PERUBAHAN MAKNA PADA WACANA HUMOR CAK LONTONG
Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Progam Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Diajukan Oleh: HUTAMA PUTRA
A310110100
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ii
PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini,
Nama : Hutama Putra
NIM : A310110100
Progam Studi : Pendidikan Bahasa Indonesia
Judul Proposal Skripsi : PERUBAHAN MAKNA PADA WACANA HUMOR CAK LONTONG
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat karya orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu/dikutip dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini hasil plagiat, saya bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Surakarta, Oktober 2015 Yang membuat pernyataan,
iii
PERUBAHAN MAKNA PADA WACANA HUMOR CAK LONTONG
Diajukan Oleh:
HUTAMA PUTRA A 310110100
Skripsi telah disetujui oleh pembimbing skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi.
Surakarta, Oktober 2015
Pembimbing,
iv
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
PERUBAHAN MAKNA PADA WACANA HUMOR CAK LONTONG
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
HUTAMA PUTRA A310110100
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada hari Selasa, 6 Oktober 2015 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
1. Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum. ( )
2. Dra. Atiqa Sabardila, M. Hum ( )
3. Drs. Yakub Nasucha, M. Hum ( )
Surakarta, Oktober 2015 Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan,
v
HALAMAN MOTTO
Tak perlu menyalahkan keadaan, itu ujian bukan cobaan semua ada jalan ketika
doa dengan usaha sudah sepadan. (Penulis)
Berjuang memang selalu menyakitkan, tetapi dengan sakit itu kita pasti berpikir
tidak akan mengulangi kesalahan yang sama untuk menuju kesuksesan. (Penulis)
Kita jangan sampai mau diatur oleh keadaan, kalo bisa kita yang mengatur, kita
harus selalu jadi kalimat aktif selalu pakai awalan me- bukan kalimat pasif
dengan awalan di-. (Dony Dirgantara)
Tinta bagi seorang pelajar lebih suci nilainya daripada darah seorang martir.
vi
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku (Slamet Riyadi-Kiswati)
serta kakakku (Aditya Prajawanto) sebagai tanda bukti dan cintaku kepada
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang sangat sederhana ini dengan baik. Penulis menyadari tidak akan pernah sampai pada kesempatan ini tanpa rida dan rizki Allah Swt.
Skripsi berjudul “Perubahan Makna Pada Wacana Humor Cak Lontong” ini disusun untuk memenuhi salah satu prasyarat guna mencapai gelar sarjana S-1 dalam bidang Linguistik di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini.
1. Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Drs. Zainal Arifin, selaku ketua jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Laili Etika Rahmawati, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
3. Dra. Atiqa Sabardila, M. Hum selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan motivasi, dukungan, dan memberikan arahan kepada penulis mulai dari awal perkuliahan hingga penulis mencapai gelar sarjana S1.
viii
5. Dosen-dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, khususnya Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah mendidik dan memberikan ilmu selama studi.
6. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat untuk mengerjakan skripsi.
7. Teman-teman Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
8. Almamater (Universitas Muhammadiyah Surakarta) tempat bagi kami menuntut ilmu.
Seiring dengan doa dan restunya, semoga semua bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan pahala dan keridaan dari Allah SWT. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari kata sempurna dan memiliki banyak kekurangan, karena keterbatasan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini agar bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembaca. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, Oktober 2015
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
ABSTRAK ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan Masalah ... 3
C. Rumusan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
F. Sistematika Penulisan... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
A. Kajian Teori ... 6
1. Pengertian Semantik... 6
2. Makna dan Perubahan Makna ... 6
3. Jenis Perubahan Makna ... 8
4. Komponen Makna ... 9
5. Wacana Humor ... 10
6. Kata ... 11
7. Frasa ... 12
B. Penelitian Terdahulu ... 13
C. Kerangka Pemikiran ... 16
x
A. Waktu Penelitian ... 17
B. Jenis Penelitian ... 17
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 17
D. Data dan Sumber Data Penelitian ... 17
E. Teknik Pengumpulan Data ... 18
F. Teknik Validitas Data ... 18
G. Teknik Analisis Data ... 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 20
A. Deskripsi Data ... 20
B. Bentuk Perubahan Makna pada Wacana Humor Lawakan Cak Lontong .. 21
1. Bentuk Perubahan Makna Generalisasi ... 21
2. Bentuk Perubahan Makna Spesialisasi ... 25
3. Bentuk Perubahan Makna Ameliorasi ... 28
4. Bentuk Perubahan Makna Peyorasi ... 32
5. Bentuk Perubahan Makna Sinestesia ... 35
6. Bentuk Perubahan Makna Asosiasi ... 36
7. Bentuk Perubahan Makna Metafora ... 44
C. Analisis Komponen Makna pada Perubahan Makna Wacana Humor Lawakan Cak Lontong ... 47
1. Analisis Komponen Makna Perubahan Makna Generalisasi ... 47
2. Analisis Komponen Makna Perubahan Makna Spesialisasi ... 52
3. Analisis Komponen Makna Perubahan Makna Ameliorasi ... 56
4. Analisis Komponen Makna Perubahan Makna Peyorasi ... 61
5. Analisis Komponen Makna Perubahan Makna Sinestesia ... 64
6. Analisis Komponen Makna Perubahan Makna Asosiasi ... 65
7. Analisis Komponen Makna Perubahan Makna Metafora ... 74
D. Implementasi pada Pembelajaran ... 80
E. Temuan dan Pembahasaan ... 82
BAB V PENUTUP ... 86
A. Simpulan ... 86
xi
xii
PERUBAHAN MAKNA PADA WACANA HUMOR CAK LONTONG Hutama Putra. A310110100. Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. UMS. 2015. 89 halaman. ABSTRAK
Tujuan penelitian ini ada dua yaitu 1) mendeskripsikan bentuk satuan lingual yang mengalami perubahan makna pada wacana humor lawakan Cak Lontong 2) mendeskripsikan analissis komponen makna pada perubahan makna wacana humor lawakan Cak Lontong. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu teknik simak dan catat. Teknik analisis data yang digunakan yaitu metode agih dan metode padan. Hasil penelitian menemukan penggunaan bahasa humor yang dilakukan oleh Cak Lontong mengandung perubahan makna. Terdapat berbagai jenis perubahan makna seperti (1) perubahan makna generalisasi, (2) perubahan makna spesialisasi, (3) perubahan makna total, (4) perubahan makna ameliorasi, (5) perubahan makna peyorasi, (6) perubahan makna asosiasi, dan (7) perubahan makna metafora. Bentuk perubahan makna pada bahasa humor Cak Lontong sempurna karena terdapat berbagai jenis perubahan makna. Ada perubahan makna yang khusus dalam penelitian ini dibandingkan dengan penelitian terdahulu yaitu perubahan makna metafora yang berjumlah 8 data yang mengalami perubahan makna tersebut, terdapat pada video ke-1, 2, 3,11 dan 14. Perubahan makna metafora tersebut digunakan oleh Cak Lontong untuk memberikan gambaran atau penjelasan maksud tujuan tertent. Data tersebut umumnya terdiri dari gabungan dua kata yang masing-masing memiliki makna, setelah bergabung kata tersebut memiliki makna baru. Misalnya data “patah cinta” yang terdapat pada video ke-1, kata tersebut berasal dari gabungan kata “patah” dan kata “cinta”, setelah bergabung kata tersebut memiliki makna baru yakni kesedihan, kekecewaan atau kegagalan dalam hal percintaan. Analisis komponen makna yang terdapat pada kata yang telah mengalami perubahan makna dianalisis menggunakan fitur makna biner (+) dan (-). Komponen makna kata yang mengalami perubahan makna tersebut diberikan fitur tersebut untuk mengetahui komponen-komponen makna yang dimiliki oleh kata tersebut. Sebagai contoh komponen makna dari kata yang telah mengalami perubahan makna, kata bujangan memiliki komponen makna yaitu [+manusia], [+jantan], [-betina], [+dewasa], [+remaja], [-kawin], dan [+single]. Tanda (+) mempunyai komponen makna tersebut, dan tanda (-) tidak mempunyai komponen makna tersebut.