi.

Berdasarkan definisi diatas maka promosi mengarah pada tiga karakteri stik yaitu:

1 . Pesan yang diberikan dapat berubah tergantung dari tujuan produsen.

2. Definisi yang disebutkan diatas belum menjelaskan apa yang diinginkan konsumen.

3 . Definisi diatas mentetujui bahwa promosi harus diarahkan untuk menuju pada keberhasilan.

Dengan demikian, promosi dapat disimpulkan sebagai fungsi marketing yang berhubungan dengan komunikasi persuasif untuk kepuasan tujuan dari kedua belah pihak yaitu produsen dan konsumen.

Menurut Asri (1986:320) menyatakan bahwa promosi adalah segala usaha yang dilakukan penjual untuk memperkenalkan produk kepada calon konsumen dan membujuk melakukan pembelian ulang.

Menurut Arbawa ( 1 993: 17) promosi adalah termasuk dalam marketing mix atau bauran pemasaran yang merupakan kombinasi empat strategi yang dapat dipakai untuk memasarkan produk pada konsumen. Promosi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari semua perusahaan yang memiliki kepentingan untuk berusaha atau menjalankan usahanya baik untuk perusahaan barang maupun jasa seperti hotel.

Menurut McCarthy, Quester, Wilkinson dan Lee (1994:387) promosi berisi informasi anatara produsen dan konsumen untuk mempengaruhi

(4)

perilaku konsumen terhadap suatu produk. Promosi merupakan bagian penting dalam marketing mix. Para konsumen dan calon konsumen dapat memilih produk-produk yang ada. Agar dapat memasarkan produknya dengan baik, produsen, dalam hal ini adalah hotel harus dapat menawarkan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Selain itu mereka juga harus dapat memberikan informasi yang menarik tentang produk tersebut dan bagaimana caranya agar konsumen dapat memperoleh produk tersebut.

Menurut Kotler (1 997:48) strategi bauran pemasaran (marketing mix) adalah perangkat alat pemasaran yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran

Strategi Bauran Pemasaran menurut Kotler (1 997:49) yang dikenal dengan 4P terdiri dari :

1 . Product ! Produk 2. Price ! Harga 3. Place ! Tempat 4. Promotion ! Promosi

Dari 4P yang telah disebutkan, penulis hanya akan membahas Promosi.

Adapun promosi itu sendiri artinya adalah kemampuan yang dipakai perusahaan untuk berkomunikasi, serta memberikan informasi tentang kebaikan produk dengan mempengaruhi mereka untuk melakukan pembelian.

Menurut Tjiptono ( 1 995:206-2 14) ada beberapa kegiatan promosi yang biasa disebut dengan promotional mix, yaitu:

(5)

1. Advertising

Adverising atau periklanan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan merubah pikiran orang untuk membeli.Suatu ikaln memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

a. Public Presentation

Iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan.

b. Pervasivness

Pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk memantapkan penerimaan informasi

c. A mpli f ied Expressiveness

Iklan mapu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk menggoyangkan perasaan konsumen

d. lmpe rsonal i ty

Iklan tidak bersifat memaksa konsumen untuk memperhatikan dan menaggapinya karena merupakan komunikasi yang monolog.

Menurut Wahab ( 1997: 158) promosi terutama diarahkan pada calon pembeli yang sudah dikenal atau diketahui secara pribadi Misi pesan promosi harus membangkitkan kesadaran dan hasrat yang kuat, sebagai saingan terhadap pesan-pesan promosi lain, yang secara terus-menerus menggugah perhatian konsumen.Hal ini berkaitan dengan pemahaman terhadap proses

(6)

keputusan pembelian dan pengaruh promosi dalam pengambilan keputusan yang bisa dilihat melalui diagram alur berikut

Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian dan Pengaruh Promosi

Dalam diagram di atas menunjukkan bahwa promosi memiliki peran penting dalam mempengaruhi proses pembelian. Promosi menyediakan informasi yang diperlukan oleh konsumen maupun calon konsumen untuk memutuskan membeli produk. Promosi juga membantu membangun citra perusahaan di benak calon konsumen sehingga calon konsumen terpengaruh untuk memilih produk tersebut. Promosi juga ditujukan untuk para konsumen produk sebelumnya atau orang-orang yang pernah menginap di hotel. Promosi oleh hotel dalam konteks ini ditujukan untuk mengingatkan kembali para konsumen tersebut akan produknya yaitu kamar dan fasilitas yang lainnya.

Dengan adamya promosi untuk mengingatkan kembali tentang produk yang terus-menerus maka para konsumen akan memiliki informasi yang aktual akan produk tersebut yang pada akhirnya bisa mempengaruhi proses keputusan pembelian produk baik barang maupun jasa.

Menurut Burnett ( 1984:267) langkah-langkah untuk menyusun promosi adalah sebagai berikut

1 . Menentukan tujuan promosi, yaitu:

a. Meningkatkan penjualan

(7)

b.

C.

d e

g.

h.

Mempertahankan dan meningkatkan market share

Membuat atau menciptakan produk yang mudah dikenal dan diterima konsumen

Menciptakan iklim penjualan yang disukai di masa datang

Menginformasikan dan mendidik pasar unutk meningkatkan penjualan produk

Membuat produk baru yang berbeda tetapi dapat bersaing dengan barang lain yang sudah ada

Meningkatkan efisiensi promosi.

2.

3 .

4.

5 . 6.

7.

Menentukan peluang promosi.

Beberapa kondisi yang baik untuk melakukan promosi adalah:

a. Adanya permintaan yang baik dari konsumen

b. Dapat menghasilkan produk yang berbeda dengan kualiatas yang baik c. Mempunyai produk dengan kualitas yang tersembunyi

d. Motif mebeli dari konsumen yang terus ada

e. Adanya dana tambahan dari perusahaan untuk melaksanakan promosi tersebut.

Menyeleksi pasar.

Menyeleksi pesan dari promosi.

Menentukan biaya promosi.

Mengatur pengalokasian dana.

Membuat pengorganisasian dalam melakukan promosi agar promosi dapat berjalan dengan baik

(8)

8. Pelaksanaan promosi

9. Pengukuran hasil dari promosi yang telah dilakukan

Menurut Tjiptono (1 995:200-201) tujuan promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan akan sasaran perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi dapat dijabarkan sebagai berikut:

1 . Menginformasikan, dapat berupa:

a. Menginformasikan produk baru

b. Menperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk c. Menyampaikan perubahan harga pada konsumen

d. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan e. Membangun citra perusahaan

2. Membujuk pelanggan dengan sasaran antara lain:

a. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk b. Mendorong pembeli untuk belanja pada saat itu juga 3. Mengingatkan, terdiri atas

a. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan b. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan Sementara itu, Rossiter dan Percy ( 1 993: 15) mengklasifikasikan tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut:

1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category needs)

(9)

2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen (brand awarness)

3 . Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude)

4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase intention)

5 . Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase

,facili t ion)

6. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning)

C. PENGERTIAN IKLAN

Periklanan adalah suatu alat penting yang digunakan oleh badan usaha untuk melancarkan komunikasi persuatif terhadap pembeli dan masyarakat yang ditargetkan. Komunikasi persuatif dari periklanan itu sendiri bersifat tidak langsung yang didasarkan pada infomasi suatu produk secara menarik, dirancang untuk membujuk yang akhirnya dapat mempengaruhi suatu pembelian .

Pengertian periklanan itu sendiri menurut Kotler dan Armstrong (1991 : 144), adalah semua kegiatan yang terlibat didalam perjanjian suatu pesan yang tidak tertuju pada seseorang tertentu. Kegiatan tersebut dapat disuarakan atau diperlihatkan dan dibiayai secara terbuka untuk suatu produk , jasa atau ide. Pesan ini dinamakan iklan yang dapat disiarkan lewat satu atau

lebih media dan dibiayai oleh sponsor yang diketahui oleh umum.

(10)

Dalam memasarkan suatu produk badan usaha perlu memasarkan program periklanan yang efektif, dimana penyebaran informasi dapat dilakukan dengan seluas-luasnya kepada masyarakat. Swastha DH ( 1 981 :245) memberikan definisi periklanan sebagai bentuk komunikasi non individu dengan sejumlah barang melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba serta individu.

Definisi yang dikemukakan oleh Nitisemito (1988:56) adalah sebagai suatu usaha untuk mempengaruhi konsumen dalam bentuk tulisan, gambar, suara atau kombinasi dari semuanya itu yang diarahkan kepada masyarakat secara luas dan tidak langsung .

1. Tujuan dan Fungsi Periklanan

Beberapa tujuan periklanan menurut Nitisemito (1 988:58) adalah sebagai berikut :

1 . Mendukung program penjualan pribadi dan kegiatan promosi lainnya.

2. Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh tenaga penjual dalam waktu tertentu.

3. Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru.

4. Memperkenalkan produk baru.

5 . Menambah volume penjualan.

Dalam menghadapi situasi persaingan yang sangat ketat, setiap perusahaan haruslah berusaha menguasai pasar. Fungsi Advertising sangat berarti sekali bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualan maksudnya produk lebih dikenal dan digemari konsumen sehingga dari iklan tersebut dapat dijadikan investasi untuk menghasilkan imbalan yang besar.

(11)

Adapun beberapa fungsi periklanan menurut Nitisemito ( 1 988:60) antara lain sebagai berikut :

Memberikan informasi

Periklanan dapat menambah nilai pada suatu barang dengan memberikan informasi kepada konsumen.

Membujuk atau mempengaruhi

Periklanan tidak hanya berfungsi memberitahu saja, tetapi juga memberi sifat membujuk terutama kepada pembeli-pembeli potensial, dengan menyatakan bahwa suatu produk adalah lebih baik dari pada produk lain.

Menciptakan kesan (Image)

Pemasangan iklan selalu berusaha untuk menciptakan iklan sebaik- baiknya, misalnya dengan menggunakan warna, ilustrasi, bentuk dan susunan yang menarik. Tindakan tersebut bertujuan agar dengan sebuah iklan, orang akan mempunyai suatu kesan tertentu pada masyarakat untuk melakukan pembelian secara rasional dan ekonomis.

Memuaskan keinginan

Periklanan merupakan suatu alat yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan, yang berupa pertukaran yang saling memuaskan.

Sebagai alat komunikasi

Periklanan merupakan suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi dengan efektif dan efisien.

(12)

2. Media Periklanan dan Cara Penyajian Iklan

Pemilihan media periklanan adalah salah satu masalah penting yang dihadapi para menejer untuk memilih cara yang efektif sesuai dengan tujuan advertising.

Beberapa media advertising yang dapat digunakan menurut Nitisemito (1988:65) antara lain :

1. Televisi

Penggunaan media televisi (TV) sebenarnya lebih efektif dalam mempengaruhi konsumen, sebab dengan TV penyiarannya berupa gambar dan suara. Media TV ini mampu menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas, karena jutaan orang menonton televisi secara teratur.

2. Radio

Dengan mempergunakan radio sebagai media maka dapat dicapai daerah seluas-luasnya sampai daerah terpencil. Radio merupakan media yang memiliki jangkauan selektif terhadap segmen pasar tertentu.

3. Surat Kabar

Dengan media surat kabar dapat dicantumkan gambar dan tulisan sehingga detail dari produk yang diiklankan media ini mungkin tepat, meskipun demikian kelemahan dari media ini pada umumnya sekali dibaca terus dibuang sehingga penanaman brand image sia-sia, karena untuk menimbulkan brand image pemasangan tidak dapat dilakukan sekali saja tetapi harus secara terus-menerus

(13)

4. Majalah

Majalah merupakan media yang jauh lebih baik, karena majalah menspesialisasikan produknya untuk menjangkau konsumen tertentu.

Dibanding dengan surat kabar keuntungan penggunaan majalah sebagai media iklan adalah majalah ini dibaca berulang-ulang dan tidak sekali dibuang sebagaimana surat kabar.

5. Media Luar Masyarakat

Yang termasuk media luar masyarakat adalah papan reklame, poster, spanduk dan lain-alin yang bersifat memperkenalkan merek suatu produk. Papan reklame ini biasanya diletakkan pada tempat-tempat strategis yang mudah terlihat, seperti dipersimpangan jalan, dibatas kota, dan biasanya digunakan gambar-gambar yang indah dan menarik.

Media apapun yang telah ditetapkan sehubungan dengan pemilihan media yang paling tepat untuk periklanan produk yang dihasilkan, tidaklah terlepas dari pemikiran cara-cara penyajian periklanan yang paling tepat sehingga dapat mencapai sasaran yang dikehendaki.

Menurut Nitisemito ( 1 988:75) untuk penyajian suatu periklanan maka perlu di perhatikan hal-hal sebagai berikut :

1 . Harus dapat menimbulkan perhatian

Dalam penyajian suatu iklan baik dalam bentuk apapun, dalam media apapun maka harus dapat menimbulkan perhatian. Untuk menimbulkan perhatian ini dapat menggunakan gambar, tulisan yang menyolok, kata-kata yang menarik, karikatur-karikatur, warna-warna

(14)

dan sebagainya, sehingga kemungkinan iklan tersebut akan dibaca, dilihat atau didengar baik-baik oleh konsumen.

2. Dapat Menarik

Apabila iklan mampu menimbulkan perhatian sehingga orang ingin membaca, mendengar, melihat maka apabila setelah dibaca ternyata iklan yang disajikan tidak menarik, hal ini akan menimbulkan rasa penolakan. Untuk itu iklan harus disajikandengan cara yang menarik, sehingga meskipun suatu iklan kata-katanya sama maka akan menimbulkan perbedaan pengaruh.

3. Dapat menimbulkan keinginan

Iklan harus dapat menimbulkan keinginan seseorang untuk membeli.

Agar dapat menimbulkan keingian untuk membeli dibedakan menjadi : a. Motif Rasional

Pembeli akan mempertimbangkan untung ruginya membeli suatu barang, misalnya kekuatannya, kualitasnya, harganya dan sebagainya.

b. Motif Emosional

Pembelian lebih didasarkan pada emosi-emosi tertentu, misalnya ingin dianggap termasuk golongan tertentu, perasaan bangga, meningkatkan status sosial dan sebagainya.

(15)

D. PENGERTIAN HARGA

Menurut Swastha (1979:147) harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

Menurut Alma (1993:237) harga dari suatu barang ialah apa yang dirasa oleh penjual, pembeli mampu membayar. Kemudian harga ini ada yang bersifat tetap, dan ada pula yang dicapai dengan tawar menawar. Jadi pengertian harga sebenarnya ialah suatu nilai yang dicapai oleh penjual dan pembeli mengenai suatu barang.

1. Peranan Harga Dalam Ekonomi

Menurut Alma (1993 ; 237) mekanisme harga sangat penting fungsinya dalam ekonomi kita. Harga memungkinkan konsumen :

1. Untuk membanding nilai

Harga suatu produk memungkinkan pembeli mengira-ngira nilai, atau dibandingkan dengan harga barang lain. Biasanya harga barang mahal, ada korelasinya dengan mutu barang tersebut juga baik.

2. Untuk stimulasi produksi

Harga dapat memberi sinyal kepada produsen, bahwa produsen harus menambah jumalh produksi lagi, atau mengurangi jumlah produksinya.

Dan bagi konsumen harga berfungsi untuk mendorong pembelian atau menghentikan atau mengurangi pembelian.

(16)

3. Pembatasan secara ratio

Akhirnya harga membuat pembatasan produksi secara ratio.

Bayangkan jika sunber-sunber tersedia tidak terbatas, maka semua barang dapat dibuat sebanyak-banyaknya, Sehingga melimpah dan tidak berharga. Dengan adanya harga menyebabkan produsen dan konsumen berpikir rasional dulu sebelum bertindak. Konsumen yang akan membeli suatu barang, ditentukan oleh harga barang, jumlah pendapatannya, dan kegunaan barang yang akan dibeli.

2. Penetapan Harga

Menurut Kotler (1 995: 122) penetapan harga adalah sebagai berikut:

1 . Bertahan hidup

Perusahaan memutuskan bahwa bertahan hidup akan dijadikan sebagai tujuan utamanya, bila menghadapi kapasitas yang berlebih, persaingan yang gencar, atau perubahan keinginan konsumen.

2. Maksimalisasi laba jangka pendek.

Perusahaan menentukan tingkat harga yang nantinya akan menghasilkan keuntungan setinggi mungkin.

3. Memaksimumkan pendapatan jangka pendek.

Perusahaan ingin menentukan tingkat harga yang nantinya dapat memaksimumkan pendapatan dari penjualan.

4. Pertumbuhan penjualan maksimum.

Beberapa perusahaan lainnya berupaya meraih pertumbuhan penjualan sebesar-besarnya. Mereka yakin bahwa dengan meningkatnya volume

(17)

penjualan akan menurunkan biaya per unit dan pada gilirannya akan menghasilkan laba setinggi-tingginya dalam jangka panjang.

5. Menyaring pasar secara maksimum

Perusahaan menetapkan harga yang oleh segmen-segmen tertentu dalam pasar akan di nilai cukup layak bagi produk baru sehingga mereka bersedia memakainya.

6. Unggul dalam mutu produk

Suatu perusahaan mungkin bertujuan untuk menjadi pemimpin dalam hal kualitas produk dipasarnya. Pada umumnya perusahaan seperti ini menetapkan harga yang tinggi agar bisa menutup tingginya biaya penelitian dan pengembangan serta biaya untuk menghasilkan mutu produk yang tinggi.

3. Penetapan Harga Dalam Hubungannya Dengan Pasar

Menurut Swastha (I 979: 167) penetapan harga tidak didasarkan pada biaya, tetapi justru harga yang menentukan biaya dari perusahaan. Penjual dapat menentukan harga yang sama dengan tingkat harga pasar agar dapat ikut dalam persaingan atau dapat pula ditentukan lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat harga dalam persaingan.

4. Metode Penetapan Harga

Dalam memecahkan masalah penetapan harga, perusahaan memilih metode yang diharapkan akan menghasilkan angka harga tertentu.

Beberapa metode penetapan harga menurut Kotler (1995 : 132):

(18)

1 . Mark-up Pricing (penetapan harga berdasar biaya plus) yaitu menambah tingkat keuntungan yang standar pada biaya-biaya yang telah dibebankan pada barang.

2 Target Return Pricing (Penetapan harga berdasarkan tingkat keuntungan sasaran) yaitu menenutkan harga jual yang memungkinkannya meraih tingkat hasil pengembalian atas investasi.

3 Perceived- Value Pricing (penetapan harga menurut persepsi nilai) yaitu suatu konsep produk untuk pasar sasaran tertentu dengan perencanaan kualitas dan harga yang matang.

4. Going-Rate Pricing (penetapan harga dengan mengikuti harga pasar yang ada yaitu perhitungan harga jualnya terutama pada harga- harganya jual yang ditetapkan oleh pesaing.

5 . Saled-Bid Pricing ( penawaran harga dalam sample tertutup ) yaitu cara penetapan harga yang berorentasi pada persaingan.

E. PENGERTIAN HOTEL

Menurut Keputusan Mentri PARPOSTEL NO. km 94/hk 103/mppt 1097, hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bagian untuk menyediakan jasa pelayanan, penginapan, makanan, minuman serta jasa lainnya bagi kepentingan umum yang dikelola secara komersil.

Menurut Endang dan Sri (1996:8) hotel merupakan bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk

(19)

umum dengan fasilitas pelayanan sebagai berikut: pelayanan makanan an minuman, pelayanan kamar, pelayanan barang bawaan, pencucian pakaian dan dapat menggunakan fasilitas perabotan dan menikmati hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.

Menurut Lawson (1 976:27) hotel merupakan tempat tinggal umum unutk wisatawan dengan syarat pembayaran serta memberikan pelayanan makanan dan akomodasi.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hotel adalah suatu tempat yang menyediakan pelayanan (jasa) penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya dimana pelayanan dan fasilitas tersebut diperuntukkan bagi masyarakat umum dengan tujuan komersil.

F. PENGERTIAN TINGKAT HUNIAN KAMAR

Menurut Darmadjati ( 1 98 1 :66) yang dimaksud dengan tingkat hunian kamar adalah suatu kondisi hunian kamar hotel yaitu perbandingan antara jumlah kamar yang terjual (room sold) dengan jumlah kamar yang tersedia

(room available) pada suatu periode tertentu.

Room Sold Room Available Room occupancy =

Tingkat hunian kamar umumnya dihitung dengan satuan persentase yaitu dengan mengalikan persamaan tersebut diatas dengan 100 %. Tingkat hunian kamar menunjukkan jumlah presentasi kamar yang dihuni oleh tamu.Tapi ada kalanya pula tingkat hunian kamar dihitung dengan satuan kamar untuk mengetahui jumlah kamar terjual dalam satu periode tertentu, misalnya satu

(20)

semester atau satu tahun. Secara kasar satuan persentase tingkat hunian kamr menunjukkan kemampuan hotel dalam menarik tamu untuk tinggal dalam hotel mereka.

(21)

Tingkat Hunian Kamar (Y)

G . KERANGKA BERPIKIR

Apakah ada pengaruh antara Biaya Iklan, Harga, terhadap Tingkat Hunian Kamar

Diduga ada pengaruh antara Biaya Iklan, Harga, terhadap Tingkat Hunian Kamar

Uji Analisis regresi linear berganda Y =

Ada pengaruh Tidak ada pengaruh

(22)

H. HIPOTESIS

Untuk menjawab masalah yang ada di Bali Hilton International Hotel, maka penulis membuat suatu dugaan, bahwa biaya iklan dan harga mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap tingkat hunian kamar di Bali Hilton International Hotel.

Gambar

Gambar 2.1  Proses Keputusan  Pembelian  dan  Pengaruh Promosi

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti dan guru kelas berkolaborasi dalam pembuatan RPP (Rencana Pelaksaan Pembelajaran). Tugas guru dalam pelaksanaan penelitian adalah melaksanakan pembelajaran

Nilai 1 Harga produk notebook Acer sesuai dengan kualitasnya 2 Dibandingkan dengan harga yang akan saya bayarkan untuk produk, saya akan mendapat manfaat dari notebook

Persiapan Shoting dan pengambilan View masjid dalam acara Safari Ramadhan di masjid Gedhe Kauman Produser: Dimas Al Kausar Atlantis Kameramen: Arifudin Kameramen insert:

Karena itu, administrasi pendidikan di Indonesia dilaksanakan berdasarkan ketentuan- ketentuan yang diatur oleh negara (pemerintah). b) Masalah pendidikan di Indonesia

Bentuk dari kekerasan ini seperti pemerkosaan dan pemukulan hingga pada bentuk yang lebih halus lagi, seperti; sexsual harassment (pelecehan) dan penciptaan

Primer Koperasi Kepolisian Polrestabes Bandung merupakan lembaga koperasi yang menyediakan layanan simpan pinjam bagi para karyawan karyawan di Polrestabes Bandung.Primer

Hasil analisa bivariat menunjukkan kondisi lingkungan pemukiman yang berhubungan dengan kejadian leptospirosis di Kota Semarang antara lain kondisi dinding dapur bukan tembok,

1) Unit pelayanan informasi meteorologi di aerodrome harus memiliki salinan buku pedoman stasiun meteorologi, pedoman peralatan, standar teknis dan praktis, pedoman